Professional Documents
Culture Documents
NIM : 131424014
Kelas : 2A-TKPB
1. MSDS
MSDS Metilamin
Bentuk
Bau
Keadaan Fisik
normal
pH
:-
: -136,23oF (-93,46oC)
: 20,61oF (-6,33oC)
Titik Nyala
: Tinggi
: Mudah terbakar
: 108%
Temperatur Autoignition
: 806oF (430oC)
: 100
Berat Molekul
: 31,058
Rumus Senyawa
: CH5N
MSDS Dimetilamin
Bentuk
Bau
Keadaan Fisik
normal
pH
: Alkaline
: -134oF (-92,22oC)
: 44,4oF (6,89oC)
: 0oF (-17,8oC)
: Tinggi
: Mudah terbakar
Specific gravity (H2O = 1) pada 32/39,2oF (0/4oC) dan tekanan uap : 0,68
Specific gravity (Udara = 1) pada 59oF (15oC) pada 1 atm : 1,55
Solubilitas Dalam Air % berat pada 140oF (60oC) pada 1 atm
: 23,7
Temperatur Autoignition
: 756oF (402oC)
: 100
Berat Molekul
: 45,08
Rumus Senyawa
: (CH3)2NH
MSDS Trimetilamin
Bentuk
Bau
Keadaan Fisik
normal
pH
:-
: -178,8oF (-117,1oC)
: 37,2oF (2,89oC)
: Kurang dari 20oF (-6,7oC)
: Tinggi
Kemampuan Terbakar
: Mudah terbakar
:-
: 0,662
: 374oF (190oC)
: 100
Berat Molekul
: 59,11
Rumus Senyawa
: (CH3)3N
2. Kegunaan
a. Metilamin, kegunaan Metilamin yaitu,
Untuk kepentingan industri obat-obatan sebagai antiposmodic dan analgesic
Sebagai bahan intermediate dalam pembuatan bahan peledak dan insektisida.
b. Dimetilamin
c.
Pelarut
absorben
gas alam
pencepat vulkanisasi
membuat sabun
Trimetilamin yaitu untuk suatu penarik serangga.
CH3CH2Br + CH3NH2
o
1 amina
Walaupun hasil yang cukup didapat dalam beberapa baris, hasil dari reaksi semacam ini
sering rendah, hasil reaksi amina (ada dalam jumlah yang sedikit dalam campuran
kesetimbangamn) dapat juga bereaksi dengan alkyl halide menghasilkan suat senywa yang
terakilasi berlebihan.
H
RX
NH3
RNH2X-
NH3
RNH2
NH4X-
1O garam amina
RX
LiAlH4
ToCH2
CH2N(CH3)2
3o amian
ToNH2
CH3CH2CH2 - C = N
LiAlH4
CH3CH2CH2 - CH2NH2
1o amina
Nitril
Gugusan nitro dapat juga direduksi menjadi amina primer. Senyawa nitro aromatic sering
dipakai sebab mudah dibuat dari hidrokarbon aromatic dengan jalan nitrasi aromatic.
Senyawa nitro dapat direduksi oleh hidrogenasi katalitik atau dengan reduksi logam seperti
besi dengan asam khlorida.
HNO3
H2SO4
NO2
Fe, HCl
panas
NH3Cl-
OH
Anilin khlorida
garam amina
NH2
anilin
NH3
===>
C2H5NH2 + H2O (1)
C2H5NH2
===> (C2H5)2NH + H2O (2)
(C2H5)2NH ===> (C2H5)3N
+ H2O (3)
Reaksi etanol dengan amonia berlangsung pada fasa gas dengan kondisi operasi tekanan
sekitar 15 atm dan suhu sekitar 400C dengan konversi etanol mencapai 70 %. Selain terjadi
reaksi utama (reaksi 1) terjadi juga reaksi samping pembentukan dietilamin (reaksi 2) dan
trietilamin (reaksi 3). Reaksi yang terjadi bersifat eksotermis. Reaktor yang digunakan adalah
reaktor fixedbed adiabatis dengan tanpa pendingin karena panas yang timbul tidak terlalu
besar.
URAIAN PROSES
Etanol dari tangki penyimpan dialirkan ke vaporizer 01 bersama dengan Etanol yang berasal
dari arus recycle hasil atas menara distilasi 04. Uap Etanol kemudian diumpankan ke dalam
reactor fixedbed bersama dengan uap amonia yang juga diuapkan di vaporizer 02 sehingga
suhu umpan sekitar 350C.
Di dalam reaktor terjadi reaksi aminasi yang bersifat eksotermis (keluar panas) sehingga suhu
keluar reaktor lebih tinggi dari suhu umpan. Hasil reaksi kemudian diumpankan ke dalam
condensor sehingga seluruh senyawa mengembun sebelum diumpankan ke dalam menara
distilasi 01.
Menara distilasi 01 digunakan untuk memisahkan sisa amonia untuk direcycle ke dalam
reaktor yang diperoleh sebagai hasil atas, sedangkan hasil bawah yang berupa senyawa
monoetilamin, dietilamin, trietilamin, etanol dan air kemudian diumpankan ke dalam menara
distilasi 02 untuk pemisahan berikutnya.
Hasil atas menara distilasi 02 berupa monoetilamin yang merupakan produk utama kemudian
ditampung di tangki penyimpan. Hasil bawah kemudian diumpankan ke menara distilasi 03.
Hasil atas menara distilasi 03 berupa dietilamin yang merupakan produk samping kemudian
ditampung di tangki penyimpan. Hasil bawah kemudian diumpankan ke menara distilasi 04.
Hasil atas menara distilasi 04 berupa senyawa etanol yang merupakan reaktan kemudian
direcycle ke reaktor. Hasil bawah kemudian diumpankan ke dalam menara distilasi 05.
Hasil atas menara distilasi 05 berupa trietilamin yang merupakan produk samping kemudian
ditampung di tangki penyimpan. Hasil bawah berupa air kemudian dialirkan ke unit pengolah
limbah.
: 350 - 450C
: 15 atm
: eksotermis
: adiabatis
Katalisator
NH3
===> C2H5NH2 + H2O
C2H5NH2 ===> (C2H5)2NH + H2O
(C2H5)2NH ===> (C2H5)3N + H2O
Persamaan reaksi aminasi ethanol membentuk monoetil amin, dietil amin, trietil amin dan air
dalam fasa gas dengan bantuan katalisator alumina merupakan reaksi orde 2 dan dinyatakan
dengan persamaan kecepatan reaksi :
r1 = k1. PA. PB
r2 = k2. PA. PC
r3 = k3. PA. PD
k1 = exp ( 0.55402 4742.52 / T )
k2 = exp ( -0.5289 - 2933.23 / T )
k3 = exp ( -2.5567 - 694.55 / T )
r = kecepatan reaksi
; kmol/kg kat.jam
PA = tekanan parsial etanol ; atm
PB = tekanan parsial amonia ; atm
PC = tekanan parsial MEA ; atm
PD = tekanan parsial DEA ; atm
T = suhu, Kelvin
( Chemical Engineering Progress, May 1948 )
Data US Patent untuk pembuatan ethyl amine adalah United States Patent 4398041, 9
Agustus 1983 dengan label Process for manufacturing alkylamines