Professional Documents
Culture Documents
Pernahkah kamu mendidihkan air? Kalau kita memasak air menggunakan wadah
seperti panci, biasanya setelah air mendidih, tutup panci bisa bergerak sendiri. Tutup panci
bisa bergerak karena ditumbuk oleh uap molekul air akibat dipanaskan. Mengapa demikian?
Pernahkah kamu memakan popcorn ? Bagaimana cara membuat popcorn? Biasanya
biji jagung popcorn dimasukkan ke dalam wadah lalu dipanaskan. Setelah panas, biji jagung
popcorn akan berloncat-loncat di dalam wadah dan menjadi popcorn. Mengapa demikian?
Gambar 1. Popcorn
A.
diaplikasikan pada perubahan energi dalam yang dialami oleh suatu sistem. Sistem
didefinisikan sebagai sejumlah zat dala suatu wadah yang menjadi pusat perhatian kita untuk
dianalisis. Segala sesuatu di luar sistem disebut sebagai lingkungan. Sistem dipisahkan dari
lingkungan oleh suatu batas sistem. Batas ini bisa tetap ata bergerak, misalnya pengisap.
B.
1.
Kalor
Dalam proses termodinamika, kita mengenal istilah Kalor (Q). Kalor merupakan
energi yang berpindah dari satu benda ke benda yang lain akibat adanya perbedaan suhu.
Berkaitan dengan sistem dan lingkungan, bisa dikatakan bahwa kalor merupakan energi yang
berpindah dari sistem ke lingkungan atau energi yang berpindah dari lingkungan ke sistem
akibat adanya perbedaan suhu. Jika suhu sistem lebih tinggi dari suhu lingkungan, maka kalor
akan mengalir dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya, jika suhu lingkungan lebih tinggi
dari suhu sistem, maka kalor akan mengalir dari lingkungan menuju sistem. Kalor yang
diserap oleh sistem gas dapat dirumuskan seperti yang telah dipelajari pada kelas X, yaitu :
(1)
2.
Usaha
Jika Kalor (Q) berkaitan dengan perpindahan energi akibat adanya perbedaan suhu,
maka usaha (W) berkaitan dengan perpindahan energi yang terjadi melalui cara-cara mekanis.
Misalnya jika sistem melakukan usaha terhadap lingkungan, maka energi dengan sendirinya
akan berpindah dari sistem menuju lingkungan. Sebaliknya jika lingkungan melakukan usaha
terhadap sistem, maka energi akan berpindah dari lingkungan menuju sistem. Pada bab usaha
dan energi, kamu telah mempelajari definisi usaha. Secara matematis, usaha dapat
dirumuskan:
(2)
Namun, bagaimana cara menghitung usaha pada gas? Anggap bahwa gas di dalam
tabung dengan penutup berbentuk piston yang dapat bergerak bebas. Seperti terlihat pada
gambar 3.
ke volume akhir
=PA. Jika luas penampang piston adalah A dan tekanan dalam tabung adalah P
(konstan=proses isobarik), maka usaha yang dilakukan oleh gas dapat dirumuskan dengan :
(3)
Sebuah sistem dapat dikatakan melakukan usaha ke lingkungan atau dilakukan usaha
oleh lingkungan jika terdapat perubahan volume pada sistem.
Catatan :
Persamaan (3) konsisten dengan perjanjian bahwa jika sistem melakukan usaha pada
lingkungan sehingga sistem memuai ( > ) maka usaha bertanda positif.
Sebaliknya, ketika lingkungan melakukan usaha pada sistem sehingga sistem
memampat ( < ) maka usaha bertanda negatif.
3.
Energi Dalam
Ketika suatu benda sedang bergerak, benda tersebut memiliki energi kinetik dan
berdasarkan energi kinetik ini benda dapat melakukan usaha. Serupa dengan itu, benda yang
berada pada ketinggian tertentu dari suatu acuan memiliki energi potensial dan berdasarkan
energi potensial ini, benda juga dapat melakukan usaha. Kedua macam energi ini disebut
energi luar (external energy).
Sebagai tambahan terhadap energi luar ini, setiap benda memiliki energi yang tidak
tampak dari luar. Energi ini disebut energi dalam. Energi dalam berhubungan dengan aspek
mikroskopik zat. Kita ketahui setiap zat terdiri atas atom-atom atau molekul-molekul yang
bergerak terus menerus. Dari gerakan ini zat memiliki energi kinetik. Antara molekulmolekul zat juga ada yang disebut gaya antar molekul. Karena gaya antar molekul ini,
molekul-molekul memiliki energi potensial. Jumlah energi kinetik dan energi potensial yang
berhubungan dengan atom-atom atau molekul-molekul zat disebut energi dalam. Untuk gas
ideal, gaya antar molekul dapat diabaikan. Dengan demikian, energi dalam hanyalah total
energi kinetik dari seluruh molekul. Energi dalam berupa gerakan-gerakan antara molekulmolekul gas yang dipanaskan menjadi lebih cepat. Energi dalam suatu gas ideal adalah
(4)
Energi dalam tidak dapat diukur secara langsung. Yang dapat diukur adalah perubahan
energi dalam.
(5)
C.
1.
Proses Isobarik
Proses isobarik merupakan proses perubahan keadaan gas pada tekanan tetap.
Persamaan keadaan untuk proses isobarik
adalah
(6)
2.
Proses Isokhorik
Proses isokhorik merupakan proses perubahan gas pada volume tetap. Persamaan
keadaan untuk proses isokhorik
Karena
adalah
, maka
Karena gas tidak mengalami perubahan volume, maka usaha yang dilakukan oleh gas
sama dengan nol.
(7)
Gambar 5 . Proses Isokhorik
3.
Proses Isotermal
Proses isotermal merupakan proses perubahan keadaan gas pada suhu tetap. Persamaan
keadaan untuk proses isotermal
Karena
adalah
tetap, maka
, sehingga
Karena
, di peroleh
( )
4.
(8)
Proses Adiabatik
Proses adiabatik adalah proses perubahan keadaan gas dimana tidak ada aliran kalor
yang masuk maupun keluar dari sistem. Dengan kata lain pada proses adiabatik
Pada proses adiabatik terjadi perubahan suhu, tekanan, dan volume. Proses adiabatik ini
mengikuti persamaan Poisson sebagai berikut.
Atau
Oleh karena persamaan gas ideal dinyatakan sebagai pV = nRT maka Persamaan
menjadi :
Dengan,
=
Oleh karena sistem tidak melepaskan atau menerima kalor, pada kalor sistem proses
adiabatik Q sama dengan nol. Dengan demikian, usaha yang dilakukan oleh sistem
hanya mengubah energi dalam sistem tersebut. Besarnya usaha pada proses adiabatik
tersebut dinyatakan dengan persamaan berikut.
(9)
D.
lingkungan yang melibatkan Kalor dan Usaha adalah proses pembuatan popcorn. Biasanya,
ketika kita membuat popcorn, maka biji jagng popcorn dimasukkan ke dalam wadah tertutup
(panci atau alat masak lainnya). Selanjutnya, wadah tertutup tersebut dipanasi dengan api
kompor. Adanya tambahan kalor dari nyala api membuat biji popcorn dalam panci kepanasan
dan meletup. Ketika meletup, biasanya biji popcorn berloncat-loncat dalam panci dan
mendorong penutup panci. Gaya dorong biji popcorn cukup besar sehingga terkadang tutup
panci bisa membuka sendiri. Untuk kasus ini, kita bisa menganggap popcorn sebagai sistem,
panci sebagai pembatas serta udara luar dan api sebagai lingkungan. Karena terdapat
perbedaan suhu, maka kalor mengalir dari lingkungan (api) menuju sistem (biji popcorn).
Adanya tambahan kalor menyebabkan sistem (biji popcorn) memuai dan meletup sehingga
mendorong penutup panci (si biji popcorn tadi melakukan usaha terhadap lingkungan).
Dalam proses ini, keadaan popcorn berubah. Keadaan popcorn berubah karena suhu, tekanan
dan volume popcorn berubah saat memuai dan meletup. Meletupnya popcorn hanya
merupakan salah satu contoh perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi
antara sistem dan lingkungan.Perubahan keadaan sistem akibat adanya perpindahan energi
antara sistem dan lingkungan yang melibatkan Kalor dan Usaha, disebut sebagai proses
termodinamika.
Hukum pertama termodinamika berhubungan dengan cara suatu sistem memperoleh
energi dalam dari lingkungan atau kehilangan energi dalam ke lingkungan. Hukum pertama
termodinamika pada prinsipnya menyatakan bahwa energi tidak dapat terjadi secara cuma
cuma atau dimusnahkan begitu saja, tetapi dapat dirubah dari bentuk yang satu ke bentuk
yang lain.
Hukum pertama termodinamika sebenarnya merupakan hukum kekekalan energi. Jika
suatu system diberi kalor
dan energi
dari
lingkungan dan hanya ini satu-satunya yang terjadi pada sistem. Telah kita ketahui bahwa
kalor
ini akan digunakan untuk menaikkan suhu sistem dari suhu awal
Karena
sebanding dengan suhu mutlak , maka dapat juga dikatakan bahwa kalor
ke suhu akhir
menjadi
, dengan
>
yang
(karena
). Sesuai dengan hukum kekekalan energi, maka perubahan energi dalam sistem
.
Energi dalam sistem juga dapat berubah karena usaha. Misalkan suatu sistem
melakukan usaha
pada lingkungannya dan tidak ada alira kalor, maka suhu sistem akan
menjadi
, dengan
<
<
, sehingga
Dengan demikian, dari kekekalan energi, kita bisa menyimpulkan bahwa perubahan energi
dalam sistem = Kalor yang ditambahkan pada sistem (sistem menerima energi) Kerja yang
dilakukan oleh sistem (sistem melepaskan energi). Secara matematis, dapat dituliskan:
(10)
Keterangan :
= Perubahan energi dalam dari sistem
= Kalor yang diserap oleh sistem dari lingkungan
= Usaha yang dilakukan oleh sistem ke lingkungan
Persamaan ini berlaku untuk sistem tertutup (Sistem tertutup merupakan sistem yang
hanya memungkinkan pertukaran energi antara sistem dengan lingkungan). Untuk sistem
tertutup yang terisolasi, tidak ada energi yang masuk atau keluar dari sistem, karenanya,
perubahan energi dalam = 0. Persamaan ini juga berlaku untuk sistem terbuka jika kita
memperhitungkan perubahan energi dalam sistem akibat adanya penambahan dan
pengurangan jumlah zat (Sistem terbuka merupakan sistem yang memungkinkan terjadinya
pertukaran materi dan energi antara sistem tersebut dengan lingkungan).
Analogi hukum ke-1 Termodinamika bisa diliat saat kita menggoreng krupuk. saat
menggoreng krupuk, panas atau kalor (Q) diserap oleh krupuk membuat (1) krupuk
mengembang (terjadi pertambahan volume) yg berarti krupuk melakukan usaha (W) dan (2)
krupuk mengalami pertambahan energi (U) dalam karena suhunya naik. krupuk akan
bertambah besar dan terasa panas.
Sistem mendapat tambahan kalor (sistem menerima energi) sebanyak 2000 Joule. Sistem juga
melakukan usaha (sistem melepaskan energi) 1000 Joule. Dengan demikian, perubahan
energi sistem = 1000 Joule.
Contoh soal 2 :
Jika kalor sebanyak 2000 Joule meninggalkan sistem dan sistem melakukan usaha 1000
Joule, berapakah perubahan energi dalam sistem ?
Penyelesaian :
Jika
kalor
meninggalkan
sistem,
berarti
bernilai
negatif
Kalor meninggalkan sistem (sistem melepaskan energi) sebanyak 2000 Joule. Sistem juga
melakukan usaha (sistem melepaskan energi) sebesar 1000 Joule. Dengan demikian, energi
dalam sistem berkurang sebanyak 3000 J.
Contoh soal 3 :
Jika kalor sebanyak 2000 Joule ditambahkan pada sistem dan usaha 1000 Joule dilakukan
pada sistem, berapakah perubahan energi dalam sistem ?
Penyelesaian :
Jika
usaha
dilakukan
pada
sistem,
berarti
bernilai
negatif
Sistem mendapat tambahan kalor (sistem menerima energi) sebanyak 2000 Joule dan usaha
dilakukan pada sistem (sistem menerima energi) 1000 Joule. Dengan demikian, energi dalam
sistem bertambah sebanyak = 3000 Joule.
E.
Reference :
Palupi, Dwi Satya, dkk. 2009. Fisika untuk Kelas XI SMA dan MA (bse). Jakarta : CV.
Sahabat
Saripudin, Arip, dkk. 2009. Praktis Belajar Fisika 2 untuk SMA/MA Kelas XI Program Ilmu
Pengetahuan Alam (bse).Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tipler, Paul A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1(terjemahan). Jakarta: Erlangga