You are on page 1of 38

Tidak dijumpai sebelum menarche &

regresi setelah menopause

I. Pendahuluan
Miom uteri leimioma uteri or fiboid
Muncul
pd 20 % wanita usia
reproduksi
Penyebab infertilitas 27 %
Dekade 4-5 >>> kulit hitam, 510% submukosa
Diet & lemak tubuh, indeks masa
tubuh, konsumsi daging fx resiko
Berkaitan dgn estrogen

II.ISI
Anatomi Uterus
Ukuran alpukat/pear, telur ayam
Tdd 3 bagian fundus, korpus,
serviks
Serviks Pars Vaginalis portio
Pars Supravaginalis
Saluran serviks kanalis servikalis, 2,5
cm

Previous Slide

Histologis ( dalam keluar )


endometrium korpus
uteri
endoserviks serviks uteri
otot-otot polos
dalam sirkuler
longitudinal
luar longitudinal
lap.serosa peritoneum viserale

Ligamentum yg mfiksasi uterus


Lig.kardinale

sinistrum et dekstrum
Lig. Sakro-uterinum sinistrum et
dekstrum
Lig.Rotundum sinistrum et dekstrum
Lig.Latum sinistrun et dekstrum
Lig.Infundubulo-pelvicum

Definisi
Tumor jinak otot rahim, disertai jar.ikatnya
Berbatas tegas, tidak berkapsul, berasal dari otot
polos, jar.fibrous.
Padat jar.ikat dominan
Lunak otot rahim dominan

Lig. Ovarii Proprium menahan


ovarium
Diperdarahi
o/ A.uterine sinistra et dekstra ramus ascenden & descenden
A. Ovarika sinistra et dekstra

Nama lain leimioma uteri, fibroma uteri,


fibroleimioma, mioma fibroid, or
mioma simpel
Sukar ditetapkan tdk semua memberi keluhan
& memberikan keluhan

Etiologi
Penyebab pasti Tdk diketahui
Multifaktorial
Abnormalitas kromosom lengan 12 q
Estrogen ber(-)nya aktivitas enzim
17-Beta hidroxydesidrogenase
ber(+)nya reseptor estrogen

Progesteron antagonis natural estrogen


Hormon pertumbuhan HPL

Fx Predisposisi

Umur : --- < 20 thn, >> 35-40 thn


Paritas : >> nullipara
Faktor Ras & Genetik : >> wnt kulit hitam
Fungsi ovarium : muncul menarche
regresi menopause

Patogenesis
Mayer & de snoo mengajukan teori Cell
nest atau teori genitoblast
Lipshutz estrogen pd kelinci, timbul
tumor fibromatosa pd
permukaan & abdomen.

Patologi Anatomi
1. Mioma subserosa
Tumbuh dibawah endometrium & menonjol
ke dalam rongga uterus.
Menyebabkan perdarahan banyak
Curet bump benjolan waktu kuret
Degenerasi sarkoma >>>
Myom Geburt necrose & ulserasi

2. Mioma Intramural

Di dinding uterus di antara serabut miometrium


Besar & multiple pembesaran uterus dan
berbenjol-benjol

3. Mioma Subserosum

Dibawah tunika serosa


Tumbuh keluar dinding uterus perdarahan
intraabdominal
Miom intraligamenter tekan ureter & a.iliaka
Wandering / parasitic myom / fibroid menempel di
jaringan lain & lepas

Sering Torsi

Jarang satu mioma dalam satu uterus


Konde / pusaran air (Whorl like pattern)

Perubahan-Perubahan Sekunder
1.
2.
3.
4.

Atrofi
Degenerasi hialin
Degenerasi kistik
Degenerasi membatu (calcareous
degeneration)
5. Degenerasi merah (carneous
degeneration)
6. Degenerasi lemak
7. Degenerasi Sarkomatous (transformasi
maligna)

Klasifikasi
1.

Mioma menurut ukuran

2.

Mioma menurut lokasi

3.

> 3 cm = >>> angka persalinan preterm, solutio


plasenta, nyeri panggul, & sectio saecaria
< 3 cm = tidak bermakna secara klinis

Cervical
Isthmica
Corporal

Menurut lapisan tumbuhnya mioma pada uterus

Mioma subserosa
Mioma intramural
Mioma submukosa

Gejala & Tanda


1. Perdarahan abnormal
hipermenore & metroragia
Mioma submukosa

2. Rasa nyeri
Gangguan sirkulasi darah
Nekrose setempat & peradangan

3. Gejala & tanda penekanan


Poliuria
Retensi urin hidroureter &
hidronefrosis
Obstipasi & tenesmus
Edema tungkai & nyeri panggul

4. Gejala sekunder
Anemia, lemah, pusing, sesak
nafas, eritrositosis pd miom besar

Diagnosis
1. Anamnesis
Timbul benjolan di perut bagian bawah
dalam waktu relaitf lama & pasien merasa
berat pd perut bagian bawah
Disertai gangguan haid, buang air kecil or
buang air besar
Nyeri perut bila terinfeksi, terpuntir dan
pecah
Nyeri saat menstruasi
Perdarahan abnormal

2. Pemeriksaan Fisik
Palpasi abdomen teraba tumor di
abdomen bagian bawah
Pem.Ginekologik pemeriksaan bimanual
didapatkan tumor tsb menyatu
dengan rahim atau mengisi
cavum Douglas.
Konsistensi padat, kenyal, permukaan tumor
umumnya rata.
Perhatikan tanda-tanda peradangan, perdarahan, &
flour albus

3. Pemeriksaan Dalam
Teraba tumor yang berasal dari rahim &
pergerakan tumor terbatas atau bebas, &
biasanya ditemukan secara kebetulan.
Cavum uteri luas uterus sonde
Miom submukosum teraba dengan jari
yang masuk ke dalam kanalis servikalis

4. Pemeriksaan penunjang
USG
CT scan
MRI

Diagnosis Banding

Inversio uteri
Adenomiosis
Khoriokarsinoma
Karsinoma korporis uteri
Sarkoma uteri

Komplikasi

Perdarahan anemia
Torsi tangkai
Nekrosis & infeksi
Perlengketan pasca miomektomi
Ruptur or robekan pd rahim
Degenerasi ganas
infertilitas

Miom Uteri & Kehamilan


Pengaruh miom terhadap kehamilan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Abortus
Persalinan prematuritas
Tertutup saluran indung telur
Kelainan letak janin dalam rahim
Distosia tumor
Inersia uteri kala I dan II
Atonia uteri
Kelainan letak plasenta
Retensio plasenta

Pengaruh kehamilan terhadap mioma uteri


1. Tumor membesar pengaruh estrogen
2. Degenerasi merah pd waktu hamil &
nifas

Terapi
1. Penanganan konservatif
Bila miom kecil, pada pra & post menopause
tanpa gejala
Observasi dengan pemeriksaan pelvix secara periodik
setiap 3-6 bulan
Bila anemia, Hb<8 g % transfusi PRC
Zat besi
GnRHa Leuprolid asetat 3,75 mg IM pada hari
1-3 menstruasi
Hormon androgen
Danazol
Pengobatan lain Kontrasepsi oral or progestin, KS

2. Penanganan operatif
Miomektomi
1. Ukuran tumor > besar uterus 12-14
minggu
2. Pertumbuhan tumor cepat
3. Mioma subserosa bertangkai & torsi
4. Terjadi penyulit kehamilan berikut
5. Hipermenore miom submukosa
6. Penekanan organ pada sekitarnya

Miomektomi
Selama kehamilan
Dibatasi pd miom bertangkai, dpt dijepit, &
diikat dengan mudah
Sebelum kehamilan
Mioma intramural BAHAYA ! Untuk
kehamilan berikutnya
Setelah kehamilan
Pada masa nifas dibiarkan
Secepat-cepatnya 3 bulan

b.
c.
d.
e.

Laparoskopi
Penghancuran mioma
Uterine Artery Embolization (UAE)
Enukleasi mioma

Kegagalan untuk hamil or keguguran berulang


Leimioma dalam ukuran kecil & berbatas tegas
Tidak ditemukan alasan jelas penyebab
kegagalan kehamilan & keguguran berulang

f. Histerektomi

Terdapat 1-3 leimioma asimptomatik atau yang


dapat teraba dari luar dan dikeluhkan oleh
pasien
Perdarahan uterus berlebihan
Perdarahan bergumpal atau berulang selama 8
hari
Anemia akibat kehilangan darah akut atau kronis
Rasa tidak nyaman di pelvis

g. Radioterapi

Pasien kontarindikasi operasi (Bed rest patient)


Agar ovarium tidak berfungsi menopause
Uterus > kecil kehamilan 12 minggu
Bukan submukosa
Tidak ada keganasan
Tidak ada radang pelvis / penekanan rektum
Untuk menghentikan perdarahan

Bab III
PENUTUP
Kesimpulan
a.
b.
c.
d.
e.
f.

Sampai saat ini penyebab pasti mioma uteri belum diketahui.


Mioma uteri sangat erat hubungannya dengan infertilitas dari
seorang wanita.
Mioma uteri sering tidak memberikan gejala klinik yang bermakna,
karena itu tidak semua mioma uteri memerlukan tindakan.
Mioma uteri sering ditemukan pada masa reproduksi akhir dan
sekitar masa menopause.
Faktor predisposisi terjadinya mioma uteri adalah: umur, paritas,
ras, genetik, fungsi ovarium.
Ditemukan 4 faktor yang berperanan dalam mengatur fungsi
vaskuler dan berperanan dalam proses angiogenesis dalam
endometrium dan miometrium di uterus yaitu BFGF, VEGF,
HBEGF, dan PDGF.

g.

h.
i.

j.

k.
l.

Awal pembentukan tumor adalah terjadinya mutasi


somatik dari sel-sel miometrium, mencakup rentetan
perubahan kromosom secara parsial maupun
keseluruhan. Abrasi kromososm 23-50 % dari mioma
uteri yang diperiksa yang terbanyak ditemukan pada
kromosom 7 (del(7)(q21)/q21q32).
Pertumbuhan mioma selama kehamilan tidak dapat
diperkirakan.
Implantasi plasenta yang menutupi atau berkontak
dengan mioma meningkatkan kemungkinan solusio
plasenta, abortus, persalinan preterm, dan perdarahan
pasca partum.
Mioma multipel meningkatkan insiden malposisi janin
dan persalinan preterm.
Degenerasi mioma mungkin menimbulkan gambaran
sonografik khas.
Insiden sectio sesarea dapat meningkat

Saran
Segera periksakan diri ke dokter
kandungan jika ditemukan gejala-gejala
yang disebutkan diatas.

Daftar Pustaka
1.
2.
3.
4.

Darmasetiawan SM dkk, Penggunaan Padanan Hormon Pelepas


Gonadotropin Agonis (GNRH-A). Pada Kasus Fibroma Uterus
dalam Majalah Kedokteran Indonesia, vol. 45, No. 8, IDI, Jakarta.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 1999. Memahami Kesehatan
Reproduksi Wanita.Penerbit Arcan. Jakarta.
Manuaba IBG, Tumor Jinak pada Alat-alat Genital, Ilmu
Kebidanan, Penyakit Kandungan & Keluarga Berencana Untuk
Pendidikan Bidan, EGC, Jakarta, p : 409-12.
Martaadisoebrata, Djamhoer. Dkk.1997. Pedoman Diagnosis dan
Terapi Obstetri dan Ginekologi RSUP Dr. Hasan Sadikin Bagian
II. Bagian/ SMF Obstetri dan Ginekologi FK UNPAD RSUP Dr.
Hasan Sadikin. Bandung.

Ryan. 1999. Kistners Gynecology & Womens


Health,Seventh Edition.Mosby Inc.
6. Santon, R., Duenhoelter, J.H., Massa pelvis,
Gynecology, EGC, Jakarta, p : 146-7.
7. Wiknjosastro Hanifa, Saifuddin AB, Rachimhadhi
Trijatmo. 1991. Ilmu Kandungan, Edisi Kedua.
Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo Bagian
Obstetri dan Ginekologi FKUI. Jakarta.
8. http://rofiqahmad.wordpress.com/2008/01/24/tumorkandungan/
9. http://id.wikipedia.org/wiki/tumor2korpus uteri
10. http://medlinux.blogspot.com/2007/09/mioma-uteri.htm
11. http://www.obfocus.com/images/fibroid0.gif
5.

You might also like