You are on page 1of 4

Lukman Hakim

14111146
4KA40
Pengantar Telematika
Tugas #3
I.1. Definisi RPC
Remote Procedure Call (RPC) adalah sebuah metode yang memungkinkan kita untuk
mengakses sebuah prosedur yang berada di komputer lain. Untuk dapat melakukan ini sebuah
server harus menyediakan layanan remote procedure. Pendekatan yang dilakuan adalah
sebuah server membuka socket, lalu menunggu client yang meminta prosedur yang
disediakan oleh server. Bila client tidak tahu harus menghubungi port yang mana, client bisa
me- request kepada sebuah matchmaker pada sebuah RPC port yang tetap. Matchmaker akan
memberikan port apa yang digunakan oleh prosedur yang diminta client.
RPC masih menggunakan cara primitif dalam pemrograman, yaitu menggunakan paradigma
procedural programming. Hal itu membuat kita sulit ketika menyediakan banyak remote
procedure. RPC menggunakan socket untuk berkomunikasi dengan proses lainnya. Pada
sistem seperti SUN, RPC secara default sudah ter- install kedalam sistemnya,
I.2. Implementasi RPC
Untuk proses nya kurang lebih sama dengan RMI. Kalau RMI kita mengenal proxy dan
skeleton, pada RPC dikenal dengan Stub( Client stub dan Server stub)

Gambar Ilustrasi Implementasi RPC

Remote Reference Modul dan Communication Modul berada pada tatanan sistem operasi.
Contoh implementasi adalah Sun Microsystems Open Network Computing (ONC) : RPC
specification, XDR (eXternal Data Representation) standard, UDP atau TCP transport
protocol. Xerox Courier : RPC model, Data representation standard, XNS (Xerox Network
Systems) SPP (Sequenced Packet Protocol) sbg transport protocol, Apollo s Network
Computing Architecture (NCA), RPC protocol, NDR (Network Data Representatio n).

I.3. Cara Kerja RPC


Tiap prosedur yang dipanggil dalam RPC, maka proses ini harus berkoneksi dengan server
remote dengan mengirimkan semua parameter yang dibutuhkan, menunggu balasan dari
server dan melakukan proses kemudian selesai. Proses di atas disebut juga dengan stub pada
sisi klien. Sedangkan Stub pada sisi server adalah proses menunggu tiap message yang berisi
permintaan mengenai prosedur tertentu.

Diagram diatas memberikan gambaran mengenai flow dari eksekusi dalam proses RPC.
Berikut ini adalah diagram yang akan menjelaskan secara rinci mengenai proses yang
terjadipada klien dan server dalam eksekusi suatu prosedur RPC :

penjelasan dari diagram diatas :


1. Klien memanggil prosedur stub lokal. Prosedur Stub akan memberikan parameter dalam
suatu paket yang akan dikirim ke jaringan. Proses ini disebut sebagai marshalling.
2. Fungsi Network pada O/S (Operating system Sistem Operasi) akan dipanggil oleh stub
untuk mengirim suatu message.
3. Kemudian Kernel ini akan mengirim message ke sistem remote. Kondisi ini dapat berupa
connectionless atau connection-oriented.
4. Stub pada sisi server akan melakukan proses unmarshals pada paket yang dikirim pada
network.
5. Stub pada server kemudian mengeksekusi prosedur panggilan lokal.
6. Jika eksekusi prosedur ini telah selesai, maka eksekusi diberikan kembali ke stub pada
server.
7. Stub server akan melakukan proses marshals lagi dan mengirimkan message nilai balikan (
hasilnya ) kembali ke jaringan.
8. Message ini akan dikirim kembali ke klien.
9. Stub klien akan membaca message ini dengan menggunakan fungsi pada jaringan.
10. Proses unmarshalled kemudian dilakukan pada message ini dan nilai balikan akan diambil
untuk kemudian diproses pada proses lokal.

Proses diatas akan dilakukan berulang-ulang ( rekursif ) dalam pengeksekusian RPC dalam
suatu remote sistem. Contoh aplikasi untuk meremote pada teknik RPC (Remote Procedure
Call) adalah menggunakan putty untuk melakukan SSH.

I.4. Kelebihan dan Kekurangan pada RPC


Kelebihan RPC
Relatif mudah digunakan
Pemanggilan remote procedure tidak jauh berbeda dibandingkan pemanggilan local
procedure. Sehingga pemrogram dapat berkonsentrasi pada software logic, tidak perlu
memikirkan low level details seperti soket, marshalling dan unmarshalling.
Robust (Sempurna)
Sejak th 1980-an RPC telah banyak digunakan dalam pengembangan mission-critical
application yang memerlukan scalability, fault tolerance, dan reliability.
Kelemahan RPC
Tidak fleksibel terhadap perubahan
Static relationship between client & server at run-time.
Berdasarkan prosedural/structured programming yang sudah ketinggalan jaman dibandingkan
Object Oriented Proggraming
Kurangnya location transparency
Misalnya premrogram hanya boleh melakukan pass by value, bukan pass by reference.
Komunikasi hanya antara 1 klien & 1 server (one-to-one at a time).
Komunikasi antara 1 klien & beberapa server memerlukan beberapa koneksi yang terpisah.

Database
Database adalah susunan record data operasional lengkap dari suatu organisasi atau
perusahaan, yang diorganisir dan disimpan secara terintegrasi dengan menggunakan
metode tertentu sehingga mampu memenuhi informasi yang optimal yang dibutuhkan
olehpara pengguna.

Asal Mula Istilah Database Istilah database berawal dari ilmu komputer. Meskipun
kemudian artinya semakin luas, memasukkan hal-hal yang di luar bidang elektronika,
artikel mengenai database komputer. Catatan yang mirip dengan database sebenarnya
sudah ada sebelum revolusi industri yaitu dalam bentuk buku besar, kuitansi danm
kumpulan data yang berhubungan dengan bisnis.

Konsep Dasar Database Konsep dasar database adalah kumpulan dari catatan, atau
potongan dari pengetahuan. Sebuah database memiliki penjelasan terstruktur dari jenis
fakta yang tersimpan di dalamnya: penjelasan ini disebut skema. Ada banyak cara untuk
mengorganisasi skema, atau memodelkan struktur database: ini dikenal sebagai database
model atau model data. Model yang umum digunakan sekarang adalah model relasional,
yang menurut istilah yaitu mewakili semua informasi dalam bentuk tabel yang saling
berhubungan dimana setiap tabel terdiri dari baris dan kolom (definisi yang sebenarnya
menggunakan terminologi matematika). Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili
dengan menggunakan nilai yang sama antar tabel.

Perangkat Untuk Membuat Database. Database dapat dibuat dan diolah dengan
menggunakan suatu program komputer, yaitu yang biasa disebut dengan software
(perangkat lunak).Software yang digunakan untuk mengelola dan memanggil kueri
(query) database disebut Database Management System (DBMS) atau jika diterjemahkan
kedalam bahasa indonesia berarti Sistem Manajemen Basis Data.

DBMS terdiri dari dua komponen, yaitu Relational Database Management System
(RDBMS) dan Overview of Database Management System (ODBMS). RDBMS meliputi
Interface Drivers, SQL Engine, Transaction Engine, Relational Engine, dan Storage
Engine. Sedangkan ODBMS meliputi Language Drivers,Query Engine, Transaction
Engine, dan Storage Engine.
Sedangkan level dari softwarenya sendiri, terdapat dua level software yang
memungkinkan untuk membuat sebuah database antara lain :
High Level Software dan Low Level Software. Yang termasuk di dalam High Level
Software, antara lain Microsoft SQL Server, Oracle, Sybase, Interbase, XBase, Firebird,
MySQL, PostgreSQL, Microsoft Access, dBase III, Paradox, FoxPro, Visual FoxPro,
Arago, Force, Recital, dbFast, dbXL,Quicksilver, Clipper, FlagShip, Harbour, Visual
dBase, dan Lotus Smart Suite Approach. Sedangkan yang termasuk di dalam Low Level
Software antara lainBtrieve dan Tsunami Record Manager.

Tipe Database Terdapat 12 tipe database, antara lain Operational database,


Analyticaldatabase, Data warehouse, Distributed database, End-user database, External
data base, Hypermedia databases on the web, Navigational database, In-memory data
bases, Document-oriented databases, Real-time databases, dan RelationalDatabase.

Sumber :
http://mbahsecond.blogspot.com/2013/11/penertian-dan-cara-kerja-rpc-rmi-dan.html
http://sitihalimahfight.blogspot.com/2014/11/pengantar-telematika-tugas-ke-3.html

You might also like