Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Tegangan dalam mekanika kontinuum adalah besaran yang menunjukan gaya internal
antar partikel dari suatu bahan terhadap partikel lainnya. Seperti contoh, batang padat vertikal
yang menyokong beban, setiap partikel dari batang mendorong partikel lainnya yang berada
di atas dan dibawahnya. Gaya makroskopik yang terukur sebenarnya merupakan rata-rata dari
sejumlah besar tumbukan dan gaya antarmolekul di dalam batang tersebut.
Tegangan di dalam suatu benda bisa terjadi oleh berbagai mekanisme, seperti reaksi
terhadap gaya eksternal (misal gravitasi) yang diaplikasikan ke bahan curah, juga reaksi
terhadap gaya yang diaplikasikan ke permukaannya seperti gaya kontak, tekanan eksternal,
dangesekan. Setiap deformasi dari benda padat menghasilkan tegangan elastis, mirip dengan
reaksi gaya pada pegas yang selalu kembali ke bentuk semula. Pada cairan dan gas, tegangan
elastis hanya terjadi ketika deformasi mengubah volume. Namun deformasi akan selalu
berubah seiring dengan waktu, termasuk cairan (misal pelumas yang viskositasnya berubah
sehingga harus diganti secara periodik).
Sejumlah tegangan yang signifikan dapat terjadi bahkan ketika deformasi hampir
tidak terlihat. Tegangan dapat terjadi tanpa adanya gaya dari luar, yang disebut dengan builtin stress atau tegangan dari dalam seperti pada manufaktur beton pracetak dan kaca tempa.
Tegangan juga dapat terjadi tanpa adanya gaya kontak sama sekali, baik dari dalam maupun
dari luar, misal karena perubahan temperatur, perubahan komposisi kimia, dan paparan gaya
magnet.
Dengan :
Tegangan terbagi menjadi dua macam yaitu Tegangan Normal dan Tegangan Geser.
a. Tegangan normal (aksial): intensitas gaya pada suatu titik yang tegak lurus atau
normal terhadap penampang, yang didefinisikan sbb:
F
A0 A
f lim
dimana F adalah gaya yang bekerja dalam arah tegak lurus atau normal terhadap
penampang, dan A adalah luas penampang.
b. Tegangan geser: intensitas gaya pada suatu titik yang sejajar terhadap penampang,
yang didefinisikan sbb:
V
A 0 A
v lim
dimana V adalah gaya yang bekerja dalam arah sejajar terhadap penampang, dan
A adalah luas penampang.
Maka,
Dari persamaan di atas diperoleh bahwa kerja yang dilakukan oleh bahan berbanding
lurus terhadap besarnya regangan dan volumnya.
Berdasarkan hukum Termodinamika kedua bahwa energi panas (Q) yang dihasilkan oleh
sistem merupakan selisih antara energi dalam sistem (U) dengan kerja yang terjadi pada
sistem (W).
Jadi,
Energi panas cenderung untuk berpindah dari daerah bertemperatur tinggi kedaerah
yang temperaturnya lebih rendah. Energi panas dapat mempengaruh ikatan antar atom bahan/
4
material sehingga berkurang kekuatannya bahkan energi panas yang tinggi mampu
memutuskan ikatan antar atom material. Perberlakuan panas terhadap suatu bahan pada
temperatur tertentu akan mengakibatkan pelemahan ikatan antar atom dan merubah kekuatan
dari material itu sendiri.
Dari penjelasan di atas dapat kitak ketahui bahwa strength dan stress merupakan
bagian dari termodinamika itu sendiri. Strength dan stress juga memiliki kaitan terhadap
Energi panas dan kerja yang terjadi dalam suatu sistem atau bahan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sifat Stength merupakan kemampuan dari suatu material untuk menahan beban tanpa
mengalami kepatahan. Tegangan dalam mekanika kontinuum adalah besaran yang
menunjukan gaya internal antar partikel dari suatu bahan terhadap partikel lainnya. Kaitan
antara strength dan stress terhadap termodinamika yaitu merupakan bagian dari koordinat
termodinamika intensif. Stress memiliki kaitan terhadap kerja dan panas yang dimiliki oleh
suatu bahan.
3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Makalah ini masih
memiliki beberapa kekurangan dalam memberikan informasi kaitan antara sifat strength dan
stress terhadap termodinamika dikarenakan minimnya referensi yang diperoleh oleh
penulismengenai pembahasan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
12
November
2014.
Sutarwan, Fajar. 2009. Mekanika Kekuatan Bahan. Diakses pada 12 November 2014.
(http://fajarsutarwan.blogspot.com/2009/10/mekanika-kekuatan-material.html)
pada
12
November
2014.
Yoriwe, Taufik. 2013. Sifat Mekanik Bahan. Diakses pada 12 November 2014. (http://taufikyoriwe.blogspot.com/2013/02/sifat-mekanik-bahan.html)