Professional Documents
Culture Documents
Lemak
Lemak sebanyak paling sedikit 10% dari total energi yang dikonsumsi
nampaknya diperlukan untuk penyerapan pro-vitamin A, misalnya dari
wortel.
Semua hal yang memengaruhi penyerapan atau penggunaan lemak,
misalnya kerusakan saluran empedu atau ketengikan pada lemak, akan
mengurangi ketersediaan (availabilitas) vitamin-vitamin tersebut.
Lemak terdapat dalam tubuh hewan (termasuk manusia) sebagai
cadangan energi, yang tersebar di seluruh jaringan mengelilingi jaringan
atau sebagai komponen jaringan, malahan terdapat jaringan yang
sebagian besar terdiri dari lemak, yaitu jaringan adiposa.
Ikan menyimpan cadangan energi dalam bentuk lemak di dalam
hatinya (lebih dari 50% beratnya). Peranan lemak ikan mencegah
penyakit jantung koroner telah dibuktikan. Hal ini terutama karena
peranan asam lemak eikosapentaenoat (EPA) dan dokosaheksaenoat
(DHA), yang terkenal dengan sebutan asam lemak omega-3.
Sekitar 2/3 lemak yang tersedia dalam bahan pangan berasal dari lemak
hewan dan 1/3 lainnya dari sumber nabati terutama dalam minyak
goreng.
Penggunaan minyak (goreng) di tiap daerah yang berasal dari bahan
mentah yang berbeda dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, budaya,
ekonomi, geografi dan teknologi.
Komposisi Kimia
1.
2.
1.
2.
1.
Berantai pendek (short chain fatty acids, SCFA), yang mempunyai dua
sampai empat atom karbon
2.
3.
1.
2.
3.
Minyak Goreng
Minyak goreng berfungsi sebagai penghantar panas, serta
penambah rasa gurih dan penambah nilai kalori pada bahan
pangan yang digoreng.
Minyak goreng dapat dapat diproduksi dari berbagai macam
bahan mentah, misalnya kelapa, kopra, kelapa sawit, kacang
kedelai, biji jagung (lembaganya), biji bunga matahari, biji zaitun
(olive), dan lain-lain.
Minyak goreng yang mengandung asam lemak esensial atau asam
lemak tak jenuh jamak, bila digunakan untuk menggoreng (suhu
150-180C), maka asam lemak esensial atau asam lemak tidak
jenuhnya akan mengalami kerusakan (teroksidasi oleh udara dan
suhu tinggi); demikian pula beta karoten (pro-vitamin A) yang
terkandung dalam minyak goreng tersebut akan mengalami
kerusakan.
Sumber
Sifat fisik
Asam lemak
jenuh:
Butirat
Mentega
Cair
Kaproat
Mentega, m.kelapa
Cair
Kaprilat
Mentega, m.kelapa
Cair
Kaprat
m, kelapa, m. salam
10
Cair
Laurat
m. Kelapa
12
Padat
Miristat
m. nabati
14
Padat
Palmitat
m.nabati, l. hewan
16
Padat
Stearat
m.nabati, l. hewan
18
Padat
Arahidrat
Minyak kacang
20
Padat
Behenat
Minyak kacang
22
Padat
Lignoserat
Minyak kacang
24
Padat
Palmitolet
m.nabati, l. hewan
16
Cair
Oleat
m.nabati, l. hewan
18
Cair
Linolenat
18
Cair
Elostearat
18
Cair
Linolenat (LNA)
l. babi, m. kedelai
18
Cair
Arahidonat
(ARA)
m. kacang, l. hewan
20
Cair
Eikosepentateno
at (EPA)
Lemak ikan
20
Cair
As.lemak tdk
jenuh jamak
Selama
digunakan untuk menggoreng sifat fisiokimia minyak akan berubah, semakin lama
digunakan semakin banyak perubahan yang
terjadi, misalnya minyak tersebut akan semakin
kotor akibat terbentuknya warna coklat (reaksi
browning), semakin kental (akibat terjadinya
polimerisasi asam-asam lemak) dan kadar
peroksidanya bertambah.
Minyak jelantah yang digunakan untuk
menggoreng bahan makanan berprotein, akan
menurunkan nilai gizi proteinnya; bahkan minyak
jelantah yang sudah terlalu lama digunakan dapat
membahayakan kesehatan tubuh, karena banyak
mengandung senyawa peroksida (radikal) serta
asam lemak tidak jenuh trans.
Mentega
Mentega dapat dibuat dari lemak susu manis (sweat
cream) atau asam (sour cream).
Lemak susu dapat dibiarkan menjadi asam secara
spontan atau dapat diasamkan dengan penambahan
bakteri asam laktat pada lemak susu (cream) yang telah
dipasteurisasi, sehingga memungkinkan terjadinya
fermentasi.
Mentega merupakan emulsi air dalam minyak, dengan
kira-kira 18% air yang terdispersi dalam sekitar 80% lemak,
ditambah sejumlah kecil protein yang bertindak sebagai
pengemulsi (emulsifier).
Lemak susu terdiri dari trigliserida butirodiolein,
butiropalmitolein, dioleopalmitin dan sejumlah kecil
trioleoin. Asam lemak butirat dan kaproat dalam
keadaan bebas dapat menimbulkan bau dan rasa yang
tidak enak.
Margarin
Margarin merupakan mentega tiruan yang dibuat
dari minyak nabati (kelapa, kelapa sawit, jagung,
kedelai, bunga matahari, biji kapas, dll) atau lemak
hewani (tallow/lemak sapi, lard/lemak babi)
dengan rupa, bau, konsistensi, rasa dan nilai gizi
yang hampir sama dengan mentega.
Emulsi air dalam minyak, dengan persyaratan
mengandung lemak/minyak tidak kurang dari 80%.
Minyak nabati berada dalam keadaan cair pada
suhu ruang, maka untuk menjadi padat dilakukan
proses hidrogenasi, yaitu penambahan atom
hidrogen pada ikatan rangkap asam-asam lemak
tidak jenuh. Prosesnya adalah mengalirkan gas
hidrogen (H2) ke dalam minyak panas dengan
katalisator berupa platina (Pt) atau nikel (Ni)
1.
2.
Shortening
Shortening adalah lemak padat yang mempunyai
sifat plastis dengan kestabilan yang relatif tinggi.
Umumnya shortening tidak berwarna, sehingga
sering disebut sebagai mentega putih.
Banyak digunakan dalam pengolahan roti dan kue
(cake) yang dipanggang, dan berfungsi untuk
memperbaiki citarasa, struktur, keempukan dan
memperbesar volume roti/kue.
Pada umumnya dibuat dari minyak nabati.
1.
2.
3.
Selesai
Selamat Belajar !