You are on page 1of 5

I.

KERAGAMAN TANAMAN

1. Pendahuluan
Keragaman tanaman adalah perbedaan sifat atau ukuran sifat tanaman. Pada setiap
populasi tanaman terdapat keragaman, karena antar satu tanaman dengan tanaman lain
mempunyai perbedan sifat atau ukuran sifat. Yang dimaksud perbedaan sifat misalnya adalah
satu tanaman mempunyai warna buah hijau sedangkan tanaman yang lain berwarna ungu
sedangkan perbedaan ukuran sifat misalnya gradasi dari warna hijau atau gradasi dari warna
ungu yang ditunjukkan oleh skor tertentu. Apabila sifat yang dimiliki sama, keragaman dapat
disebabkan oleh perbedaan tempat tumbuh. Perbedaan-perbedaan ini dapat berinteraksi antara
satu dengan lainnya. Pada program pemuliaan tanaman, keragaman dan identifikasinya
merupakan modal utama dalam kegiatan seleksi. Di lain pihak, keragaman juga akan menjadi
masalah apabila dikehendaki keserempakan pertumbuhan dalam memanipulasi saat produksi dan
panen. Keragaman akan menguntungkan apabila dilihat dari sisi perbaikan tanaman.
Keragaman tanaman dapat dibedakan menjadi 2 katagori yaitu keragaman yang
disebabkan oleh lingkungan (keragaman lingkungan) dan keragaman yang disebabkan oleh
pewarisan genetik (keragaman genetik). Keragaman lingkungan dapat diketahui apabila tanaman
mempunyai sifat genetik sama (misalnya galur murni) ditanam pada lingkungan yang berbeda.
Tanaman tersebut akan menghasilkan penampakan (fenotip) berbeda pada setiap lingkungan.
Perbedaan penampakan tersebut akan mencerminkan tingkat perbedaan lingkungan.
Keragaman genetik tanaman dapat diketahui apabila beberapa varitas tanaman yang
mempunyai sifat genetik berbeda ditanam pada lingkungan homogen. Perbedaan yang muncul
dengan demikian merupakan representasi dari perbedaan genetik. Perlu diketahui bahwa
sebenarnya lingkungan tidak mungkin homogen, namum dapat diupayakan semaksimal mungkin
menjadi lebih kecil dengan manipulasi budidaya maupun pengurangan strata tempat tumbuh.
Tanaman akan menghasilkan fenotip berbeda untuk masing-masing varitas. Pembentukan
keragaman genetik dapat dilakukan melalui hibridisasi, eksplorasi, introduksi, mutasi induksi,
manipulasi kromosom dan poliploidi, hibridisasi somatik, transfer gen.
Keragaman hasil pengamatan suatu sifat tanaman dinamakan keragaman fenotip. Fenotip
adalah resultan antara genotip dan lingkungan yang berarti nilainya ditentukan oleh pengaruh
genotip dan lingkungan. Sering terjadi adanya interaksi antara genotip dan lingkungan yang

kemudian ikut memberikan nilai pada fenotip tanaman. Keragaman fenotipe yang tinggi
disebabkan oleh adanya keragaman yang besar dari lingkungan dan keragaman genetik akibat
segregasi
Keragaman fenotip juga ditentukan oleh keragaman genetik dan keragaman lingkungan
atau keragaman interaksi genetik dan lingkungan. Apabila fenotip hasil suatu pengamatan
beragam maka tidak dapat diketahui secara proporsi penyebab keragaman tersebut, lebih
disebabkan oleh keragaman lingkungan atau keragaman genetik. Proporsi masing-masing
keragaman baru dapat diketahui setelah dilakukan analisis statistik terhadap keragaman genetik
tanaman.
Keragaman pada suatu jenis tanaman dapat diketahui melalui kegiatan yang disebut
karakterisasi. Karakterisasi ialah kegiatan yang dilakukan dalam rangka mengenali karakterkarakter yang dimiliki oleh suatu jenis tanaman. Melalui karakterisasi dapat diidentifikasi penciri
dari suatu jenis tanaman. Kegiatan karakterisasi pada dasarnya dilakukan secara kesuluruhan
pada karakter tanaman. Karakterisasi yang dilakukan untuk seluruh karakter tanaman (secara
detail) bertujuan untuk kegiatan Perlindungan Varitas Tanaman (PVT). Dalam pemuliaan
tanaman, karakterisasi cenderung dilakukan untuk mengetahui karakter-karakter penting yang
bernilai ekonomi atau merupakan penciri dari varitas yang bersangkutan. Pendeskripsian suatu
varitas akan lebih mudah jika sebelumnya telah dilakukan kegiatan karakterisasi. Kegiatan
karakterisasi penting untuk menentukan nilai guna dari materi plasma nutfah yang ada. Kegiatan
tersebut dilakukan secara bertahap dan sistematis untuk mempermudah upaya pemanfaatan
plasma nutfah.
Karakterisasi dilakukan baik pada karakter kualitatif maupun karakter kuantitatif.
Karakter kualitatif adalah karakter yang secara kualitatif berbeda sehingga mudah
dikelompokkan dan biasanya dinyatakan dalam kategori (contohnya: warna bunga, warna daun,
bentuk biji, ada atau tidaknya bulu pada batang dsb). Karakter kuantitatif ialah karakter yang
variasinya dinyatakan dalam besaran kuantitatif sehingga untuk membedakannya diperlukan
pendekatan analisis data (contohnya: tinggi tanaman, tingkat produksi, panjang malai dsb).

Tabel 1. Perbedaan karakter kualitatif dan karakter kuantitatif


Kriteria
Penilaian
Bentuk sebaran
Gen pengendali

Kualitatif
Pengamatan visual
Tegas (discrete)
Satu atau dua gen

Pengaruh lingkungan

Sedikit

Cara pemilihan

Secara visual

Kuantitatif
Pengukuran
Berlanjut (continue)
Banyak gen (polygenic)
Mudah terpengaruh
lingkungan
Berdasarkan analisa data

2. Tujuan Praktikum

Memahami konsep keragaman yang terjadi pada populasi tanaman (penyebab, macam,
arti penting bagi pemuliaan).

Mampu mengidentifikasi karakter yang dimiliki suatu tanaman berdasar pada standar
karakterisasinya (terutama karakter yang berkaitan dengan kegiatan pemuliaan).

Mampu membedakan keragaman yang terjadi pada populasi tanaman.

Mengetahui karakter tanaman yang keragamannya dipengaruhi oleh genetik atau


lingkungan.

3. Pelaksanaan Praktikum
A. Alat dan Bahan

B.

Populasi tanaman
Buku panduan karakterisasi (deskriptor)
Alat ukur (tali, meteran, jangka sorong, hand counter, pengukur kadar gula dll. sesuai
kebutuhan)
Alat tulis (spidol, label dll. sesuai kebutuhan)
Tabel pengamatan
Kamera

Prosedur kerja
Masing-masing kelompok mengamati tanaman yang ditanam
Karakter yang diamati untuk tiap kelompok yaitu kualitatif dan kuantitatif
menggunakan acuan deskriptor komoditi yang bersangkutan (Panduan Pengujian
Individual; PPI).
Jumlah tanaman yang diamati untuk tiap populasi masing-masing 5 tanaman.

Catat data pengamatan pada tabel seperti contoh.


Penting: Laporan dilengkapi dengan dokumentasi yang representatif untuk tiap-tiap
komoditi dan tiap-tiap karakter yang diamati.

Tabel 2. Contoh tabel pengamatan


Komoditi: .. varitas:
Hasil pengamatan
No. Tan
Karakter A
Karakter B
Karakter C
Karakter D
Karakter E
(satuan*)
(satuan*)
(satuan*)
(satuan*)
(satuan*)
1
2
3
..
8
9
10
Jumlah
Rerata
Varian
Keterangan: * jika ada, atau dapat diganti dengan skor.

Karakter yang diamati


Jenis tanaman
Jagung

Kuantitatif
Jumlah daun
Tinggi daun
Umur antesis

Kualitatif
Bentuk

ujung

daun

pertama
Sudut daun dan malai

Buncis

Panjang tanaman
Jumlah daun
Jumlah bunga

Warna bunga
Bentuk ujung daun

Sawi

Tinggi tanaman
Jumlah daun

Warna daun
Bentuk daun terluar
Tekstur Permukaan daun

Timun

Jumlah daun
Panjang tanaman
Umur mulai berbunga

Warna duri
Bentuk daun

Kacang Panjang

Tinggi tanaman

Warna polong

Jumlah daun
Jumlah bunga
Umur mulai berbunga

Bentuk daun
Warna tangkai daun

Kangkung

Tinggi tanaman
Jumlah daun

Bentuk ujung daun


Tipe tanaman
Tekstur permukaan daun

Bayam

Tinggi tanaman
Lebar daun
Jumlah daun

Bentuk sisi daun


Bentuk daun

You might also like