You are on page 1of 9

MAKALAH sistem informasi

Pengembangan sistem informasi

DISUSUN OLEH :
1.SUCI RACHAMAWATI

01112021

2.FITRI RACHMAD

01112033

3.TRI HENDRA.M

01212015

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya
mendefiniskan sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk
mencapai suatu tujuan tertentu.
Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang berbeda
adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan elemenelemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan definisi yang
lebih luas.
Sistem informasi adalah suatu sinergi antara data, mesin pengolah data (yang biasanya
meliputi komputer, program aplikasi dan jaringan) dan manusia untuk menghasilkan
informasi. Jadi sistem informasi bukan hanya aplikasi perangkat lunak. Sistem
Informasi ada pada hampir setiap perusahaan atau instansi untuk mendukung kegiatan
bisnis mereka sehari-hari. Biasanya porsi pengerjaan pengembangan sistem informasi
diserahkan kepada orang-orang yang bekerja di bidang teknologi informasi.
Perancangan sistem informasi merupakan pemgembangan sistem baru dari sistem
lama yang ada, di mana masalah-masalah terjadi pada sistem lama diharapkan sudah
teratasi pada sistem yang baru.
B. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan dalam makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui apa itu pengembangan sistem dalam komputer.
2. Mengenali apa tahap-tahap dan siklus dalam pengembangan sistem.

C. Rumusan Masalah

Rumusan masalah dalam makalah ini antara lain:


1. Pengertian pengembangan sistem
2. Siklus pengembangan sistem
3. Tahapan dalam pengembangan sistem.
D. Metode Penulisan

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah metode menggunakan
internet.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pengembangan Sistem
Pengembangan sistem (systems development) dapat berarti menyusun suatu sistem
yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau
memperbaiki sistem yang telah ada. Sistem yang lama perlu diperbaiki atau diganti
disebabkan karena beberapa hal, yaitu sebagai berikut ini:
1. Adanya permasalahan-permasalahan (problems) yang timbul di sistem yang lama.
2. Ketidakberesan dalam sistem yang lama menyebabkan sistem yang lama tidak
dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan.
3. Kecurangan-kecurangan disengaja yang menyebabkan tidak amannya harta
kekayaan perusahaan dan kebenaran dari data menjadi kurang terjamin.
4. Kesalahan-kesalahan yang tidak disengaja yang juga dapat menyebabkan
kebenaran dari data kurang terjamin.
5. Tidak efisiennya operasi.
6. Tidak ditaatinya kebijaksanaan manajemen yang telah ditetapkan.
7. Pertumbuhan organisasi.

Sebuah sistem informasi adalah untuk mengatur manusia dan komponen-komponen mesin,
dan prosedur-prosedur yang saling berkaitan untuk mendukung kebutuhan informasi atau
bisnis pada sebuah organisasi dan para pengguna sistem. Sistem tersebut tidak seperti paket
program perangkat lunak aplikasi tetapi harus terlebih dahulu dikostumisasi.

B. Siklus Pengembangan Sistem

1. Pengertian Siklus Pengembangan Sistem


Pengembangan sistem informasi yang berbasis komputer dapat merupakan tugas
kompleks yang membutuhkan banyak sumber daya dan dapat memakan waktu
berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun untuk menyelesaikannya. Proses
pengembangan sistem melewati beberapa tahapan dari mulai sistem itu direncanakan
sampai dengan sistem tersebut diterapkan, dioperasikan dan dipelihara. Bila operasi
sistem yang sudah dikembangkan masih timbul kembali permasalahan-permasalahan
yang kritis serta tidak dapat diatasi dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu
dikembangkan kembali suatu sistem untuk mengatasinya dan proses ini kembali ke
tahap yang pertama, yaitu tahap perencanaan sistem. Siklus ini disebut dengan siklus
hidup suatu sistem (systems life cycle). Daur atau siklus hidup dari pengembangan
sistem merupakan suatu bentuk yang digunakan untuk menggambarkan tahapan utama
dan langkah-langkah di dalam tahapan tersebut dalam proses pengembangannya.
Siklus pengembangan sistem (system development life cycle = SDLC) adalah prose
formal yang harus dilakukan oleh suatu organisasi yang akan membangun sistem
informasi berbasis komputer, yang tergantung beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut
termasuk ukuran organisasi, deskripsi tugasnya, relevansi pengalamannya, dan latar
belakang pendidikan dalam konsep-konsep proses informasi, peralatan, dan teknik.
2. Keterlibatan Pengguna dalam Pengembangan Sistem
Berikut ini beberapa contoh bagaimana keterlibatan pengguna di dalam
pengembangan suatu sistem, yaitu:
a. Pentingnya bagi pengguna untuk menjelaskan bagaimana sistem yang
sedang berjalan pada bagian tempat pengguna bekerja.
b. Menemukan dan mendiskusikan permasalahan yang dihadapi dan
bagaimana hal itu dapat diperbaiki pada sistem yang baru.
c. Kemungkinan perlu untuk memakai tenaga analis sistem dan desainer
yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem untuk memenuhi kebutuhan
bagian.
d. Kemungkinan anda sebagai pengguna selalu dilibatkan di dalam hal
persetujuan proyek dan anggaran sebagai anggota special steering
committee.
e. Pada saat pengembangan sistem akan selesai, pengguna akan dimintai

bantuannya untuk mengevalusi dan uji coba, untuk memastikan bahwa


sistem bekerja dengan sempurna.
f.

Anda sebagai pengguna turut membantu mempersiapkan sebagian dari


dokumentasi yang dikumpulkan selama proses pengembangan sistem.

g. Anda seharusnya menghadiri pengarahan singkat dan sesi pelatihan untuk


belajar bagaimana sistem baru akan mempengaruhi pekerjaan anda dan
operasi prosedur baru nantinya.
h. Terakhir tetapi pasti, anda akan menggunakan sistem yang baru tersebut.
Ada enam tahapan dalam siklus pengembangan sistem secara konseptual, yaitu:
a.

Analisis sistem
Menganalisis dan mendefinisikan masalah dan kemungkinan solusinya untuk sistem
informasi dan proses organisasi.

b. Mendefinisikan kebutuhan sistem baru (perancangan sistem)


Merancang output, input, struktur file, program, prosedur, perangkat keras dan
perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem informasi.
c.

Mendesain sistem baru


Membangun perangkat lunak yang diperlukan untuk mendukung sistem dan
melakukan testing secara akurat. Melakukan instalasi dan testing terhadap perangkat
keras dan mengoperasikan perangkat lunak.

d. Mengembangkan sistem baru dan uji coba oleh pengguna

e.

Implementasi sistem baru


Beralih dari sistem lama ke sistem baru, melakukan pelatihan dan panduan seperlunya.

f.

Evaluasi sistem baru dan pemeliharaan sistem


Mengevaluasi sejauih mana sistem telah dibangun dan seberapa bagus sistem telah
dioperasikan.
Siklus tersebut berlangsung secara berulang-ulang. Siklus di atas merupakan model
klasik dari pengembangan sistem informasi. Model-model baru, seperti prototyping,
spiral, 4GT dan kombinasi dikembangkan dari model klasik di atas.

C. Tahapan Pengembangan sistem


Tahapan pengembangan sistem adalah yaitu:
Tahap 1: Analisis sistem berjalan,
Tahap 2: Mendefinisikan kebutuhan sistem baru,
Tahap 3: Mendesain sistem baru,
Tahap 4: Mengembangkan sistem baru dan uji coba oleh pengguna,
Tahap 5: Implementasi sistem baru,
Tahap 6: Evaluasi sistem baru, dan
Tahap 7: Pemeliharaan system
.

Secara teori inilah siklus hidup pengembangan sistem. Namun pada praktiknya hal ini
tidaklah selalu mulus untuk dilaksanakan. Banyak faktor yang mempengaruhi

keberhasilan pengembangan sistem informasi. Terutama adalah pada faktor manusia


yang terlibat. Dari pihak pengembang, kurangnya keahlian dan pengalaman bisa
menyebabkan kesalahan dalam satu tahapan sehingga menyebabkan siklus ini harus
diulangi dari tahapan yang salah. Bisa terjadi bahwa siklus ini dilakukan sampai
berulang-ulang.

Dari pihak pengguna, idealnya perlu bersama-sama dengan pihak pengembang untuk
memahami sistem informasi mulai dari awal siklus hidup pengembangan sistem.
Namun yang sering terjadi pihak pengguna menyerahkan semuanya kepada pihak
pengembang sehingga pada saat implementasi (testing atau training) pihak pengguna
tidak menyetujui (menolak) sebagian atau seluruh rancangan dari sistem yang telah
selesai dibangun oleh pihak pengembang.

You might also like