Professional Documents
Culture Documents
akan diberi gambaran tentang tingkat bahaya dan perlu tidaknya suatu bangunan
diperlengkapi dengan instalasi penangkal petir.
2. Pengertian
Menurut Purbo, Hasan ( 1992), Petir ialah suatu gejala listrik di atmosrfir
yang timbul bila terjadi banyak kondensasi dari uap dan ada udara naik yang
kuat.
Instalasi Penangkal Petir, ialah instalasi suatu sistem dengan komponenkomponen dan peralatan peralatan yang secara keseluruhan berfungsi untuk
menangkap petir dan menyalurkannya ke tanah, sehingga semua bagian dari
bangunan beserta isinya atau benda-benda yang dilindunginya terhindar dari
bahaya sambaran petir.
B.
MATERI PEMBELAJARAN
1. Beberapa ketentuan
Hal hal yang perlu diperhatikan
(IKL), didapat
dari
a. 3.
a. 4.
Tabel 1
Penggunaan dan Isi
Indeks A
- 10
Bangunan yang berisi peralatan sehari-hari aatau tempat tinggal, toko, pabrik kecil, tenda atau stasiun kereta api.
15
Indeks B
( ft)
(m)
Indeks C
Sampai dengan
20
40
57
80
114
160
227
320
454
640
6
12
17
24
35
49
69
98
138
195
0
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Indeks D
Di tanah datar
Dikaki bukit saampai tiga perempat tinggi bukit atau di Pegunungan saampai 3000 ft ( 914 m)
Indeks E
2
4
8
16
32
64
128
0
1
2
3
4
5
6
Perkiraan Bahaya
> 11
= 11
12
13
14
< 14
Diabaikan
Kecil
Tidak terlalu
Agak besar
Besar
Sangat besar
Pengamanan
Tidak perlu
Tidak perlu
Agak dianjurkan
Dianjurkan
Sangat dianjurkan
Sangat perlu
adalah
Tabel 7
Tentang pengaruh arus listrik pada badan manusia.
Kuat arus yang
Mengalir mela lui badan.
Waktu tahan
Tidak tentu
Tidak tentu
Tidak tentu
Tidak tentu
Tidak tentu
Tegangan pd
bagian2 yang
ditanahkan jika R- penta
nahan ~
5000 ohm.
..
0,5
1
2
5
10
15
mA
mA
mA
mA
mA
mA
20
30
40
mA
mA
mA
15
5
1
0,2
sekon
sekon
sekon
sekon
2,5
5
10
25
50
75
100
150
200
V
V
V
V
V
V
V
V
V
.
Sumber : Purbo, Hasan, Utilitas Bangunan, 1992
Tabel 8
Jenis bahan ukuran terkecil dari instalasi penangkal petir
No.
1
1.1
.
1.2
Nama Komponen
Penangkap Petir
Penangkap Tegak
Batang Tegak
Jenis Bahan
Tembaga
Baja Galvanizir
Tembaga
Baja Galvanizir
1.3
Penanagkap datar
Tembaga
Baja Galvanis
2.
Penghantar
Tembaga
Baja Galvanis
3.
Elektroda Penghantar
Tembaga
Baja Galvanizir
Bentuk
Ukuran Terkecil.
Silinder pejal
Pita pejal
Pipa silinder
pejal
Pipa pejal
10 mm
25 mm x 3 mm
1
25 mm x 3 mm
Silinder pejal
Pita pejal
Pita
Silinder pejal
Pita pejal
10 mm
25 mm x 3 mm
50 mm2
25 mm x 3 mm
Silinder pejal
Pita pejal
Pita
Silinder pejal
Pita pejal
8 mm
25 mm x 3 mm
50 mm
25 mm x 3 mm
Silinder pejal
Pita pejal
Pita
Silinder pejal
Pipa pejal
10 mm
25 mm x 3 mm
50 mm
8 mm
25 mm x 3 mm
Silinder pejal
Pita pejal
Silinder pejal
Pita pejal
25 mm x 4 mm
25 mm x 4 mm
45.
Daerah perlindungan
berikut :
a. Untuk bangunan dengan tinggi lebih kecil 25 meter, jari-jari alas kerucut = tinggi
kerucut (gambar 1).
b. Untuk bangunan dengan tinggi lebih, lebih besar dari 25 meter, daerah
perlindungan dibagi menjadi 2 bagian :
1). Untuk 25 meter dari puncak kerucut, daerah perlindungan sama
dengan untuk bangunan dengan tinggi lebih kecil 25 meter.
2). Sisanya ditarik tegak lurus dari radius diatasnya (lihat gambar 1).
25 M
45
56
45
56
H > 25 M
Gambar 1
Daerah perlindungan dari sebuah batang penangkal petir
c. Untuk bangunan dengan atap yang luas ( diluar daerah sistem penangkal
petir). harus dipasang lebih dari satu buah sistem penangkal petir, dimana satu
daerah dengan lainnya dihubungkan secara elektrik.
d. Ketinggian, posisi dan banyaknya batang penangkal petir harus dipilih
sedemikian rupa, sehingga seluruh bangunan di dalam daerah perlindungan
sistem penangkal petir, sesuai dengan syarat-syarat yang berlaku.
e. Khusus untuk sistem penangkal petir yang menggunakan unsur radio aktif
sebagai Air Terminal, maka daerah perlindungan dilihat dari Data Pabrik
yang memproduksi dan sudah diberi rekomendasi dari instansi yang berwenang.
4. Cara pengukuran tahanan pentanahan dan cara pengukuran tahanan
jenis tanah.
a. Metoda pengukuran tegangan ( Voltage Drop)
Gambar 2
Pengukuran tahanan pentanahan dari elektroda dengan
menggunakan Ampmeter dan Voltmater
O
d
a/20
a
Gambar 3
Pengukuran tahanan jenis
10
a
a/20
Gambar 4
Pengukuran tahanan jenis tanah dengan menggunakan Ohmmeter
R =
4L
( ln
2 L
-1)
a
dimana :
R = tahanan pentanahan ( ohm)
= tahanan jenis tanah ( ohm cm )
L = panjang elektroda (cm)
a = jari-jari elektroda (cm)
2). N buah elektroda yang ditanam tegak lurus dihubungkan paralel.
1
R =
N
x R sebuah elektroda
11
4L
2 L + S2 + 4 L2
S
S2 + 4 L2
R = ---------------- ln --------- - 1 + ln -------------------- + --------- - ----------2 L
a
S
2L
2L
dimana :
R
L
a
S
=
=
=
=
=
12
Benda cair berupa : bensin, solarm minyak tanah, spirtus, thinner dan
sebangainya.
Panas yang berasal dari enersi mekanik, karena gesekan benda-benda sehingga
dapat terjadi loncatan bunga api.
Loncatan bunga api, yaitu suatu reaksi antara energi panas dengan udara.
2. Sistem Pemadaman
-
- Isolasi atau sistem lokalisasi,yaitu dengan cara menyemprotkan bahan kimia CO2.
13
No.
Kelas
Sistem
Kebakaran
Pemadaman
Kelas A
Pendinginan,
Kayu, karet,
Penguraian,
tekstil dll.
isolasi
Bahan pemadaman
Foam
Air
(Busa)
CO2
CTF-
Power Dry
BCF
Chemical
Baik
Boleh
Boleh
Boleh
Boleh
Isolasi
Bahaya
Baik
Baik
Boleh
Boleh
Isolasi
Bahaya
Bahaya
Baik
Boleh
Baik
Bahaya
Bahaya
Boleh
Bahaya
Baik
Kelas B
2
Bensin, Cat,
Minyak dll.
Kelas C
Kelas D
Logam
Isolasi,
Pendinginan
No.
Tingkat bahaya
Prosentase CO2
Volume CO2
Berbahaya
40%
0,8 Kg
Cukup Berbahaya
30%
0,6 Kg
m3
14
atomnya (F13).
-
15
16
17
18
19