You are on page 1of 3

I.

GEOLOGI
Pada awalnya daerah baturaja adalah daerah laut dangkal dengankondisi ai
r yang jernih dan hangat. Kemudian karena terkena oleh pergerakantektonik lempen
g dalam waktu geologi mengakibatkan laut dangkal initerekspose keluar menjadi pe
rmukaan yang baru, sedangkan pada bagiansumatera yang lain terbentang bukit bari
san hingga baturaja. hal ini dapat dilihat saat ini dengan adanya pabrik semen y
ang ada di baturaja yang memiliki bahan baku industri utama utama batu gamping.
Batu gamping ini memilikiketebalan hingga mencapai 85m yang hanya dapat terbentu
k dan ditemukan pada daerah lautan melalui proses karst. Karst adalah sebuah ben
tukan di permukaan bumi yang pada umumnya dicirikan dengan adanya depresitertutu
p (closed depression),drainase permukaan, dangua. Daerah ini dibentuk terutama o
leh pelarutan batuan,kebanyakan batu gamping.
Proses pembentukan karst : Daerah karst terbentuk oleh pelarutan batuanterjadi d
ilitologilain, terutama batuan karbonatlain misalnyadolomit, dalamevaporitsepert
i halnyagipsdan halite, dalamsilika seperti halnya batupasir dankuarsa, dan di b
asaltdangranitdimana ada bagian yang kondisinyacenderung terbentuk gua (favourab
le).
Daerah ini disebut karst asli Daerahkarst dapat juga terbentuk oleh prosescuaca,
kegiatanhidrolik , pergerakantektonik ,air dari pencairansalju dan pengosongan
batu cair (lava). Karena proses dominan dari kasus tersebut adalah bukan pelarut
an, kita dapat memilihuntuk penyebutan bentuk lahan yang cocok adalah pseudokar
st(karst palsu).
a.

Litologi

Baturaja terdidri atas formasi-formasi yang bterbentuk akibat proses sedimentasi


/ pelapukan / pengendapan batuan. Yaitu
1.
2.
3.
4.
5.

formasi
Formasi
Formasi
Formasi
formasi

Kasai (QTK) ,
Gumai (TMG),
Baturaja (TMB) ,
Muara enim (TMPM),
air benaket (TMA).

GAMBAR 2
FORMASI BATUAN BATURAJA TUA (BAWAH)

MUDA (ATAS)

Secara regional daerah Cekungan Sumatera Selatan, yang disusunoleh sedimen Ters
ier yang terendapkan diatas batuan Pra-Tersier. Hal inisudah dibahas oleh Shell
Mijnbouw (1978) dan Gafoer dkk. Pada PetaGeologi Lembar Baturaja.Sedimentasi Ter
sier diawali oleh siklus pengendapan Transgresidan berakhir dengan siklusregresi
. Pada fasa transgresi secara berurutandiendapkan Formasi Lahat, Talangakar, Bat
uraja, dan Gumai. Fasa siklusregresi diendapkan Formasi Air Benakat, Muara Enim
dan Kasai yang berlanjut hingga Kuarter Awal. Satuan Aluvium Kuarter nampak tida
k selaras diatas batuan sedirnen tersebut. Pada beberapa tempat, batuansedirnen
diterobos oleh Intrusi Andesit Kuarter.
Gangguan tektonik terhadap batuan pengisi Cekungan Sumatera Selatan ini membentu
k polastruktur perlipatan dan pensesaran (gambar 3), Sehingga terbentuk formasi
Baturaja.
GAMBAR 3
POLA CROSS SECTION BATURAJA
Formasi Baturaja terdiri atas batugamping dengan sisipan napal dan batulempung.
Batugamping tampak berwarna abu-abu terang hingga putihkeabu-abuan dan terdiri a
tas batugamping pejal dan batugamping berlapis.Formasi ini berketebalan mencapai
85 m dan ditindih selaras oleh FormasiGumai. Lingkungan pengendapan batuan berh

ubungan dengan laut yangsesuai bagi pertumbuhan dan perkembangan terumbu, yaitu
laut dangkaldengan kondisi air yang jernih dan hangat (Walker, 1992). Untuk bagi
anselatannya Formasi Baturaja terdiri atas batugamping bioklastika denganselinga
n napal. Formasi ini berketebalan 140 m, menindih selaras FormasiTalangakar, dan
merupakan fasies inti terumbu bagian luar hingga terumbudepan. Untuk bagian uta
ranyaFormasi yang paling atas disebut Formasi Kasai (Qtk), Formasi Kasai terdiri
tufberbatuapung, konglomerat, danbatupasirtufan di bagianbawah, sedangkan di bag
ianatasterutamaterdiriatasbatulanautufaan. Formasi Kasai berketebalan 140 meter
, diendapkan di lingkungandarat yang dipengaruhiolehkegiatangunungapi, dan ditin
dihtakselarasolehendapansungaiKuarter yang terdiriataskerakaldanpasirkurangpadu.
batuannya terutama kerikil dan batupasir warna cerah dan kadangglaukonitan, tufa
warna hijau sampai cerah dan sedikit kaolin. Kadang-kadang batuapung, bongkah-b
ongkah batuan vulkanis dan batupasir tufaan.Dalam formasi ini masih ditemukan le
nsa-lensa batubara. Endapan aluviumterdiri dari rombakan batuan lebih tua beruku
ran bongkah, kerikil, pasir,Ianau, lumpur yang diendapkan di sekitar aliran Sung
ai Ogan dan meluas dimuaranya.Batuan Vulkanik berumur Holosen tersebar luas dise
belah baratareal penyelidikan yang merupakan lajur barisan yang terdiri dari lav
a tuff bersusun andesit-basal.
FormasiGumai terdiriatasbatupasirdanbatulempung yang membentukperlapisanselang-s
elingdenganketebalanberkisarantara 20-80 cm, namun di beberapatempatdijumpaisela
ng (interval) batulempung berketebalan 3-10 m. Batupasirberwarnaabu-abukehijauan
, mengandungglaukonitdankadang-kadangkepinganbatubara. Strukturperariansilang-si
urkurangberkembangdalamlapisanbatupasirini, sebaliknyastrukturperariansejajarber
kembangsangatbaik.Batulempungberwarnaabu-abumudahinggakehijauandan kaya foramini
feraplangton. Formasi ini diendapkan di lingkunganlautterbuka.
FormasiAirbenakat terdiriatasbatupasir, batulempung, batulanau, danperselinganan
tarabatupasirdanbatulempungataubatulanau.Secaraumumkehadiranbatulempungdanbatula
naulebihdominan di bagianbawahdanatas, sedangkankehadiranbatupasirlebihdominan d
i bagiantengah.Formasiiniberketebalanmencapai 330 m, diendapkan di lingkunganlau
tdangkal yang dicirikanolehkehadiranmoluska yang melimpah
FormasiMuaraenim terdiriatasbatulempungdengansisipanbatupasirdanbatubara.Batulem
pungpadaumumnyaberwarnaabu-abusampaiabu-abukehitaman, banyak yang bersifatlanaua
n, danseringdijumpaisisatumbuhan.Lapisanbatupasirkebanyakanberwarnaabu-abu, berb
utirsedanghinggakasardengansejumlahbutiranberukurankerikildankerakal.Lapisanbatu
baradenganketebalanhampir 2 m dijumpaisebagaisisipan di dalambatulempung.Lapisan
batubarainiberwarnacoklatkehitaman, berkilapkusam, danbersifatgetasdenganpecahan
-pecahan yang kasar.Di bagianatas, baiklapisanbatupasirmaupunbatulempungbersifat
tufaan.FormasiMuaraenimberketebalan 120 m danmerupakanendapanfluviatil yang dapa
tdibedakanmenjadiendapanalurdanendapanlimpahbanjir.
b.
Struktur Batuan
Terbentuk lipatan dan pensesaran (gambar 3) akibat proses tektonik , dapat dilih
at dari terbentuknya cekungan lapisan batuan dan terangkatnya singkapan formasi
baturaja, selain itu disekitar daerah baturaja terbentuk barisan pegunungan, hal
ini menandatan daerah tersebut mengalami pengaruh gaya tektonik yang besar yang
mempengaruhi kenampakan lingkunag sekitarnya.
Lipatan
Lipatan adalah deformasi lapisan batuan yang terjadi akibat dari gaya tegasan se
hingga batuan bergerak dari kedudukan semula membentuk lengkungan. Berdasarkan b
entuk lengkungannya lipatan dapat dibagi dua, yaitu a). Lipatan Sinklin adalah b
entuk lipatan yang cekung ke arah atas, sedangkan lipatan antiklin adalah lipata
n yang cembung ke arah atas.
?
Antiklin

GAMBAR 4
ANTIKLIN
Antiklin terbentuk di setiap formasi baturaja yang mengangkat formasi ba
tura ke permukaan, terdapat di talang sukarame, talang lubuk dingin, kemale raj

a batu balau, talang tanjung kemala, talang kurung jawa


?
Sinklin
GAMBAR 5
SINKLIN
Sinklin terbentuk di daerah tebing pelawi yang terbentuk pada formasi kikim, yai
tu Formasibatuan alas yang berupa lava andesitberwarnaabu-abu, berasaldarihasilk
egiatangunungapi, diendapkan di lingkungandarat. Sehingga dapat dikatan bahwa du
lu daerah itu terdapat gunung api yang aktif dan dan mengalami letusan magma men
gndapkan lava membentuk formasi kikim.
?
Sesar
sesar

GAMBAR 6
SESAR
Terbentuk di daerah pematang lintang dan pematang muaro sekam pada formasi batu
raja, yang menyebabkan formasi baturaja mengalami pensesaran sehingga terbentuk
lapisan batuan gamping yang tidak menerus di daerah tersebut. Dan dapat dilihat
juga penyebaran lapisan formasi kassai di daerah pematang airmanau dengan kemiri
ngan dan jurus sebesar 10? NE-SW ( lapisan batuan mengalami kemiringan 10? dan
tersebar sepanjang NE menuju SW) dan 15? NNW-SSE ( lapisan batuan mengalami ke
miringan 15? dan tersebar sepanjang NNW menuju SSE).

You might also like