You are on page 1of 70

RENCANA INDUK SPAM KEC.

BOLAANG UKI
KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

1. Organisasi
Penyedia Jasa
Konsultansi
1.1. Latar Belakang Perusahaan
Suatu saat berlangsung serangkaian pembicaraan dalam pertemuan - pertemuan antara beberapa Sarjana
Teknik berkenaan dengan pelaksanaan pembangunan saat itu diberbagai sektor, serta riwayat hidup dan
pengalaman masing masing dalam keterlibatannya diberbagai proyek dengan peran profesinya.

Melihat kenyataan bahwa pelaksanaan pembangunan yang dilakukan pemerintah semakin mantap dan
memperlihatkan hasil yang positif, hal ini menimbulkan daya tarik serta semangat pihak swasta untuk
ikut serta berperan sesuai dengan propesi yang dimilikinya.
Disamping itu kita melihat suata kenyataan bahwa dengan adanya kegiatan pembangunan di negara kita ini,
perusahaan - perusahaan asing masuk ke negara kita lengkap dengan tenaga ahli beserta peralatannya.
Kehadiran perusahaan - perusahaan asing ini tidak bisa kita hindarkan secara penuh, mengingat keterbatasan
dari kemampuan tenaga ahli yang ada di negara kita maupun oleh sebab yang memang mengharuskan terjadi
demikian.

Pembangunan yang dilaksanakan secara bertahap melalui Program Pembangunan Lima Tahun, telah
memperlihatkan suatu hasil yang positif dan hal ini adalah sesuai dengan yang tercantum dalam
PANCASILA dan UNDANG - UNDANG DASAR 1945 bahwa Pemerintah wajib mewujudkan
masyarakat yang adil dan makmur.
Hal tersebut memberikan gambaran betapa besar dan beratnya beban Pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan tersebut, dari segi Perancangan, Perencanaan, Pelaksanaan maupun
Pengawasan. Menyadari akan besarnya beban maupun tanggung jawab Pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan tersebut, kami yakin bahwa pemerintah memerlukan peran serta pihak
swasta yang dikelola oleh Putera Putri bangsa Indonesia yang mempunyai kemampuan untuk
berpartisipasi guna menunjang pelaksanaan pembangunan tersebut diatas.

PT. 2001 PANGRIPTA

1-1

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR

Dokumen Usulan Teknis


Atas dasar itulah kami membentuk Perseroan Komanditer dengan nana PPTT.. 22000011 PPAANNGGRRIIPPTTAA, yang
T.A. 2014

diharapkan dapat berperan serta dalam Pembangunan sesuai dengan Program Pembangunan
Pemerintah yang telah dan akan digariskan.
Sejak berdiri sampai dengan sekarang PPTT.. 22000011 PPAANNGGRRIIPPTTAA,, telah berpartisipasi dalam berbagai
pembangunan Pemerintah maupun Swasta. Dukungan yang paling besar didalam pelaksanaan
pekerjaan salah satunya adalah dari karyawan - karyawan kami yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu,
sehingga terbentuklah suatu team yang solid yang bekerja secara profesional dan telah mempunyai
pengalaman yang cukup.
Di era globalisasi yang serba modern ini, banyak bermunculan perusahaan - perusahaan yang sangat
menjamur, namun demikian beda halnya dengan PPTT.. 22000011 PPAANNGGRRIIPPTTAA yang didukung oleh tenaga
ahli yang berpengalaman dan sangat profesional dalam melakukan pekerjaan khususnya dibidang
konsultansi tersebut, sehingga mempermudah pelaksanaan pekerjaan.
Sedangkan lingkup wilayah

yang menjadi prioritas dan orientasi perusahaan PPTT.. 22000011 PPAANNGGRRIIPPTTAA

adalah wilayah Propinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Propinsi Banten, Propinsi Pakanbaru, Propinsi Jambi Propinsi
Riau Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Beberapa Pulau di Propinsi Lain. Dasar pemilihan yang dilakukan
oleh manajemen PPTT.. 22000011 PPAANNGGRRIIPPTTAA untuk dijadikan sebagai sasaran prioritas atau wilayah orientasi, antara
lain:
Pertimbangan kondisi dan potensi sumber daya wilayah.
Jarak tempuh ekonomis untuk koordinasi antara pusat dan daerah.
Kondisi stabilitas politik dan keamanan wilayah.
Hubungan atau relasi dengan patner kerjasama / kemitraan yang sudah mantap.
Peraturan perundang - undangan yang telah dibuat oleh lembaga legislatif dan eksekutif pusat atau daerah.
Selain sasaran lingkup wilayah dalam negeri, juga mempunyai peluang yang memungkinkan untuk membidik
sasaran lingkup wilayah di luar negeri.

1.2.

Lingkup Layanan

Cakupan kegiatan atau pekerjaan yang dapat dikerjakan oleh sumber daya manusia / tenaga - tenaga
ahli dengan disiplin ilmu yang dimiliki PPTT.. 22000011 PPAANNGGRRIIPPTTAA meliputi berbagai bidang kegiatan serta
berbagai lingkungan Departemen. Berdasarkan Departemen - Departemen / Dinas - Dinas yang
ditanganinya, maka bidang - bidang, sektor pekerjaan pekerjaan / kegiatan yang secara teknis dapat
dikerjakan oleh PPTT.. 22000011 PPAANNGGRRIIPPTTAA secara profesional, antara sebagai berikut :

PT. 2001 PANGRIPTA

1-2

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Survey pengukuran dan penyelidikan , meliputi :

Dokumen Usulan Teknis

Pengukuran dan pemetaan Topografi


Penyelidikan tanah
Penyelidikan dan Pemetaan Geologi
Penyelidikan dan Pencarian Sumber Air Tanah dalam
Penyelidikan dengan Teknik Radio Isotop
Perancangan (Feasibility Study dan Masterplan), Meliputi :
Sistem Penyediaan Air minum dan Sistem Assaineering Kota
Sistem Drainase Kota
Perkembangan Kota dan Komplek Permukiman
Transportasi Wilayah
Sistem Irigasi
Penggunaan Tanah Pertanian
Perencanaan Teknik (Detail Desain)
Sistem Penyediaan Air Minum
Sistem Drainase Kota
Sistem Penyediaan Tenaga Listrik
Sistem Transportasi
Sistem Pengolahan Air limbah
Domestik dan Indusrti
Perhitungan Konstruksi Teknik Sipil
Perencanaan Arsitek
Data Processing (Computerrized), meliputi :
System Data Base
Proyect Control System (PCS)
Perhitungan Keseimbangan Aliran Sistem Disribusi Air Suatu Kota

PT. 2001 PANGRIPTA

1-3

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

Pengelolaan Proyek (Supervisi), Meliputi :


Koordinasi seluruh Aktivitas
pelaksanaan pekerjaan
Memonitoring Pelaksanaan Pekerjaan
Mengatur Pelaksanaan Pekerjaan
Mengontrol Kualitas dan Kuantitas
bahan yang di gunakan maupun hasil
dari Pelaksanaan pekerjaan
Menyusun Administrasi Teknis, dan Pembuatan Sertifikat Pembayaran yang
diperlukan oleh Pelaksanan.
Pelatihan , Meliputi :
Pelatihan di Bidang Teknik
Pelatihan di Bidang Manajemen dan
Operasional
Pelatihan di Bidang Air bersih
Pelatihan di Bidang Koperasi
Pelatihan di Bidang Manajemen Keuangan

Departemen Dalam Negeri dan Otonomi Daerah


Kegiatan / proyek yang dapat ditangani oleh PPTT.. 22000011 PPAANNGGRRIIPPTTAA, mencakup berbagai
perencanaan pembangunan dan kebijakan dalam negeri, yang antara lain:
Perencanaan Umum, Perencanaan Teknis, Teknologi Informasi, Monitoring dan Evaluasi, Studi Kelayakan serta
penelitian - penelitian dan lain-lain.
Departemen Pertanian dan Kehutanan
Departemen Pertanian dan Kehutanan mencakup berbagai
kegiatan atau pekerjaan yang dapat dirinci berdasarkan sektor
atau bidang, antara lain:

PT. 2001 PANGRIPTA

1-4

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Sektor Pertanian (Tanaman Pangan dan Hortikultura)

Dokumen Usulan Teknis

Jenis kegiatan atau pekerjaan yang terdapat dalam sektor pertanian adalah sangat banyak, antara lain :
Perencanaan, umum, teknis dan manajem
serta pengembangan agribisnis tanaman
pangan dan hortikultura.
Perwilayahan komoditas dan pemetaan potensi tanaman
pangan dan hortikultura.
Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan agribisnis
tanaman pangan dan hortikultura.
Perencanaan program penghijauan dan konservasi
lingkungan.
Perencanaan rehabilitasi dan diversifikasi produksi tanaman pangan dan hortikultura.
Perencanaan pegolahan dan pengelolaan produk tanaman pangan dan hortikultura dari hulu hingga hilir.
Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan tanaman pangan dan
hortikultura.
Profil investasi dan promosi tanaman pangan dan hortikultura.
Sistem informasi manajemen potensi tanaman pangan dan hortikultura.
dll.
Sektor Kehutanan
Perencanaan umum, teknis dan manajemen
serta pengembangan agribisnis kehutanan.
Perwilayahan komoditas dan pemetaan
potensi komoditas kehutanan.
Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan
agribisnis kehutanan.
Perencanaan program penghijauan dan
konservasi lingkungan.
Perencanaan rehabilitasi dan diversifikasi produksi kehutanan
Perencanaan pengolahan dan pengelolaan produk kehutanan dari hulu hingga hilir.
Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan komoditas kehutanan.
Profil investasi dan promosi komoditas kehutanan.
Sistem informasi manajemen potensi komoditas kehutanan.
Pengkajian potensi dan jaringan pasar komoditas kehutanan.

PT. 2001 PANGRIPTA

1-5

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Sektor Perkebunan

Dokumen Usulan Teknis

Perencanaan umum, teknis dan manajemen pengembangan agribisnis.


Perwilayahan komoditas dan pemetaan potensi
komoditas perkebunan.
Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan
agribisnis komoditas perkebunan.
Perencanaan program penghijauan dan
konservasi lingkungan.
Perencanaan rehabilitasi dan diversifikasi dari
hulu hingga hilir.
Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan komoditas perkebunan.
Profil investasi dan promosi komoditas perkebunan.
Sistem informasi manajemen potensi komoditas perkebunan.
Pengkajian potensi dan jaringan pasar komoditas perkebunan.
dll.

Sektor Peternakan
Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan manajemen
dan pengembangan peternakan.
Perencanaan program konservasi dan pelestarian plasma
nutfah.
Perencanaan pengolahan dan pengelolaan produk
peternakan dari hulu hingga hilir.
Perencanaan prasarana da sarana pengembangan
peternakan (BIB, RPH, pabrik pakan, pabrik pengolahan / pengalengan dll.).
Perwilayahan komoditas dan pemetaan potensi
komoditas peternakan.
Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan
agribisnis peternakan.
Monitoring dan evaluasi perencanaan dan
pengembangan peternakan.
Profil investasi dan promosi komoditas peternakan.
Sistem informasi manajemen potensi komoditas peternakan.
Pengkajian potensi dan jaringan pasar komoditas peternakan.

PT. 2001 PANGRIPTA

1-6

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR

Dokumen Usulan Teknis

T.A. 2014

Departemen Kelautan dan Perikanan.


Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan
manajemen serta pengembangan perikanan.
Perencanaan program konservasi dan pelestarian biota
laut.
Perencanaan prasarana dan sarana pengembangan
perikanan (hacthery, pabrik pakan dll, peralatan dan
mesin tangkap).

Perencanaan prasarana dan sarana pengolahan produk laut dari hulu hingga hilir
Perwilayahan komoditas dan pemetaan potensi komoditas perikanan.
Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan agribisnis perikanan.
Monitoring dan evaluasi perencanaan dan pengembangan perikanan.
Profil investasi dan promosi komoditas perikanan.
Sistem informasi manajemen potensi komoditas perikanan.
Pengkajian potensi dan jaringan pasar komoditas perikanan.
Departemen Perhubungan dan Transportasi.
Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan manajemen serta pengembangan prasarana dan sarana
perhubungan dan transportasi.
Perwilayahan pemetaan inventarisasi prasarana
dan sarana perhubungan dan transporasi.
Studi

kelayakan

dan

AMDAL

dalam

pengembangan perhubungan dan transportasi.


Monitoring

dan

pengembangan

evaluasi
prasarana

perencanaan

dan

dan

sarana

promosi

potensi

perhubungan dan transportasi.


Profil

investasi

pengembangan

dan
sarana

dan

prasarana

perhubungan dan transportasi.


Sistem informasi manajemen perhubungan dan
transportasi.
Pengkajian potensi dan jaringan sarana dan
prasarana perhubungan dan transportasi.
Pelatihan aparat departemen perhubungan dan
transportasi.
Departemen Pertambangan dan Energi.
PT. 2001 PANGRIPTA

1-7

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

Perencanaan umum dan teknis serta manajemen pengembangan pertambangan


dan energi.

Perencanaan detail dan rancang bangun pengembangan pertambangan dan energi.


Perencanaan sistem informasi manajemen potensi pertambangan dan energi.
Perencanaan konstruksi dan infrastruktur pengembangan pertambangan dan energi.
Monitoring dan evaluasi perencanaan, implementasi pengembanagan pertambangan
dan energi.
AMDAL usaha pertambangan dan konservasi lingkungan.
Studi kelayakan usaha bidang pertambangan dan energi.
Pra survey dan survey lapangan untuk pendataan potensi pertambangan dan energi.
Survey Pendahuluan potensi panas bumi, energi baru terbarukan.
Eksplorasi dan pengembangan pertambangan dan energi.
Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi.
Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan
manajemen serta pengembangan parpostel
Pemetaan potensi prasarana dan sarana
pengembagan Parpostel.
Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan
sehubungan dengan pengembangan parpostel.
Monitoring dan evaluasi perencanaan dan
pengembangan parpostel.
Profil investasi dan promosi pengembangan parpostel.
Sistem informasi manajemen parpostel.
Pengkajian potensi pengembagan parpostel.
Pelatihan Pelatihan aparat departemen parpostel.
dll.
Departemen Kesehatan dan Kesejahteraan Sosial
Perencanaan umum, teknis, infrastruktur dan
manajemen kesehatan dan kesejahteraan sosial.
Pemetaan potensi penanganan kesehatan dan
kesejahteraan sosial.
Studi kelayakan dan AMDAL berkaitan
dengan kesehatan dan sosial.
Monitoring dan evaluasi perencanaan
PT. 2001 PANGRIPTA

1-8

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

kesehatan kesejahteraan sosial.

Dokumen Usulan Teknis

Profil investasi dan promosi penanganan kesehatan dan kesejahteraan sosial.


Sistem informasi manajemen kesehatan dan kesejahteraan sosial.
Pengkajian potensi pengembangan prasarana dan sarana kesehatan serta kesejahteraan sosial.
Pelatihan aparat dan masyarakat tentang kesehatan dan kesejahteraan sosial.
dll.
Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Perencanaan umum, teknis, infrastruktur
dan manajemen tenaga kerja dan transmigrasi.
Perencanaan terpadu sehubungan dengan
penanganan tenaga kerja dan transmigrasi.
Pemetaan potensi sumber daya tenaga kerja
dan transmigrasi.
Studi kelayakan dan AMDAL pengembangan permukiman
sumber daya tenaga kerja dan transmigrasi.
Monitoring dan evaluasi perencanaan penanganan tenaga kerja dan transmigrasi.
Profil investasi pengembangan prasarana dan sarana pengembangan sumber daya tenaga kerja dan
transmigrasi.
Sistem informasi manajemen tenaga kerja dan transmigrasi.
Pengkajian potensi dan jaringan pengembangan sumber daya tenaga kerja dan transmigrasi.
Pelatihan aparat departemen tenaga kerja dan transmigrasi.
dll.
Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah
Perencanaan umum, teknis dan manajemen
serta pengembangan infrastruktur permukiman dan prasarana wilayah.
Perencanaan konservasi dan pelestarian
sehubungan dengan dengan pengembangan
permukiman dan prasarana wilayah.
Pemetaan potensi pegembangan permukiman
dan prasarana wilayah
Studi kelayakan dan AMDAL berkaitan dengan pengembangan permukiman dan prasarana wilayah.
Monitoring dan evaluasi perencanaan serta pengembangan permukiman dan prasarana wilayah.

PT. 2001 PANGRIPTA

1-9

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Profil investasi dan promosi untuk pengembangan

Dokumen Usulan Teknis

permukiman dan prasarana wilayah.


Sistem informasi manajemen potensi pengembangan
permukiman dan prasarana wilayah.
Pengkajian potensi pengembangan permukiman dan
prasarana wilayah.
Pelatihan aparat dan masyarakat berkaitan dengan
pengembangan permukiman dan prasarana wilayah.
Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN)
Perencanaan umum, teknis, infrastruktur
dan manajemen serta pengembangan
keluarga berencana.
Pemetaan potensi pengembangan
keluarga berencana.
Monitoring dan evaluasi perencanaan serta
pengembangan keluarga berencana.
Profil investasi dan promosi keluarga berencana.
Sistem informasi manajemen keluarga berencana.
Pengkajian potensi penanganan keluarga berencana.
Pelatihan aparat dan masyarakat berkaitan dengan keluarga berencana.
dll.
Badan Penelitian dan Pengkajian Teknologi (BPPT)
Perencanaan umum, teknis dan manajemen serta
pengembangan berbagai penelitian dan pengkajian
teknologi.
Perencanaan program konservasi dan pelestarian
lingkungan berkaitan dengan penelitian dan pengkajian
teknologi.
Studi kelayakan dan AMDAL berkaitan dengan penelitian
dan pengkajian teknologi.
Monitoring dan evaluasi perencanaan serta pengembangan penelitian dan pengkajian teknologi.
Profil investasi dan promosi berkaitan tentang penelitian dan pengkajian teknologi.
Sistem informasi manajemen penelitian dan pengkajian teknologi.
PT. 2001 PANGRIPTA

1-10

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR

Dokumen Usulan Teknis

T.A. 2014

Pengkajian potensi sumber daya berkaitan dengan penelitian dan pengkajian teknologi.
Pelatihan aparat berkaitan dengan penelitian dan pengkajian.
Badan/Lembaga Penelitian

Perencanaan umum, teknis dan mana-jemen.

Studi kelayakan dan AMDAL berkaitan dengan penelitan pengembangan aneka sumber daya
lingkungan.

Monitoring dan evaluasi perencanaan

serta pengembangan sumber daya.

Sistem informasi manajemen penelitian

dan pengembangan.

Pengkajian

potensi

dan

jaringan

informasi penelitian dan pengembangan sumber


daya.

Pelatihan aparat dan peneliti di lingkungan badan/lembaga penelitian.

Institusi/Instansi/Perguruan Tinggi

Perencanaan umum, teknis dan


manajemen serta pengembangan institusi
/instansi/perguruan tinggi.

Studi kelayakan dan AMDAL


berkaitan dengan pengembangan prasarana dan sarana pendidikan.

Monitoring dan evaluasi perencanaan

serta pengembangan institusi/ instansi/ perguruan


tinggi

PT. 2001 PANGRIPTA

1-11

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR

Dokumen Usulan Teknis

T.A. 2014

KOMISARIS

DIREKTUR UTAMA

DIREKTUR

MANAJER TEKNIK

MANAJER PEMASARAN

BAGIAN
TEKNIK & OPERASIONAL

MANAJER UMUM

BAGIAN ADMINISTRASI
& KEUANGAN

Gambar 1.1
Struktur Organisasi PT. 2001 PANGRIPTA

PT. 2001 PANGRIPTA

1-12

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

PT. 2001 PANGRIPTA

Dokumen Usulan Teknis

1-13

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

2. Pemahaman
KAK
2.1.

LATAR BELAKANG

Dengan diberlakukannya UU No 32 Tahun 2004 mengenai Pemerintah Daerah dan Peraturan


Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan sistem Penyediaan Air Minum (SPAM),
mengamanatkan bahwa tugas pengembangan Pembangunan Jaringan Air Bersih / Air Minum
merupakan tugas pemerintah Kaupaten/Kota. Seiring dengan tugas tersebut guna menuju
terpenuhinya mutu dan keluaran hasil pengembangan infrastruktur di bidang air minum, khususnya
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , maka diperlukan suatu rencana induk bagi Pemerintah
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dalam hal Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM). Sebagai
salah satu produk perencanaan, rencana teknis merupakan suatu turunan yang lingkungannya lebih
sempit, tapi memiliki kedalaman yang lebih rinci dari perencanaan produk-produk yang lebih makro
seperti Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan .
Air minum merupakan salah satu kebutuhan pokok untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan
pertumbuhan ekonomi suatu wilayah. Untuk itu, sejalan dengan pentingnya peranan dan fungsi dari air
minum perlu direncanakan suatu Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) sebagai salah satu
pemanfaatan sumber daya air dan pengolahan sanitasi sebagai salah satu bentuk perlindungan dan
pelestarian sumber daya air. Pemerintah dan atau Pemerintah Daerah harus melaksanakan amanat
Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan SPAM yang bertujuan untuk
membangun, memperluas dan/atau meningkatkan sistem fisik (teknik) dan non fisik (kelembagaan,
manajemen, keuangan, peran serta masyarakat, dan hukum) dalam kesatuan yang utuh untuk
melaksanakan penyediaan air minum kepada masyarakat menuju keadaan yang lebih baik.
Pada Tahun 2007, Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

telah menyusun Master Plan Air Minum

dengan jangka waktu perencanaan 5 tahun. Maka dari itu perlu disusun kembali dalam bentuk
Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minum (RISPAM) dengan jangka waktu perencanaan 20 tahun
sesuai dengan Permen PU Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan SPAM.
Penyusunan RISPAM ini merupakan tranformasi dari Master Plan Air Minum yang lalu dengan
PT. 2001 PANGRIPTA

2-1

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

memperhatikan:
-

Data dan kondisi Master Plan Air Minum yang lalu;

Permasalahan dalam pelaksanaan pencapaian target pelayanan;

Perubahan kondisi sumber air baku; serta

Perkembangan penggunaan dan pemanfaatan air baku.

Semua hal-hal tersebut menjadi bahan dalam kajian penyempurnaan dokumen perencanaan RISPAM
sesuai dengan peraturan terbaru. Tata cara penyusunan, muatan dan metodologi penyusunan
Dokumen harus mengacu pada Pedoman

Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM

sebagaimana tertuang dalam lampiran I Permen PU No. 18/PRT/M/2007 tetang Penyelenggaraan


Pengembangan SPAM.
Selanjutnya RISPAM ini menjadi evaluasi terhadap kinerja SPAM yang lalu serta menjadi titik tolak
penyempurnaan penyusunan kebijakan air minum yang akan dituangkan dalam RISPAM. Dokumen ini
diharapkan dapat menjadi acuan kebijakan Pengembangan SPAM di Wilayah Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan

ataupun daerah lain yang memanfaatkan sumber air baku dari Daerah

Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan .


Peningkatan pelayanan Bidang Air Minum sejalan dengan pelaksanaan kewenangan daerah dalam
mencapai target pelayanan sesuai dengan kesepakatan PBB yang tertuang dalam MDGs (Millennium
Development Goals) bahwa pada tahun 2015 target pelayanan air minum tercapai 80 % untuk perkotaan
dan 60 % untuk pedesaan.
2.2. DASAR PELAKSANAAN
-

Undang-undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air;

Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah;

Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah


Pusat dan Pemerintah Daerah;

Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;

Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum;

Permen PU Nomor 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem Penyediaan


Air Minum (SPAM);

Peraturan Bupati Bolaang Mongondow Selatan

PT. 2001 PANGRIPTA

Nomor 382 Tahun 2013 tentang Standar


2-2

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

Satuan Harga Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Tahun Anggaran 2014.
2.3.

MAKSUD DAN TUJUAN

Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM dimaksudkan untuk merencanakan pengembangan SPAM
secara umum, baik sistem dengan jaringan perpipaan maupun bukan jaringan perpipaan serta menjadi
pedoman bagi penyelenggara (Perusahaan Air Minum) dan Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan dalam mengembangkan SPAM.
Sedangkan tujuan penyusunan rencana induk pengembangan SPAM adalah untuk memperoleh
gambaran terhadap kebutuhan air baku, kelembagaan, rencana pembiayaan, rencana jaringan pipa utama,
dan rencana perlindungan terhadap air baku untuk jangka panjang. Selain itu adanya rencana induk
pengembangan SPAM bertujuan untuk mendapatkan izin prinsip hak guna air oleh Pemerintah.
2.4.

SASARAN

Sasaran kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran yang jelas dan lengkap tentang upaya
pengelolaan sumberdaya air dan sistem penyediaan air minum. Sasaran pelayanan pada tahap awal
prioritas harus ditujukan pada daerah yang belum mendapat pelayanan air minum dan berkepadatan tinggi
serta kawasan strategis. Setelah itu prioritas pelayanan diarahkan pada daerah pengembangan sesuai
dengan arahan dalam perencanaan induk daerah.
2.5.

KELUARAN/ OUTPUT
A. Indikator Keluaran
Dari pekerjaan ini diharapkan indikator keluaran yang dihasilkan adalah :
Dokumen Rencana Induk Pengembangan SPAM (RI-SPAM) yang susunannya terdiri dari:
1) Rencana Umum
2) Rencana Jaringan Sistem Penyediaan Air Minum
3) Rencana Program dan Pengembangan SPAM untuk Jangka Pendek (1-2 tahun), Jangka
Menengah (5 tahun), dan Jangka Panjang (20 tahun).
4) Rencana Sumber Air Baku dan Alokasi Air Baku
5) Rencana Keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana Sanitasi
6) Rencana Pembiayaan dan Pola Investasi Pengembangan SPAM
7) Rencana Pengembangan Kelembagaan Penyelenggaraan SPAM
8) Peta sumber dan alokasi air baku serta Rencana Sistem Jaringan dalam GIS dan JPEG/PDF
B. Keluaran
Hasil akhir pekerjaan sebagai keluaran yang diharapkan dari kegiatan ini adalah:
1) Buku laporan Perencanaan Sistem Pengembangan Air Minum yang siap ditindak lanjuti oleh
PT. 2001 PANGRIPTA

2-3

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

Pemerintah Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan untuk menjadi dokumen legal Rencana
Induk Pengembangan SPAM Kec. Bolaang Uki, Pinolosian Tengah dan Timur Tahun 20152035. Dicetak dengan hard cover dengan kertas dan pencetakan berwarna semi lux sebanyak 10
exemplar.
2) Executive Sumary, dicetak dengan hard cover dengan kertas dan pencetakan berwarna semi lux
sebanyak 10 exemplar.
3) Album Peta RISPAM ukuran A1 dicetak pada kertas glosy dan dijilid sebanyak 5 exemplar.
4) Album Peta RISPAM ukuran A3 dicetak pada kertas glosy sebanyak 5 exemplar.
5) Rancangan Perda RISPAM dicetak sebanyak 10 exemplar.
6) Peta Jaringan (existing dan rencana) dengan format Geographic Informmation System / GIS
(Arc GIS) pada skala 1 : 10.000 dan Sumber air baku pada skala 1 : 25.000.
7) Aplikasi GIS RISPAM dalam laptop beserta semua bahan soft copy berupa data dan peta
dengan proses pengolahannya, foto, laporan pendahuluan, laporan antara, laporan akhir,
executive sumary, serta rancangan Perda
8) Back up data dalam 10 keping CD/DVD .
2.6.

LINGKUP PEKERJAAN

Ruang lingkup Penyusunan Rencana Induk Sistem Pengelolaan Air Minum Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan secara umum adalah :
a)

Kajian kepustakaan

b)

Survei data primer dan sekunder, yang meliput aspek teknis, geografi dan sosial-ekonomi
masyarakat

c)

Pemantauan kuantitas dan kualitas potensi air baku

d)

Diskusi dan pembahasan

e)

Analisis dan penyusunan dokumen.

1) Lingkup Wilayah Studi meliputi wilayah dalam batas-batas administrasi Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan .
2) Lingkup Materi meliputi:
a. Rencana umum, meliputi:
- Evaluasi kondisi wilayah, yang bertujuan untuk mengetahui karakter, fungsi strategis dan
konteks regional dan nasional Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan .
- Evaluasi kondisi eksisting SPAM, yang dilakukan dengan menginventarisasi peralatan
dan perlengkapan sistem penyediaan air minum eksisting.
b. Rencana jaringan meliputi :
Perencanaan sistem transmisi air minum dan distribusi. Sistem distribusi meliputi reservoir,
PT. 2001 PANGRIPTA

2-4

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

jaringan pipa distribusi dan tata letak, baik untuk SPAM jaringan perpipaan maupun SPAM
bukan jaringan perpipaan. Semua jaringan (existing dan rencana) dipetakan dalam format
GIS dengan kedalaman kajian skala 1 : 10.000
c. Program dan kegiatan pengembangan
Dalam penyusunan rencana induk meliputi identifikasi permasalahan dan kebutuhan
pengembangan, perkiraan kebutuhan air dan identifkasi air baku.
d. Kriteria dan standar pelayanan,
mencakup kriteria teknis yang dapat diaplikasikan dalam perencanaan yang sudah umum
digunakan, namun jika ada data hasil survei maka kriteria teknis menjadi bahan acuan.
Standar pelayanan ditentukan sejak awal seperti tingkat pelayanan yang diinginkan,
cakupan pelayanan, dan jenis pelayanan yang dapat ditawarkan ke pelanggan jika kegiatan
ini direalisasikan.
e. Rencana sumber dan alokasi air baku.
Buat skala prioritas penggunaan sumber air baku yang ada. Kebutuhan sumber
dan kapasitas air baku ditentukan berdasarkan kebutuhan air yang dijadikan dasar
perencanaan SPAM. Data yang tersedia pada dokumen perencanaan sebelumnya
disempurnakan, berapa yang belum

terdata sebelumnya,

berapa yang sudah

dikembangkan/dibangun, berapa lagi yang belum dikembangkan. Semua data tersebut


dipetakan secara Geographic Information System (GIS) dengan kedalaman peta skala 1 :
25.000.
f. Rencana keterpaduan dengan Prasarana dan Sarana (PS) Sanitasi, meliputi:
- identifikasi potensi pencemar air baku;
- identifikasi area perlindungan air baku;
- proses pengolahan buangan dari IPAL.
Keterpaduan dengan PS sanitasi adalah bahwa penyelenggaraan pengembangan SPAM
dan PS sanitasi memperhatikan keterkaitan satu dengan yang lainnya dalam setiap
tahapan penyelenggaraan, terutama dalam upaya perlindungan terhadap baku mutu
sumber air baku.
g. Rencana pembiayaan dan pola investasi,
Menjelaskan

indikasi

besaran

biaya

tingkat

awal,

sumber

dan

pola

pembiayaan. Perhitungan biaya tingkat awal mencakup seluruh komponen pekerjaan

PT. 2001 PANGRIPTA

2-5

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR

Dokumen Usulan Teknis

T.A. 2014

perencanaan, pekerjaan konstruksi, pajak, pembebasan tanah, dan perizinan.


h. Rencana pengembangan kelembagaan.
Kelembagaan penyelenggara meliputi struktur organisasi dan penempatan tenaga ahli
sesuai dengan latar belakang pendidikannya mengacu pada peraturan perundangan yang
berlaku.
3) Lingkup Teknis meliputi:
a. Periode perencanaan adalah 20 tahun
b. Detil dari kegiatan yang akan dilakukan meliputi :
a)

Melakukan evaluasi kondisi kota/kawasan, untuk mengetahui karakter, fungsi strategis


dan konteks regional nasional kota/kawasan yang bersangkutan.

b)

Melakukan

kerjasama

dengan

Bappeda

kabupaten/kota

berbatasan

dalam

menerjemahkan rencana tata ruang wilayah kabupaten menjadi rencana induk


pengembangan SPAM .
c)

Melakukan evaluasi kondisi eksisting SPAM, dengan menginventarisasi peralatan


dan perlengkapan sistem penyediaan air minum eksisting.

d)

Merencanaan sistem transmisi air minum dan distribusi baik untuk SPAM
jaringan perpipaan maupun SPAM bukan jaringan perpipaan.

e)

Melakukan identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan,

perkiraan

kebutuhan air dan identifkasi air baku dengan melakukan survey dan pengambilan data
tentang topografi, Geografi, geolistrik, debit dan kualitas air baku yang dipetakan
secara GIS dengan skala 1 : 25.000.
f)

Menentukan kriteria teknis dan standar pelayanan yang akan diaplikasikan,


yang meliputi tingkat pelayanan yang diinginkan, cakupan pelayanan, dan jenis
pelayanan yang dapat ditawarkan ke pelanggan jika kegiatan ini direalisasikan.

g)

Menyusun rencana kebutuhan air minum

h)

Menentukan skala prioritas penggunaan sumber air baku, kebutuhan kapasitas air baku
(disesuaikan dengan rencana kebutuhan air minum), dan menyusun rencana alokasi air
baku yang dibutuhkan untuk SPAM yang direncanakan.

i)

Menyusun identifikasi potensi pencemar air baku, identifikasi area perlindungan


air baku, dan menentukan jenis proses pengelolaan sanitasi (terutama air limbah
dan persampahan) di sekitar sumber air baku petensial.

j)

Menyusun program dan investasi pengembangan SPAM untuk jangka pendek (2


tahun), jangka menengah (5 tahun), dan jangka panjang (20 tahun) di wilayah studi

PT. 2001 PANGRIPTA

2-6

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

baik untuk kawasan perkotaan maupun perdesaan berupa rencana tahapan


pengembangan, rencana pengembangan kelembagaan dan SDM, rekayasa awal
sistem, rekomendasi langkah-langkah penguasaan dan pengamanan sumber air
baku, serta rencana tindak lanjut studi kelayakan.
k)

Menyusun rencana pembiayaan dan pola investasi, yang berupa indikasi besar
biaya tingkat awal, sumber pembiayaan, dan pola pembiayaan bagi pengembangan
SPAM.

l)

Menyusun rencana konsep pengembangan kelembagaan penyelenggara SPAM


dan rencana berjalannya penyelenggaraan SPAM tersebut.

m)

Melakukan koordinasi dengan berbagai stakeholders terkait untuk mendukung subtansi


dokumen RI-SPAM yang sedang disusun

2.7.

DATA DAN FASILITAS PENUNJANG

1. Penyediaan Oleh Pejabat Pembuat Komitmen.


Data dan fasilitas yang disediakan oleh

Pejabat Pembuat

Komitmen yang dapat

dipergunakan dan harus dipelihara oleh penyedia jasa:


a. Laporan dan Data.

Peta Administrasi Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan skala 1 : 50.000.

Data statistik (Bolaang Mongondow Selatan Dalam Angka lima tahun terakhir)

RTRW Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 2010-2030

RPJPD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 2006 - 2025

RPJMD Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 2010 2015

RPIJM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Master Plan Air Minum Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 2007,

Buku Putih Sanitasi Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , dll

b. Akomodasi dan Ruangan Kantor.


Fasilitas kantor tidak tersedia secara fisik namun disediakan dalam item anggaran
berupa ruang kantor dengan mobiller, meja rapat, fasilitas komunikasi, energi dan air.
c. Fasilitas FGD / Seminar
Penyedia Jasa akan memfasilitasi kegiatan FGD / seminar sebagaimana yang
diperlukan oleh Pengguna Jasa.
d. Staf Pengawas
Pengguna jasa akan membentuk Tim Teknis sebagai pengarah pelaksanaan kegiatan
dalam rangka pelaksanaan jasa konsultansi ini.

PT. 2001 PANGRIPTA

2-7

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR

Dokumen Usulan Teknis

T.A. 2014

2.8.

METODOLOGI DAN TAHAP PEKERJAAN

a. Metodologi
Kegiatan ini sifatnya ingin mengetahui lebih mendalam dari suatu subjek/objek tertentu, yaitu ingin
menggambarkan dengan jelas lokasi-lokasi yang berhubungan dengan potensi, peluang serta kendala
pengembangan air minum di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan . Maka semaksimal mungkin harus
dapat

berusaha menjelaskan lebih mendalam mengapa

dan faktor apa

serta dimana yang

menggambarkan secara jelas potensi, peluang serta kendala pengembangan air minum dimasa depan.
Dokumen ini dapat dikategorikan sebagai penelitian deskriptif yaitu penelitian menjelaskan dengan
selengkap-lengkapnya subjek/objek penelitian dengan memanfaatkan data-data baik primer maupun
sekunder, kata-kata/kualitatif, tulisan, gambar dan data bukan angka bahkan sejarah yang dijadikan dasar
untuk menjelaskan kondisi daerah dalam hal Penyediaan Air Minum. Dengan demikian laporan dari
kegiatan ini juga akan dilengkapi dengan kutipan-kutipan data (primer & sekunder) untuk memberi
gambaran penyajian laporan tersebut. Data tersebut mungkin berasal dari catatan sejarah, catatan
hasil survey lapangan, foto, ataupun dokumen resmi lainnya.
b. Tahapan Pelaksanaan
1) Tahapan Persiapan
Persiapan Tim Kerja, Jadwal Pelaksanaan serta perangkat kerja seperti peralatan survey dan
perangkat survey berupa peta-peta dasar, checklist data, blangko-balngko survey serta
questioner bila diperlukan.
2) Tahapan Pengumpulan Data
Data Primer
Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung oleh konsultan dari para
responden,

dan

bukan

berasal

dari

pengumpulan

data

yang

pernah

dilakukan

sebelumnya. Teknik pengumpulan data primer ini terdiri dari beberapa cara, yaitu kuesioner,
wawancara,

Focus-Group Discussion (FGD),

observasi,

serta

opinion pooling yang

dikuantitatifkan seperti analytical hierarchy process atau AHP (atau versi kembangannya,
ANP / analytical network process).
Dalam melaksanakan survey fisik lapangan, Konsultan harus menghasilkan data-data yang
berhubungan dengan kondisi existing objek-objek amatan melalui pengukuran lapangan.
Tahap survey data primer ini konsultan harus benar-benar melaksanakan pendataan dengan
seksama terutama yang berhubungan sumber air baku dengan mengambil koordinat dan
elevasi

lokasi,

PT. 2001 PANGRIPTA

pengukuran

debit

air

serta kondisi lingkungannya, sehingga secara


2-8

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR

Dokumen Usulan Teknis

T.A. 2014

volume dan spatial sumber air yang ditemukan dilapangan dapat terakomodasi dengan
akurat dan terpercaya.
Tata

cara

pelaksanaan

survey

dan

pengolahan

data

mengacu

pada

Pedoman

Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM.


Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan
mengumpulkannya dari instansi terkait. Data sekunder yang diperlukan berupa data-data
dasar fisik wilayah, ekonomi wilayah, penatagunaan lahan existing antara lain:

Fisik dasar kawasan, meliputi informasi dan data: topografi, hidrologi, geologi, klimatologi,
dan tata guna lahan;
Kependudukan, meliputi jumlah dan persebaran penduduk menurut ukuran keluarga,
umur, Bolaang Mongondow Selatan a, pendidikan, dan mata pencaharian;

Perekonomian; meliputi data investasi, perdagangan, jasa, industri, pertanian, perkebunan,


perikanan, pariwisata, pendapatan daerah, dan lain-lain;
Penggunaan lahan, menurut luas dan persebaran kegiatan yang diataranya meliputi:
permukiman, perdagangan dan jasa, industri, pariwisata, pertambangan, pertanian,
perikanan, kehutanan dan lain lain;

Prasarana dan utilitas umum:

Air minum (sistem jaringan, bangunan pengolah, hidran); mencakup kondisi dan
jaringan terpasang menurut pengguna, lokasi bangunan dan hidran, kondisi
air tanah dan sungai, debit terpasang, dll;

Sewarage; air limbah rumah tangga;

Sanitasi (sistem jaringan, bak kontrol, bangunan pengolah); jaringan


terpasang, prasarana penunjang dan kapasitas;

Drainase; sistem jaringan makro dan mikro , dan kolam penampung;

Identifikasi daerah rawan bencana, meliputi lokasi, sumber bencana, besaran


dampak, kondisi lingkungan fisik, kegiatan bangunan yang ada, fasilitas dan
jalur kendali yang telah ada.

Selanjutnya data dan informasi disusun dan disajikan dalam bentuk peta, diagram, tabel
statistik, termasuk gambar visual kondisi air minum dan sumber air baku di Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan sehingga deskripsinya jelas dan akurat.

PT. 2001 PANGRIPTA

2-9

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR

Dokumen Usulan Teknis

T.A. 2014

2.9.

JANGKA WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN


Waktu pelaksanaan kegiatan Penyusunan Rencana Induk Pengembangan SPAM Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan direncanakan selama 150 (seratus lima puluh) hari kalender.

2.10.

PELAPORAN
A. Laporan Pendahuluan
Setelah data dikumpulkan, konsultan menyusun laporan pendahuluan yang menyajikan kerangka
pekerjaan, identifikasi awal dari permasalahan dan potensi wilayah dalam penyediaan air minum,
metodologi, dan sistematika laporan. Kerangka konsep ini harus dikonsultasikan dengan konsultan
advisor pada Satker Pengembangan Air Minum (PAM) Propinsi Sumatera Barat.
Selanjutnya laporan pendahuluan dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan Tim Teknis,
SKPD terkait, dan perwakilan masyarakat untuk mendapatkan masukan dan arahan dari stakeholder
terkait.
Laporan pendahuluan dicetak rangkap 5 (lima) setelah disempurnakan pasca FGD dan
dikonsultasikan kembali dengan konsultan advisor Propinsi. Laporan Pendahuluan diserahkan
pada PPK selambat-lambatnya 1 bulan setelah penugasan. Laporan Pendahuluan secara fisik
akan menjadi bahan persyaratan dalam pencairan dana tahap pertama (Termen I).
B. Laporan Antara
Konsultan akan melaksanakan kajian, analisis dan pengolahan data maksimal selama 2 bulan, yang
kemudian dipresentasikan kembali dalam pembahasan Laporan Antara / Fakta dan Analisa.
Pembahasan

laporan antara

dilaksanakan

dengan

tim

teknis

dan SKPD terkait setelah

dikonsultasikan dengan Satker Pengembangan Air Minum (PAM). Laporan antara dicetak rangkap 5
(lima) setelah disempurnakan pasca pembahasan dan dikonsultasikan
Propinsi, dokumen diserahkan pada

kembali

dengan

Satker

PPK selambat-lambatnya 1 minggu (5 hari) kerja setelah

pembahasan. Hasil cetak dokumen antara secara fisik menjadi persyaratan dalam pencairan dana
Takap Kedua (Termen II).
C. Laporan Akhir
Laporan akhir adalah muara dari semua data dan analisis yang disimpulkan dalam rencana 20
tahun mendatang, menggambarkan kondisi eksisting, potensi, proyeksi kebutuhan dan rencana
pengembangan, rencana pendanaan dan rencana pengembangan kelembagaan.
Draft laporan akhir dan draft Ranperda RISPAM terlebih dahulu didiskusikan secara terbatas
dengan Tim Teknis dan dikonsultasikan dengan Satker PAM Propinsi kemudian diseminarkan dengan
PT. 2001 PANGRIPTA

2-10

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

melibatkan masyarakat dan pihak-pihak terkait. Seminar dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan
ke 4 setelah penugasan.
Setelah mengakomodir semua masukan yang berguna bagi penyempurnaan dokumen dan
dikonsultasikan dengan Satker PAM Propinsi Sumatera Barat, kemudian dikonsultasikan

lebih

lanjut dengan Direktorat Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta.
Dari semua masukan tersebut dokumen teknis, peta, dan Rancangan Perda disempurnakan dan selanjutnya
dicetak sehingga penyedia jasa dapat mengeluarkan hasil akhir pekerjaan berupa:

Dokumen teknis Laporan akhir (final report) dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper)
rangkap 10 (sepuluh)

Rancangan Perda SPAM dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper) rangkap 10 (sepuluh)

Executive Sumary dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper) rangkap 10

Album peta berwarna ukuran A0 pada kertas glossy rangkap 5 (lima)

Album Peta berwarna ukuran A3 pada kertas glossy rangkap 5 (lima)

Aplikasi GIS RISPAM dalam laptop beserta semua bahan soft copy berupa data dan peta beserta
proses pengolahannya, foto, laporan pendahuluan, laporan antara, laporan akhir, executive
sumary, dan rancangan Perda

Back up data dalam 10 keping CD/DVD .


Semua keluaran tersebut diatas harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari
setelah seminar laporan akhir dilaksanakan. Laporan ini menjadi persyaratan dalam pencairan
dana termen akhir.
Jika pihak konsultan tidak dapat memenuhi penyediaan hasil akhir berupa hard copy dan soft
copy dalam waktu kontrak, maka akan dihitung sebagai keterlambatan kerja yang akan diproses
sesuai dengan peraturan pengadaan barang dan jasa.
Format laporan adalah dengan ketentuan sebagai berikut:
Ukuran kertas : Quarto/A4,
Huruf : Arial 11 untuk heading, Title dan sub title menyesuaikan.
Spasi : 1,5 Spasi.
Peta : Berwarna ukuran A3 dan A0

PT. 2001 PANGRIPTA

2-11

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

3. Pendekatan
Metodologi

3.1 TANGGAPAN DAN SARAN TERHADAP KAK


3.1.1 PEMAHAMAN TERHADAP KAK
1. LATAR BELAKANG
Penyediaan air minum merupakan salah satu kebutuhan dasar dan hak sosial ekonomi masyarakat yang
harus dipenuhi oleh Pemerintah, baik itu Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat. Ketersediaan air
minum merupakan salah satu penentu peningkatan kesejahteraan masyarakat, yang mana diharapkan
dengan ketersediaan air minum dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, dan dapat mendorong
peningkatan produktivitas masyarakat, sehingga dapat terjadi peningkatan pertumbuhan ekonomi
masyarakat. Oleh karena itu, penyediaan sarana dan prasarana air minum menjadi salah satu kunci dalam
pengembangan ekonomi wilayah. Menilik dari permasalahan tumpang tindihnya program pengembangan
sarana dan prasarana air minum yang terjadi di masa lampau, member suatu pemikiran untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut secara sistemik. Di sisi lain, kondisi geografis, topografis dan geologis dan juga aspek
sumber daya manusia yang berbeda di setiap wilayah di Indonesia, menyebabkan ketersediaan air baku dan
kondisi pelayanan air minum yang berbeda dapat memberikan implikasi penyelenggaraan SPAM yang
berbeda untuk masingmasing wilayah. Untuk itu dibutuhkan suatu konsep dasar yang kuat guna menjamin
ketersediaan air minum bagi masyarakat sesuai dengan tipologi dan kondisi di daerah tersebut.
Rencana Induk dan Rencana Teknis Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum merupakan
jawaban bagi dasar pengembangan air minum suatu wilayah. Diharapkan, dengan adanya Rencana
Induk Air Minum, dapat menjadi dasar tersusunnya suatu program pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum wilayah yang berkelanjutan (sustainable) dan terarah. Selain itu dengan adanya rencana teknis
pengembangan SPAM (DED) yang memenuhi syarat peraturan berlaku (Permen PU No. 18/2007), maka
pengembangan SPAM di suatu lokasi/kawasan akan mendukung keberfungsian dan keberlanjutan yang
sistematis.
2. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN
Secara TuPokSi pelaksanaan, penyusunan Master Plan/Rencana Induk dan Rencana Teknis (DED)
Pengembangan SPAM (PP No.16 Thn 2005) merupakan tanggung jawab Pemerintah Daerah (pemerintah
PT. 2001 PANGRIPTA

3-1

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

kab/kota). Namun mengingat keterbatasan SDM di daerah, maka diperlukan bantuan teknis dari Pemerintah
Pusat dalam menyusun RIS mengenai SPAM di wilayah administratifnya dan advisory teknis dalam
penyusunan rencana teknis pada rencana daerah pelayanan SPAM di wilayah administratif kabupaten/kota.
Berkenaan dengan paparan yang dikemukakan di atas dan memfasilitasi pengembangan SPAM di beberapa
kabupaten/kota, maka pada tahun anggaran 2014 melalui pendanaan rupiah murni dilakukan kegiatan
Penyusunan RISPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan . Secara umum, konsultan advisori ini
akan melakukan pendampingan penyusunan rencana induk pengembangan SPAM kabupaten/kota terpilih
dan melakukan review terhadap kesiapan rencana teknis pengembangan SPAM yang akan dilaksanakan dan
di biayai APBD pada TA 2013.
3. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari pekerjaan ini antara lain;
1.

Membantu Pihak Pemerintah Kab/Kota di daerah studi dalam menyusun rencana induk
pengembangan SPAM;

2.

Membantu Satker Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum Sulawesi Utara

dalam

melakukan evaluasi kriteria kesiapan program pengembangan SPAM TA. 2014 dan mereview
kesiapan dan kesesuaian DED lokasi pengembangan SPAM yang dibiayai APBD TA 2013.
3.

Memberikan masukan bagi pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota dalam upaya
mengembangkan prasarana dan sarana air minum di kabupaten / kota melalui program yang terpadu
dan berkelanjutan.

Tujuan yang hendak dicapai dari pelaksanaan kegiatan ini adalah;


1.

Menghasilkan draft dokumen rencana induk pengembangan SPAM, yang dapat menjadi pedoman
pengembangan SPAM di kabupaten/kota lokasi studi hingga tahun 2030.

2.

Menghasilkan rencana lokasi (short list) pengembangan SPAM yang akan dibiayai APBD Satker
PKPAM Sulawesi Utara TA 2013.

3.

Menghasilkan rencana teknis (DED) pengembangan SPAM lokasi APBD TA 2014 yang telah
terfasiliasi dan siap diimplementasikan.

Sasaran dari pekerjaan ini adalah disusunnya suatu masterplan pengembangan pemenuhan SPAM di
Kab/Kota sehingga pemerintah pusat dengan mudah memantau perkembangan pemenuhan air bersih.
3.1.2 TANGGAPAN TERHADAP KAK (KERANGKA ACUAN KERJA)
1. TANGGAPAN UMUM
Setelah memahami dokumen KAK dan Berita Acara Penjelasan Pekerjaan, konsultan secara garis besar telah
mampu memahami lingkup pekerjaan dan tujuan pelaksanaan kegiatan. Pihak Konsultan akan mengikuti semua
PT. 2001 PANGRIPTA

3-2

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

ketentuan yang tercantum dalam KAK dan syarat syarat tersebut mulai dari tahapan mengikuti seleksi umum
ini sampai dengan tahapan pelaksanaan pekerjaan.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal diperlukan kejelasan / kesepahaman dari setiap aspek yang tertuang
dalam KAK tersebut diantara kedua belah pihak dalam hal ini pihak Satuan Kerja Pengembangan Kinerja
Pengelolaan Air Minum Sulawesi Utara , Direktorat Pengembangan Air minum, Direktorat Jenderal Cipta Karya,
Kementerian Pekerjaan Umum, sehingga diharapkan tidak ada lagi pertanyaan pertanyaan yang
menyebabkan hambatan pada pelaksanaan pekerjaan.
Disamping itu dengan maksud untuk dapat memberikan masukan atau pertimbangan bagi pihak direksi
sehingga akan lebih menyempurnakan Kerangka Acuan Kerja (KAK)yang ada, diperlukan beberapa tanggapan
terhadap Kerangka Acuan Kerja.
2. TANGGAPAN KHUSUS

TANGGAPAN TERHADAP LATAR BELAKANG


Setelah konsultan mempelajari dengan seksama bagian pendahuluan dan latar belakang yang terdapat
pada Kerangka Acuan Kerja (KAK), pada prinsipnya kerangka acuan untuk pelaksanaan pekerjaan
secara keseluruhan sudah jelas dan dapat memberikan gambaran mengenai bentuk pelaksanaan
pekerjaan yang akan dilaksanakan.

TANGGAPAN TERHADAP LINGKUP PEKERJAAN


Lingkup kegiatan seperti yang termuat di dalam Kerangka Acuan Kerja yang harus dilaksanakan oleh
konsultan mencakup beberapa bagian pekerjaan yang sudah dirinci tahapan pelaksanaannya, dan
setelah dipelajari dan diamati dengan sebaik baiknya maka konsultan berpendapat bahwa lingkup
pekerjaan sudah cukup jelas dan mudah dipahami oleh Konsultan.

3. TANGGAPAN TERHADAP WAKTU PELAKSANAAN


Konsultan berpendapat bahwa jangka waktu pelaksanaan pekerjaan yang disediakan selama 150 (seratus
lima puluh) hari kalender atau selama 5 (lima) bulan, mencukupi untuk menyelesaikan pekerjaan ini dengan
sebaik baiknya. Konsultan sanggup menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan jangka waktu yang telah
ditentukan tersebut dengan bantuan dari Direksi Pekerjaan dan Instansi terkait lainnya.

3.1.3 SARAN / GAGASAN BARU TERHADAP KAK


A. Pembentukan Satgas / Working Group SPAM
Dalam mendukung seluruh aktivitas pengembangan SPAM di kawasan regional Provinsi Sulawesi Utara , perlu
dibentuk suatu Satuan Tugas (Working Group). Melalui kegiatan working group ini dapat dianalisa potensi
demand, rencana konsep pengembangan dan kontrol perkembangan keberhasilan target. Dari pihak direktorat
PT. 2001 PANGRIPTA

3-3

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis


tentunya

akan

seluruh

staff

Bappenas,

melibatkan
terkait

sedangkan

provinsi Sulawesi Utara

dan
di
akan

melibatkan Ketua Bappeda dan


Kepala

Dinas

PU

Provinsi

Sulawesi Utara .
Sebagai support teknis tentunya tetap melibatkan konsultan dalam suatu mekanisme yang tepat sehingga semua
program kerja dan target dapat diimplementasikan lebih cepat dan terukur. Koordinasi yang lebih baik antara
pemerintah pusat dan daerah secara langsung akan mempercepat kinerja dari pencapaian target.
B. Evaluasi Sumber Pendanaan
Suatu

pengembangan

infrastruktur pasti memerlukan


anggaran biaya yang cukup
besar. Namun kondisi ini terkait
oleh potensi yang dimiliki dan
momentum yang ada. Apabila
2(dua) unsur ini dimiliki oleh
suatu

peluang

pekerjaan,

direktorat jendral cipta karya


harus berani untuk melakukan investasi dan menata kelembagaan yang sesuai.
Mengingat kemampuan pemerintah dalam mewujudkan hal ini sangat terbats, maka di dalam melakukan analisa
demand and supplu perlu melihat kemungkinan kemitraan dengan Badan Usaha, Swasta maupun peran serta
masyarakat atau pihak lain yang memiliki potensi. Untuk mengurangi kesenjangan tersebut, biasanya diperlukan
suatu investasi yang terprogram secara effektif dan efisien. Tepat sasaran, tepat cara, tepat lokasi, tepat waktu
dan tepat fungsi.
Program investasi yang diusulkan pada prinsipnya harus justified dan rekomendasinya dapat memuat beberapa
alternative dan jelas, antara lain: Lokasi, Besaran, volume dan harga satuan, sumber dana, skala prioritas dan
rencana sinkronisasi program secara fungsional.

PT. 2001 PANGRIPTA

3-4

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

3.2

URAIAN PENDEKATAN, METODOLOGI DAN PROGRAM KERJA

3.2.1.

PENDEKATAN OPERASIONAL

Dokumen Usulan Teknis

1. UMUM
Sesuai uraian tugas yang tercantum dalam "Kerangka Acuan Kerja (KAK)", Konsultan berkewajiban
untuk dapat menganalisa semua data yang ada dan selanjutnya dilakukan tahapan analisa dan
perencanaan untuk memperoleh produk berupa pelaporan.
Dalam melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tanggung jawab konsultan, diperlukan metode

pelaksanaan pekerjaan yang tepat agar dapat dicapai suatu hasil optimal. Sehubungan dengan kondisi
di atas, maka perlu beberapa tahapan pemetikan data/laporan untuk dianalisa dengan metode yang
telah baku sehingga hasil perencanaan dapat selesai sesuai spesifikasi yang diharapkan.
Untuk dapat mendukung pekerjaan perencanaan desain agar didapatkan suatu hasil studi yang
optimal, diperlukan suatu prosedur pelaksanaan yang baik.Untuk merealisasikan hal tersebut perlu
disusun organisasi, tata cara pelaksanaan pekerjaan antara konsultan sebagai pelaksana dan Pemberi
kerja.

3.2.2. PENDEKATAN TEKNIS


1. STANDAR DAN PERATURAN TEKNIS
Standar dan peraturan teknis yang dipergunakan tim Konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan studi ini
pada dasarnya menggunakan standar yang sudah umum berlaku di Indonesia dan disesuaikan dengan
karakteristik daerah studi.
Adapun standarstandar yang dimaksud tersebut antara lain adalah :
PT. 2001 PANGRIPTA

3-5

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

a) American Society for Testing and Materials ; ASTM


b) Standard Nasional Indonesia ; SNI
c) Kepmenkes No.907 Tahun 2002 tentang Kualitas Air Minum
d) UndangUndang No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
e) UndangUndang No. 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi
f)

Peraturan Pemerintah No. 16 Tahun 2005 tentang Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

g) Peraturan Menteri PU No. 18/PRT/M/2007 tentang Penyelenggaraan Pengembangan Sistem


Penyediaan Air Minum
2. METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN
2.1 UMUM
Secara umum penyelesaian pekerjaan ini dilakukan melalui beberapa pendekatan sebagai berikut;
a) Pemahaman permasalahan dan keterkaitannya ditinjau dari berbagai aspek secara terpadu
menyangkut teknis operasional, institusi kelembagaan, pengaturan, pembiayaan, sosial
kemasyarakatan. Pemahaman ini dapat dilakukan dengan analisa sebab akibat yang mencoba
mengadopsi dari metode analisa kausal untuk dapat diidentifikasi akar permasalahan.
b) Mereview berbagai dokumen /laporan program dan project pengembangan SPAM, best practice dan
menerapkan pembelajaran dari pengalaman untuk mengambil manfaat dan contoh yang dapat
dikembangkan sebagai alternatif solusi.
c) Analisis penilaian secara kualitatif atas berbagai alternatif solusi atau polapola pengelolaan yang
dapat dikembangkan yang diperoleh dari hasil diskusi di daerah dan hasil review berbagai dokumen
dengan beberapa prinsip yang mendukung penyusunan Rencana Induk SPAM ini,
d) Mengacu dan menerapkan polapola yang telah dikembangkan pemerintah baik teknis operasional
maupun pola pendanaan dan kelembagaan. Dalam melaksanakan kegiatan penyusunan Rencana
Induk SPAM ini, maka kegiatan akan mengacu kepada studistudi yang telah dilakukan sebelumnya,
dengan mengikuti hierarki tingkat kewilayahan yang berlaku, sehingga tidak akan terjadi tumpang
tindih (overlap) dan ketidaksinkronan antara perencanaan yang telah dilakukan pada tingkat
nasional, propinsi, dan regional dalam bidang pelayanan prasarana dan sarana air bersih.
3.3 PENDEKATAN PELAKSANAAN PEKERJAAN Dalam pelaksanaan pekerjaan Advisory penyusunan
Rencana Teknis dam Rencana Induk SPAM di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

dilakukan

pendekatan yang mengacu pada pencapaian sasaran dari kegiatan ini. Pendekatan pelaksanaan pekerjaan
tersebut dapat dideskripsikan sebagai berikut.
3.3.1 WHERE ARE WE NOW? (DIMANAKAH POSISI KITA SAAT INI?)
a. Kegiatan Persiapan
1

Membuat Program Kerja ( Konsep Berpikir ) kegiatan secara keseluruhan;

PT. 2001 PANGRIPTA

3-6

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Menentukan Sasaran/Target pelaksanaan pekerjaan;

Menggali Narasumber terkait;

Melakukan Analisa data sekunder dan evaluasi;

Melakukan penyusunan format pendataan;

Melakukan Penyusunan Jadwal Kerja (Time Schedule)

Dokumen Usulan Teknis

b. Pengumpulan Data
1. Melakukan inventarisasi terkait; Norma/Aturan, Standar, Pedoman dan Manual Bidang Air Minum;
2. Petunjuk Teknis (Juknis) yang relevan dengan pelaksanaan pekerjaan;
3. Pengumpulan data, berupa data sekunder (melakukan survey ke instansi terkait serta kelembagaan
formal maupun nonformal untuk mengumpulkan datadata yang terkait dengan kegiatan SPAM dari
segi teknis, kelembagaan, dan manajemen. dan studi literatur (norma, standar, pedoman, manual
bidang sanitasi, petunjuk teknis, PP No. 16/2005, dll).
4. Pengumpulan data primer melalui pengukuran langsung di lapangan;
5. Datadata lain dari berbagai sumber: Kimpraswil (PU), Departemen Kesehatan, BPS, Bappenas,
WHO, World Bank, dll
3.3.2 WHERE ARE WE GOING TO GO? (TUJUAN APA YANG INGIN DICAPAI?)
a. Kompilasi dan Pemprosesan Data
Mengelompokan data kuantitatif dan kualitatif sebagai bahan analisis
b. Analisis

Melakukan kajian terhadap tingkat pencapaian layanan air minum, termasuk kelemahan atau
kendala, peluang, IPTEK dan skenario yang telah dijalankan;

Melakukan analisis terhadap aspek aspek teknis lingkungan, ekonomi, finansial, dan
kelembagaan yang berhubungan/berpengaruh terhadap perencanaan program, pelaksanaan
program dan pengendalian program di daerah maupun pusat

Melakukan kajian evaluasi pemanfaatan prasarana dan sarana SPAM dan merumuskan serta
melakukan perhitungan / estimasi kebutuhan prasarana dan sarana SPAM.

3.3.3 HOW DO WE GET THERE ? (BAGAIMANA CARA MENCAPAI TUJUAN TERSEBUT?)


a. Penyusunan Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
1. Evaluasi SPAM eksisting Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (pada Kabupaten/Kota
yang terpilih);
2. Pembahasan kebutuhan pengembangan SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
dengan mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah, rencana pencapaian target jangka
menengah (RPJM) dan jangka panjang (RPJP). Selain itu, dapat pula mengacu kepada
PT. 2001 PANGRIPTA

3-7

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

komitmen pencapaian sasaran MDGs (Millenium Development Goals) 2015 untuk sektor
pengembangan air minum;
3. Penyusunan konsep dan alternatif SPAM;
4. Penyusunan Rencana Induk SPAM yang mencakup aspek peraturan perundangan, aspek
kelembagaan, aspek pembiayaan, aspek sosial budaya / peran serta masyarakat, dan aspek
teknis operasional.

b. Pembahasan / Diskusi
1. Mengadakan diskusi dengan mengundang para pemangku kepentingan untuk menampung
dan membicarakan konsep rencana induk persampahan ini;
2. Melakukan pembahasan pada setiap kegiatan dengan pemberi tugas (Satker dan Direksi
Pekerjaan) dan tim teknis yang akan ditunjuk oleh Satker dan Direksi Pekerjaan, serta aparat
terkait.
Gambaran jelas mengenai pendekatan pelaksanaan pekerjaan yang digunakan pada kegiatan ini, dapat
dilihat pada Gambar 3.1.

PT. 2001 PANGRIPTA

3-8

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

3.4 METODOLOGI PELAKSANAAN PEKERJAAN


3.4.1 UMUM
Metode pendekatan yang dilakukan pertama adalah dengan mereview dan mengkaji datadata sekunder
yang sudah ada, seperti Peraturan Daerah, data demografi, Rencana Umum Tata kemungkinan
pengembangan dan proyeksi kebutuhan di masa depan. Review Rencana Umum Tata Ruang/RIS Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan , untuk mengkaji parameterparameter seperti evaluasi perkembangan kota,
perkembangan demografi, geografis, klimatologi, serta sosial ekonomi di Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan . Review Peraturan/Perundangan/Perda/Jakstra Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan dengan
fokus pada sasaran pengembangan SPAM. Serta review kebijakan PDAM Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan untuk melihat tata cara kelembagaan, alternatif investasi, pola pembiayaan, tata cara mengenai air
baku dan lainlain.
Langkah berikutnya adalah melalui pelaksanaan survey datadata primer lapangan secara langsung, baik
dengan pengukuran lapangan seperti pengukuran debit, pengukuran jarak, dan pengukuran kualitas sumber
air potensial; pengamatan lapangan kesesuaian tata ruang; kuisioner sosial ekonomi, kuesioner cara
pemakaian air; survey keadaan eksisting SPAM; survey pencatatan demografi, jumlah penduduk,
pertumbuhan penduduk, urbanisasi, pendapatan, pendidikan; dan lainlain. Datadata ini kemudian dikaji
kesesuaiannya dengan kemungkinan pengembangan dan proyeksi kebutuhan di masa depan, untuk
membuat rencana jangka pendek, menengah dan panjang. Rencana ini merupakan bagian dari rencana
induk yang terdiri dari rencana umum, rencana jaringan pipa utama, rencana alokasi air baku, indikasi
pembiayaan dan pola investasi, serta recana kelembagaan. Metode pelaksanaan kegiatan ini disajikan pada
Gambar 3.2.

PT. 2001 PANGRIPTA

3-9

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

3.4.2 TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA INDUK SPAM


Tata cara penyusunan Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ini mengacu
pada Lampiran 1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No 18/PRT/M/2007
A. RENCANA UMUM
1. Kumpulkan data sekunder sebagai dasar perencanaan dalam penyusunan evaluasi kondisi
kota/kawasan, yang antara lain meliputi: Fungsi strategis kota/kawasan (Rencana Tata Ruang
Wilayah/RTRW).
a) Peta topografi, foto udara citra satelit skala 1:50.000, 1:5.000, tergantung luas daerah
studi/perencanaan.
b) Data dan peta gambaran umum hidrologi sumber air, topografi, klimatografi, fisiografi dan
geologi.
c) Data curah hujan dan tangkapan air.
d) Penggunaan lahan dan rencana tata guna lahan.
e) Data demografi saat ini dan 10 tahun terakhir, penyebaran penduduk dan kepadatan.
f)

Data sosial ekonomikarakteristik wilayah dan kependudukan ditinjau dari aspek sosial,
ekonomi dan budaya:

PT. 2001 PANGRIPTA

i.

Perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB);

ii.

Mata pencaharian dan pendapatan;


3-10

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

iii.

Adat istiadat, tradisi dan budaya;

iv.

Perpindahan penduduk dan pengaruhnya terhadap urbanisasi dan kondisi


ekonomi masyarakat.

g.) Data kesehatankondisi sanitasi dan kesehatan lingkungan


i.

Statistik kesehatan/kasus penyakit;

ii.

Angka kelahiran, kematian dan migrasi;

iii.

Data penyakit akibat yang buruk (water borne disease);

iv.

Sarana pelayanan kesehatan.

h) Sarana dan prasarana kota yang ada (infrastruktur):


i.

air minum;

ii.

drainase;

iii.

pembuangan limbah dan sampah; listrik; telepon;

iv.

jalan dan sarana transportasi;

v.

kawasan strategis (pariwisata dan industri).

1. Evaluasi sistem eksisting menyangkut aspekaspek sebagai berikut:


a.

Teknis

b.

Kinerja pelayanan;

c.

Tingkat pelayanan;

d.

Periode pelayanan ;

e.

Jangkauan pelayanan;

f.

Kinerja instalasi;

g.

Jumlah dan kinerja peralatan/perlengkapan;

h.

Prosedur dan kondisi operasi dan perawatan;

i.

Tingkat kebocoran;

j.

Non teknis;

k.

Kondisi dan kinerja keuangan;

l.

Kondisi dan kinerja karyawan.

2. Identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan SPAM.


Hal yang perlu diidentifikasi antara lain:
a. Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada
b. Kinerja pelayanan
c. Tingkat kebocoran
d. Jumlah langganan tunggu atau potensial
e. Terdapat kapasitas belum dimanfaatkan (idle capacity)
PT. 2001 PANGRIPTA

3-11

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

f.

Dokumen Usulan Teknis

Kebutuhan penyambung jaringan distribusi dan/atau kapasitas pengolahan

g. Kinerja kelembagaan, sumber daya manusia dan keuangan.


3. Perkirakan kebutuhan air
Perkiraan kebutuhan air hanya didasarkan pada data sekunder sosial ekonomi dan kebutuhan air
diklasifikasikan berdasarkan aktifitas perkotaan atau masyarakat, yaitu:
a. Domestik: rumah tangga dan sosial
b. Nondomestik: komersial, perkotaan, fasilitas umum, industri, pelabuhan, dan lainlain (15% dari
kebutuhan domestik)
4. Identifikasi air baku, Identifikasi air baku terutama dimaksudkan untuk mendapatkan informasi mengenai:
a. Jarak dan beda tinggi sumbersumber air
b. Debit optimum (safe yield) sumber air
c. Kualitas air dan pemakaian sumber air saat ini (bila ada)
5. Kembangkan alternatif
Setiap alternatif harus dikaji aspek teknis dan ekonomis. Alternatif terpilih adalah yang terbaik ditinjau dari
berbagai aspek tersebut. Pradesain dan alternatif terpilih merupakan dasar dalam prakiraan biaya investasi
dan prakelayakan teknis.
6. Kembangkan kelembagaan dan sumber daya manusia
Dalam operasi dan pemeliharaan suatu sistem air minum diperlukan tenagatenaga ahli profesional yang
berpengalaman, maka diperlukan penilaian terhadap kemampuan karyawan yang ada untuk menyusun suatu
program pengembangan karyawan yang tercapai melalui pendidikan dan pelatihan.

7. Pilih alternatif sistem, Setiap alternatif harus dikaji kelayakan:


a. Teknis
b. Ekonomis
c. Lingkungan
d. Angka prevalensi penyakit
8. Rencana pengembangan, Setelah alternatif terbaik ditentukan, maka dapat disimpulkan:
a. Rencana kegiatan utama pentahapan
b. Rencana pengembangan sumber daya manusia
c. Dimensidimensi Pokok dari Sistem

PT. 2001 PANGRIPTA

3-12

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

d. Rekomendasi langkahlangkah penguasaan dan pengamanan sumber air baku


e. Rencana pentahapan 5 tahun
f.

Rencana tingkat lanjut

B. RENCANA JARINGAN
Direncanakan sesuai dengan:
a. Rencana pengembangan tata kota maupun tata wilayah
b. Jaringan distribusi utama Rencana jaringan dibuat untuk perluasan pelayanan dan cakupan dari SPAM
dengan jaringan perpipaan yang telah ada saat ini, maupun untuk meningkatkan pelayanan dari SPAM bukan
jaringan perpipaan menjadi SPAM dengan jaringan perpipaan. Untuk SPAM dengan jaringan perpipaan,
langkahlangkah pengerjaan perencanaan jaringan distribusi air minum dilaksanakan sebagai berikut:
1. Tentukan daerah pelayanan
2. Kumpulkan data untuk daerah pelayanan Metoda analisis penentuan daerah pelayanan dengan
administrative kebijaksanaan pemerintah daerah, dan rencana penerapan jaringan distribusi utama
pelayanan air minum:
a. jumlah penduduk
b. peta topografi, situasi lokasi, peta jaringan yang sudah ada di daerah pelayanan
c. asumsi konsumsi pemakaian air domestik
d. asumsi konsumsi pemakaian air nondomestik
e. daya dukung tanah
f. hasil pengukuran lapangan
3. Gambarkan sistem jaringan distribusi utama dalam bentuk melingkar atau bercabang yang
disesuaikan dengan data pendukung
4. Tentukan kebutuhan air di setiap titik sampul jaringan distribusi utama lingkaran
5. Tentukan diameter pipa dan perhitungan hidrolis sebagai berikut:
a. Tentukan kecepatan aliran dalam, pipa sesuai dengan criteria perencanaan antara dua titik simpul
b. Hitung diameter pipa berdasarkan rumus: Q = AV
6. Gambarkan sistem jaringan distribusi utama yang memuat data sebagai berikut:
a. nomor simpul
b. konsumsi setiap simpul
c. elevasi setiap simpul
C. PROGRAM DAN KEGIATAN PENGEMBANGAN
Identifikasi permasalahan dan kebutuhan pengembangan dilakukan berdasarkan hasil analisis. Pengembangan
sistem penyediaan air minum dalam hal ini dapat berupa:
a. Pengembangan cakupan atau pelayanan SPAM dengan jaringan perpipaan eksisting
PT. 2001 PANGRIPTA

3-13

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

b. Pengembangan SPAM bukan jaringan perpipaan terlindungi menjadi SPAM dengan jaringan perpipaan
c. Pengembangan SPAM bukan jaringan perpipaan tidak terlindungi menjadi terlindungi Halhal yang perlu
diidentifikasi antara lain adalah:

Kinerja pelayanan;

Tingkat kebocoran;

Jumlah langganan tunggu/potensial;

Kapasitas belum dimanfaatkan (idle capacity);

Kebutuhan pengembangan jaringan distribusi dan/atau kapasitas pengolahan;

Kinerja kelembagaan, sumber daya manusia dan keuangan.

Perkiraan kebutuhan air merupakan dasar penentuan biaya investasi. Perkiraan kebutuhan air didasarkan pada
informasi data sekunder. Kebutuhan air diklasifikasikan berdasarkan aktifitas masyarakat yaitu:
a. Perkiraan air harus didasarkan pada informasi data sekunder kondisi sosial ekonomi.
b. Kebutuhan air diklasifikasikan berdasarkan aktifitas masyarakat yaitu:
Domestik (rumah tangga, sosial).
Nondomestik (komersil, perkotaaan, fasilitas umum,
industri, pelabuhan, dan sebagainya).
c. Konsumsi atau standar pemakaian air pada umumnya dinyatakan dalam volume pemakaian air ratarata per
orang per hari yang ditentukan berdasarkan data sekunder kebutuhan ratarata.
d. Konsumsi air untuk keperluan komersial dan industri sangat dipengaruhi oleh harga dan kualitas air, jenis dan
ketersediaan sumber air alternatif.
e. Kebutuhan air suatu wilayah pelayanan juga dipengaruhi oleh besarnya air tak berekening (ATR). Gambaran
pengertian komponen utama air tak berekening dapat dilihat pada rekomendasi berikut ini:

Gambar 3.3 Rekomendasi International Water Association Untuk Istilah Kehilangan Air
(Sumber: PerMen PU No.18/PRT/M/2007 Lampiran 1)
PT. 2001 PANGRIPTA

3-14

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

KAIDAH TEKNIS PENYUSUNAN RISPAM


I. KONDISI UMUM DAERAH
1. Kondisi Fisik Daerah
2. Sarana dan Prasarana
3. Sosial, Ekonomi, dan Budaya
4. Sarana Kesehatan Lingkungan
5. Ruang dan Lahan
6. Kependudukan
II. KONDISI SPAM EKSISTING
2.1. Sistem Teknis
2.1.1 Ibukota Kabupaten Jaringan Perpipaan (JP) Bukan Jaringan Pipa (BJP)
2.1.2 IKK (Ibu Kota Kecamatan) JP
2.1.3 Perdesaan JP
2.2. Kapasitas Sistem
2.3. Rencana Penurunan Kebocoran
III. STANDAR / KRITERIA PERENCANAAN
3.1 Standar Kebutuhan Air
3.1.1

Kebutuhan Domestik

3.1.2

Kebutuhan Nondomestik

3.2 Kriteria Perencanaan


3.2.1

Unit Air Baku

3.2.2

Unit Transmisi

3.2.3

Unit Produksi

3.2.4

Unit Distribusi

3.2.5

Unit Pelayanan

3.3 Periode Perencanaan


3.4 Kriteria Daerah Layanan
IV. PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
3.1 Rencana Pemanfaatan Ruang
3.2 Rencana Daerah Pelayanan
3.3 Proyeksi Jumlah Penduduk
3.4 Kebutuhan Air Minum
PT. 2001 PANGRIPTA

3-15

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

V. POTENSI AIR BAKU


5.1 Potensi Air Permukaan
5.2 Potensi Air Tanah
5.3 Neraca Air
5.4 Alternatif Sumber Air Baku
5.5 Perizinan
VI. RENCANA PENGEMBANGAN SPAM
6.1 Rencana Sistem Pelayanan
6.2 Rencana Pengembangan SPAM
6.3 Kapasitas Sistem
6.4 Rencana Penurunan Kebocoran
VII. RENCANA PENDANAAN / INVESTASI
7.1. Kebutuhan Investasi, Sumber, Pendanaan.
7.2. Dasar Penentuan Asumsi Keuangan.
7.3. Analisa Kelayakan Keuangan
VIII. RENCANA PERATURAN KELEMBAGAAN
8.1 Bentuk Kelembagaan
8.2 Struktur Organisasi
8.3 Kebutuhan SDM
CARA PERHITUNGANANALISIS

Jelaskan keadaan daerah: geografis (dataran rendah, pegunungan), geologis, hidrologis, topografis,
klimatologis. Manfaatkan data sekunder. Harus ada petapeta kab/kota, kecamatan, berisi batas administrasi,
kawasan perumahan, industri, pendidikan, fasum, fasos, jalan, dll.

Sebutkan sarana dan prasarana yang ada, meliputi: pengelolaan air limbah, persampahan, drainase, listrik,
telefon, jalan, daerah wisata.

Jelaskan kondisi social, ekonomi, dan budaya masyarakat setempat, buatkan tabeltabelnya: PDRB,
pekerjaan, adattradisibudaya, migrasi (urbanisasi), industri, dll.

Uraikan sarana kesehatan dan sanitasi lingkungan, statistik kesehatan, insidensi sakit, angka kelahiran,
kematian, data penyakit menular lewat air (pemula atauwaterborne deseases), dan penyakit yg diakibatkan
oleh kekurangan air seperti penyakit gangguan kulit (water ralated deseases).

Uraikan dan tabelkan semua penataan ruang dan lahan, rencana pengembangan kota, perubahan tataguna
lahan.

PT. 2001 PANGRIPTA

3-16

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

Uraikan data kependudukan, yang meliputi jumlah penduduk, kepadatan, dan penyebarannya, dirinci
perkecamatan / kelurahan / desa

Kelembagaan PDAM yang sudah ada yang meliputi struktur organisasi, tugas/wewenang masingmasing
personil yang sudah diSKkan oleh Bupati/Walikota (sebagai Pembina PDAM).

Badan usaha atau lembaga yang mengurus JP non PDAM yang ditetapkan oleh Bupati.

Lembaga pengelola SPAM swasta/Badan Usaha Swasta atau KSM (Kelompok Swadaya Masyarakat).

Pengurus distribusi air minum TA (terminal air), HU (hidran umum) yang ditetapkan oleh Direktur PDAM

Peraturan tentang pembentukan PDAM, BUS, Koperasi, kelompok masyarakat dan peraturan pelayanan

Identifikasi pola pembiayaan pembangunan prasarana SPAM (APBD, APBD, Pamsimas, PDAM, Swadaya
Masyarakat)

Indentifikasi pembiayaan operasional SPAM

Kinerja pengelola SPAM (manajemen, teknis dan keuangan)

Berisi standar dan kriteria yang akan digunakan dalam pengembangan SPAM Parameter yang perlu
diperhatikan :

kondisi eksisting arah pengembangan kota

Cara menentukan Standar kebutuhan Domestik

JP (Jaringan Perpipaan) Domestik

Air yang terdistribusikan oleh pengelola SPAM dikurangi tingkat kebocoran, dibagi dengan jumlah jiwa
terlayani (asumsi 1 SR= . orang, sesuaikan data BPS setempat; asumsi 1 HU= 100 Orang atau
sesuaikan data eksisting pemanfaatan HU).

x Jika tidak ada sistem

Kebutuhan air dilakukan perbandingan dengan wilayah tingkat karakteristik yang sama.

BJP Domestik Disamakan dengan perhitungan kebutuhan JP Domestik Cara menentukan Standar kebutuhan
nondomestik

JP Non Domestik Standar kebutuhan JP Non Domestik , yaitu tambahan 15% dari kebutuhan air domestik
sesuai dengan Permen PU No. 18/2007 atau sesuai dengan kebutuhan nondomestik yang direncanakan.
Domestik perdesaan: minimal 60 l/o/h sesuai denganPermen PU No. 18/2007 Nondomestik: Tambahan 15%
x kebutuhan domestik sesuai dengan Permen PU No. 18/2007 disesuaikan kebutuhan spesifik lokasi/daerah.
a . Pilih sumber air baku yang memenuhi syarat kualitas (Permenkes No 492 tahun 2010), kuantitas (jika
debit minimum pada akhir musim kemarau melebihi kebutuhan air pada periode perencanaan) dan
kontinyuitas (cek debit akhir musim kemarau). Pilih debit yang memenuhi kebutuhan proyeksi 1520
tahun.
b . Transmisi air baku dan transmisi air olahan (menggunakan saluran tertutup dengan pipa kecuali air baku

PT. 2001 PANGRIPTA

3-17

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

boleh dengan saluran terbuka yang terlindungi).


c . Sistem pengolahan air: (1) Pengolahan Lengkap, (2) Pengolahan Parsial.
d . Pola sistem distribusi: (1) Pola Cabang, (2) Pola Cincin.
e . Periode perencanaan antara 15 20 tahun dan dievaluasi setiap 5 tahun.
f . Daerah yang diprioritaskan daerah rawan air, tinggi kepadatan penduduknya, daerah strategis (wisata,
industri, perkantoran). Upayakan daerah yang BJP tak terlindungi dijadikan BJP terlindungi atau diubah
menjadi JP dengan parameter sosial ekonominya.

Uraian mengacu pada data RTRW, disertai petapemanfaatan ruang.

Pembuatan blok pelayanan yang disesuaikan dengan kondisi topografi, sebaran penduduk, dan peruntukan
daerah (wisata, industri, perkantoran) kemudian dipetakan.

Data demografi 10 tahun terakhir. Sebaran dan kepadatan penduduk. Proyeksi Menggunakan dataproyeksi
penduduk dari data sekunder (misal RTRW)

Kebutuhan air minum menggunakan parameter: (1) tingkat pelayanan, (2) tingkat konsumsi air, (3) penurunan
kehilangan air

Sebutkan semua air permukaan yang ada: sungai, danau, waduk, embung, muara baik tulisan maupun
berupa peta. Debit rerata musim hujan & kemarau dan debit minimumnya. Kualitas air musim hujan &
kemarau.

Idem untuk air tanah. Catat juga elevasi sumber air (broncaptering), intake dan jaraknya dari daerah
pelayanan tulisan dan Peta.

Neraca air: Debit yang sudah dimanfaatkan, debit sisa, potensi yang masih bisa dimanfaatkan, data curah
hujan 5 tahun terakhir.

Pilihan sumber air yang digunakan. Kaji secara teknis pemanfatannya, secara eknomis, dan aman bagi
lingkungan, kualitas air menjadi pertimbangan dalam pemilihan sumber air yang digunakan

Usulan izin pemanfaatan air baku (SIPA) dan debit yang dimanfaatkan, bagi lokasi pengambilan yang belum
ada SIPAnya, uraikan tatacara proses pembuatan SIPA

Jelaskan rencana pola pemanfaatan ruang wilayah pengembangan pelayanan (zonasi) serta tingkat
pelayanannya

Jelaskan rencana pengembangan SPAM meliputi pentahapan 5 tahunan SPAM Perkotaan dan Perdesaan
termasuk unitunit pelayanannya (unit produksi, distribusi dan pelayanan)

Jelaskan kapasitas pelayanan pengembangan perkotaan (ibukota kabupaten dan masingmasing IKK, baik
IKK pengembangan maupun IKK baru, termasuk prioritas dan urgensinya dalam pentahapan pengembangan
SPAM) termasuk BJP, juga dijelaskan pengembangan perdesaan termasuk prioritas dan urgensinya dalam
pentahapan pengembangan SPAM baik JP maupun BJP

Jelaskan kiatkiat penurunan kebocoran berdasarkan informasi dari data eksisting SPAM. Buatlah peta
pengembangan SPAM dengan peta dasar dari peta RTRW

PT. 2001 PANGRIPTA

3-18

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

Besaran rencana biaya / investasi yang dibutuhkan yang dituangkan dalam rencana anggaran biaya
pengembangan SPAM. Pola Investasi disesuaikan dan dilakukan dengan rencana pentahapannya termasuk
sumber pendanaan disesuaikan dengan peraturan dan ketentuan yang ada seperti pendanaan sumber dari
APBD SDA, produksi dari APBD DJCK, dan distribusi jaringan dari APBD/APBD I, atau distribusi jaringan
pelanggan bisa didapat dari APBD II/PDAM

Asumsiasumsi yang berhubungan langsung dan tidak langsung dengan perhitungan proyeksi keuangan
/finansial seperti: Indeks / tingkat inflasi, tahun dasar proyeksi, jangka waktu proyeksi, tingkat suku
bunga/diskon faktor/BI rate, tingkat inflasi, kebijakan kenaikan tarif (yang diharapkan), masa tenggang
pembayaran bunga dan cicilan, loan disbursement, dan kebijakan lainnya.

Analisis kelayakan keuangan dinilai dengan melihat kelayakan keuangan/finansial untuk investasi
pengembangan RI SPAM yaitu besaran IRR, NPV,PayBack Periode, sensitivity analysis, BCR. Investasi
disebut layak untuk diimplementasikan apabila : IRR > diskon faktor/BI Rate dan NPV positif
Bentuk altermatif kelembagaan pengelolaan SPAM: BUMD (Badan Usaha Milik Daerah /PDAM), BUS
(Badan Usaha Milik Swasta), Koperasi, BLU (Badan Layanan Umum), KSM (kelompok Swadaya
Masyarakat)
Struktur organisasi kelembagaan yang diperlukan, uraikan tugas dan tanggung jawabnya.

Struktur organiasi pengelolaan SPAM (BUMD) yaitu:


Regulator: Kepala Daerah
Operator penyelenggara: Direksi /Pengawas
SDM yang dibutuhkan untuk operasi/rawat SPAM: sarjana teknik lingkungan, teknik mesin/elektro, teknik
sipil, ekonomi, hukum, dll (sesuai dengan kebutuhan).
Sesuaikan latar belakang pendidikan dengan job deskripsi dari struktur organisasi.

SUMBER DATA
a . Kabupaten/ Kota Dalam Angka (BPS),
b . RTRW (Bapeda Kota/Kabupaten),
c . PDAM,
d . BAPPEDA Kota/Kabupaten,
e . Dinas PU Kabupaten,
f . Dinas Kesehatan Kabupaten,
g . Dinas Koperasi & UKM,
h . Dispenda,
i . Bangda,
j . Permen PU 18/2007,
k . Permen PU 01/2010,
PT. 2001 PANGRIPTA

3-19

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

l . Analisis,
m . RAB (konsep teknis pengembangan SPAM),
n . Permendagri 23/2006,
o . PP 16/2005,
p . Permendagri No. 61/2007,
q . Permendagri No. 2/2007,
r . Kepmendagri No. 130/2003,
s . Kebijakann tartif daerah setempat,
t . Bank Indonesia,
u . SDA.
Untuk mengidentifikasi ketersediaan air baku di suatu wilayah bagi kebutuhan air minum diperlukan studi
hidrologi dan studi hidrogeologi untuk memperoleh informasi mengenai:

Jarak dan beda tinggi sumber air;

Debit optimum (safe yield) sumber air;

Kualitas air dan pemakaian sumber air saat ini (bila ada).

Alternatif sumber air terpilih harus dipertimbangkan terhadap aspek ekonomi dan kehandalan sumber.
Pemilihan alternatif sumber air didasarkan pada pertimbangan sebagai berikut:
a.

Air sungai, umumnya memerlukan pengolahan untuk menghasilkan air minum, sehingga sumber air
sungai baru dapat diperbandingkan dengan mata air, hanya apabila lokasi bangunan penyadap (intake)
terletak dekat dengan daerah pelayanan;

b.

Danau atau rawa, pengisiannya (inflow) umumnya berasal dari satu atau beberapa sungai. Alternatif
sumber danau dapat diperbandingkan dengan air permukaan sungai apabila volume air danau jauh lebih
besar dari aliran sungaisungai yang bermuara kedalamnya, sehingga waktu tinggal yang lama (long
detention time) dari aliran sungai ke danau menghasilkan suatu proses penjernihan alami (self purification);

c.

Mata air, sering dijumpai mengandung CO2 agresif yang tinggi yang walaupun tidak banyak berpengaruh
pada kesehatan tetapi cukup berpengaruh pada bahan pipa (bersifat korosif);

d.

Air tanah dalam, dapat diajukan sebagai alternatif sumber air dalam hal air permukaan (sungai) telah
terkontaminasi berat, mengingat kualitas air tanah secara bakteriologis lebih aman daripada air permukaan;

e.

Pertimbangan lain, berkaitan dengan kebijaksanaan pemerintah kabupaten/kota mengenai peruntukan


sumber.

PT. 2001 PANGRIPTA

3-20

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

Studi hidrologi dimaksudkan untuk menilai kehandalan sumbersumber air di suatu wilayah ditinjau dari siklus
hidrologi: curah hujan, evaporasi, aliran permukaan (run off), infiltrasi dan perkolasi dengan mengikuti
langkahlangkah sebagai berikut:
a.

Pengumpulan data hidrologi;

b.

Kaji ulang catatan data;

c.

Menghitung ratarata curah hujan;

d.

Menghitung evaporasi potensial;

e.

Analisis dan perhitungan debit optimal.

Prosedur pemilihan sumber dalam penyusunan rencana induk SPAM adalah memberikan identifikasi
sumbersumber yang akan dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan sesuai waktu perencanaan, dengan
penekanan pada:
a . Pengaruh yang ditimbulkan akibat pengambilan sumber air;
b . Investasi untuk biaya eksploitasi serta biaya pengoperasian dan pemeliharaan dibuat yang terendah;
c . Dampak lingkungan yang mungkin timbul diusahakan sekecil mungkin.
Prosedur pemilihan sumber air baku yang direkomendasikan mengikuti urutan sebagai berikut:
a. Identifikasi, termasuk aspek perizinan;
b. Evaluasi sumber dengan tujuan terhadap sektorsektor lain yang menggunakan/memakai sumber;
c. Evaluasi finansial.
D. KRITERIA DAN STANDAR PELAYANAN
Kriteria dan standar pelayanan diperlukan dalam perencanaan dan pembangunan SPAM untuk dapat memenuhi
tujuan tersedianya air dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang memenuhi persyaratan air minum,
tersedianya air setiap waktu atau kesinambungan, tersedianya air dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat
atau pemakai.
Sasaran pelayanan pada tahap awal prioritas harus ditujukan pada daerah berkepadatan tinggi dan kawasan
strategis. Setelah itu prioritas pelayanan diarahkan pada daerah pengembangan sesuai dengan arahan dalam
perencanaan induk kota. Untuk mendapat suatu perencanaan yang optimum maka strategi pemecahan
permasalahan dan pemenuhan kebutuhan air minum adalah sebagai berikut:
a.

Pemanfaatan kapasitas belum terpakai atau idle capacity

b.

Pengurangan air tak berekening (ATR)

c.

Pembangunan baru (peningkatan produksi dan perluasan sistem)

PT. 2001 PANGRIPTA

3-21

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

E. RENCANA SUMBER DAN ALOKASI SPAM


1. Tentukan kebutuhan air berdasarkan:
a. Proyeksi penduduk, harus dilakukan untuk interval 5 tahun selama periode perencanaan untuk
perhitungan kebutuhan domestik
b. Identifikasi jenis penggunaan nondomestik sesuai RSNI T012003 butir 5.2 tentang Tata Cara
Perencanaan Plambing
c. Pemakaian air untuk setiap jenis penggunaan sesuai RSNI T01 2003
d. Perhitungan kebutuhan air domestik dan nondomestic berdasarkan perhitungan butir a, b, dan c.
e. Kehilangan air fisik/teknis maksimal 15%, dengan komponen utama penyebab kehilangan atau
kebocoran air sesuai gambar 6.3, adalah sebagai berikut:

kebocoran pada pipa transmisi dan pipa induk

kebocoran dan luapan pada tangki reservoir

kebocoran pada pipa dinas hingga meter pelanggan

Sedangkan kehilangan nonteknis dan konsumsi resmi tak berekening sebagaimana diperlihatkan
pada gambar B.3 harus diminimalkan hingga mendekati nol. Kebutuhan air baku ratarata dihitung
berdasarkan jumlah perhitungan kebutuhan air domestik, nondomestik, dan air takberekening.
Rencana alokasi air baku dihitung 130% dari kebutuhan air baku ratarata.
2. Tentukan sumber air baku yang akan dipilih sesuai hasil investigasi atau identifikasi awal
F. RENCANA KETERPADUAN DENGAN PRASARANA DAN SARANA (PS) SANITASI
Pertimbangan untuk melakukan keterpaduan antara air minum dan sanitasi:

Penggunaan Air Minum diperkirakan menghasilkan sekitar 80% Air Limbah


yang berpotensi untuk mencemari Air Baku (Air Permukaan dan Air Tanah).

Pengelolaan Persampahan, menghasilkan lindi (leacheate) dan limbah padat yang berpotensi
mencemari air baku air minum.

Penurunan kualitas air baku untuk air minum, meningkatkan biaya pengolahan air minum yang
menjadi beban masyarakat (Peningkatan 1 mg/liter BOD meningkatan biaya pengolahan sebesar Rp
970/m3).

Pengolahan air limbah diperlukan untuk mengatasi kelangkaan air baku bagi air minum.

Keterpaduan selayaknya dilakukan sejak pada tahap Perencanaan, Pembiayaan Pelaksanaan,


Pengelolaan, Peran Serta Masyarakat, dan Pengaturan Bidang Air Minum dan Sanitasi, untuk menghindari
Pencemaran Air Baku oleh Air Limbah Permukiman dan Sampah (Integrated Concept). Keterpaduan
pengembangan SPAM dengan PS sanitasi terkait dengan perlindungan air baku terhadap pencemaran.
a. identifikasi potensi pencemar air baku dilakukan terhadap limbah cair dan padat yang dihasilkan dari
kegiatan domestik dan industri
PT. 2001 PANGRIPTA

3-22

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

b. identifikasi pencemaran di sekitar air baku dilakukan dengan pengamatan visual dan uji laboratorium
c. identifikasi potensi pencemar daerah sekitar air baku paling sedikit memiliki jarak sejauh radius 10
meter dari sumber air baku
d. identifikasi karakteristik buangan dari IPA
e. lakukan upaya penanganan terhadap seluruh potensi pencemar air baku
G. RENCANA PEMBIAYAAN DAN POLA INVESTASI
Indikasi biaya dan pola investasi dihitung dalam bentuk nilai sekarang (present value) dan harus dikonversikan
menjadi nilai masa datang (future value) berdasarkan metode analisis finansial, serta sudah menghitung
kebutuhan biaya untuk jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang. Hal yang perlu diperhatikan dalam
rencana keuangan atau pendanaan:

Sumber dana

Kemampuan dan kemauan masyarakat

Kemampuan keuangan daerah

H. RENCANA PENGEMBANGAN KELEMBAGAAN


Rencana pengembangan kelembagaan sistem penyediaan air minum dilakukan melalui:
a.

Pengkajian kemSulawesi Utara terhadap perundangundangan terkait terhadap kelembagaan.

b.

Lakukan kajian terhadap batas wilayah administrasi pemerintahan, tugas dan kewenangan instansi
tertentu, mekanisme pendanaan, kebiasaan atau adat masyarakat.

c.

Lakukan kajian terhadap struktur organisasi yang ada.

d.

Buat rencana pengembangan kelembagaan yang mampu untuk mengelola SPAM yang direncanakan.

Dalam pengolahan sistem penyediaan air minum yang perlu diperhatikan adalah:

Sumber daya manusia (SDM)

Struktur organisasi penyelenggara

3.4 CARA PENGERJAAN


Urutan cara pengerjaan rencana induk sistem penyediaan air minum meliputi:
a. Siapkan data yang dibutuhkan untuk memenuhi muatan rencana induk yang akan disusun sesuai
dengan data yang tercantum dalam tata cara penyusunan RISPAM dan ketentuan teknis di atas.
b. Lakukan studi literatur yang terdiri dari:

Data dan gambar pelaksanaan (as built drawing) sistem penyediaan air minum yang sudah
ada;

Laporan rencana induk (bila akan dilakukan kaji ulang rencana induk yang sudah ditetapkan
sebelumnya).

c. Lakukan langkahlangkah sesuai dengan langkahlangkah pada tata cara penyusunan RI SPAM di
PT. 2001 PANGRIPTA

3-23

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

atas;
d. Buat kesimpulan berdasarkan langkahlangkah tata cara penyusunan RISPAM di atas dengan
membandingkan data lama dan data sekarang khusus untuk kegiatan pengkajian ulang rencana induk;
e. Buat rekomendasi berdasarkan pengkajian dan kesimpulan, khusus untuk kegiatan pengkajian ulang
rencana induk, yang dapat berupa:

Hasil studi yang lama dapat langsung digunakan tanpa ada perubahan;

Hasil studi yang harus diubah pada bagian tertentu disesuaikan dengan kondisi sekarang;

Harus dilakukan studi ulang secara keseluruhan.

Tetapkan rencana induk yang telah tersusun oleh yang berwenang.

f.

3.5 SURVEY PENYUSUNAN RENCANA INDUK SPAM


Kegiatan survey untuk penyusunan Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan akan
mengacu pada Lampiran 1 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 18/PRT/M/2007, yang mana meliputi
beberapa kegiatan survey sebagai berikut:
1.

Survey dan pengkajian wilayah studi dan wilayah perencanaan


Survei dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan harus memenuhi ketentuan ketentuan
sebagai berikut:

Dilaksanakan oleh tenaga ahli bersertifikat dengan pemimpin tim (team leader) berpengalaman
dalam bidang air minum minimal 5 tahun atau menurut peraturan yang berlaku;

Mempelajari laporan studi terdahulu tentang sistem penyediaan air minum dan tata ruang kota.

Dilakukan pembahasan dengan pihak terkait guna mendapatkan kesepakatan dan rekomendasi
terhadap lingkup wilayah studi dan wilayah pelayanan.

Wilayah studi dan wilayah pelayanan harus memperhatikan acuan umum dan kriteriakriteria yang
sudah ditetapkan.

Laporan hasil survei dan pergkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan mencakup:
a. Batas wilayah studi, wilayah proyek dan wilayah pelayanan;
b. Fotofoto lokasi alternatif sumber air, jalur pipa transmisi air baku dan air minum, instalasi
pengolahan air dan reservoir distribusi;
c. Data teknis wilayah studi dan wilayah pelayanan;
d. Pertimbangan teknis wilayah studi dan wilayah pelayanan.
Ketentuan teknis survei dan pengkajian wilayah studi dan wilayah pelayanan sebagai berikut:
a. Data teknis yang harus dikumpulkan meliputi:
PT. 2001 PANGRIPTA

3-24

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

iklim;
geografi;
geologi dan hidrologi yang dilengkapi petapeta;
Rencana Tata Ruang Wilayah;
peta wilayah;
gambargambar teknis yang ada;
laporan teknis sistem penyediaan air minum yang ada;
data sosial ekonomi;
data kependudukan.
b.

Peta-peta wilayah dengan ukuran skala sesuai ketentuan yang berlaku;

c.

Survei antara lain sumber air baku, sosial, dan ekonomi harus dilakukan sesuai ketentuan yang
berlaku;

d.

Pemilihan alternatif jalur transmisi air baku ditentukan berdasarkan hasil kunjungan lapangan.
Panjang pipa dan kondisi topografi diketahui berdasarkan pembacaan peta;

e.

Pengkajian bertujuan untuk mendapatkan batasan wilayah studi, wilayah proyek dan wilayah
pelayanan, sumber air baku dan jalur transmisi air baku, serta menjelaskan komponen-komponen
yang terdapat di dalam wilayah studi dan wilayah pelayanan secara terinci baik kondisi pada saat ini
maupun kondisi pada masa mendatang. Apabila terdapat sistem penyediaan air minum, maka harus
dilakukan penanganan sebagai berikut:(

2.

pemanfaatan kapasitas yang belum terpakai;

pengurangan air tak berekening (ATR);

( peluasan sistem dengan penambahan sumber air baku dan peningkatan produksi.

Survey dan pengkajian sumber daya air baku (untuk berbagai sumber seperti: mata air, air tanah dalam, air
tanah dangkal, air sungai, danau/embung, dan air waduk, disesuaikan dengan kondisi eksisting di wilayah
perencanaan)
Dalam pelaksanaan survei lapangan bidang air baku harus dipenuhi ketentuan-ketentuan teknis sebagai
berikut:
a. Gambar-gambar sketsa lokasi, peta-peta dengan ukuran gambar sesuai ketentuan yang berlaku;
b. Sumber air baku harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

(debit minimum dari sumber air baku;

(kuantitas sumber air baku harus terjamin kontinuitasnya;

(kualitas air baku harus memenuhi ketentuan baku mutu air yang berlaku;

(jarak sumber air baku ke daerah pelayanan maksimum sesuai dengan ketentuan untuk
masing-masing sumber air baku.

PT. 2001 PANGRIPTA

3-25

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

3.

Dokumen Usulan Teknis

Survey dan pengkajian Geoklimatografi dan Topografi


Survei dan pengkajian geoklimatologi dan topografi harus memenuhi ketentuan teknis sebagai berikut:
a. Tersedia peta topografi dengan skala 1:50.000 atau 1:25.000 tergantung luas cakupan lokasi survei;
b. Mendapatkan data sekunder dari instansi terkait seperti Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) dan
Dinas Pengairan seperti:

4.

Data curah hujan;

Data temperatur maksimum dan temperatur minimum pada daerah survei;

Data kelembaban udara;

Kecepatan angin dan arah angin.

Survey dan pengkajian Demografi dan Ketatakotaan


Ketentuan teknis untuk tata cara survei dan pengkajian demografi adalah:
a. Wilayah sasaran survei harus dikelompokan ke dalam kategori wilayah berdasarkan jumlah
penduduk.
b. Cari data jumlah penduduk awal perencanaan.
c. Tentukan nilai persentase pertambahan penduduk per tahun (r).
d. Hitung pertambahan nilai penduduk sampai akhir tahun perencanaan dengan menggunakan salah
satu metode arithmatik, geometrik, dan least squre; Pn Po + Ka (Tn To)

Namun, metode yang biasa digunakan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) adalah Metode Geometrik.
Ketentuan teknis untuk survei dan pengkajian ketatakotaan adalah:
a. Ada sumber daya baik alam maupun bukan alam yang dapat mendukung penghidupan dan
kehidupan di kota yang akan disurvei;
b. Ada prasarana perkotaan yang merupakan titik tolak arah pengembangan penataan ruang kota.
5.

Survey dan pengkajian Biaya, Sumber Pendanaan, dan Keuangan


Survei dan pengkajian biaya, sumber pendanaan dan keuangan dalam pelaksanaannya merupakan
perolehan data lapangan yang akan digunakan dalam analisis keuangan sistem penyediaan air minum.
Data lapangan yang diperlukan adalah sebagai berikut:
a.

Perolehan Data Eksisting PDAM dan Data Statistik;

b.

Perolehan Data Jumlah Sambungan;

c.

Perolehan Data Penagihan Rekening;

d.

Perolehan Data Produksi Air;

e.

Perolehan Data Personil;

PT. 2001 PANGRIPTA

3-26

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

6.

f.

Perolehan Data Laporan Keuangan;

g.

Perolehan Data Kemampuan Sumber Pendanaan Daerah;

h.

Perolehan Data Kemampuan Masyarakat;

i.

Perolehan Data Peluang Adanya KPS;

j.

Perolehan Data Alternatif Sumber Pembiayaan.

Dokumen Usulan Teknis

Pengkajian Kelembagaan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM)


Ketentuan teknis pengkajian kelembagaan dalam penyusunan rencana induk SPAM dalam pelaksanaannya
meliputi halhal sebagai berikut:
a.

Pembentukan Tim Teknis;

b.

Tugas dan tanggung jawab.

Kegiatan survey akan dilakukan dengan semaksimal mungkin menggunakan sumber daya lokal agar
mengefisienkan pekerjaan. Misalnya: memobilisasi surveyor lokal, memanfaatkan jasa penyewaan peralatan
survey lokal, menggunakan jasa pelayanan laboratorium lokal, dll.
3.6. TAHAPAN RENCANA KERJA
3.6.1 UMUM
Rencana kerja di susun oleh konsultan setelah memahami inti dari pekerjaan yang akan dilaksanakan dan lingkup
yang diberikan. Rencana kerja ini sangat diperlukan untuk dijadikan pedoman bagi tim pelaksana pekerjaan untuk
mengetahui tahapan pelaksanaan pekerjaan dan untuk mengkoordinasi setiap kegiatan, sehingga akan dihasilkan
pekerjaan yang efektif dan efisien. Rencana kerja akan kami sajikan dalam bentuk Bagan Alir Pelaksanaan dan
Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan. Tahapan rencana kerja Konsultan dalam melaksanakan kegiatan perencanaan
ini disajikan seperti bagan alir berikut : Pada bagian ini akan dijelaskan rencana kerja yang akan dilakukan oleh
konsultan dalam upaya mencapai sasaran yang diinginkan dalam penyusunan Rencana Induk SPAM Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan ini. Tentunya, konsisten dengan pendekatan yang telah dipaparkan pada Bab
sebelumnya, maka rencana kerja yang disusun akan mengacu pada pendekatan tersebut. Tahapan rencana kerja
yang akan dilakukan dipaparkan dengan mengikuti diagram alir sebagai berikut:

PT. 2001 PANGRIPTA

3-27

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

3.6.2.

Dokumen Usulan Teknis

PEKERJAAN PERSIAPAN (GENERAL PREPARATORY WORKS)

Tahap persiapan merupakan tahap yang amat penting dan krusial dalam menentukan keberhasilan pencapaian
tujuan kegiatan, mengingat interaksi antara konsultan dan pemberi pekerjaan akan sangat intensif pada tahap ini.
Dengan demikian, perlu dijalin suatu mekanisme komunikasi yang baik agar kesamaan persepsi pencapaian
kegiatan antara pihak pemberi pekerjaan dengan pihak konsultan dapat tercapai dengan baik. Pada tahap
persiapan ini akan dilakukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Membuat Program Kerja (Pola Pikir) kegiatan secara keseluruhan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini mencakup penyusunan pola pikir alur pencapaian sasaran kegiatan
yang kemudian mesti dikomunikasikan dan dipahami oleh seluruh jajaran tenaga ahli dan tenaga pendukung
kegiatan.
2. Menentukan Sasaran
Pada tahap ini, dilakukan definisi penentuan sasaran secara rinci dan spesifik mengenai apaapa saja hal
yang diharapkan untuk dicapai dalam penyusunan dokumen Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan ini. Perlu dicatat, bahwa meski memang produk akhir dari kegiatan ini adalah
tersedianya dokumen Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , diperlukan suatu
pendekatan yang komprehensif dalam rangka mencapai sasaran besar dari kegiatan ini yakni untuk
meningkatkan kinerja dan pelayanan SPAM di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan melalui upaya yang
komprehensif untuk melibatkan berbagai pihak (stakeholders) dalam SPAM di Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan

PT. 2001 PANGRIPTA

3-28

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

3. Menggali Sumber Terkait


Mengingat kegiatan penyusunan Rencana Induk SPAM akan melibatkan berbagai aktivitas survey dan kajian,
maka diperlukan suatu perencanaan survey yang mantap dan tepat sasaran. Untuk itu, diperlukan berbagai
informasi yang tepat mengenai berbagai sumber informasi terkait SPAM di Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan . Beberapa contoh informasi penting tersebut antara lain: institusiinstitusi terkait SPAM di Kabupaten
Bolaang Mongondow Selatan , contact person terkait, sumbersumber data sekunder, laboratorium air
terakreditasi, dll.
4. Melakukan Studi Literatur
Dengan semakin berkembangnya bidang SPAM dan semakin banyaknya berbagai teori dan contoh kasus
yang telah ada, maka dperlukan upaya untuk mempelajari dari berbagai sumber literature dan studi kasus
untuk pengembangan SPAM di berbagai kota di Indonesia yang memiliki kondisi yang mirip dengan
Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan . Selain itu, perkembangan keberadaan peraturanperaturan dan
pedoman baru yang dikeluarkan oleh pemerintah terkait dengan pengembangan SPAM juga perlu terus diikuti
dan dirujuk dalam pengembangan Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan ini.
5. Menyusun Format Pendataan
Agar data yang didapat tepat sasaran dan upaya pengumpulan data juga dapat dilakukan secara efektif dan
efisien, maka perlu disusun suatu format pengumpulan data yang akan diambil, baik data sekunder, maupun
data primer (misalnya, form informasi pelayanan eksisting SPAM, kuesioner sosial/pelayanan kepada
masyarakat, dll).
6. Menyusun Jadwal Kerja
Dengan terbatasnya waktu pelaksanaan kegiatan selama 6 bulan, maka dalam rangka pencapaian sasaran
kegiatan secara periodic sesuai dengan tahapan pelaporan (laporan pendahuluan, antara, draft akhir, dan
laporan akhir), dan juga dalam rangka memudahkan pendefinisian tanggung jawab pihak terkait, terutama tim
konsultan dan tim teknis dari pihak pemberi pekerjaan, maka diperlukan jadwal kerja yang rinci, yang akan
disajikan pada Bab berikutnya.
3.6.3.

PENGUMPULAN DATA

1. Norma, Standar, Pedoman dan Manual Bidang Air Minum


Datadata awal yang mesti dikumpulkan adalah datadata terkait norma, standar, pedoman, dan manual
bidang pengembangan air minum yang ada di Indonesia. Sebisa mungkin NSPM yang dikumpulkan tersebut
adalah terbitan terbaru sehingga dapat mengikuti dengan kondisi terkini.

PT. 2001 PANGRIPTA

3-29

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

2. Petunjuk Teknis
Selain NSPM, berbagai data mengenai petunjuk teknis pengembangan SPAM juga penting untuk
dikumpulkan, sebagai acuan dalam perumusan rencanarencana yang dimuat dalam lingkup Rencana Induk
SPAM ini.
Petunjuk teknis ini dapat digunakan sebagai acuan dalam pengembangan berbagai rencana yang terkait
langsung dengan Rencana Induk SPAM ini (misalkan: rencana pengembangan sistem air baku, rencana
transmisi, rencana distribusi, dll), maupun sebagai acuan untuk pengembangan berbagai turunan kegiatan
sebagai produk dari dokumen Rencana Induk ini, yakni identifikasi berbagai aktivitas Studi kelayakan
(Feasibility Study) dan Rencana Detil (Detailed Engineering Design).
1. Pengumpulan data, berupa data sekunder (melakukan survey ke instansi terkait serta kelembagaan
formal maupun non-formal untuk mengumpulkan data-data yang terkait dengan kegiatan
pengembangan SPAM dari segi teknis, kelembagaan, dan manajemen. dan studi literatur (norma, standar,
pedoman, manual bidang sanitasi, petunjuk teknis, PP No. 16/2005, dll).
2. Pengumpulan data primer melalui pengukuran langsung di lapangan, misalkan data debit air baku, data
kualitas air baku, pengambilan kuesioner langsung kepada masyarakat.
3. Data-data lain dari berbagai sumber: Kimpraswil (PU), Kementerian Kesehatan, BPS, Bappenas,
WHO, World Bank, dll, yang kemudian dapat digunakan sebagai acuan pelengkap sesuai dengan data
yang diperlukan. Misalkan: data angka penyakit yang perlu didapatkan dari Departemen Kesehatan, dll.
3.6.4.

RENCANA JARINGAN

Direncanakan sesuai dengan:


-

Rencana pengembangan tata kota (RUTR) dan RTRW

Jaringan distribusi utama

Langkahlangkah pengerjaan perencanaan jaringan distribusi air minum dilaksanakan sebagai berikut:
-

Tentukan daerah pelayanan

Kumpulkan data untuk daerah pelayanan

Metoda analisis penentuan daerah pelayanan dengan administrasif kebijaksanaan pemerintah daerah, dan
kelayakan penerapan jaringan distribusi pelayanan air minum:
-

Jumlah penduduk

Peta topografi, situasi lokasi, peta jaringan yang sudah ada di daerah pelayanan

Konsumsi pemakaian air domestik

Konsumsi pemakaian air nondomestik

Daya dukung tanah

Hasil pengukuran lapangan

Gambarkan sistem jaringan distribusi dalam bentuk melingkar yang disesuaikan dengan

PT. 2001 PANGRIPTA

3-30

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

data pendukung
-

Tentukan kebutuhan air di setiap titik sampul jaringan distribusi lingkaran

Tentukan diameter pipa dan perhitungan hidrolis sebagai berikut:


Tentukan kecepatan aliran dalam, pipa sesuai dengan kriteria perencanaan antara dua titik
simpul. Hitung diameter pipa berdasarkan rumus: q = av

3.6.5 SURVEY KEBUTUHAN NYATA


Ada 3 (tiga) tujuan utama survey kebutuhan nyata yaitu:

Penentuan keinginan masyarakat dalam mendapatkan pelayanan air minum; Penentuan standar pemakaian air;

Penelitian tingkat kemauan dan kemampuan masyarakat dalam membeli air;

Survey dilakukan dengan menyebarkan daftar pertanyaan yang berstruktur atau


kuesioner dan tata cara penyusunannya.

3.6.5.

KOMPILASI DAN PEMROSESAN DATA

Tahap ini teramat penting karena berupaya untuk mengelompokan data kuantitatif dan kualitatif sebagai bahan
analisis. Pengelompokan datadata tersebut mesti sesuai dengan bahan analisis yang akan dilakukan, oleh
karenanya upaya kompilasi data pun perlu dilakukan dengan menggunakan format yang spesifik sesuai dengan
kebutuhan analisis untuk tiap aspek yang dicakup dalam Rencana Induk SPAM ini. Misalkan: perlunya dibuat
format khusus untuk kompilasi data kualitas air, adanya format khusus untuk kompilasi datadata kuesioner, dll.
A.
1.

Analisis
Melakukan kajian terhadap tingkat pencapaian layanan air minum, termasuk kelemahan atau kendala,
peluang, IPTEK dan skenario yang telah dijalankan.
Dari berbagai aspek yang dikaji dalam Rencana Induk SPAM ini (aspek teknis, pembiayaan,
kelembagaan, peraturan/perundangan, dan aspek sosial budaya), maka upaya analisis pembandingan
(bench marking) kondisi eksisting SPAM di Propinsi Sulawesi Utara (pada Kabupaten/Kota terpilih)
terhadap target yang ingin dicapai diarahkan pada upaya identifikasi penyebab utama (root cause) dari
masih belum optimalnya kinerja pelayanan SPAM di Propinsi Sulawesi Utara (pada Kabupaten/Kota
terpilih). Berbagai kelemahan atau kendala akan diidentifikasi untuk kemudian dicoba untuk dijadikan
peluang (opportunities) dalam pengembangan SPAM ke depan.

2.

Melakukan analisis terhadap aspek aspek teknis lingkungan, ekonomi, finansial, dan kelembagaan
yang berhubungan / berpengaruh terhadap perencanaan program, pelaksanaan program dan
pengendalian program di daerah maupun pusat.

PT. 2001 PANGRIPTA

3-31

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

Dalam hal ini, penting pula untuk dianalisis aspek kesinambungan dan keterkaitan dari berbagai program
pengembangan SPAM di Propinsi Sulawesi Utara (pada Kabupaten/Kota terpilih) yang dilakukan oleh
berbagai pihak (instansi/stakeholders). Diharapkan setelah dokumen Rencana Induk ini diterbitkan,
seluruh kegiatan pengembangan SPAM dapat dilaksanakan secara terintegrasi.
Melakukan kajian evaluasi pemanfaatan prasarana dan sarana SPAM dan merumuskan serta melakukan
perhitungan / estimasi kebutuhan prasarana dan sarana SPAM. Hal ini penting mengingat dokumen
Rencana Induk ini harus mampu mendefinisikan kebutuhan sarana untuk peningkatan coverage
pelayanan beserta analisis implikasi pembiayaannya. Selain itu, jika pengembangan sarana dan
prasarana tersebut memerlukan kajian dengan justifikasi yang lebih rinci, maka dokumen Rencana Induk
ini harus mampu mendefinisikan kebutuhan dilaksanakannya Studi kelayakan dan Rencana detil desain.
B.

Identifikasi Permasalahan Dan Kebutuhan Pengembangan

Berdasarkan analisa hasil ketiga aktivitas terdahulu, maka diidentifikasi baik permasalahan, tantangan dan
kebutuhan pengembangan sistem. Halhal yang perlu diidentifikasikan antara lain adalah:

Tingkat dan cakupan pelayanan yang ada

Performa pelayanan;

Tingkat kebocoran;

Jumlah langganan tunggu/potensial;

Terdapat kapasitas belum dimanfaatkan (idle Capacity);

Kebutuhan pengembangan jaringan didistribusi dan/atau kapasitas pengolahan;

Performa kelembagaan, sumber daya manusia dan keuangan.

C. Perkiraan Kebutuhan Air


Proyeksi kebutuhan air dalam suatu proyek penyediaan air minum merupakan hal yang penting, karena
merupakan dasar penentuan biaya investasi. Prakiraan air harus didasarkan pada kondisi sosial ekonomi dan
survey kebutuhan nyata. Kebutuhan air diklasifikasikan berdasarkan aktifitas perkotaan masyarakat, yaitu:

Domestik

Rumah tangga;

Sosial. -Non Domestik

Komersil;

Perkotaan;

Fasilitas umum;

(1)

Industri;

(2)

Pelabuhan, dan sebagainya.

PT. 2001 PANGRIPTA

3-32

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

Pada umumnya konsumsi atau standar pemakaian dinyatakan dalam volume pemakaian air ratarata per
orang perhari yang ditentukan berdasarkan survey kebutuhan nyata. Sedangkan konsumsi air untuk
keperluan komersial dan industri sangat dipengaruhi oleh harga dan kualitas air, jenis dan ketersediaan
sumber air alteranatif. Biasanya kebutuhan air disuatu kota juga dipengaruhi oleh besarnya kehilangan
air. Dalam hal ini kehilangan air didefinisikan secara sederhana sebagai produksi air yang tidak terjual.
Besarnya kehilangan air sangat tergantung dari kondisi dan umur pipa, tekanan dan sistem penyediaan
air.

3.6.7.

Identifikasi Air Baku

Umum
Untuk mengindentifikasi ketersediaan air baku di suatu wilayah bagi kebutuhan air minum diperlukan studi
hidrogeologi. Studi tersebut terutama dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai:
1.

Jarak dan beda tinggi sumbersumber air;

2.

Debit optimum (safe yield) sunliber;

3.

Kualitas air dan pemakaian sumber saat ini (bila ada).

Pada umunya terdapat sejumlah alternatif sumber yang berbeda. Alternatif sumber terpilih harus dipertimbangkan
terhadap aspek ekonomi dan kehandalan sumber.
Tingkat kehandalan sumber merupakan suatu faktor yang sulit dinilai secara mata uang, dan penilaian bobotnya
tergantung pada besar kecilnya kota atau kawasan yang dilayani. Untuk kotakota yang lebih kecil bobot
penilaiannya lebih besar dari kota besar.
Analisis pemilihan alternatif sumber dilakukan terhadap sumbersumber yang telah diidentifikasi menurut jenis
sumber air:
1.

Mata air;

2.

Sungai, saluran;

3.

Danau;

4.

Air tanah.

Dalam melakukan analsisis pemilihan alternatif sumber sejumlah faktor perlu dipertimbangkan seperti:
1.

Air sungai umumnya memerlukan pengolahan untuk menghasilkan air minum, sehingga sumber air sungai
baru dapat diperbandingkan dengan mata air, hanya apabila lokasi penyadapan (intake) terletak dekat
dengan daerah pelayanan.

2.

Danau atau rawa, pengisiannya (inflow) umumnya berasal dari satu atau beberapa sungai. Alternatif

PT. 2001 PANGRIPTA

3-33

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

sumber danau diperbandingkan dengan air permukaan sungai apabila volume air danau jauh lebih besar dari
aliran sungaisungai bermuara kedalamnya, sehingga waktu tempuh yang lama (long detention time) dari
aliran sungai ke danau menghasilkan suatu proses penjernihan alami atau self purification.
3.

Mata air sering dijumpai mengandung CO2 agresif yang tinggi, yang mana walaupun tidak banyak
berpengaruh pada kesehatan tetapi cukup berpengaruh pada bahan pipa (korosi). Proses untuk
menghilangkannya harus dilakukan sedekat mungkin ke lokasi sumber.

4.

Dalam hal air permukaan (sungai) telah terkontaminasi berat, pemilihan alternatif sumber air tanah dalam
dapat diajukan, mengingat kualitas tanah secara bakteriologi lebih aman daripada air permukaan.

5.

Pertimbangan lain yang berkaitan dengan kebijakan Pemerintah Daerah mengenai peruntukan sumber.

3.6.8.

Pengembangan Kelembagaan Non SDM

Dalam operasi dan pemeliharaan suatu sistem air minum diperlukan tenagatenaga profesional yang
berpengalaman. Tenagatenaga tersebut tidak diperoleh begitu saja, tetapi harus dilatih dan dibina secara terus
menurus.
Berdasarkan hal tersebut diatas, diperlukan suatu, penilaian terhadap kemampuan karyawan yang ada untuk
menyusun suatu program pengembangan karyawan yang dicapai melalui pendidikan dan pelatihan.
Pemilihan Alternatif Sistem
Dengan memadukan kebutuhan air dan ketersediaan sumber air baku, maka dapat direncanakan dan
dikembangkan pada umumnya lebih dari satu alternatif pemenuhan kebutuhan.
Suatu studi preliminary harus dilakukukan untuk mengidentifikasi semua alternatif yang "layak" mulai dari :

Sumber air baku;

Lokasi dan jenis intake;

Penampungan yang diperlukan (jika ada);

Jalur transmisi;

Lokasi reservoir;

Jaringan Distribusi
Studi preliminary dilakukan berdasarkan peta topografi, peta tata guna tanah, dan laporanlaporan eksisting
lainnya.
3.6.9.

Pengembangan Alternatif

Dengan memadukan prakiraan kebutuhan air dan ketersediaan sumber air baku, maka dapat diidentitikasikan dan
dikembangkan yang kemudian dipilih berbagai alternatif pemecahan permasalahan pemenuhan kebutuhan.
Setiap alternatif harus dikaji aspek teknis, ekonomi sehingga para ahli teknik dapat menganalisa dengan cepat dan
PT. 2001 PANGRIPTA

3-34

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

cermat. Alternatif terpilih adalah yang terbaik ditinjau dari berbagai aspek tersebut diatas. Pradesain dari alternatif
terpilih merupakan dasar dalam prakiraan biaya investasi dan praklayakan proyek. Setelah jelas sumber air baku
yang akan digunakan, maka harus dilakukan pengurusan perijinan. Setelah perijinan dilakukan pengamanan dan
pengurusan sumber air baku tersebut.
3.7. PENYUSUNAN RENCANA INDUK SPAM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN
1. Evaluasi SPAM eksisting Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan
Setelah dilakukannya analisis yang komprehensif terhadap kondisi SPAM eksisting Kabupaten Bolaang
Mongondow Selatan , maka dilakukan evaluasi secara menyeluruh beserta kebutuhan pengembangan SPAM
di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , melalui upaya pentahapan: Jangka Pendek (5 tahun), Jangka
Menengah (10 tahun), dan Jangka Panjang (20 tahun).
2. Pembahasan kebutuhan pengembangan SPAM di Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

dengan

mengacu kepada Rencana Tata Ruang Wilayah, rencana pencapaian target jangka menengah (RPJM) dan
jangka panjang (RPJP). Selain itu, dapat pula mengacu kepada komitmen pencapaian sasaran MDGs
(Millenium Development Goals) 2015 untuk sektor pengembangan air minum.
3. Penyusunan konsep dan alternatif SPAM
Dengan telah teridentifikasi dan teranalisisnya kondisi SPAM eksisting Kabupaten Bolaang Mongondow
Selatan , dan telah didefinisikannya tujuan yang ingin dicapai dalam berbagai tahapan perencanaan, maka
berbagai konsep dan alternatif pengembangan pelayanan SPAM dapat disusun dan dianalisis untuk
ditentukan mana yang paling layak untuk dikembangkan.
4. Penyusunan Rencana Induk SPAM yang mencakup aspek peraturan perundangan, aspek kelembagaan,
aspek pembiayaan, aspek sosial budaya / peran serta masyarakat, dan aspek teknis operasional, dengan
mempertimbangkan kelayakan teknis, kelayakan ekonomis, kelayakan lingkungan, dan kelayakan sosial.
3.8.

Pembahasan / Diskusi

1. Mengadakan diskusi dengan mengundang para pemangku kepentingan untuk menampung dan
membicarakan konsep rencana induk permasalahan ini. Dengan telah disusunnya konsep Rencana Induk
tersebut, maka sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.18/PRT/M/2007 Pasal 10, disebutkan
bahwa:
a) Rencana induk pengembangan SPAM sebelum ditetapkan wajib disosialisasikan oleh penyelenggara
bersama dengan pemerintah terkait melalui konsultasi publik.
b) Konsultasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan untuk menjaring masukan dan
tanggapan masyarakat.
c) Konsultasi publik sebagaimana dimaksud pada ayat (2) harus dilakukan sekurangkurangnya tiga kali
PT. 2001 PANGRIPTA

3-35

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

dan dihadiri oleh masyarakat di wilayah layanan dan masyarakat di wilayah yang diperkirakan
terkena dampak dengan mengundang tokoh masyarakat, LSM, dan perguruan tinggi.
2. Melakukan pembahasan pada setiap kegiatan dengan pemberi tugas dan tim teknis yang akan ditunjuk, serta
aparat terkait. Dalam hal ini, setelah disusunnya Draft laporan final, maka akan ditajamkan menjadi laporan
final setelah melalui proses focus group discussions secara terbatas antara tim konsultan dengan tim teknis
terkait.

PT. 2001 PANGRIPTA

3-36

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

4. Jadwal
Pelaksanaan
Pekerjaan

4.JADWAL PELAKSANAAN PEKERJAAN


4.1.Uraian
Dalam proses pelaksanaan pekerjaan ini, konsultan akan memperhatikan ruang lingkup kegiatan serta jangka
waktu pelaksanaan. Hal ini dimaksudkan agar produk/ hasil rencana nantinya tidak bertentangan dengan
ketentuan yang terdapat pada Kerangka Acuan Kerja (KAK) yang sudah ditetapkan oleh pemberi pekerjaan
serta dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya.
Pelaksanaan pekerjaan secara garis besar dibagi menjadi 2 (dua) bagian yaitu pekerjaan lapangan dan
pekerjaan kantor. Waktu pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditetapkan dalam Kerangka Acuan Kerja
adalah 150 (seratus lima puluh) hari kalender. Dalam melaksanakan pekerjaan ini konsultan terlebih dahulu
menyusun suatu Program Kerja yang berisi tentang sistematika penyelesaian pekerjaan. Semua kerangka
berpikir dalam program kerja ini dituangkan dalam bentuk Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan dan Bagan Alir
Pelaksanaan Pekerjaan.
Secara teknis administrasi, jadwal pelaksanaan pekerjaan disusun berdasarkan pertimbangan sebagai berikut :

Pekerjaan dimulai setelah proses administrasi kontrak kerja antara konsultan dengan pihak
pemberi tugas diselesaikan.

Penyelesaian keseluruhan pekerjaan diselesaikan dalam waktu 150 (seratus lima puluh) hari
kalender sesuai dengan berita acara rapat penjelasan umum terhitung sejak dikeluarkannya Surat
Perintah Kerja (SPK).

Rencana kerja yang diusulkan oleh Konsultan sesuai dengan KAK berkaitan dengan tugastugas konsultan,
maka untuk lebih jelasnya secara umum jadwal terinci dari pekerjaan ini dapat dilihat dalam Tabel 4.1 yang
terdapat pada halaman berikut.

PT. 2001 PANGRIPTA

4-1

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

PT. 2001 PANGRIPTA

Dokumen Usulan Teknis

4-2

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

2. Uraian Detail Pelaksanaan Pekerjaan


A. Pekerjaan Persiapan (Preparation Works)
Kegiatan awal yang dilakukan oleh konsultan setelah menerima SPMK (Surat Perintah Mulai Kerja)
antara lain;

Mobilisasi dan Demobilisasi Personil


Tahapan awal adalah perusahaan akan memobilisasi dan demobilisasi personil dan peralatan
yang diperlukan untuk kegiatan Konsultan Evaluasi Kinerja ini. Mengingat waktu penugasan
personil dilaksanakan selama 5 (lima) bulan dan demobilisasi dilaksanakan dalam 2 (dua)
tahapan.

Penyusunan Program Kerja Secara Komprehensif


Dengan pemahaman yang baik oleh konsultan mengenai lingkup pekerjaan ini, akan disusun
suatu program kerja yang menyeluruh terhadap seluruh item pekerjaan. Hal ini dilakukan untuk
memberikan informasi yang akurat dan sesuai keperluan.

Inventarisasi Data Sekunder


Untuk memberikan hasil yang baik, konsultan akan melakukan inventarisasi seluruh data
sekunder yang terkait pelaksanaan pekerjaan. Datadata mengenai norma, pedoman, Manual,
Petunjuk Teknis yang terkait oleh pelaksanaan pekerjaan dikumpulkan agar hasil studi sesuai
dengan peraturan dan perundangan yang berlaku.

Penyusunan Format Pendataan


Konsultan akan menyusun seluruh data dalam format penyajian yang rapi sehingga
memudahkan bagi pihak yang berkepentingan untuk melakukan kajian maupun evaluasi tahap
lanjutan.

Penyusunan Jadwal Kerja


Rencana kerja yang telah disusun pada tahap usulan teknis akan disempurnakan oleh tim untuk
digunakan sebagai acuan dalam pelaksanaan pekerjaan selanjutnya.

Rekapitulasi Penyusunan Rencana Survey


Tahap selanjutnya adalah diperolehnya rekapitulasi rencana survey, metode survey, tahapan
survey, target pelaksanaan survey dan semua yang terkait.
B. PERENCANAAN JARINGAN
Dalam bagian ini akan dilakukan kajian perencanaan jaringan yang terkait dalam advisory
perencanaan teknis dan rencana induk sistem. Berikut ini tahapan yang akan dilakukan;
Analisa Kajian RUTR dan RTRW terkait pengembangan SPAM
Analisa Data Jaringan Distribusi Air Minum
Analisa Penentuan Daerah Pelayanan Semua pelaksanaan poin A dan B direncanakan selesai 1 (satu)
bulan dari SPMK diterima oleh konsultan perencana.
PT. 2001 PANGRIPTA

4-3

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

C. KOMPILASI & PEMPROSESAN DATA


Tahap selanjutnya dari rekapitulasi data dan survey yang diperoleh, akan dilakukan kompilasi dan pemprosesan
data diantaranya;

Kajian Tingkat Pencapaian Layanan Air Minum

Kajian Evaluasi Pemanfaatan Prasarana dan Sarana SPAM

Identifikasi Permasalahan dan Rencana Pengembangan SPAM

Identifikasi Perkiraan Kebutuhan Air Bersih

Identifikasi Potensi Sumber Air

D. KONSEPSI POLA PENGEMBANGAN


Tahap selanjutnya dari setelah dilakukan kompilasi dan pemprosesan data, konsultan akan mencoba
merumuskan Konsepsi Pola Pengembangan, antara lain;

Pola Pengembangan Kelembagaan Non SDA

Pemilihan Alternatif System

Pengembangan Jaringan Distribusi

Pengembangan Jaringan System

E. PENYUSUNAN RENCANA INDUK SPAM KABUPATEN BOLAANG MONGONDOW SELATAN


Tahap selanjutnya dari setelah dilakukan penyusunan konsepsi pola pengembangan, konsultan akan mencoba
merumuskan Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan , antara lain;

Evaluasi SPAM Eksisting Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan

Penyusunan Konsep dan Alternatif Pengembangan Rencana Induk SPAM

Penyusunan Rencana Induk Spam terkait semua aspek

Penetapan Rencana Induk SPAM Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan (pada Kab/Kota terpilih)

F. PELAPORAN
Berikut ini laporan yang disajikan konsultan sehubungan dengan proses pekerjaan:

Laporan Pendahuluan (Inception Report)

Laporan Antara (Interim Report)

Konsep Laporan Akhir (Draft Final Report)

Laporan Akhir(Final Report)

Buku Konsep Rencana Induk Pengembangan SPAM Kabupaten/Kota

CD Pelaporan.

PT. 2001 PANGRIPTA

4-4

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR

Dokumen Usulan Teknis

T.A. 2014

4.2.3. ORGANISASI PELAKSANAAN PEKERJAAN


Untuk memberikan hasil yang optimal dari suatu kegiatan, maka disusun team work dalam suatu organisasi
pelaksanaan pekerjaan. Dalam organisasi ini akan disusun hierarki kewenangan, kerjasama, tanggung jawab
dan instruksi sehingga semua yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat terakomodir.

Team Leader, akan berkoordinasi dengan direksi pekerjaan untuk pelaksanaan pekerjaan ini. Team Leader
akan mengelola seluruh anggota team untuk mengikuti setiap alur pelaksanaan pekerjaan.

Proffesional Staff, akan dilakukan oleh seluruh anggota tim sesuai dengan tugas dan tanggung jawab
masingmasing. Koordinasi terus dilakukan antar anggota dan direksi pekerjaan.

Supporting Staff, seluruh sub professional membantu kinerja dan tanggung jawab tenaga ahli sesuai dengan
tanggung jawab yang ada.

PT. 2001 PANGRIPTA

Team Leader

Dinas/ Badan/ Lembaga

Sekretaris

TA. Perencanaan Bid.


Air Minum

Ass. Ahli Air Minum

PT. 2001 PANGRIPTA

TA. Perencanaan
Wilayah

Ass. Ahli Hidrologi

TA. Kelembagaan

TA. Keuangan

Ass. Ahli Pemetaan/ GIS

4-5

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

4.2.4.JADWAL PENUGASAN TENAGA AHLI


Berikut ini kami sajikan jadwal penugasan tenaga ahli sesuai dengan KAK dan Lingkup pekerjaan yang diberikan
oleh pemberi pekerjaan. Jadwal penugasan ini memperhitungan semua aspek yang melingkupi seperti waktu,
kondisi jadwal pekerjaan fisik lapangan dan pengalaman konsultan dalam pekerjaan sejenis.
Untuk mempermudah dalam identifikasi tugas dan wewenang masingmasing tenaga ahli maka disajikan tabel
berikut ini.

4.2.6. TUGAS DAN TANGGUNG JAWAB TENAGA AHLI


Dalam jadwal pelaksanaan pekerjaan telah diuraikan item pekerjaan yang akan dilakukan sehubungan dengan
pelaksanaan pekerjaan. Untuk memberikan pemahaman yang cukup mengenai tugas dan tanggung jawab
tenaga ahli.
a.

Ketua Tim (leader)


Team Leader, 1 (satu) orang disyaratkan berpendidikan S1 Teknik Lingkungan memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) Tata Lingkungan dan berpengalaman dibidangnya selama minimal 7 tahun.
Ketua Tim akan ditempatkan penuh waktu selama 5 (Lima) bulan atau selama periode kontrak.
Tugas dan tanggung jawab Ketua Tim akan meliputi (namun tidak terbatas pada) hal-hal sebagai
berikut:

PT. 2001 PANGRIPTA

4-6

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR

Dokumen Usulan Teknis

T.A. 2014

Bertanggung jawab untuk melaksanakan koordinasi diantara Tim Konsultan dengan


Pengguna Jasa serta pihak pihak lain yang terkait termasuk selama kegiatan
berlangsung, termasuk Satker PAM Prop. Sumatera Barat.

Bertanggung jawab untuk merencanakan / mengelola seluruh kegiatan Tim Konsultan


untuk mencapai tujuan sebagaimana yang dipersyaratkan dalam Kerangka Acuan Kerja,
baik dari sisi waktu, kualitas maupun kuantitasnya.

Bertanggung jawab atas pengendalian personil Tim Konsultan yang terlibat dalam
kegiatan ini, sehingga pekerjaan dapat diselesaikan sesuai target yang ditetapkan.

Bertanggung jawab untuk mengkonsolidasikan hasil pekerjaan setiap personil dan


melaporkannya kepada Pengguna Jasa.

Mengkoordinasikan kegiatan pembahasan untuk memastikan tercapainya validitas


dokumen yang disusun.

b.

Tenaga Ahli Perencanaan Bidang Air Minum


Ahli Air Minum, 1 (satu) orang disyaratkan berpendidikan S1 Teknik lingkungan memiliki Sertifikat
Keahlian (SKA) Tata Lingkungan sub klasifikasi Air Minum dan berpengalaman dibidangnya
selama minimal 6 tahun. Tenaga Ahli

Bidang Air Minum akan ditempatkan penuh waktu selama

5(Lima) bulan atau selama periode kontrak.


Tugas dan tanggung jawab Teknik Lingkungan akan meliputi (namun tidak terbatas pada) hal-hal
sebagai berikut:
o

Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan tugas penyusunan RI-SPAM terutama dalam hal
perhitungan teknis perencanaan SPAM sesuai ruang lingkup pekerjaan.

Dibawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli

Bidang Air Minum akan menyusun laporan

kemajuan pekerjaan yang diperlukan sesuai jadwal yang telah disepakati;


o

Di bawah

koordinasi

Ketua

Tim,

Tenaga Ahli

Bidang

Air

Minum

melaksanakan

pembahasan materi secara terjadwal dengan Pengguna Jasa.


c.

Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah


Tenaga Ahli Bidang Perencanaan Wilayah haruslah seorang sarjana teknik strata satu (S1) Jurusan
Planologi, lulusan perguruan tinggi negeri atau yang setara, memiliki pengalaman dalam bidang
perencanaan wilayah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
Tenaga Ahli perencanaan wilayah akan ditempatkan

penuh waktu selama 5(Lima) bulan atau

selama periode kontrak. Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli Perencanaan Wilayah akan meliputi
(namun tidak terbatas pada) hal-hal sebagai berikut:

Membantu Ketua Tim dalam melaksanakan tugas penyusunan RI-SPAM terutama dalam
hal menterjemahkan RTRW untuk keperluan perencanaan Air Minum sesuai ruang

PT. 2001 PANGRIPTA

4-7

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR

Dokumen Usulan Teknis

T.A. 2014

lingkup pekerjaan.

Dibawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli perencanaan wilayah akan menyusun
laporan kemajuan pekerjaan yang diperlukan sesuai jadwal yang telah disepakati;

Di

bawah

koordinasi

Ketua

Tim,

Tenaga

Ahli

perencanaan

wilayah

melaksanakan pembahasan materi secara terjadwal dengan Pengguna Jasa.


d.

Tenaga Ahli Kelembagaan


Tenaga Ahli Kelembagaan haruslah seorang sarjana strata satu (S1) Hukum/ Administrasi Negara
lulusan perguruan tinggi negeri atau yang setara, memiliki pengalaman dalam bidang
kelembagaan tingkat pemerintah daerah dan kelembagaan di masyarakat sekurang- kurangnya 5
(lima) tahun.
Tenaga Ahli kelembagaan akan ditempatkan penuh waktu selama 3(tiga) bulan atau selama
periode kontrak. Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli kelembagaan akan meliputi (namun tidak
terbatas pada) hal-hal sebagai berikut:
o

Membantu Ketua Tim dalam

melaksanakan tugas pendampingan penyusunan RI SPAM,

khususnya di bidang kelembagaan.


o

Dibawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli kelembagaan menyusun laporan pekerjaan di
bidang kelembagaan.

Di bawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli kelembagaan melaksanakan pembahasan dengan
Pengguna Jasa.

e.

Tenaga Ahli Keuangan


Tenaga

Ahli

Keuangan

haruslah

seorang

sarjana

strata

satu

(S1)

Manajemen/Studi

Pembangunan lulusan perguruan tinggi negeri atau yang setara, memiliki pengalaman dalam
bidang analisa keuangan tingkat pemerintah daerah sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun.
Tenaga Ahli keuangan akan ditempatkan penuh waktu selama 3(Tiga) bulan atau selama periode
kontrak. Tugas dan tanggung jawab Tenaga Ahli keuangan akan meliputi (namun tidak terbatas
pada) hal-hal sebagai berikut:
o

Membantu Ketua Tim dalam

melaksanakan tugas pendampingan penyusunan RI SPAM,

khususnya di bidang analisis keuangan dan perencanaan pendanaan.


o

Dibawah koordinasi Ketua Tim, Tenaga Ahli keuangan menyusun laporan pekerjaan di bidang
analisis keuangan daerah.

B. Asisten Tenaga Ahli

Adalah lulusan D3 atau S-1 bidang Teknik Lingkungan untuk Ahli Air Minum, Teknik Sipil untuk
ahli Hidology dan Geodesi untuk ahli pemetaan dan berpengalaman dalam proyek SPAM selama
minimum 3 tahun

PT. 2001 PANGRIPTA

4-8

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

Tugas dan tanggung jawab Asisten Tenaga Ahli ini adalah membantu Tenaga Ahli dalam
melaksanakan pekerjaan dalam penyusunan RI-SPAM dan Rencana Teknis Terinci atau Sistem
Jaringan Air Minum.

C. Tenaga Pendukung Lainnya

Surveyor haruslah seorang lulusan D3/politeknik sekolah negeri atau yang setara, memiliki
kemampuan dalam melakukan pengukuran topografi, debit air, kualitas air serta mempunyai
kemampuan berinteraksi dengan masyarakat lokal yang dibantu oleh tenaga pendukung
lapangan dengan latar belakang pendidikan dan berpengalaman dibidang sosial ekonomi
masyarakat.

Tugas dan tanggung jawab Tenaga Pendukung ini adalah membantu Tenaga Ahli dalam
mendapatkan, mengolah & menganalisis data dan gambar untuk mendukung dokumen RI- SPAM.

4.2.7. PELAPORAN
Seluruh produk/hasil pekerjaan konsultan diserahkan kepada Pemilik pekerjaan. Adapun produk pekerjaan
berupa buku laporan yang harus diserahkan antara lain :
A. Laporan Pendahuluan
Setelah data dikumpulkan, konsultan menyusun laporan pendahuluan yang menyajikan kerangka
pekerjaan, identifikasi awal dari permasalahan dan potensi wilayah dalam penyediaan air minum,
metodologi, dan sistematika laporan. Kerangka konsep ini harus dikonsultasikan dengan konsultan advisor
pada Satker Pengembangan Air Minum (PAM) Propinsi Sumatera Barat.
Selanjutnya laporan pendahuluan dibahas dalam Focus Group Discussion (FGD) dengan Tim Teknis,
SKPD terkait, dan perwakilan masyarakat untuk mendapatkan masukan dan arahan dari stakeholder
terkait. Laporan pendahuluan dicetak rangkap 5 (lima) setelah disempurnakan pasca FGD dan
dikonsultasikan kembali dengan konsultan advisor Propinsi. Laporan Pendahuluan diserahkan
pada PPK selambat-lambatnya 1 bulan setelah penugasan. Laporan Pendahuluan secara fisik
akan menjadi bahan persyaratan dalam pencairan dana tahap pertama (Termen I).
B. Laporan Antara
Konsultan akan melaksanakan kajian, analisis dan pengolahan data maksimal selama 2 bulan, yang
kemudian dipresentasikan kembali dalam pembahasan Laporan Antara / Fakta dan Analisa.
Pembahasan laporan antara dilaksanakan dengan tim teknis dan SKPD terkait setelah dikonsultasikan
dengan Satker Pengembangan Air Minum (PAM). Laporan antara dicetak rangkap 5 (lima) setelah
disempurnakan pasca pembahasan dan dikonsultasikan kembali dengan Satker Propinsi, dokumen
diserahkan

pada

PPK selambat-lambatnya 1 minggu (5 hari) kerja setelah pembahasan. Hasil cetak

dokumen antara secara fisik menjadi persyaratan dalam pencairan dana Takap Kedua (Termen II).
PT. 2001 PANGRIPTA

4-9

RENCANA INDUK SPAM KEC. BOLAANG UKI


KEC. PINOLOSIAN TENGAH DAN KEC. PINOLOSIAN TIMUR
T.A. 2014

Dokumen Usulan Teknis

C. Laporan Akhir / Final


Laporan akhir adalah muara dari semua data dan analisis yang disimpulkan dalam rencana 20
tahun mendatang, menggambarkan kondisi eksisting, potensi, proyeksi kebutuhan dan rencana
pengembangan, rencana pendanaan dan rencana pengembangan kelembagaan.
Draft laporan akhir dan draft Ranperda RISPAM terlebih dahulu didiskusikan secara terbatas dengan
Tim Teknis dan dikonsultasikan dengan Satker PAM Propinsi kemudian diseminarkan dengan melibatkan
masyarakat dan pihak-pihak terkait. Seminar dilaksanakan selambat-lambatnya pada bulan ke 4 setelah
penugasan.
Setelah mengakomodir semua masukan yang berguna bagi penyempurnaan dokumen dan
dikonsultasikan dengan Satker PAM

Propinsi Suatera Barat, kemudian dikonsultasikan lebih lanjut

dengan Direktorat Air Minum Ditjen Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum di Jakarta.
Dari semua masukan tersebut dokumen teknis, peta, dan Rancangan Perda disempurnakan dan
selanjutnya dicetak sehingga penyedia jasa dapat mengeluarkan hasil akhir pekerjaan berupa:
o

Dokumen teknis Laporan akhir (final report) dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt
paper) rangkap 10 (sepuluh)

Rancangan Perda SPAM dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper) rangkap 10
(sepuluh)

Executive Sumary dicetak exclusif pada kertas matt (doff matt paper) rangkap 10

Album peta berwarna ukuran A0 pada kertas glossy rangkap 5 (lima)

Album Peta berwarna ukuran A3 pada kertas glossy rangkap 5 (lima)

Aplikasi GIS RISPAM dalam laptop beserta semua bahan soft copy berupa data dan
peta beserta proses pengolahannya, foto, laporan pendahuluan, laporan antara,
laporan akhir, executive sumary, dan rancangan Perda

o
Semua

Back up data dalam 10 keping CD/DVD .


keluaran tersebut diatas harus diserahkan selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari

setelah seminar laporan akhir dilaksanakan. Laporan ini menjadi persyaratan dalam pencairan
dana termen akhir. Jika pihak konsultan tidak dapat memenuhi penyediaan hasil akhir berupa
hard copy dan soft copy dalam waktu kontrak, maka akan dihitung sebagai keterlambatan kerja yang
akan diproses sesuai dengan peraturan pengadaan barang dan jasa. Format laporan adalah dengan
ketentuan sebagai berikut:
Ukuran kertas

: Quarto/A4,

Huruf

: Arial 11 untuk heading, Title dan sub title menyesuaikan.

Spasi

: 1,5 Spasi.

Peta

: Berwarna ukuran A3 dan A0

PT. 2001 PANGRIPTA

4-10

You might also like