You are on page 1of 4

BAB II

PEMBAHASAN
2.1

Uraian Sisa Hasil Usaha Koperasi Perniagaan

Sisa hasil usaha (SHU) koperasi menurut Pasal 45 UU No. 25/1992 merupakan
pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun tutup buku dikurangi
dengan biaya, penyusutan, dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam satu
tahun tutup buku yang bersangkutan . Persentase pembagian SHU besarnya
berbeda-beda dan dengan bermacam-macam pembagian, SHU dikurangi dana
cadangan dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa anggota, serta untuk
pendidikan koperasi dan keperluan lain, sesuai keputusan rapat anggota.
Usaha koperasi akan memperoleh SHU yang besar pula. Jasa anggota didasarkan
pada partisipasi anggota dalam usaha koperasi. Pada umumnya ada 3 kelompok
jasa anggota, yaitu jasa simpanan, jasa partisipasi dalam usaha da jasa
pengelolalaan. Koperasi yang berencana memperbesar dana sendiri dapat
meningkatkan simpanan anggota dan dana cadangan. Hal ini akan lebih efektif
dari pada menambah modal dari pinjaman ke pihak eksternal (Hendrojogi, 1997)
Pengembalian dana paatronase merupakan distribusi pendapatan bersih koperasi
(SHU) kepada pihak-pihak yang memang berpartisipasi dalam menciptakan
pendapatan kepada para patron sesuai dengan proporsi mereka dalam mecciptakan
penerimaan koperasi. Semakain banyak pembelian barang dilakukantetntu saja
semakin tinggi nilai penerimaan koperasi dari pembelian itu. Dalam Koperasi
pemasaran, siapa yang memasarkan produk lebih banyak berarti telah
memberikan penerimaan yang besar pada koperasi, sehingga mereka harus
diberikan imbalan sesuai dengan tingkat partisipasinya itu. Demikian juga dalam

koperasi kredit, anggota yang banyk melakukan pinjaman berarti telah


memberikan sumbangan besar dalam penerimaan koperasi lewat pembayaran jasa
pinjaman(bunga) dan oleh karenanya kepada mereka pantas diberikan keuntungan
yang lebih besar (Downey, 1989)
Pada akhir tahun kepada anggota (maupun bukan anggota) yang sudah
berpartisipasi akan diberikan bagian SHU sebesar persentase pembelian
dibandingkan dengan total omset penjualan koperasi. Pengembalian dana bagi
para patron bisa dilakukan dalam bentuk uang tunai, bisa pula dalam
bentukpengembalian yang kemudian ditahan oleh koperasi untuk memperbesar
investasi dari anggota dalam bentuk modal sendiri (Hendrojogi, 1997)
Penghitungan sisa hasil usaha dapat dilakukan apabila beberapa informasi dasar
diketahui sebagai berikut:
1. Sisa Hasil Usaha (SHU) total koperasipada satu tahun adalah sisa hasil
usaha yang terdapat pada neraca atau laporan laba rugi koperasi setelah
pajak . Informasi ini diperoleh dari neraca atau laporan laba rugi koperasi.
2. Persentase bagian SHU anggota
3. Total simpanan seluruh anggota adalah kontribusi anggota dalam memberi
modal pada koperasi, yaitu dalam bentuk simpanan poko,

simpanan

wajib, simpanan usaha, dan simpanan lainnya. Informasi ini diperoleh dari
buku simpanan anggota
4. Total seluruh transaksi usaha (volume usaha dan omset) yang bersumber
dari anggoa
5. Jumlah simpanan pera anggota

6. Omset atau volume usaha per anggota. Adalah total nilai penjualan atau
penerimaan dari barang atau jasda suatu periode waktu atau tahun buku
yang bersangkutan
7. Peresentase bagian SHU untuk simpanan anggota, adalah SHU yang
diambil dari SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk modal anggota
8. Persentase bagian SHU untuk transaksi usaha anggota, adalah SHU yang
diambil dari SHU bagian anggota, yang ditujukan untuk jasa transaksi
anggota
Hal-hal yang dicantumkan dalam SHU adalah:
1. Total SHU dalam satu tahun tutup buku
2. Persentase atau pembagian SHU pada anggota sesuai Anggaran Dasaryang
diputuskan dalam rapat anggota koperasi
3. Total simpanan seluruh anggota dan masing masing-masing anggota.

Downey W. David and Stevent P. Ericson. 1989. Manajemen Agribisnis. Penerbit


Erlangga: Jakarta
Hendrojogi. 1997. Koperasi Azas- Azas, teori dan Praktek . PT Raja Grafindo
Persada: Jakarta

You might also like