Professional Documents
Culture Documents
BERLIN SIAHAAN
Pemimpin Redaksi/
Penanggung Jawab
JENRI, SH
E-mail: metropolitanpos@yahoo.com
nEDISI 080 THN IV SENIN 14 - 27 JULI 2014
HOTLINE PASANG IKLAN DAN PENGADUAN KANTOR REDAKSI 021-3190 2301 - 0813 1533 8511
Profil
METROPOLITAN POS,
Batam, Kepala Badan Kepegawaian
Daerah (BKD) Kota Batam, Kepulauan
Riau, Firmansyah enggan mengomentari perihal seorang Pegawai Negeri
Sipil yang disebut-sebut memiliki rekening gendut hingga Rp1,3 triliun dan
Vicky Monica
SAAT dipersidangan Pengadilan Kota Bandung yang dipimpin, Hakim Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Kota Bandung, Nenny Frantika SH MH, (ditengah) Hakim Anggota, Eri Elpi Ritonga SH MH, (kiri) Hakim Anggota, Roni Erry Saputra SH.
EDISI 79.indd 1
7/14/2014 5:56:02 AM
Diterbitkan Oleh
PT Sukses Parna Sejahtera
SK MENHUM & HAM RI :
Nomor : AHU-0016178.AH.01.09. Tahun 2011
SIUP Nomor: 03821-05/PM/1.824.271
Penasehat Hukum
Drs. Jatenangan Manalu SE MM H.Hum,
Hotman Sitorus SH MH, Paulus Subandi
SH MH, Poltak Siringoringo SH MH., Sabar
Siahaan SH. Ferdinan Montorori SH.MH,
F. Matondang, SH.
Pendiri
Jenri, Berlin Siahaan, Robert N
Pemimpin Umum/Pemimpin Perusahaan
Berlin Siahaan.
Pemimpin Redaksi
Jenri, SH
Redaktur Pelaksana
Firdaus Panjaitan
Redaktur
Jamadin, Laris Naibaho
Manager Pemasaran
Hasadungan Siregar
Sekretaris Redaksi
Mula Tua
Bagian Keuangan
Yessie M. Sani
Dewan Redaksi
Jenri, SH, Peris, Parel N, Laris Naibaho, SH
Tumbur Limbong, Posman Sijabat
Staf Redaksi
Jonni Sitanggang
Litbang
Onasis, Robert N, Marlon N SE.,
Tony N SE., Parel Naibaho, Hotman Pardede
STAF AHLI
Edison Sitanggang, William Satar, SH
(Budaya, Pariwisata & HAKI)
Layout
Tatema Marunduri
Bagian Sirkulasi
Mulatua, Rinaldi Josua
Penasehat
Andar Situmorang SH ML, Jack Monang
Napitupulu, Perdi Sitanggang, Kol. (Pur) Drs.
Lauasa M. Hutagalung, H. Sitanggang,
Drs. Rudolf Naibaho, Uba A Sitanggang,
Hakim Siahaan, Bindu Marbun
REKENING BANK :
BANK BCA REK NO : 0948118320
BANK BRI REK NO 086201003057507
A.N: JENRI SITANGGANG
TARIF IKLAN
Iklan Kuping Ukuran Standart
Iklan Warna Ukuran 3R
Iklan Warna Ukuran 4R Photo
Iklan Kolom Ukuran Standart
Iklan 1 Halaman Penuh Warna
Iklan 1/2 Halaman Warna
Iklan Halaman Warna
Iklan 3/4 Halaman Warna
=
=
=
=
=
=
=
=
DIBUTUHKAN PERWAKILAN,
BIRO DAN WARTAWAN :
1. Depok
2. Ciamis
3. Tasikmalaya
4. Banjar
5. Sumedang
6. Majalengka
7. Cianjur
8. Subang
9. Provinsi Jabar
10. Provinsi Jawa Timur
11. Denpasar
12. Nusa Tenggara
13. Kalimantan Timur
14. Kalimantan Selatan
15. Sumatera Utara
16. Sumatera Barat
17. Sumatera Selatan
18. Lampung
19. Sulawesi
EDISI 79.indd 2
REDAKSI
Kenangan Rakyat
INDONESIA saat ini menghadapi suatu paradoks pelik yang menuntut
jawaban dari para pemimpin nasional. Setelah 16 tahun melaksanakan reformasi, kenapa masyarakat kita bertambah resah dan bukannya tambah
bahagia, atau dalam istilah anak muda sekarang semakin galau?
Dipimpin bergantian oleh empat presiden antara 1998 dan 2014, mulai
dari BJ Habibie, KH Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, hingga
Susilo Bambang Yudhoyono, Indonesia telah mencatat sejumlah kemajuan
di bidang ekonomi dan politik. Mereka memimpin di bawah bendera reformasi yang didukung oleh pemerintahan yang dipilih rakyat melalui proses
yang demokratis.
Ekonomi semakin berkembang dan masyarakat banyak yang bertambah makmur. Bank Dunia bulan Mei ini mengatakan ekonomi Indonesia sudah masuk 10 besar dunia, jauh lebih awal dari perkiraan pemerintah SBY
yang memprediksi baru terjadi tahun 2025. Di bidang politik, masyarakat
sudah banyak menikmati kebebasan serta hak-haknya dibandingkan sebelumnya, termasuk di antaranya melakukan pergantian pemimpinnya secara
periodik melalui pemilu yang demokratis.
Namun, di sisi lain, kita melihat dan merasakan kegalauan masyarakat
seperti yang dapat kita saksikan melalui protes di jalan-jalan di kota besar
dan kecil dan juga di ruang publik lainnya, termasuk media massa dan media sosial. Gejala apa ini?
Pemimpin nasional dan pemikir di Indonesia bingung menjelaskan
fenomena bagaimana keresahan dan kemarahan masyarakat justru merebak. Sementara, oleh dunia, Indonesia dijadikan model keberhasilan reformasi yang menghantarkan kebebasan politik serta demokrasi bersama
pembangunan ekonomi bagi masyarakatnya.
Izinkan saya melalui tulisan singkat ini menyampaikan pandangan saya
menguraikan permasalahan bangsa ini dan menawarkan paradigma baru
untuk bersama mengatasinya. Saya bukan ahli politik atau pembangunan.
Untuk itu, pandangan ini banyak berdasarkan pengamatan dan pengalaman
saya selama ini, baik sebagai Wali Kota Surakarta maupun Gubernur DKI
Jakarta. Oleh karena itu, keterbatasan dalam pandangan ini mohon dimaklumi.
Sebatas kelembagaan
Reformasi yang dilaksanakan di Indonesia sejak tumbangnya rezim
Orde Baru Soeharto tahun 1998 baru sebatas melakukan perombakan yang
sifatnya institusional. Ia belum menyentuh paradigma, mindset, atau budaya politik kita dalam rangka pembangunan bangsa (nation building). Agar
perubahan benar-benar bermakna dan berkesinambungan, dan sesuai dengan cita-cita Proklamasi Indonesia yang merdeka, adil, dan makmur, kita
perlu melakukan revolusi mental.
Nation building tidak mungkin maju kalau sekadar mengandalkan
perombakan institusional tanpa melakukan perombakan manusianya atau
sifat mereka yang menjalankan sistem ini. Sehebat apa pun kelembagaan
yang kita ciptakan, selama ia ditangani oleh manusia dengan salah kaprah
tidak akan membawa kesejahteraan. Sejarah Indonesia merdeka penuh
dengan contoh di mana salah pengelolaan (mismanagement) negara telah
membawa bencana besar nasional.
Kita melakukan amandemen atas UUD 1945. Kita membentuk sejumlah
komisi independen (termasuk KPK). Kita melaksanakan otonomi daerah.
Dan, kita telah banyak memperbaiki sejumlah undang-undang nasional
dan daerah. Kita juga sudah melaksanakan pemilu secara berkala di tingkat
nasional/daerah. Kesemuanya ditujukan dalam rangka perbaikan pengelolaan negara yang demokratis dan akuntabel.
Namun, di saat yang sama, sejumlah tradisi atau budaya yang tumbuh
subur dan berkembang di alam represif Orde Baru masih berlangsung sampai sekarang, mulai dari korupsi, intoleransi terhadap perbedaan, dan sifat
kerakusan, sampai sifat ingin menang sendiri, kecenderungan menggunakan kekerasan dalam memecahkan masalah, pelecehan hukum, dan sifat
oportunis. Kesemuanya ini masih berlangsung, dan beberapa di antaranya
bahkan semakin merajalela, di alam Indonesia yang katanya lebih reformis.
Korupsi menjadi faktor utama yang membawa bangsa ini ke ambang
kebangkrutan ekonomi di tahun 1998 sehingga Indonesia harus menerima
suntikan dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang harus ditebus oleh
bangsa ini dengan harga diri kita. Terlepas dari sepak terjang dan kerja
keras KPK mengejar koruptor, praktik korupsi sekarang masih berlangsung,
malah ada gejala semakin luas.
Demikian juga sifat intoleransi yang tumbuh subur di tengah kebebasan
yang dinikmati masyarakat. Sementara itu, pertumbuhan ekonomi yang pesat
malah memacu sifat kerakusan dan keinginan sebagian masyarakat untuk
cepat kaya sehingga menghalalkan segala cara, termasuk pelanggaran hukum.
Jelas reformasi, yang hanya menyentuh faktor kelembagaan negara,
tidak akan cukup untuk menghantarkan Indonesia ke arah cita-cita bangsa seperti diproklamasikan oleh para pendiri bangsa. Apabila kita gagal
melakukan perubahan dan memberantas praktik korupsi, intoleransi, kerakusan, keinginan cepat kaya secara instan, pelecehan hukum, dan sikap
oportunis, semua keberhasilan reformasi ini segera lenyap bersama kehancuran bangsa.
Perlu revolusi mental
Dalam pembangunan bangsa, saat ini kita cenderung menerapkan prinsip-prinsip paham liberalisme yang jelas tidak sesuai dan kontradiktif dengan nilai, budaya, dan karakter bangsa Indonesia. Sudah saatnya Indonesia
melakukan tindakan korektif, tidak dengan menghentikan proses reformasi
yang sudah berjalan, tetapi dengan mencanangkan revolusi mental menciptakan paradigma, budaya politik, dan pendekatan nation building baru
yang lebih manusiawi, sesuai dengan budaya Nusantara, bersahaja, dan
berkesinambungan.
Penggunaan istilah revolusi tidak berlebihan. Sebab, Indonesia me-
merlukan suatu terobosan budaya politik untuk memberantas setuntastuntasnya segala praktik-praktik yang buruk yang sudah terlalu lama dibiarkan tumbuh kembang sejak zaman Orde Baru sampai sekarang. Revolusi
mental beda dengan revolusi isik karena ia tidak memerlukan pertumpahan darah. Namun, usaha ini tetap memerlukan dukungan moril dan spiritual serta komitmen dalam diri seorang pemimpindan selayaknya setiap
revolusidiperlukan pengorbanan oleh masyarakat.
Dalam melaksanakan revolusi mental, kita dapat menggunakan konsep
Trisakti yang pernah diutarakan Bung Karno dalam pidatonya tahun 1963
dengan tiga pilarnya, Indonesia yang berdaulat secara politik, Indonesia
yang mandiri secara ekonomi, dan Indonesia yang berkepribadian secara
sosial-budaya. Terus terang kita banyak mendapat masukan dari diskusi
dengan berbagai tokoh nasional tentang relevansi dan kontektualisasi konsep Trisakti Bung Karno ini.
Kedaulatan rakyat sesuai dengan amanat sila keempat Pancasila haruslah ditegakkan di Bumi kita ini. Negara dan pemerintahan yang terpilih melalui pemilihan yang demokratis harus benar-benar bekerja bagi rakyat dan
bukan bagi segelintir golongan kecil. Kita harus menciptakan sebuah sistem
politik yang akuntabel, bersih dari praktik korupsi dan tindakan intimidasi.
Semaraknya politik uang dalam proses pemilu sedikit banyak memengaruhi kualitas dan integritas dari mereka yang dipilih sebagai wakil rakyat.
Kita perlu memperbaiki cara kita merekrut pemain politik, yang lebih mengandalkan keterampilan dan rekam jejak ketimbang kekayaan atau kedekatan mereka
dengan pengambil keputusan.
Kita juga memerlukan birokrasi yang bersih, andal, dan kapabel, yang
benar-benar bekerja melayani kepentingan rakyat dan mendukung pekerjaan pemerintah yang terpilih. Demikian juga dengan penegakan hukum,
yang penting demi menegakkan wibawa pemerintah dan negara, menjadikan Indonesia sebagai negara yang berdasarkan hukum. Tidak kalah pentingnya dalam rangka penegakan kedaulatan politik adalah peran TNI yang
kuat dan terlatih untuk menjaga kesatuan dan integritas teritorial Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Di bidang ekonomi, Indonesia harus berusaha melepaskan diri dari
ketergantungan yang mendalam pada investasi/modal/bantuan dan
teknologi luar negeri dan juga pemenuhan kebutuhan makanan dan bahan pokok lainnya dari impor. Kebijakan ekonomi liberal yang sekadar
mengedepankan kekuatan pasar telah menjebak Indonesia sehingga menggantung pada modal asing. Sementara sumber daya alam dikuras oleh perusahaan multinasional bersama para komprador Indonesia-nya.
Reformasi 16 tahun tidak banyak membawa perubahan dalam cara kita
mengelola ekonomi. Pemerintah dengan gampang membuka keran impor
untuk bahan makanan dan kebutuhan lain. Banyak elite politik kita terjebak
menjadi pemburu rente sebagai jalan pintas yang diambil yang tidak memikirkan konsekuensi terhadap petani di Indonesia. Ironis kalau Indonesia
dengan kekayaan alamnya masih mengandalkan impor pangan. Indonesia
secara ekonomi seharusnya dapat berdiri di atas kaki sendiri, sesuai dengan amanat Trisakti. Ketahanan pangan dan ketahanan energi merupakan
dua hal yang sudah tidak dapat ditawar lagi. Indonesia harus segera mengarah ke sana dengan program dan jadwal yang jelas dan terukur. Di luar
kedua sektor ini, Indonesia tetap akan mengandalkan kegiatan ekspor dan
impor untuk menggerakkan roda ekonomi.
Kita juga perlu meneliti ulang kebijakan investasi luar negeri yang angkanya mencapai tingkat rekor beberapa tahun terakhir ini karena ternyata
sebagian besar investasi diarahkan ke sektor ekstraktif yang padat modal,
tidak menciptakan banyak lapangan kerja, tetapi mengeruk keuntungan
yang sebesar-besarnya.
Pilar ketiga Trisakti adalah membangun kepribadian sosial dan budaya
Indonesia. Sifat ke-Indonesia-an semakin pudar karena derasnya tarikan
arus globalisasi dan dampak dari revolusi teknologi komunikasi selama 20
tahun terakhir. Indonesia tidak boleh membiarkan bangsanya larut dengan
arus budaya yang belum tentu sesuai dengan nilai-nilai luhur bangsa kita.
Sistem pendidikan harus diarahkan untuk membantu membangun
identitas bangsa Indonesia yang berbudaya dan beradab, yang menjunjung
tinggi nilai-nilai moral agama yang hidup di negara ini. Akses ke pendidikan dan layanan kesehatan masyarakat yang terprogram, terarah, dan tepat
sasaran oleh nagara dapat membantu kita membangun kepribadian sosial
dan budaya Indonesia.
Dari mana kita mulai
Kalau bisa disepakati bahwa Indonesia perlu melakukan revolusi mental, pertanyaan berikutnya adalah dari mana kita harus memulainya. Jawabannya dari masing-masing kita sendiri, dimulai dengan lingkungan keluarga dan lingkungan tempat tinggal serta lingkungan kerja dan kemudian
meluas menjadi lingkungan kota dan lingkungan negara.
Revolusi mental harus menjadi sebuah gerakan nasional. Usaha kita
bersama untuk mengubah nasib Indonesia menjadi bangsa yang benarbenar merdeka, adil, dan makmur. Kita harus berani mengendalikan masa
depan bangsa kita sendiri dengan restu Allah SWT. Sebab, sesungguhnya
Allah tidak mengubah nasib suatu bangsa kecuali bangsa itu mengubah apa
yang ada pada diri mereka.
Saya sudah memulai gerakan ini ketika memimpin Kota Surakarta dan sejak 2012 sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sejumlah teman yang sepaham juga
sudah memulai gerakan ini di daerahnya masing-masing. Insya Allah, usaha
ini dapat berkembang semakin meluas sehingga nanti benar-benar menjadi
sebuah gerakan nasional seperti yang diamanatkan oleh Bung Karno, memang revolusi belum selesai. Revolusi Mental Indonesia baru saja dimulai.
Joko Widodo, Capres PDIP
Sumber. Kompas.com
MR/DPR: Silverius Naibaho, Departemen Perhubungan: Manarsar DH Sibuea, Departemen Pertanian & Kehutanan: , Koordinator Liputan Polda Metro Jaya: Mulyawan, Mabes Polri: Mangampu S, A. Hasiholan, Biro
Jakarta Pusat: Mulyawan, Pengadilan Jakarta Pusat: Lambok Gurning, SH, DPRD DKI Jakarta: Biro Jakarta
Barat: Juli Ostar H, SH, Biro Jakarta Selatan: Hotdiman, Biro Jakarta Utara: Peris (Koordinator) Benny Manulang, Biro Jakarta Timur: Marisi Tua Malau,
Perwakilan Bekasi: Gibson Sibarani, Marisi Anggiat, Biro Depok : Biro Bogor : Perwakilan Banten: nBiro Kabupaten Tangerang: Tumbur Limbong
(Kepala), G. Harry Simbolon, Alden Robertus Simbolon, Nara N, nBiro Kotamadya Tangerang: Erwin Sinaga (Koordinator). Biro Kotamadya Tangerang Selatan: PJ. Manorsa S, Biro Kerawang: Novi Andre Putra, Perwakilan Sumatera Utara: Biro Humbang Hasundutan: Biro Samosir: Helbos Sitanggang,
Biro Pekanbaru: nBiro Batam: Januael Marbun Biro Karimun: Rahotan Siahaan,
Perwakilan Jawa Barat: Biro Bandung : M. Saragih, Biro Bandung Barat : Sahat Sitanggang, Biro Tasik Malaya : Adang Suparman (Kepala),
Perwakilan Ciamis: Asdi, Perwakilan Jawa Timur: Aswin, PERCETAKAN : CV. Grazia Indah (Isi diluar tanggungjawab percetakan).
7/14/2014 5:51:59 AM
METROPOLITAN
EDISI 79.indd 3
di kawasan Kelurahan Utan Panjang, karena telah membuat pencemaran lingkungan dengan aroma
yang tidak sedap, serta menyalahi
aturan yang berlaku.
Dalam Pelaksanaan Pilpres
2014, pihak Kelurahan Utan Panjang, menyarankan kepada warganya baik tua dan muda agar dapat
hadir di Tempat Pemungutan Suara
(TPS) untuk memberikan dukungan
suara kepada salah satu kandidat,
sesuai pilihannya masing-masing.
Begitu juga Pemilihan Ketua
Lembaga Musyawarah Kelurahan
(LMK) yang akan diselenggarakan
oleh pihak kelurahan. Serta pembagian Bantuan Operasional Pemerintah (BOP) dari bulan Januari-April
tidak dikenakan PPH, untuk bulan
Mei-Juni dikenakan PPH. Perubahan honoriumnya kita ganti dengan
biaya operasional Rt, Rw. Bulan JuliDesember, insya Allah tidak dikenakan PPH, ujarnya. Benny Manullang/Yessie M.Sani
7/14/2014 5:52:01 AM
METROPOLITAN
KEPALA UPT GOR Senen Drs. Sutarman bersama peserta buka puasa bersama Remaja Ceria, Kelompok Ilmiah
Remaja (KIR), Pedagang, Budayawan, Sastrawan, Remaja Binaan dan warga sekitar GOR Senen, Jumat (11/7).
EDISI 79.indd 4
Camat Tanah Abang, Gusur Pedagang Kaki Lima, Dan Parkir Liar Bandel
7/14/2014 5:52:05 AM
EDISI 79.indd 5
8. TPS 10, Pecekelan, Sapuran, Wonosobo, Jateng. Prabowo-Hatta 605 JokowiJK 160 Jumlah suara sah tertulis 225 (harusnya 765)
9. TPS 4, Kasie Kasubun, Padang
Ulak Tanding, Kasie Kasubun., Bengkulu.
Prabowo-Hatta 26 Jokowi-JK 159 Jumlah
suara sah tertulis 186 (harusnya 185)
10. TPS 03, Parang Tambung, Tamalate, Makassar, Sulsel Prabowo-Hatta 41
Jokowi-JK 126 Jumlah Suara sah tertulis
127 (harusnya 167)
11. TPS 19, Tanah Tinggi, Tangerang,
Kota Tangerang, Banten. Prabowo-Hatta
121 Jokowi-JK 208 Jumlah suara sah tertulis 229 (harusnya 329)
12. TPS 07, Klamalu, Mariat, Sorong,
Papua Barat. Prabowo-Hatta 4 Jokowi-JK
173 Jumlah suara sah tertulis 181 (harusnya 171)
13. TPS 2, Cempaka Baru, Kemayoran,
Jakarta Pusat, DKI. Prabowo-Hatta 201
Jokowi 202 Jumlah suara sah tertulis 203
(harusnya 403)
14. TPS 3, Afa-Afa, Tidore Utara, Kota
Tidore Kepulauan, Malut Prabowo-Hatta
95 Jokoei-JK 139 Jumlah suara sah tertulis
204 (harusnya 234)
15. TPS 26, Argorejo, Sedayu, Bantul, DIY.
Prabowo-Hatta 104 Jokowi-JK 133 Jumlah
suara sah tertulis 137 (harusnya 237).
Tanda Tangan Tidak Lengkap
Selain kolom perolehan suara yang kosong dan penjumlahan suara yang salah,
juga terdapat pindaian formulir C1 dengan
tanda tangan tidak lengkap. Misalnya di
TPS 21, Sukarasa, Sukasari, Kota Bandung,
Jawa Barat. Dalam formulir tercatat pasangan Prabowo-Hatta mendapatkan 193
suara dan pasangan Jokowi-JK 114 suara.
Dalam kolom tandatangan KPPS dan
anggota terlihat dua anggota tidak menandatangani formulir. Tak hanya anggota,
nama dan tandatangan saksi dari capres
nomor urut dua juga tidak ada. Hal yang
sama juga terdapat pada pindaian formulir C1 di TPS 15, Kacang Pedang, Gerungeng, Pangkal Pinang, Babel dan TPS 47,
Pejaten Barat, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, DKI Jakarta. Pada kedua formulir
sama-sama tidak dilengkapi tandatangan
saksi capres nomor urut dua. Tim
Teman Hatta
Husin Yazid, Direktur Eksekutif lembaga survei Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (Puskaptis), tidak
mengelak bahwa dia berteman dan mengenal Hatta Rajasa
secara pribadi, dalam dialog diBeritasatu TV Kamis (10/7)
malam.
Pak Hatta secara pribadi kenal, kita kan sama-sama
berasal dari Sumsel, kata Husin menjawab pertanyaan
presenter.
Malah kita satu kampung, kampung kita itu bersebelahan. Kalau bertemu ya sering, di televisi, saya melihat dia,
dia tidak melihat saya.
Namun Husin membantah dia atau lembaga yang dia
pimpin adalah bagian dari tim sukses calon presiden
Prabowo Subianto yang berpasangan dengan Hatta.
Mana mungkin lembaga survei menjaid tim sukses.
Dan saya juga bukan anggota tim sukses, kata Husin.
Tim
7/14/2014 5:52:09 AM
EDISI 79.indd 6
Senin (7/7/2014).
Sopan mengatakan, tahap 3 PPDB
yang sudah dibuka pada 11 Juli merupakan tahap terakhir. Karena sekarang masih
dalam tahap pendaftaran tahap kedua
dan lapor diri bagi yang lolos tahap pertama. Namun, jika masih terdapat kursi kosong yang tersedia maka dia mengatakan
untuk pembukaan pendaftaraan tahap
keempat dapat dilakukan.
Namun sayang, pendaftaraan tahap
keempat ini hanya berlaku pada pendaftar yang ingin masuk ke Sekolah Dasar
(SD).
Untuk SMP, SMA, dan SMK sudah tidak ada kursi kosong karena semua sudah terisi. Tetapi kalau di SD ada kursi
kosong kita akan sampaikan ke masyarakat, tandasnya.
Sopan pun mengklaim sistem pendaftaran secara online yang diberlakukan
pihaknya sudah berjalan dengan baik. Sopan mengaku segala bentuk protes ataupun kritik yang dialamatkan ke kebijakan
PPDB merupakan hal yang biasa.
Sopan menambahkan, jumlah para
pendaftar yang mengerti tentang tata
cara pendaftaran PPDB secara benar
lebih banyak ketimbang para pendaftar
yang masih belum mengerti pendaftaran
PPDB. Sehingga menurutnya, sistem online yang diterapkan dalam PPDB akan ia
pertahankan. Tim
PPDB Tahap ke 4
Kepala Bidang Standarisasi Pendidikan dan Pendidikan Tinggi Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta, Sopan
Andrianto mengatakan tidak menutup
kemungkinan Disdik DKI akan membuka
pendaftaran tahap keempat Penerimaan
Peserta Didik Baru (PPDB) Online.
(Pembukaan tahap 4) bisa jadi, itu kebijakan, tergantung pimpinan setelah melihat daya tampung yang tersedia dibandingkan dengan jumlah pendaftar, kata
Kepala Bidang Standarisasi Pendidikan
dan Pendidikan Tinggi Dinas Pendidikan
Provinsi DKI Jakarta, Sopan Andrianto
di Kantor Dinas Pendidikan DKI Jakarta,
7/14/2014 5:52:16 AM
EDISI 79.indd 7
pos yang belakangan jadi bahan pembicaraan. KPU juga wajib menjelaskan ke
publik soal formulir C1 yang diupload dan
menjadi bahan perdebatan di masyarakat.
Kasus di Hong Kong
Cukup banyak WNI yang di Hong Kong
yang menjadi saksi mata kisruh pencoblosan di Victoria Park juga mengirim
pesan elektronik ke redaksi, mengatakan
bahwa salah satu penyebab adalah kurang
transparannya mekanisme pemilihan lewat pos, sehingga massa pemilih menyerbu TPS bersamaan.
Sebagian menolak disebut namanya,
namun ada juga yang meminta menjadi
nara sumber
Saat kami menentukan memilih via
pos, tetapi balasan yang kami terima bukan surat suara tapi surat undangan untuk datang ke TPS, kata Novi Kristiyani,
29 tahun, asal Palembang yang sudah
bekerja di Hong Kong sejak 2008.
Novi mengatakan sebelumnya memang banyak rekan-rekannya yang
golput, namun dalam pilpres ini tiba-tiba
mereka berkeinginan memberikan suara.
Mengantisipasi penuhnya TPS, mereka
memilih memberikan suara pos, tapi banyak yang bernasib seperti dirinya.
Inilah penyebab tidak cukupnya wak-
7/14/2014 5:52:21 AM
INVESTIGASI
S
KPK: Kasus Century Bakal
Semakin Seru
Jakarta,METROPOLITAN POS.
Pekan depan, terdakwa kasus dugaan korupsi pemberian fasilitas pendanaan jangka pendek (FPJP) dan penetapan
Bank Century sebagai bank gagal berdampak sistemik, Budi
Mulya akan menghadapi sidang vonis. Setelah Budi Mulya
di ]vonis, KPK menjanjikan ada perkembangkan yang seru
dalam kasus Bank Century.
Tunggu saja. Pokoknya ke depannya lebih seru, kata
Ketua KPK Abraham Samad, di Jakarta, Sabtu (12/7).
Abraham belum mau mengungkap apa keseruan yang ia
maksud tersebut. Namun, ia mengatakan bahwa kasus Bank
Century akan terus berlanjut. Kami lanjut terus. Pokoknya
saksikan sandiwara berikutnya, kata Abraham.
Surat dakwaan mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia Bidang Pengelolaan Moneter Budi Mulya, menyebut keterlibatan sejumlah pihak. Di antaranya disebutkan keterlibatan Boediono yang disebut bersama-sama terdakwa dan
sejumlah petinggi Bank Indonesia lainnya dalam kasus ini.
Bahwa terdakwa Budi Mulya bersama-sama dengan
Boediono selaku Gubernur Bank Indonesia, Miranda Swaray Goeltom selaku Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Siti Chalimah Fadjrijah selaku Deputi Gubernur Bidang
6 Pengawasan Bank Umum dan Bank Syariah, S Budi Rochadi (almarhum) selaku Deputi Gubernur Bidang 7 Sistem
Pembayaran, Pengadaan Uang, BPR dan Perkreditan, serta
bersama-sama Robert Tantular dan Hermanus Hasan Muslim dalam pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek
(FPJP) kepada PT Bank Century Tbk, bunyi surat dakwaan
tersebut.
Nama Boediono disebut bersama-sama terdakwa Budi
Mulya dalam pemberian Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek
(FPJP) kepada Bank Century sejumlah Rp 689.394.000.000.
Boediono juga disebut ikut andil dalam penetapan Bank
Century sebagai bank gagal berdampak sistemik bersama
terdakwa dan nama-nama di atas. Tim
EDISI 79.indd 8
7/14/2014 5:52:28 AM
INVESTIGASI
Jakarta,METROPOLITAN POS.
sebesar Rp 32 miliar.
Dengan ketentuan, apabila terdakwa tidak membayar uang pengganti
dalam waktu satu bulan setelah putusan memperoleh kekuatan hukum
tetap, maka harta bendanya dapat
disita oleh Jaksa dan dilelang untuk
menutupi uang pengganti tersebut. Sedangkan, apabila harta bendanya tidak
mencukupi, maka dijatuhi pidana penjara selama 5 tahun.
Tidak berhenti sampai disitu, hakim
tinggi juga menghukum Terdakwa dengan pidana tambahan berupa pencabutan hak-hak tertentu untuk memilih
dan dipilih dalam jabatan publik.
Sementara itu, terkait barang bukti,
hakim tinggi menetapkan agar seluruh
barang bukti yang telah disita dan dirampas untuk negara sebagaimana diputus Pengadilan Tipikor Jakarta Pusat.
Walaupun, ada tambahan perampasan barang bukti, berupa rumah seluas 377 meter persegi berikut bangunan dan SHGB No. 156/ Tanjung Barat
yang terletak di jalan Cendrawasih Mas
Blok A. 9 No. 1 RT 002, RW 01 Kelurahan Tanjung Barat, Kecamatan Jaga
Karsa, Jakarta Selatan. Serta, dua unit
mobil Toyota Avanza. Tim
Jakarta,METROPOLITAN POS.
Menjelang Lebaran, Hakim Agung
dan Hakim Konstitusi, mendapat kabar
gembira. Melalui Peraturan Pemerintah
(PP) No 55/2014 tentang Hak Keuangan dan Fasilitas Hakim Agung dan Hakim Konstitusi yang diteken Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada
7 Juli 2014, maka gaji hakim agung dan
hakim konstitusi mendapat kenaikan
berlipat-lipat.
Ketua Komisi Yudisial (KY) Suparman Marzuki mengapresiasi PP tersebut. Sebab, menurut Suparman, kesejahteraan Hakim Agung termasuk
Ketua MA sebagai aparatur hukum harus diperhatikan.
Kami berterimakasih dan itu
adalah yang kami perjuangkan di KY
EDISI 79.indd 9
Jakarta,METROPOLITAN POS.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan
sinyal bahwa Bendahara Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Olly Dondokambey bakal segera
dijadikan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi
pembangunan Pusat Pelatihan Pendidikan dan Sekolah
Olahraga Nasional (P3SON) Bukit Hambalang, Jawa Barat.
Dalam penjelasannya, Ketua KPK Abraham Samad
mengatakan penyidik KPK hanya perlu mengon irmasi
ulang terkait dugaan penerimaan uang Rp 2,5 miliar oleh
politisi PDIP.
Itu sebenarnya sudah barang jadi. Tinggal penyidiknya
mengon irmasi ulang dan membuat sprindik (surat perintah dimulainya penyidikan), kata Abraham di kantor KPK,
Jumat (11/7).
Abraham menerangkan apabila sprindik sudah disodorkan, maka tidak ada alasan bagi pimpinan untuk tidak menandatanganinya.
Hari ini, Olly menjalani pemeriksaan di kantor KPK
sebagai saksi untuk tersangka Machfud Suroso. Usai diperiksa, Olly membantah bahwa dirinya menerima suap
sebagaimana termuat dalam vonis terdakwa kasus Hambalang lainnya, Teuku Bagus MN. Saya diperiksa terhadap
tersangka Machfud Suroso. Saya tidak pernah menerima
suap, tegas Olly.
Dalam vonis terdakwa kasus Hambalang, terdakwa
Teuku Bagus MN disebut telah menyuap Olly Dondokambey. Olly disebut menerima uang suap senilai Rp 2,5 miliar. Uang dari Teuku Bagus tersebut diklaim diserahkan
kepada Olly terkait dengan jabatannya sebagai anggota
Badan Anggaran DPR yang kemudian menaikkan anggaran proyek Hambalang dari Rp 125 miliar menjadi Rp 2,5
triliun. Tim
Kasus Korupsi IT UI
Segera Disidangkan
Jakarta,METROPOLITAN POS.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) segera menyidangkan kasus dugaan korupsi pengadaan instalasi Informasi
Teknologi (IT) Perpustakaan Pusat Universitas Indonesia (UI).
Sebabnya, berkas penyidikan tersangka kasus ini, yaitu
Wakil Rektor UI Bidang Sumber Daya Manusia, Keuangan, dan
Administrasi Umum, Tafsir Nurchamid (TN), sudah rampung.
Berkas TN masuk ke tahap dua, kata Juru Bicara KPK, Johan Budi SP, di kantor KPK, Jumat (11/7).
Johan menjelaskan berkas pemeriksaan saksi-saksi atas
nama Tafsir akan diserahkan penyidik ke jaksa penuntut
umum KPK. Jaksa memiliki waktu 14 hari menyusun surat dakwaan, untuk selanjutnya dilimpahkan ke pengadilan.
Menurut Johan, KPK menemukan dua alat bukti untuk
menjerat TN sebagai tersangka. Setelah melakukan penyelidikan pembangunan dan instalasi Perpustakaan Pusat di UI
tahun anggaran 2010-2011 senilai Rp 21 miliar, kami temukan dua alat bukti yang cukup bahwa Wakil Rektor bidang
SDM dan Pelayanan Administrasi Umum berinisial TN sebagai
tersangka, kata Johan.
Johan mengatakan Tafsir dijerat dengan pasal 2 ayat 1 atau
pasal 3 Undang-Undang No. 31/1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, jo Pasal 55 ayat 1 kesatu KUHP. Diduga sementara TN sebagai pihak yang bertanggung jawab
dalam kasus ini, kata Johan.
Dalam kasus ini, muncul dugaan adanya penggelembungan harga dalam pengadaan proyek IT senilai Rp 20 miliar.
KPK mengendus adanya keterlibatan pimpinan UI dalam penyimpangan proyek ini. Tim
7/14/2014 5:52:32 AM
10
INVESTIGASI
Tim
bermasalah yang isinya memojokan capres Joko Widodo itu ada dua orang, yaitu
seorang pengusaha pupuk bernama Yano
yang memberi bantuan sebesar Rp 200
juta secara tunai dan seorang kontraktor
bernama Asikin yang memberi dana Rp
250 juta.
Dana itu untuk selanjutnya disebut
akan dikonversi dalam saham Obor Rakyat yang total telah menghabiskan biaya
sebesar Rp 900 juta itu. Tabloid itu dicetak di PT. Mulia Kencana Semesta (PT.
MKS) yang beralamat di Bandung, Jawa
Barat dan masih terkait dengan Inilah.
com.
Seperti diberitakan, Setiardi yang
menjabat sebagai Pemred Obor Rakyat
dan Darmawan berperan sebagai penulis disangka dengan Pasal 9 Ayat (2) UU
Jakarta,METROPOLITAN POS.
Kejaksaan Agung (Kejagung) belum
menerima pelimpahan berkas delapan
tersangka kasus penyalahgunaan pajak
Asian Agri Group (AAG) sebesar Rp 1,25
triliun dari Ditjen Pajak.
Pernyataan ini diungkapkan Jaksa
Agung Muda Pidana Umum (Jampidum),
Basyuni Masyarif. Sampai sekarang,
kami belum menerima berkasnya, aku
Basyuni di Jakarta, Jumat (11/7).
Lebih lanjut, Basyuni mengaku tidak
mengetahui alasan mandeknya penanganan terhadap delapan tersangka tersebut
kendati perkara dengan tersangka Suwir
Laut telah berkekuatan hukum tetap.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung
Tony Spontana juga mengungkapkan hal
yang sama kalau pihaknya belum menerima pelimpahan berkas dari penyidik PNS
Pajak untuk kemudian dilimpahkan ke
pengadilan. Saya juga belum mendapat
bahan terakhir dari Pak Jampidum, jelasnya.
Kedelapan tersangka tersebut merupakan para petinggi di AAG, yakni Eddy
Lukas, Linda Rahardja, Tio Bio Kok alias
Kevin Tio, Willihar Tamba, Laksamana
Adiyaksa, Semion Tarigan, Yunus, dan Andrian.
Mereka disebut turut serta bersamasama dengan Suwir Laut menggelapkan
pajak AAG. Suwir Laut dinyatakan terbukti bersalah dan dijatuhi hukuman pidana
dua tahun penjara dengan masa percobaan tiga tahun.
AAG selaku korporasi juga dikenakan
Jakarta,METROPOLITAN POS.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
tengah mendalami dugaan adanya keterlibatan pihak lain dalam kasus korupsi
proyek Hambalang.
Juru Bicara KPK Johan Budi SP
menjelaskan dengan sudah divonisnya
salah satu terdakwa kasus Hambalang,
dalam hal ini Teuku Bagus MN, maka KPK
bisa menggunakan putusannya sebagai
petunjuk untuk mengembangkan perkara.
KPK sedang dalami adanya dugaan
keterlibatan pihak-pihak lain terkait kasus Hambalang, kata Johan di kantor
KPK, Selasa (8/7).
Menurut Johan saat ini belum ada penyelidikan baru terkait kasus Hambalang.
Salah satu alasan belum dibukanya pe-
Tim
EDISI 79.indd 10
7/14/2014 5:52:33 AM
EKONOMI
EDISI 79.indd 11
11
OJK: Lembaga
Keuangan Mikro
Harus Berbadan
Hukum
7/14/2014 5:52:35 AM
12
EDISI 79.indd 12
DAERAH
24 Februari 2014.
Selanjutnya dilaksanakan Uji Kelayakan dan Kepatutan oleh Tim Ahli bagi
para calon direksi yang lolos seleksi administratif. Kegiatan Uji Kelayakan dan
Kepatutan tersebut berlangsung pada
hari Senin, tanggal 3 Maret 2014 yang
bertempat di Gedung Pasca Sarjana Universitas Singaperbangsa Karawang.
Usai mengikuti uji kelayakan dan
kepatutan, para calon direksi tersebut
selanjutnya mengikuti tahapan in-depth
interview atau wawancara mendalam
yang dilaksanakan oleh Dewan Pengawas
PD Petrogas Persada Karawang. Kegiatan
yang berlangsung pada hari Senin tanggal
7 April 2014 akan menjadi bahan evaluasi
rekruitment calon direksi. para calon direksi sendiri sebelumnya wajib membuat
Surat Pernyataan Kesediaan sebagai wujud keseriusan mereka.
Sejalan dengan Pasal 11 ayat 2, Perda
Kabupaten Karawang Nomor 12 Tahun
2003 para calon direksi terpilih yang diusulkan oleh Dewan Pengawas selanjutnya
ditetapkan sebagai direksi PD. Petrogas
Persada melalui SK Bupati Karawang Nomor 539/Kep.427-Huk/2014 tanggal 25
Juni 2014 tentang Anggota Direksi Perusahaan Daerah Petrogas Persada.
And
berikan hak suaranya kepada Calon Presiden yang mereka pilih sendiri menurut
hati mereka masing masing, imbuhnya.
Lebih lanjut Bupati menyampaikan,
bahwa Pemerintah dan KPU kiranya telah
semaksimal mungkin dalam
mensosialisasikan tata cara pencoblosan sejak beberapa Bulan sebelum pelaksanaannya
sekarang, semoga semua Masyarakat yang
mempunyai hak pilih tidak lagi merasa kesulitan atau kurang paham dalam mencoblos, sebab Mulai dari KPU dan Pemerintah
Pusat sampai ke tingkat Daerah pun telah
sedemikian rupa mensosialisasikan tata cara
dalam pencoblosan baik melalui Media Elektronik ataupun Media cetak, tandasnya.
Terakhir Bupati berharap kepada seluruh lapisan Masyarakat untuk tetap
menerima siapapun nanti Presiden terpilih, sebab kemenangan tersebut adalah
pilihan Rakyat Indonesia, Bupati juga
berharap pasca Pemilihan nanti, seluruh
daerah di Indonesia khususnya Karawang
tetap aman dan Kondusif.
Setelah melakukan pencoblosan di
TPS tersebut, Bupati, Kapolres, serta Dandim 0604 Karawang melakukan Monitoring ke TPS-TPS di beberapa Kecamatan,
yakni Kecamatan Karawang Barat, Kecamatan Rengasdengklok, Kecamatan
Kutawaluya dan Kecamatan Rawamerta.
And
7/14/2014 5:52:36 AM
DAERAH
13
Batujaya.
Pada kesempatan itu Bupati datang bersama Kepala
Pengadilan Agama, Kepala OPD dan Camat 3 daerah
yang menjadi tuan rumah, Tirta Jaya, Batu jaya, dan Pakis jaya. Hadir pula alim ulama serta tokoh masyarakat,
juga Muspika dari 3 Kecamatan dan para kepala desa.
Lebih lanjut menurut Bupati, Karawang sejak tahun 2011 hingga sekarang 2014, Dana atau APBD untuk
Infrastruktur di Karawang terus mengalami kenaikan
secara signi ikan. Di tahun 2011 masih sekitar 130 M,
tahun ini sudah 530 Juta didalamnya untuk Jalan yaitu
396 M, Kabupaten Karawang sudah mempostingkan untuk bidang tersebut 19 % dari jumlah APBD tahun ini,
yang ada itu perlu di apresiasi dan diketahui oleh banyak orang diantaranya seluruh masyarakat. Kami ingin
untuk para penduduk di Daerah juga selain untuk harus bersabar, saya sebagai Bupati ingin agar ditingkatkan kerjasama untuk gotong royong membantu Pemkab
Karawang, agar bisa menunjang kehidupan Masyarakat.
Karena yang kami rencanakan semua demi kemaslahatan orang banyak dan untuk masyarakat Karawang khususnya, tegasnya.
and
EDISI 79.indd 13
dinasi dengan Kementrian PU agar cepat tuntas penyelesaiannya, karena jalur yang saat ini diperbaiki untuk
jalur arus Balik menuju Jakarta. dan saat ini pun sudah
terlihat mulai proses perbaikan jalan titik tersebut. Untuk Jembatan sekitar daerah telagasari akan di perlebar
dan di ploating dana sebesar 1.2 Milyar untuk pelebaran
Jembatan saja dan ditargetkan akan selesai pada waktunya. Jelasnya.
Lebih lanjut masih menurut Bupati, untuk pengerjaan lain dilakukan penambahan marka jalan petunjuk
jalan, Pengecatan batas jalan dan upaya-upaya lain akan
kami lakukan. Betul yang di katakan Kadid Bina Marga, ini
bukan sidak tapi lebih kepada meninventarisir mana saja
yang perlu diperbaiki juga untuk progress pembangunan
kedepannya, dan jadwal ini memang sudah di agendakan
sejak jauh hari tidak mendadak.tuturnya. and
7/14/2014 5:52:38 AM
14
INVESTIGASI
nis budidaya kelapa sawit secara keseluruhan, baik dalam kelas maupun rutin di
lapangan kepada para petani swadaya
yang ada di Sumut, Riau, dan Jambi.
Head Plantation Services Asian Agri,
Simon Sihotang menambahkan, kemitraan dengan petani sudah memasuki tahun ketiga itu sejak dimulai tahun 2011.
Kemitraan itu sudah tampak membuahkan hasil baik bagi petani maupun Asian
Agri. Produktivitas hasil tanaman petani swadaya Asian Agri misalnya terus
meningkat menjadi satu hingga 2,5 ton
per hekatre per tahun, walau besarannya
itu dinilai masih jauh dari target manajemen. Harusnya hasil petani sawit bisa
hingga 20-25 ton per hektare, bahkan
diharapkan bisa hingga 30-an ton seperti
yang dihasilkan perusahaan group Asian
Agri, katanya. Petani binaan Asian Agri
sudah menggunakan bibit unggul produk
Asian Agri jenis TOPAZ untuk tanaman
yang diremajakan atau replanting, yang
akan mendongkrak hasil panen ke depannya. Pemupukan juga semakin terjamin karena petani mendapat pinjaman
dengan perhitungan nantinya dilakukan
saat jual-beli tandan buah segar (TBS).
Simon menegaskan, tidak dipungkiri,
kerja sama juga di satu sisi menguntungkan Asian Agri karena usaha kelompok
atau group perusahaan mendapat kepastian pasokan TBS untuk PKS (pabrik
kelapa sawit).Pada prinsipnya Asian
Agri ingin ber tumbuh bersama petani
yang secara global nantinya juga akan
menguntungkan Indonesia yang dikenal
sebagai salah satu produsen utama dan
ekspor produk sawit di dunia, katanya .
Ketua Kelompok Tani Harapan Maju
Desa Sei Sentang Kutat, Kecamatan
EDISI 79.indd 14
LANJUTAN Pembangunan jalan Onan Runggu-Lagundi Kecamatan Onan Runggu dengan Anggaran Rp1,5M APBD Tahun
2013 segera di audit BPKP dan BPK, bila terima uang gratifikasi bakal dilaporkan LSM.
7/14/2014 5:52:44 AM
SAMBUNGAN
Dari halaman 1............. Ke Film Bersama Cinta
cuma lewat ekspresi wajah dan gesture, itu sangat sulit. Salah ekspresi, penonton
bisa salah paham. Maksud kita
menatap dengan jatuh hati, eh,
penonton malah mengira kita
lagi lapar atau lagi ngeden. Ha,
ha, haaa, bibirnya yang merekah delima kontan memamerkan susunan giginya yang mempesona bagai sebaris mutiara.
Acting itu hobby? Hobby atau
tidak, bukan hal yang penting
buat aku. Yang penting, harus
dikerjakan dengan segenap hati
begitu berani deal pada suatu
pekerjaan. Dan dari buah pekerjaannya itulah seseorang
itu baru bisa dinilai!. Buah apa
yang bakal kau hasilkan nanti di
MMP ini? Aku akan berusaha
memberi buah yang terbaik!.
Karena kau merasa diri pohon
yang terbaik? Aku bukan yang
terbaik, tapi aku akan memberi
buah terbaik dari segenap kemampuan pohon kehidupanku.
Im not the best, bat I do my
best!. Dahsyat kau ini.
EDISI 79.indd 15
15
SKPD Terancam
Sementara Melihat hasil perhitungan
cepat Pemilihan Presiden (Pilpres) yang digelar Rabu (9/7), Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama sudah bersiap untuk melakukan gebrakan sesuai
dengan yang disampaikannya beberapa waktu
lalu.
Beberapa kepala Satuan Kerja Perangkat
Daerah (SKPD) yang menjadi target seperti
Dinas Pekerjaan Umum (PU), Badan Kepega-
Dari halaman 1.............. Seorang PNS Pemda Berinisial NK Memiliki Rekening Gendut Rp 1,3 Triliun
Pemkot Batam Ardiwinata mengatakan pemkot siap
membantu Bareskrim Polri
dalam mengungkap kasus rekening gendut mencapai Rp 1,3
triliun yang disinyalir dimiliki
seorang pegawai negeri sipil
di lingkungan Pemkot Batam.
Namun kata dia, hingga
kini belum ada aparat kepoli-
sahiman.
Menurut dia, jika hanya
mengandalkan gaji PNS dan
tunjangan-tunjangan,
tidak
mungkin PNS Kota Batam memiliki tabungan sebanyak itu.
Kalau ada usaha lain, tidak
tahu juga. Namun, tidaklah
sampai Rp1,3 triliun, kata dia.
Januel
Kota Bandung.
Kami berharap dan percaya penuh bahwa sidang
di PTUN Bandung ini berjalan fair, serius, teliti, cermat
dan professional terhadap isi
putusan-putusan yang dijadikan bukti oleh pihak tergugat,
yakni BPN Kota Bandung dan
Eddy Wirawan. Karena dari
pengalaman yang sudah-sudah mereka selalu berlindung
dibalik putusan putusan yang
memang kami duga telah didesain untuk menguntungkan
Eddy Wirawan, tegas Maria.
Maria sendiri merupakan
saksi fakta dan telah melakukan investigasi selama belasan tahun terhadap kasus
ini. Menurutnya dalam kasus
ini terjadi banyak kejanggalan. Bahkan diduga terjadi
grati ikasi karena Putusan
Putusan yang dimenangkan
oleh DR.Eddy Wirawan SH
mengandung banyak sekali
Rechtsdwaalingen.
Saya bisa mengatakan
kasus ini sudah terlalu vulgar,
dan oleh karena hakim-hakim
yang bermental Akil Muchtar
bekas hakim konstitusi yang
diputus pidana penjara seumur hidup akibat suap tindak
pidana korupsi Ratu Atut,
bekas Gubernur Banten, Jawa
Barat, sehingga putusan-putusan pengadilan sebelumnya
lahir untuk konsumsi kepentingan DR.Eddy Wirawan SH
semata, Konpirasi ini harus
dihentikan karena telah menimbulkan ketidak adilan terhadap masyarakat dalam hal
ini, jelas, Ir Arnold.
Perlu Diketahui Bahwa Ir
Arnold Philipus Djiwtampu
merupakan pemilik sah tanah
Jl.Dr.Djunjunan Kav.166 Kel.
Sukagalih, Kec.Sukajadi, Bandung dimana Ir Arnold Philipus
Djiwatampu telah membeli
tanah tersebut tahun 1978
/1980 dari 3 Pemilik Asal ber-
7/14/2014 5:52:47 AM
16
HAL 16
BERLIN SIAHAAN
Pemimpin Umum/Perusahaan
Pendiri
BERLIN SIAHAAN
Pemimpin Redaksi/
Penanggung Jawab
JENRI, SH
E-mail: metropolitanpos@yahoo.com
HOTLINE PASANG IKLAN DAN PENGADUAN KANTOR REDAKSI 021-3190 2301 - 0813 1533 8511
KPK Segera Tangkap Drs Andi Achmad Kohar Bersama Ketua Lelang
Jakarta, METROPOLITAN POS,
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki
Tjahaja Purnama jangan melindungi anak
buah bila terlibat korupsi uang Negara,
pasalnya Kepala Bagian Tata Pemerintahan Jaktim, Drs Andi Achmad Kohar,
bersama Ketua Lelang dan pemborongnya, di duga korupsi uang Negara sebesar Rp12.500.000.000,-untuk rehab to-
Profil
Nikita Mirzani
Pasrah Dipernjara
KUASA hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid meyakini bahwa kliennya itu sudah mengetahui kasasi kasus penganiayaan terhadap Olivia pada 5 September 2012
telah ditolak Mahkamah Agung.
Karena ini sudah ada di media
saya pikir dia (Nikita) sudah mengetahui ya, ujar Fahmi saat ditemui di kawasan Cibubur, Jakarta
Timur.
Sebagai warga negara yang baik,
Fahmi yakin Nikita menerimanya. Meski Nikita sendiri
tidak pernah melakukan
penganiayaan.
Sebagai warga negara yang baik saya pikir
ini apapun keputusannya harus kita menerima karena kasasi adalah
upaya hukum yang
terakhir walaupun sebenarnya sampai detik
ini Nikita tidak merasa
melakukan penganiayaan,
terangnya.
vestigasi Fakta Hukum, Berlin Siahaan kepada Metropolitan Pos. pekan lalu.
Dijelaskan, Berlin Siahaan, hingga sekarang pembangunan Kantor Kecamatan Ciracas Jakarta Timur tersebut belum selesai
dikerjakan pada hal anggaran miliaran. Hal
ini sudah tidak sesuai mekanisme Perpres
No 70 tahun 2012 tentang pengadan baBersambung Hal 15........ Diduga Korupsi
Koalisi LSM
Desak KPK Periksa
Menteri ESDM
Bersama
Pejabat Migas
Lukmono Hadi
Lebih Senang
Dipecat Dari PNS
Tampil Beda, Edisi Teratur, Eksis Terus, dari Sabang sampai Merauke
EDISI 76.indd 1
5/17/2014 7:20:11 PM
EDISI 79.indd 16
7/14/2014 5:55:51 AM