Professional Documents
Culture Documents
1. Tujuan :
3. Dasar Teori
SUSU
Susu merupakan makanan alami yang keluar dari payudara mamalia tanpa
tambahan apapun. Ia akan keluar setelah mamalia melahirkan. Sekalipun
rasanya biasa-biasa saja, susu mengandung unsur-unsur yang murni dan alami.
Susu dianggap sebagai makanan yang sempurna dilihat dari kandungan di
dalamnya yang lengkap seperti air, karbohidrat, protein, lemak, vitamin,
mineral dan enzim. Susu mengandung :
1. Air 87,4 %
Ini adalah kadar yang tepat yang menjadikan unsur-unsur yang lainnya
berbentuk lendir seperti protein atau berbentuk gumpalan seperti lemak atau
berbentuk larutan seperti laktosa. Aktifitas enzim harus berlangsung dalam
cairan, sementara proses pembentukan susu tidak mungkin terjadi kecuali
dalam bentuk cairan.
2. Karbohidrat sebanyak 4,37%
Karbohidrat dalam susu dalam bentuk laktosa, glukosa dan galaktosa.
Laktosa sebagian besar terdiri dari gula susu dan berbentuk cair. Itulah yang
menyebabkan susu terasa sedikit manis, karena unsur pemanisnya memang
rendah (manis laktosa berbanding 1/6 manis sukrosa). Laktosa merupakan
sumber panas yang terdapat pada susu. Laktosa pula yang membantu dalam
proses kaseasi (pembekuan menjadi keju).
3. Unsur Asam Nitrat sebanyak 3,5%
Unsur asam nitrat selain protein adalah yuria, asam urik, ammonia dan
asam amino
Vitamin
Enzim libis khusus untuk mengurai lemak menjadi asam lemak dan
gliserin
Enzim laksatis penting sekali untuk fermentasi susu menjadi asam dan
pembentukan keju
Kasein
Kasein adalah protein yang ditemukan dalam susu dan digunakan secara
terpisah dalam banyak makanan sebagai bahan pengikat. Secara teknis, itu
adalah bagian dari kelompok yang disebut phos phopr oteins , koleksi protein
terikat dengan sesuatu yang mengandung asam fosfat. Kasein juga dapat
disebut caseinogen, terutama dalam makanan Eropa. Kasein adalah protein
yang paling banyak tersedia di susu. Protein ini relatif tidak bisa larut dan
cenderung membentuk struktur yang disebut misel yang meningkatkan
kelarutannya di air. Selama pemrosesan susu, yang umumnya melibatkan panas
atau asam, senyawa kasein peptide dan struktur misel akan terganggu dan
membentuk struktur yang lebih sederhana. Hasilnya, material seperti gelatin
terbentuk. Ini adalah dasar mengapa kasein memiliki daya cerna yang lebih
rendah, dan juga pelepasan asam amino yang perlahan tapi stabil ke dalam
sirkulasi.
Dalam satu penelitian, para peneliti memberi para subyek dengan 30 gram
protein, ada yang kasein dan ada yang whey. Kemudian mereka diukur dari
efek anabolic dan katabolic selama 7 jam setelah mengonsumsinya. Whey
protein menghasilkan peningkatan yang cepat amino dalam darah dan sitesa
protein, tapi hanya sebentar. Kasein, disisi lain, menghasilkan peningkatan
amino yang lama dalam darah dan menghasilkan 34% pengurangan dalam
pemecahan protein. Keseimbangan protein bisa terjaga lebih positif setelah
konsumsi kasein bahkan setelah 7 jam. Efek yang lama dari kasein banyak
disebabkan karena pengosongan perut yang tertunda dan penyerapan yang
lebih lambat dari usus ke darah.
Kasein adalah garam, berarti tidak memiliki muatan ion bersih, dari elemen
kalsium. kasein memiliki sejumlah sifat yang menarik yang membuat itu
berguna dalam makanan dan memasak. Banyak orang percaya protein yang
sehat jika dikonsumsi bila tidak didenaturasi - salah satu jalur utama penalaran
yang digunakan dalam mendukung makanan mentah diet. Denaturing terjadi
dalam susu bersama dengan lemak dan laktosa. Kasein merupakan protein
konjugasi antara protein dengan fosfat membentuk fosfoprotein.
Dalam kasein tidak hanya terdiri dari zat-zat organik, melainkan
mengandung juga zat anorganik seperti kalsium, fosfor, dan magnesium.
Dalam keadaan murni, kasein berwarna putih seperti salju, tidak berbau, dan
tidak mempunyai rasa yang khas. Kasein murni tidak larut dalam air dingin dan
garam netral. Kasein terdispersi dalam air panas, basa, dan garam basa.
Kasein dapat diendapapkan oleh asam, enzim rennet, dan alkohol. Selain
penambahan asam, pengendapan kasein susu juga dilakukan dengan
penambahan renin, yaitu suatu enzim proteolitik yang diperoleh dari induk sapi
betina. oleh karena itu, susu dapat dikoagulasikan (digumpalkan) oleh asam
yang
terbentuk
di
dalam
susu
sebagai
aktivitas
dari
mikroba.
kzasein digunakan untuk sumber protein dalam tubuh. Sebagai suplai asamasam amino essential.Secara komersial digunakan untuk bahan perekat,
pelindung lapisan kertas, dan plastik kasein. selain itu pencernaan kasein di
dalam tubuh sangat lambat, sehingga dapat mencegah penyusutan otot lebih
baik daripada whey protein.
Laktosa
Laktosa ditemukan pada susu pada tahun 1619 oleh Fabriccio Bartoletti, dan
diidentifikasi sebagai gula pada tahun 1780 oleh Carl Wilhelm Scheele.
Laktosa adalah bentuk disakarida dari karbohidrat yang dapat dipecah menjadi
bentuk lebih sederhana yaitu galaktosa dan glukosa. Laktosa ada di dalam
kandungan susu, dan merupakan 2-8 persen bobot susu keseluruhan.
Mempunyai rumus kimia C12H22O11.
Laktosa merupakan disakarida yang berasal dari kondensasi antara
galaktosa dan glukosa, yang membentuk ikatan glikosida 14-. Nama
terjadi
pada
manusia.Ketidakmampuan
mencerna
laktosa
ini
Isolasi Kasein
Menimbang 200 gram sampel susu ke dalam gelas kimia
Sampel dipanaskan sampai suhu 400 C dan ditambahkan tetes demi tetes
asam asetat 1:10 sambil diaduk terus-menerus (penambahan asam setat
dilanjutkan sampai casein tidak terpisah lagi)
5. Pengamatan
Bobot sampel susu
: 200,00
: 39,3222 g
: 46,1866 g
Bobot kasein
6.8644 g
0,1786 g
6,2083 g
Bobot laktosa
6,0297 g
6. Perhitungan
% Kasein
:
:
: 3,43 %
% Laktosa :
:
: 3,01 %
7. Pembahasan
Percobaan ini bertujuan untuk mengisolasi kasein dan laktosa dari susu. Dalam
percobaan ini digunakan susu cair. Isolasi kasein dapat dilakukan dengan
pengasaman. Dalam percobaan dilakukan isolasi kasein dengan cara
pengasaman yaitu dengan menambahkan asam asetat glacial sehingga di
peroleh persentase kasein dalam susu sebesar 3,43%. Jumlah yang diperoleh
hampir sama dengan kadar kasein dalam susu secara teori yaitu 3,50%
perbedaan persentase yang diperoleh mungkin disebabkan oleh adanya sampel
yang menempel pada tissu pada saat dilakukan pengeringan dengan
menggunakan tissu.
Sedangkan isolasi laktosa dilakukan dengan menambahkan kalsium karbonat
kedalam filtrat dari analisa kasein kemudian dilakukan penyaringan dan
penambahan etanol 95% dan karbon aktif yang kemudian di saring lagi dan
didiamkan untuk memperoleh kristal yang sempurna. Dalam hal ini diperoleh
persentase laktosa sebesar 3,01% dalam susu yang di analisa sedangkan secara
teori kadar laktosa dalam susu adalah 4,37% hal ini mungkin disebabkan oleh
pada proses penyaringan, terdapat kristal yang menempel pada corong
burchner yang digunakan.
8. Kesimpulan
Dari hasil percobaan yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa persentase
kassein yang terdapat dalam sampel susu adalah 3,43 % sedangkan persentase
laktosa adalah sebesar 3,01 %
9. Daftar Pustaka
http://logku.blogspot.com/
http://rinelda-ayu.blogspot.com/
http://wikimediafoundation.org/
http://qualityz.blogspot.com/