You are on page 1of 7

11/5/2014

Systems Development Life Cycle | Rahadian D. Dewandono

Skip to navigation

Rahadian D. Dewandono
A Passionate Software Developer
15 February 2010

Systems Development Life Cycle

Pengertian SDLC dan Fase-Fasenya


System Development Life Cycle atau yang selanjutnya disebut dengan SDLC merupakan dalam
rekayasa sistem (http://id.wikipedia.org/w/index.php?
title=Rekayasa_sistem&action=edit&redlink=1) dan rekayasa perangkat lunak
(http://id.wikipedia.org/wiki/Rekayasa_perangkat_lunak), adalah proses pembuatan dan
pengubahan sistem serta model (http://id.wikipedia.org/wiki/Model) dan metodologi
(http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi) yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem
tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_komputer) atau informasi
(http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi).
Dalam rekayasa perangkat lunak, konsep SDLC mendasari berbagai jenis metodologi
pengembangan perangkat lunak
(http://id.wikipedia.org/wiki/Metodologi_pengembangan_perangkat_lunak). Metodologimetodologi ini membentuk suatu kerangka kerja untuk perencanaan dan pengendalian
pembuatan sistem informasi, yaitu proses pengembangan perangkat lunak
(http://id.wikipedia.org/wiki/Proses_pengembangan_perangkat_lunak).
SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah dari setiap
tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan utama, yaitu :
Analysis
http://dewa18.wordpress.com/2010/02/15/systems-development-life-cycle/

1/7

11/5/2014

Systems Development Life Cycle | Rahadian D. Dewandono

Design
Implementation
Setiap kegiatan dalam SDLC dapat dijelaskan melalui tujuan (purpose) dan hasil kegiatannya
(deliverable). Apabila kegiatan utama tersebut dijabarkan ke dalam langkah-langkah yang lebih
rinci dapat digambarkan seperti berikut :
+---------------------------------------------------------------------+
:
ANALYSIS
:
DESIGN
: IMPLEMENTATION
:
+--------------------------------------------------------------------:
:
+---------------+
:
:
+-->:
Problem
:
:
:
|
:
Detection :
:
:
|
+---------------+ +-----------+
+-----------+
+---------> |
| :
|
| :
|
|
+---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
|
:
Initial
: | : :
Output
: | : : Programming / :
|
: Investigation : | : :
: | : :
test
:
|
+---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
+---------> |
| :
|
| :
|
|
+---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
|
: Requirements : | : :
Input
: | : : Training /
:
|
:
Analysis
: | : :
: | : :
Other
:
|
+---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
+---------> |
| :
|
| :
|
+---------------+ | : +---------------+ | : +---------------+
: Generation of : | : :
Files
:--+ : :
System
:
: Alternatives : | : :
:
: : Change Over :
+---------------+ | : +---------------+
: +---------------+
|
| :
:
+---------------+ | :
:
: Selection of :--+ :
:
: Proper System :
:
:
+---------------+
:
:

Fase Analisis
http://dewa18.wordpress.com/2010/02/15/systems-development-life-cycle/

2/7

11/5/2014

Systems Development Life Cycle | Rahadian D. Dewandono

Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :


1. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi
secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem
2. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
3. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
4. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap analisis ini adalah :
1. 1. Problem detection
1. Tujuan : Mendeteksi sistem, apabila sistem saat ini semakin berkurang manfaatnya
(memburuk).
2. Hasil : Laporan pendahuluan tentang permasalahan yang terjadi dalam sistem.
2. 2. Initial investigation
1. Tujuan : Memerikan sistem saat ini dengan penekanan pada daerah daerah yang
menimbulkan permasalahan.
2. Hasil : Penjelasan sistem saat ini.
3. 3. Requirement analysis (determination of ideal systems)
1. Tujuan : Mendapatkan konsensus dari komunitas pemakai dari sistem informasi yang
ideal. Sebuah penggantian sistem akan menimbulkan jarak antara sistem saat ini dengan
sistem yang ideal (yang mengacu ke komputerisasi).
2. Hasil : Penjelasan kebutuhan analisis terhadap sistem.
4. 4. Generation of system alternatives
1. Tujuan : Menggali (explore) perbedaan dari alternatif sistem dalam mengurangi jarak
(gap) antara sistem saat ini dengan sistem idealnya.
2. Hasil : Dokumen-dokumen tentang alternatif sistem yang akan digunakan untuk
memperbaiki sistem.
5. 5. Selection of proper system
1. Tujuan : Membandingkan alternatif-alernatif sistem dengan menggunakan metodologi
terstruktur, memilih alternatif sistem yang paling baik, dan menjualnya (sell) kepada
management.
2. Hasil : Hasil-hasil dari studi sistem.

Fase Perancangan / Design


Dalam tahap perancangan (design) memiliki tujuan untuk Mendesain sistem baru yang dapat
menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan
alternatif sistem yang terbaik.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap perancangan ini adalah :
1. 1. Output design
http://dewa18.wordpress.com/2010/02/15/systems-development-life-cycle/

3/7

11/5/2014

Systems Development Life Cycle | Rahadian D. Dewandono

1. Tujuan
: Memerikan bentuk-bentuk laporan sistem dan dokumennya.
2. Hasil
: Bentuk (forms) dari dokumentasi keluaran (output).
2. 2. Input design
1. Tujuan
: Memerikan bentuk-bentuk masukan didokumen dan dilayar ke sistem
informasi.
2. Hasil
: Bentuk (forms) dari dokumentasi masukan (input).
3. 3. File design
1. Tujuan
: Memerikan bentuk-bentuk file-file yang dibutuhkan dalam sistem informasi.
2. Hasil
: Bentuk (forms) dari dokumentasi file.
Fase Implementation
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
1. Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari
sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
2. Mengimplementasikan sistem yang baru.
3. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap implementasi ini adalah :
1. 1. Programming & testing
1. Tujuan : Mengkonversikan perancangan logikal ke dalam kegiatan operasi coding dengan
menggunakan bahasa pemograman tertentu, dan mengetest semua program serta
memastikan semua fungsi / modul program dapat berjalan secara benar.
2. Hasil : Coding program dan spesifikasi program.
2. 2. Training
1. Tujuan : Memimpin (conduct) pelatihan dalam menggunakan sistem, persiapan lokasi
latihan dan tugas-tugas lain yang berhubungan denganp pelatihan (buku-buku panduan
sistem).
2. Hasil : Rencana pelatihan sistem, modul-modul katihan dan sebagainya.
3. 3. System changeover
1. Tujuan : Merubah pemakaian sistem lama ke sistem bari dari sistem informasi yang
berhasil dibangun.Perubahan sistem merupakan tanggungjawab team designer ke pemakai
siste (user organization).
2. Hasil : Rencana (jadwal dan metode) perubahan sistem (contract).

System Development Methodology


System Development Methodology adalah suatu rangkaian langkah untuk mengimplementasikan
SLDC itu sendiri. Dalam dunia rekayasa perangkat lunak terdapat empat buah metodologi dalam
menerapkan SLDC, yakni :
http://dewa18.wordpress.com/2010/02/15/systems-development-life-cycle/

4/7

11/5/2014

1.
2.
3.
4.

Systems Development Life Cycle | Rahadian D. Dewandono

Waterfall Development Methodology


Parallel Development Methodology
Rapid Application Development
Agile Development: Extreme Programming

Kelima metodologi tersebut tidak ada yang paling bagus. Semua mempunyai kelebihan dan
kekurangan. Tergantung suatu kelompok pengembang perangkat lunak menggunakan metode
apa yang paling cocok dengan kondisi lingkungan pengembangan perangkat lunak tersebut.
Waterfall Development Methodology
Waterfall Development Methodology merupakan suatu cara pengembangan software yang fase
fasenya berurutan. Sebuah fase tidak bisa dikerjakan sebelum fase sebelumnya telah selesai
dikerjakan.
Kelebihan dari Waterfall Development Methodology adalah :
1. Proses pengidentifikasian sistem memerlukan waktu yang lama sebelum fase programming
dimulai
2. Meminimalisasi pengubahan sistem pada saat proses pengembangan perangkat lunak
Kekurangan dari Waterfall Development Methodology adalah :
1. Fase perencanaan / design harus dilakukan pada paper yang khusus sebelum fase
programming dimulai
2. Terjadi selisih waktu yang cukup lama antara pengajuan sistem dan pembaharuan sistem
Parallel Development Methodology
Parallel Development Methodology merupakan suatu cara pada SDLC yang melakukan fase
design dan implementation secara paralel.
Kelebihan dari Parallel Development Methodology adalah :
1. Meminimalisasi waktu penjadwalan
2. Meminimalisasi kesempatan untuk dikerjakan ulang
Kekurangan dari Parallel Development Methodology adalah :
1. Masih menggunakan dokument di kertas
2. Menggabungkan subproyek memerlukan suatu keahlian yang khusus. Biasanya banyak
terjadi kegagalan pada saat proses penggabungannya
Rapid Application Development
Rapid Application Development merupakan suatu cara penerapan SDLC dengan membuat suatu
software prototype terlebih dahulu dan kemudian dipresentasikan ke costumer. Jika costumer
menyetujuinya, maka software akan dikembangkan lebih lanjut.
http://dewa18.wordpress.com/2010/02/15/systems-development-life-cycle/

5/7

11/5/2014

Systems Development Life Cycle | Rahadian D. Dewandono

Kelebihan Rapid Application Development adalah :


1. Pengguna dapat memperoleh / menggunakan sistem lebih awal
2. Pengguna dapat merencanakan beberpa tambahan untuk versi setelahnya
Kekurangan Rapid Application Development adalah :
1. Pengguna bekerja dengan sistem yang sebenarnya belum selesai secara keseluruhan
Agile Development: Extreme Programming
Agile Development: Extreme Programming merupakan suatu pengerjaan perangkat lunak secara
cepat. Metode ini sangat cocok untuk proyek perangkat lunak yang membutuhkan waktu lebih
instan dalam pengembangannya.
Kelebihan dari Agile Development: Extreme Programming adalah :
1. Hasil bisa didapat dalam waktu yang sangat cepat
2. Bekerja lebih baik dalam projek dengan tidak ada perubahan yang tak tentu
Kekurangan dari Agile Development: Extreme Programming adalah :
1. Membutuhkan kedisiplinan tinggi
2. Tepat hanya jika dilakukan di projek kecil
3. Membutuhkan lebih banyak inputan dari pengguna
Untuk menentukan metode mana yang lebih cocok diterapkan dalam pengembangan proyek
perangkat lunak, maka harus memperhatikan hal berikut :
Clear user requirements
Familiarity with technology
Complexity of system
Reliability of system
Time schedule
Schedule visibility
FastTrack, Software Engineering

3 Comments

3 thoughts on Systems Development Life Cycle


1.

4 March 2010 at 3:52 PM


sqa indonesia
Nice blog mas
klo ini membahas life cycle klo blog ku membahas SQA walaupun masih cupu :D
========================================

http://dewa18.wordpress.com/2010/02/15/systems-development-life-cycle/

6/7

11/5/2014

Systems Development Life Cycle | Rahadian D. Dewandono

Tertarik tentang SQA masuk sini http://sqaindonesi.wordpress.com


Reply
2.
29 November 2010 at 10:09 AM
Systems Development Life Cycle Ukiehary's Blog
[...] http://dewa18.wordpress.com/2010/02/15/systems-development-life-cycle/ [...]
Reply
3.
26 September 2011 at 10:50 PM
rafflesian.net
wah makasih banyak infony tentang SDLC
Reply

Create a free website or blog at WordPress.com. | The Highwind Theme.


Follow

Follow Rahadian D. Dewandono


Build a website with WordPress.com

http://dewa18.wordpress.com/2010/02/15/systems-development-life-cycle/

7/7

You might also like