You are on page 1of 2

Lissa Christie Lopes Surya

Arsitektur Interior
1306412994
Ringkasan
Fungsi Otak dan Jenis-Jenis Kecerdasan

Otak manusia berevolusi dalam tiga periode besar yang membentuk tiga
buah lapisan yang kemudian disebut sebagai Tiga Serangkai Otak. Tiga Serangkai
Otak terdiri atas R-complex (lapisan yang paling tua), Limbic System, dan
Neocortex. Ketiga lapisan tersebut memiliki karakter dan fungsi yang berbeda,
tetapi saling berkaitan satu sama lain dalam menentukan perilaku manusia.
Lapisan R-complex terdiri atas batang otak dan cerebellum. R-complex
juga dikenal sebagai Otak Reptil karena pada reptilian, otak ini dominan.
Fungsinya sangat vital dan bersifat reflektif, seperti pengatur involunter dari
jantung, peredaran darah, reproduksi, dan sebagainya yang dibutuhkan untuk
kelangsungan hidup

makhluk maupun spesiesnya.

Otak Reptil juga

bertanggungjawab bagi pola perilaku khas bawaan yang penting bagi pertahanan
diri seperti tempur atau kabur (fight or flight).
Limbic System merupakan bagian yang berkembang setelah Otak Reptil.
Sistem limbik memegang peranan penting dalam emosi, motivasi, pemelajaran,
dan memori. Sistem limbik yang terdapat pada Otak Mamalia (otak yang
berkembang pada awal masa evolusi mamalia) terdiri atas dua struktur penting,
yaitu Amygdala dan Hippocampus. Amygdala berfungsi sebagai pengidentifikasi
rangsangan yang diberikan pada manusia. Hippocampus berperan penting dalam
mengintegrasikan berbagai rangsangan, membantu membangun ingatan jangka
panjang dan daerah sekitarnya berperan penting dalam membentuk ingatan
mengenai fakta-fakta walaupun hanya mengalami sekali saja.
Neocortex merupakan lapisan teratas yang mengelilingi Otak Mamalia.
Luas lapisan ini menentukan banyaknya syaraf dan kompleksitas hubungan
antarsyaraf

yang

berkaitan

dengan

kemmapuan

berpikir.

Neocortex

mengendalikan keterampilan berpikir tingkat tinggi, nalar, pembicaraan, dan


berbagai tipe kecerdasan lainnya. Oleh karena itu, bagian ini sering disebut
sebagai Otak Berpikir.
Otak manusia juga terdiri atas dua belahan, yaitu belahan otak kanan dan
belahan otak kiri. Kedua belahan tersebut bekerja dalam mengendalikan hemisfer

tubuh secara silang. Belahan otak kiri bersifat kaku dan sistemastis sehingga
belahan tersebut memiliki spesialisasi dalam menghadapi masalah sekuensial,
analitikal, bahasa lisan, operasi aritmatika, penalaran, dan operasi rutin. Belahan
otak kanan bersifat bebas dan kreatif sehingga belahan tersebut berperan dominan
dalam mengahadapi masalah holistik, abstrak, bahasa tubuh, pencerahan, dan
operasi baru. Hasil fungsi yang seimbang dari kedua belahan otak tersebut dapat
disebut sebagai kreativitas yang mampu sampai pada suatu inovasi yang besar.
Fungsi otak berkaitan dengan kecerdasan manusia. Kecerdasan manusia
terbagi dalam tiga jenis, yaitu intelegensi dan IQ, kecerdasan emosional, dan
kecerdasan spiritual.
Intelegensi merupakan kemampuan kognitif dalam memecahkan suatu
masalah dan beradaptasi terhadap tuntutan lingkungan yang dipelajari dari
pengalaman. Hasil pengukuran intelegensi disebut sebagai IQ (Intelligence
Quotient).
Kecerdasan emosional merupakan kecerdasan yang mendukung fungsi
intelegensi untuk berfungsi secara optimal. Terdapat lima domain dalam
kecerdasan emosional, yaitu memahami emosinya sendiri, mengendalikan emosi,
memotivasi diri sendiri, memahami emosi orang lain, dan menangani hubungan
dengan orang lain.
Kecerdasan spiritual muncul karena adanya sifat transendental dalam diri
manusia. Kecerdasan ini sering berkaitan dengan kehidupan keagamaan walaupun
tidak identik dengan keberagamaan.
Berkaitan dengan kecerdasan spiritual, terdapat bagian dalam benak
manusia yang berkaitan sangat erat dengan pengalaman spiritual yang disebut
sebagai Titik Tuhan. Bagian ini terletak pada lobus temporal otak yang menjadi
aktif ketika manusia sedang berpikir transendental.

You might also like