Kebijakan PTSP

Inpres 3/2006 tentang Paket Kebijakan Perbaikan Iklim

Investasi
Permendagri No 24/2006
Permendagri No 20/2008
Perpres 27/2009

Umum

Khusus

UU No 15 Tahun 2008 tentang

Keterbukaan Informasi Publik
UU No 25 Tahun 2009 tentang
Pelayanan Publik

PTSP sebagai Upaya Penyederhanaan

Perizinan DKI Jakarta
Kebijakan Provinsi DKI Jakarta
Perda No. 1/2008 tentang RPJMD 2007-2010

Operasionalisasi PTSP

PROVINSI
PTSP
Bidang Penanaman Modal

WILAYAH KOTA ADMINISTRATIF

PTSP
Peraturan Menteri Dalam Negeri

PerPres 27/2009
PerKa BKPM 12/2009

PerMendagri 24/2006

PMA/PMDN
Usaha besar (diatas 10 M)

Usaha Mikro
Usaha Kecil
Usaha Menengah

16,5 % investasi di DKI Jakarta

75% investasi di DKI Jakarta

3

KEPALA BADAN
SEKRETARIAT
Catatan :
1 Sekretariat + 4 bidang + 1 Unit
15 Subag dan Subid

BIDANG
PELAYANAN
PENANAMAN MODAL

SUB BAGIAN
UMUM

SUB BAGIAN
PROGRAM DAN
ANGGARAN

BIDANG
PENGAWASAN DAN
PENGENDALIAN

BIDANG
PROMOSI

SUB BAGIAN
KEUANGAN

BIDANG
PEMBINAAN BUMD

SUB BIDANG
PENANAMAN MODAL
ASING

SUB BIDANG
PROMOSI INVESTASI

SUB BIDANG
WASDAL PENANAMAN
MODAL ASING

SUB BIDANG
PERUSAHAAN DAERAH

SUB BIDANG
PENANAMAN MODAL
DALAM NEGERI

SUB BIDANG
PROMOSI TERPADU

SUB BIDANG
WASDAL PENANAMAN
MODAL DALAM NEGERI

SUB BIDANG
PERSEROAN TERBATAS

SUB BIDANG
PENANAMAN MODAL
NON FASILITAS

SUB BIDANG
INFORMASI PROMOSI

SUB BIDANG
WASDAL PENANAMAN
MODAL NON FASILITAS

UNIT PTSP

SUB BAGIAN
TATA USAHA

Penyelenggaraan PTSP di Provinsi DKI Jakarta Saat Ini

UKPD
Koordinasi
Wewenang
Penandatanganan SKRD
& Izin/Non Izin

Penerimaan
Permohonan,
penyampaian SKRD
dan Izin

Penempatan Tim
Teknis di PTSP

Verifikasi dan validasi berkas permohonan dan

dokumen yang disyaratkan
Kunjungan lapangan

Kewenangan PTSP
Terbatas pada administrasi dan
koordinasi

Jenis Layanan Perizinan/Non Perizinan

> 7 SKPD
5

Rincian Jenis Layanan Perizinan

PTSP di Wilayah Kota Administrasi dan Provinsi DKI Jakarta
Izin/Non Izin Dasar

Operasional Usaha

Umum

Pelayanan
di PTSP
(sesuai
dengan
kewenanga
n suku
dinas yang
terlibat
dalam
pelayanan
PTSP)

Izin Membangun
Bangunan (IMB)
Rencana Ketetapan Kota
(KRK)
Upaya Pengelolaan
Lingkungan (UKL) dan
Upaya Pemantauan
Lingkungan (UPL)
Surat Pernyataan
Pengelolaan Lingkungan
Izin Undang-Undang
Gangguan (UUG)
Rencana Tata Letak
Bangunan (RTLB)

Surat Izin Usaha

Perdagangan (SIUP) skala Informasi
Kecil dan Menengah
Konsultasi
Tanda Daftar Perusahaan Pengaduan
(TDP)
Tanda Daftar Industri
(TDI)
Izin Usaha Industri (IUI)
Skala Menengah
Surat Izin Usaha Jasa
Konstruksi (SIUJK)

Pelayanan
masih di
Dinas
Teknis

Wajib Lapor Tenagakerja

Izin sektoral , seperti izin

pariwisata, izin-izin
kesehatan

Ja
w
Ja a T
w
Su a i mu
m Te r
at ng
er a
N
h
a
.A
J
ce aw Uta
h
a ra
Su Da Ba
l a rus ra
w
s t
Su esi al a
Ka m Se m
l im ate l at
an ra an
ta Ba
n
Se rat
l
Su La ata
m
n
la
w pu
es ng
iU
ta
ra
Ka
l im
Ba
a
Ka nta R l i
l im n T iau
Ka ant eng
l im an ah
an Ti
m
D tan ur
IY B
og ara
ya t
ka
r
Ja t a
Su
m Be mb
at n i
er gk
a
N
Se ulu
us
la
N aT
us en B tan
a
g a
Te ga nte
ng ra n
Ba ga Ba
ng ra rat
ka T im
Be u r
Ke G l itun
pu oro g
la nt
ua alo
Su DK n R
l a I J iau
w
es aka
i T rt
Su
en a
la
ga
w
es M h
i T alu
e n ku
gg
ar
a

Jumlah Kabupaten/Kota

Menghitung Jumlah PTSP

40

35

30

0
12
6

25

Perkiraan Jumlah PTSA dan PTSP

Di Indonesia

15
29

24
17

10

5
4
9

16
9
7
8

6
4
3
3
3

5
5
5

1
4
2
3
4
1
4
1
2
2

PTSA

PTSP

20
4

9
9

2
2
2
2
3
1
1
2
2
1
2
2
2
1

Provinsi

Diperkirakan 143 PTSA dan 131 PTSP telah dibentuk di 29

provinsi
Catatan: Data tidak tersedia untuk provinsi Sulawesi Barat, Maluku Utara, Papua and Irian Jaya Barat
(TAF,DSF,IFC, 2009)

Kantor Pelayanan Perizinan Provinsi Bali

10

Badan Pelayanan Perizinan Terpadu

Provinsi Jawa Barat

11

SK.GUB 223/2010
KEPALA UNIT PTSP
KA. SUBBAG TATA USAHA

BAGAN SUSUNAN ORGANISASI

UNIT PTSP
BIDANG PENANAMAN MODAL

TIM ADMINISTRASI

PENGADMINISTRASI
PERIZINAN

PENGINPUT DATA

PENGADMINISTRASI
PIMPINAN

PETUGAS
PENGADUAN &
INFORMASI

PENGELOLA KEUANGAN
& PROGRAM

PENGADMINISTRASI
UMUM

PRANATA
KOMPUTER

BENDAHARA
PENGELUARAN PEMBANTU

PENGURUS
RUMAH TANGGA

CARAKA

PEMBANTU
BENDAHARA

TIM TEKNIS

PEMROSESAN PERIZINAN
(BPMP)

SKPD TERKAIT

PTSP KEDEPAN

STRUKTUR ORGANISASI
BADAN PTSP

KEPALA BADAN
WAKIL KEPALA BADAN

SEKRETARIAT

SUBBAGIAN
UMUM

BIDANG

BIDANG

SUBBAGIAN
PERENCANAAN
DAN ANGGARAN

SUBBAGIAN
KEPEGAWAIAN

BIDANG

KANTOR
PTSP KOTA
ADMINISTRASI

TIM
ADMINISTRASI

BIDANG

BIDANG

KANTOR
PTSP KABUPATEN
ADMINISTRASI

SUBBAGIAN
TATA USAHA

SUBBAGIAN
TATA USAHA

TIM
TEKNIS

TIM
ADMINISTRASI

TIM
TEKNIS

SATPEL
PTSP
KECAMATAN

SATPEL
PTSP
KECAMATAN

MEJA
(COUNTER)
KELURAHAN

MEJA
(COUNTER)
KELURAHAN

KELOMPOK
JABATAN FUNGSIONAL

SUBBAGIAN
KEUANGAN

Teknologi Informasi Aplikasi e-licensing di PTSP

Sistem yang terintegrasi untuk kelancaran proses pendaftaran usaha dan perizinan
Proses yg lebih transparan dgn kejelasan langkah dan tugas masing-masing bagian
Dapat memotong proses yg panjang serta menelusuri titik kemacetan dalam proses
Alat untuk melakukan fungsi monitoring dan evaluasi

Benefit bagi
Pemohonan
Sistem Berbasis
Web

Portal Publik

Info perijinan
Cek Status Permohonan
Saran & keluhan
FAQ

Front Office

Input Data Pemohon

Verifikasi Persyaratan
Pengecekan Status Permohonan
Pencatatan pembayaran retribusi
Peringatan tenggat waktu layanan

Back Office

Jadwal Pengecekan Lapangan

Validasi Persyaratan
Koordinasi dgn SKPD Teknis
Update Status Perizinan
Pelaporan ke SKPD Teknis
Pengelolaan Sistem / Software
14

Pengembangan PTSP
a. Pengurusan Perizinan secara Paralel
b. Pendekatan Pelayanan kepada Masyarakat
c.

Inovasi Paket Pelayanan

d. Penyederhanaan Prosedur dan Persyaratan

e.

Pengembangan portal PTSP

Inisiatif dan Inovasi Reformasi Perizinan di Indonesia

15

Monitoring Evaluasi
Evaluasi kinerja untuk mengukur tingkat

kepatuhan terhadap SOP

Monitoring SOP dan SPM, terutama melalui
IKM, Pemanfaatan Loket Pengaduan

Partisipasi Publik dalam Peningkatan Peningkatan PTSP

16

TERIMA KASIH

17

18

KOMPOSISI PDRB MENURUT

PENGGUNAAN
Konsumsi
Pemerinta
h, 9.6%

Konsumsi
Rumah
Tangga,
56.9%

12

APBN/BUMN

3
2.5

APBD
PMDN

14

PMA

PMTB,
38.7%

NON FAS

68.5

Neraca
Eks-Imp,
5.1%

PDRB Tahun 2012 Rp. 1.103,73 triliun

Sumber : BPS DKI Jakarta (diolah)

KOMPOSISI PEMBIAYAAN INVESTASI DI DKI

JAKARTA
19

TAHUN 2012
PDRB Harga Berlaku

PDRB Harga Konstan

PDRB
DKI
Jakarta
; 17%

PDRB 32
Provinsi
87%
PDRB
32
Provins
i; 83%

PDRB
DKI
Jakarta
13%
Rp. Triliun

Harga
Berlaku

Harga
Konstan
Sumber : BPS, 2012

PDRB DKI Jakarta

PDRB 32 Provinsi

1.103,74
7.138,16

449,82
2.168,28
20

BPMP Prov. DKI Jakarta

21

TARGET DAN REALISASI INVESTASI

DKI JAKARTA (Rp. Triliun)
60

90
80

50
70
40

60
50

30
40

20

30
20

10
10
0
Realisasi
Target

2012
47.97
65.55

2013
23.18
59.07

2014

2015

2016

2017

63.47

67.77

72.59

77.91

Data hingga Triwulan III 2013

Sumber : BKPM RI dan BPMP Prov. DKI Jakarta (diolah)
Kurs Tw-III 2013 Rp11.500,-

22

INVESTASI PMA (US$ Juta)

4,500

2,500

4,000
2,000

3,500

US$ Juta

3,000
1,500

2,500
2,000

1,000

1,500
1,000

500

500
PMA
proyek

2012
4,108
1,148

2013
1,846
2,287

2014

2015

Data hingga Triwulan III 2013

Sumber : BKPM RI dan BPMP Prov. DKI Jakarta (diolah)
Kurs Tw-III 2013 Rp11.500,-

2016

2017

23

INVESTASI PMDN (Rp. Milyar)

Data hingga Triwulan III 2013

Sumber : BPMP DKI Jakarta dan BKPM RI (diolah)

24

TARGET DAN REALISASI INVESTASI

DKI JAKARTA (Rp. Triliun)
100.00
90.00
80.00

70.00
60.00
50.00
40.00
30.00
20.00
10.00
0.00
Realisasi
Target

2008
93.17
40.00

2009
59.84
46.11

2010
62.46
51.63

Sumber : BKPM RI dan BPMP Prov. DKI Jakarta (diolah)

Kurs Tw-IV 2012 Rp9.600,-

2011
52.5
58.16

2012
47.97
65.55

25

INVESTASI PMA (US$ Juta)

12,000

1400

10,000

1200
1000

US$ Juta

8,000

800
6,000
600
4,000

400

2,000
-

PMA
proyek

200
2007
4,680
365

2008
9,928
434

2009
5,511
459

2010
6,429
885

Sumber : BKPM RI dan BPMP Prov. DKI Jakarta (diolah)

Kurs Tw-II 2012 Rp9.500,-

2011
4,824
1,094

2012
4,107.7
1148

26

Rp. Milyar

INVESTASI PMDN (Rp. Milyar)

12,000

120

10,000

100

8,000

80

6,000

60

4,000

40

2,000

20

PMDN
proyek

2007
4,218
34

2008
1,836
34

2009
9,694
35

2010
4,599
86

2011
9,256
84

2012
8,540.1
108

Sumber : BPMP DKI Jakarta dan BKPM RI (diolah)

27

NO

URAIAN

% Saham
Pemprov
DKI Jkt

NO

URAIAN

% Saham
Pemprov
DKI Jkt

1 PD AM JAYA

100

16 PT DELTA JAKARTA

2 PD DHARMA JAYA

100

17 PT ALAKASA INDUSTRINDO, Tbk

4,81

3 PD PASAR JAYA

100

18 PT PAKUAN

2,65

4 PD PEMB SARANA JAYA

100

19 PT ASURANSI BANGUN ASKRIDA

5,54

5 PD PAL JAYA

100

20 PT K.B.N

6 BP THR LOKASARI

100

21 PT GRAHASAHARI SURYAJAYA

7 BP LIP PULOGADUNG

100

22 PT JAKARTA TOURISINDO

26,25

26,85
8,08
99,34

8 PT BANK DKI

99,81

23 PT JAKARTA INT. EXPO

9 PT JAKARTA PROPERTINDO

99,85

24 PT RS. HAJI JAKARTA

51,00

10 PT PEMB. JAYA ANCOL, Tbk.

72,00

25 PT MRT JAKARTA

99,68

11 PT FOOD STATION TJIPINANG

74,67

12 PT JIEP

50,00

13 PT PEMBANGUNAN JAYA

40,00

14 PT CEMANI TOKA

35,00

15 PT RATAX ARMADA

28,00

13,125

Sumber : Bidang Pembinaan BUMD BPMP Prov.DKI Jakarta

28

Sektor Primer :
0,6%
Pertanian, 0.1%
Jasa-jasa;
12,8%

Keuangan, Real
Estat dan Jasa
Perusahaan;
27,7%

Pertambangan
dan Penggalian,
0.5%

Industri
Pengolahan,
15.6%

Listrik Gas dan

Air Bersih; 0,9%

Konstruksi; 11,4%
Perdagangan,
Hotel dan
Restoran; 20,7%

Pengangkutan
dan Komunikasi,
10.3%
Sumber : BPS Provinsi DKI Jakarta
(diolah)

29

30

Kondisi Perijinan sebelum terbentuknya PTSP

Dinas Tata
Ruang

Dinas P2B

Dinas KUMKM
Perdagangan

BPLHD

SatPol PP

SKPD
lainnya

Proses sebelum PTSP di Daerah:

berbelit, banyak pintu
31

Masalah Perijinan
Tidak Transparan: tidak ada kejelasan waktu dan biaya

Birokratis: proses yang sangat kompleks/ prosedur

yang sangat berbelit-belit

Over redundant: terlalu banyak izin yang harus
diselesaikan

Kendala Birokrasi dan Regulasi Perizinan di Indonesia

32

SURVEY DOING BUSINESS OLEH IFC/WORLD BANK

Peringkat Indonesia untuk Doing Business 2013 (120)

33

Sumber: IFC 2013

34

Source : IFC 2013

Permasalahan Saat Ini:

Peringkat Kemudahan Berusaha Indonesia Menurun
Global position
out of 185 countries

Component of Ease of Doing

Business

Rank
2011

2012

2013

TOTAL

126

129

120

Starting a Business

156

155

175

Dealing with Construction

Permits

71

71

88

Registering Property

96

99

101

Getting Credit

116

126

86

Protecting Investors

44

46

52

Paying Taxes

134

131

137

Trading across Borders

38

39

54

Enforcing Contracts

154

156

147

Resolving Insolvency

149

146

144

Getting Electricity

158

161

121

Source: Ease of Doing Business, IFC

35

Indikator Starting a Business

Peringkat ke: 175 Dalam Laporan IFC WB Doing
Business 2013
DB 2013
biaya
hari
(000)

Steps

Prosedur

Pendaftaran nama perusahaan dan memperoleh persetujuan

penggunaan nama perusahaan di Kemenkumham

200

Penandatanganan akta pendirian perusahaan

2,527

Pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNPB) untuk

pelayanan hukum di Bank
Permohonan Pengesahan atas akta pendirian di
Kemenkumham
Pendaftaran memperoleh Tanda Daftar Perusahaan
(TDP) di Dinas Perdagangan
Pendaftaran Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)

200

1,000

4
5
6
7
8

Memperoleh NPWP dan KPPKP

Pendaftaran Wajib Lapor Ketenagakerjaan pada
perusahaan di Suku Dinas Tenaga Kerja (Dapat
dilakukan secara simultan dengan prosedur 9)
Permohonan kepersertaan dalam program Jamsostek (Dapat dilakukan secara simultan dengan prosedur 8)
Total hari dan biaya

Instansi

1.
2.
3.

15

500

250

1-2

14

47

4,677

4.

5.

Kemenkumham
Ditjen Pajak,
Kemenkeu
Dinas
Perdagangan,
Pemprov DKI
Jakarta
Sudin Tenaga
Kerja, Pemprov
DKI Jakarta
Kantor Notaris

Keterkaitan DKI Dalam Survey DB

Dari 10 Indikator, DKI terkait dalam 3 indikator, yaitu :

a. Starting a Business (Memulai Usaha) meliputi

SIUP, TDP, dan Wajib Lapor Ketenagakerjaan
b. Dealing

with Construction Permits (Izin

Mendirikan Bangunan) meliputi al: Advis
Planning, IMB. Untuk hal ini telah dibatasi
hanya u/ bangunan gudang dengan Luas
Tanah 900 m2 , 2 lt, dan LB 1.200 m2

c. Registering Property (Pendaftaran property)

meliputi BPHTB, sedangkan mutasi tanah dan
persertifikatan tanah masih urusan pusat.
BPMP Prov. DKI Jakarta

3
7

Starting a Business (Memulai Usaha)

Mencakup 8 aspek :
1. Memperoleh nama PT (pusat / kementrian Hukum & Ham)
2. Akte notaris (notaris)
3. Pengesahan Akta (pusat)
4. NPWP & Pengukuhan PKP (pusat / kantor pajak)
5. SIUP (daerah)
6. TDP (daerah)
7. Wajib Lapor Ketenagakerjaan (daerah)
8. Kepesertaan Jamsostek (PT. Jamsostek)

= 2 HK
= 2 HK
= 5 HK
= 1 HK
= 3 HK
= 2 HK
= 2 HK
= 17 HK

Catatan :
1. Sesuai SK Bersama 4 Menteri & Ka. BKPM, keseluruhan perizinan memulai usaha
harus selesai dalam waktu 17 hari kerja.
2. SIUP dan TDP diminta oleh pusat dilayani dalam waktu 3 hari kerja
3. SIUP besar dan TDP ( Rp.10M ) sudah dilayani melalui PTSP Bidang Penanaman
Modal
4. Wajib lapor ketenagakerjaan belum dilayani di PTSP Bidang Penanaman Modal, masih
dilayani di DISNAKERTRANS

BPMP Prov. DKI Jakarta

3
8

39

Konsep PTSP ?
Pemohon
Berhubungan

CEPAT, MURAH, MUDAH ,

TRANSPARAN
BEBAS DARI BIAYA TIDAK
RESMI
ADA KEPASTIAN HUKUM
PELAYANAN PROFESIONAL

dengan satu
entitas
Semua izin
dalam suatu
proses yang
lancar dan pasti
Mendapatkan
layanan pada
satu tempat
40

MANFAAT PTSP
PAD

PTSP

LAPAN
GAN
KERJA

DUNIA
USAHA
PENDA
PATAN
MASY

P
E
R
T
U
M
B
U
H
A
N
EKO
NOM
I

Peranan PTSP dalam Perekonomian Daerah

41

Azas Penyelenggaraan PTSP, antara lain:

Transparan

Akuntabel
Partisipatif
Kesamaan hak

Efisien
Efektif
Keseimbangan antara Hak dan Kewajiban

Profesional

PTSP Secara Umum (1)

Tujuan Penyelenggaraan PTSP:

Percepatan pelayanan waktu
Pengurangan biaya pelayanan
Penyederhanaan persyaratan

Kemudahan prosedur
Kesesuaian (persyaratan)
Kejelasan informasi

PTSP Secara Umum (3)

Prinsip Penyelenggaraan PTSP:

Kesederhanaan

Kejelasan dan kepastian

Kepastian waktu
Kepastian hukum proses

Kemudahan akses
Kenyamanan
Kondisi wilayah

Kedispilinan, kesonapan dan keramahan

PTSP Secara Umum (2)