Professional Documents
Culture Documents
1). Paparan
Paparan adalah kemampuan radiasi sinar X atau gamma untuk
menimbulkan ionisasi di udara pada volume tertentu. Satuan paparan
adalah coulomb/kilogram (C/kg)
2). Dosis serap
Dosis serap adalah energi rata-rata yang diserap bahan per satuan massa
bahan tersebut. Satuan dosis serap adalah joule/kg atau gray (Gy)
3). Dosis Ekivalen
Dosis ekivalen merupakan perkalian dosis serap dan faktor bobot radiasi.
Faktor bobot radiasi adalah besaran yang merupakan kuantisasi radiasi
untuk menimbulkan kerusakan pada jaringan/organ. Satuan dosis ekivalen
adalah Sievert (Sv)
4). Dosis Efektif
Dosis efektif adalah besaran dosis yang memperhitungkan sensitifitas
organ/jaringan. Tingkat kepekaan organ/jaringan tubuh terhadap efek
stokastik akibat radiasi disebut faktor bobot organ/jaringan tubuh (W t) .
Dosis efektif merupakan hasil perkalian dosis ekivalen dengan faktor bobot
jaringan/organ. Satuan dosis efektif adalah Sievert (Sv)
5). Dosis Kolektif
Dosis kolektif adalah dosis ekivalen atau dosis efektif yang digunakan
apabila terjadi penyinaran pada sejumlah besar populasi peduduk.
Penyinaran ini biasanya muncul akibat kecelakaan nuklir atau kecelakaan
radiasi. Simbol besaran untuk dosis kolektif adalah ST dengan satuan
sievert-man (Sv-man).
Alat Ukur Radiasi
1). Surveymeter
Surveymeter adalah alat ukur radiasi yang dapat menampilkan hasil
pengukuran secara langsung pada saat dikenai radiasi. Alat tersebut
berfungsi untuk mengukur laju paparan radiasi secara langsung di tempat
kerja.
Pemeriksaan
Abdomen
Head
Lumbar spine
Dimana :
f : Faktor konversi dosis eksposure ( mGy/R atau Rad/R)
X : Jumlah eksposure dalam pensil ion chamber (mGy)
T : Slice Thickness (mm)
L : Panjang dari pensil ion chamber ( contoh 100mm)
Metode yang banyak digunakan adalah dengan standar dosimetri silindris
pada phantom,dengan dosimeter diletakkan di permukaan dan di sebelah
dalam phantom. Dosis radiasi yang tepat tidak jelas ditampakkan dengan
phantom silindris karena banyak faktor seperti posisi, variasi bentuk pasien
dan atenuasi sinar-X yang tidak sama. Namun demikian metode ini
berguna untuk menunjukkan bagaimana variasi dosis yang ada pada
scanning(pengirisan) selama pemeriksaan (Goldman,2007). Berikut
satuan radiasi
Sama halnya dengan besaran fisis lainnya, seperti panjang yang
mempunyai satuan (ukuran) meter, inchi, feet; satuan berat (kilogram, ton,
pound); satuan volume (liter, meter kubik); maka radiasi pun mempunyai
satuan atau ukuran untuk menunjukkan besarnya paparan atau pancaran
radiasi dari suatu sumber radiasi maupun banyaknya dosis radiasi yang
diberikan atau diterima oleh suatu medium yang terkena radiasi.
Mengapa radiasi nuklir mempunyai satuan tidak lain karena radiasi nuklir,
seperti halnya panas dan cahaya yang dipancarkan dari matahari,
membawa (mentransfer) energi yang diteruskan ke bumi dan atmosfir. Jadi
radiasi nuklir juga membawa atau mentransfer energi dari sumber radiasi
yang diteruskan ke medium yang menerima radiasi. Sumber radiasi dapat
berasal dari zat radioaktif, pesawat sinar-X, dan lainnya.
Satuan radiasi ada beberapa macam. Satuan radiasi ini tergantung pada
kriteria penggunaannya, yaitu :
a. Satuan untuk paparan radiasi adalah Rontgen, dengan
simbol satuan R.
b. Satuan untuk dosis absorbsi medium adalah Radiation
Absorbed Dose, dengan simbol satuan Rad.
c. Satuan untuk dosis ekuivalen adalah Rontgen equivalen of
man, dengan simbol satuan Rem.
d. Satuan untuk aktivitas sumber radiasi adalah Bacquerel,
dengan simbol satuan Bq
dengan
paparan
radiasi
sebesar
0,96
Rad.
2,3
10
Alpha
20
D. aktivitas sumber
Pancaran radiasi sifatnya sama dengan pancaran cahaya
yaitu menyebar ke segala arah. Oleh karena itu banyaknya
partikel yang dipancarkan per satuan waktu dari suatu
sumber radiasi merupakan ukuran intensitas atau aktivitas
suatu sumber radiasi. Banyaknya partikel yang dipancarkan
Dosimetri Radiasi
dan satuan dasar untuk dosimeteri radiasi pun perlu diperkenalkan kepada
setiap personil yang terlibat dalam pemanfaatan teknik nuklir. Ada beberapa
besaran dan satuan dasar yang berhubungan dengan radiasi pengion
disesuaikan dengan kriteria penggunaannya. Berikut ini akan dibahas besaranbesaran dan satuan-satuan dasar dalam dosimetr radiasi.
Besaran dan Satuan Dasar dalam Dosimetri
1. Dosis Serap
Radiasi dapat mengakibatkan pengionan pada jaringan atau medium yang
dilaluinya. Untuk mengukur besarnya energi radiasi yang diserap oleh medium
perlu diperkenalkan suatu besaran yang tidak bergantung pada jenis radiasi,
energi radiasi maupun sifat bahan penyerap, tetapi hanya bergantung pada
jumlah energi radiasi yang diserap persatuan massa bahan yang menerima
penyinaran radiasi tersebut. Untuk mengetahui jumlah energi yang diserap oleh
medium ini digunakan besaran dosis serap. Dosis serap didifinisikan sebagai
jumlah energi yang diserahkan oleh radiasi atau banyaknya energi yang diserap
oleh bahan persatuan massa bahan itu. Jadi dosis serap merupakan ukuran
banyaknya energi yang diberikan oleh radiasi pengion kepada medium.
Meskipun dosis serap semula didifinisikan untuk penggunaan pada suatu titik
tertentu, namun untuk tujuan proteksi radiasi digunakan pula untuk
menyatakan dosis rata-rata pada suatu jaringan. Secara matematis, dosis serap
(D) dirumuskan dengan :
D = dE / dm
dengan dE adalah energi yang diserap oleh medium bermassa dm.
Jika dE dalam Joule (J) dan dm dalam kilogram (kg), maka satuan dari D adalah :
J.kg-1. Dalam sistim SI besaran dosis serap diberi satuan khusus, yaitu Gray dan
disingkat dengan Gy.Sebelum satuan SI digunakan, dosis serap diberi satuan
erg/gr, dan diberi nama satuan khusus rad (radiation absorbed dose), dimana 1
rad setara dengan 100 erg/gr.
Dalam proteksi radiasi, dosis serap merupakan besaran dasar. Turunan dosis
serap terhadap waktu disebut laju dosis serap yang mempunyai satuan dosis
serap persatuan waktu. Dalam sistim SI, laju dosis serap dinyatakan dalam Gy.s1.
Sedang satuan-satuan lain yang juga sering digunakan adalah : Gy. jam-1, Gy.
man ataumammal) yang besarnya : 1 Sv = 100 Rem Jika dalam konsep dosis
serap dua dosis yang sama besar (dalam Gy) dari radiasi yang kualitasnya
berlainan akan menimbulkan efek biologi yang berlainan, maka dalam konsep
dosis ekivalen ini dua dosis radiasi yang sama besar (dalam Sv) dari radiasi
pengion jenis apapun akan menimbulkan efek biologi yang sama.
3. Dosis Efektif
Hubungan antara peluang timbulnya efek biologi tertentu akibat penerimaan
dosis ekivalen pada suatu jaringan juga bergantung pada organ atau jaringan
yang tersinari. Untuk menunjukkan keefektifan radiasi dalam menimbulkan efek
tertentu pada suatu organ diperlukan besaran baru yang disebut besaran dosis
efektif. Besaran ini merupakan penurunan dari besaran dosis ekivalen yang
dibobot. Faktor pembobot dosis ekivalen untuk organ T disebut faktor bobot
jaringan, wT. Nilai wT dipilih agar setiap dosis ekivalen yang diterima seragam di
seluruh tubuh menghasilkan dosis efektif yang nilainya sama dengan dosis
ekivalen yang seragam itu. Jumlah faktor bobot jaringan untuk seluruh tubuh
sama dengan satu.
Berbagai jenis TLD untuk pengukuran dosis radiasi dalam berbagai kegiatan
http://www.infonuklir.com/read/detail/133/dosimetri-radiasi
DOSIMETRI
Icky x-ray di 02.02
Dosimetri adalah ilmu yg mempelajari berbagai besaran dan satuan dosis radiasi. Sedangkan dosis adalah
kuantitas dari proses yang ditinjau sebagai akibat radiasi mengenai materi. Faktor yang perlu diperhatikan
disini yakni jenis radiasi dan bahan yang dikenainya. Apabila yang terkena radiasi adalah benda hidup,
maka perlu juga diperhatikan tingkat kepekaan masing masing jaringan tubuh terhadap radiasi,
demikian halnya zat radioaktif sebagai sumber radiasi masuk kedalam tubuh, maka pola distribusi dan
proses metabolisme yang terjadi perlu diperhatikan adalah sebagai berikut :
1. Paparan (X)
Paparan adalah kemampuan radiasi sinar X atau gamma untuk menimbulkan ionisasi di udara pada
volume tertentu. Satuan paparan adalah coulomb/kilogram (C/kg).
Satuan paparan :
- SI = coulomb/kilogram (C/kg)
- Satuan lama = Rontgent (R)
1 C/kg adalah besar paparan yg dapat menyebabkan terbentuknya muatan listrik sebesar 1 coulomb pada
suatu elemen volume udara yg mempunyai massa 1 kg.
Laju paparan
Dosis serap adalah energi rata-rata yang diserap bahan per satuan massa bahan tersebut. Satuan dosis
serap adalah joule/kg atau gray (Gy) .
Keterangan :
dE = energi yg diserap
dm = massa bahan
Dosis serap berlaku untuk semua jenis radiasi dan semua jenis bahan yang dilalui.
Laju dosis serap adalah besar dosis serap per satuan waktu
Satuan laju dosis serap:
- SI = joule/kg.jam (Gy/jam)
- Satuan lama = rad/jam
Keterangan:
D = Dosis serap (rad)
X = Paparan (R)
f = Faktor konversi dari laju paparan ke laju dosis serap (rad/R)
Dosis ekivalen merupakan perkalian dosis serap dan faktor bobot radiasi. Faktor bobot radiasi adalah
besaran yang merupakan kuantisasi radiasi untuk menimbulkan kerusakan pada jaringan/organ.
Dosis serap yang sama tetapi berasal dari jenis radiasi yang berbeda ternyata memberikan akibat atau efek
yang berbeda pada sistem tubuh makhluk hidup. Makin besar daya ionisasi makin tinggi tingkat
kerusakan biologi yang ditimbulkannya. Besaran yg merupakan jumlah radiasi untuk menimbulkan
kerusakan pada jaringan/organ dinamakan Faktor bobot radiasi(Wr)
Faktor bobot radiasi sebelumnya disebut dengan faktor kualitas (QF), Sedang untuk aplikasi di bidang
radiologi dinyatakan dengan relative biological effectiveness (RBE)
keterangan :
H = dosis ekivalen
D = dosis serap
Wr = Faktor bobot radiasi
Dosis efektif adalah besaran dosis yang memperhitungkan sensitifitas organ/jaringan. Tingkat kepekaan
organ/jaringan tubuh terhadap efek stokastik akibat radiasi disebut faktor bobot organ/jaringan tubuh (Wt)
. Dosis efektif merupakan hasil perkalian dosis ekivalen dengan faktor bobot jaringan/organ.
Pada penyinaran seluruh tubuh sedemikian sehingga setiap organ menerima dosis ekivalen yg
sama,ternyata efek biologi pada setiap organ tersebut. Efek radiasi yg diperhitungkan adalah efek
stokastik. Besaran dosis yg memperhitungkan sensitivitas organ disebut dosis ekivalen efektik(E) Tingkat
kepekaan organ terhadap efek stokastik akibat radiasi disebut faktor bobot organ tubuh (Wr).
Laju dosis ekivalen efektif adalah Dosis ekivalen efektif per satuan waktu.
5.Dosis Koleltif
Dosis kolektif adalah dosis ekivalen atau dosis efektif yang digunakan apabila terjadi penyinaran pada
sejumlah besar populasi peduduk. Penyinaran ini biasanya muncul akibat kecelakaan nuklir atau
kecelakaan radiasi. Simbol besaran untuk dosis kolektif adalah ST dengan satuan sievert-man (Sv-man).
Dosis ekivalen/dosis efektif yg dipergunakan apabila terjadi penyinaran pada sejumlah besar populasi
(penduduk). Penyinaran ini biasanya muncul apabila terjadi kecelakaan nuklir/radiasi. Dalam hal ini perlu
diperhitungkan distribusi dosis radiasinya dan distribusi populasi yg terkena penyinaran.
Keterarangan :
H= Dosis ekivalen
p= jumlah populasi (penduduk)
http://ilmuradiologi.blogspot.com/2012/01/dosimetri.html