Professional Documents
Culture Documents
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan aspek kesulitan belajar yaitu membahas
masalah sudut pandang dalam kesulitan belajar itu sendiri. Baik itu dari sudut pandang
psikologis, sosiologis dan fisiologis. Pada pembahasan selanjutnya akan dibahas beberapa
aspek medis dan psikologis dalam kesulitan belajar.
a. Disleksia
Disleksia (bahasa
Inggris: dyslexia)
adalah
sebuah
gangguan
dalam
perkembangan baca-tulis yang umumnya terjadi pada anak menginjak usia 7 hingga 8
tahun. Ditandai dengan kesulitan belajar membaca dengan lancar dan kesulitan dalam
memahami meskipun normal atau diatas rata-rata. Ini termasuk kesulitan dalam
penerapan disiplin Ilmu Fonologi, kemampuan bahasa/pemahaman verbal. Diseleksia
adalah kesulitan belajar yang paling umum dan gangguan membaca yang paling
dikenal.
b. Disgrafia
Disgrafia bersal dari bahasa Yunani berarti kesulitan khusus yang membuat
anak sulit untuk menulis atau mengekspresikan pikirannya ke dalam bentuk suatu
tulisan dan menyusun huruf-huruf. Disgrafia adalah kesulitan berekspresi dalam
bentuk tulisan, termasuk kesulitan dalam membuat tulisan tangan, mengeja, dan
mengorganisasikan
pikiran.
Penyebab
disgrafia disebabkan
karena
faktor
neurologis,yaitu faktor gangguan pada otak kiri depan yang berhubungan dengan
kemampuan menulisnya.
c. Diskalkulia
Penanganan anak dengan gangguan belajar juga melibatkan tim seperti guru, psikolog
dokterprofessional dan orang tua. Anak mungkin membutuhkan tutor khusus. Bersama anak,
terapis mungkin akan membuat rencana belajar yang disesuaikan dengan kebutuhan anak.
Banyak anak dengan gangguan belajar dapat tetap belajar di kelas bersama dengan temantemannya dan dapat melakukan hal-hal lain yang lazim dilakukan anak seusianya, seperti
berolah raga dan mengikuti kegiatan ekstrakurikular.
Khususnya bagi orangtua dan lingkungan terdekat, sangat penting untuk
menumbuhkan rasa percaya diri anak. Anak dengan gangguan belajar seringkali memiliki
bakat atau kelebihan lain; hal ini perlu dikembangkan semaksimal mungkin agar anak merasa
spesial dan berprestasi.
Dalam penyembuan gangguan belajar, dukungan orangtua, sekolah, dan lingkungan sangat
menentukan hasil akhir yang dicapai anak. Anak perlu dibimbing dan dipantau secara intensif
khususnya pada masa remaja dan dewasa muda.
Walaupun bermasalah di bidang akademik, orang dengan gangguan belajar dapat mencapai
prestasi tinggi di bidang lain sesuai bakat dan minatnya.
Menurut Lerner (1988: 178) ada tiga rancangan pembelajaran yang berbeda yan
berasal dari teori ini.
c. Pendekatan Kombinasi
Pendekatan pengajaran ketiga merupakan kombinasi dua pendekatan sebelumnya.
Alasannya adalah bahwa guru tidak hanya menekankan pada kekuatan pemrosesan
tetapi juga secara bersamaan memperkuat pemrosesan yang lemah. Secara ringkas,
konsep kekurangan pemrosesan psikologis memberikan landasan yang berguna dalam
bidang kesulitan belajar. Konsep tersebut memberikan penjelasan yang logis untuk
memahami kesulitan belajar, tanpa menyalahkan anak yang tidak mau belajar. Konsep
tersebut juga memungkinkan guru untuk berupaya mengajar anak berkesulitan belajar
meskipun untuk itu guru harus bekerja keras.
b. Tahapan-tahapan Belajar
Dalam merancang kegiatan pembelajaran, guru perlu menyadari keberadaan anak
dalam tahapan belajar. Ada empat tahapan belajar yang perlu diperhatikan, yaitu :
1) Perolehan (acquisition)
Pada tahapan ini anak telah terbuka terhadap pengetahuan baru tetapi belum secara
penuh memahaminya. Anak masih memerlukan dorongan dan pengarahan dari guru.
2) Kecakapan (proficiency)
Pada tahapan ini anak mulai memahami pengetahuan atau ketrampilan tetapi masih
perlu banyak latihan.
3) Pemeliharaan (maintenenance)
Anak dapat memelihara suatu kinerja taraf tinggi setelah pembelajaran langsung dan
penguatan dihilangkan.
4) Generalisasi (generalization)
Pada tahap ini anak telah memiliki dan menginternalisasikan pengetahuan yang
dipelajarinya serta adapat menerapkannya ke dalam berbagai situasi.
Daftar Pustaka
Dwifitri. 2013. Aspek Psikologis Kognitif dari Kesulitan Belajar. Diakses pada 1 November
2014. ( http://dwifitri-k5113016-plbuns13.blogspot.com/2013/11/aspek-psikologi-kognitifdari-kesulitan.html ).
Growupclinic. 2013. Kenali Gangguan Belajar Digrafia Gangguan Menulis Pada Anak.
Diakses pada 1 November 2014. ( http://growupclinic.com/2013/08/29/kenali-gangguanbelajar-disgrafia-gangguan-menulis-pada-anak/ ).
Zippnext, Irfan. 2013. Aspek Psikologi Behavioral dari Kesulitan Belajar. Diakses pada 1
November 2014. ( http://irfanzippnext.blogspot.com/2011/04/aspek-psikologi-behavioraldari.html ).