You are on page 1of 10

Konsep

Pengembangan Sains
dan Teknologi

Judul Buku

: Sains Teknologi Masyarakat

Penulis

: Prof.Dr.Anna Poedjiadi

Penerbit

: Program Pascasarjana Universitas


Pendidikan Indonesia dan PT Remaja
Rosdakarya

Tanggal Terbit

: Cetakan pertama April 2005,


Cetakan kedua Juli 2007,
Cetakan ketiga Juli 2010

Jumlah Halaman : 167 halaman

Dalam

buku

Prof.Dr.Anna

Sains

Teknologi

Poedjiadi

Masyarakat

dijelaskan

mengenai

karya
tiga

komponen yaitu sains di satu sisi dan teknologi di sisi


lain serta adanya masyarakat. Kaitan antara sains dan
teknologi serta manfaatnya bagi masyarakat dijelaskan

melalui model pembelajaran sains teknologi masyarakat.


Sains yang lahir oleh adanya pengamatan dan pemikiran,
dalam perkembangannya dapat membantu teknologi.
Teknologi sendiri lahir untuk mempermudah aktivitas
manusia. Dan pada gilirannya teknologi dapat membantu
kemajuan sains.

Pada bab pertama dijelaskan mengenai perkembangan


sains. Kata sains adalah serapan dari kata bahasa Inggris
science yang diambil dari kata bahasa Latin sciencia
yang berarti pengetahuan. Sains telah berkembang
dengan pesat sekali sejak abad 19 hingga sekarang.
Sebagai contoh, kemajuan dalam bidang elektronika
memungkinkan kita untuk mengetahui suatu peristiwa
yang terjadi di luar negeri bahkan di luar angkasa melalui
televisi.
Perkembangan sains diawali dengan perkembangan
pengetahuan dan peradaban manusia pada zaman purba.
Perkembangan ini didasarkan pada kegiatan pengamatan
manusia atas peristiwa-peristiwa alam, seperti matahari
yang terbit di sebelah timur dan tenggelam di sebelah
barat. Pengamatan ini melahirkan pengetahuan praktis,
filsafat dan seni.

Dalam abad pertengahan yaitu masa antara abad ke-5


hingga

abad

ke-15

dapat

dikatakan

tidak

ada

perkembangan pengetahuan di Eropa, hal ini disebabkan


adanya peperangan yang membuat Eropa terpecah
menjadi kelompok-kelompok masyarakat yang lemah.
Berbeda dengan keadaan di Eropa, pengetahuan di
Negara

Islam

berkembang

pesat.

Perkembangan

pengetahuan pada masa itu meliputi ilmu kimia, fisika,


astronomi, matematika, kedokteran dan farmasi. Diantara
nama-nama ilmuwan muslim yang terkenal ialah AlBiruni, Ibnu Sina, Al-Battani, dan Umar Khayyam.
Pada masa transisi atau masa peralihan

antara abad

pertengahan dengan zaman modern, di Eropa mulai


tampak adanya kemajuan dalam pola berpikir masyarakat
akibat kegiatan intelektual ilmuwan muslim sehingga
berbagai bidang pengetahuan dan kebudayaan bangkit
kembali.
Perkembangan sains modern dimulai sejak abad ke-18.
Perkembangan ditandai oleh penemuan-penemuan serta
teori-teori oleh para ilmuwan dalam berbagai bidang ilmu
yang dilandasi oleh eksperimen yang mereka yakini
kebenarannya.

Kemajuan

dalam

berbagai

ilmu

pengetahuan ini ditunjang oleh adanya perkembangan


teknologi.
Bab kedua pada buku ini berjudul Perkembangan
Teknologi.

Perkembangan

teknologi

berawal

dari

pengguanaan alat-alat dari batu oleh manusia pada zaman


purba untuk mepermudah pekerjaan mereka. Batu
dipecah menjadi bentuk yang pipih dan tajam untuk
digunakan sebagai alat pemotong. Hal ini menunjukan
bahwa manusia purba sudah mengenal teknologi
sederhana.
Perkembangan teknologi juga berkembang pada abad
pertengahan di dunia Islam. Perkembangan tersebut
meliputi berbagai bidang, antara lain penggunaan air dan
angin sebagai sumber energi, pembuatan kapal laut dan
penggunaan mesiu untuk peperangan.
Dalam abad ke-20 perkembangan teknologi menjadi
lebih canggih dan cepat berubah.

Perkembangan

teknologi

dari

tersebut

tidak

terlepas

adanya

perkembangan dalam bidang sains. Proses perkembangan


sains yang telah dilakukan oleh para ilmuwan sains,
membawa dampak positif bagi perkembangan teknologi,
dengan diciptakannya alat peralatan yang merupakan

produk teknologi. Produk teknologi ini pada gilirannya


juga membawa kemajuan dalam bidang sains.

Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat


menghendaki agar masyarakat pada umumnya memiliki
kemampuan

dan

kesadaran

sains

dan

teknologi.

Kemampuan dan kesadaran ini dapat diperoleh melalui


pendidikan siswa di sekolah atau melalui pendidikan non
formal bagi anggota masyarakat. Untuk melaksanakan
pembelajaran terdapat beberapa keyakinan atau filsafat
tertentu. Dalam bab Interaksi Dalam Pembelajaran ini
terdapat dua macam aliran filsafat atau pandangan yaitu
konstruktivisme dan pragmatisme.
Konstruktivisme merupakan suatu aliran dalam filsafat
yang dikemukakan oleh Giambatista Vico. Manusia
dikaruniai

kemampuan

untuk

mengkonstruk

atau

membangun pengetahuan setelah ia berinteraksi dengan


lingkungannya, yaitu alam. Namun kemampuan manusia
untuk mengkonstruk pengetahuannya bergantung pada
pengalamannya masing-masing sebelumnya. Maka dari
itu, manusia harus berusaha sebaik mungkin untuk
meningkatkan pendidikannya dan mengelola alam.

Pragmatisme pertama kali dikemukakan oleh Charles


Pierce. Pragmatisme berpandangan bahwa pengetahuan
yang diperoleh hendaknya dimanfaatkan untuk mengerti
permasalahan yang ada di masyarakat. Kaum pragmatis
memandang bahwa teori-teori itu diperlukan untuk
membimbing tingkah laku manusia dan perencanaan
untuk melakukan tindakan hingga berdampak positif,
menghasilkan kemajuan dan bermanfaat bagi kehidupan.
Dalam melakukan proses pembelajaran diperlukan suatu
pendekatan yang dapat melibatkan lebih dari satu metode
atau cara. Salah satu tujuan dalam pembelajaran adalah
mengaitkan antara pembelajaran dengan kebutuhan
masyarakat. Ini berarti bahwa konsep-konsep yang
dipelajari

melalui

pembelajaran

atau

pendidikan

diharapkan dapat diaplikasikan ke dalam kehidupan.


Adapun

beberapa

pendekatan

yang telah

banyak

dikemukakan, yakni pendekatan lingkungan, pendekatan


keterampilan proses, pendekatan penyelesaian masalah,
pendekatan sains teknologi masyarakat dan lain-lain.

Pada bab empat dijelaskan lebih lanjut mengenai


pendekatan sains teknologi masyarakat. Kemajuan
teknologi dapat membawa dampak positif maupun

negatif bagi masyarakat.

Pendekatan sains teknologi

masyarakat mengaitkan pembelajaran sains dan teknologi


serta kegunaan dan kebutuhan masyarakat sehingga
pemahamannya akan menimbulkan kepedulian terhadap
masalah-masalah yang ada hubungannya dengan sains,
teknologi, dan kesejahteraan masyarakat.

Dalam pembelajaran dibutuhkan model pembelajaran


yang berbeda-beda sesuai dengan topik yang dibahas.
Model

pembelajaran

sains

teknologi

masyarakat

mengaitkan antara sains dan teknologi serta manfaatnya


bagi masyarakat. Tujuan model pembelajaran ini ialah
untuk membentuk individu yang memiliki literasi sains
dan teknologi serta memiliki kepedulian terhadap
masalah masyarakat dan lingkungannya. Seorang yang
memiliki

literasi

sains

dan

tekonologi

mampu

menyelesaikan maslah menggunakan konsep-konsep


sains yang diperoleh dalam pendidikan, mengenal produk
teknologi yang ada di sekitarnya beserta dampaknya,
mampu

menggunakan

produk

teknologi

dan

memeliharanya dan kreatif membuat hasil teknologi yang


disederhanakan.

Pada bab enam diberikan contoh mengenai pembelajaran


sains teknologi masyarakat yang diberikan seorang guru
terhadap siswa. Dalam hal ini topic yang dibahas yaitu
mengenai pencemaran udara. Ilmu kimia merupakan
sains. Kaitan dengan teknologi yaitu adanya gas buang
yang dihasilkan motor sebagai produk teknologi sehingga
menimbulkan polusi udara dan membawa dampak
terhadap kehidupan manusia. Peran masyarakat yaitu
untuk memberikan solusi terhadap maslah yang terjadi.
Contoh tersebut menunjukan adanya kaitan antara sains,
teknologi dan masyarakat.

You might also like