You are on page 1of 3

Nama : Rahmad Irvan

NPM : 1306367454
Judul : Memahami Konsep Kebudayaan

Secara etimologi, kata "kebudayaan" berasal dari bahasa Sansekerta


buddayah, yang merupakan bentuk jamak dari kata buddhi, yang berarti
"budi"atau "akal". Pengertian kebudayaan yang paling umum dan paling luas
adalah yang disampaikan oleh E.B.Tylor, di dalam buku "Primitive Culture",
yaitu keseluruhan kompleks, yang di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan
yang serta kebiasaan yang di dapat manusia sebagai anggota masyarakat. Dari
keseluruhan pengertian yang diutarakan, dapat disimpulkan bahwa suatu
kebudayaan tampil dalam tiga wujud, yaitu wujud pertama berupa ide atau
gagasan yang bersifat abstrak, sehingga tidak dapat dipahami sebelum ia
dinyatakanmelalui wujud kedua, yaitu gerak atau aktivitas tubuh, dan/atau
melalui wujud ketiga yaitu berupa benda-benda konkret. Selain iti kebudayaan
merupakan hasilolah pikit manusia.
Secara ringkas, Soekanto (1990:214) mengemukakan kegunaan kebudayaan
bagi manusia, yaitu untuk melindungi diri terhadap alam, mengatur hubungan
antarmanusia dan sebagai wadah dari segenap perasaan manusia. Lebih lanjut,
Soekanto mrnjelaskan hakekat kebudayaan, yaitu kebudayaan terwujud dan
tersalurkan dari perilaku manusia, kebudayaan telah ada lebh dahulu mendahului
lahirnya manusia, kebudayaan diperlukan oleh mahasiswa, kebudayaan
mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban, tindakan, yang diterima atau
ditolak, tindakan yang dilarang atau yang diizinkan, dan kebudayaan tidak
bersifat statis, melainkan dinamis.
Dari pengertian kebudayaan yang dikemukakan oleh Koentjaraningrat,
kebudayaan memiliki tiga wujud : ide, tindakan, artefak. Wujud pertama yaitu
kompleks dari ide, gagasan, nilai, norma, peraturan, dan lain-lain. Wujud

kedumeliputi kompleks dari aktivitas serta tindakan berpola dari manusia. Wujud
ketiga berupa hasil karya manusia yang berwujud benda-benda fisik atau artefak,
baik berupa benda-benda yang berukuran besar, kecil, dan yang mempunyai nilai
guna mapun nilai seni yang indah.
Meskipun kebudayaan yang dimiliki manusia diseluruh dunia beraneka
ragam, namun menurut C Wissler terdapat cultural universals, yaitu unsur-unsur
kebudayaan yang sifatnya universal. Terdapat tujuh unsur universal kebudayaan,
yaitu sistem organisasi social, sistem mata pencahariaan, sistem teknologi, sistem
pengetahuan, kesenian, bahasa, dan religi.
Ada unsur kebudayaan yang paling cepat berubah dan ada unsur kebudayaan
yang lambat dan sukar berubah. Unsut kebudayaan yang paling cepat berubah
adalah teknologi, sedangkan yang paling lambat atau sukar berubah adalah religi.
Namun, perubahan suatu unsur kebudayaam sebaiknya terjadi pada ketiga
wujudnya, karena apabila terdapat ketimpangan perubahan dalam ketiga wujud
kebudayaan tersebut sering terjadi culture lag atau keterlambatan kebudayan.
Kebudayaan diturunkan melalui proses internalisasi, sosialisasi, dan
eksternalisasi. Internalisasi adalah proses panjang seorang individu menanamkan
segala perasaan, hasrat, dan emosi yang diperlukan. Sosialisasi adalah pola-pola
tindakan dalam interaksi dengan berbagai manusia lain di sekitarnya. Enkulturasi
adalah prosesindividuu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta
sikapnya dengan peraturan yang hidup di dalam kebudayaannya.
Cara manusia mengembangkan kemampuannya yaitu dengan cara difusi dan
migrasi manusia, dimana pengertiannya yaitu proses penyebaran kebudayaan
yang dibawa oleh masyarakat yang bermigrasi. Dalam proses berpindah itulah
manusia membawa kebudayaannya dan ditiru oleh masyarakatlain. Tetapi,
kebudayaan tidak secara sederhana disebarkan dengan cara difusi, melainkan ada
mekanisme asimilasi dan akulturasi, dimana dibutuhkan proses untuk menerima
kebudayaan yang baru. Adapum akulturasi yaitu pertemuan dua kebudayaan atau

kebih

dimaa

masing-masing

kebudayaan

akan

melebur

dan

membentukkebudayaan yangbaru. Terakhir yaitu proses inovasi dan penemuan


dimana proses inovasi mencakup proses penemuan dan penyebaran.

You might also like