Professional Documents
Culture Documents
A. Data,masalah solusi
1. Variable pertama(mobilisasi dini)
a. Data
Berdasarkan
dilakukan
PRAYA
oleh
terhitung
hasil
calon
dari
studi
peneliti
tanggal
pendahuluan
di
ruang
1-30
yang
Nifas
RSUD
september
2014
mobilisasi
post
section
caesarea
dalam
yang
diberikan
oleh
perawat
setempat
oleh
hasil
calon
terhitung
dari
studi
peneliti
tanggal
pendahuluan
di
ruang
1-30
yang
Nifas
RSUD
september
2014
56
persalinan
pasien
melalui
tersebut
yang
operasi
sectio
menjalani
caesarea
proses
memiliki
b. Masalah
Sebagian besar pasien post sectio caesarea yang
dirawat diruang nifas RSUD PRAYA memiliki lama proses
penyembuhanluka
yang
berbeda.
Hal
ini
disebabkan
c. Solusi
Tindakan
yang
diberikan
oleh
perawat
setempat
B. Rumusan masalah
Berdasarkan
uraian
data
di
atas
dapat
disimpulkan
mobilisasi
dini
dengan
proses
penyembuhan
luka
C. Tujuan penelitian
1. Tujuan umum
Untuk
mengetahui
hubungan
mobilisasi
dini
dengan
2. Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi
frekuensi
mobilisasi
dini
di
ruang
hubungan
mobilisasi
dini
dengan
D. Manfaat penelitian
1. Bagi peneliti
Diharapkan dapat memberikan manfaat pada peneliti
dalam
menambah
pengalaman
dan
pengetahuan
untuk
atau
mengenai
Hubungan
mobilisasi
luka
pasien
penyembuhan
data
dasar
pada
bagi
peneliti
dini
post
selanjutnya
dengan
sectio
proses
caesarea
di
digunakan
sebagai
pengetahuan
memberikan
pelayanan
bagi
kesehatan
perawat
pada
pasien
dalam
terutama
E. Keaslian penelitian
Penelintian
serupa
rahmatullah
pada
pengetahuan
dan
tahun
sikap
pernah
2011
ibu
dilakakan
dengan
post
oleh
judul
sectio
siti
gambaran
caesaria
tentang
selong
periode
25
November
2011
sampai
25
accidental
bahwa
pengetahuan
sampling.
ibu
Hasil
post
penelitian
sectio
menunjukkan
caesarea
tentang
tentang
mobilisasi
dini
di
RSUD.Dr.Rsoedjono
penelitian
HS(2014)ingin
sekarang
mengetahui
yang
dilakukan
apakah
ada
oleh
hubungan
post
dalam
sectio
caesarea,
penelitian
Desain
ini
adalah
penelitian
yang
digunakan
survei
analitik
dengan
pendekatan cohort.
Desain survei analitik yaitu suatu penelitian yang
mencoba menggali bagaimana dan mengapa masalah kesehatan
tersebut bisa terjadi, kemudian melakukan analisis hubungan
antara faktor resiko (faktor yang mempengaruhi efek) dengan
faktor efek (faktor yang dipengaruhi oleh resiko), dengan
pendekatan
cohort,
yaitu
suatu
pnelitian
yang
digunakan
Artinya,
diidentifikasi
dulu,
faktor
risiko
kemudian
yang
diikuti
akan
dipelajari
kedepan
secara
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
mobilisasi
ibu
post
partum
adalah
suatu
tidur,
disamping
kursi,
kemampuan
kloset
duduk,
mengerakkan
dan
sebagainya
ekstremitas
atas.
(Suparyanto, 2010).
Wanita
yang
baru
bersalin
memang
memerlukan
harus
bergerak
ditempat
tidur
yaitu
miring
ke
kiri
tahap
mobilisasi
dini
ini
ibu
mungkin
ketika
pertama
kali
bangun
dari
tempat
tidur
Mobilisasi
dini
adalah
pergerakan
yang
dilakukan
tubuh
berjalan.
untuk
Menurut
melakukan
Kasdu
peregangan
(2003)
dalam
atau
belajar
Bariah,(2010)
yang
membaik.
Pasien
yang
mengalami
operasi
adalah
membimbing
kebijaksanaan
penderita
keluar
untuk
dari
selekas
tempat
mungkin
tidurnya
dan
membimbingnya
selekas
mungkin
berjalan
(Soelaiman,
2000).
aspek
karena
yang
hal
terpenting
itu
pada
esensial
fungsi
untuk
fisiologis
mempertahankan
kemandirian.
Dari
kedua
definisi
tersebut
dapat
disimpulkan
sedini
mungkin
dengan
cara
membimbing
dengan
bebas
dan
imobilisasi
mengacu
pada
dan
banyak
imobilisasi
tingkatan
mengalami
berada
pada
imobilisasi
kemunduran
dan
suatu
parsial.
selanjutnya
rentang
Beberapa
berada
di
berada
pada
kondisi
imobilisasi
mutlak
dan
Mobilisasi
dalam
dini
mempercepat
merupakan
pemulihan
faktor
paska
yang
bedah
menonjol
dan
dapat
Mobilisasi
sangat
penting
dalam
percepatan
hari
seperti
terjadinya
dekubitus,
penegangan
otot-otot
di
darah
pernapasan
terganggu,
dan
seluruh
kekakuan
tubuh
juga
atau
dan
sirkulasi
adanya
gangguan
di
mobilisasi
daerah
operasi
ataupun
dengan
klien
tidak
alasan
takut
mau
melakukan
jahitan
lepas
Disinilah
peran
perawat
sebagai
edukator
dan
gerak
pasif
ini
berguna
untuk
menjaga
otot
orang
lain
secara
pasif
misalnya
perawat
sendi
secara
dengan
aktif
cara
menggunakan
misalnya
pasien
otot-ototnya
berbaring
dan
menggerakkan kakinya.
3. Rentang gerak fungsional
Berguna untuk memperkuat otot-otot dan sendi dengan
melakukan aktifitas yang diperlukan.
3. Jenis Mobilitas/Mobilisasi
1. Mobilitas penuh, merupakan kemampuan seseorang untuk
bergerak
melakukan
secara
interaksi
sehari-hari.
saraf
penuh
sosial
Mobilitas
motorik
dan
volunter
penuh
dan
bebas
dan
ini
sehingga
dapat
menjalankan
peran
merupakan
fungsi
sensorik
untuk
dapat
sebagian
kehilangan
kontrol
pada
ekstremitas
motorik
dan
bawah
sensorik.
karena
Mobilitas
sebagian
individu
untuk
temporer,
bergerak
merupakan
dengan
kemampuan
batasan
yang
untuk
bergerak
sifatnya
menetap.
rusaknya
sistem
terjadinya
Hal
saraf
hemiplegia
dengan
tersebut
yang
batasan
disebabkan
reversibel,
karena
kemampuan
stroke,
yang
oleh
contohnya
paraplegi
1. Gaya Hidup
perubahan
gaya
hidup
dapat
mempengaruhi
kemampuan
penyakit
karena
dapat
dapat
mempengaruhi
mempengaruhi
kemampuan
fungsi
sistem
akan
mengalami
keterbatasan
pergerakan
dalam
melakukan
kebudayaan.
budaya
mobilitas
Sebagai
sering
dapat
contoh,
berjalan
orang
jauh
juga
yang
memiliki
merasa
ambulation.
lebih
Dengan
sehat
dan
bergerak,
kuat
dengan
otot-otot
early
perut
dan
ibu
merasa
sehat
dan
membantu
mempercepat
cepat
pulih
misalnya
kontraksi
uterus,
dengan
a.
Peningkatan
uterus
yang
suhu
tidak
tubuh.
baik
Karena
sehingga
adanya
sisa
involusi
darah
tidak
dari
tanda
infeksi
adalah
peningkatan
suhu
mobilisasi
dini
tubuh.
b. Perdarahan
kontraksi
yang
uterus
abnormal.
akan
Dengan
baik
sehingga
fundus
uteri
uterus
yang
tidak
baik.
Tidak
dilakukan
dan
sisa
plasenta
sehingga
menyebabkan
Kasdu
bertahap
(2003)
berikut
mobilisasi
ini
akan
dini
dilakukan
dijelaskan
tahap
dulu. Mobilisasi
menggerakkan
ujung
jari
kaki
dan
memutar
dan
kekanan
mencegah
trombosis
dan
trombo
dapat
mulai
emboli.
c. Setelah
24
jam
ibu
dianjurkan
untuk
ibu
dapat
duduk,
dianjurkan
ibu
belajar
berjalan.
8. Pelaksanaan Mobilisasi Dini
a. Hari ke 1
1) Berbaring
miring
kekanan
dan
kekiri
yang
dapat
b. Hari ke 2
1) Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernafas
dalam-dalam
batuk
lalu
kecil
menghembuskannya
yang
gunanya
disertai
untuk
batuk-
melonggarkan
pernafasan
dan
sekaligus
menumbuhkan
kepercayaan
posisi
tidur
terlentang
dirubah
menjadi
setengah duduk.
3) Selanjutnya secara berturut-turut, hari demi hari
penderita atau ibu yang sudah melahirkan dianjurkan
belajar duduk selama sehari.
c. Hari ke 3 sampai 5
1) belajar
berjalan
kemudian
berjalan
sendiri
pada
secara
teratur
dan
bertahap
serta
B. Konsep Luka
1. Pengertian
Menurut A.Azis Alimul Hidayat (2011), luka adalah
keadaan
dapat
terputusnya
menyebabkan
kontinuitas
terganggunya
jaringan
fungsi
tubuh,
tubuh
yang
sehingga
sifat
kejadian,
luka
dibagi
menjadi
disengaja
misalnya
luka
terkena
radiasi
atau
bedah,
menjadi
luka
tertutup
dan
luka
terbuka.
Disebut
(luka
akibat
tusukan)
dan
gesekan),
hautration
luka
puncture
(luka
(luka
akibat
alat
perawatan luka).
Berdasarkan penyebabnya, luka dibagi menjadi dua
yaitu
luka
mekanik
dan
luka
nonmekanik.
Luka
mekanik
terdiri atas:
a. vulnus scissum atau luka sayat akibat benda tajam,
pinggir luka kelihatan rapi.
b. Vulnus contusum, luka memar dikarenakan cedera pada
jaringan bawah kulut akibat benturan benda tumpul.
c. Vulnus kaceratum, luka robek akibat terkena mesin atau
benda lainnya yang menyebabkan robeknya jaringan rusak
yang dalam.
d. Vulnus punctum, luka tusuk yang kecil dibagian luar
(bagian mulut luka), akan tetapi besar di bagian dalam
luka.
e. Vulnus
seloferadum,
luka
tembak
akibat
tembakan
A.Azis
Alimul
Hidayat
(2011),
proses
hemostasis
yang
ditandai
dengan
pelepasan
disertai
proses
peradangan
dan
migrasi
sel
A.Azis
luka
Alimul
Hidayat
dipengaruhi
oleh
(2011),
berbagai
Proses
faktor,
yaitu:
a. Vaskularisasi,
membutuhkan
mempengaruhi
peredaran
luka
darah
karena
yang
baik
luka
untuk
dalam
darah
akan
mengalami
proses
berlangsung
sejalan
kecepatan
perbaikan
dengan
pertumbuhan
Namun
selanjutnya,
sistem
perbaikan
atau
kematangan
proses
sel
sel
penuaan
sehingga
usia
seseorang.
dapat
menurunkan
dapat
memperlambat
proses penyembuhan.
d. Penyakit lain, mempengaruhi proses penyembuhan luka.
Adanya penyakit seperti diabetes militus dan ginjal
dalam memperlambat proses penyembuhan luka.
e. Nutrisi,
merupakan
unsur
utama
dalam
membantu
gizi
diperlukan
di
dalamnya.
untuk
Sebagai
membantu
contoh,
proses
Vitamin
epitelisasi
atau
kofaktor
pada
sistem
enzim
yang
mengatur
penyembuhan
banyak
mengkonsumsi
akan
mengalami
luka.
Orang
yang
obat-obatan,
proses
terlalu
merokok
penyembuhan
luka
gemuk,
dan
stres
yang
lebih
lama.
5. Masalah yang terjadi pada luka
Menurut
A.Azis
Alimul
Hidayat
(2011),
Beberapa
ditandai
perubahan
dengan
tandai
adanya
vital
perdarahan
seperti
kenaikan
darah,
melemahnya
kondisi
tubuh,
kehausan
serta
bengkak,
jaringan
disekitar
luka
mengeras
merupakan
seluruhnya
faktor,
dapat
seperti
terjadinya
dengan
yang
dan
suhu
luka
sebagian
dipengaruhi
kegemukan,
trauma
kenaikan
pecahnya
oleh
berbagai
kekurangan
lain-lain.
tubuh(demam),
atau
nutrisi,
Sering
ditandai
takikardia
dan
yaitu
kearah
menonjolnya
luar
melalui
organ
luka.
tubuh
Hal
ini
bagian
dapat
C. Konsep Seksio
sesarea
(lex
caesarea)
yaitu
undang-undang
yang
harus
keluarkan
dari
dalam
rahim
(Muchtar,2001).
Seksio sesarea adalah suatu cara melahirkan
janin
dengan
melalui
membuat
dinding
sayatan
depan
pada
perut
dinding
atau
uterus
vagina
(Muchtar,2001).
Seksio sesarea adalah suatu persalinan buatan
dimana janin dilahirkan melalui insisi pada dinding
perut
dan
keadaan
dinding
utuh
rahim
serta
dengan
berat
syarat
janin
rahim
diatas
500
dalam
gram
(Prawiharto, 2004).
2. Jenis-Jenis Seksio Sesarea
a. Seksio sesarea transperitoneal
Seksio
dengan
Sesarea
melakukan
memungkinkan
klasik
atau
sayatan
ruangan
yang
korporal
vertikal
lebih
baik
yaitu
sehingga
untuk
jalan
profunda
yaitu
keluar bayi.
Seksio
sesarea
ismika
atau
kekanan
pada
segmen
bawah
tulang kemaluan.
rahim
dan
diatas
Yaitu
dengan
tanpa
demikian
membuka
tidak
peritonium
membuka
parietalis,
kavum
abdominal.
(Muchtar, 2001).
3. Indikasi Seksio Sesarea
a. Plasenta previa sentralis dan lateralis (posterior).
b. Panggul sempit
Holemr
mengambil
batas
terendah
untuk
sesarea.
dengan
partus
CV
antara
8-10
percobaan,
cm
baru
boleh
di
setelah
coba
gagal
c. Disproporsi
sefalo-pelvik
yaitu
tidak
keseimbangan
lintang
sependapat):
(Greenhil
dan
Estman
sama-sama
cara
yang
terbaik
dalam
segala
letak
primigravida
dengan
letak
lintang
harus
dengan
letak
lintang
dapat
lebih
a) Panggul sempit,
b) Primigravida dan,
c) Janin besar dan berharga.
3) Persentasi
dahi
dan
muka
(letak
defleksi)
bila
4. Komplikasi
a. Infeksi puerperal
Infeksi puerperal, komplikasi ini bisa bersifat
ringan,
seperti
kenaikan
suhu
selama
beberapa
hari
puerperalis
adalah
semua
peradangan
yang
pada
waktu
persalinan
dan
nifas
(Sarwono
Prawirohardjo, 2005:689).
Infeksi
puerperalis
adalah
infeksi
peradangan
dengan
melebihi
380
ketentuan
C
tanpa
meningkatnya
menghitung
hari
suhu
badan
pertama
dan
seperti
eksugen,
autogen
dan
endogen.
dan
anaerop
yang
sebenarnya
tidak
Kuman-kuman
puerperalis
aerobic,
antara
yang
lain
staphylococcus
sering
menyebabkan
streptococcus
aurelis,
infeksi
haematilicus
Escherichia
coli,
Clostridium welchii.
1) Persalinan
yang
berlangsung
lama
sampai
terjadi
persalinan terlantar,
2) Tindakan operasi persalinan,
3) Tertinggalnya plasenta selaput ketuban dan bekuan
darah,
4) Ketuban pecah dini atau pada pembukaan masih kecil
melebihi enam jam dan,
5) Keadaan yang dapat menurunkan keadaan umum, yaitu
perdarahan ante partum dan postpartum, anemia pada
saat kehamilan, malnutrisi, kelelahan dan ibu hamil
dengan penyakit infeksi seperti pneumonia, penyakit
jantung dan sebagainya.
b. Perdarahan
Perdarahan
pembedahan
atau
jika
karena
banyak
bisa
cabang-cabang
atonia
uteri.
timbul
arteri
pada
ikut
terbuka,
Faktor-faktor
waktu
yang
Hal
tahun
ini
dikarenakan
pada
reproduksi
seorang
fungsi
berkembang
dengan
sempurna,
usia
dibawah
wanita
sedangkan
20
belum
pada
usia
mengalami
reproduksi
terjadinya
penurunan
normal
dibandingkan
sehingga
komplikasi
fungsi
kemungkinan
setelah
persalinan
untuk
terutama
Perdarahan
setelah
persalinan
yang
terjadi
pada
usia
20-29
tahun.
Perdarahan
tahun
mengalami
penurunan
pasca persalinan
2)
sehingga
Paritas
2-3
merupakan
paritas
paling
aman
kejadian
perdarahan
pasca
persalinan
lebih
merupakan
faktor
penyebab
ketidakmampuan
dalam
kehamilan,
persalinan
dan
nifas
Pemeriksaan
tersedianya
tinggi
terjadi
antenatal
fasilitas
terutama
kematian
disebabkan
maternal
karena
rujukan
perdarahan
setelah
yang
yang
persalinan
dapat
dengan
bagi
yang
baik
kasus
selalu
risiko
mungkin
mengakibatkan
diturunkan.
adanya
dan
Hal
ini
antenatal
care
Anemia
dengan
normal.
kurang
adalah
penurunan
Dikatakan
dari
suatu
nilai
hemoglobin
anemia
gr%.
keadaan
yang
ditandai
dibawah
nilai
jika
kadar
hemoglobin
Perdarahan
pasca
persalinan
dan
jika
adanya
penanganan
mengakibatkan
hal
ini
yang
turunnya
terus
tepat
kadar
dibiarkan
dan
akurat
hemoglobin
tanpa
akan
dibawah
nilai normal.
cairan
ekspander,
(larutan
Dextran-L,
garam
dan
fisiologis,
sebagainya),
plasma
transfusi
darah,
kalau
perlu
terapi
terbaik
oksigen.
adalah
Walaupun
pencegahan.
demikian,
Mencegah
atau
disangka
akan
terjadi
perdarahan
adalah
penting.
Tindakan
sewaktu
pencegahan
bersalin,
namun
tidak
sudah
saja
dimulai
dilakukan
sejak
ibu
yang
perdarahan
mempunyai
post
predisposisi
partum
sangat
atau
riwayat
dianjurkan
untuk
darah,
Sambil
keperluan
dan
bila
mengawasi
untuk
infus
mungkin
tersedia
persalianan,
dan
donor
dipersiapkan
obat-obatan
penguat
rahim.
dalam
batas
batas
normal
dapat
post
partum,
persalinan
harus
Kadar
fibrinogen
perlu
diperiksa
pada
plasenta.
Komplikasi-komplikasi
lain
sebagainya
sangat
jarang
terjadi.
Suatu
berikutnya
Kemungkinan
bisa
peristiwa
ini
terjadi
lebih
ruptura
banyak
uteri.
ditemukan
c. Ruptura uteri
dan
dalam
hal
ini
umumnya
janin
sudah
cacat
rahim
(pasca
miomektomi
atau
pasca
sesarea
adalah
berikutnya,
meskipun
demikian,
jika
output
atau
pada
keesokan
paginya
setelah
operasi.
Pada
hari
pertama
setelah
pembedahan,
pasien
Luka
insisi
pembalut
luka
plester
sangat
kulit
dapat
pembedahan.
diinspeksi
yang
setiap
alternatif
menguntungkan,
diangkat
Paling
ringan
secara
setelah
lambat
hari,
hari
hari
sehingga
tanpa
banyak
normal
jahitan
keempat
setelah
ketiga
post
partum,
Pemberian
ASI
dapat
dimulai
pada
hari
post
pembalut
payudara
yang
mengencangkan
payudara
tanpa
harus
dibatasi
hanya
untuk
perawatan
6. Masalah-Masalah
Keperawatan
Pasien
Post
Seksio
Sesarea
a. Gangguan nyaman: nyeri akut berhubungan dengan agen
cedera
(biologis,
psikologi,
kimia
dan
fisik
(NANDA,2006).
b. Ansietas berhubungan dengan situasi, ancaman pada
konsep
diri,
transmisi
kontak
interpersonal,
tinggi
terhadap
cedera
berhubungan
dengan
tinggi
terhadap
infeksi
berhubungan
dengan
e. Konstipasi
berhubungan
dengan
penurunan
tonus
otot
(NANDA, 2006).
f. Gangguan
eliminasi
urin
berhubungan
dengan
gangguan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data
dengan
tujuan
serta
makna
tertentu
yang
tentuntya
di
bagaimana
Pada
bagian
penelitian
metode
penelitian
dilaksanakan
agar
difokuskan
tujuan
atau
A. Subjek penelitian
Subjek penelitian adalah orang yang dapat dimintai
informasi
atau
yang
menjadi
responden
dalam
penelitian
B. Objek penelitian
Pengertian
objek
penelitian
secara
umum
merupakan
b. Sampel penelitian
Sampel
yang
adalah
diteliti
sebagian
(Arikunto,
atau
2010).
wakil dari
Dalam
populasi
penelitian
ini
Keteranga :
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
D = Tingkat signifikasi (p)
Cara perhitungan sampel :
49,122 =49
Teknik
sampling
merupakan
teknik
pengambilan
yaitu
mengambil
kasus
atau
responden
yang
disusun
penelitian
sedemikian
merupakan
rupa
rencana
sehingga
penelitian
peneliti
dapat
desain
survey
analitik
dengan
pendekatan
cohort.
Desain survey analitik
yaitu
suatu
pnelitian
yang
digunakan
untuk
melalui
prospektif.
pendekatan
Artinya,
faktor
longitudidal
risiko
yang
kedepan
akan
atau
dipelajari
diidentifikasi
dulu,
kemudian
diikuti
kedepan
secara
pengelolahan
mengumpulkan
data
data,
merupakan
perlu
cara
dilihat
peneliti
alat
ukur
subjek
karakteristik
atau
responden
subyek
yang
dan
proses
diperlukan
pengumpulan
dalam
suatu
pelaksanaan
penelitian
data,
sehari
sebelum
mobilisasi
dini
pada
responden
yang
penelitian
yang
mengumpulkan
merupakan
digunakan
data
agar
oleh
alat
atau
peneliti
pekerjaan
lebih
dalam
mudah
dan
sistematis
2002).
sehingga
Instrumen
lebih
digunakan
mudah
dalam
diolah
(Iqbal,
penelitian
data
adalah :
Pedoman Observasi
Pedoman
observasi
merupakan
cara
pengumpulan
yang
akan
diteliti
(Alimul,
2007).
Pedoman
untuk
mengetahui
hubungan
Mobilisasi
Dini
RSUD
mobilisasi
PRAYA.
dini
Pedoman
dibuat
obsevasi
sendiri
oleh
pada
hubungan
penulis
yang
F. Analisa data
Dalam penelitian ini analisa data yang di gunakan adalah
uji spearman rank yaitu digunakan untuk mencari hubungan
antara
variable
indevenden
dan
variable
dependen
bersekala ordinal.
G. Hipnosis
Hypnosis adalah pernyataan awal peneliti mengenai
hubungan antar variable yang merupakan jawaban peneliti
tentang kemungkinan hasil penelitian(setiadi:2007).
DAFTAR PUSTAKA
Alfian.
(2012).
Hubungan
Persepsi
Pasien
tentang
2011.
Metodologi
Penelitian
Kesehatan.
2011.
Konsep
dan
penerapan
metodologi
ilmu