Professional Documents
Culture Documents
HARI KE-2
RABU, 20 MARET 2013
3/18/2013
METODE-METODE GEOFISIKA :
1. METODE GRAVITASI
2. METODE MAGNETIK
3.METODE GEOLISTRIK
4. METODE SEISMIK
5. METODE RADIOAKTIF
6. METODE WELL LOG
3/18/2013
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
3/18/2013
Kerak Bumi adalah lapisan terluar bumi yang terbagi menjadi dua
kategori, yaitu kerak samudra (ketebalan 5-10 km, tersusun oleh basalt) dan
benua (ketebalan 20-70 km, tersusun oleh granit. Kerak Bumi dan sebagian
mantel membentuk lapisan litosfer yang bersifat padat, dengan ketebalan 80
km.
Temperatur kerak meningkat seiring kedalamannya (30 oC setiap km). Pada
batas terbawahnya temperatur kerak menyentuh angka 200-400 oC. Karena
konveksi pada mantel bagian atas dan astenosfer , litosfer dipecah menjadi
lempeng tektonik yang bergerak.
Unsur-unsur kimia utama pembentuk kerak Bumi adalah: Oksigen (O)
(46,6%), Silikon (Si) (27,7%), Aluminium (Al) (8,1%), Besi (Fe) (5,0%), Kalsium
(Ca) (3,6%), Natrium (Na) (2,8%), Kalium (K) (2,6%), Magnesium (Mg)
(2,1%).
Usia tertua dari kerak samudra saat ini adalah 200 juta, namun kerak benua
memiliki lapisan yang jauh lebih tua. Lapisan kerak benua tertua yang
diketahui saat ini adalah berusia 3,7 hingga 4,28 miliar tahun dan ditemukan di
Narryer Gneiss Terrane di Barat Australia dan di Acasta Gneiss, Kanada.
Pembentukan kerak benua dihubungkan dengan periode orogeny intensif.
Periode ini berhubungan dengan pembentukan super benua seperti Rodinia,
Pangaea dan Godwana .
3/18/2013
1. Definisi
2. Kegunaan
3. Hukum dasar kelistrikan
4. Peralatan
5. Susunan/Konfigurasi Elektroda
(Schlumberger dan dipole-dipole)
6. Harga tahanan jenis (resistivity)
7. PROSESING DATA
8. Interpretasi
3/18/2013
Mulai
Studi Literatur
Studi
Pendahuluan
Informasi Geologi
Orientasi Lapangan
Desain Survei
Pengumpulan Data
Data Lapangan
(V, K, I, R)
Diagram alir
penelitian metode
resistivitas
Resistivitas Semu
Penampang
Kedalaman
Resistivitas
Kedalaman
Interpretas
i
Kesimpula
n
Selesa
3/18/2013
3/18/2013
3/18/2013
Arus listrik yang mengalir dalam lintasan yang tertutup dan dipengaruhi
oleh besar tegangannya ditunjukkan pada Gambar
RESISTIVITAS
3/18/2013
h1
a
h2
ha
Pengukuran
resistivitas
dilakukan
terhadap
permukaan bumi yang di anggap sebagai suatu
medium yang homogen isotropis. Pada kenyataannya,
bumi tersusun atas komposisi batuan yang bersifat
heterogen baik ke arah vertikal maupun horisontal.
Akibatnya objek batuan yang tidak homogen dan
beragam akan memberikan harga resistivitas yang
beragam pula. Sehingga resistivitas yang diukur adalah
resistivitas semu. Harga tahanan jenis semu ini
tergantung pada tahanan jenis lapisanlapisan
pembentuk formasi dan konfigurasi elektroda yang
digunakan. Tahanan jenis semu dirumuskan sebagai:
10
3/18/2013
11
3/18/2013
SOUNDING
TUJUAN : Memperkirakan variasi resistivitas sebagai
fungsi dari kedalaman.
CARA :Pengukuran dilakukan pada satu titik dengan
jarak elektroda bervariasi.
KONFIGURASI : Wenner dan Schlumberger
PROSEDUR RESISTIVITY-SOUNDING
1. Tentukan konfigurasi elektroda dan spasi elektroda
satuan yg digunakan.
2. Ditentukan satu lintasan pengukuran.
3. Pengukuran dilakukan pada satu titik dalam lintasan.
4. Jarak elektroda diubah untuk pengukuran pada titik yang sama.
5. Plot resistivitas-semu sebagai fungsi posisi titik ukur
(jarak pada lintasan).
Sounding Application
Ground water exploration
Monitoring ground water pollution
Mineral prospecting
12
3/18/2013
MAPPING
TUJUAN : pengukuran untuk memperoleh informasi
mengenai variasi resistivitas secara lateral.
CARA : Seluruh elektroda dipindahkan menurut lintasan
tertentu.
KONFIGURASI : Pole-Pole, Dipole-dipole,Wenner
PROSEDUR RESISTIVITY-MAPPING
1. Tentukan konfigurasi elektroda dan spasi elektroda
satuan yg digunakan.
2. Ditentukan satu lintasan pengukuran.
3. Pengukuran dilakukan pada satu titik dalam lintasan.
4. Seluruh konfigurasi elektroda dipindahkan untuk
pengukuran pada titik berikutnya.
5. Plot resistivitas-semu sebagai fungsi posisi titik ukur
(jarak pada lintasan).
Mapping Application
Ground water mapping
Mineral prospecting
Geologic mapping
PROSESING DATA
HASIL PENGUKURAN SOUNDING : diproses
dengan menggunakan program progress
HASIL PENGUKURAN MAPPING : diproses
dengan menggunakan program Res2Div
13
3/18/2013
14
3/18/2013
PERALATAN GEOLISTRIK
15
3/18/2013
dan
Konfigurasi Wenner
Jarak C1P1= P1P2 = P2C2 = a. (sama) dan keempat
elektrode dengan titik datum harus membentuk satu garis.
16
3/18/2013
Konfigurasi Schlumberger
Jarak AO = BO = s , MO = NO = b , Eksentrisitas b/s < 1/3.
Titik O adalah pusat konfigurasi
I
(s2 b2 )
2b
C1
C1
P1
P1
P1
P2
P1
P2
C2
C2
C2
17
3/18/2013
KONFIGURASI DIPOLE-DIPOLE
Pada prinsipnya konfigurasi dipole-dipole, menempatkan
Jarak AB = MN = a, BM = na
K = n (n + 1) ( n + 2) a
sehingga besarnya tahanan jenis
d =
V .K
d
I
18
3/18/2013
19
3/18/2013
Jenis batuan/bijih
Granit porfiri
Diorit porfiri
Granit
Andesit
Tufa
Batupasir
Batugamping
Lempung basah tidak
kompak
Batulempung
(ohm-meter)
(basah) 1,3 x 106
103
4,5 x
(kering)
1,9 x 103 (basah) 2,8 x 104
(kering)
4,4 x 103
1,8 x 106
1010
1,7 x 102 (basah) 4,5 x 104
(kering)
2 x 103 (basah) 105 (kering)
1 6,4 x 108
50 107
20
1 100
Material
Resistivity (Ohmmeter)
Air (Udara)
200 800
Sand (Pasir)
1 1.000
Clay (Lempung)
1 100
0.5 300
0.2
600 10.000
Alluvium (Aluvium)
100 800
Gravel (Kerikil)
100 - 600
20
3/18/2013
Measured ranges of
resistivity for some typical
materials are:
Igneous
Altered granite
Limestone
Sandstone
Dry Gravel
Alluvium and Sand
Clays
Soil
Fresh Water
Copper (native)
Resistivity (Ohmmeter)
100 1.000
1 100
10 10.000
10 1.000
600 10.000
10 800
10 100
1 10
3 100
0.0000002
21
3/18/2013
22