You are on page 1of 26

LAPORAN TUTORIAL

MODUL 9
METODE PENELITIAN ILMIAH
SKENARIO 2

METODE PENELITIAN
DI SUSUN
OLEH
KELOMPOK A1
Ketua
Sekretaris
Notulen
Anggota

: Gigih Perawan
: Rita Zahara
: Maryati
: Abdul Halim Harahap
Andespi Ridho putra
Bobby Mardhika L.E
Eva Reza Umami
Kiki Putri Anriani Harahap
Mulyati
Nova R Handayani
Rahmah septriani
Selly
Suci Lestari

TUTOR : dr. Roy Octamiadi

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ABULYATAMA
2008

HALAMAN PENGESAHANAN
LAPORAN TUTORIAL KEGIATAN PBL
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ABULYATAMA
1. Judul Skenario

Epidemiologi

2. Modul

IX

3. Tutor

dr. Roy Octamiadi

4. Kelompok

A1

5. Ketua

Gigih Perawan

7. Sekertaris

Rita Zahara

8. Notulen

Maryati

9. Anggota

Abdul Halim Harahap


Andespi Ridho Putra

Bobby Mardhika L.E.


Eva Reza Umami
Kiki Putri Anriani Harahap
Mulyati
Nova R Handayani
Selly
Suci Lestari
Rahmah septriani

Telah diperiksa oleh

Lampoh Keudee, 24 Oktober 2008

Tutor Kelompok A1

Ketua Kelompok A1

( dr. Desika )

( Bobby Mardhika L)

KATA PENGANTAR
Puji syukur kelompok A1 panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang,
yang berkat rahmat dan petunjukNya, kami dapat menyelesaikan makalah skenario 1 yang
membahas tentang METODE PENELITIAN walaupun disini terdapat kekurangan yang tidak
disengaja.
Semoga dengan selesainya makalah skenario 1 ini dapat bermanfaat bagi semua anggota kelompok
dan para pembaca. Terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah bekerja sama dan
kepada pihak yang memberikan saran dan kritik yang membangun kepada kelompok A1.

PENDAHULUAN
Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu yang benar.Untuk memenuhi rasa ingin tahu
ini,manusia sejak zaman dahulu telah berusaha mengumpulkan pengetahuan.Pengetahuan pada
dasarnya terdiri dari sejumlah fakta dan teori yang memungkinkan seseorang untuk dapat
memecahkan masalah yang di hadapinya.Pengetahuan tersebut di peroleh baik dari
pengetahuan langsung maupun melalui penealaman orang lain.Semenjak adanya sejarah
kehidupan manusia di bumi ini, manusia telah berusaha mengumpulkan fakta.Fakta-fakta ini
kemudian disusun dan di simpulkan menjadi teori sesuai dengan fakta yang di kumpulkan
tersebut,sejalan dengan perkembangan budaya umat manusia,teori tersebut semakin
berkembang baik kualitas maupun kantitas,seperti apa yang telah kita rasakan saat ini.

HALAMAN ISI
A. Halaman Pengesahan.......2
B. Kata Pengantar.....3
C. Pendahuluan.....4
D. Halaman Isi......5
E. Skenario...6
F. Identifikasi istilah....7
G. Identifikasi masalah.8
H. Analisa masalah...9
I. Strukturisasi10
J. Learning issue11
K. Hasil belajar mandiri..12
L. Kesimpulan25
M. Daftar pustaka26

SKENARIO 1
Way of thinking
Alur penelitian kedokteran
Teori & Fakta Empirik

VS

Fenomena Biologik & Medik

Pertanyaan Yang Tak terjawabkan


Induksi Eksplorasi
Identifikasi + Perumusan Masalah
Perumusan Hipotesis
Deduksi
Generalisasi

Operasionalisasi hipotesis
Penetapan Model / Rancangan penelitian
Strukturisasi
Penetapan Objek

Instrumentasi

Observasi Empirik ( Pengukuran )


Pengolahan Data
Induksi
Konklusi

I. IDENTIFIKASI ISTILAH
Oprasional

:Pergerakan perjalanan

Hipotesis

:Perkiraan/dugaan/sesuatu yang dianggap benar untuk alasan mengutamakan


pendapat

Konklusi

:Kesimpulan

Deduksi

:Inti kalimat ada di akhir paragfaf

Eksplorasi

:Mengeluarkan pendapat

Observasi

:Penelitian,Pengamatan

Verifikasi

:Pembagian

Generalis

:umum

Instrumentasi

:Alat perlengkapan

II. IDENTIFIKASI MASALAH


Masalah Inti

:Metodelogi penelitian
-Langkah-langkah penyusunan metodologi penelitian

Masalah tmbahan

:Metodelogi penelitian
-Tujuan umum
-Mencari tahu informasi
-Pengumpulan data
-Menganalis masalah
-Latar belakang masalah
-Perumusan masalah

III. Analisa Masalah


Metodolgi penelitian :Suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan untuk mencari
bukti-bukti yang muncul sehinggadengan masalah tersebut yang
dilakukan secara hati-hati sehingga di proleh pemecahan
Tujuan penelitian:Menemukan/menguji fakta baru maupan fakta lama sehubungan
dengan kesehatan/kedokteran.
Manfaat

:Hasil penelitian dapat di gunakan untuk menggambarkan tentang


Keadaan atau status kesehatan individu kelompok/masyarakat

4 Tahap dalam proses penelitian


1:Tahap persiapan/perencanaan
2:Tahap pelaksanaan/pengumpulan data
3:tahap pengolahan/analisa data
4:Penulisan hasil penelitian/laporan

IV STRUKTURISASI
Masalah
Judul Penelitian
Latar belakang masalah
Perumusan masalah
Khusus
Tinjauan penelitian
Umum
Manfaat penelitian
Tinjauan kepustakaan
Kerangka konsep hipotesis & defenisi operasional
Metodologi penelitian

Jenis Penelitian Populasi & sample Cara pengumpulan Instrumen


pengolahan data

10

Rencana

V. LEARNING ISSUE
Mahasiswa mampu memahami :
- Pengertian metodelogi penelitian
-Macam-macam penelitian
-Faktor-faktor yang mendorong melakukan penelitian
-Mengetahui langkah-langkah penyusunan penelitian

11

1. PENGERTIAN PENELITIAN
Menurut salah seorang ahli (Hillway tyrus di dalam bukunya introductian to research),bahwa
penelitian adalah Suatu cara untuk memahami sesuatu melalui penyelidikan atau mencari buktibuktiyang muncul sehubungan dengan masalah tersebut,yang di lakukan secara hati-hati sehingga
di peroleh pemecahanya. Penelitaian kesehatan berorientasikan atau memfokuskan kegiatanya pada
masalah-masalah yang timbul di bidang kesehatan/kedokteran dan sistim kesehatan

2. JENIS PENELITIAN KESEHATAN


Pengelompokan jenis penelitian kesehatan itu bermacam-macam menurut aspek mana penelitian
Itu ditinjau. Berdasarkan metode penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi 3 kelompok
besar, yakni:
a. metode penelitian survey (survey research method)
Dalam survey,penelitian tidak dilakukan terhadap seluruh objek yang diteliti atau populasi, tetapi hanya
mengambil sebagian dari populasi tersebut(sample). Sampel adalah bagian dari populasi yang dianggap
mewakili Populasinya.Dalam penelitian survey,hasil dari penelitian tersebut merupakan hasil dari
keseluruhan.Dengan kata lain, hasil dari sampel tersebut dapat digeneralisasikan sebagai hasil populasi.
Penelitian survey digolongkan lagi menjadi 2,yaitu penelitian survey yang bersifat deskriptif(descriptive) dan
analitik(analytica).Dalam penelitian survey deskriptif,penelitian diarahkan untuk mendeskripsikan atau
menguraikan suatu keadaan didlam suatu komunitas atau masyarakat, misalnya distribusi penyakit didalam
masyarakat dan kaitannya dengan umur,jenis kelamin, dan karakteristik lain. Oleh sebab itu penelitian
deskriptif ini sering disebut penelitian penjelajahan(exploratory study). Dalam survey deskriptif pada
umumnya penelitian menjawab pertanyaan bagaimana (how).
Sedangkan survey analitik,penelitian diarahkan untuk menjelaskan suatu keadaan atau situasi. Misalnya,
mengapa penyakit menyebar disuatu masyarakat,mengapa penyakit terjadi pada seseorang, mengapa
masyarakat tidak menggunakan fasilitas yang telah tersedia, mengapa tidak mau membuat jamban keluarga,
dan sebagainya. Survei analitik ini pada umumnya berusaha menjawab pertanyaan mengapa,oleh sebab itu
juga disebut penelitian penjelasan. lebih lanjut, penelitan survey yang bersifat analitik ini dibedakan lagi
menjadi 3 macam, yakni;

12

1) Seksionsl Silang(Cross Sectional)


Dalam penelitian seksional silang,variable sebab atau resiko dan akibat atau kasus yang terjadi pada objek
penelitian diukur atau dikumpulkan secara simultan(dalam waktu yang bersamaan).Misalnya penelitian
tentang hubungan antara bentuk tubuh dengan hipertensi. Hubungan antara kondisi sanitasi lingkungan
dengan penyakit Menular dan lain sebagainya.Pengumpulan data untuk jenis penelitian ini, baik untuk
variabel sebab maupun variabel akibat dilakukan secara bersama-sama atau sekaligus.
2)Studi Retrospektif (retrospective study)
Penelitian ini adalah penelitian yang berusa melihat kebelakang,artinya pengumpulan data dimulai
Dari efek atau akibat yang telah terjadi kemudian dari efek tersebut ditelusuri penyebabnya dari variabelvariabel Yang mempengaruhi akibat tersebut.Dengan kata lain,dalam penelitian retrospektif ini berangkat dari
depedent Variables,kemudian dicari independent variables-nya. Misalnya, penelitian yang akan mencari
hubungan antara merokok dengan kanker paru-paru, kemudian dari kasus tersebut ditanyakan tentang riwayat
merokoknya pada waktu yang lampau sampai sekarang. Dari sini akan dapat diketahui berapa persen dari
kasus tersebut yang merokok, dan berapa batang rokok yang di hisap yiap hari,serta berapa persen dari kasus
tersebut tidak merokok.
3) Study Prospektif (Prpspectife Study)
Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat melihat kedepan,artinya penelitian dimulai dari variabel
Penyebab atau faktor risiko,kemudian diikuti akibatnya pada waktu yang akan dating.Dengan kata lain,
penelitian ini berangkat dari variabel independen kemudian diikuti akibat dari idependen variabel tersebut
terhadap dependen variabel.Misalnya,penelitian tentang hubungan antara merokok dengan paru-paru tersebut,
tidak dimulai dari kasus atau penderita, tetapi dari orang yang merokok dan bukan perokok. Penelitian
dimulai dari mengambil sample dari peroko bukan perokok, dan diikuti misalnya sampi 15 tahun
mendatang.Setelah 15 tahun, maka terhadap orang-orang tersebut diadakan pemeriksaan kesehatan,khusunya
paru-paru.

b. Metode Penelitian Ekspirimen


Dalam penelitan ekspirimen atau percobaan,peneliti melakukan percobaaan,peneliti melakukan
percobaan atu perlakuan terhadap variabel independennya,kemudian mengukur akibat atau
pengaruh percobaan tersebut pada variabel dependen.Yang dimaksud percobaan disini adalah suatu usaha
modifikasikondisi secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa,serta pengamatan terhadap

13

perubahan yang terjadi akibat Peristiwa tersebut. Penelitian eksperimen bertujuan untuk menguji hipotesis
sebab akibat dengan melakukan intervensi. Oleh sebab itu sering disebut penelitian intervensi.Ditijau dari
segi manfaat,penelitian kesehatan dapat digolongkan menjadi:
1)Peneliitian Dasar (Basic of Fundamental Research)
Penelitian ini dilakukan unuk memahami atau menjelaskan gejala yang muncul pada suatu ikhwal.
Kemudian dari gejala yang terjadi pada ikhwal tersebut dianalisis, dan kesimpulan dalah dilakukan untuk
merumuskan suatu teori atau dasar pemikiran ilmiah tentang kesehatan/kedokteran, misalnya
penelitian tentng teori penyebeb kanker,penelitian cloning,bayi tabung dan sebagainya.
2) Penelitian Terapan
Penelitian ini dilakukan untuk memperbaiki atau memodifikasi proses suatu sistem atau program,
dengan menerapkan teori-teori kesehatan yang ada.Dengan kata lain,penelitian ini berhubungan dengan
penerapan suatu sistem atau metode yang terbaik sesuai dengan sumber daya yang tersedia untuk suatu hal
atau suatu keadaan. Artinya, penelitian dilakukan sementara itu sistem baru tersebut diuji coba dan
dimodifikasi. Penelitian terapan ini sering disebut penelitian operasional.Contoh penelitian untuk
mengembangkan sistem pelayanan terpadu di puskesmas.
3) Penelitian Tindakan
Penelitian ini dilakukan untuk mencari suatu dasar pengetahuan praktis guna memperbaiki suatu
situasi atau keadaan kesehatan masyarakat,yang dilakukuan secara terbatas.Biasanya penelitian ini dilakukan
terhadap suatu keadaan yang sedang berlangsung.Peneitian ini biasanya dilakukan dimana pemecahan
masalah perlu dilakukan, dan hasilnya diperlukan untuk memperbaiki suatu keadaan.Misalnya penelitian
tindakan untuk peningkatan kesehatan masyarakat transmigrasi.
4) Penelitian Evaluasi
Penelitian ini dilakukan untuk melakukan penilaian terhadap suatu pelaksanaan kegiatan atau
program yang sedang dilakukan dalam rangka mencari umpan balik yang akan dijadikan dasar untuk
memperbaiki suatu program atau sistem.penilitian evaluasi ada 2 tipe, yaitu:tinjauan dan pengujian.
Penelitian evaluasi yang bersifat tinjauan dilakukan untuk mengetahui sejauh mana program itu berjalan, dan
sejauh mana program tersebut mempunyai hasil atau dampak. Misalnya penelitian untuk mengevaluasi
keberhasilan program imunisasi,program perbaikan sanitasi lingkungan, program keluarga berencana, dan
lain sebagainya.

14

Sedang penelitian pengujian atau trials dilakukan untuk menguji efektifitas dan efisiensi suatu pengobatan
atau program-program yang lain biasanya penelitian ini dilakukan untuk menguji keampuhan dari suatu
pruduk obat baru atau sistem pengobatan lain. Oleh sebab itu penelitian ini lebih dikenal dengan nama
penelitian klinik.
Ditinjau dari segi tujuan, penelitian kesehatan dapat digolongkanj menjadi 3, yaitu penelitian penjelajahan,
penelitian pengembangan dan penelitian verifikatif.penelitian penjelajahan bertujuan untuk menemukan
problematika dalam bidang kesehatan.penelitian pengembangan bertujuan untuk mengembangkan teori baru
dibidang kesehatan.penelitian verifikatif

bertujuan untuk menguji kebenaran suatu teori dalam bidang

kesehatan.
Dari segi tempat atau sumber data dari mana penelitian itu dilakukan dibedakan menjadi: penelitian
perpustakaan penelitian laboratorium,dan penelitian lapangan. Dari segi area kesehatan, penelitian kesehatan
dikelompokan menjadi 2 yaitu penelitian klinik termasuk keperawatan dan penelitian kesehatan masyarakat.
Penelitian klinik dilakukan dipelayanan kesehatan dengan sasaran orang sakit. Sedangkan penelitian
kesehatan masyarakat biasanya dilakukan dalam masyarakat, dengan
sasaran orang sehat dalam rangka pencegahan dan pemeliharaan kesehatan mereka

3. TUJUAN PENELITIAAN KESEHATAN


Tujuan penelitian kesehatan erat hubunganya degan jenis penelitan yang akan dilkukan tetapi secara umum
tujuan semua jenis penlitian kesehatan itu antara lain:
1. menemukan atau menguji fakta baru maupun fakta lama sehubungan dengan bidang kesehatan
2. mengadakan analisis terhadap hubungan atau interaksi antara fakta fakta yang di temukan di dalam bidang
kesehatan
3. menjelaskan tentang fakta yang di temukan serta hubunganya dengan teori teori yang ada
4. mengembangakan alat,teori atau sikap baru dalam bidang kesehatan yang memberi kemungkinan bagi
peningkatan kesehatan masyarakat khususnya dan peningakatan kesejahteraan umat manusia pada umumnya.
Secara garis besar tujuan penelitan kesehatan itu di kelompokan menjadi 3 yaitu:
1.untuk menemukan teori,konsep,dalil atau generalisasi baru tentang kesehatan
2.untuk memperbaiki atau modifikasi teori ,sistem atau program pelayanan kesehatan
3.untuk memperkokoh teori,konsep sistem atau genarilisasi yang sudah ada.

15

4. MANFAAT PENELITIAN KESEHATAN


Secara singkat manfaat penelitian kesehatan dapat diidenfikasi sebagai berkut:
a. hasil penelitian dapat digunakan untuk mengambarkan tentang keadaan atau status kesehatan
indvidu, kelompok maupun masarakat
b.hasil penelitian kesehatan dapat digunakan untuk menggambarkan kemampuan sumber daya,dan
kemungkinan sumber daya tersebut guna mendukung perkembangan pelayanan kesehatan yang
direncanakan
c.hasil penelitian kesehatan dapat dijadiakan sarana diagnosis dalam mencari sebab masalah
kesehatan,atau kegagalan yang terjadi dalam sistim pelayanan kesehataan.
d. hasil penelitian kesehatan dapat dijadikan sarana untuk menyusun kebijaksanaan dalam menysun
strategi pengembangan sistem pelayanan kesehatan.
e. hasil penelitian dapat melukiskan kemampuan dalam pembiayaan,peralatan,dan ketenagakerjaan
baik secara kuantitas maupun secara kualitas guna mendukung sistem kesehatan

5. USULAN (PROPOSAL)PENELITIAN
Proses penelitian pada garis besarnya dibagi menjadi 4
1. Tahap persiapan
2. Tahap pelaksanan
3. Tahap pengolahan
4.Tahap penulisan penelitian
Pada tahap persiapan biasanya di rumuskan dalam bentuk usulan yang dibedakan menjadi 2 versi yaitu:
1.usulan penelitan di mana hasil peneltian nanti fokusnya diarahkan kepada pemecahan masalah
atau mencari informasi yang akan digunakan untuk memecahakan suatu masalah atau keperluan
progaram.
2.usulan penelitian di mana hasilnya difokuskan kepada kepentingan ilmu pengetahuan atau karya
ilmiah

16

Format kedua versi usulan penelitian sedikit berbeda meskipun pada prinsipanya sama, format penelitan atau
usulan penelitan khususnya untuk kepentingan penulisan ilmiah yaitu:
1. Judul penelitan
2. Latar belakang masalah
3. Perumsan masalah
4. Tujuan penelitan
a.umum
b.khusus
5. Manfaat penelitan
6. Tinjauan kepustakaan
7. Kerangka konsep hipotesis
8. Metode penelitian
a. Jenis penelitian
b. Populasi atau sampel
c. Cara pengumpulan data
d. Instrumen
e. Rencana pengolahan data
9. Rencana kegiatan
10. Organisasi penelitian
11. Rencana biaya
12. Daftar kepustakan
Perumusan maslah penelitian
a. Arti masalah masalah adalah titik tolak dari setiap kegiatan penelitian sebab masalah merupakan
undangan untuk melakukan penelitian.
b. kepekaan terhadap masalah penelitian minat dan pengetahuan atau keahlian sebagai dasar
kepekaan terhadap masalah penelitian ini dipengaruhi oleh berbgai macam faktor,antar lain:
1.profesi
profesi atau pekerjaan seseorang dapat menjadi sumber minat untuk melkukan penelitian.
2.spsialisasi
keahlian khusus seseorang dapat menyebabkan orang tersbut peka terhadap suatu masalah yang
berkaitan dengan keahlian tersebut.
3.akademis.
Dengan pendidika salah satu ilmu pengetahuan tinggi dapat meningkatkan daya penlaran

17

seseorang dan mampu melihat prospek pengembangan tentang hal yang di alaminya
4.kebutuhan dan praktek kehidupan sehari hari
5.pengalaman lapangan
6.bahan bacaan atau kepustakaan
c. Memilih masalah penelitian
1. Masih baru
Maksudnya adalah masalah penelitian tersbut belum pernah di ungkap atau dilkukan penelitian
oleh orang lain.
2. Aktual
Diartiakn masalah tersebut benar benar terjadi di dalam kehidupan masyarakat
3. Praktis
Suatu penelitian untuk kepentingan apa pun dan jenis penelitian apa pun selalu memelurkan
sumber daya,baik tenaga,pikiran,biaya dan waktu
4. Memadai
Masalah yang akan di angakat menjadi masalah penelitian harus dibatasi ruang lingkupnya, tidak terlalu
luas, tetapi juga tidak terlalu sempit
5.Sesuai dengan kemampuan peneliti
6.Sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah
7.Ada yang mendukung
d. Pertanyaan penelitian
Perlu dibedakan antara pertnyaan masalah dan pertanyaan penelitian,pertnyaan masalah adalah suatu
pertanyaan adanya masalah,berisi tantang deskripsi fakta yang ada pada saat itu.sedangakan pertanayaan
penelitian adalah suatu pertanyaan yang menghendaki jawaban dari penelitian yang akan dilakukan.

6. STUDI PENDAHULUAN
Masalah adalah merupakan dasar untuk memulai suatu penelitian karna dari masalah akan timbul pertnyaan
yang akan dijawab dalam penelitian.studi penelitian ini di lakukan pada hakikatnya adalah untuk memperoleh
informasi dengan bidang yang akan di teliti.pada garis besarnya sumber informasi dapat di kelompokan
menjadi 3 kategori yaitu:
1.sumber informasi dokumenter
yaitu sumber informasi yang pada dasarnya adalah semua bentuk sumber informasi yang berhubungan
dengan dokumen

18

2.sumber kepustakaan, pentingnya mempelajari bahan informasi dari perpustakan

HIPOTESA
Menurut Trelease (1960) memberikan defenisi hipotesa sebagai suatu keterangan sementara dari
suatu fakta yang dapat diamati.Sedangkan Good dan Scates (1954) menyatakan bahwa hipotesa
adalah sebuah taksiran atau referensi yang di rumuskan serta diterima untuk sementara yang dapat
menerangkan fakta-fakta yang diamati ataupun kondisi-kondisi yang diamati dan digunakan
sebagai petunjuk untuk langkah penelitian.menurut Kerlinger (1973),hipotesa adalah pernyataan
yang bersifat terkaan dan dari hubungan antara dua atau lebih variable.
Kegunaan hipotesa, yaitu:
a.memberikan batasan serta memperkecil jangkauan penelitian dan kerja penelitian.
b.mensiagakan penelitian kepada kondisi fakta dan hubungan antar fakta,yang kadang kala hilang
begitu saja dari perhatian peneliti.
c.sebagai alat yang sederhana dalam memfokuskan fakta yang bercerai-cerai tanpa koordinasi ke
dalam suatu kesatuan penting dan menyeluruh.
d.sebagai panduan dalam pengujian serta penyesuaian dengan fakta dan antarfakta.
Ciri-ciri hipotesa, yaitu:
a.hipotesa harus menyatakan hubungan.
b.hipotesa harus sesuai dengan fakta.
c.hipotesa harus berhubungan dengan ilmu, serta sesuai dan tumbuh dengan ilmu pengetahuan.
d.hipotesa harus dapat diuji.
e.hipotesa harus sederhana
f.hipotesa harus bias menerangkan fakta.
Jenis-jenis hipotesa, yaitu:
1.hipotesa hubungan dan perbedaan
Hipotesa tentang

hubungan adalah pernyataan

rekaan yang menyatakan tentang saling

hubungan antara dua variable atau lebih yang mendasari teknik korelasi atau regresi.sebaliknya
hipotesa yang menyatakan perbedaan adanya ketidaksamaan antar variable tertentu disebabkan
oleh adanya pengaruh variable yang berbeda-beda.hipotesa ini mendasari teknik penelitian
komparatif.
Hipotesa tentang hubungan dan perbedaan merupakan hipotasa tentang hubungan analitis.

19

2.hipotesa kerja dan hipotesa nul.


Hipotesa dapat dibedakan antara hipotesa kerja dan nul.hipotesa,yang mula-mula diperkenalkan
oleh bapak statistika Fisher, diformulasikan untuk ditolak sesudah pengujian.dalam hipotesa
selalu ada implikasi tidak ada beda.hipotesa nul biasanya digukan dalam penelitian
eksperimental.hipotesa kerja dilain pihak mempunyai rumusan dengan implikasi alternative di
dalamnya.hipotesa kerja biasanya diuji untuk diterima.hipotesa kerja biasanya dirumuskan oleh
peneliti-peneliti ilmu social dalam desain yang non eksperimental.
3.hipotesa tentang ideal vs common sense
Hipotesa menyatakan terkaan tentang dalil dan pemikiran bersahaja dan common sense (akal
sehat).hipotsa ini biasanya menyatakan hubungan keseragaman kegiatan terapan.contohnya,
status pemilikan tanah.sebaliknya hipotesa yang menyatakan hubungan yang kompleks
dinamakan hipotesa jenis ideal.hipotea ini bertujuan untuk menguji adanya hubungan logis antara
keseragaman-keseragaman pengalaman empiris.hipotesa ideal adalah peningkatan dari hipotesa
analitis.
ASPEK PENELITI
Tindakan peneliti yang kurang cermat dapat menimbulkan terjadinya bias. Kegiatan peneliti yang
dapat menimbulkan bias antara lain pada saat :
1.

Menentukan tujuan penelitian

Merupakan tindakan awal yang sangat penting karena tujuan penelitian akan menetukan arah dan
langkah-langkah berikutnya. Walaupun tujuan penelitian telah dinyatakan dengan jelas, tetapi
masih sering dijumpai dalam laporan penelitian, penulisan tujuan penelitian tanpa disertai dengan
komponen-komponen yang terdapat dalam tujuan.
Bila tujuan penelitian tidak dapat dinyatakan secara rinci dan jelas, komponen-komponennya
rancangan penelitian yang akan digunakan menjadi kurnga tepat sehingga mempunyai hipotensi
untuk menimbulkan bias.

20

2. Pemilihan rancangan penelitian yang akan digunakan


Penentuan rancangan penelitian sering dipengaruhi oleh keterbatasan biaya, waktu dan tenaga
hingga menimbulkan bias. Misalnya, pada penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan
sebab akibat digunakan rancangan dengan pendekatan cross sectional. Dalam hal ini, bias terjadi
karena salah satu syarat utama tentang proses sebab akibat, yaitu sebab mendahului akibat tidak
dipenuhi.
3. Kesalahan atau perbedaan penentuan subjek studi
Pada penelitian analitik dan eksperimental dengan tujuan membandingkan kelompok intervensi
dengan kelompok kontrol, sering terjadi perbedaan dalam frekuensi pemeriksaan subjek studi
antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Kesalahan Penentuan Subjek Studi
Hal ini terjadi bila peneliti kurang hati-hati dalam menentukan subjek studi yang akan
digunakan.Misalnya suatu penelitian tentang obat anti-angina pektoris menggunakan orang-orang
yang keluhan nyeri dada sebagai subjek studi, sedangkan kita tahu bahwa tidak semuanya nyeri
dada disebabkan oleh angina pektoris. Hasil penelitian menyatakan bahwa obat tersebut tidak
bermanfaat, tetapi setelah dilakukan pengamatan yang lebih cermat ternyata terdapat kesalahan
dalam menentukan subjek studi dan kesimpulan hasil penelitian tersebut bias. Bila hal ini tidak
diperhatikan, kemungkinan kita akan kehilangan obat anti-angina pektoris yang berharga.
Perbedaan Surveilen (Frekuensi Pengamatan)
Contoh perbedaan pengamatan :
1. Laporan hasil penelitian yang menyatakan bahwa karsinoma endometrium lebih banyak
ditemukan pada wanita yang menggunakan estrogen untuk pengobatan menopause
daripada wanita yang tidak menggunakan estrogen. Kesimpulan ini perlu diragukan karena
wanita yang menggunakan estrogen untuk pengobatan menopause lebih sering
memeriksakan diri daripada wanita yang tidak menggunakan estrogen. Lebih tingginya
kasus karsinoma endometrium disebabkan perbedaan frekuensi pemeriksaan dan belum
tentu disebabkan oleh penggunaan estrogen. Untuk mengatasi hal ini, hendaknya
pemeriksaan dilakukan yang sama pada kedua kelompok.
2. Kesimpulan peningkatan insiden trombofebitis pada pemakaian kontrasepsi oral diambil
karena pada penelitian sebelumnya ditemukan ada hubungan antara pemakaian kontrasepsi
oral dengan trombofebitis. Pada pemakaian kontrasepsi oral mendapatkan pemeriksaan

21

lebih sering dan lebih teliti dibandingkan dengan bukan akseptor. Hal ini mengakibatkan
insidens trombofebitis labih banyak ditemukan pada kelompok pemakaian kontrasepsi oral
dibandingkan dengan bukan pemakai. Bila hal ini tidak diperhatikan kesimpulan ini yang
ditarik akan bias.
3. Penelitian tentang pemberian antikoagulan pada penderita infark miokard yang
membutuhkan pemeriksaan berulang untuk menyesuaikan dosis yang digunakan akan
lebuh banyak menemukan penyakit lain yang menyertainya atau efek samping atau
penyulit lain sebagai akibat pemberian antikoagulan dibandingkan dengan kelompok
kontrol yang diperiksa hanya bila terdapat keluhan.
4. Penelitian yang menggunakan catatan medis di rumah sakit juga sering menimbulkan bias
karena biasanya pemeriksaan yang dilaporkan tidak dilakukan secara rutin pada setiap
penderita, tetapi pemeriksaan hanya dilakukan pada saat timbulnya gejala.
5. bias dapat pula timbul karena pajanan dihentikan secara dini. Misalnya, diketahui bahwa
penderita tumor jinak payudara mempunyai resiko yang lebih tinggih untuk menderita
kanker payudara dibandingkan dengan yang tidak penderita tumor jinak payudara. Bila
wanita yang menggunakan kontrasepsi oral menderita tumor jinak payudara, ia akan
menghentikan pemakaian kontrasepsinya. Bila ditarik kesimpulan bahwa pemakaian
kontraswpsi oral jangka panjang menurunkan insidens karsinoma payudara, kesimpulan
tersebut menjadi bias. Untuk menghilangkan bias ini penting diketahui penyebab
penghentian pengobatan atau pajanan yang diduga sebagai penyebab timbulnya penyakit.
6. Bias dapat pula terjadi pada penelitian tentang akseptor IUD yang pada awal pemasangan
mendapatkan pemeriksaan berkali-kali selama satu tahun dan setelah itu tidak lagi
mendapatkan pemeriksaan walaupun dianjurkan untuk memeriksakan diri setiap tahun,
tetapi dalam kenyataannya akseptor tidak akan memeriksakan dirinya bila tidak timbul
keluhan. Keadaan ini berbeda dengan penggunaan alat kontrasepsi yang membutuhkan
pelayanan ulang seperti kontrasepsi suntik atau kontrasepsi oral sehingga dilakukan
pemeriksaan lebih sering dibandingkan dengan akseptor IUD. Dalam penelitian tentang
hubungan berbagai jenis alat kontrasepsi terhadap timbulnya penyakit hal diatas harus
mendapatkan perhatian untuk menghindarkan bias yang disebabkan karena perbedaan
dalam frekuensi pemeriksaan.

22

Bias Diagnosis
Sumber terjadinya bias, misalnya :
1. meningkatnya insidens trombosis vena pada akseptor yang menggunakan kontrasepsi oral
sebagian terjadi karena pemeriksa telah mengetahui riwayat penderita tentang pemakaian
kontrasepsi oral.
2. hubungan antara pemakaian IUD dan kematian janin yang diteliti dengan rancangan
prospektif, wanita dengan sedikit kenaikan suhu badan dikategorikan sepsis bila pemeriksa
mengetahui bahwa wanita tersebut menggunakan IUD.
Untuk masalah pertama dapat diatasi dengan diagnosis yang dilakukan oleh pemeriksa
yang tidak mengetahuipenyakit yang diperiksa, sedangkan untuk mengatasi masalah kedua
dilakukan dengan mengubah kriteria sepsis. Bila hasil tidak banyak berbeda maka bias
dapat diabaikan.
Rujukan
Perbedaan dalam rujukan umumnya disebabkan hal-hal berikut :
1. Berdasarkan keinginan penderita
2. Berdasarkan pertimbangan biaya
3. Lokasi sarana rujukan
Bias Karena Komparabilitas
Bias ini disebabkan hal-hal berikut :
1. Bias pemilihan kelompok studi dan kelompok kontrol
2. Waktu
3. Bahan penyerta pada intervensi
4. Penyamaran

ASPEK SUBJEK STUDI


Sumber bias yang disebabkan subjek studi meliputi hal-hal sebagai berikut :
1. Faktor transisi
2. Faktor kepatuhan
3. Kohor kelangsungan hidup
4. Lama perawatan di rumah sakit
5. Nonrespons (lost to follow up)

23

ASPEK LINGKUNGAN
Keadaan lingkungan penderita dapat merupakan sumber bias keadaan lingkungan ini meliputi :
1. Lingkungan sosial ekonomi dan
2. Lingkungan fisik

24

KESIMPULAN
Dalam penelitan ekspirimen atau percobaan,peneliti melakukan percobaaan,peneliti melakukan
Percobaan atu perlakuan terhadap variabel independennya,kemudian mengukur akibat atau
pengaruh percobaan tersebut pada variabel dependen.Yang dimaksud percobaan disini adalah suatu
usaha modifikasikondisi secara sengaja dan terkontrol dalam menentukan peristiwa,serta
pengamatan terhadap perubahan yang terjadi akibat peristiwa tersebut. Penelitian eksperimen
bertujuan untuk menguji hipotesis sebab akibat dengan melakukan intervensi. Oleh sebab itu sering
disebut penelitian intervensi.Ditijau dari segi manfaat.

25

DAFTAR PUSTAKA
1. Budiarto Eko,Dr.Skm.2003.Metode Penelitian kedokteran.Jakarta.EGC
2. Notoatmogjo Soekidjo,Dr.2005 .Metodologi Penelitian kesehatan.Jakarta.Rineka Cipta
3. Nazir Moh,Ph.D.1983.Metode penelitian.Jakarta.GI

26

You might also like