You are on page 1of 2

Masyarakat Korea yang tinggal di Korea Utara dan Selatan memiliki ciri-ciri khas Mongolia

dan diyakini berasal dari satu kelompok ras yang sama. Bahasa Korea, yang merupakan
bahasa nasional kedua negara tersebut, berkaitan dengan bahasa Jepang dan di dalamnya
terdapat banyak kata-kata yang juga ditemukan dalam bahasa Cina. Sistem penulisan bahasa
Korea menggunakan dua puluh enam simbol fonetik.
Secara resmi, Undang-Undang Korea Utara memberikan kekuasaan politik kepada
masyarakat. Namun, kekuasaan yang sesungguhnya berada di tangan Partai Komunis.
Undang-Undang tersebut memang menjamin hak-hak seperti kebebasan pers, kebebasan
beragama, dan kebebasan berbicara, akan tetapi pada kenyataannya 23,6 juta masyarakat
Korea di Korea Utara sangat dibatasi kebebasannya. Misalnya, seluruh siaran radio dan
televisi dikontrol secara ketat oleh Komite Penyiaran Pusat Korea. Semua stasiun radio yang
dimiliki swasta "diatur" menjadi frekuensi pemerintah. Berita-berita terkini
sering kali disembunyikan dari khalayak umum atau bahkan diubah isinya. Masyarakat
acapkali tidak mengetahui peristiwa-peristiwa yang terjadi sampai berminggu-minggu,
berbulan-bulan, atau bahkan bertahun-tahun sesudahnya.
SEPERTI APA KEHIDUPAN MEREKA?
Sebelum tahun 1900-an, masyarakat Korea adalah masyarakat agrikultur dan memiliki
hubungan kekeluargaan yang erat. Hampir semua orang tinggal di pedesaan kecil dan bekerja
di sawah atau ladang. Tetapi semenjak akhir tahun 1940-an, pihak Komunis mulai
menjadikannya negara industri. Saat ini, sebagian besar masyarakat perkotaan di Korea Utara
bekerja di pabrik, sedangkan masyarakat pedesaan tetap bekerja di sawah atau ladang.
Perjodohan masih lazim terjadi di daerah pedesaan. Sekarang ini, jumlah masyarakat
perkotaan yang memilih pasangan hidupnya sendiri terus bertambah. Selain itu, ikatan
pernikahan dulunya sangat kuat sehingga jarang sekali terjadi perceraian -- bahkan perceraian
tidak pernah terpikir di benak masyarakat. Namun saat ini, perceraian di antara masyarakat
Korea yang berpendidikan dan tinggal di kawasan perkotaan terus meningkat. Hal ini
menyebabkan perceraian tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang memalukan.
Bagi masyarakat Korea, pendidikan bersifat wajib untuk sebelas tahun pertama (termasuk
setahun masa prasekolah) dan tidak dipungut biaya. Dan juga, harus ada persetujuan dari
Partai Komunis agar para murid dapat meneruskan pendidikan setelah tingkat ke-10. Selama
liburan musim panas, para murid juga harus bekerja untuk negara.
Di Korea Utara, pemerintah mengontrol seluruh aspek kehidupan masyarakat. Sebagian besar
kesenian dan hiburan dibantu dan dikontrol oleh pemerintah. Bahkan cara seniman bekerja
pun dibatasi. Pada intinya, segala hal yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Komunis
dilarang oleh pemerintah.
Makanan utama masyarakat Korea adalah nasi dan terkadang dilengkapi dengan ikan,
sayuran, atau buah. Makanan khasnya adalah kimchi, terbuat dari campuran kol, lobak putih,
dan bermacam sayuran lainnya yang dibumbui rempah-rempah.
APA KEPERCAYAAN MEREKA?
Sebelumnya, gabungan dari paham Konfusius, Budhisme, dan perdukunan (kepercayaan pada
dunia dewa yang tak kasat mata, roh-roh jahat, dan roh-roh leluhur) mendominasi

kepercayaan masyarakat Korea. Tapi sejak tahun 1945, kepercayaan tersebut secara resmi
dibatasi. Penguasa Korea Utara yang pertama, Kim Il-sung, sangat dihormati dan dipuja
rakyatnya. Dia dianggap mahatahu dan mahahadir. Sama dengan penguasa yang lama,
pemerintahan di bawah Kim Jong-il ini juga menindas rakyatnya. Bagaimanapun juga,
sampai sekarang belum diketahui apakah masyarakat harus memuja penguasa yang baru ini.
Meskipun secara teknis kebebasan beragama dijamin oleh pemerintah Korea Utara, pada
kenyatannya kegiatan beragama sangat ditekan.
Masyarakat Korea percaya bahwa roh anggota keluarga yang telah meninggal tetap tinggal
dalam keluarga. Karena alasan inilah, keluarga berusaha untuk melahirkan seorang pewaris
laki-laki agar dapat meneruskan garis keturunan. Dialah yang akan melakukan ritual leluhur
dalam rumah tangga dan di tempat pekuburan keluarga.
APA SAJA KEBUTUHAN MEREKA?
Setelah banjir bandang melanda Korea Utara, banyak daerah yang mengalami kekurangan
pangan. Beberapa orang malahan terpaksa memakan rumput dan akar-akaran untuk bertahan
hidup. Karena itulah, mereka harus diperkenalkan kepada Dia yang mampu mencukupi
semua yang mereka butuhkan.
Secara politik, Korea Utara merupakan salah satu negara yang paling terkontrol di dunia.
Pemerintah Korea secara resmi menentang kekristenan dan Injil di seluruh wilayahnya. Saat
ini, masyarakat Korea Utara memerlukan kebebasan politik dan spiritual.
Pokok Doa
1. Berdoalah agar sistem hukum di Korea Utara yang menentang pengabaran Injil
diubah.
2. Mintalah pada Tuhan untuk membukakan hati masyarakat Korea terhadap
kekristenan.
3. Berdoalah agar Korea Utara membuka dirinya terhadap para misionaris Kristen.
4. Berdoalah agar Tuhan mengirimkan Roh Kudus-Nya untuk menyadarkan masyarakat
Korea bahwa mereka memerlukan Juru Selamat.
5. Mintalah pada Tuhan untuk melindungi, menguatkan, dan mendukung sebagian kecil
orang-orang Kristen di Korea.
6. Berdoalah agar Tuhan memberi kesempatan pada orang-orang percaya ini untuk
membagikan kasih Yesus pada sesamanya.
7. Rebutlah kekuasaan dan kekuatan roh-roh yang telah mengikat masyarakat Korea
selama beberapa generasi.
8. Mintalah agar Tuhan membangkitkan gereja-gereja lokal yang teguh di Korea Utara.
(t/Lanny)

You might also like