Professional Documents
Culture Documents
SISTEM KENDALI
PANCA INDERA
PENDAHULUAN
Persepsi sensorik NS
penciuman, pengecap, penglihatan dan pendengaran
(peraba, merupakan kelompok besar indera umum)
reseptor untuk keseimbangan terdapat pada telinga
Reseptor sensorik indera terlokalisasi dan berada pada
daerah kepala
Reseptor berupa sel epitelial mirip neuron atau neuron
perifer halus
Reseptor2 bertempat di organ sensorik kompleks (mata
dan telinga) atau dalam struktur epitelium (pengecap
pada lidah atau epitelium olfaktorius)
Informasi sensorik berjalan ke otak melalui saraf kranial
Lia Amalia / SF ITB
MATA
Alis
Konjunctiva
Selaput lendir yg melapisi sisi dalam kelopak mata, menutupi
bagian depan sklera. Selaput ini bersambung dengan selaput
lendir yg melapisi saluran air mata, kantung air mata & saluran
nasolakrimal
Peralatan lakrimal
Klnjr air mata terdiri dr kelenjar majemuk, terletak pada sudut
luar, sebelah atas rongga orbital. Klnjr yang berada pada pinggir
atas dan luar mata tsb mengeluarkan air mata, dialirkan ke dalam
kantung konjuctiva melalui saluran klnjr lakrimal. Kelopak mata
dikedipkan air mata membasahi permukaan bola mata.
Sebagian cairan keluar, selebihnya mengalir dari sudut dalam
mata ke saluran lakrimal memasuki hidung melalui saluran
nasolakrimal
Lia Amalia / SF ITB
Retina
10
Retina
Merupakan jaringan saraf halus menghantarkan impuls saraf dr luar
menuju diskus optik, yg merupakan titik dimana saraf optik meninggalkan
bola mata. Titik ini disebut bintik buta/blind spot
Sel batang
Memberikan respon pada cahaya redup manusia mampu
membedakan bentuk dalam cahaya redup
Sel kerucut
Memberikan respon pada cahaya terang persepsi jelas & tajam
Melihat warna
Paling banyak terdapat di fovea centralis/macula
Makin perifer jumlah sel kerucut << sel batang >>
11
Retina
Fig 16.9
Lia Amalia / SF ITB
12
Nervus Optikus
13
Sklera
Khoroid (1)
14
Khoroid..(2)
15
Lensa mata
16
Vitreous humour
Aqueous humour
Cairan yang berasal dari badan siliaris (epitel) & diserap kembali ke
dalam aliran darah pada sudut antara iris & kornea melalui vena
halus saluran Schlemm
17
Bola mata
4 buah otot lurus : rectus superior, rectus inferior, rectus medial, rectus
lateral
Menggerakkan mata ke atas, ke bawah, ke dalam, ke sisi luar
bergantian
2 buah otot agak serong : oblique inferior (ke atas, ke sisi luar), oblique
superior (ke bawah, ke sisi luar)
18
19
20
21
22
REFLEKS VISUAL
Jika suatu obyek didekatkan perlahan pada mata, ada 3
perubahan mekanisme penglihatan :
23
Refleks akomodasi
Konvergensi
Bayangan yang tidak tepat pada fokus
Jalur refleks
24
Refleks konvergensi
Jalur refleks
25
Refleks cahaya
Iris disusun oleh otot polos yang dipersarafi oleh saraf otonom.
Intensitas cahaya yang mengenai retina menjadi stimulus efektif untuk
terjadinya refleks cahaya.
Jika cahaya >>, impuls akan melewati jalur saraf jumlah cahaya masuk
mata dikurangi. Demikian jg sebaliknya
26
Refleks proteksi
27
Myopia
= Mata dekat. Mata dapat melihat dengan jelas jika benda
diletakkan sangat dekat sumbu mata amat panjang, fokus
jatuh di depan retina. Untuk mengatasi, digunakan lensa
bikonkaf
Hiperopia
= Mata jauh. Sumbu mata lebih pendek dari normal.
Bayangan jatuh di belakang bola mata. Pada org usia muda
yang menderita hiperopia ini tanpa lensa masih bisa melihat
dengan akomodasi penuh mata mudah lelah. Untuk
mengatasi digunakan lensa bikonveks
28
Astigmatismus
Kelainan pada mata, penglihatan buram, terjadi distorsi.
Kesalahan refraksi yg terjadi krn berkas cahaya jatuh pada garis2
di atas retina, bukan pada titik2 tajam disebabkan
berubahnya bentuk lengkungan lensa
Presbiopia
= Mata tua Pada lansia, lensa kehilangan kemampuan
berakomodasi. Elastisitas lensa hilang, tidak dapat mencembung
jika dibutuhkan. Untuk mengatasinya digunakan 2 jenis lensa yi
lensa dekat dan jauh (bifokus)
29
30
Kelainan lainnya
31
TELINGA
Telinga luar
Panjang 2,5 cm
32
33
Telinga luar
Terdiri dari
Terdiri dari tulang rawan & jaringan fibrus, kecuali cuping telinga
lemak
34
Telinga Tengah
35
Telinga tengah
36
Telinga tengah
Prosesus Mastoideus
Bagian tulang temporalis, terletak di belakang telinga
Terdapat ruang udara pada bagian atasnya : antrum mastoideus
berhubungan dg telinga tengah
37
Telinga Dalam
38
Telinga dalam
39
Kanal Semicircularis
40
Telinga dalam
Kokhlea
Tabung berbentuk spiral seperti rumah siput membelit
sumbu berbentuk kerucut modiulus
Dalam tiap belitan terdapat ujung akhir saraf pendengaran.
41
Telinga dalam
42
Telinga dalam
Nervus auditorius
Terdiri dr 2 bagian : saraf vestibuler & saraf kokhlear
43
Pendengaran
Intensitas
Intensitas bunyi tergantung pada panjang gelombang. Makin besar
panjang gelombang, makin keras bunyi. Intensitas bunyi dinyatakan
dengan B (bel) atau dB (desibel). Pembicaraan biasa : 60-70 dB, lalu
lintas ramai: 80-90 dB, suara mesin jet 140-150 dB
Lia Amalia / SF ITB
44
Pendengaran
Kualitas
kualitas/timbre bunyi ditentukan oleh jenis benda yg bergetar. Mis. Bunyi alat
musik piano akan terdengar berbeda dg biola karena adanya faktor kualitas
bunyi ini.
Setelah energi bunyi mencapai tulang stapes & bergetar membran halus dr
jendela oval pada stapes bergerak mengirimkan getaran melalui cairan
perilimfe
45
46
Kesetimbangan
47
PENGECAP
Impuls yg timbul dari berbagai senyawa tidak hanya disampaikan ke korteks otak,
tetapi akan bersinapsis dg serabut motorik yg mempersarafi kelenjar ludah.
Makanan tertentu merangsang pengeluaran ludah yg encer, sedangkan lainnya
merangsang ludah yg kentala
Lia Amalia / SF ITB
48
PENGECAP
Lidah mempunyai 2 kelompok otot :
Otot intrinsik : gerakan halus
bagian disekitarnya
Lidah terletak pada dasar mulut, pembuluh darah &
urat saraf masuk & keluar dari pangkal lidah
49
Palatine tonsil
Lingual tonsil
50
PENCIUMAN
Yang berperan : epitel olfaktorius (pada bagian luar bulbus olfaktorius) di bagian
tengah septum nasal & bag lateral di atas konkha superior
Nervus olfaktorius atau saraf kranial ke-1 serabut sarafnya muncul pada bagian
atas selaput lendir hidung
Nervus olfaktorius dilapisi sel2 khusus yg mengeluarkan fibril-fibril halus untuk
berikatan dg serabut2 di bulbus olfaktorius
Dari bulbus olfaktorius, stimulus bergerak melalui traktus olfaktorius mencapai
daerah penerima akhir dalam pusat olfaktori di lobus temporalis otak untuk
ditafsirkan
Syarat rasa penciuman : senyawa harus mudah menguap, mempunyai sedikit
kelarutan dalam air maupun lemak
Rasa penciuman distimulasi oleh gas atau unsur2 halus yg terhirup. Rasa
penciuman sangat peka, tetapi kepekaannya mudah hilang, jika dihadapkan dg
suatu bau yang sama untuk suatu waktu yg cukup lama
Rasa penciuman diperlemah jika selaput lendir hidung sangat kering, sangat basah
atau membengkak. Mis. Orang yg terserang pilek
51
52