You are on page 1of 22

3/18/2013

PELATIHAN GEOLISTRIK UNTUK


EKSPLORASI MINERAL DAN
AIRTANAH
DISAMPAIKAN OLEH :
1. CHUSNI ANSHORI
2. WINARTI
3. LUTFIAN DARYONO

DISELENGGARAKAN OLEH PT. INTAN PRIMA METALINDO


BEKERJASAMA DENGAN ESDM KABUPATEN KUPANG
19-23 MARET 2013

HARI KE-2
RABU, 20 MARET 2013

3/18/2013

GEOLOGI DAN GEOFISIKA


Geologi : mempelajari bumi berdasarkan data permukaan
antara lain dari data singkapan, sumur uji, dan lubang bor,
dengan tujuan untuk mengetahui struktur dan stratigrafi serta
sejarah bumi tersebut.

Geofisika : mempelajari bagian dalam bumi dengan


menggunakan peralatan tertentu (data bawah permukaan)
dengan tujuan untuk mengetahui struktur dan stratigrafi serta
sejarah bumi tersebut.
GEOFISIKA ; MEMPELAJARI BUMI DENGAN
MENGEMBANGAN DASAR-DASAR FISIKA DENGAN
MENGGUNAKAN BERBAGAI MACAM PERALATAN.

METODE-METODE GEOFISIKA :
1. METODE GRAVITASI
2. METODE MAGNETIK

3.METODE GEOLISTRIK
4. METODE SEISMIK
5. METODE RADIOAKTIF
6. METODE WELL LOG

3/18/2013

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Meterologi : memantau cuaca


Hidrologi : air bawah permukaan
Seismologi : Kegempaan & gerakan bawah permukaan
Volkanologi : gunung api
Geomagnetisme : kemagnetan bumi
Geodesi : bentuk & roman bumi
Tektonofisik : deformasi batuan, misal : proses pembentukan
pegunungan
Pertambangan : mineral (nikel, bijih besi, mangan,
galena,dsb)
Eksplorasi hidrokarbon : (minyak bumi)
Arkeologi : pencarian candi
Panasbumi
Kebencanaan

3/18/2013

 Kerak Bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua

kategori, yaitu kerak samudra (ketebalan 5-10 km, tersusun oleh basalt) dan
benua (ketebalan 20-70 km, tersusun oleh granit. Kerak Bumi dan sebagian
mantel membentuk lapisan litosfer yang bersifat padat, dengan ketebalan 80
km.
Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya (30 oC setiap km). Pada
batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400 oC. Karena
konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer , litosfer dipecah menjadi
lempeng tektonik yang bergerak.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O)
(46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium
(Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg)
(2,1%).
Usia tertua dari kerak samudra saat ini adalah 200 juta, namun kerak benua
memiliki lapisan yang jauh lebih tua. Lapisan kerak benua tertua yang
diketahui saat ini adalah berusia 3,7 hingga 4,28 miliar tahun dan ditemukan di
Narryer Gneiss Terrane di Barat Australia dan di Acasta Gneiss, Kanada.
Pembentukan kerak benua dihubungkan dengan periode orogeny intensif.
Periode ini berhubungan dengan pembentukan super benua seperti Rodinia,
Pangaea dan Godwana .

3/18/2013

METODE GEOLISTRIK TAHANAN JENIS

1. Definisi
2. Kegunaan
3. Hukum dasar kelistrikan
4. Peralatan
5. Susunan/Konfigurasi Elektroda
(Schlumberger dan dipole-dipole)
6. Harga tahanan jenis (resistivity)
7. PROSESING DATA
8. Interpretasi

3/18/2013

Mulai
Studi Literatur
Studi
Pendahuluan

Informasi Geologi

Orientasi Lapangan
Desain Survei
Pengumpulan Data

Data Lapangan
(V, K, I, R)

Diagram alir
penelitian metode
resistivitas

Resistivitas Semu

Pengolahan dengan Program


Progress versi 3.0

Penampang
Kedalaman

Resistivitas

Kedalaman

Interpretas
i
Kesimpula
n
Selesa

Metode geolistrik merupakan metode yang menggunakan prinsip aliran


arus listrik dalam menyelidiki struktur bawah permukaan bumi. Aliran arus
listrik dalam mengalir didalam tanah melalui batuan-batuan dan sangat
dipengaruhi oleh adanya air tanah dan garam yang terkandung didalam
batuan serta hadirnya mineral logam maupun panas yang tinggi. Oleh
karena itu, metode geolistrik dapat digunakan pada penyelidikan
hidrogeologi seperti penentuan aquifer dan adanya kontaminasi,
penyelidikan mineral, survei arkeologi dan deteksi hotrocks pada
penyelidikan panas bumi.
Berdasarkan asal sumber arus listrik yang digunakan, metode resistivitas
dapat dikelompokan kedalam dua kelompok yaitu (Prasetiawati, 2004):
1. Metode pasif
Metode ini menggunakan arus listrik alami yang terjadi di dalam tanah
(batuan) yang timbul akibat adanya aktivitas elektrokimia dan
elektromekanik dalam materi-materi penyusun batuan. Termasuk dalam
kelompok ini diantaranya Potensial Diri/Self Potensial (SP) dan Magneto
Teluric (MT).
2. Metode aktif
Yaitu bila arus listrik yang diinjeksikan (dialirkan) didalam batuan,
kemudian efek potensial yang ditimbulkan arus buatan tersebut diukur di
permukaan. Metode yang termasuk kedalam kelompok ini diantaranya
metode resistivity dan Induced Polarization (IP).

3/18/2013

DEFINISI geolistrik tahanan jenis :


Metode geofisika yang dapat memberikan gambaran
susunan litologi atau struktur bawah permukaan suatu
daerah berdasarkan sifat kelistrikan batuan, dengan
cara mengalirkan arus searah atau bolak-balik
berfrekuensi rendah ke dalam bumi melalui kontak dua
elektroda arus (C1C2), kemudian diukur distribusi
potensial melalui elektroda potensial (P1P2), sehingga
dapat terukur harga tahanan jenis (resistivitas)nya.

Prinsip kerja metode geolistrik :


menginjeksikan arus ke bawah permukaan bumi
sehingga diperoleh beda potensial, yang kemudian
akan didapat informasi mengenai tahanan jenis batuan.
Hal ini dapat dilakukan dengan menggunakan keempat
elektroda yang disusun sebaris, dua buah elektroda
yang berbeda muatan digunakan untuk mengalirkan
arus ke dalam tanah dan dua elektroda lainnya
digunakan untuk mengukur tegangan yang ditimbulkan
oleh aliran arus tadi, sehingga resistivitas bawah
permukaan dapat diketahui.

3/18/2013

Prinsip ini sama halnya dengan menganggap


bahwa material bumi memiliki sifat resistif
atau seperti perilaku resistor, dimana
materialmaterial-materialnya memiliki derajat yang
berbeda dalam menghantarkan arus listrik.
listrik.
Metode geolistrik resistivitas adalah salah satu
metode yang cukup banyak digunakan dalam
dunia eksplorasi khususnya eksplorasi air tanah
karena resistivitas dari batuan sangat sensitif
terhadap kandungan airnya. Sebenarnya ide dasar
dari metode ini sangatlah sederhana, yaitu dengan
menganggap bumi sebagai suatu resistor. Metode
resistivitas umumnya digunakan untuk eksplorasi
dangkal.

Hukum Dasar Kelistrikan


Adanya perbedaan tegangan yang timbul pada ujung-ujung kabel
menyebabkan muatan berpindah dan menghasilkan arus listrik.
Arus listrik diukur dalam satuan Ampere yang merupakan jumlah muatan
listrik yang lewat pada suatu titik sembarang dalam 1 sekon.
Nilai potensial biasa dihitung dengan satuan Volt merupakan perbedaan antara
tegangan yang dibutuhkan agar arus dapat lewat.
Pada sebagian besar bahan termasuk sebagian besar batuan, arus yang
mengalir pada suatu material semakin besar sejalan dengan kenaikan
tegangannya.
Dari hukum Ohm dapat diturunkan persamaan :
R = V/I
Dengan R adalah resistansi (Ohm), V adalah tegangan (Volt), dan I adalah arus
(Ampere)

3/18/2013

Arus listrik yang mengalir dalam lintasan yang tertutup dan dipengaruhi
oleh besar tegangannya ditunjukkan pada Gambar

Besarnya Resistensi bergantung pada Geometri batuan

RESISTIVITAS

Resistivitas tidak bergantung pada Geometri batuan

3/18/2013

RESISTIVITAS SEMU (Apparent


Resistivity)
Bumi terdiri atas lapisan-lapisan dengan yang
berbeda, sehingga potensial yang terukur merupakan
pengaruh dari lapisan-lapisan tersebut. Harga
resistivitas yang terukur bukan merupakan harga
resistivitas untuk satu lapisan saja.
1

h1
a

h2

ha

Medium terdiri dari dua lapis dengan 1dan 2.


Medium dianggap sebagai medium satu lapis homogen
dengan satu harga resistivitas yaitu resistivitas semu a.

Pengukuran
resistivitas
dilakukan
terhadap
permukaan bumi yang di anggap sebagai suatu
medium yang homogen isotropis. Pada kenyataannya,
bumi tersusun atas komposisi batuan yang bersifat
heterogen baik ke arah vertikal maupun horisontal.
Akibatnya objek batuan yang tidak homogen dan
beragam akan memberikan harga resistivitas yang
beragam pula. Sehingga resistivitas yang diukur adalah
resistivitas semu. Harga tahanan jenis semu ini
tergantung pada tahanan jenis lapisanlapisan
pembentuk formasi dan konfigurasi elektroda yang
digunakan. Tahanan jenis semu dirumuskan sebagai:

dengan K adalah faktor geometri susunan elektroda


yang berdimensi panjang.

10

3/18/2013

Beberapa hal yang mempengaruhi nilai resistivitas semu


adalah sebagai berikut (Prasetiawati, 2004):
1. Ukuran butir penyusun batuan, semakin kecil besar
butir maka kelolosan arus akan semakin baik,
sehingga mereduksi nilai tahanan jenis.
2. Komposisi mineral dari batuan, semakin meningkat
kandungan mineral clay akan mengakibatkan
menurunnya nilai resisivitas.
3. Kandungan air, air tanah atau air permukaan
merupakan media yang mereduksi nilai tahanan jenis.
4. Kelarutan garam dalam air di dalam batuan akan
mengakibatkan meningkatnya kandungan ion dalam
air sehingga berfungsi sebagai konduktor.
5. Kepadatan, semakin padat batuan akan meningkatkan
nilai resistivitas.

Kegunaan metode geolistrik :


EKSPLORASI AIRTANAH : untuk mengetahui litologi pembawa
air (akuifer), ketebalan, kedalaman dan penyebaran lapisan
batuan bawah permukaan.
EKSPLORASI BATUBARA : untuk mengurangi jumlah titik
pemboran.
EKSPLORASI MINERAL : digunakan untuk mendapatkan
gambaran perbedaan kontras (anomali) harga tahanan jenis,
antara batuan sekitar dengan batuan yang mengandung
mineral, menentukan lapisan pembawa mineral logam tipe
plaser. IDIALNYA menerapkan metoda tahanan jenis
(Induksi Polarisasi/IP)
EKSPLORASI PANASBUMI : untuk mengetahui sebaran zona
prospek panas bumi, struktur resistivity dan hubungannya
dengan sistem hidrologi dan termal yang berasosiasi dengan
reservoar panas bumi

11

3/18/2013

METODE TAHANAN JENIS TERBAGI MENJADI 2 BAGIAN


(Dobrin, 1988) :
1. Metode sounding. Metode sounding adalah
penyelidikan perubahan resistivitas bawah permukaan ke
arah vertikal. Metode ini baik digunakan untuk menentukan
ketebalan lapisan lapuk, kedalaman benda anomali,
resistivitas suatu lapisan sedimen, serta batuan dasar yang
letaknya tidak terlalu dalam.
2. Metode mapping. Metode mapping digunakan untuk
mengetahui variasi resistivitas ke arah lateral/horisontal.
Biasanya metode ini digunakan untuk mengetahui kontak
litologi batuan atau benda-benda dangkal.

SOUNDING
TUJUAN : Memperkirakan variasi resistivitas sebagai
fungsi dari kedalaman.
CARA :Pengukuran dilakukan pada satu titik dengan
jarak elektroda bervariasi.
KONFIGURASI : Wenner dan Schlumberger
PROSEDUR RESISTIVITY-SOUNDING
1. Tentukan konfigurasi elektroda dan spasi elektroda
satuan yg digunakan.
2. Ditentukan satu lintasan pengukuran.
3. Pengukuran dilakukan pada satu titik dalam lintasan.
4. Jarak elektroda diubah untuk pengukuran pada titik yang sama.
5. Plot resistivitas-semu sebagai fungsi posisi titik ukur
(jarak pada lintasan).

Sounding Application
Ground water exploration
Monitoring ground water pollution
Mineral prospecting

12

3/18/2013

MAPPING
TUJUAN : pengukuran untuk memperoleh informasi
mengenai variasi resistivitas secara lateral.
CARA : Seluruh elektroda dipindahkan menurut lintasan
tertentu.
KONFIGURASI : Pole-Pole, Dipole-dipole,Wenner
PROSEDUR RESISTIVITY-MAPPING
1. Tentukan konfigurasi elektroda dan spasi elektroda
satuan yg digunakan.
2. Ditentukan satu lintasan pengukuran.
3. Pengukuran dilakukan pada satu titik dalam lintasan.
4. Seluruh konfigurasi elektroda dipindahkan untuk
pengukuran pada titik berikutnya.
5. Plot resistivitas-semu sebagai fungsi posisi titik ukur
(jarak pada lintasan).

Mapping Application
Ground water mapping
Mineral prospecting
Geologic mapping

PROSESING DATA
HASIL PENGUKURAN SOUNDING : diproses
dengan menggunakan program progress
HASIL PENGUKURAN MAPPING : diproses
dengan menggunakan program Res2Div

13

3/18/2013

HASIL PENGUKURAN SOUNDING :


log resistiviti

HASIL PENGUKURAN MAPPING :


penampang resistiviti

14

3/18/2013

PERALATAN GEOLISTRIK

Peralatan survei geolistrik terbagi menjadi 2 :


1. Peralatan Utama yaitu resistivitimeter (G-Ohm, Syscal, atau
rakitan)
2. Peralatan Pendukung terdiri dari :
a. Elektroda (4 buah, digunakan untuk elektroda arus dan
potensial)
b. Kabel potensial (2 gulung), dengan panjang antara 300-500 m
c. Kabel arus (2 gulung), dengan panjang 100 m
d. Palu
e. HT
f. GPS
g. Meteran 2 buah
h. Accu / denset, sebagai sumber arus
i. Tabel data, kalkulator dan peralatan tulis

15

3/18/2013

BEBERAPA SUSUNAN ELEKTRODA (KONFIGURASI)


Depends on:
1)Tipe struktur yang hendak dicari.
2)Sensitivitas resistivity meter.
3)Kedalaman struktur yang dicari.
4)Sensitivitas
array secara
vertical
horizontal.
5)Kekuatan signal.

dan

Terdapat banyak aturan penempatan elektrode (konfigurasi


elektrode) yang digunakan dalam metode resistivitas.
resistivitas.
Beberapa konfigurasi elektrode pada penerapan metode
resistivitas diantaranya adalah
- konfigurasi Wenner,
- konfigurasi Schlumberger
- konfigurasi DipoleDipole-dipole.
dipole.

Konfigurasi Wenner
Jarak C1P1= P1P2 = P2C2 = a. (sama) dan keempat
elektrode dengan titik datum harus membentuk satu garis.

Besarnya Faktor Geometri (K), untuk Konfigurasi Wenner


Kw = 2
a
sehingga besarnya tahanan jenis
w =
V . Kw
I

16

3/18/2013

Konfigurasi Schlumberger
Jarak AO = BO = s , MO = NO = b , Eksentrisitas b/s < 1/3.
Titik O adalah pusat konfigurasi
I

Besarnya Faktor Geometri (K), untuk Konfigurasi Schlumberger


K=

(s2 b2 )
2b

sehingga besarnya tahanan jenis


s =
V . Ks
I

Pengambilan data lapangan


C1

C1

C1

P1

P1

P1

P2

P1

P2

C2

C2

C2

17

3/18/2013

KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE
Pada prinsipnya konfigurasi dipole-dipole, menempatkan
Jarak AB = MN = a, BM = na

Besarnya Faktor Geometri (K), untuk Konfigurasi DipoleDipole-dipole

K = n (n + 1) ( n + 2) a
sehingga besarnya tahanan jenis

d =

V .K
d
I

Pengambilan data lapangan

18

3/18/2013

HARGA TAHANAN JENIS (RESISTIVITY) BATUAN


SIFAT LISTRIK BATUAN
Sifat listrik batuan adalah karakteristik batuan jika
dialirkan arus listrik ke dalamnya. Sebagian besar batuan
bukan konduktor yang baik
PENGGOLONGAN BATUAN
Berdasarkan harga resistivitas listriknya :
- KONDUKTOR : 10-8<<1 .m
- KONDUKTOR PERTENGAHAN : 1<<10-7.m
- ISOLATOR : >107.m

19

3/18/2013

Jenis batuan/bijih
Granit porfiri
Diorit porfiri
Granit

Andesit
Tufa
Batupasir
Batugamping
Lempung basah tidak
kompak
Batulempung

(ohm-meter)
(basah) 1,3 x 106

103

4,5 x
(kering)
1,9 x 103 (basah) 2,8 x 104
(kering)
4,4 x 103
1,8 x 106
1010
1,7 x 102 (basah) 4,5 x 104
(kering)
2 x 103 (basah) 105 (kering)
1 6,4 x 108
50 107
20
1 100

Nilai resistivitas sebagian material-material bumi (Telford, 1990)

Material

Resistivity (Ohmmeter)

Air (Udara)

Sandstones (Batu Pasir)

200 800

Sand (Pasir)

1 1.000

Clay (Lempung)

1 100

Ground Water (Air Tanah

0.5 300

Sea Water (Air Asin)

0.2

Dry Gravel (Kerikil Kering)

600 10.000

Alluvium (Aluvium)

100 800

Gravel (Kerikil)

100 - 600

20

3/18/2013

Measured ranges of
resistivity for some typical
materials are:
Igneous
Altered granite
Limestone
Sandstone
Dry Gravel
Alluvium and Sand
Clays
Soil
Fresh Water
Copper (native)

Resistivity (Ohmmeter)

100 1.000
1 100
10 10.000
10 1.000
600 10.000
10 800
10 100
1 10
3 100
0.0000002

21

3/18/2013

22

You might also like