Professional Documents
Culture Documents
AG 01/1-27
Pembubaran Persekutuan
Dengan masuknya seorang sekutu kerja yang baru atau keluarnya sekutu kerja atau
meninggalnya seorang sekutu maka akan membubarkan persetujuan bersama persekutuan.
Suatu persekutuan dikatakan bubar apabila persetujuan awal para sekutu untuk
menjalankan usaha bersama-sama dilanggar dan tidak berlaku lagi. Misalnya, persekutuan
secara otomatis bubar jika salah seorang sekutu meninggal dunia. Apabila timbul
perselisihan di antara para sekutu, maka atas permintaan seorang sekutu atau lebih
pengadilan dapat memutuskan pembubaran persekutuan firma. Pengunduran diri salah
seorang sekutu atau lebih lewat penjualan kepentingannya juga membubarkan persekutuan
firma.
Dengan bubarnya persekutuan firma, maka wewenang para sekutu untuk
menjalankan perusahaannya juga berakhir. Walaupun pembubaran ini mengakhiri asosiasi
perorangan-perorangan untuk tujuan awal mereka, namun hal ini tidak berarti pembubaran
perusahaan atau bahkan hambatan dalam kelangsungan hidupnya. Kalau seorang sekutu
meninggal atau mengundurkan diri, maka perusahaan dapat dilanjutkan sebagai
persekutuan firma baru, yang terdiri dari sekutu-sekutu yang ada ataupun sekutu-sekutu
yang ada ditambah dengan masuknya seorang sekutu baru.
Kondisi yang menimbulkan pembubaran persekutuan
Masuknya sekutu baru dan keluarnya sekutu lama pada persekutuan akan mengakibatkan
pembubaran. Pembubaran ada dua jenis:
1. Pembubaran persekutuan dari segi hukum (perubahan surat perjanjian/akte
pendirian), tetapi kegiatan perusahaan tetap dilanjutkan, ini disebut disolution.
2. Pembubaran
persekutuan
dengan
menghentikan
kegiatan
dan
penutupan
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/2-27
Seseorang dapat diterima sebagai sekutu baru hanya dengan kesepakatan semua
sekutu.
Penerimaan sekutu baru menimbulkan perjanjian baru dan hal ini merupakan
pembentukan persekutuan firma baru; persekutuan firma yang sebelumnya
dianggap bubar dengan kesepakatan umum.
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/3-27
sekutu pada pembentukan firma, pembagian laba dan rugi, dan semua hal yang
menyangkut asosiasi.
Seorang sekutu yang baru masuk biasanya menyetorkan aktiva untuk memperoleh
kepentingan dalam persekutuan firma yang baru didirikan.
Rp. 12.500.000
Rp. 15.000.000
Rp. 27.500.000
Catatan: uang sebesar Rp. 50.000.000 diterima oleh para sekutu lama sesuai dengan
perjanjian.
2. Perolehan Kepentingan Lewat Investasi
Apabila seseorang memperoleh kepentingan dengan melakukan investasi, maka
aktiva dan modal persekutuan firma akan bertambah.
Contoh 2:
Persekutuan bergerak dalam bidang percetakan, modal sekutu lama terdiri dari
Selvi sebesar Rp. 300.000.000 dan Christi sebesar Rp. 187.500.000. Pembagian
laba/rugi sekutu lama sesuai dengan ratio modal awal yang disetor. Sekutu Rita
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/4-27
diterima sebagai sekutu baru dan menyerahkan mesin percetakan seharga Rp.
560.000.000. sekutu lama setuju menerima Rita dengan nilai mesin sebesar Rp.
480.000.000
Jawab:
Jurnal persekutuan atas masuknya Rita:
Mesin
Modal Rita
Rp. 480.000.000
Rp. 480.000.000
Dasar dalam pemberian ada tidaknya goodwill dan bonus serta pemberian goodwill dan
bonus untuk sekutu lama atau sekutu baru:
jika investasi
=
(modal awal sekutu lama +
tidak ada bonus maupun goodwill
maka bonus/goodwill untuk sekutu lama
awal sekutu
>
setoran sekutu baru) *
baru
<
kepentingan sekutu baru
bonus/goodwill untuk sekutu baru
Investasi dengan pemberian bonus atau goodwill kepada sekutu lama.
Masuknya sekutu baru dengan memberikan bonus atau goodwill kepada sekutu lama
berdasarkan ratio laba-rugi sekutu lama. Bonus ditentukan oleh selisih kepentingan
dengan modal yang disetor, dan total modal sekutu lama dan baru yang disetor tidak
berubah.
Goodwill ditentukan selisih kepentingan dengan modal sekutu baru yang
disetor, dan total modal sekutu lama berubah.
Ketentuan bonus dan goodwill di atas tidak berlaku bila ada ketentuan modal
persekutuan. Bonus dan goodwill mempunyai pengertian yang sama, tetapi berbeda
dari segi pencatatan. Bonus dan goodwill adalah pengakuan adanya kelebihan terhadap
salah satu pihak dalam persekutuan yang baru didirikan.
Jika persekutuan firma telah beroperasi dengan sukses, maka para sekutu dapat
menerima seorang sekutu baru dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Bagian dari investasi sekutu baru akan diberikan sebagai bonus kepada sekutu
lama, atau
2. Goodwill persekutuan akan ditetapkan dan mengkredit sekutu lama.
Contoh 3:
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/5-27
Persekutuan Selvi dan Tini dengan masing-masing modal sebesar Rp. 52.500.000 dan
Rp. 70.000.000. Sekutu lama membagi laba berdasar ratio 3 : 2. Shinta diterima
sebagai sekutu baru dengan menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 85.750.000.
Kepentingan sekutu Shinta pada persekutuan sebesar 40%.
Metode Bonus.
Modal Selvi
Modal Tini
Modal Shinta
Total modal
=
=
=
=
Rp. 52.500.000
Rp. 70.000.000
Rp. 85.750.000
Rp. 208.250.000
Kas
Modal Selvi
Modal Tini
Modal Shinta
Rp. 85.750.000
Rp. 1.470.000
Rp. 980.000
Rp. 83.300.000
Metode Goodwill
Total modal sekutu lama dan baru = Rp. 85.750.000 : 40%
Total modal sekutu lama dan baru yang disetor
Goodwill untuk sekutu lama
= Rp. 214.375.000
Rp. 208.250.000
Rp. 6.125.000
Kas
Goodwill
Modal Selvi
Modal Tini
Modal Shinta
Rp. 85.750.000
Rp. 6.125.000
Rp. 3.675.000
Rp. 2.450.000
Rp. 85.750.000
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/6-27
Contoh 4:
Persekutuan Selvi dan Adi dengan modal masing-masing sebesar Rp. 150.000.000 dan Rp.
210.000.000. Pembagian laba-rugi persekutuan dengan ratio 30% : 70%. Widya diterima
sebagai sekutu baru dengan menyerahkan persediaan barang dagang sebesar Rp.
330.000.000, dengan kepentingan 60%. Barang dagang dilakukan penilaian kembali
sebesar Rp. 240.000.000 dan telah disetujui oleh para sekutu.
Metode Bonus
Perhitungan:
Total modal sekutu lama dan baru:
Modal Selvi
Modal Adi
Modal Widya
Total modal
Rp. 150.000.000
Rp. 210.000.000
Rp. 240.000.000
Rp. 600.000.000
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/7-27
Rp. 240.000.000
Rp. 36.000.000
Rp. 84.000.000
Rp. 360.000.000
Metode Goodwill
Total modal sekutu lama:
Selvi
Adi
Total modal sekutu lama
Rp. 150.000.000
Rp. 210.000.000
Rp. 360.000.000
Rp. 240.000.000
Rp. 300.000.000
Rp. 540.000.000
Tidak ada ketentuan bonus dan goodwill untuk sekutu lama dan baru.
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/8-27
1. Kepentingan sekutu baru sama dengan modal yang disetor, maka tidak ada bonus dan
goodwill.
Contoh 5:
Firma Selvi dan Yaya dengan modal sebesar Rp. 200.000.000 dan Rp. 250.000.000.
Pembagian laba-rugi berdasarkan ratio modal awal. Tessy diterima sebagai sekutu baru
dengan menyerahkan uang tunai Rp. 150.000.000, dan kepentingan pada persekutuan
1/4 bagian.
Perhitungan:
Modal Selvi = Rp. 200.000.000
Modal Yaya = Rp. 250.000.000
Modal Tessy = Rp. 150.000.000
Rp. 600.000.000
Kepentingan Tessy 1/4 bagian sama dengan 15/60, maka tidak ada bonus dan goodwill.
Jurnal firma atas masuknya Tessy:
Kas
Rp. 150.000.000
Modal Tessy
Rp. 150.000.000
2. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dari modal yang disetor, maka bonus dan goodwill
untuk sekutu lama.
Contoh 6:
Sama dengan contoh soal 5, tapi kepentingan Tessy sebesar 20%.
Kepentingan Tessy (20%) lebih kecil dari modal yang disetor (15/60), maka bonus atau
goodwill untuk sekutu lama.
Perhitungan metode Bonus:
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/9-27
Rp. 120.000.000
Rp. 150.000.000
Rp. 30.000.000
Rp. 150.000.000
Rp. 13.333.333,33
Rp. 16.666.666,67
Rp. 120.000.000
Rp. 750.000.000
Rp. 600.000.000
Rp. 150.0000.000
Rp. 150.000.000
Rp. 150.000.000
Rp. 66.666.666,67
Rp. 83.333.333,33
Rp. 150.000.000
3. Kepentingan sekutu baru lebih besar dari modal yang disetor, maka bonus atau
goodwill untuk sekutu baru.
Contoh 7:
Sama dengan contoh 5, tetapi kepentingan Tessy sebesar 30%.
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/10-27
Kepentingan Tessy (30%) lebih besar dari modal yang disetor (15/60), maka bonus atau
goodwill untuk sekutu baru.
Perhitungan metode Bonus:
Kepentingan Tessy = 30% * Rp. 600.000.000
Modal disetor Tessy
Bonus untuk sekutu baru
=
Rp. 180.000.000
Rp. 150.000.000
Rp. 30.000.000
Rp. 150.000.000
Rp. 13.333.333,33
Rp. 16.666.666,67
Rp. 180.000.000
Rp. 642.857.142,9
Rp. 600.000.000
Rp. 42.857.142,9
4. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang disetor, dan total modal yang
diinginkan sama dengan total modal yang disetor oleh sekutu lama dan baru. Masuknya
sekutu baru akan menimbulkan bonus untuk sekutu lama.
Contoh 8:
10
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/11-27
Firma Selvi dan Novi dengan modal masing-masing sebesar Rp. 75.000.000 dan Rp.
90.000.000. Firma tersebut membagi laba-rugi 30% dan 70%. Min diterima sebagai
sekutu baru dengan menyerahkan kendaraan sebesar Rp. 100.000.000 dengan
kepentingan 30%. Para sekutu setuju kendaraan dinilai wajar sebesar Rp.85.000.000.
Total modal yang diinginkan pada persekutuanbaru sebesar Rp. 250.000.000.
Diminta: jurnal masuknya sekutu Min pada persekutuan.
Jawab:
Perhitungan:
Modal Selvi
Modal Novi
Modal Min
Rp. 75.000.000
Rp. 90.000.000
Rp. 85.000.000
Rp. 250.000.000
30%
36%
34%
100%
Total modal yang diinginkan sama dengan total modal yang disetor yaitu sebesar Rp.
250.000.000, jadi hanya bonus.
Kepentingan sekutu baru lebih kecil dari modal sekutu baru yang disetor (30% < 34%)
jadi bonus untuk sekutu lama.
Rp. 85.000.000
Rp. 75.000.000
Rp. 10.000.000
11
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/12-27
Rp. 3.000.000
Rp. 7.000.000
Rp. 75.000.000
5. Kepentingan sekutu baru lebih besar dengan modal yang disetor, dan total modal yang
diinginkan sama dengan total modal yang disetor oleh sekutu lama dan baru. Masuknya
sekutu baru akan menimbulkan bonus untuk sekutu baru, dan modal sekutu lama
berkurang.
Contoh 9:
Firma Selvi dan Hendry dengan modal masing-masing sebesar Rp. 37.500.000 dan Rp.
52.500.000, pembagian laba/rugi 2 : 3. Ani diterima sebagai sekutu baru dengan
menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 60.000.000 dengan kepentingan sebesar 45%.
Total modal yang diinginkan untuk firma yang baru sebesar Rp. 150.000.000.
Perhitungan:
Modal Selvi
Modal Hendry
Modal Ani
Rp. 37.500.000
Rp. 52.500.000
Rp. 60.000.000
Rp. 150.000.000
25%
35%
40%
100%
Total modal yang diinginkan sama dengan total modal yang disetor yaitu sebesar Rp.
150.000.000, jadi hanya bonus.
Kepentingan sekutu baru lebih besar dari modal sekutu baru yang disetor
(45% > 40%) jadi bonus untuk sekutu baru.
12
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/13-27
Rp. 60.000.000
Rp. 67.500.000
Rp. 7.500.000
Rp. 60.000.000
Rp. 3.000.000
Rp. 4.500.000
Rp. 67.500.000
6. Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang disetor, dan total modal yang
diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang disetor.
Masuknya sekutu baru akan memberikan bonus dan goodwill untuk sekutu lama.
Contoh 10:
Persekutuan Selvi dan Lili mempunyai setoran modal masing-masing sebesar Rp.
125.000.000 dan Rp. 175.000.000, dengan membagi laba-rugi 2 : 3. Siska diterima
sebagai sekutu baru dengan menyerahkan barang dagang sebesar Rp. 175.000.000,
kepentingan Siska pada persekutuan sebesar 25% dan total modal yang diinginkan
pada persekutuan baru Rp. 500.000.000. Para sekutu lama dan baru setuju bahwa nilai
barang dinilai wajar sebesar Rp. 150.000.000
Perhitungan:
Modal Selvi
Modal Lili
Modal Siska
Jumlah
Rp. 125.000.000
Rp. 175.000.000
Rp. 150.000.000
Rp. 450.000.000
27,78%
38,89%
33,33%
100%
13
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/14-27
Total modal yang diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang
disetor (Rp. 500.000.000 / Rp. 450.000.000), maka timbul bonus dan goodwill.
Kepentingan sekutu baru lebih kecil dengan modal yang disetor
(25% < 33,33%), maka bonus dan goodwill untuk sekutu lama.
Setoran Siska
Rp. 150.000.000
Kepentingan Siska = 25% * Rp. 500.000.000 = Rp. 125.000.000
Bonus untuk sekutu lama
Rp. 25.000.000
Total modal yang diinginkan
Rp. 500.000.000
Total modal yang disetor
Rp. 450.000.000
Goodwill untuk sekutu lama
Rp. 50.000.000
Total bonus dan goodwill untuk sekutu lama
Rp. 75.000.000
Jurnal persekutuan atas masuknya Siska:
Persediaan barang dagang
Goodwill
Modal Selvi
Modal Lili
Modal Siska
Rp. 150.000.000
Rp. 50.000.000
Rp. 30.000.000
Rp. 45.000.000
Rp. 125.000.000
7. Kepentingan sekutu baru lebih besar dengan modal yang disetor dan total modal yang
diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang disetor.
Masuknya sekutu baru akan memberikan bonus dan goodwill untuk sekutu baru.
Contoh 11:
Sama dengan contoh 10, tetapi kepentingan Siska pada persekutuan sebesar 50%.
Perhitungan:
Modal Selvi
Modal Lili
Modal Siska
Jumlah
Rp. 125.000.000
Rp. 175.000.000
Rp. 150.000.000
Rp. 450.000.000
27,78%
38,89%
33,33%
100%
14
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/15-27
Total modal yang diinginkan tidak sama dengan total modal sekutu lama dan baru yang
disetor (Rp. 500.000.000 > Rp. 450.000.000), maka timbul goodwill. Kepentingan
sekutu baru lebih besar dengan modal yang disetor
(50% > 33,33%), maka bonus untuk sekutu baru.
Bonus untuk sekutu baru
Total modal yang diinginkan
Total modal yang disetor
Goodwill untuk sekutu lama
Total bonus yang diterima untuk sekutu baru
Rp. 100.000.000
Rp. 500.000.000
Rp. 450.000.000
Rp. 50.000.000
Rp. 50.000.000
Kas
Modal Selvi
Modal Lili
Goodwill
Modal Siska
Rp. 150.000.000
Rp. 20.000.000
Rp. 30.000.000
Rp. 50.000.000
Rp. 150.000.000
15
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/16-27
16
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/17-27
Rp. 80.000.000
Rp. 98.000.000
Rp. 18.000.000
Modal S
Modal E
Modal L
Kas
Rp. 7.200.000
Rp. 10.800.000
Rp. 80.000.000
Rp. 98.000.000
17
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/18-27
Goodwill
Modal L
Kas
Rp. 18.000.000
Rp. 80.000.000
Rp. 98.000.000
Rp. 40.500.000
Rp. 9.000.000
Rp. 13.500.000
Rp. 18.000.000
Rp. 98.000.000
Rp. 98.000.000
o Pembayaran Kepada Sekutu yang Mengundurkan Diri Dengan Jumlah yang Lebih
Kecil Daripada Saldo modalnya.
18
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/19-27
Pencatatan pembayaran kepada sekutu yang keluar lebih kecil dari saldo modalnya,
ada dua metode yaitu goodwill dan bonus.
Contoh 15:
Persekutuan SAM dengan masing-masing modal yaitu S sebesar Rp. 100.000.000,
A sebesar Rp. 180.000.000, dan M sebesar Rp. 240.000.000. Persekutuan membagi
laba-rugi berdasarkan ratio 30% : 30% : 40%. Sekutu M mengundurkan diri dari
perusahaan dengan dibayar sebesar Rp. 208.000.000
Metode Goodwill
Goodwill dihitung dari selisih modal sekutu yang keluar dengan pembayaran dibagi
ratio laba-ruginya. Goodwill akan mengurangi modal para sekutu berdasarkan ratio
laba-rugi, dicatat dengan mendebit modal para sekutu dan mengkredit goodwill.
Bila tidak ada saldo goodwill pada persekutuan, maka akan mengurangi aktiva
bersih (net asset) persekutuan.
Perhitungan Goodwill:
Selisih = Rp. 240.000.000 Rp. 208.000.000 = Rp. 32.000.000
Goodwill = Rp. 32.000.000 : 40% = Rp. 80.000.000
Modal para sekutu masing-masing berkurang sebesar:
-
Modal S
Modal A
Modal M
Goodwill
Rp. 24.000.000
Rp. 24.000.000
Rp. 32.000.000
Rp. 80.000.000
Modal M
Kas
Rp. 208.000.000
Rp. 208.000.000
19
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/20-27
Metode Bonus
Selisih pembayaran dengan modal sekutu yang keluar diakui sebagai bonus. Bonus
akan menambah modal sekutu yang tinggal berdasarkan rasio laba-rugi.
Bonus = Rp. 240.000.000 Rp. 208.000.000 = Rp. 32.000.000
Modal sekutu yang tinggal bertambah besar:
-
Rp. 240.000.000
Rp. 16.000.000
Rp. 16.000.000
Rp. 208.000.000
20
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/21-27
21
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/22-27
Piutang dagang
Gedung
Tanah
Rp. 30.000.000
Rp. 475.000.000
Rp. 115.000.000
Rp. 15.000.000
Rp. 25.000.000
Rp. 10.000.000
Rp. 30.000.000
Rp. 30.000.000
Rp. 15.000.000
Rp. 15.000.000
22
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/23-27
Modal S
Modal A
Modal saham
Rp. 315.000.000
Rp. 375.000.000
Rp. 690.000.000
keterangan:
Modal S mula-mula
= Rp. 300.000.000
Keuntungan penilaian kembali
Rp. 15.000.000
Saldo modal akhir
Rp. 315.000.000
Modal A mula-mula
=
Keuntungan penilaian kembali
Saldo modal akhir
Rp. 360.000.000
Rp. 15.000.000
Rp. 375.000.000
Dengan demikian maka sekutu S akan menerima 4200 lembar saham @Rp.
75.000 dan sekutu A menerima 5000 lembar saham @Rp. 75.000.
Sehingga Neraca Perseroan yang baru menjadi seperti ini:
PT SDA
Neraca pembukaan
Per Januari 2001
AKTIVA
23
Akuntansi Lanjutan / KA
AG 01/24-27
Piutang perseroan
Hutang dagang
Wesel bayar
Cad. Ker piutang
Akm. Peny. Piutang
Kas
Piutang dagang
Persediaan barang dagangan
Gedung
Tanah
Rp. 690.000.000
Rp. 25.000.000
Rp. 20.000.000
Rp. 12.500.000
Rp. 25.000.000
Rp. 40.000.000
Rp. 42.500.000
Rp. 100.000.000
Rp. 500.000.000
Rp. 90.000.000
2. saat sekutu S dan A menerima saham-saham dari perseroan (pada buku lama).
Modal S
Rp. 315.000.000
Modal A
Rp. 375.000.000
Piutang perseroan
Rp. 690.000.000
Pencatatan dalam buku perseroan yang baru dengan mentransfer kekayaan bersih
dan pembagian saham kepada pemilik lama (jurnal no. 3 dan 4).
3. pencatatan saat pemindahan aktiva dan hutang S dan A (dalam buku baru).
Kas
Piutang dagang
Persediaan barang dagangan
Gedung
Tanah
Hutang--S dan A
Hutang dagang
Wesel bayar
Cad. Ker piutang
Akm. Peny. Piutang
Rp. 40.000.000
Rp. 42.500.000
Rp. 100.000.000
Rp. 500.000.000
Rp. 90.000.000
Rp. 690.000.000
Rp. 25.000.000
Rp. 20.000.000
Rp. 12.500.000
Rp. 25.000.000
Rp. 690.000.000
Rp. 690.000.000
24