You are on page 1of 21

LAPORAN TUGAS INDIVIDU PRAKTEK KERJA LAPANGAN

MANAJEMEN INSTITUSI PENYELENGGARAAN MAKANAN


IDENTIFIKASI HACCP GUDEG
RSU BANYUMAS

Disusun oleh
BREVI ISTU PAMBUDI
(09/282511/KU/13296)
PROGRAM STUDI GIZI KESEHATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2013

A. DESKRIPSI PRODUK
1. Nama Masakan

: gudeg

2. Menu ke-/Tanggal

: Menu ke VII sore, tgl 17 januari 2013

3. Bahan

: gori, bawang merah goreng, bawang putih,

lada, kemiri, jahe, kunyit, laos, gula merah, garam, daun salam,
ketumbar, kelapa dan air
4. Konsumen

: pasien biasa dan VIP dengan diet

makanan biasa, serta makanan dokter dan karyawan.


5. Cara penerimaan

: penerimaan bahan makanan dilakukan pada pagi

harinya. Bahan makanan diantar dengan menggunakan mobil box. Gori


diterima dalam keadaan dibungkus plastik. Untuk bumbu-bumbu,
beberapa ada yang dari penerimaan hari itu, dan ada juga yang
mengambil dari ruang penyimpanan karena stoknya masih ada.
6. Cara Penyimpanan : gori dan bumbu seperti daun salam, garam, gula
merah, serta terasi disimpan di tempat penyimpanan kering. Sedangkan
bumbu lain seperti bawang merah, bawang putih, lada, kemiri, jahe,
kunyit, laos, kamijara disimpan dalam lemari pendingin.
7. Cara pengolahan

: pengolahan gudeg dilakukan dengan penggunaan

wajan besar. Tahap pertama pengolahan tenaga pengolah mengambil


gori dari tempat penyimpanan lalu dicuci. Sementara itu, bumbu-bumbu
yang diperlukan diracik. Setelah itu bumbu ditumis. Apabila bumbunya
telah menjadi harum maka diberi tambahan santan encer. Begitu
mendidih maka gori dimasukkan bersama gula merah,garam , daun
salam,jahe dan biarkan sampai bumbu meresap, kemudian baru
dimasukkan santan yang kental. Setelah dirasa matang gudeg diangkat
dan siap disajikan.
8. Cara penyajian

: gudeg ditempatkan ke dalam piring dan ditutup

dengan plastik wrap untuk pasien kelas I, pasien VIP dan dokter.
Sedangkan untuk pasien kelas II dan III menggunakan plato tertutup.
9. Cara Distribusi

: disajikan dalam plato/piring kemudian dimasukkan

ke dalam troli beserta makanan lainnya untuk didistribusikan kepada


pasien.
10. Cara Mengkonsumsi :cara

mengkonsumsi

gudeg

yaitu

dengan

menggunakan sendok yang sudah disediakan.

B. BAHAN-BAHAN YANG DIPERLUKAN


1. Bahan Utama : nangka muda
2. Bahan Lain

: bawang merah goreng, bawang putih, lada, kemiri, jahe,

kunyit, laos, gula merah, garam, daun salam, ketumbar, kelapa dan air
3. BTP

:-

HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT (HACCP)

Form Identifikasi bahaya dan cara pencegahannya


Nama Masakan : gudeg
Tabel 1. Identifikasi Bahaya dan Cara Pencegahannya
No
1

Bahan Mentah/
Bahan
Tambahan
Gori

Bahaya
B(M)/K/F
F
B
K

Bawang merah

Bawang putih

K
B/M

F
K
B/M

F
4

Lada

Kemiri

F
B/M
F

Jahe

F
M

Kunyit

K
F
M

Jenis Bahaya

Cara Pencegahan

Cemaran fisik seperti


adanya kotoran
Jamur atau khamir
Ulat
Oksidasi timbul
bercak kecoklatan
Pestisida, pupuk
Ada Achromobacter,
Micrococcus
Bacillus Cereus
Kapang,
busuk(berjamur),
Kerikil, pasir
Pestisida, pupuk
Ada Achromobacter,
Micrococcus
Bacillus
Cereus,
apang,busuk(berjamu
r)
Kerikil, pasir, tanah

- Disimpan pada suhu yang


sesuai,
dibersihkan/dicucibersih
sebelum diolah.

Adanya kapang yang


dapat menghasilkan
mikrotoksin, misalnya
Aspergillus flavus
Kerikil, pasir
Adanya jamur dan
bakteri
Kerikil, tanah

- Pemilihan yang cermat,


seleksi
- Proses pemasakan dapat
membunuh bakteri.

Terdapat
kotoran
(tanah)
Adanya jamur/kapang
Pestisida
Terdapat
kotoran
(tanah)
Adanya jamur/kapang

- Spesifikasi bawang
merahjelas dan berkualitas
baik
- Menyimpan dalam wadah
yang bersih dan tertutup
rapat
- Spesifikasi bawang
putihjelas dan berkualitas
baik
- Menyimpan dalam wadah
yang bersih dan tertutup
rapat

- Pemilihan yang cermat,


seleksi
- Proses pemasakan dapat
membunuh bakteri.
- Pemilihan/seleksi yang
cermat,
- Pembersihan/ pencucian/
pengupasan sebelum
digunakan
- Pemilihan/seleksi yang
cermat,
- Pembersihan/ pencucian/

K
F

Laos

Gula merah

10

Garam

K
B
F

K
B

Pestisida
Semut
Ada benda asing atau
kotoran-kotoran
Asam askorbat
Kemasan bocor/
berlubang
Salmonella,Listeria
monocytogenes (yang
hidup pada
kandungan garam
10%), Staphylococcus
aureus
Cemaran timbal, cu
Ulat atau serangga

Kotoran atau tanah

K
F

11

Daun salam

Pestisida
Terdapat
kotoran
(tanah)
Adanya jamur/kapang

12

Ketumbar

Kapang atau jamur

13

Air

F
F
K

14

Kelapa

B
B
F

Kotoran atau tanah


Kerikil, pasir
Timbal atau cemaran
logam
E.coli
Kapang dan jamur
Pasir, kotoran

sebelum digunakan
- Pemilihan/seleksi yang
cermat,
- Pembersihan/ pencucian/
pengupasan sebelum
digunakan
- Penyimpanan dalam
wadah yang bersih dan
tertutup rapat
- Pengecekan saat
penerimaan
- Penyimpanan dalam
wadah yang bersih dan
tertutup rapat, disimpan di
gudang penyimpanan
kering dengan suhu 10 21C
- Pencucian/ pembersihan
sebelum digunakan

- Penyimpanan dalam wadah


tertutup dan bersih
- Sumber air yang berasal
dari PDAM dan telah
disterilkan
- Penyimpanan pada suhu
yang sesuai.

Form 2. Analisa Risiko Bahaya


Nama Masakan : gudeg
NO.
1
2
3.
4.
5.
6.

BAHAN
Gudeg
Gori
Bawang merah
Bawang putih
Lada
Kemiri
Jahe

A
+
+
+
+
+
+
+

KELOMPOK BAHAYA (+)


B
C
D
E
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
-

F
+
+
+
+
+
+
+

KATEGORI
RESIKO
VI
VI
VI
VI
VI
VI
VI

7.
8.
9.
10.

Kunyit
Laos
Gula
Garam

+
+
+
+

+
+
+
+

+
+
+
+

VI
VI
VI
VI

11.

Daun salam

VI

12.

Ketumbar

VI

13.

Air

VI

14.

Kelapa

VI

C. Keterangan :
A

: Makanan non steril untuk konsumen beresiko tinggi

: Mengandung bahan yang sensitive terhadap bahaya biologi/kimia/fisik

: Tidak ada tahap untuk mencegah/menghilangkan bahaya

: Kemungkinan mengalami kontaminasi kembali setelah pengolahan

: Kemungkinan penanganan yang salah selama distribusi /konsumsi

: Tidak ada cara mencegah/menghilangkan bahaya oleh konsumen

D. Kategori resiko :
Resiko 0

: tidak mengandung bahaya A s.d F

Resiko I

: mengandung SATU bahaya B s.d F

Resiko II

: mengandung DUA bahaya B s.d F

Resiko III

: mengandung TIGA bahaya B s.d F

Resiko IV

: mengandung EMPAT bahaya B s.d F

Resiko V

: mengandung LIMA bahaya B s.d F

Resiko VI (khusus)

: mengandung bahaya A, dengan atau tanpa bahaya B-F

E. Diagram alir proses produksi


Penerimaan Bahan Makanan

Penimbangan dan
penyortiran

Gori

Garam, gula merah

Bawang merah,
bawang putih,daun
salam, lada, ketumbar,
kemiri, jahe, kunyit dan
laos

Kelapa

Penyimpanan dalam
lemari pendingin

Penyimpanan kering

Penyimpanan dalam
lemari pendingin

Pemarutan

Peracikan

Santan kelapa

Pencucian

Penumisan

Perebusan

Penyajian

Pendistribusian dengan
troli

F.

PENETAPAN TITIK KENDALI KRITIS/CCP


1. Bahan Mentah
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya
Tidakbukan CCP

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP
TidakCCP
1) Gori
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP
2) Bawang merah
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP
3) Bawang putih
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya


Yabukan CCP

4) Lada
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP
5) Kemiri
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP
6) Jahe
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP
7) Kunyit
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP

8) Laos
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP
9) Gula merah
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP
10) Garam
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP

11) Daun salam


Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

10


Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP
12) Ketumbar
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP

13) Kelapa
Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan
berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP
14)
14)

Air
Air

Apakah bahan mentah mungkin mengandung/sensitif bahan


berbahaya (mikrobiologis/kimia/fisik)

Ya

Apakah penanganan/pengolahan (termasuk cara


mengkonsumsi) menghilangkan atau mengurangi bahaya

Yabukan CCP

11

2. Penentuan Komposisi/Formulasi/Adonan/Resep
Apakah komposisi/formulasi/adonan/resep penting untuk
mencegah terjadinya bahaya

YaCCP
Tidakbukan CCP
1) Komposisi/formula/adonan/resep gudeg
Apakah komposisi/formulasi/adonan/resep penting untuk
mencegah terjadinya bahaya

Ya CCP

3. Setiap Tahap Dalam Proses


Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk
menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

Tidak
YaCCP

Apakah kontaminasi bahaya dapat terjadi/meningkat melebihi


batas aman

Ya
Tidak Bukan CCP

Apakah tahap proses selanjutnya dapat


menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

Yabukan CCP
Tidak

1) Tahap penerimaan
Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk
menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

YaCCP

12

2) Tahap persiapan (Pengupasan, Pemotongan, Pencucian)


Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk
menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

YaCCP
3) Tahap pengolahan
Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk
menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

YaCCP
4) Tahap penyajian
Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk
menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

YaCCP

5) Tahap distribusi
Apakah tahap ini khusus ditujukkan untuk
menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

Tidak

Apakah kontaminasi bahaya dapat terjadi/meningkat melebihi


batas aman

ya

Apakah tahap proses selanjutnya dapat


menghilangkan/mengurangi bahaya sampai batas aman

Ya bukan CCP

13

Form 3. Penerapan HACCP


Nama produk : gudeg
Tabel 3. Penerapan HACCP
TKKP
Penerimaan
bahan
makanan

Penyimpanan
Bahan
makanan

Bahaya
Mikrobilogi,
Fisik

Cara
Parameter
Pengendalian
CCP
Penyortitan
Spesifikasi
sesuai
bahan
spesifikasi
makanan
bahan
Hygiene
makanan.
sanitasi alat,
Pemisahan
tenaga dan
bahan makanan
ruangan
seperti sayuran Bahan
dengan daging
makanan
agar tidak
segar tidak
terjadi
rusak dan
kontaminasi.
tercemar

Mikrobilogi, Penyimpanan
Suhu ruang
Fisik
bahan makanan
penyimpanan
sesuai jenis
Hyigiene
bahan makanan
sanitasi
Suhu ruang
tempat dan

Batas Kritis

Nilai Target

Pemantauan

Bahan makanan Spesifikasi


Sortasi
yang bersih,
bahan
kelayakan
segar dan
makanan
bahan
bebas cemaran
sesuai dengan
makanan
prosedur
Kebersihan
Inspeksi
tenaga
Hygiene
personal
penerimaan
sanitasi
hygiene
tenaga,
alat
Kebersihan
dan tempat
tempat
sesuai
penerimaan
prosedur
Kebersihan alat
penerimaan

Suhu ruang
Suhu ruang
Pengecekan
penyimpanan
penyimpanan
suhu ruang
bahan makanan
sesuai dengan
penyimpanan
kering 200C
standar
Inspeksi
Suhu ruang
Hygiene
kebersihan

Tindakan
Koreksi
Penolakan
bahan
makanan yang
tidak sesuai
dengan
spesifikasi
Memilih
produk yang
bersih, segar,
aman, bebas
dari cemaran
Meningkatkan
APD, personal
hygiene,
kebersihan
tempat dan
alat
Menyimpan
bahan
makanan
sesuai dengan
jenisnya

14

penyimpanan
sesuai dengan
standar

alat
penyimpanan

Tahap
persiapan

Kimia

Melakukan

seleksi
terhadap
bahan

makanan yang
akan
dipersiapkan
Pembersihan/p

Spesifikasi

bahan
makanan
Hygiene
sanitasi
personal,

ruang
dan
alat

penyimpanan
bahan makanan
segar lauk pauk
seperti daging,
ayam, ikan
antara -5 00C
Suhu ruang
penyimpanan
bahan makanan
segar sayur
mayur dan
buah-buahan
antara 10
150C
Tempat
penyimpanan
bersih, bebas
dari binatang
pengerat
Alat
penyimpanan
bersih
Bahan

makanan
bersih, aman,
segar
dan
bebas cemaran
Sesuai dengan
standar porsi
bahan

sanitasi alat
dan tempat
sesuai dengan
prosedur

Sesuai

dengan
spesifikasi
bahan
makanan
APD, hygiene
personal, alat
dan
ruang

alat dan
tempat
penyimpanan

Suhu ruangan
sesuai dengan
standar
Menjaga
kebersihan
ruang dan alat
penyimpanan

Sortasi

bahan
makanan
yang
akan
diolah
Inpeksi

terhadap
bahan

Pengecekkan
bahan
makanan
yang
akan
diolah
Penimbangan
porsi bahan
makanan

15

Tahap
Pengolahan

Mikrobiologi
, kimia

encucian

bahan
makanan

dengan
air
mengalir
Kebersihan alat
dan tempat
Personal
higiene

Lama waktu
persiapan

Bahan
makanan
yang
akan
diolah sesuai
dengan
standar porsi

makanan
Lama
waktu
persiapan 1-2

jam

Suhu,
cara
pengolahan,
dan
waktu
pengolahan
yang tepat
Hygiene

sanitasi ruang,
alat,
dan
personal

Suhu,
cara
pengolahan,
dan
waktu
pengolahan
yang tepat
Hygiene

sanitasi
ruang,
alat,
dan personal

suhu masakan
sesuai >100 C
lama
waktu
pengolahan
30-60 menit

hygiene
sanitasi
alat,
tempat
dan
personal

sesuai
dengan
prosedur
Tidak
ada
kontaminasi
bahan

makanan
sesuai
dengan
standar porsi

Waktu
dan
suhu
pengolahan
sesuai
Higiene
sanitasi
tenaga
pengolah,
tempat, dan
ruang sesuai
standar

makanan

yang
disiapkan,
penimbangan
bahan
makanan
Inspeksi
hygiene
personal,

alat,
dan
ruang

Meningkatkan
APD tenaga
penjamah
Kebersihan
alat,
ruang
maupun
personal
dijaga
Waktu
persiapan
tepat waktu

Pengolahan
bahan
makanan
sesuai
dengan SOP
Menggunakan
APD
saat
pengolahan
Mencuci
tangan
sebelum
mengolah
makanan
Mencuci dan
membersihka
n
alat
sebelum dan
sesudah

Inspeksi SOP
proses
pengolahan
Cek
waktu
pemasakan
Cek
suhu
pengolahan
Inspeksi
hygiene
sanitasi
tanaga
pengolah,
ruang
dan
tempat

16

Tahap
penyajian
sebelum
distribusi

Mikrobiologi

Suhu,
lama Suhu,
alat,
waktu
dan
waktu
penyajian
penyajian
sesuai
Hygiene tenaga
penyaji
Menggunakan
Tempat
penyajian yang
bersih
dan
aman

Tahap
Distribusi

Mikrobiologi

Menggunakan
alat distribusi
yang
aman,
bersih, tertutup
Proses

Waktu

distribusi
Hygiene
wadah
makanan dan

Suhu, alat dan


waktu
penyajian
sesuai dengan
prosedur
menggunakan
celemek, tutup
kepala, masker
serta
sarung
tangan
dan
tidak
banyak
berbicara
Kebersihan alat
penyajian

Lama
Waktu
pendistribusian
sesuai dengan
standar
<30
menit

Makanan

sesuai
dengan mutu,
kualitas

maupun
kuantitas
Hygiene
tenaga

penyaji alat
dan
APD
sesuai
dengan
standar
Sesuai
dengan
standar porsi

Cek
lama
waktu
penyajian
Cek
kebersihan
alat
penyajian

Inspeksi
kegiatan
penyajian

Waktu

pendistribusia
n
sesuai
dengan SOP
Hygiene

Cek
waktu
pendistribusi
an
Inspeksi
personal

mengolah
bahan
makanan
Tenaga
penyaji
menggunakan
APD sesuai
dengan
standar
Menggikuti
SOP
yang
berlaku
Tenaga
penyaji tidak
banyak bicara
dan bercanda
selama
penyajian
Tenaga
penyaji
mencuci
tangan
sebelum dan
sesudah
penyajian
Pramusaji
mencuci
tangan
sesudan dan
sebelum

17

distribusi tepat
waktu

Kebersihan
tenaga
pramusaji

alat distribusi
Hygiene
tenaga
pramusaji

Personal
hygiene tenaga
pengolah dan
hygiene
alat
yang
digunakan
untuk distribusi

sanitasi alat
dan personal
sesuai
dengan
standar

hygiene

penyajian
Pramusaji
menggunakan
masker, tutup
kepala,
sarung
tangan
selama
proses
penyajian

18

BAB II
HASIL DAN PEMBAHASAN

1.

Penerimaan Bahan Makanan


Penerimaan bahan makanan / bahan mentah dilakukan 1 hari sebelum bahan makanan

diolah. Penerimaan bahan makanan dilakukan pada pagi hari pada pukul 08.00 08.30. bahan
makanan diantar oleh rekanan dengan menggunakan mobil box. Bahan makanan yang diantar
ditimbang, disesuaikan dengan spesifikasi bahan. Untuk bahan makanan seperti gori atau
nangka muda, sudah dalam keadaan tertutup plastik. Pada saat mengantar bahan makanan,
rekanan tidak menggunakan tutup kepala, celemek, sarung tangan, dan sandal yang digunakan
bukan sandal bersih khusus untuk dapur. Rekanan juga mengantar bahan makanan sampai ke
tempat produksi atau pengolahan, sehingga dikhawatirkan akan terjadi kontaminasi silang.
Pengendalian bahaya dapat dilakukan dengan menyortir bahan makanan dan disesuaikan
dengan spesifikasi bahan, menjaga kebersihan tenaga penerima yang ikut serta dalam proses
penerimaan termasuk rekanan, menjaga kebersihan tempat dan alat penerimaan.

2.

Persiapan bahan makanan


Setelah sebelumnya bahan makanan disimpan, bahan makanan kemudian disalurkan

kepada bagian persiapan. Di bagian persiapan, gori yang diterima kemudian dicuci bersih dan
sudah dalam bentuk potongan-potongan. Persiapan bumbu dilakukan sehari sebelum
pemasakan oleh seorang tenaga dapur bumbu berdasarkan standar bumbu RSU Banyumas.
Persiapan bahan makanan dilakukan mulai pukul 06.30 pagi oleh tenaga persiapan.
Pengendalian bahaya dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan tenaga persiapan,
tempat dan alat persiapan.

3.

Pengolahan Bahan Makanan


Pengolahan makanan dilakukan dengan menggunakan wajan besar untuk mengolah

bahan makanan. Dalam mengolah bahan makanan, pengolah makanan menggunakan sarung
tangan, masker dan celemek. dalam mengolah makanan pertama bumbu yang telah disiapkan
dimasukkan dan ditumis sampai bumbu terasa harum. Setelah bumbu dimasukkan baru
kemudian santan yang encer dimasukkan kedalam wajan. Kemudian ditunggu sampai santan
mendidih, segera setelah itu dimasukkan nangka muda atau gori kedalam wajan tersebut.
Kemudian dimasukkan daun salam, jahe, gula merah yang telah disiapkan dan diberi sedikit
garam. Komposisi gula merah yang digunakan sesuai standar bumbu gudeg dan disesuaikan
19

dengan porsi masakan. Apabila gula yang digunakan terlalu sedikit akibatnya bisa
mengakibatkan masakan gudeg bisa cepat basi dan tidak enak. Rata-rata waktu perebusan
masing-masing bahan makanan 10 menit. Setelah sayuran selesai direbus kemudian
dicampur jadi satu dalam baskom plastik dan diberi taburan bawang goreng.
Pengendalian bahaya dapat dilakukan dengan cara segera mengolah bahan makanan
yang telah dipersiapkan, jangan membiarkan bahan makanan ditempat terbuka terlalu lama,
menjaga hygiene sanitasi, untuk tenaga pengolah menggunakan APD, mencuci tangan
sebelum dan setelah mengolah bahan makanan, menjaga kebersihan alat dan tempat
pengolahan.

4.

Penyajian makanan
Dalam penyajikan makanan, makanan yang telah dimasak kemudian langsung dipindahkan

kedalam baskom besar, namun tidak tertutup sehingga dapat tercemar. Setelah itu kemudian
baru disajikan kedalam dalam piring/plato untuk kelas II dan III dan dalam piring berpenutup
plastic wrap untuk VIP dan kelas I dan dalam plato stainless untuk kelas II dan III.
Pengendalian bahaya dapat dilakukan dengan cara menjaga kebersihan alat dan tempat
penyajian, tenaga penyaji menggunakan APD. Pada tahap penyajian ini tenaga penyaji sudah
menerapkan hygiene dan sanitasi, menggunakan masker, celemek dan tutup kepala dan alat
yang digunakan juga sudah dalam keadaan bersih.

5.

Pendistribusian makanan
Proses pendistribusian dilakukan segera setelah penyajian. Distribusi makanan dilakukan

sekitar 15 menit dan menggunakan troli yang tertutup. Pendistribusian dilakukan dengan
menggunakan troli yang dibawa oleh pramusaji. Makanan sampai ke pasien dalam waktu
sekitar 10 menit kemudian. Pengendalian bahaya dapat dilakukan dengan cara menjaga
personal hygiene tenaga pendistribusi makanan, menjaga kebersihan alat yang digunakan pada
saat pendistribusian makanan, distribusi segera dilakukan setelah makanan selesai diolah,
waktu pendistribusian tidak boleh >30 menit., sehingga makanan tidak tercemar dari bahan
pencemar.

20

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Proses pengolahan gudeg meliputi tahap penerimaan bahan, penyimpanan, persiapan,
pengolahan, penyajian dan pendistribusian makanan.
2. Risiko bahaya yang dapat terjadi selama proses pengolahan diantaranya bahaya
cemaran fisik, biologi atau mikrobiologi dan kimia.
3. Pengendalian bahaya sudah dilakukan dalam setiap proses, mulai dari penerimaan
bahan makanan hingga distribusi makanan sehingga makanan aman untuk dikonsumsi
oleh pasien dan karyawan.
B. Saran
1. Dalam mengantar bahan makanan sampai ke bagian produksi diharapkan agar rekanan
menggunakan sandal, tutup kepala dan masker. Hal ini dilakukan untuk menghindari
terjadinya kontaminasi silang.

21

You might also like