Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Leny Christy Tahun (11-2011-011)
Pembimbing:
dr.Asmarahadi,SpKJ
Penguji
I. dr.Darmawan, SpKJ
II. dr.Ayesha, SpKJ
Nim
: 11-2011-011
Tanda-Tangan
Pembimbing : dr.Asmarahadi,SpKJ
Penguji
: I. dr.Darmawan, Sp.KJ
)
II. dr.Ayesha, Sp.KJ
Nama Pasien
Masuk RS tanggal
Rujukan/Datang sendiri/Keluarga
: Nn.NYG
: 01 Agustus 2013
: Dibawa oleh keluarga
1. 01 Agustus 2007 : Pertama kali berobat dan dirawat di RSJ Dr Soeharto Heerdjan
oleh dr.
=======================================================
=============================
IDENTITAS PASIEN
=======================================================
=======================
Nama
: Nn.NYG
No RM
: 022759
Jenis kelamin
: Perempuan
Suku bangsa
: Nias
Agama
: Protestan
Pendidikan
Pekerjaan
: Tidak bekerja
Status Perkawinan
: Tidak menikah
=======================================================
=============================
RIWAYAT PSIKIATRIK
=======================================================
========================
Autoanamnesis :
1.
2.
3.
4.
3. Riwayat pendidikan
Tingkat
SD
Lama (Tahun)
6
SMP
SMK
Keterangan
Prestasi akademik pasien rata-rata dan selalu naik
kelas. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan
teman maupun guru.
Prestasi akademik pasien rata-rata dan selalu naik
kelas. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan
teman maupun guru.
Prestasi akademik pasien rata-rata dan selalu naik
kelas. Pasien memiliki hubungan yang baik dengan
teman maupun guru.
4. Riwayat pekerjaan
Pasien dan keluarga mengatakan dia pernah bekerja dan diberhentikan sebulan yang
lalu.
5. Kehidupan beragama
Pasien beragama Protestan. Sebelum sakit pasien merupakan seorang yang taat
beragama dan aktif di kegiatan gerejawi.
6. Kehidupan sosial dan perkawinan
Pasien belum pernah menikah. Pasien mengaku punya pasangan yang tidak disetujui
oleh keluarga.
E. Riwayat Keluarga
Pasien merupakan anak ke-5 dari 6 orang bersaudara. Ayah dan Ibunya tinggal di Nias.
Pasien tinggal bersama saudaranya,
Pohon Keluarga :
Laki-laki
pasien
perempuan
: Compos Mentis.
Dengan kualitas: Berkabut (saat pertama kali
datang)
3. Perilaku dan aktivitas psikomotor
Sebelum wawancara :
Pasien sedang duduk sendiri di kamar.
Selama wawancara :
Selama wawancara, pasien tampak murung dan sedih, banyak diam. Tidak ada
gerakan spontan. Cukup kooperatif. Ketika menjawab,
: Hypotimia
C. Gangguan Persepsi
Halusinasi
dibenci keluarga.
Kamu sudah tidak diterima lagi oleh keluarga
Ilusi
: tidak ada
Depersonalisasi
: tidak ada
Derealisasi
: tidak ada
Taraf pendidikan
Pengetahuan umum
Kecerdasan
Konsentrasi
:
:
:
:
Orientasi
a.
b.
c.
d.
5.
6.
7.
8.
Waktu
: Baik
Tempat
: Baik
Orang
: Baik
Situasi
: Baik
Pikiran abstraktif
: Kurang
Visuospasial
: Baik
Bakat kreatif
: Data tidak didapatkan
Kemampuan menolong diri sendiri : Awalnya buruk. Setelah di rumah sakit dan
mendapat perawatan kemudian menjadi baik (pasien bisa mengurus diri sendiri)
E. Proses Pikir
Kontinuitas
: Blocking
F. Isi pikir :
Produktivitas
: Miskin ide
Preokupasi
: Ada. Memikirkan keluarganya.
Waham
: Tidak ada
Obsesi
: Tidak ada
Fobia
: Tidak ada
Gagasan rujukan : Tidak ada
Gagasan pengaruh
: Tidak ada
G. Pengendalian Impuls
Baik, selama wawancara pasien bersikap tenang dan tidak menunjukkan gejala yang
agresif
H. Daya Nilai
1. Daya nilai sosial
2. Uji daya nilai
I.
: Baik
: Baik
Tilikan
Derajat 1: penyangkalan total terhadap penyakitnya
J.
Reliabilitas
RTA terganggu
=======================================================
=============================
PEMERIKSAAN FISIK
=======================================================
========================
A. Status Internus
1. Keadaan umum
2. Kesadaran
: Baik
: Berkabut
Follow up 1: Apatis
Follow up 2: Compos Mentis
3. Tensi
: 110/70mmHg
4. Nadi
: 80x/menit
5. Suhu badan
: 36,6C
6. Frekuensi pernapasan
: 18x/menit
7. Bentuk tubuh
: Normal.
8. Sistem kardiovaskular
: BJ1-2 reguler, murmur - , gallop 9. Sistem respiratorius : Suara napas Vesikuler, Ronki -/- , Wheezing -/10. Sistem gastro-intestinal
: BU +, Nyeri tekan (-)
11. Sistem musculo-sceletal
: tidak ada kelainan
12. Sistem urogenital
: tidak ada kelainan
B. Status Neurologikus
:
:
:
:
:
:
:
:
=======================================================
=============================
PEMERIKSAAN PENUNJANG
=======================================================
========================
Data Hasil pemeriksaan penunjang 1 Agustus 2013
HB
: 13,2gr/dl
GDS
: 131
Ureum
: 35
Leukosit
: 8.800/dl
SGOT
: 27
Creatinin
: 0.6
Trombosit
: 294.000/dl
SGPT
: 13
HT
: 39%
=======================================================
=============================
IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNA
=======================================================
========================
Seorang pasien perempuan 20 tahun, belum menikah, tidak bekerja, pendidikan terakhir
SMK. Bicara tenang. Cukup kooperatif. Mudah dialihkan. Afek mendatar. Mood hipotimia.
Proses pikir adanya blocking. Isi pikir miskin ide. Gangguan persepsi adanya halusinasi. RTA
terganggu.
=======================================================
=============================
FORMULASI DIAGNOSTIK PASIEN
=======================================================
========================
AKSIS I
Termasuk gangguan jiwa karena adanya hendaya dan disfungsi disertai gejala
ii.
kejiwaan berupa:
Halusinasi
Gangguan ini sebagai Gangguan Mental Non Organik (GMNO) karena tidak adanya:
iii.
Gangguan kesadaran
Menurut PPDGJ III, GMNO psikosis ini termasuk depresif karena memenuhi kriteria seperti:
Terdapat gejala utama : afek depresif, kehilangan minat dan kegembiraan, dan
menurunnya aktifitas.
Gejala lainnya: konsentrasi dan perhatian berkurang, harga diri dan kepercayaan
berkurang, gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna, pandangan masa
depan yang suram dan pesimistis, gagasan atau perbuatan membahayakan diri
atau bunuh diri, tidur terganggu, napsu makan berkurang.
Tidak disebabkan oleh penyakit otak dan atau intoksikasi atau putus zat
Depresif ini termasuk episode depresif berat dengan gejala psikotik karena memenuhi
kriteria diagnostik sebagai berikut:
AKSIS II
- Tidak ada gangguan kepribadian
- Tidak ada retardasi mental.
- Ciri kepribadian Paranoid: Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan
AKSIS III
Tidak ada kelainan fisik dan cacat bawaan yang ditemukan.
AKSIS IV
AKSIS V
Global Assessment of Function (GAF) Scale
80-71: Gejala sementara dan dapat diatasi.
=======================================================
=============================
EVALUASI MULTIAKSIAL
=======================================================
========================
AKSIS I
AKSIS II
berlebihan
terhadap kegagalan dan penolakan
AKSIS III
AKSIS IV
AKSIS V
=======================================================
=============================
PROGNOSIS
=======================================================
========================
Prognosis ad vitam
Prognosis ad sanationam
Prognosis ad fungsionam
: Dubia ad bonam
: Dubia ad malam
: Dubia ad bonam
=======================================================
=============================
DAFTAR PROBLEM
=======================================================
========================
Organobiologik
Psikologi / psikiatrik
Sosial / keluarga
: Tidak ada
: Halusinasi audiotorik
: Tidak ada pekerjaan. Tidak jadi kuliah
10
=======================================================
=============================
TERAPI
=======================================================
========================
Terapi Farmakologis
Risperidon
Efek terapi : merupakan obat antipsikosis untuk gejala negatif
(Menarik diri) dan gejala positif( Halusinasi)
Dosis : diberikan sesuai dosis anti psikosis yaitu 2x 3mg
Efek samping:
1. sedasi dan inhibisi psikomotor ( rasa mengantuk, kewaspadaan
berkurang, kinerja psikomotor menurun, kemampuan kognitif
menurun)
2. gangguan otonomik( hipotensi, mulut kering, sulit miksi, hidung
tersumbat)
3. gangguan Ekstrapiramidal: distonia, akatisia, sindrom Parkinson
: rigiditas, tremor, bradikinesia)
4. efek samping irreversible: gerakan involunter berulang: lidah,
mulut, rahang, anggota gerak)
Amiltriptylin
Efek terapi : Anti depresant line pertama. Memberi efek sedasi.
Dosis : Diberikan 3x25mg
Efek samping:
1.Sedasi
2.Efek Anti-kolinergik
3.Efek Anti-adrenergik
4.Efek Neurotoksis
Intervensi Psikososial
Terapi ini diberikan kepada pasien apabila kondisi pasien tenang dan cukup kooperatif untuk
berkomunikasi.
Antara bentuk terapi yang dijalankan adalah seperti berikut:
a. Psikoterapi suportif
Psikoterapi ini dapat dilakukan dalam bentuk bimbingan serta terapi kelompok
seperti grouping dan morning meeting. Pendekatan lain yang bisa dilakukan adalah
dengan cara:
Ventilasi
Sugesti
hilang.
Reassurance
mengatasi
Bimbingan
dengan masalah
kesehatan jiwa pasien agar pasien lebih bersemangat
mengatasinya.
11
b. Psikoterapi edukatif
Memberi edukasi untuk membantu pasien agar dapat mengerti keadaan yang
sekarang dan mengatasi permasalahan yang ada dan menyesuaikan diri dengan
lingkungannya.
masih
tetap
membutuhkan
dukungan
dari
pihak
keluarga
agar
Sosioterapi
Memberi kesempatan kepada pasien untuk berinteraksi sosial dalam kegiatan di dalam panti
seperti
memberi
pekerjaan
yang
kecil
kepada
pasien
supaya
pasien
dapat
12
13
14