You are on page 1of 4
KOLEGIUM DOKTER PRIMER INDONESIA Telp. (021) 3140816, 3900277, 3150679 Faks. (021) 3140816 - 3900473, JI. Dr G.5¥ Ratulangle No.25 Jakarta 10350 mall, [kolegiumdokterprimer@ymallcom Nomor '9/kDPV/Iv/2014 Lampian 2 berkas Hal Sertifikat Kompetensi Kepada Yeh Dekan Fakultas Kedokteran se- Indonesia co Tempat Dengan hormat, ‘Mempernatikan perkembangan pendapat dan perjalanan Uji Kompetens! Dokter Indonesia dan rmenimbang bahwa kejelasan status UXDI, maka bersama ini alsampaitan informasi resmi dari Kolegium Dokter Primer Indonesia (KOPI) sebagai beri Rapat Pleno Kolegium Dokter Primer Indonesia telah dlakukan pada tanggal 16 April 2014 pukul 13,00~ 15.00, membahas dan memutuskan hal-halberkut: 1) ertemuan antara PS 1D! dan Dirjen Dikti pada tanggal 14 April 2024 dl ruang pertemuan Ditjen Dik Kemenalikbud Rl Lanai 10 dan Pertemuan Informal antara PB IOI, KPI dan AIPK! tanggal 16 April 2014 (breokfost meeting) di Restoran Asia, Hotel Ritz Carfton Kuningan, telah dlifahami/cisepakati bersamabahwa Uji Kornpetensi Bulan Mei 2014 akan dtunda, menunggu terbitnya Peraturan Ment Pendidikan dan Kebudayaan (Permendikbud)yang menjadi payung, hhukum/ aturan pelaksana tentang Uji Kompetens sebagai exit examination. Disepakat bahwa PBIDI dan AIPKI akan bersama-sama mendorong. agar Permendikbud telah terbit pada bulan ‘April 2014 agar Uji Kompetens dapat claksanakan paling lambat bulan Juni 2014, 2) Untuk itu; PBIDI, KDPI, dan AIPKI bersepakat untuk bersama-sama Dirjen Dikti akan ‘mengadakan pertemuan dengan seluruh Oekan Fakultas Kedokteran dan Rektor Terkalt untuk rmenjelaskan hal penundaan Uji Kompetensi tanggal 17 Mei 2014 dan menyepakati waktu Uji Kompetens di bulan Juni 2014, jka Permendikbud telah terbit, 3) Uj Kompetens yang telah dselenggarakan bulan Februari 2014 belum dlandasi oleh aturan pelaksanaan akbat teriambatnya Permendikbud yang menimbulkan masaiah keabsahan van ‘jan tersebut belum melibatkan PBIDV/KDPI sebagaimans dlatur dalam UU Praktk Kedokteran dan bolum menampung substans! penting peraturan perundangan dan etka dalam praktik kedokteran. Email. ikolegiumdokterprimer@ymailcom "Namun demikian, pertemuan PBIO dan AIPK! menyadar bahwa peserta yang tela ulus hanya erly menambah penian etka Kedokteran, Kebakan keschatan_nsiona frmlaiom rnasonal dan komunitasi penunjng praktkKedokteran, Untuk its, pada tanggal 17 Mei 2018 ‘kan KOPI akan mengadakan peniaian tambahan, yang tidak mempengaruhi Kelulusan Ut Kompetens, untuk membotalipeserta didlk memahami hat-al tersebut dalam srogram internship guna menghindsrpotensigugatan hukum atau mapa. Pniaian lmbahan akan iakukan di berbaga! Lota besar dana terdapat Fakultas Kedotteran, Demikianlah edaran ini kami sampattan, stas perhatisnnya kami mengucapkan teria kash ‘Bersama ni kami lomptkan Noten Pertemuan PBDI dan Dien Dike Tembusan ih 3 4 5. 6 Dien Dit Kemendikbud Rt Kepala Badan PPSDM Kemenkes i etua Umum Pe 0} Ketua AP Ketus AFKSI sip ‘Notulensi Pertemuan PB IDI dan Dirjen Dikti Jakarta, 14 April 2014, bertempat di lantai 10 Direktorat Pendidikan Tinggi Kemendikbud Ri bbeberapa pengurus PB IDI antara lain Dr.Zaenal Abidin (Ketum PB IDI), Prof.Dr.Errol U Hutagalung (Ketua MKKI), Prof.Dr.1.0.Marsis (Ketua Terpilih PB IDI), Dr. Abraham Andi Padlan Patarai (Wakil Ketua KOP)), dan Dr.Mahesa Paranadipa (Wakil Sekjen PB IDI) melakukan pertemuan dengan Dirjen Dikti Pertemuan tersebut dihadir oleh Prof.DR.\r.Djoko Santoso- Dirjen Diktiserta tou DR.Jrllah Sailah-Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Dalam pertemuan OrZaenal menyampaikan beberapa permasalahan dalam pendidikan kedokteran yang dilaporkan oleh beberapa dokter anggota IDI. Adapun permasalahan tersebut antara lain 1. Pelaksanaan uli kompetensi dokter, dimana terdapat penerpan dasar_ hukum Pelaksanaan uli Kompetensi yang salah serta merugikan peserta, sehingga kolegium tidak memiliki dasar untuk menerbitkan sertifikat kompetensi yang merupakan prasyarat untuk penerbitan STR bagi dokter sesuai UU Praktik Kedokteran. PB ID! ‘mengusulkan agar kementerian segera_menerbitkan regulasi yang memuat ketentuan pelaksanaan Exit Exam sekaligus sebagai Entry Exam dimana kolegium harus terlibat di dalamnya. Untuk pelaksanaan regulasi tersebut, PB 1D! mengusulkan ‘adanya MoU antara Dikt, IDI, dan KKI agar proses dari uji hingga terbitnya sertifikat kkompetensi dan STR dapat berjalan sesual peraturan perundang-undangan. PB ID| juga menilai adanya pungutan biaya yang dilakukan oleh Fakultas dengan jumlah yang beragam tanpa dasar yang kuat menimbulkan dampak negatif bagi julusan dokter. 2. Adanya pelaksanaan program pendidikan pasca sarjana D1 Kedokteran Keluarga di Universitas Hasanuddin, PB IDl mendapat amanah untuk menanyakan apakah program ini terdaftar di Dik 3. -Adanya gerakan dari beberapa dokter yang merasa dirugikan dengan keberadaann rogram pendicikan Dokter Layanan Primer (DLP) di UU Pendidikan Kedokteran luntuk mengajukan ujé mater (juisial review). PB IDI memandang hal ini sebagal hak setiap warga negara yang diatur dengan konstitus. Setelah mendapat tanggapan dari Dirjen Dikti dan berlanjut dengan diskusi, di akbi pertemuan di sepakati beberapa hal yaitu 1, Mengenai regulasi tentang uji Kompetens! saat ini telah disusun Peraturan Menteri Yang diupayakan terbit dalam minggu ini karena proses tinggal menungeu Biro Hukor Kementerian. Selanjutnya segera dilakukan pertemuan antara Diktl, PB IDI, dan KK! luntuk memutuskan solusi bagi peserta uli kompetensi bulan Februari 2014 yang lalu serta pelaksanaan uji kompetensi selanjutnya. Dikti akan menyurati penyelenggara Uli Kompetensi yang dijadwalkan Met mendatang, untuk dihentikan menunggu terbitnya Permendikbud tentang Uji Kompetensi. 2. Dikti menegaskan bahwa pendidikan pasca sarjana D1 Kedokteran Keluarga tidak terdaftar nomenklaturya di Dikti. Dikti akan melakukan klarifikasi dan menyurati Universitas untuk segera menghentikan program pendidikan tersebut. 3. Dikti menyambut baik jika ada yang melakukan yudisial review terhadap pasal tentang DLP di UU Pendidikan Kedokteran, karena hal ini dipandang lebih ‘memperjelas pelaksanaan amanah UU tersebut. Notulensi Perteriuan PB IDI, KDPI dan AIPKI Jakarta, 16 April 2014, berlangsung pertemuan informal antara Dr.Zaenal Abidin -ketua PB {D), Prof.Dr.Hasbullah Thabrany-Ketua KOPI, dan Prof.Or.Tri Hanggono-Ketua AIPKI. Pertemuan ini atas inisiatif Ketua KDP! untuk menyikapi polemik yang ada terkait pelaksanaan uji kompetensi dokter. Dalam pertemuan tersebut semua pihak menyampaikan argumentasi terkait pelaksanaan uji kompetensi pada bulan Februari 2014 yang lalu. Namun di akhir pertemuan disepakati beberapa hal sebagai berikut : 1. Kebijakan bersama terkait uji kompetensi bulan Februari dan selanjutnya segera diterbitkan setelah keluarnya Permendikbud. Semua pihak diminta untuk mendesak Kementerian agar segera menerbitkan Permendikbu. 2. Untuk solusi UK Februari 2014, kolegium hari ini dijadwalkan untuk merumuskan ‘treatmen bagi peserta UK Februari. Keputusan mengenai hal tersebut akan diedarkan bersamaan dengan surat edaran Aipki mengenai kebijakan ini. Prinsip kebijakan adalah tidak merugikan peserta, terutama bagi yang telah dinyatakan lulus. 3. Dijadwalkan tanggal 30 April 2014 untuk pertemuan dengan seluruh dekan FK, dimana dihadiri oleh 1D1/KDPI, Aipki, dan KKi guna mengimplementasikan Permendikbud tentang UK. Oleh karenanya jadwal UK Mei ditunda hingga waktu yang tidak terlalu lama, Aipki segera mengeluarkan pengumuman mengenai penundaan UK Mei 2014.

You might also like