You are on page 1of 2

Pemeriksaan Lab

Pemeriksaan serologi (serum) yang dianggap sebagai dasar dan hal terpenting yang
patut diketahui adalah terjadinya kenaikan titer antibodi akut ke antibodi konvalesen sebesar
4 kali atau lebih. Pemeriksaan serologis tersebut yaitu :
1. Uji HI (hemagglutination Inhibition Test
Uji ini merupakan uji serologi yang paling banyak dipakai secara rutin. Selain
sederhana, mudah dan murah juga sensitif dan hasilnya sangat dapat dipercaya apabila
dilakukan sesuai prosedur yang ada. Perlu diketahui bahwa antibodi HI akan berada
dalam darah dalam jangka waktu yang sangat lama (>50 tahun) begitu seseorang
mendapatkan infeksi dengan virus dengue. Keadaan ini memungkinkan uji HI dipakai
sebagai studi epidemiologi
Tabel. Interpretasi hasil uji HI

Antibodi HI biasanya timbul pada kadar yang dapat terdeteksi yaitu 10 pada
hari ke 5 atau 6 dari perjalanan penyakit, sedangkan antibodi konvalesen biasanya
anak mencapai titer 640 atau dibawahnya pada infeksi primer. Pada infeksi sekunder
atau tersier akan terjadi rekasi anamnestik yang cepat dan titer antibodi konvalesen
akan naik tinggi pada hari-hari pertama dari jalannya penyakir mencapai 5120 samapi
10240 atau bahkan lebih. Adanya titer yang tinggi, 1280 atau lebih pada spesimen
akut, menunjukan adanya dugaan infeksi baru (recent infection) dan diduga keras
sebagai infeksi dengue baru. Titer HI yang tinggi biasanya akan berlangsung selama
2-3 bulan pada beberapa penderita dan mulai memurut pada hari 30-40.
2. Uji pengikatan komplemen (Complement Fixation Test)
Uji ini tidak banyak dipakai untuk diagnosis serologi secara rutin. Selain
rumit caranya juga memerlukan keahlian tersendiri. Antibodi pengikat komplemen
(CF antibody) biasanya timbul setelah antibodi HI muncul dan sifatnya lebih spesifik
pada infeksi primer dan biasanya cepat menghilang dari darah dalam 2-3 tahun

3. Uji Neutralisasi (Neutralization Test)


Uji ini merupakan uji serologi yang paling sensitif dan spesifik untuk infeksi
dengue dibandingkan dengan uji serologi yang lain. Cara yang dianggap paling bail
adalah apa yang disebut PRNT (plague reduction neutralization test) yaitunuji
neutralisasi yang berdasarkan adanya reduksi plak yang terjadi sebagai akibat dari
adanya proses neutralisasi birus oleh antibodi di dalam serum penderita. Pada
umumnya, antibodi netralisasi timbul bersamaan atau sedikit lebih lambar dari
antibodi HI tetapi lebih cepat dari pada timbulnuya antibodi pengikat komplemen.
Antibodi netralisasi ini juga akan bertahan di dalam darah untuk waktu yang lama
(>50 tahun). Uji netralisasi ini tidak dipakai secara rutin mengingat cara yang rumit,
mahal dan memerlukan ketrampilan khusus.
4. Uji Mac Elisa (IgM capture enzyme-linked immunosorbent assay)
Uji ini cukup sederhana dan tidak memerlukan alat canggih. Uji ini
berdasarkan atas adanya antibodi IgM pada serum penderita yang ditangkap oleh goat
anti human IgM yang sebelumnya dilekatkan pada suatu permukaan yang kasar
(plastik, piringan plastik). Jika antibodi dari penderita adalah antibodi anti dengue,
makan mereka akan mengikat antigen dengue yang ditambahkan kemudian dan
adanya ikatan terebut dapat ditunjukan dengan pemberian antibodi anti-dengue yang
dilabel dengan enzim dan kemudian ditambahkan substrat sehingga akan
menimbulkan warna
5. Uji IgG Elisa Indirek
Immunoglobulin G elisa secara indirek merupakan uji serologi yang
sebanding dengan uji HI, hanya uji ini sedikit lebih sensitif. Uji ini memerlukan dua
spesimen yaitu akut dan konvalesen. Uji ini juga dapat membedakan antara infeksi
primer dan sekunder. Uji ini sederhana dan mudah dilakukan untuk memeriksa
sampel dalam jumlah banyak. Sebagaimana uji HI, uji IgG elisa juga tidak spesifik,
banyak reaksi silang dengan serotipe dan flavivirus lain.

You might also like