You are on page 1of 5

Kamis, 03 Februari 2011

dampak penjajahan belanda di indonesia


DAMPAK PENJAJAHAN BELANDA (KOLONIALISME) DI INDONESIA
Vereenigde Oostindische Compagnie (Perserikatan Perusahaan Hindia Timur atau Perusahaan
Hindia Timur Belanda) atau VOC yang didirikan pada tanggal 20 Maret 1602 adalah perusahaan
Belanda yang memiliki monopoli untuk aktivitas perdagangan di Asia. Disebut Hindia Timur
karena ada pula VWC yang merupakan perserikatan dagang Hindia Barat. Perusahaan ini dianggap
sebagai perusahaan pertama yang mengeluarkan pembagian saham.
Meskipun sebenarnya VOC merupakan sebuah badan dagang saja, tetapi badan dagang ini istimewa
karena didukung oleh negara dan diberi fasilitas-fasilitas sendiri yang istimewa. Misalkan VOC
boleh memiliki tentara dan boleh bernegosiasi dengan negara-negara lain. Bisa dikatakan VOC
adalah negara dalam negara.
VOC terdiri 6 Bagian (Kamers) di Amsterdam, Middelburg (untuk Zeeland), Enkhuizen, Delft,
Hoorn dan Rotterdam. Delegasi dari ruang ini berkumpul sebagai Heeren XVII (XVII Tuan-Tuan).
Kamers menyumbangkan delegasi ke dalam tujuh belas sesuai dengan proporsi modal yang mereka
bayarkan; delegasi Amsterdam berjumlah delapan.
Di Indonesia VOC memiliki sebutan populer Kompeni atau Kumpeni. Istilah ini diambil dari kata
compagnie dalam nama lengkap perusahaan tersebut dalam bahasa Belanda. Tetapi rakyat
Nusantara lebih mengenal Kompeni adalah tentara Belanda karena penindasannya dan pemerasan
kepada rakyat Nusantara yang sama seperti tentara Belanda.
Hak istimewa:
Hak-hak istimewa yang tercantum dalam Oktrooi (Piagam/Charta) tanggal 20 Maret 1602 meliputi:
* Hak monopoli untuk berdagang dan berlayar di wilayah sebelah timur Tanjung Harapan dan
sebelah barat Selat Magelhaens serta menguasai perdagangan untuk kepentingan sendiri;
* Hak kedaulatan (soevereiniteit) sehingga dapat bertindak layaknya suatu negara untuk:
1. memelihara angkatan perang,
2. memaklumkan perang dan mengadakan perdamaian,
3. merebut dan menduduki daerah-daerah asing di luar Negeri Belanda,
4. memerintah daerah-daerah tersebut,
5. menetapkan/mengeluarkan mata-uang sendiri, dan
6. memungut pajak.
sejak kolonialisme dimulai pada saat pembentukan VOC tahun 1602,secara perlahan politik
drainage mulai di jalankan oleh Belanda.selama kurun waktu 197 tahun (1602-1799)VOC mulai
menancapkan kuku kekuaasaan di Indonesia,Kekuasaan ini bisa berarti mengeruk kekayaan alam

dan juga pengaruh di tanah jajahan.Kalau kita melihat budaya korupsi yang saat ini masih berakar
kuat di Indonesia,itu merupakan buah yang di tanam Belanda sejak memulai kolonialisasi di
Indonesia.Contohnya Belanda mengirim pejabat-pejabat VOC adalah pegawai pemerintahan yang
bermasalah di negeri Belanda,seperti pegawai yang melakukan tindakan indisipliner dan juga
pejabat yang korup.Ketika Herman Willem Daendels mulai berkuasa penyakit korupsi yang sudah
kronis yang menjadi salah satu penyebab bangkrutnya VOC mulai dikikis,tetapi karena sikapnya
yang otoriter dan khawatir merusak citra Perancis di Eropa maka Napoleon yang pada saat
melakukan ekspansi ke Eropa menyebarkan faham-faham yang muncul pada revolusi Perancis
menarik pulang Daendels.Penciptaan pemerintahan yang bersih dan berwibawa mulai dilakukan
oleh Wakil Gubernur Jendral Thomas Stamford Raffles yang berkuasa di Indonesia tahun 18111816,selain itu pula Raffles melihat kekayaan Indonesia yang melimpah merupakan tempat yang
potensial bagi pemenuhan bahan mentah dan bahan baku untuk industri serta tempat pemasaran
produk-produk Industri.Raffles membangun tanah jajahan dengan tujuan masyarakat tanah jajahan
memiliki daya beli.tapi upaya raffles tersebut terhenti tahun 1816 ketika konvensi London di
tanadatangani yang mengharuskan Raffles meski meninggalkan Indonesia,Raffles kecewa sebab
menurut dia tanah pulau Jaea adalah salah satu asset yang berharga bagi Britania raya.Setelah
Hindia Belanda kembali di bawah kekuasaan Belanda,karena defisit keuangan yang parah memaksa
Belanda menjalankan kebijakan yang tidak manusiawi hasil gagasan dari Johannes Van Den Bosh
yaitu Cultuur Stelsel.Pelaksanaan Cultuur stelsel selama 40 tahun 1830-1870 berhasil
menyelamatkan Belanda dari kebangkrutan Ekonomi akibat defisit keuangan yang parah tetapi
disisi lain bangsa pribumi mengalami penurunan kualitas hidup yang parah pula akibat tanam
paksa.Karena dianggap tidak manusiawi usulan penghapusan tanam paksa tidak hanya dilakukan
oleh bangsa pribumi tetapi tokoh Belanda seperti Baron Van Hoevel dengan gencar mengkritik
pelaksanaan tanam paksa.Bahkan seorang asisten residen Lebak Eduard Douwes Dekker berhasil
membuka mata bangsa Eropa akan kebobbrokan tanam paksa dengan menulis sebuah buku yang
berjudul Max Havelaar.Konpensasi dari pelaksanaan tanam paksa dilakukan oleh Belanda dengan
menjalankan
kebijakan diantaranya pelaksanaan politik ekonomi liberal dan juga politik etis.Namun kedua
kebijakan politik tersebut tidak mampu mengangkat kesejahteraan dan juga harkat derajat bangsa
pribumi.Dengan paparan yang sudah dituliskan diatas ada pelajaran yang bisa kita petik bahwa
maka segala bentuk kolonialisme tidak mampu mengangkat kualitas kehidupan bangsa
terjajah.Makanya wajar jika pembukaan konstitusi kita sangat menetang segala bentuk
penjajahan.Namun jika suatu bangsa memiliki mental bangsa penjajah mental tersebut sangat sulit
untuk dihilangkan.Penjajahan bisa terjadi kapan saja namun memiliki bentuk yang lain.Penjajahan
abad ke 21 tentunya berbeda dengan abad sebelumnya yang menggunakan kekuatan militer demi

pendudukan suatu wilayah,namun kolonialisme zaman sekarang bisa berbentuk penjajahan ekonomi
dan bisa juga penjajahan budaya.Penjajahan ekonomi bisa berbentuk penanaman modal asing
dengan tujuan pengerukan sumber kekayaan alam suatu negara,seperti yang sudah di alami oleh
Indonesia ketika perusahaan asing seperti freeport dan juga exon mobile mengeksploitir habis
sumber kekayaan tanpa memberikan konstribusi kepada rakyat setempat.Penjajahan bidang budaya
semakin gencar di lakukan,karena pada abad 21 dunia begitu tidak ada jarak karena teknologi
informasi.Budaya barat begitu mudah berinfiltrasi dengan tujuan masyarakat dunia kebudayaan
berkiblat ke barat,padahal sejarah mencontohkan kebudayaan dan peradaban luhur lahir dan
berkembang pertama kali didunia timur. Ini merupakan fenomena yang berbahaya sebab
bagaimanapun kebudayaan barat sangat tidak cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia.Makanya
wajar proklamator kita Ir.Soekarno mengingatkan hati-hati dengan nekolim (neo kolonialisme dan
imperialisme)
Dampak positif dan Negatif:
dampak positif bagi Indonesia adalah yang pertama dapat kita rasakan adalah sarana dan prasarana
yang telah dibuat pada zaman kolonialisme sebagai contoh jalan raya Anyer Panarukan yang
dibuat pada zaman pemerintahan Daendles, walaupun menimbulkan banyak korban bangsa
Indonesia, tetapi manfaatnya masih dapat kita rasakan, bangunan bangunan sebagai objek
pariwisata, rel rel kereta api, timbulnya kaum intelek. tetapi daripada itu terdapat dampak
dampak negatifnya tidak kalah banyaknya dengan dampak positifnya. dampak negatifnya adalah,
keterbelakangan mental, pendidikan, ekonomi, dan masih tidak dapat kami jelaskan satu satu,
pada pembuatan jalan raya Anyer Panarukan, menimbulkan banyak korban karena dipaksa kerja
rodi.
dampak positif penjajahan portugis, dampak positif dan negatif dari kebijakan kolonial belanda,
dampak penjajahan inggris di indonesia dalam berbagai bidang, Dampak VOC terhadap Indonesia,
dampak penjajahan dari belanda dalam ekonomi, dampak kolonialisme, akibat positif dan negatif
dalam tanam paksa bangsa asing, dampak positif dan negatif terhadap kehidupan budaya
kolonialisme, dampak negatif bagi Indonesia pada masa kerja rodi, bentuk bentuk penjajahan suatu
bangsa terhadap bangsa lain dalam bidang ekonomi politik kebudayaan, dampak positif dari
pengaruh kolonialisme dan imperialisme terhadap bangsa indonesia, akibat positif dan negatif
bangsa asing dalam tanam paksa, dampak positif dari kebijakan VOC, dampak negatif kolonialisme
dan imperialisme di bidang politik, kebijakan Rafles di bidang politik, dampak tanam paksa bagi
belanda, dapak negatif tanam paksa bagi rakyat, hak istimewa raffles, hak istimewa thomas

stamford raffles bidang ekonomi, dampak positif rakyat indonesia pada politik etis, dampak positif
imperialisme, dampak positif kebijakan raffles, dampak positif kolonialisme, dampak positif
kolonialisme dan imperialisme barat, dampak positif kolonialisme dan imperialisme di bidang
politik, dampak positif kolonialisme dan imperialisme di indonesia, dampak positif kolonialisme di
indonesia, dampak positif kolonialisme peradaban barat di indonesia, dampak positif penjajahan
inggris di indonesia, kolonialisme dan imperialisme barat zaman sekarang, lahir penjajahan
indonesia raffles, pelaksanaan tanam paksa, penjajahan bangsa portugis di indonesia dalam berbagai
bidang, penjajahan bangsa prancis dan dampaknya, penjajahan bangsa prancis di indonesia dan
pengaruhnya dalam berbagai bentuk, penjajahan inggris di indonesia dan dampaknya di berbagai
berbagai bidang, Sisi positif Kebijakan ekonomi Raffles di Indonesia, Sisi positif semasa VOC di
Indonesia, sistem pengerukan belanda, skripsi penjajahan indonesia daendels, tokoh bangsa asing
yg melakukan raffles di nusantara, tujuan kebijakan ekonomi Raffles, penjajahan bangsa portugis
dan dampaknya dalam segala bidang, penjajahan bangsa portugis dan dampaknya, penjajahan
bangsa belanda dan dampaknya dalam segala bidang, pembentukan voc, Pengaruh kebijakan
kolonial Belanda, pengaruh kebijakan kolonial belanda dan inggris di bidang politik, pengaruh
kebijakan Rafles, Pengaruh Kebijakan Thomas Stamford Raffles bagi rakyat, pengaruh kebijakan
VOC, pengaruh kolonialisme dan imperialisme barat di bidang politik, pengaruh kolonialisme dan
imperialisme di indonesia, pengaruh kolonialisme dan imperialisme terhadap bangsa indonesia,
penjajah bangsa portugis dan belanda dan dampaknya dalam berbagai bidang, VOC di bidang
ekonomi, dampak positif dari tanam paksa, Akibat dari Kolonialisme, DAMPAK EKONOMI
ZAMAN KOLONIAL DI INDONESIA, dampak kebijakan ekonomi kolonial di indonesia, Dampak
Kebijakan Thomas Stamford Raffles di Indonesia, Dampak kolonialisme dan Imperialisme, dampak
kolonialisme dan imperialisme BARAT DI BIDANG POLITIK, dampak kolonialisme dan
imperialisme barat di nusantara, dampak kolonialisme dan imperialisme di bidang budaya di
indonesia, dampak kolonialisme dan imperialisme di bidang politik, dampak kolonialisme dan
imperialisme di indonesia di bidang ekonomi, dampak ekonomi dari penjajahan belanda, dampak
ekonomi dari kolonial, akibat kolonialisme dan imperialisme di bidang ekonomi, akibat negatif dari
kerja rodi bagi bangsa pribumi pada masa daendels, akibat positif dan negatif bagi pribumi pada
masa penjajahan raffles, akibat positif dan negatif dari pelaksanaan kolonial di indonesia, akibat
positif dan negatif penjajahan daendels bagi rakyat indonesia, bentuk-bentuk dampak positif dan
negatif dari sikap raffles, bentuk-bentuk kolonialisme dan imperialisme barat pada masa sekarang,
dampak /akibat dari konolisme & impralisme di bidang politik, dampak akibat kolonialisme dan
imperialisme bidang budaya, dampak kolonialisme di bidang politik, dampak negatif dan positif
adanya kolonial indonesia, dampak positif dan negatif dari pemerintahan deandles, Dampak positif
dan negatif kolonial belanda, dampak positif dan negatif pendudukan belanda, dampak positif dan

negatif penjajahan belanda di indonesia, dampak positif dan negatif penjajahan daendels, dampak
positif dan negatif politik akibat kolonialisme dan imperialisme di nusantara, dampak positif dan
negatif setelah penjajahan di Indonesia, dampak positif dan negatif tanam paksa, dampak positif dan
negatif tanam paksa bagi indonesia, dampak positif dan negatif bagi pribumi pada masa penjajahan
raffles, dampak positif budaya kolonialisme, dampak negatif dan positif bangsa asing ke nusantara,
dampak negatif dan positif pemerintahan daendels, dampak negatif dan positif penjajahan di
Indonesia Eropa dan jepang, dampak negatif dari kebijakan pada masa daendels, dampak negatif
kolonialisme terhadap kehidupan ekonomi, dampak negatif penjajahan voc terhadap indonesia,
dampak pemerintahan daendels bagi indonesia, dampak penjajahan inggris, dampak penjajahan
inggris dalam berbagai bidang

You might also like