You are on page 1of 4

Notulen Seminar WPD, 15 November 2014

Hadir
- Peserta Kepala/dokter puskesmas se-DIY
- PB IDI, PB IDAI, PDPI
- Laporan Direktur PPML
- Selamat datang dari kadis DIY dr. RA Rida Utami, M.Kes
- Pembukaan oleh Dirjen PP dan PL
Materi / pertanyaan / Statement

Jawaban / klarifikasi / penjelasan

Laporan direktur
Disampaikan rangkaian kegiatan hari pneumonia
sedunia (HPD/WPD) diantaranya;
- Pres briefing
- Kegiatan WPD di Bali
- Kegiatan HPD di DIY dan dukungan pengendalian
ISPA/pneumonia
- Jalan Sehat dan Seminar Awam Pneumonia
- Talkshow di RRI dan Sindo TV
Arahan Direktur Jenderal PP dan PL
- Ada multiple burden (emerging, re-emerging dan
new-emerging disease).
- Ebola minimal tiga tanda (demam 38,5oC, nyeri
hebat sbb kapiler mulai pecah, gangguan
pencernaan, perdarahan internal ekternal).
- Diharapkan ada kegiatan penggerakan
masyarakat
- Buata opini masyarakat => pneumonia masalah
bersama
- capacity building,
- Sulit bedakan napas perut dan cuping hidung =>
sulit deteksi pneumonia.
- Pneumonia jangan sampai masuk neglected
tropical diseases (NTD), ISPA harus dicegah
menjadi pneumonia.
- Lakukan pengendalian terintegrasi (gizi, imunisasi,
lingkungan pemukiman, edukasi dll)
Sesi Diskusi Pertama
Moderator : dr. Sigit Priohutomo, MPH (Direktur
PPML)
Pemateri
1. dr. Zaenal Abidin,MHKes (Ketua Umum PB Ikatan
Dokter Indonesia)
2. Dewi Indriani, MD (WHO Indonesia)
3. dr. Dwi Martiningsih, M.Kes, AAK (BPJS Pusat)
dr. Dewi Indriani (WHO)
- 12 november => WPD, untuk meningkatkan,
kepedulian bersama terhadap pneumonia
- Masalah pneumonia 99% di Negara miskin.
15_Nov_2014 Notulen WPD - 1

Materi / pertanyaan / Statement

Jawaban / klarifikasi / penjelasan

- MTBS => diterapkan dapat mencegah pneumonia


=><= berat
dr. Dwi Martiningsih
- JKN amanat UU
- Ada 10jenis pelayanan diluar kapitasi (spt ambulan,
layanan bidan dll).
- Pelayanan primer (Puskesmas/setara, dr/drg
praktek, klinik pratama, RS kelas D => kapitasi,
pelayanan sekunder dan tersier => DRG/INA CBGS
- Pneumonia / bronkopneumonia (ICPC II => R.81,
ICD X => J18.9
- Kapitasi Puskesmas (Rp 3.000-Rp 6.000), RS (Rp
8.000 Rp 10.000), drg (Rp.2.000)
- Tingkat pertama paket pelayanan (Rp 100.000 Rp
120.000) per hari
- RS umum rujukan nasional => RSCM
- RS khusus rujukan nasional => RS Dharmais,
RSAB/RSJPD Harapan Kita,
dr. Zaenal Abidin
- IDI sudah melaksanakan kerjasama dengan
program seperti Tb, kusta dll.
- Masalah kesehatan tidak bisa diselesaikan hanya
oleh sektor kesehatan sbb hanya mampu 30%
dr. Heru puskesmas semin 1
- bagaimana penataan pasien pneumonia
- bagaimana pemakaian prebiotic, mulai umur
berapa apa yg terjadi bila over dosis prebiotic
dr. Heru RSUD
- klaim BPJS untuk pneumonia harus dilakukan
rongen thorak, apakah diagnosis pneumonia tsb
bisa diklaim.
- Kasus kadang foto torak dibaca bronchitis
(radiologi) lalu kita pelayanan (klinis) oleh BPJS
disuruh mengganti.

dr. DEwi
- Prebiotik => tidak disarankan (studi WHO, yg
dianjurkan Zink)
- Cotrimox preventive => untuk anak pneumonia
tersangka HIV
- Pemantauan gizi Balita => melaksanakan MTBS
- Indoor pollution => ada kampanye mengurangi
asap rokok rumah tangga.

BPJS dr. Dwi


- Dalam pedoman verifikasi BPJS tidak ada
mewajibkan bukti verifikasi namun kalau diminta
agar disediakan.
dr. Hartono
- Sekarang dalam pembahasan pembahasan spt
- PB IDAI ingin ajak Kemenkes (pneumonia, gizi, hiv) apakah broncho pneumonia harus ada rongnet.
- Factor resiko ada korelasi gizi dg penyakit bila anak - BPJS tidak punya wewenangn diagnosis.
dalam 3 bulan gizi tdk ada perub, perlu dicari
- Aplikasi sudah dikunci yang bisa unit pelayanan.
penyakit penyebabnya.
dr. Sigit
dr. Della PKM Wurian 1 sleman
- kalau teman2 bisa hitung menangani balita pulang
- Apa ada aksi untuk merokok di rumah tangga
sehat atau dengan pulang meninggal lebih hemat
untuk menurunkan pneumonia.
mana?
- Maka diharapkan ada komitmen promotif
preventif.
15_Nov_2014 Notulen WPD - 2

Materi / pertanyaan / Statement

Jawaban / klarifikasi / penjelasan


- Cegah pneumonia dengan cara hitung napas,
tangani dengan cara yg baik.

Sesi Diskusi Kedua


Moderator : dr. Bambang Suryono S, Sp.An, KIC,
M.Kes,KNA (Ketua IDI Wilayah DIY)
Pemateri;
1. dr. Arifin Nawas (pulmonologis)
2. dr. Amalia Setyani, Sp.A (bagian anak RS Sarjito
Yogyakarta, Kasie Rawat Khusus)
3. dr. Roni Naning, Sp.A (K), M.Kes (Dokter Spesialis
Anak RSUP Dr Sardjito
dr. Arifin
PAL => metode cepat untuk menemukan
pneumonia, TB, PPOK dan Asma.
drg. Yekti P
- Pneumonia di USA no.8 di Indonesia bagaimana
- Dari profesi PDPI apakah ada upaya sbg trigger
misalnya untuk diagnosis cepat, penggunaan
vaksin, teknologi, reagen dll

dr. Arifin
* untuk virus => jumlah lekosit di bawah 10.000
* rapid test ada di beberapa laborat tetapi harga
masih mahal.

dr. Joko (Dinkes Bantul)


dr. Arifin
- bagaimana penggunaan quinolon serta keterkaitan * Kuinolon salah satu multiple drug of choice pada
dengan TB MDR
pneumonia
* Pemberian jangan lebih 2 minggu, sering bila
diberikan pada TB menimbulkan resistensi.
* Quinolon sering dipakai pada TB jarang pada
pneumonia.
* Jangan takut dalam memrikan quinolon tetapi
tidak lebih dari 2 minggu ada efek samping radang
pada otot (spt jalan jd nyamping).
dr. Bambang (mederator)
* Hati-hati quinolon pada anak kurang 14 tahun
salah satu studi => cebol
dr. Ahmad (dinkes Prov)
dr. Arifin
- Kenapa bakteri komensal susah pengobatan. Ada * Yang dimaksud identifikasi adalah
pengalaman dengan anti biotik spektrum luas (ada * Resistensi terjadi karena penggunaan dan dosis
resiko bakteri hilang jamur tumbuh)
obat
dr.
- Pemberian amoksisilin antibiotik antara 2 kali atau
3kali
- hubungan kasus campak pemberian vaksinasi
- Tanya untuk vaksin pneumonia apakah biofarma
belum produksi
- Selain dengan ASI

dr. Ronin
* Dosis (lihat silde) Dosis 25 mg/kgBB per kali (2 kali)
sehari
* Setiap dua jam
* Vaksinasi pneumokok masih mahal. Tetapi yang
murah adalah PHBS, banyak kasus penularan
akibat droplet.

dr. Dwiyani
- Penggunaan AC
- Penanganan pasien wizing dengan kejang

dr. Amalia
* Membuat tekanan positif dalam ruang agar udara
keluar.
15_Nov_2014 Notulen WPD - 3

Materi / pertanyaan / Statement

Jawaban / klarifikasi / penjelasan


* Kipas angin mengarah ke pasien jangan ke kita.
(arah kipas angin dibelakang kita) jangan gunakan
ceiling
* Gunakan kertas bila arah keluar => tekanan postif
bila kedalam => tekanan negatif
* jangan lupa gunakan APD (universal precaution)
dr. Ronin
* jangan tidur di AC tetapi boleh tidur di ruang berAC
* pneuomia dg kejang bisa dengan Hipoksemi atau
dengan demam
* pilihan pertama diazepam
* pneumonia kadang bisa wizing => gunakan
bronkodilator sbb dasarnya
dr. Bambang
* ada teknologi hepa filter atau exhaust.
* Periksa angka kuman dalam ruangan (dapt hubungi
BTKL)

dr. Wisnu (dinkes Sleman)


- Pneumonia => kunjungan Puskesmas bila hitung
napas wilayah perawat, bila dokter dilihat langsung
diobati. Bila hitung napas respirasi rate =>
indonesia raya
- Waktunya lama bisa pulang molor
- Apa penyakit sebelum jatuh pneumonia ke
pneumonia?
- Vaksin HIB apa ada yang sensitif untuk silangan yg
lain

dr. Amalia dan dr. Ronin


* Waktu perlu disiasati, kalo nangis tdk bisa dihitung
napas.
* Untuk bisa tegak pneumonia (bila ada demam ada
napas cepat) biasanya pneumonia
* Vaksin masih mahal mungkin vaksin streptokokus
masuk program ISPA.
* Pencegahan PHBS.
dr. Bambang
* Pneumonia = ada yg translokasi (dari bakteri usus)

15_Nov_2014 Notulen WPD - 4

You might also like