You are on page 1of 21

,,r*t{Al'^

PRESIDEI!
REPUBLIK
INDONESIA

PERATURANPRESIDENREPUBLIK INDONESIA
NOMOR 15 TAHI.IN 2O1O

TENTANG
PERCEPATANPENANGGULANGANKEMISKINAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PRESIDEN REPTJBLIK INDONESIA.
Menimbang :

a. bahwa kemiskinan merupakan permasalahanbangsa yang


mendesakdan memerlukanlangkah-langkahpenanganandan
pendekatanyang sistematik,terpadu dan menyeluruh,dalam
rangka mengurangibebandan memenuhihak-hakdasarwarga
negarasecaralayak melaluipembangunan
inklusif, berkeadilan,
dan

berkelanjutan untuk

mewujudkan kehidupan yang

bermartabat;
b . bahwa dalam upaya percepatanpenanggulangan
kenriskinan
perlu dilakukanlangkah-langkah
koordinasisecaraterpaduliltas
pelaku dalam penyiapan perumusan dan penyelenggaraan
kebijakanpenanggulangan
kemiskinan;
c . bahwa untuk melakukanpercepatanpenanggulangan
kemiskinan

diperlukanupaya penajamanyang meliputi penetapansasaran,


perancangan
dan keterpaduan
program,monitoringdan evaluasi,
serta efektifitar tnggaran,

perlu

kelernbagaan di

nasional

tingkat

dilakukan penguatan
yang

menanganl

penanggulangan
kemiskinan
;
d . b a h w a, . .

.,'/i5^)\t,

rfu\it
vn^fu
-D;Y4-v
PRESIDEN
R I - : P I 'B I . I P ( I N D O N E . S I A

d" bahwa sehubungan


denganhal-hal tersebutpada huruf a, huruf
b, dan huruf c, dipandangperlu menetapkanPeraturanPresiden
Kemiskinan;
tentangPercepatan
Penanggulangan
Mengingat

1 " Pasal4 ayat (1), Pasal28 C ayat (1), dan Pasal34 UndangUndangDasarNegaraRepublikIndonesiaTahun 1945;

2 . Undang-UntlangNomor I7 Tahun 2003 tentang Keuangan


Negara (LembaranNegara Republik IndonesiaTahun 2403
Notrror 47, TambahanLembaranNegara Republik Indonesia
Nonror 4286);

3 . Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem


Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor a42\;
.A+ .

Undang-UndangNomor 32 Tahun 2004 tentangPemerintahan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004
Nomor 125, TambahanLembaranNegaraRepublik Indonesia
Nomor 4437) sebagaimana
telah beberapakali diubah, terakhir
dengan Undang-UndangNomor 12 Tahun 2008 (Lembaran
Negara Republik IndonesiaTahun 2008 Nomor 59, Tambahan
LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor a844);

5 . Undang-UndangNomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan


Ket,anganAntara PemerintahPusat dan PemerintahanDaerah
(LembaranNegaraRepublikIndonesiaTahun 2004 Nomor 126,
TambahanLembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor a$0;
6. Undang-. .

P R E S ID E N
REPUBLIK II\DONESIA

6 . Undang-Uncrang
Nomor 11 Tahun 2005 tentang Pengesaltan
InternationalCovenantOn Economic,Socialand CulturalRights
(Kovenan InternasionaltentangHak-hak Ekonomi, Sosial dan
Budaya) (LembaranNegara Republik IndonesiaTahun 2005
Nomor 118, TambahanLembaranNegaraRepublik Indonesia
Nomor 4557\,
7 . Undang-UndangNomor 12 Tahun 2005 tentang Pengesahan
International ConvenantOn Civil and Politic Righl (Konvenan
Internasionaltentang Hak-Hak Sipil dan Politik (Lembaran
NegaraRepublikIndonesiaTahun2005 Nomor 119, Tambahan
LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4558);
8 . Undang-UnCangNomor L7 Tahun 2007 tentang Rencana
PembangunanJangkaPanjangNasional 2005-2025(Lembaran
Negara Republik IndonesiaTahun 2007 Nomor 33, Tambaharl
LembaranNegaraRepublikIndonesiaNomor 4700);
9 . Undang-UndangNomor 11 Tahun 20A9 tentangKesejahteraan
Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor 12, TambahanLembaranNegara Republik Indonesia
Nomor 4967);

1 0 . Undang-UnctangNomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan


Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009
Nomor L1,2,TambahanLembaranNegara Republik Indonesia
Nomor 5038);
MEMUTUSKAN : ...

F)RES I tjEI\I
R E P U 1 3l . - l ' ( | l \ L l ( . - r l r l L . l i l i r

MEMUTUSKAN:
Menetapkan :

PERATTIRAN

PRESIDEN

TENTANG

PERCEPATAN

PENANGGULANGANKEMISKINAN.

BAB I
KETENTUAN TI[,IT]"fi{
Pasal 1
Dalam PeraftrranPresidenini, yang dimaksuddengan:
1.

PenanggulanganKemiskinan adalah kebijakan dan program


pemerintah dan pemerintahdaerah yang dilakukan secara
sistematis,terencana,dan bersinergidengandunia usahadan
masyarakatunruk mengurangijumlah pendudukmiskin dalam
rangkameningkatkanderajatkesejahteraan
rakyat.

2.

Progranr penanggulangankemi.skinanadalah kegiatan yang


dilakukanoleh pemerintah,pemerintahdaerah,dunia usaha,
serta

masyarakat unfuk

meningkatkan kesejahteraan

masyarakatmiskin melalui bantuan sosial, pemberdayaan


masyarakat,pemberdayaan
usahaekonomi mikro dan kecil,
serta program lain dalam rangka meningkatkankegiatan
ekonomi.
3. Tim ..

PRESIDEN
F l t : t j u B L l l - ( | r nD ( ) t t r _ i i r , r

3.

Tim

Nasional Percepatan PenanggulanganKemiskinan

merupakantim lintas sektordan lintas pemangkukepentingan


di tingkat pusat untuk melakukanpercepatanpenanggulangan
kemiskinan.
4.

Tim Koordinasi Penanggulangan


KemiskinanProvinsi adalah
wadah koordinasi lintas sektor dan iintas pemangku
kepentingan untuk penanggulangankemiskinan di tingkat
provinsi.

5.

Tim KoordinasiPenanggulangan
KemiskinanKabupaten/Kota
adalah wadah koordinasi lintas sektor dan lintas pemangku
kepentingan unfuk penanggulangankemiskinan di tingkat
kabupaten/kota.

BAB II
ARAH KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
Pasal2
(1) Arah

kebijakan penanggulangan kemiskinan nasional

berpedomanpadaRencanaPembangunan
JangkaPanjang.
(2) Arah

kebijakan

penanggulangan kemiskinan

daerah

berpedomi,r^pada Rencana PembangunanJangka Panjang


Daerah.
BABIII ...

r[';
N'4:

'\'a
z
t
A'4

tNd,t
\h

=l

P
REPUBL

ESIA

BAB III
STRATEGI DAN PROGRAM
PERCEPATAN PENANGGULANGAN
KEMIS KINAN
Bagian Kesatu
Strategi penanggulanganKemiskinan
pasal 3
strategipercepatan
penanggurangan
kemiskinandilakukandengan:
1' mengurangibebanpengeruaran
masyarakatmiskin;
2. meningkatkan
kemampuan
danpendapahnmasyarakat
nriskin;
3 ' mengembangkan
dan menjaminkeberlanjutan
UsahaMikro da'
Kecil;
4, mensinergikan kebiiakan
dan
kemiskinan.

program

penanggulangan

BagianKedua
Prograrn Percepatanpenanggurangan
Kemiskinan
Pasal 4
setiap program penanggurangan
kemiskinanmerupakanpenSabaran
dari arah kehijakan penanggulangan
kenriskinan sebagaimana
dimaksuddalampasal2.

Pasal5 ...

PRt:Silll)i:t.l
l - l F l ) t ) B l . . l| ( 19 r .[ 1
)r_)t-ril*ltr,\

Pasal5
(1) Programpercepatan
penanggulangan
kemiskinanterdiri dari :
a.

Kelompok program banfuan sosial terpadu berbasrs


keluarga, bertujuan untuk melakukan pemenuhanhak
dasar,pengurangan
bebanhidup, dan perbaikankualitas
hidup masyarakatmiskin;

b.

Kelompokprogrampenanggulangan
kemiskinanberbasrs
pemberdayaan

masyarakat,

berrujuan

untuk

mengembangkanpotensi dan memperkuat kapasitas


kelompok masyarakat miskin unfuk terlibat dalam
pembangunanyang didasarkan pada prinsip-prinsip
pemberdayaan
masyarakat;
c.

Kelompokprogrampenanggulangan
kemiskinanberbasis
pemberdayaan
usahaekonomi mikro dan kecil, berrujuan
untuk memberikanakses dan penguatanekonomi bagi
pelakuusahaberskalamikro dan kecil;

Program-programlainnya yang baik sesara langsung


ataupun tidak langsung dapat meningkatkankegiatan
ekonomidan kesejahteraan
masyarakat
miskin.

(2) Pengelola kelompok program percepatan penanggulangan


kemiskinansebagaimana
dimaksudpadaayat(1) terdiridari :
a, kementerian/,
.,

PRESIDEN
[t F:P[-Jt3t_lt( I N DOr\]F:StA

a.

kementerian/lembaga
pemerintahdan pemerintahdaerah
yang melaksanakan
program percepatanpenanggulangan
kemiskinan:

b.

organisasi masyarakat, dunia usaha, dan lembaga


internasionalyang memiliki misi unfuk percepatan
penanggulangan
kemiskinan.

BAB IV
TIM NASIONAL PERCEPATANPBNANGGULANGANKEMISKINAN
Bagian Kesatu
Umum
Pasal6

( 1 ) Percepatanpenanggulangan
kemiskinandilaksanakandengan
menyusun kebijakan dan

program

yang

berfujuan

mensinergikan kegiatan penanggulangankemiskinan cli


berbagaikementerian/lembaga,
serta melakukanpengawasan
dan pengendalian
dalampelaksanaannya.

(2) Unruk melaksanakan


percepatanpenanggulangan
kemiskinan
sebagaimana
dimaksudpada ayat (1), dibenfukTim Nasional
Percepatan
Penanggulangan
Kemiskinan.
B a g i a n. . .

REPTJBLIK INDONESIA

Bagian Kedua
Tim Nasional PercepatanPenangguranganKemiskinan
Paragraf 1
Pembentukan.Kedudukan, dan Tugas
Pasal7
DengattPeraturanPresidenini dibenfukTim Nasionalpercepatan
Penanggulangan
Kemiskinan.

Pasal8
Tim Nasional Perceparanpenanggulangan
Kemiskinanberadadi
bawahdan bertanggung
jawab kepadapresiden.

Pasal9
penanggulangan
Tim NasionalPercepatan
Kemiskinanbertugas:
a.

menyusunkebijakandanprogrampenanggulangan
kenriskinan;

b.

melakukan sinergi melalui sinkronisasi,harmonisasi,dan


integrasi program-programpenanggulangankemiskinan di
kementerian/lembaga;

c.

melakukanpengawasan
dan pengendalian
pelaksanaan
program
dan kegiatanpenanggulangan
kerniskinan.
lprsrraqyrsf7

R E P U B L I I < I h ]D O I . I E S I A

10

Paragraf 2
Keanggotaan
Pasal10
(1) Keanggotaan Tim

Nasional Percepatan Penanggulatrgatt

Kemiskinanterdiri dari unsur pemerintah,masyarakat,dunia


usaha,

dan

pemangku kepentingan lainnya

dalam

penanggulangan
kemiskinan.
(2) Susunan

keanggotaan Tim

Percepatan

Nasional

Kemiskinanterdiri dari :
Penanggulangan
a . Ketua

Wakil Presiden

b . Wakil KetuaI

MenteriKoordinatorBidang
Rakyat
Kesejahteraan
MenteriKoordinatorBidang

c. Wakil KefuaII

Perekonomian
d. SekretarisEksekutif: DeputiSekretarisWakil Presiden
Rakyat
BidangKesejahteraan
e. Anggota

1. MenteriDalamNegeri;
2. MenteriKeuangan;
3 . MenteriSosial:
4, MenteriKesehatan;

5 . M e n t e r.i . ,

--.rtl.
\ \r_
ilr* \;,
\ .N,l.r'
\^ni//
0,,,_/.
r,- rr.'ht

)EN

.1;rfrf.lF$t1\

11

Nasional
5 . MenteriPendidikan
:
6 . MenteriPekerjaanUmum;
1 . MenteriKoperasidan Usaha
Kecil dan Menengah;
Daerah
8 . Menteri Pembaneunan
Tertinggal;
9 . MenteriPerencanaan
Pembangunan
Nasional/Kepala
BadanPerencanaan
Nasional:
Pembangunan
10. KepalaUnit Kerja Presiden
dan
BidangPengawasan
ian Pembangunan
Pengendal
;
11. SekretarisKabinet;
12. KepalaBadanPusatStatistik;
13. Unsurmasyarakat,
duniausaha,
dan pemangkukepentingan
yangditetapkan
olehKetua.

Pasal11
Dalam pelaksanaan
tugasnya,apabiladipandangperlu Ketua Tim
Nasional dapat mengikutsertakankementerian/lembagadan/atau
unsur masyarakatdan pemangkukepentinganlainnya.
Pqrqorof

REPTJBLI i(

II\ I)(f NtrSII\

IZ

Paragraf 3
SekretarisEksekutif
Pasal 12
(1) Dalam melaksanakantugasnya, Tim Nasional percepatan
Penanggulangan
Kemiskinandibantuoleh SekretarisEksekutif.
(2) Sekretaris Eksekutif menjalankan fungsi mempersiapkan
rumusan kebijakan dan program, menetapkan sasaran,
membangundatabase,melakukanmonitoring dan evaluasi,
serta melakukan berbagai analisis yang diperlukan, serta
memberikandukunganteknis dan administrasikepadaTint
Nasional.
(3) Sekretaris Eksekutif

dalam

melaksanakan fugasnya

jawab kepadaKefuaTim Nasional.


bertanggung
(4)

Sekretaris Eksekutif

dalam

melaksanakan tugasnya

sebagaimana
dimaksudpada ayat(1) dan ayat(Z) menetapkan
pembenfukan,susunankeanggotaan,
dan tata kerja Sekretariat
sesuaiarahanKenraTim Nasional.

Paragra4
f ...

PRESIDENI
REPLJBLII< INDONIESIA

13

Paragraf 4
Kelompok Kerja
Pasal13
( 1 ) Dalam melaksanakanfugasnya Tim Nasional percepatan
Penanggulangan
Kemiskinandibanfuoleh kelompokkerjayang
bertugasmengkoordinasikan
dan mengendalikan
pelaksanaan
programpenanggulangan
kemiskinan.

(2) Anggotakelompokkerja sebagaimana


dimaksudpadaayar(1)
terdiri dari unsur kementerian/lembaga,
masyarakat,dunia
usaha,sertapemangkukepentinganlainnya.

(3) Susunan keanggotaan dan tata kerja kelompok kerja


sebagaimana
dimaksudpada ayar (1) dan ay^t (z) ditetapkan
oleh Sekretaris
EksekutifsesuaiarahanKefuaTim Nasional.

Paragraf 5
Tim Pembiayaan
Pasal14
(1) Dalam melaksanakantugasnya Tim Nasional percepatan
Penanggulangan
Kemiskinan dibanru oleh rim pembiayaan
yang berfugasmelakukankoordinasiperencanaan
pembiayaan
bagipelaksanaan
programpenanggulangan
kemiskinan.

(2)Kerua...

PRESIDEN
REPUBLIK INDONESIA

l4

dimaksudpada ayat (1)


(2) Ketua Tim Pembiayaansebagaimana
diketuai

oleh

Menteri

Perencanaan Pembangunan

Nasional.
Pembangunan
BadanPerencanaan
Nasional/Kepala

(3) Susunan keanggotaan dan tata kerja Tim Pembiayaan


dimaksudpada ayat (1) dan ayat-(2) ditetapkan
sebagaimana
oleh Kefua Tim Pembiayaan sesuai arahan Ketua Tim
Nasional.

Bagian Ketiga
KemiskinanProvinsi dan
Tim Koordinasi Penanggulangan
Tim Koordinasi PenanggulanganKemiskinan Kabupaten/Kota
Pasal15
kemiskinan
Dalam upaya meningkatkankoordinasipenanggulangan
di tingkat Provinsi dan Kabupaten/kota,dibenruk Tim Koordinasi
Kemiskinanyang selanjutnyadisebutTKPK.
Penanggulangan

Pasal16
(1) Di

t i n g k a t p r o v i n s i d i b e n n r kT K P K P r o v i n s i , y a n g

jawab kepada
di bawah dan bertanggung
berkedudukan
Gubernur.

(2) Di tinskat. ..

PRESIDEN
REPLJBI.iK INDOI!ESIA

15

(2) Di tingkat kabupaten/kotadibentuk TKPK Kabupaten/Kota,


yang berkedudukandi bawah dan bertanggungjawab kepada
Bupati/Walikota.

Pasal17
TKPK Provinsidan Kabupaten/Kota
bertugasmelakukankoordinasi
penanggrrlangan
kemiskinandi daerah masing-masingsekaligus
mengendalikan
pelaksanaan
kebijakandan programpenanggulangan
kemiskinansesuaiKeputusanTim Nasional.

Pasal18
(1) KeanggotaanTKPK Provinsi terdiri dari unsur pemerintah,
masyarakat,dunia usaha,dan pemangkukepentinganlainnya
dalampenanggulangan
kemiskinan.
(2) KeruaTKPK ProvinsiadalahWakil Gubernuryang diretapkan
olehGubernur.
(3) SekretarisTKPK Provinsi adalah Kepala BappedaProvinsi
yang ditetapkanoleh Gubernur.
(4) Penetapanfugas, susunan keanggotaan,kelompok kerja,
sekretariat,dan pendanaan
TKPK ProvinsidiarurdenganSurat
Kepufusan Gubernur dengan memperhatikan perafuran
Presidenini.
P a s a lf 9 . . .

P R E S ID E N
REPUBLIK INDONESJIA

16

Pasal19
( 1) Keanggotaan TKPK

Kota terdiri dari unsur


Kabupateni

pemerintah, masyarakat, dunia usaha, dan pemangku


kemiskinan.
lainnyadalampenanggulangan
kepentingan
(2) Ketua TKPK Kabupaten/Kota
adalahWakil Bupati/Walikota
yangditetapkanolehBupati/Walikota.
(3) Sekretaris TKPK Kabupaten/Kotaadalah Kepala Bappeda
yangditetapkanoleh Bupati/Walikota.
Kabupaten/Kota
(4) Penetapantugas. susunan keanggotaan,kelompok kerja,
sekretariat, dan pendanaanTKPK Kabupaten/Kotadiatur
dengan

Surat

Keputusan

Bupati/Walikota

dengan

PerafuranPresidenini.
memperhatikan

BAB V
HUBI.INGAN KERJA DAN TATA KERJA

Pasal20
(1) Pelaksanaan
Penanggulangan
tugasTim NasionalPercepatan
Kemiskinan,TKPK Provinsi, dan TKPK Kabupater/Kota
dilakukansecaraterkoordinasi
dalamsafukesatuan
kebijakan
penanggulangan
kemiskinan.
(2) TKPK

^,y,g"#$ln,

{r#\s
\(';,v
t \

PR ESI DEN
REPI.JBL.IK INDONESIA

L7

tugasnya
melaporkanhasilpelaksanaan
(2) TKPK KabupateniKota
dan TKPK Provinsi'
kepadaBupatilWalikota
tugasltyakepada
(3) TKPK Provinsimelaporkanhasilpelaksanaan
Gubernurdan Trm Nasional.
(4) Tata kerja dan penyelarasankerja, serta pembinaan
dan sumberdaya manusiaTKPK Provinsidan
kelembagaan
TKPK KabupateniKotadilaksanakandan diatur lebih lanjut
oleh Menteri Dalam Negeri.

BAB VI
PENDANAAN
Pasal21
fugasTim
yang diperlukanbagi pelaksanaan
(1) Semuapendanaan
Kemiskinandibebankan
NasionalPercepatanPenanggulangan
dan BelanjaNegara'
kepadaAnggaranPendapatan
(2) Semua pendanaanyang diperlukan bagi pelaksanaantugas
TKPK Provinsi dibebankanpada Anggaran Pendapatandan
BelanjaDaerahProvinsi.
( 3 ) S e m u a. . .

PFIESIDEI.I
l f t _ , p L Jl : j L . tt . : I l r l t - ) r l r r . j l

18

(3) Semua pendanaanyang diperlukan bagi pelaksanaanrugas


padaAnggaranPendapatan
TKPK Kabupaten/Kota
dibebankan
dan BelanjaDaerahKabupaten/Kota.

Pasal22
Pendanaanbagi pelaksanaan
program penanggulangan
kemiskinan
bersumber dari Anggaran Pendapatandan Belanja Negara,
AnggaranPendapatan
dan BelanjaDaerah,dan sumberpendanaan
lain yang tidak rnengikat sesuai dengan ketenruan peraturan
perundang-undangan.

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN
Pasal23
Tim pelaksanaprogram-program
penanggulangan
kemiskinanpada
kementerian/lembaga
terkait dan satuantugas lain di Provinsi dan
Kabupaten/Kota
yangmemiliki tugasdalamrangka penanggulangan

kemiskinau
...

PR ESIDEITI
R E P U B i - I I ( I I ' JD O N I L . S I / \

l9

kemiskinan yang sudah terbentuksebelumPeraturanPresidenini


berlaku, sepanjangtidak bertentangan
denganPeraturanPresidenini
dinyatakantetapberlakudenganketenfuandalamwaktu palinglama
6 (enam)bulan wajib menyesuaikan
denganPerafuranPresidenini.

Pasal24
(1) Peraturanpelaksanaandari PeraturanPresiden Nomor 13
Tahun 2409 tentangKoordinasiPenanggulangan
Kemiskinan,
masih tetap berlaku sepanjangbelum diubah dan/ataudiganti
denganperaturanbaruberdasarkan
PeraturanPresidenini.
(2) Pada saat mulai berlakunyaPerafuranPresiden ini, seluruh
jabatanbesertapejabatyang memangkujabatandi lingkungan
Tim KoordinasiPenanggulangan
KemiskinanNasional, TKPK
Provinsi, dan TKPK Kabupaten/KotaberdasarkanPeraruran
Presiden Nomor

13 Tahun 2009 tentang Koordinasi

Fenanggulangan
Kemiskinan,tetap melaksanakan
fugas darr
fungsinyasampaidengandiatur kembaliberdasarkanPerafuran
Presidenini.

BAB VIII ...

PRESIDEN
R [:l ) LJB l- | r., I l\ [)\) t\ L_:i r/.

20

BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal25
DenganberlakunyaPeraturanPresidenini, maka PeraturanPresiden
Nomor

13 Tahun 2009 tentang Koordinasi penanggulangan

Kemiskinandicabutdandinvatakantidak berlaku.

Pasal26
Pada saat berlalarnya Peraturan Presiden ini segala kegiatan
penanggulangan
kemiskinanyang menjadi tugas Tim Koordinasi
Penanggulangan
I(emiskinanNasional,TKPK provinsi, dan TKPK
Kabupaten/Kotayang dibentuk berdasarkanPerafuran Presiden
Nomor

13 Tahun 2009 tentang Koordinasi penanggulangan

Kemiskinan

dilanjutkan oleh

Tim

Penanggulangan Kemiskinan, TKPK

Nasional
provinsi,

percepatan
dau

TKPK

Kabupaten/Kota
yangdibenrukberdasarkan
PerafuranPresidenini

P a s a2
l 7 .,.

REPUBLIK

INDONESIA

21

Pasal27
Peraturan
Presiden
ini mulaiberlakupadatanggalditetapkan.

Ditetapkandi Jakarta
padatanggal 25 Februari2010
PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA.
ttd.
DR. H. SUSIO BAMBANG YUDHOYONO

You might also like