You are on page 1of 25

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENYUSUNAN
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH NASIONAL
(RPJMN) 2015-2019

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/


Kepala BAPPENAS

Rapat Koordinasi Pembangunan Pusat (RAKORBANGPUS)


RPJMN 2015-2019
Jakarta, 25 November 2014

OUTLINE PAPARAN

I. PENGANTAR

II. RANCANGAN AWAL RPJMN 2015-2019


III. TINDAK LANJUT

Slide - 2

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

PENGANTAR

Slide - 3

DASAR HUKUM PENYUSUNAN RPJMN


1.

UU 25/2004 (Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional),


Perencanaan Pembangunan Nasional menghasilkan: rencana pembangunan jangka
panjang, jangka menengah, dan tahunan.

2.

UU No. 17/2007 (RPJPN2005-2025), dibagi dalam 4 tahap RPJMN, yaitu:


RPJMN I 2005-2009
RPJMN II 2010-2014
RPJMN III 2015-2019
RPJMN IV 2020-2024

3.

PP 40 tahun 2006 (Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional):


Pasal 10 ayat (2),
Menteri menyiapkan Rancangan Awal RPJMN berdasarkan RPJPN 2005-2025,
rancangan teknokratik dan visi, misi serta program prioritas Presiden

Slide - 4

PROSES PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019

JADWAL PENYUSUNAN RPJMN 2015-2019


Okt - Nov 2014
Penetapan Presiden Terpilih (Okt)
Penyusunan Rancangan Awal
RPJMN (M2 Nov)

Feb-Apr 2014

Sidang Kabinet (12 Jan)

Penetapan RPJMN
melalui Perpres
(16 Jan 2015)

Sidang Kabinet (24 Nov)

Konsep Rancangan
Teknokratik
Sosialisasi dan Penjaringan
Aspirasi Masyarakat dan pakar

Januari 2015

Rakorbangpus (25 Nov)

Penyusunan Rancangan RENSTRA K/L

Penyampaian Rancangan
Teknokratik kepada K/L

Penelaahan RENSTRA K/L (M1 Des)


Penyusunan Rancangan RPJMN (M1 Des)
Pra dan Musrenbangnas (M1-M3 Des)

Agustus 2014

Desember 2014

B. VISI & MISI


PEMBANGUNAN 2015-2019 (NAWA CITA)
VISI : TERWUJUDNYA INDONESIA YANG BERDAULAT, MANDIRI DAN
BERKEPRIBADIAN BERLANDASKAN GOTONG ROYONG
MISI:
1. Mewujudkan keamanan nasional yang mampu menjaga kedaulatan wilayah, menopang
kemandirian ekonomi dengan mengamankan sumber daya maritim, dan mencerminkan
kepribadian Indonesia sebagai negara kepulauan.
2. Mewujudkan masyarakat maju, berkeseimbangan dan demokratis berlandaskan Negara
Hukum.
3. Mewujudkan politik luar negeri bebas aktif dan memperkuat jati diri sebagai negara
maritim
4. Mewujudkan kualitas hidup manusia Indonesia yang tinggi, maju dan sejahtera
5. Mewujudkan Indonesia yang berdaya saing
6. Mewujudkan Indonesia menjadi negara maritim yang mandiri, maju, kuat, dan
berbasiskan kepentingan nasional
7. Mewujudkan masyarakat yang berkepribadian dalam kebudayaan
Slide - 7

9 AGENDA PRIORITAS PEMBANGUNAN


(NAWA CITA)
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan memberikan rasa
aman pada seluruh warga negara

2. Membangun tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa
dalam kerangka negara kesatuan
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia indonesia
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sektor-sektor strategis
ekonomi domestik
8. Melakukan revolusi karakter bangsa
9. Memperteguh ke-bhineka-an dan memperkuat restorasi sosial indonesia
Slide - 8

DASAR-DASAR
STRATEGI PEMBANGUNAN NASIONAL
Membangun tanpa meningkatkan ketimpangan antarwilayah
Memanfaatkan sumber daya alam untuk sebesar-besar kemakmuran
rakyat
Membangun dari pinggir dan dari desa
Ekonomi harus berorientasi dan berbasiskan pada sektor dan jenis usaha yang
memasukkan nilai tambah sebesar-besarnya dengan SDM berkualitas, inovasi,
kreatifitas dan penerapan teknologi yang tepat

Pembangunan nasional sebagian besar adalah hasil agregasi dari


pembangunan daerah yang berkualitas

Slide - 9

MENUJU INDONESIA
YANG JAUH LEBIH BAIK
1. Mengejar peningkatan daya saing
2. Meningkatkan kualitas manusia, termasuk melalui
pembangunan mental
3. Memanfaatkan dan mengembalikan potensi yang hilang di
sektor maritim dan kelautan
4. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dengan basis yang kuat
dan berkualitas
5. Mengurangi ketimpangan antarwilayah
6. Memulihkan kerusakan lingkungan
7. Memajukan kehidupan bermasyarakat

Slide - 10

SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019 (1)


Sasaran Pokok /Indikator
1. EKONOMI
Ekonomi Makro
Pertumbuhan ekonomi
PDB per Kapita
Inflasi
Penurunan Kemiskinan
Tingkat Pengangguran Terbuka

Katahanan Pangan
Produksi Padi
Produksi Jagung
Produksi Kedelai
Ketahanan Energi
Produksi Minyak Bumi
Produksi Gas Bumi
Produksi Batubara
Penggunaan Gas Bumi Dalam negeri
Penggunaan Batu Bara Dalam negeri
*Angka APBNP 2014

Baseline 2014

Sasaran 2019

5,5%*
USD3.499,9
(2013)
5,3%*
11,25% **
5,94%

6-8 %
Menuju
USD 7000
3,5%
5-6%
5-5,5%

70,6 juta ton


19,13 juta ton
0,92 juta ton

82,0 juta ton


24,1 juta ton
1,92 juta ton

818 ribu SBM per hari


1224 ribu SBM per hari
397 Juta Ton
53%
24%

700 ribu SBM per hari


1295 ribu SBM per hari
400 Juta Ton
64%
60%

**Maret 2014
Slide - 11

SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019 (2)


Sasaran Pokok /Indikator
Ketahanan Air
Kapasitas air baku nasional
Pembangunan Waduk
Ketersedian air irigasi yang bersumber dari waduk

Infrastruktur Dasar dan Konektivitas


Rasio elektrifikasi
Akses Air Minum Layak
Akses Sanitasi Layak
Kondisi mantap jalan nasional
Pengembangan jalan nasional
Pembangunan jalan baru
Pengembangan jalan tol
Pengembangan panjang jalur kereta api
Pengembangan pelabuhan
Dwelling Time Pelabuhan
Pengembangan bandara
On-time Performance Penerbangan
Kab/Kota yang dijangkau broadband

Baseline 2014

Sasaran 2019

51,44 m3/det
21 waduk

118,6 m3/det
30 waduk

11%

20%

81,5%
70 %
60,5 %
94 %
38.570 km
1.028 km
260 km
4.682 km
278
6-7 hari
237
75%
82%

100%
100%
100%
100 %
46.770 km
2.650 km
1.194,9 km
7.471 km
450
3-4 hari
252
95 %
100%
Slide - 12

SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019 (3)


Sasaran Pokok

Baseline
2014

Sasaran
2019

15,5%
63,0-64,0

26%
66,5-68,5

75,11%
62,63 *

80%
75

n.a.
32
3,63

75%
65
4

7,37
6,82
33,48

9
8,0
83,48

30%
10%

60%
20%

2. LINGKUNGAN
Emisi Gas Rumah Kaca
Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH)

3. POLITIK
Tingkat Partisipasi Politik Pemilu
Indeks Demokrasi Indonesia
4. PENEGAKAN HUKUM
Indeks Penegakan Hukum
Indeks Persepsi Korupsi (IPK)
Indeks Perilaku Anti Korupsi
5. TATA KELOLA DAN REFORMASI BIROKRASI
Kualitas Pelayanan Publik
- Integritas Pelayanan Publik (Pusat)
- Integritas Pelayanan Publik (Daerah)
Indeks Reformasi Birokrasi
6. PERTAHANAN DAN KEAMANAN
Persentase pemenuhan MEF
Persentase Kontribusi industri pertahanan DN terhadap
MEF
*2012

Slide - 13

SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019 (4)


Baseline
2014

Sasaran
2019

73,83*
0,41

meningkat
menurun

1,49%/tahun
(2000-2010)
2,6 (2012)

1,19%/tahun
(2010-2020)
2,3

8,1 (tahun)*

8,8 (tahun)

Rata-rata angka melek aksara penduduk usia di atas 15 tahun

94,1%*

96,1 (%)

Prodi perguruan tinggi minimal berakreditasi B

50,4%*
68,7%*
62,5%*
73,5%*
48,2%*

68,4 (%)
84,2%
81,0%
84,6%
65,0%

346**
32***

306
24

Sasaran Pokok
7. KESEJAHTERAAN RAKYAT
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Indeks Gini
Kependudukan dan Keluarga Berencana
Rata-rata Laju Pertumbuhan Penduduk
Angka kelahiran total (Total Fertility Rate/TFR)
Pendidikan
Rata-rata lama sekolah penduduk usia diatas 15 tahun

Persentase SD/MI berakreditasi minimal B


Persentase SMP/MTs berakreditasi minimal B
Persentase SMA/MA berakreditasi minimal B
Pesentase Kompetensi Keahlian SMK berakreditasi minimal B

Kesehatan
Angka kematian ibu per 100.000 kelahiran hidup
Angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup
*2013

**2009

*** 2012

Slide - 14

SASARAN POKOK RPJMN 2015-2019 (5)


Sasaran Pokok

Baseline
2014

Sasaran
2019

Selesai tahun 2017

22,4**

40-50

8. PEMBANGUNAN KELAUTAN
Penyelesaian pencatatan/deposit pulau-pulau kecil ke
PBB
Termanfaatkannya sumber daya kelautan untuk
pembangunan ekonomi nasional, a.l : Produksi perikanan
tangkap dan budidaya (juta ton )
Terwujudnya pelayanan angkutan laut dalam rangka
meningkatkan konektivitas laut
Terpeliharanya kelestarian fungsi lingkungan hidup dan
sumber daya hayati laut, a.l. melalui:
- Peningkatan luas kawasan konservasi laut (%)
- Peningkatan cakupan pengawasan sumber daya
perikanan dan kelautan
9. PEMBANGUNAN KEWILAYAHAN
Peran Luar Jawa dalam pembentukan PDRB
Kabupaten Tertinggal yang dientaskan

*Posisi s/d 2014


**angka target RKP 2014
*** 2013

(lihat sasaran
infrastruktur)

15,7 juta ha***

20 juta ha

n.a.

53,4 %

41
133*

45-47%
39 Kabupaten

Slide - 15

SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA


PENGEMBANGAN WILAYAH

No.

Wilayah

Peran PDRB Wilayah (%)


Tahun 2013

Peran PDRB Wilayah (%)


Tahun 2019

Sumatera

23,8

24.6

Jawa

58,0

55,1

Bali Nustra

2,5

2,6

Kalimantan

8,7

9,6

Sulawesi

4,8

5,2

Maluku Papua

2,2

2,9

Keterangan :
Asumsi target pertumbuhan PDB Nasional 8% di tahun 2019
Perhitungan proyeksi masih menggunakan atas dasar harga konstan tahun 2000.
Perhitungan proyeksi dapat berubah dengan adanya perubahan harga konstan tahun dasar 2010.
Slide - 16

STRATEGI PEMBANGUNAN PUSAT-PUSAT


PERTUMBUHAN EKONOMI DI LUAR JAWA
1. Percepatan Industrialisasi/hilirisasi pengolahan SDA (a) menciptakan nilai
tambah; (b) menciptakan kesempatan kerja baru, terutama industri manufaktur, industri
pangan, industri maritim, dan pariwisata.
Membangun 10 Kawasan Industri Baru di Luar Jawa.
Pembangunan 100 Sentra Industri Maritim dan Perikanan

2. Percepatan pembangunan konektivitas/infrastruktur;

Membangun 10 bandara baru dan merenovasi yg lama


Membangun 10 pelabuhan baru, merenovasi yg lama, dan Terminal logistik tol laut
Pengadaan 10 armada ferry baru untuk penyeberangan
Pendirian Bank Infrastruktur dan Bank Tanah mempercepat penyediaan lahan

3. Pengembangan SDM dan Iptek;


Membangun BLK-BLK, SMK-SMK, Politeknik
Membangun Science dan Techno Park berbasis pertanian dan perikanan rakyat di
kabupaten/kota dan 34 provinsi.

4. Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP): memperkuat kinerja pemerintah lokal untuk
membangun dan memelihara persepsi positif investor Target proses perijinan maks 15
hari

5. Pemberian insentif fiskal dan non fiskal.


Slide - 17

SEBARAN 13 KAWASAN INDUSTRI PRIORITAS


WILAYAH LUAR JAWA
Kawasan Industri Kuala
Tanjung

Kawasan Industri Landak

Kawasan Industri Palu

Kawasan Industri
Teluk Bitung

Kawasan Industri Buli

Industri Karet, CPO

Industri Rotan, Karet,


Kakao (agro) dan Smelter

Industri Agro dan Logistik

Industri Smelter Ferronikel,


Stainless steel, dan
downstream stainless steel

Industri Aluminium , CPO

Kawasan Industri Ketapang


Industri Alumina

Kawasan Industri Batu Licin


Industri Besi Baja

Kawasan Industri
Teluk Bintuni
Industri Migas dan Pupuk

Kawasan Industri Sei


Mangkei
Industri Pengolahan CPO
Kawasan Industri
Morowali
Kawasan Industri Tanggamus

Kawasan Industri Bantaeng

Industri Maritim dan


Logistik

Industri Smelter Ferronikel,


Stainless steel, dan
downstream stainless steel

Industri Smelter Ferronikel,


Stainless steel, dan
downstream stainless steel

Kawasan Industri Konawe


Industri Smelter Ferronikel,
Stainless steel, dan
downstream stainless steel
Slide - 18

STRATEGI ALOKASI PADA PRIORITAS


TITIK TEKAN PEMBANGUNAN KABINET KERJA
Membangun untuk manusia dan
masyarakat
Mewujudkan pertumbuhan ekonomi,
pembangunan sosial dan
pembangunan ekologi yang
berkelanjutan

Memulihkan dan menjaga keseimbangan


antarsektor, antarwilayah dan
antarkelompok sosial dalam
pembangunan
Mewujudkan perekonomian yang inklusif,
berbasis ilmu pengetahuan dan teknologi,
dan keunggulan sumber daya manusia

3 FOKUS ALOKASI PADA PRIORITAS


FOKUS 1 : PEMBANGUNAN
SEKTOR UNGGULAN

FOKUS 2 : PEMBANGUNAN
KEBUTUHAN DASAR

FOKUS 3 : PENGURANGAN
KESENJANGAN

Kedaulatan Pangan

Pendidikan

Antarkelompok
Pendapatan

Energi Ketenagalistrikan
Kemaritiman
Pariwisata

Kesehatan
Perumahan

ALOKASI PADA QUICK WINS DAN PROGRAM LANJUTAN LAINNYA

Antarwilayah

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

CONTOH:
KEBIJAKAN, PROGRAM, QUICK WINS
KETAHANAN PANGAN

Slide - 20

Kedaulatan Pangan
2014
(baseline)

2019

Kementerian
Terkait

- Padi (Juta Ton)

69,9

82,0

Kementan

- Jagung (Juta Ton)

18,6

23,4

Kementan

- Kedelai (Juta Ton)

0,89

1,02

Kementan

- Gula (Juta Ton)

2,8

3,4

Kementan

395,1

459,9

Kementan

Terbangun dan meningkatnya


layanan jaringan irigasi
Rehabilitasi jaringan irigasi

600 ribu ha

Kemen PU

1,75 jt ha

Kemen PU

Beroperasi dan terpeliharanya


jaringan irigasi

2,95 jt ha

Kemen PU

INDIKATOR
Kedaulatan Pangan

- Daging Sapi (Ribu Ton)

ARAH KEBIJAKAN:
Meningkatkan ketersediaan pangan melalui
penguatan kapasitas produksi dalam negeri
Meningkatkan kualitas distribusi pangan dan
aksesibilitas masyarakat terhadap pangan
Meningkatkan perbaikan kualitas konsumsi pangan
dan gizi masyarakat
Mitigasi gangguan terhadap kedaulatan pangan
Meningkatkan layanan jaringan irigasi
Pengelolaan lahan rawa berkelanjutan

PROGRAM PRESIDEN:
1. Kebijakan pengendalian atas impor pangan melalui
pemberantasan terhadap mafia impor;
2. Penanggulangan kemiskinan Pertanian dan dukungan
regenerasi petani melalui:
a. Pencanangan 1000 desa berdaulat pangan hingga
2019;
b. Peningkatan kemampuan petani, organisasi tani
dan pola hubungan dengan pemerintah terutama
pelibatan aktif pekerja perempuan
c. Pembangunan irigasi, bendungan, sarana jalan
pasar serta kelembagaan pasar secara merata
d. Peningkatan pembangunan dan atraktivitas
ekonomi perdesaan yang ditandai dengan
peningkatan investasi dalam negeri sebesar 15
persen per tahun;
3. Komitmen untuk implementasi reformasi agraria melalui:
a. Akses dan asset reform pendistribusian asset
terhadap petani melalui distribusi hak atas tanah
dan petani melalui land reform dan program
kepemilikan lahan bagi petani dan buruh tani;
menyerahkan lahan sebesar 9 juta ha,
b. Meningkatnya akses petani gurem terhadap
kepemilikan lahan pertanian dari rata-rata 0,3 ha
menjadi 2,0 ha per KK tani.
4. Pemb. agribisnis kerakyatan melalui pemb. Bank
Khusus untuk Pertanian, UKM dan Koperasi.

Slide - 21

Quick Wins Pangan dan Pertanian


No.

Program

1.

Peningkatan Produksi: Beras, Jagung, Kedelai, Garam, Umbi-umbian dan bahan


pangan pokok lainnya melalui optimalisasi pemanfaatan lahan;

2.

Pembentukan Badan Otorita Pangan yang menyatukan Bulog dan Dewan


Kedaulatan Pangan;
Pencanangan Pembangunan 100 Techno Park berbasis pertanian dan/atau
perikanan rakyat di tingkat Kabupaten/Kota, dan Pembangunan Science Park di
34 Provinsi;

3.

Kementerian
Terkait
Kementan

Kementan, KKP,
Kem Ristek dan
Dikti, LIPI, BATAN,
BPPT

4.

Mengubah PP No. 72/2010 tentang Perum Perhutani yang mendudukan desa


sebagai subyek hukum untuk kepemilikan dan pemanfaatan tanah dan hutan, dan
memfokuskan core business Perum Perhutani ke pengolahan hasil hutan, SDA
dan hasil pertanian rakyat, serta penyerahan tugas pengelolaan hutan kepada
Kesatuan Pemangku Hutan (KPH);

Kemen LH &
Kehutanan

5.

Perancangan Sistem Penyediaan Benih dan Pupuk Tepat Waktu

Kementan

6.

Persiapan Program 1000 Desa Mandiri Benih

Kementan, Kem
Desa PDT trans.

7.

Revitalisasi Tahap Awal Sekolah-sekolah Lapang Kedaulatan Pangan dari Target


1000 Desa Mandiri Benih dan Teknologi

Kementan
Slide - 22

Quick Wins Pangan dan Pertanian


No.

Program

Kementerian
Terkait

Program Kedaulatan Pangan dan Kemandirian Ekonomi


1.
2.

Inpres percepatan penetapan lahan pertanian pangan berkelanjutan


agar kepala daerah dan K/L menetapkan lokasinya.
Perbaikan Irigasi pada Daerah Lumbung Padi (Contoh: Cianjur, ParePare), revitalisasi bendungan, dan pembuatan bendungan baru

Kementan
Kemtan, Kemen
PU & Pera
Kemhut dan
LH, Kemtan

3.

Inventarisasi Lahan Terlantar Ex. Pertambangan.

4.

Pemantapan Sistem Penanganan Pasca Panen untuk Tanaman Pangan

Kementan

5.

Pembuatan atau Pembelian 2 Unit kapal khusus pengangkut daging dan


ternak
Inpres Pencanangan Kawasan Terpadu pembangunan sentra produksi
serta Pasar Tradisional Pertanian untuk mendukung Tol Laut.

Kementan,
Kemhub

6.

Kementan

Slide - 23

TINDAK LANJUT
1. Sesuai amanat peraturan perundangan, Bapak Presiden
menginstruksikan kepada seluruh Menteri agar menggunakan
Rancangan Awal RPJMN hasil sidang kabinet tanggal 24
November 2014 sebagai acuan dalam menyusun Rancangan
RENSTRA K/L.
2. Bappenas akan melaksanakan Rapat Koordinasi Pembangunan
Pusat (Rakorbangpus) RPJMN untuk memaparkan Rancangan
Awal RPJMN kepada seluruh K/L.
3. Kementerian/Lembaga menyusun Rancangan Rencana Strategis
(Renstra K/L) dengan mengacu kepada Rancangan Awal RPJMN

Slide - 24

KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/


BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

TERIMA KASIH

Slide - 25

You might also like