Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922
RANCANG BANGUN RANGKAIAN
RELE PENGAMAN UNTUK MENGATASI
GANGGUAN MOTOR INDUKSI 3 FASA
‘Endro Wahjono, "Subariningsih, “Achmad Rhana Ferditya
Elektro Industri, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya
‘endro@pens.ac.id * nuning@pens.ac.id “ferdifixie@ gmail.com
ABSTRAK
Motor induksi tiga fasa adalah salah satu motor listrik paling popular yang sering digunakan baik perusahaan
>besar maupun kecil, salah satu alasan mengapa motor induksi tiga fasa ini popular adalah low maintenance daripada
motor-motor yang lain, Adapun gangguan-gangguan yang sering dialami oleh motor induksi tiga fasa seperti
‘Overload, Overvoltage, Unbalance Voltage dan Phase Failure. Terjadinya gangguan pada motor induksi tiga fasa
adalah karena seringnya dioperasikan melebihi kapasitas yang dimiliki oleh motor induksi tiga fasa dan kurangaya
perawatan secara berkala oleh operator atau teknisi disebuah industri sehingga menyebabkan kerusakan yang
‘mengakibatkan kegagalan operasi dari motor induksi tiga fasa, Gangguan-gangguan tadi harus segera ditanggulangi
‘dengan cara memutus stimber tiga fasa oleh Kontaktor, standar yang digunakan adalah ANST Std C84,1-1989 untuk
Unbalance Voltage, gangguan Overload sesuai dengan Protection Relay CKR series sedangkan toleransi
‘Overvoltage sebesar -5% dan +10%, untuk gangguan Phase Failure dideteksi dari adanya sambungan sumber tiga
fasa yang hilang, Sistem proteksi bekerja dengan cara membandingkan nilai setting point dan nilai parameter baik
aru dan tegangan yang melewati sistem, Projek akhir ini diharapkan dapat bekerja dengan membandingkan set poin
antara 2 hingga 7 Ampere untuk Overload, tegangan antara 350 sampai 380 dengan presentasi 0% sampai 10%
untuk Unbalance Voltage dan tegangan 418 Volt untuk Overvoltage.
Kota-kata kunci: motor indukst tiga fesa, seisor arus, sensor tegangan, overload, overvoltage, unbalance. voltage,
‘hase fiilure, STMB2F4
PENDAHULUAN tiga fasa seperti Overload, Overvoltage,
Motor induksi tiga fasa adalah tergolong_salah Unbalance Voltage dan Phase Failure.
satu jenis motor AC yang sering digunakan di
dunia industri daripada jenis motor yang lain Gangguan Overload terjadi karena beban yang
seperti motor DC, motor induksi tiga fasa juga ditanggung oleh motor terlalu besar, sehingga
mempunyai kelebihan yaitu low maintenance, terjadi lonjakan arus yang melebihi arus nominal
kontruksi kokoh dan mempunyai efisiensi tinggi pada motor yang membuat motor mengalami
membuatnya banyak digunakan pada plan ‘Kerusakan, Ada dua karakteristik waktu pada
dengan skala besar. gangguan overload, yaitu definite time dan
inversee time. Definite time bekerja sesuai
Dalam kenyataannya, banyak sekali dijumpai dengan waktu yang kita setting, apabila kita
permasalahan yang mungkin tidak setting 5 pada arus 6 ampere, maka sistem akan
Siperhitungkan sebelumnya, seperti pemakaian trip pada arus 6 ampere dan waktu terjadinya
‘yang terus-menerus membuat motor induksi tiga trip selama 5 detik, sedangkan karakteristik
fasa mengalami kelebihan beban atau overload inverse yang kita gunakan adalah jenis very
yang —menyebabkan motor mengalami inverse, di mana wakru terjadinya trip
‘overheating atau panas yang berlebih. berbanding terbalik dengan besamnya arus yang
lewat. Persamaan very inverse dinyatakan
Pada paper ini dibahas mengenai gangguan- sebagai berikut
‘gangguan yang sering terjadi pada motor induksi
250Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922
135
t= P2-Tp(s)
¥
Unbalance Voltage -—terjadi_—_—karena
ketidaksamaan tegangan per fasa, baik fasa R, S
atau T. Pada Kenyataannya, sulit mendapatkan
tegangan yang scimbang dari sumber tiga fasa,
sehingga terdapat standar toleransi prosentasi
sumber tiga fasa, Berikut Tabel 1 adalah standar
toleransi Unbalance Voltage.
‘Tabel 1. Tabel standar Unbalance Voltage
Voltage
"ANSI Std C84.1 —
1989
‘Standar Unbalance % Maximum
PX al
3
Pacific Gas and
Electric
25
NEMA Std MGI1993 T
Perhitungan Unbalance Voltage menurut standar
NEMA. Std MGI.1993, Pacific Gas and Electric,
ANSI Std C84,1 — 1989 adalah sebagai berikut :
ERARTSR
son, =
or fromacaerge vet
100%
“average voltage
Gangguan Overvoltage disebabkan Karena
tegangan yang melewati sistem melebihi dari
tegangan yang —dibutubkan, — Gangguan
Overvoltage dapat menyebabkan overspeed pada
motor dan berakhir dengan kerusakan, Adapun
toleransi kenaikan tegangan, yaitu +10% dari
tegangan awal, yaitu 380 Volt
‘Sedangkan yang terakhir adalah gangguan Phase
Failure, yang disebabkan oleh terlepasnya salah
satu atau salah dua sambungan sumber tiga fasa
yang mengakibatkan beban tidak dipasok
‘dengan baik.
KONFIGURASI SISTEM
Pada proyek Rancang Bangun Rangkaian Rele
Elektronik Untuk Mengatasi Gangguan Motor
Induksi Tiga Fasa dirancang seperti blok
pada
diagram Gambar 1.
‘AUS
t
t
‘MIKRONTROLER DAN USER.
INTERFACE
Gambar 1, Blok Diagram Sistem
PERANCANGAN SENSOR TEGANGAN
Sensor tegangan digunakan untuk men-setting
tegangan yang lewat pada sambungan tiga fasa,
sehingga bisa menentukan parameter tegangan
yang ditentukan. Pada perancangan sensor
tegangan, dibutuhkan potensial transformer
251
untuk menurunkan tegangan dari 380 Volt AC
‘menjadi 12 Volt AC yang mana akan dikonversi
lagi menjadi menjadi 3 Volt DC melalui rectifier
dan voltage divider. Berikut adalah gambar dari
rangkaian sensor tegangan yang ditunjukan pada
Gambar 2 dan hardware sensor tegangan pada
Gambar 3.Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922
Ce
ll oe
‘Gambar 2. Rangkaian Sensor Tegangan
eae oe
[. Caw
lieder
PERANCANGAN SENSOR ARUS
Sensor arus digunakan sebagai _penentuan
Parameter arus yang melewati masing-masing
fasa pada sumber tiga fasa, pemasangannya
secara seri pada tiap-tiap fasa. Jenis sensor arus
yang digunakan adalah ACS 712 dengan range
20A. Berikut Gambar 4 adalah rangkaian
sensor arus dan Gambar § merupakan hardware
sensor anus.
‘Gambar 3, Hardware Sensor Tegangan
252
PERANCANGAN SOF TSWITCH
Softswitch digunakan sebagai pengganti rele
yang berfungsi untuk memutus atau
‘menyambung kontaktor pada sistem. Rangkaian
softswitch ini menggunakan MOC 3014 dan
BTA 12 sebagai TRIAC. Jadi, fungsi spesifik
rangkaian softswitch untuk meredam arus yang
muncul Ketika memutus kontaktor yang
menerima respon dari mikrokontroler. Berikut
Gambar 6 adalah rangkaian softswitch dan
Gambar 7 adalah hardware softswiteh.Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922
me
Gambar 6. Rangkaian Softswitch
‘Gambar 7. Hardware Softswitch
253Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922
PERANCANGAN MIKROKONTROLLER
DAN USER INTERFACE
Mikrokontroller digunakan sebagai
pembanding semua parameter yang dibutubkan
pada projek ini. Keluaran dari masing-masing
besar tegangan output sensor akan diolah pada
mikrokotroller sehingga bisa menentukan pada
tegangan dan arus berapa saja sistem akan trip.
Untuk menetukan gangguan apa saja yang
diproteksi, dibutuhkan User interface untuk
memudahkan dalam —pengoperasian alat.
Mikrokontroller yang digunakan adalah
STM32F407, dan User interface yang
digunakan menggunakan LCD TFT 3,2 inch,
Berikut gambar hardware mikrokontroller dan
user interface ditunjukan pada Gambar 8.
Gambar 8, Hardware Mikrokontroller dan User
interface
PENGUJIAN DAN ANALISA.
Setelah perancan; selesai, dilakukan
pengujian per partisi dan pengujian sistem
integrasi.
PENGUJIAN SENSOR TEGANGAN
Pengujian sensor tegangan dilakukan dengan
cara pengambilan data yang dilakukan pada
‘output potensial transformer dan output voltage
ider yang ditunjukan pada Tabel 2.
‘Tabel 2. Tabel Data Sensor Tegangan
Vin] VoutPotensial Vout Voltage
3¢ | transformer Divider:
(vot) (vot) (ol)
VV |v [va | Vdc | vie
ac | ac | ac |RS | st | RT
Rs | st | RT
254
40013. 43.90 2.53 [333 1334 13.13
395 [12.98 [13,52 [12.48 | 320] 3.31_[ 3,09
3901.67 113,49 [12.20 | 3.18 | 3.24 [3.08
385_ 12,52 [13,38 [12,14 | 3,16 | 3.18 | 3.02.
380_12.37 113.34 [11.97 | 3.11 | 3.10 [2.98
375_ 12,34 [12,88 [11,80 | 3,10 | 3.09_[ 2.93
370 {12,13 112,85 [11.57 | 3.07_| 3.03 _[ 3.90.
365_11,78 [12,57 [11,49 | 2,97 [2.99 [2.85
3601165 [12,40 ]11,35 | 290 | 2.94 [2.74
Dapat dilihat pada Tabel 2, output dari potensial
transformer akan dibaca olch voltage divider
yang nantinya akan diolah kembali pada ADC
mikrokotroller. Besar nilai tegangan yang
‘mampu dibaca mikrokontroller sebesar 3 Volt.
PENGUSIAN SENSOR ARUS
Pengujian sensor arus dilakukan dengan cara
‘menyambungkan rangkaian sensor arus secara
seri pada masing-masing fasa. Dimana pada
projek ini sensor arus hanya di pasang seri pada
fasa R dan S. Berikut Tabel 3 menunjukkan data
sensor arus.
Tabel 3. Data Sensor Arus
rout(tn) | Vout(ls)
o| 210 10.
os | 2u [212
1 | 215 [52.15
TSO [ 2207 | 72,22
2) 222 | 223
2532.25 [2.27
3 | 279 | 231
35 [233 [2.34
4 | 236 | 2.37
45 [240 [2.42
S| 247 | 248
55 | 250 [2.51
6 | 253 | 255
Dari data di atas bisa dilihat, tegangan output
dari sensor arus akan diolah pada ADC
mikrokontroller sebagai parameter arus untuk
‘men-trip-kan sistem.
PENGUJIAN SOFTSWITCH
Pengujian softswitch dilakukan dengan cara
‘memberikan tegangan 5 Volt DC yang diperoleh
dari VCC mikrokotroller, sehingga softswitch
dan sumber akan dialiri sumber, begitu pula
sebaliknya,Prosiding Seminar Nasional Sains dan Pendidikan Sains IX, Fakultas Sains dan Matematika, UKSW
Salatiga, 21 Juni 2014, Vol 5, No.1, ISSN :2087-0922
PENGUJIAN OVERLOAD
Pengujian overload dilakukan dengan cara
‘memasang beban utama yaitu motor induksi tiga
fasa, arus seting yang digunakan sebesar 3
ampere dan range yang digunakan sebagai
pengujian scbesar 3 sampai 6 ampere. Pengujian
dilakukan secara—simulasi__menggunakan
PROTEUS dan PSIM sebagai pengambilan data
pengujian. Terdapat selisih wakt trip ketika
simulasi dengan waktu trip teori, terjadi error
sebesar 1,51% hingga 5,25% dengan rata-rata
Prosentase sebesar 3.38%. Oleh Karena itu,
iharapkan dapat terbentuk kurva very inverse
seperti ditunjukan pada Gambar 9.
‘Gambar 9. Grafik very inverse
PENGUJIAN OVERVOLTAGE.
Pengujian Overvoltage dilakukan dengan cara
menambahkan tegangan sebesar 10% dari
tegangan awal, yaitu 380 Volt, ketiaikan 10%
berdasarkan toleransi PLN yang membatasi
kenaikan tegangan hingga 10% dari tegangan
awal sumber tiga fasa. Pada perhitungan teori
didapat hasil sebesar 418 Volt, sehingea sistem
‘akan trip pada tegangan sebesar 418 Volt.
PENGUJIAN VOLTAGE UNBALANCE,
Pengujian Voliage Unbalance dilakukan dengan
‘cara mensensing tegangan pada masing-masing
fasa baik fasa R, S maupun T. Ketidaksamaan
masing-masing fasa tidak bisa dibilang sebagai
gangguan apabila prosentase Voltage Unbalance
tidak melebihi prosentase yang ditentukan.
Tegangan yang digunakan dalam pengujian ini
sebesar fasa R 375 Volt, fasa $ 395 Volt dan
fasa T 386 Volt. Schingga pada perhitungan
didapatkan prosentase Voltage Unbalance
sebesar 3,56%, sehingga apabila kita
berpedoman pada standar ANSI maka sistem
akan trip.
255
PENGUJIAN PHASE FAILURE
Pengujian Phase Failure dilakukan dengan cara
melepas salah satu atau dua sambungan pada
sumber tiga fasa, sehingga terjadi kegagalan
dalam mensuplai beban motor. Ketika terjadi
Phase Failure sistem akan trip pada delay
selama 3 detik.
KESIMPULAN
Dari hasil proses perencanaan, pembuatan dan
pengujian sistem pengaman motor induksi tiga
fasa dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Data pembacaan sensor arus dan sensor
tegangan berperan penting dalam
penentuan parameter yang akan dibaca oleh
‘mikrokontroler untuk memutus sistem.
2. Dari pengujian Overload didapat eror
sebesar 3,38% dari data simulasi dengan
data pengujian,
3. Pengujian Voltage Unbalance yang sudah
dilakukan didapat sistem akan trip melebihi
3% menurut standar ANSI.
4, Pengujian overvoltage didapat hasil ketika
tegangan yang melewati sistem melebihi
10% dari tegangan awal yaitu sebesar 380
‘Volt, schingga sistem akan trip sebesar 418
Volt.
DAFTAR PUSTAKA
[1] Enrique Quispe, Gabriel Gonzales, Jair
Aguado, "Influence of Unbalance and.
Waveform Voltage on the Performance
Characteristics” of Three-phase Induction.
motors”, Departamento de Energetica y
Electronica, Universidad Autonoma de
Occidente, Cali - Colombia,
[21 PacifiCorp, ” 1C.3.1-Voltage Balance *,
‘Volume 1, Part C - Power Quality, Engineering
Standards and Technical Support Departemen,
Engineering Handbook.
[3] Datasheet of OVER CURRENT
PROTECTION RELAYS, CKR Series.