Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
Kelompok I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
(P07134012001)
(P07134012008)
(P07134012009)
(P07134012017)
(P07134012018)
(P07134012025)
(P07134012026)
(P07134012033)
(P07134012034)
(P07134012041)
(P07134012042)
(P07134012049)
Laboratorium
kesehatan
merupakan
sarana
kesehatan
yang
melaksanakan
pengukuran, penetapan dan pengujian terhadap bahan yang berasal dari manusia atau bahan
bukan berasal dari manusia untuk penentuan jenis penyakit, penyebab penyakit, kondisi
kesehatan atau faktor yang dapat berpengaruh pada kesehatan perorangan dan kesehatan
masyarakat.
Salah satu jenis laboratorium kesehatan adalah Laboratorium Klinik yaitu
laboratorium kesehatan yang melaksanakan pelayanan pemeriksaan di bidang hematologi,
kimia klinik, mikrobiologi klinik, parasitologi klinik, imunologi klinik atau bidang lain yang
berkaitan dengan kepentingan kesehatan perorangan terutama untuk menunjang upaya
diagnosis penyakit, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.
Laboratorium Klinik memegang peran penting dalam mendukung klinisi dalam
menatalaksana medis pasien. 70% hasil pemeriksaan tes laboratorium dipergunakan sebagai
dasar pengambilan keputusan medis. Sehingga kualitas laboratorium sangat penting.
Pada tanggal 25 Maret 2010, Menteri Kesehatan menetapkan berlakunya Permenkes
nomor 411 tahun 2010 tentang Laboratorium Klinik. Berdasarkan Permenkes nomor 411
tahun 2010, Laboratorium klinik diklasifikasi menjadi:
BAB II
ISI
2.1 Klasifikasi Laboratorium Klinik
Berdasarkan Permenkes nomor 411 tahun 2010, Laboratorium klinik diklasifikasi
menjadi:
Klasifikasi
didasarkan
kepada
fasilitas
dan
kemampuan
laboratorium
2.
3.
4.
5.
Rawat inap;
One day care;
Home care;
Pelayanan 24 jam dalam 7 hari.
Perlu
ditegaskan
lagi
bahwa
klinik
pratama
dan
madya
yang
menyelenggarakan rawat inap, harus memiliki izin dalam bentuk badan usaha.
Mengenai kepemilikan klinik, dapat dimiliki secara perorangan ataupun badan usaha.
Bagi klinik yang menyelenggarakan rawat inap maka klinik tersebut harus
menyediakan fasilitas-fasilitas yang mencakup:
1.
2.
3.
4.
5.
peraturan perundang-undangan;
7. Menghormati hak pasien;
8. Melaksanakan kendali mutu dan kendali biaya;
9. Memiliki peraturan internal dan standar prosedur operasional;
10. Melaksanakan program pemerintah di bidang kesehatan.
11. Mengikuti akreditasi laboratorium yang diselenggarakan oleh Komite
Akreditasi Laboratorium Kesehatan ( KALK )
Pihak penyelenggara klinik memiliki kewajiban yaitu:
1. Memasang papan nama klinik;
2. Membuat daftar tenaga medis dan tenaga kesehatan lainnya yang bekerja di
klinik beserta nomor Surat Tanda Registrasi (STR) dan Surat Izin Praktik (SIP)
atau Surat Izin Kerja (SIK) dan Surat Izin Praktik Apoteker (SIPA) bagi
Apoteker;
3. Melaksanakan pencatatan untuk penyakit-penyakit tertentu dan melaporkan
kepada Dinas Kesehatan kabupaten/kota dalam rangka melaksanakan program
pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
semua kegiatan,
bahan dan alat yang dimiliki oleh unit pelayanan laboratorium. Pencatatan
pelaksanaan kegiatan laboratorium dan penyimpanan arsip mengenai :
-
Hasil pemeriksaan
Hasil rujukan
Semua kegiatan, bahan dan alat yang dicatat kedalam buku inventaris
f. Dokumentasi/arsip.
Setiap laboratorium harus mempunyai system dokumentasi yang
lengkap. Hasil suatu kegiatan prncatatan dan pelaporan haruslah berupa
dokumentasi yang lengkap, jelas dan mudah dimengerti serta tidak
melupakan efisiensi waktu penyampaian dokumen tersebut kepada peminta
pemeriksa.
g. Perlu pula disediakan buku ekspedisi didalam dan diluar laboratorium.
Kasus tertukar dan hilangnya specimen dapat terjadi baik dalam transportasi
didalam maupun diluar laboratorium, sehingga hal ini harus dihindarkan.
Cara menegakkan diagnosis dari hasil pemeriksaan
Spesimen yang telah diperiksa dicatat dan dilaporkan dalam buku register
masing-masing.
Bila
terjadi
pengukuran/pemeriksaan
yang
abnormal
maka
pemeriksaan diulang sebanyak 2 kali atau tiga kali. Bagi laboratorium yang
mempunyai
seorang
Dokter
Spesialis
Patologi
Klinik,
hasil
pemeriksaan
Mutu laboratorium Klinik harus dipantau dan selalu ditingkatkan. Indikator Mutu
a. Teknik & Non teknik
b. Keamanan, ketepatan waktu, efektifitas & efisiensi
c. Struktur, proses, keluaran
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Laboratorium klinik dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu : laboratorium
klinik pratama, laboratorium klinik madya dan laboratorium klinik utama.
2. Klinik Madya adalah klinik yang menyelenggarakan pelayanan medis dengan
metode manual dan ada pula dengan metode automatic
3. Kegiatan pencatatan dan pelaporan yang dilakukan oleh laboratorium klinik
madya merupakan indikator keberhasilan suatu laboratorium.
3.2 Saran
Karena Pelayanan medis pada klinik madya hanya mencangkup pelayanan
medis dasar saja maka Mutu laboratorium dari laboratorium Klinik madya harus
dipantau dan selalu ditingkatkan agar kualitasnya lebih terjamin.