Professional Documents
Culture Documents
Dalam era globlalisasi sekarang ini, industri farmasi dituntut untuk dapat bersaing dengan
industri farmasi baik dalam maupun luar negeri untuk menciptakan obat yang bermutu bagi
masyarakat,karena itu diperlukan pedoman bagi industri farmasi untuk dapat menghasilkan
produk yang bermutu yaitu dengan CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik).
Cara Pembuatan Obat Yang Baik (CPOB) menyangkut seluruh aspek produksi dan pengendalian
mutu, bertujuan untuk menjamin mutu obat yang baik dan memenuhi criteria yang telah
ditentukan. Misalnya untuk sediaan tertentu seperti obat tetes mata harus memenuhi syarat bebas
dari partikel asing karena dapat mengiritasi mata, karena itu pembuatannya mutlak
membutuhkan proses penyaringan (filtrasi).
Selain itu dalam teknologi farmasi penyaringan (filtrasi) juga banyak dimanfaatkan untuk
membersihkan air dari sampah pada pengolahan air, menjernihkan preparat kimia di
laboratorium, menghilangkan pirogen (pengotor) pada air suntik injeksi dan obatobat injeksi,
dan membersihkan sirup dari kotoran yang ada pada gula dan untuk memurnikan bahan-bahan
obat dari partikel dan bahan yang tidak diinginkan sehingga dapat menjamin hasil akhir dari
suatu produk obat yang berkualitas dan sesuia syarat yang ditentukan.
1. Pengertian Filtrasi
Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium
penyaringan, atau septum, dimana zat padat itu tertahan. Pada industri, filtrasi ini meliputi ragam
operasi mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang
difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan,
padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah
cair sebelum dibuang. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk
meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan
tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material
yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah
dikembangkan.
Hal yang paling utama dalam filtrasi adalah mengalirkan fluida melalui media berpori. Filtrasi
dapat terjadi karena adanya gaya dorong, misalnya ; gravitasi, tekanan dan gaya sentrifugal. Pada
beberapa proses media filter membantu balok berpori (cake) untuk menahan partikel-partikel
padatan di dalam suspensi sehingga terbentuk lapisan berturut turut pada balok sebagai filtrat
yang melewati balok dan media tersebut.
Filtrasi biasa dilakukan pada skala laboratorium sampai slaka pilot plant/industri baik dengan
cara batch maupun kontinyu.
a)
Filtrasi digunakan untuk memisahkan campuran heterogen zat padat yang tidak larut dalam
cairan. Penyaringan menggunakan corong gelas dan kertas saring dan hasil saringan disebut
filtrat.
Sebelum peralatan filtrasi digunakan harus diperiksa dahulu supaya tidak terjadi hal-hal yang
tidak diinginkan pada waktu beroperasi, misalnya penyaring tidak berfungsi secara optimum.
Fluida mengalir melalui media penyaring karena adanya perbedaan tekanan yang melalui media
tersebut. penyaring dilakukan agar dapat beroperasi pada:
1) Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring
2) Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring
3) Dan vakum pada bagian bawah
Tekanan di atas atmosfer dapat dilakukan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu kolom,
dengan menggunakan pompa atau blower,atau dengan gaya sentrifugal. Dalam suatu penyaring
gravitasi media penyaring bias jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan
menggunakan partikel kasar seperti pasir.
Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal
kasar,penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan penyaring industri adalah
penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi
secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring terusmenerus (steady) atau hanya sebagian. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu,
aliran fluida melalui peralatan secara kontinyu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk
membuang padatan yang terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak
dihentikan selama peralatan beroperasi.
2. Klasifikasi penyaringan
Dalam beberapa penyaringan, padatan-saring yang terbentuk merupakan medium penyaring yang
baik. Berdasarkan gaya pendorong aliran, penyaringan dapat di klasifikasikan sebagai berikut:
1. Penyaring gaya berat (gravity filters)
gravitasi adalah sistem pengaliran air dari sumber ke tempat reservoir dengan cara
memanfaatkan energi potensial gravitasi yang dimiliki air akibat perbedaan ketinggian lokasi
sumber dengan lokasi reservoir
Padatan yang membentuk kue berpori dapat dipisahkan dari cairan dengan penyaringan
berpusing. Umpan dimasukkan ke dalam keranjang berputar yang memiliki dinding bercelah
atau berlubang yang disampuli suatu medium penyaring seperti kanvas atau kain logam. Tekanan
yang dihasilkan dari gaya sentrifugal memaksa cairan melewati medium penyaring,
meninggalkan padatannya. Jika umpan yang masuk keranjang dihentikan dan padatan kue
diputar untuk waktu yang singkat, kebanyakan cairan residu di dalam kue mengalirkan partikel
sehingga padatan lebih kering daripada hal yang sama untuk mesin pres bersaringan (filter press)
atau penyaring vakum (vacuum filter). Ketika material yang tersaring harus dikeringkan secara
berurut dengan alat pemanas, pemakaian penyaring ini dapat dipertimbangkan sebagai langkah
ekonomis.
a.tangki terbuka
b.tangki tertutup
2) Penyaring tekan (filters press):
a. Moore
Penyaring Moore adalah penyaring daun yang orsinil. Kumpulan daun penyaring dicelupkan
dalam tangki slurry, daun penyaring dihubungkan dengan sistim produksi vakum.
b. Kelly
Penyaring ini berbentuk persegi panjang, ditempatkan dalam bejana silinder horizontal.
Kumpulan daun penyaring ini dikeluar masukkan ke bejana dengan bantuan rel dan roda.
c. Sweetland
Penyaring ini berbentuk lingkaran dan sama besar. Penyaringan dilakukan dalam bejana
bertekanan.
d. Niagara
Penyaring ini ditempatkan dalam tangki vertical dan horizontal.
4) Penyaring tabung ( tubular / candle filter )
5) Penyaring Teromol
a. Oliver ( Rotary drum )
b. Topfeed ( Dorco )
6) Penyaring Sabuk mendatar (horizontal belt filter)
3. Macam-Macam Filter
Penyaring berfungsi menahan dan menyangga partikel padatan . syarat penyaring yang baik :
- secara mekanis kuat
- tahan korosi ( terhadap cairan yang ditangani )
- memberikan tahanan yang kecil terhadap aliran ( porosity besar )
Macam- macam filter antara lain:
a. Filter Gravitasi (Gravity Filter)
Filter ini tersusun atas tangki-tangki yang bagian bawahnya berlubang-lubang dan diisi
dengan pasir-pasir berpori dimana fluida mengalir secara laminer.
Filter ini dugunakan untuk proses fluida dengan kuantitas yang besar dan mengandung
sedikit padatan. Contohnya : pada pemurnian air.
Tangki biasanya terbuat dari kayu, bata atau logam tetapi untuk pengolahan air biasa
digunakan beton. Saluran dibagian bawah yang berlubang mengarah pada filtrat, saluran
itu dilengkapi dengan pintu atau keran agar memungkinkan backwashing dari dasar pasir
untuk menghilangkan padatan-padatan yang terakumulasi. Bagian bawah yang berlubang
tertutup oleh batuan atau kerikil setinggi 1 ft atau lebih untuk menahan pasir. Pasir yang
biasa digunakan dalam pengolahan air sebagai media filter adalah pasir-pasir kuarsa
dalam bentuk yang seragam. Kokas yang dihancurkan biasanya digunakan untuk
menyaring asam sulfur. Batu kapur biasanya digunakan untuk membersihkan cairan
organik baik dalam filtrasi maupun adsorbsi.
Hal yang harus diperhatikan dalam filter gravitasi, bongkahan-bongkahan kasar (batu atau
kerikil) diletakkan bagian atas balok berpori (cake) untuk menahan materi-materi kecil yang ada
di atasnya (pasir, dll). Materi yang berbeda ukurannya harus diletakkan dengan membentuk
lapisan-lapisan sehingga dapat bercampur dan ukuran untuk setiap materi harusnya sama untuk
menyediakan pori-pori dan kemampuan yang maksimal.
tekanan akan membantu menjaga cake di dalam melawan filter kain. Setelah filter kosong, tutup
dapat dibersihkan atau dialiri udara berlebih untuk mengeringkan cake lebih dulu. Untuk
kelebihan fluida pencuci dikeringkan pada akhir pencucian dengan cara sama seperti pada
kelebihan slurry dan cake dialiri dengan udara. Tutup dibuka dan cake dibuang bertekanan udara.
Contoh : pembuatan Mg dari air laut.
d. Filter Press
Suatu mesin pres bersaringan berisi satu set plat yang didesain untuk menyediakan
serangkaian ruang atau kompartemen yang didalamnya padatan dikumpulkan. Plat-plat
tersebut dilingkupi medium penyaring seperti kanvas. Lumpur dapat mencapai tiap-tiap
kompartemen dengan tekanan tertentu : cairan melalui kanvas dan keluar ke pipa
pembuangan, meninggalkan padatan dibelakangnya. Plat dari suatu mesin pres bersaringan
dapat berbentuk persegi atau lingkaran, vertikal atau horizontal. Kebanyakan kompartemen
padatan dibentuk dengan cetakan plat berbahan polipropelina. Dalam desain lain,
kompertemen tersebut dibentuk di dalam cetakan plat berbingkai (plate-and-frame press),
yang didalamnya terdapat plat persegi panjang yang pada satu sisi dapat diubah-ubah.
Pengoperasiannya sebagai berikut :
1. Plat dan bingkai dipasang pada posisi vertikal dalam rak logam, dengan kain
melingkupi permukaan setiap plat,dan ditekan dengan keras bersama dengan memutar
skrup hidrolik.
2. Lumpur memasuki suatu sisi akhir dari rangkaian plat dan bingkai.
3. Lumpur mengalir sepanjang jalur pada satu sudut rangkaian tersebut.
4. Jalur tambahan mengalirkan lumpur dan jalur utama ke dalam setiap bingkai.
5. Padatan akan terendapkan di atas kain yang menutupi permukaan plat.
6. Cairan menembus kain, menuruni jalur pada permukaan plat (corrugation), dan
keluar dari mesin press.
7. Setelah merangkai mesin press, lumpur dimasukkan dengan pompa atau tangki
bertekanan pada tekanan 3 s.d. 10 atm.
Perawatan filtrasi harus dirawat secara kontinu agar umur pakai peralatan menjadi lebih panjang.
Langkah-langkah perawatan sebagai berikut :
Media penyaring dibersihkan dengan diblower menggunakan udara sehingga partikelpartikel yang ada di pori-pori penyaring tidak menempel lagi.
Kantong penyaring untuk pembersih gas juga dibersihkan adri media padatan atau
partikel.
Penyaring bercangkang dan berdaun juga dibersihkan dari debu dan karat sehingga media
penyaringan tersebut akan bekerja secara optimum.
sumber : http://tsffarmasiunsoed2012.wordpress.com/2012/05/24/filtrasi-dan-aplikasinyadalam-industri/
diameter porinya bersama-sama dengan cairan. Beberapa filter medium yang sering digunakan antara
lain seperti nilon, dacron cloth, kawat baja (steel mesh) gulungan baja tahan karat berbentuk koil, kain
kasa dan lain-lain.
Dalam industri, filtrasi ini meliputi beragam operasi mulai dari penapisan sederhana sampai separasi
yang amat rumit. Fluidanya mungkin berupa zat cair atau gas, arus yang berharga mungkin fluidanya,
tetapi bisa pula zat padatnya, atau bahkan kedua-duanya. Terkadang tidak ada diantara keduanya yang
berharga, seperti limbah padat yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Dalam filtrasi
industri, kandungan zat padat dapat mencapai jumlah yang sangat tinggi. Kadang-kadang umpan itu
dimodifikasi dengan sesuatu cara perlakuan pendahuluan untuk meningkatkan laju filtrasi, misalnya
dengan pemanasan, rekristalisasi, atau dengan menambahkan bahan penolong filtrasi (filter aid), seperti
selulosa, kapur giling, atau tanah diatomea. Selain dapat membantu melancarkan proses penyaringan
atau meningkatkan laju filtrasi, filter aid juga dapat dapat mempertinggi umur (life time) medium filter
dan menghilangkan zat warna dan bau yang terdapat dalam cairan.
Fluida mengalir melalui medium filter oleh karena adanya perbedaan tekanan yang melintas pada
medium itu. Oleh karena itu, ada filter yang beroperasi pada tekanan yang lebih tinggi dari tekanan
atmosfer di sebelah hulu medium filter, dan ada yang beroperasi dengan tekanan atmosfer di sebelah
hulu dan vakum di sebelah hilir. Tekanan di atas tekanan atmosfer dapat disebabkan oleh gaya gravitasi
yang bekerja pada suatu kolom zat cair, oleh pompa atau blower, atau oleh gaya sentrifugal.
Kebanyakan filter industri adalah filter tekanan atau filter vakum. Alat itu ada yang kontiniu dan ada pula
yang tidak kontiniu, ,bergantung pada cara mengeluarkan zat padatnya, stedi atau terputus-putus. Pada
filter tak kontiniu, aliran zat cair yang melalui piranti itu adalah kontiniu pada sebagian besar siklusnya,
tetapi aliran itu harus diputus-putuskan secara periodic guna memungkinkan zat padat yang terkumpul
itu dikeluarkan. Dalam filter kontiniu, pengeluaran zat padat maupun zat cair berlangsung secara
kontiniu tanpa terputus selama alat itu beroperasi.
Filter Kempa ini dapat dikelompokkan ke dalam beberapa kelompok, yaitu filter tekanan dan filter
vakum. Filter tekanan dapat memberikan perbedaan tekanan yang cukup besar melintas septum
sehingga menghasilkan filtrasi yang cukup cepat dengan zat cair viskos atau zat padat halus.Filter
tekanan yang lazim adalah :
Ada beberapa jenis-jenis yang lain dari filtrasi, yang antara lain adalah :
1. Filter putar-kontiniu (Continuous rotary filter)
Kerugian pada filter plat-dan-bingkai umumnya pada semua proses batch dan
tidak bisa digunakan untuk proses yang berkapasitas besar. Ada beberapa bentuk
filter kontiniu ada tersedia, antara lain :
pendahuluan, yaitu mengendapkan suatu lapisan bahan penolong filtrasi itu terlebih dahulu di atas
medium filter sebelum melakukan filtrasi. Penggunaan lapisan pendahuluan ini biasanya dapat
mencegah pembuntuan medium filter dan menghasilkan filtrat yang jernih.
1. Mempersiapkan produk umpan (feed) yang ukurannya sesuai untuk beberapa proses berikutnya.
2. Mencegah masuknya mineral yang tidak sempurna dalam peremukan (Primary crushing) atau oversize
ke dalam proses pengolahan berikutnya, sehingga dapat dilakukan kembali proses peremukan tahap
berikutnya (secondary crushing).
3. Untuk meningkatkan spesifikasi suatu material sebagai produk akhir.
4. Mencegah masuknya undersize ke permukaan.
Pengayakan biasanya dilakukan dalam keadaan kering untuk material kasar, dapat optimal sampai
dengan ukuran 10 in (10 mesh). Sedangkan pengayakan dalam keadaan basah biasanya untuk material
yang halus mulai dari ukuran 20 in sampai dengan ukuran 35 in.
Permukaan ayakan yang digunakan pada screen bervariasi, yaitu: [Brown,1950]
1. Plat yang berlubang (punched plate, bahan dapat berupa baja ataupun karet keras.
2. Anyaman kawat (woven wire), bahan dapat berupa baja, nikel, perunggu, tembaga, atau logam
lainnya.
3. Susunan batangan logam, biasanya digunakan batang baja (pararel rods).
Sistem bukaan dari permukaan ayakan juga bervariasi, seperti bentuk lingkaran, persegi ataupun persegi
panjang. Penggunaan bentuk bukaan ini tergantung dari ukuran, karakteristik material, dan kecepan
gerakan screen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan material untuk menerobos ukuran ayakan adalah :
1. Ukuran buhan ayakan
Semakin besar diameter lubang bukaan akan semakin banyak material yang lolos.
1. Ukuran relatif partikel
Material yang mempunyai diameter yang sama dengan panjangnya akan memiliki kecepatan dan
kesempatan masuk yang berbeda bila posisinya berbeda, yaitu yang satu melintang dan lainnya
membujur.
1. Pantulan dari material
Pada waktu material jatuh ke screen maka material akan membentur kisi-kisi screen sehingga akan
terpental ke atas dan jatuh pada posisi yang tidak teratur.
1. Kandungan air
Kandungan air yang banyak akan sangat membantu tapi bila hanya sedikit akan menyumbat screen.
Vibrating screens
Revolving screens / trommel