You are on page 1of 12

Tiona R dkk.

Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajaran

ARTIKEL
konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Indikator-indikator Penilaian Pelaksanaan Problem-Based


Learning Berdasarkan Pembelajaran Konstruktif, Mandiri,
Kolaboratif dan Konstektual di Fakultas Kedokteran
Universitas Gadjah Mada
Tiona Romauli1, Gandes Retno Rahayu2, Yoyo Suhoyo2
1
Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
2
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada
Yogyakarta

Abstract

Background: In recent decades, the educational system for medical students


has changed from using traditional approach into problem-based learning. Being
a learning strategy, PBL is built upon four basic theories: constructive, selfdirected, collaborative, and contextual. Yet, there has been no research to bridge
the theory and the implementation of PBL particularly in the Faculty of
Medicine UGM. Thus, there should be a research to develop the indicators of
PBL implementation based on the four fundamental theories.
Objective: To explore the indicators of PBL based on the four fundamental theories:
constructive, self-directed, collaborative and contextual.
Methods: This research utilized qualitative approaches, comprising several
steps: (1) free listing, (2) qualitative analysis, (3) writing the indicators and (4)
content validation.
Result and Conclusion: A total of 72 indicators consisting of 16 constructive learning
indicators, 28 self-directed learning indicators, 16 collaborative learning indicators, and
12 contextual learning indicators.

Keyword:
Problem-based learning,
constructive, self-directed,
collaborative, contextual.
Korespondensi:
tiona.simamora@ymail.com
0274-562139

Pendahuluan
Selama dua dekade terakhir kurikulum problembased learning (PBL) telah menggeser pendekatan
konvensional dalam pendidikan mahasiswa kedokteran.
PBL, yang diperkenalkan oleh Howard Barrows di
Universitas Mc Master Kanada pada tahun 1969,
merupakan metode yang ideal dalam mengembangkan
critical thinking, professional knowledge acquisition, problem
solving, dan life-long professional learning.1 PBL merupakan
cara yang efektif untuk menyelenggarakan pendidikan
kedokteran secara koheren dan terintegrasi sehingga
dalam beberapa sisi lebih unggul daripada motoda
konvensional.2 Menurut Koh et al., PBL juga memiliki
efek positif dibandingkan metode konvensional dalam
hal sosial dan kognitif. Berbagai manfaat tersebut

46

menyebabkan PBL banyak digunakan oleh institusi


perguruan tinggi sebagai strategi pembelajaran.3
Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (FK
UGM) adalah salah satu institusi yang telah melaksanakan PBL sebagai strategi pembelajaran. FK UGM mengadaptasi sistem PBL sejak tahun 1992 yang kemudian
dinamakan hybrid PBL dengan penerapan modul di tiap
semester namun belum membentuk sistem blok. Pada
tahun 2002, FK UGM mulai melaksanakan kurikulum
PBL penuh dan mulai menggunakan sistem blok. Saat
ini PBL di FK UGM didasarkan pada standar
kompetensi yang dibuat oleh Konsil Kedokteran
Indonesia (KKI).

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajaran


konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Sebagai strategi pembelajaran, PBL dibangun atas


empat prinsip pembelajaran modern yaitu pembelajaran
yang konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual.4
Konstruktif adalah proses aktif dalam memahami,
dimana seseorang secara aktif membangun dan
mengatur pengetahuannya sendiri.4,5 Mandiri atau selfdirected learning merupakan proses dimana seseorang
memainkan peran aktif dalam belajarnya sendiri dengan
atau tanpa bantuan orang lain.4,6 Kolaboratif merupakan proses interaksi dari beberapa orang yang menghasilkan efek positif.1,4 Sedangkan, pembelajaran
kontekstual berarti belajar sesuai dengan konteks
kehidupan nyata sehingga sesuai dengan keperluan di
masa mendatang.1,4
Dolmans et al.4 menyarankan dilakukannya
penelitian yang menjembatani antara teori dan praktek
untuk dapat mengembangkan dan memperbaiki
pelaksanaan PBL meskipun telah banyak dilakukan
penelitian yang membahas tentang keefektifan dari PBL
sendiri. Pelaksanaan PBL berdasarkan keempat prinsip
dasar PBL di atas perlu diteliti terutama pelaksanaannya
di FK UGM. Oleh karena itu, perlu dilakukan
penelitian mengenai indikator-indikator penilaian
pelaksanaan PBL berdasarkan keempat prinsip dasar
pembelajaran modern tersebut.
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif.
Penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang
mengeksplorasi indikator-indikator penilaian
pembelajaran konstruktif, mandiri, kolaboratif dan
kontekstual. Penelitian ini telah dilaksanakan di FK
UGM, Yogyakarta, dari bulan Maret sampai November
2008. Penelitian ini dilaksanaan dalam empat tahap,
yaitu: (1) free listing, (2) analisis kualitatif, (3) penulisan
indikator-indikator, dan (4) validasi isi.
Tahap pertama: free listing
Free listing dilakukan untuk mengumpulkan data
spesifik dengan meminta responden untuk mencatat
atau memberikan list yang berkaitan dengan topik yang
diminta. Tahap free listing dilakukan untuk memperoleh
gambaran aplikasi nyata dari pembelajaran konstruktif,
mandiri, kolaboratif dan kontekstual dalam kurikulum
PBL sesuai dengan pendapat responden.

Subyek
Subyek penelitian adalah sampel yang diambil dari
dosen dan mahasiswa FK UGM. Subyek tersebut
kemudian diundang untuk menjadi responden dari
tahap free listing.
Dosen yang menjadi sampel merupakan tutor dari
program reguler dan internasional tahun kedua
(angkatan 2007), tahun ketiga (angkatan 2006) dan
tahun keempat (angkatan 2005) di FK UGM. Sampel
tutor diambil berdasarkan performa tutor terbaik yang
dinilai berdasarkan evaluasi blok. Terdapat delapan
tutor yang memenuhi kriteria namun yang berpartisipasi
sebanyak enam tutor.
Sampel mahasiswa berasal dari mahasiswa program
reguler dan internasional tahun kedua (angkatan 2007),
tahun ketiga (angkatan 2006), dan tahun keempat
(angkatan 2005). Pengambilan sampel mahasiswa
menggunakan metode purposive sampling berdasarkan
keaktifan mahasiswa dalam tutorial. Penilaian keaktifan
mahasiswa dalam tutorial untuk mahasiswa angkatan
2005 dan 2006 diambil berdasarkan rata-rata nilai
tutorial dalam blok, karena dalam angkatan 2005 dan
2006 masih dilaksanakan penilaian keaktifan dari tiap
tutorial. Sedangkan, penilaian keaktifan mahasiswa
angkatan 2007 diambil berdasarkan penilaian dari
perwakilan tiap kelompok, karena pada pelaksanaan
tutorial angkatan 2007 sudah tidak dilakukan penilaian
keaktifan.
Satu orang dari setiap kelompok tutorial diambil
untuk menjadi sampel. Berdasarkan urutan kelompoknya, tiap sampel diambil berdasarkan urutan seperti
yang tampak di tabel 1.
Tabel 1. Kriteria pemilihan sampel mahasiswa

Kelompok
Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Kelompok 5
Kelompok 6
Dan seterusnya

Golongan
Pria Aktif
Pria Nonaktif
Wanita Aktif
Wanita Non aktif
Pria Aktif
Pria Non aktif

Dengan prosedur pemilihan seperti tersebut di atas


maka terdapat empat golongan sampel mahasiswa yang
diperoleh, seperti yang ditunjukkan dalam tabel 2.

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia

47

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajaran


konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Tabel 2. Golongan sampel mahasiswa


Golongan

Program Reguler
15
15
15
12
57

Pria Aktif
Pria - Non aktif
Wanita Aktif
Wanita Non Aktif
Total

Terdapat total 77 mahasiswa yang memenuhi


kriteria namun yang bersedia datang sebanyak 65

Mahasiswa
Program Internasional
6
5
5
4
20

mahasiswa dengan persebaran mahasiswa yang terdapat


di tabel 3.

Tabel 3. Jumlah sampel mahasiswa


Reguler
Angkatan
2005
2006
2007
Total

Diundang
19
19
19
57

Hadir
17
19
16
52

Internasional

Response
rate
89%
100%
84%
91%

Proses
Sampel yang memenuhi kriteria diundang untuk
menjadi responden dalam proses free listing. Responden
yang bersedia untuk berpartisipasi mendapatkan
penjelasan tentang tujuan dari penelitian dan bersedia
menandatangani informed consent. Kemudian, responden
dijelaskan mengenai empat prinsip dasar PBL beserta
dengan definisinya. Setelah sesi tanya-jawab, responden
diminta untuk mencatat pendapat mereka tentang
aktifitas apa saja yang dilakukan di tutorial, kuliah,
praktikum dan pembelajaran sehari-hari yang menurut
para responden sejalan dengan masing-masing dari
keempat prinsip PBL yang telah dijelaskan sebelumnya.
Pertanyaan yang diberikan kepada responden
mahasiswa adalah :
1. Bagaimana Anda selama ini belajar secara
konstruktif dalam tutorial, kuliah, praktikum
dan belajar sehari-hari?
2. Bagaimana Anda selama ini belajar secara
mandiri dalam tutorial, kuliah, praktikum dan
belajar sehari-hari?
3. Bagaimana Anda selama ini belajar secara
kolaboratif dalam tutorial, kuliah, praktikum
dan belajar sehari-hari?

48

Diundang
5
7
8
20

Hadir
4
5
4
13

Response
rate
80%
71%
50%
65%

4. Bagaimana Anda selama ini belajar secara


kontekstual dalam tutorial, kuliah, praktikum
dan belajar sehari-hari?
Sedangkan, pertanyaan yang diberikan kepada
responden tutor adalah :
1. Bagaimana selama ini pembelajaran secara
konstruktif dalam tutorial, kuliah, praktikum
dan belajar sehari-hari?
2. Bagaimana selama ini pembelajaran secara
mandiri dalam tutorial, kuliah, praktikum dan
belajar sehari-hari?
3. Bagaimana selama ini pembelajaran secara
kolaboratif dalam tutorial, kuliah, praktikum
dan belajar sehari-hari?
4. Bagaimana selama ini pembelajaran secara
kontekstual dalam tutorial, kuliah, praktikum
dan belajar sehari-hari?
Proses free listing dilakukan dalam beberapa
kelompok. Kelompok pertama untuk angkatan 2005
reguler, kedua untuk angkatan 2006 reguler, ketiga
untuk angkatan 2007 reguler, keempat untuk angkatan
2005, 2006, dan 2007 internasional, dan kelima untuk
dosen.

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajaran


konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Tahap kedua: analisis kualitatif


Pelaksanaan analisis kualitatif bertujuan untuk
mendapatkan makna inti dari pelaksanaan
pembelajaran konstruktif, mandiri, kolaboratif dan
kontekstual. Metode analisis kualitatif yang digunakan
adalah penggunaan coding.
Setelah semua pernyataan yang telah diberikan
oleh responden telah dikumpulkan, dilakukan analisis
kualitatif dalam beberapa tahap. Langkah analis
pertama adalah melakukan coding dari setiap pernyataan
yang diberikan oleh responden. Langkah analisis kedua
adalah penggolongan dari coding yang didapat dari
langkah analisis pertama. Coding adalah proses
kategorisasi dan penjabaran dari data kualitatif.
Tahap ketiga: penulisan indikator-indikator
Tahap penulisan indikator bertujuan untuk
memperoleh indikator-indikator dari penilaian
pembelajaran konstruktif, mandiri, kolaboratif dan
kontekstual dalam kurikulum PBL. Kategorisasi dari
tahap kedua dikembangkan menjadi indikatorindikator pembelajaran. Selain itu, indikator juga
diperoleh dari studi literatur yang telah dilakukan
sebelum penelitian dimulai.
Tahap empat: validasi isi
Validasi isi bertujuan untuk mengetahui apakah
indikator-indikator yang telah diperoleh representatif
dengan pengertian dari pembelajaran konstruktif,
mandiri, kolaboratif dan kontekstual. Validasi isi
dilakukan oleh sekelompok pakar dalam bidang
pendidikan kedokteran.
Subyek
Validasi isi dilakukan oleh dosen FK UGM yang
memenuhi kriteria sebagai berikut :
1. Mempunyai keahlian di bidang pendidikan
kedokteran (PhD atau master), dan atau

2. Memiliki pengalaman lebih dari 10 tahun dalam


inovasi pendidikan kedokteran.
Terdapat delapan dosen yang memenuhi kriteria
pertama dan tiga dosen yang memenuhi kriteria kedua.
Proses
Validasi isi dilakukan oleh ahli atau expert dengan
memberi penilaian dari indikator-indikator terhadap
prinsip pembelajarannya. Penilaian dilakukan
menggunakan angka 1 sampai 4. Penjelasan dari setiap
angka adalah sebagai berikut: 1 adalah sangat tidak
setuju, 2 adalah tidak setuju, 3 adalah setuju, dan 4
adalah sangat setuju. Setelah itu, diambil rata-rata dari
setiap indikator. Indikator yang digunakan harus
memiliki nilai rata-rata lebih atau sama dengan tiga.
Hasil Penelitian
Terdapat total 72 indikator-indikator penilaian
pelaksanaan PBL berdasarkan pembelajaran konstruktif,
mandiri, kolaboratif dan kontekstual. Indikatorindikator penilaian pembelajaran tersebut terdiri dari
16 indikator pembelajaran konstruktif, 28 indikator
pembelajaran mandiri, 16 indikator pembelajaran
Teori Belajar
kolaboratif
dan 12 indikator pembelajaran kontekstual.
Proses Belajar
Konstruktif
Mandiri
Kolaboratif
Indikator-indikator tersebut diperoleh melalui empat
Tutorial
169 yaitu free179
162
tahap. Empat tahap tersebut
listing, analisis
Kuliah
143
157
120
kualitatif, penulisan indikator-indikator dan validasi
Praktikum
132
136
143
materi.
Belajar Sehari-hari
Total

130
574

135
607

124
549

Hasil tahap pertama: free listing


Responden pada free listing terdiri dari 65
mahasiswa dan 6 dosen. Setelah proses penjelasan dan
tanya jawab, responden menjawab keempat pertanyaan
yang diberikan dengan menuliskannya pada kertas yang
telah disediakan. Hasil dari free listing berupa pernyataanpernyataan tersebut kemudian dilakukan transkrip data
untuk mempermudah pelaksanaan koding. Hasil dari
pernyataan tersebut terdapat pada tabel 4.

Tabel 4. Jumlah pernyataan dari hasil free listing

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia

49

Ko

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajaran


konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Contoh dari pernyataan yang diberikan yaitu:


1. Mengingat lagi teori yang pernah didapatkan dari
tahun-tahun sebelumnya dan menerapkan secara
relevan. (R.06.09)
2. Membaca materi yang disampaikan dosen dan
mencocokkannya dengan apa yang pernah saya
ketahui sebelumnya. (R.06.13)
3. Saya mencoba untuk mengimplementasikan semua
prior knowledge ke dalam eksperimen untuk
memperoleh pengertian yang lebih baik (I.05.04;
diterjemahkan)
4. Saya mengintrepretasikan segala hal yang saya temui
sehari-hari berdasarkan prior knowledge dan
pemahaman/persepsi saya sendiri. (R.05.02)

Hasil tahap kedua: analisis kualitatif


Analisis kualitatif dilakukan melalui dua tahap.
Tahap pertama adalah penulisan koding dan kedua
adalah kategorisasi.
Transkrip data dari pernyataan-pernyataan responden kemudian dilakukan koding untuk memperoleh inti dari semua pernyataan. Proses koding
dilaksanakan oleh empat peneliti dan diawasi oleh
dosen yang membimbing. Contoh hasil dari koding
terdapat pada tabel 5.

Tabel 5. Contoh hasil koding


R.06.09

Mencari tahu/mencari definisi dibuku teks


tentang istilah yang belum dimengerti pada
tutorial
Mengingat lagi teori yang pernah didapatkan dari tahun-tahun sebelumnya dan
menerapkan secara relevan
Bertanya kepada teman

Diperoleh 185 koding pembelajaran konstruktif,


192 koding pembelajaran mandiri, 207 koding
pembelajaran kolaboratif dan 327 koding pembelajaran
kontekstual. Koding-koding tersebut kemudian
dipersingkat dan dikelompokkan berdasarkan arti atau
makna yang sama sehingga dapat diperoleh inti dari
koding tersebut. Contoh dari kategorisasi dapat dilihat
pada tabel 6. Diperoleh total 100 kategori penilaian
pembelajaran. Kategori koding penilaian pembelajaran
tersebut terdiri dari 29 kategori koding pembelajaran
konstruktif, 24 kategori koding pembelajaran mandiri,
21 kategori koding pembelajaran kolaboratif dan 26
kategori koding pembelajaran kontekstual.

Ingin tahu
Menggali prior knowledge
Tepat guna
Aktif
Percaya kepada teman
Interaktif

Tabel 6. Contoh kategori koding

Koding
Holistic
Integrasi antara patofisiologi
dan klinis
Integrasi antara teori dan
kenyataan
Menghubungkan teori
dengan klinis
Membandingkan antara
teori dengan kenyataan

Kategori Koding
Integrasi materi

Hasil akhir dari tahap analisis kualitatif dapat


diamati pada tabel 7.

Tabel 7. Hasil akhir koding pada analisis kualitatif


Teori Belajar
Konstruktif
Mandiri
Kolaboratif
Kontekstual
TOTAL

50

Koding
185
192
207
327
911

Kategorisasi
29
24
21
26
100

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajaran


konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Hasil tahap ketiga: penulisan indikator-indikator


Pada tahap ketiga dilakukan penulisan indikatorindikator dalam bentuk pernyataan-pernyataan.
Penulisan indikator-indikator tersebut didasarkan pada:

1. Kategorisasi
Kategorisasi pada tahap kedua dirubah menjadi
indikator-indikator dalam bentuk pernyataanpernyataan. Pernyataan tersebut merupakan modifikasi
dari pernyataan-pernyataan yang berasal dari responden
free listing. Tiap kategori dapat dirubah menjadi satu
atau lebih pernyataan atau indikator. Contoh: kategori
aplikasi ilmu dalam kehidupan sehari-hari pada
pembelajaran kontekstual dirubah menjadi indikator
saya mengaplikasikan ilmu yang saya dapat dalam
kehidupan sehari-hari.
2. Studi literatur
Studi literatur dilakukan untuk menambah atau
menguatkan kategorisasi yang belum mewakilkan
penilaian pembelajran konstruktif, mandiri, kolaboratif
dan kontekstual. Contoh: planning pada pembelajaran
mandiri dirubah menjadi saya mengetahui dimana saya
harus mencari bahan yang diperlukan untuk belajar.
Hasil akhir penulisan indikator-indikator adalah
berupa 140 pernyataan indikator. Hasil tersebut terdiri
dari: 32 indikator untuk pembelajaran konstruktif, 43
indikator untuk pembelajaran mandiri, 35 pernyataan
untuk pembelajaran kolaboratif, dan 30 indikator
untuk pembelajaran kontekstual. Indikator-indikator
tersebut dapat diamati pada Lampiran 1-4.

Hasil tahap empat: validasi isi


Responden pada validasi indikator terdiri dari 10
dosen. Karakteristik dari responden dikelompokkan
berdasarkan jenis kelaminnya. Terdapat 4 dosen pria
dan 6 dosen wanita.
Semua indikator-indikator yang diperoleh pada
tahap ketiga divalidasi dengan cara bertanya kepada
pakar. Setiap pakar diminta menilai setiap pernyataan
indikator tersebut. Penilaian terhadap setiap indikator
dilakukan menggunakan skala 1 sampai 4 dengan
penjelasan sebagai berikut:
1 = sangat tidak setuju
2 = tidak setuju
3 = setuju
4 = sangat setuju
Semua data yang telah diperoleh kemudian
dilakukan penghitungan rata-rata dari setiap indikator.
Indikator dengan rata-rata lebih atau sama dengan 3
dianggap valid dengan pengertian dari pembelajaran
konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual.
Indikator-indikator dengan total 140 aitem yang
diperoleh pada tahap penulisan indikator-indikator
divalidasi oleh pakar kemudian diperoleh indikatorindikator yang valid. Indikator-indikator pembelajaran
yang awalnya berjumlah 140 aitem setelah melewati
tahap validasi indikator menjadi 72 aitem. Maka,
terdapat total 72 indikator-indikator penilaian
pelaksanaan PBL berdasarkan pembelajaran konstruktif,
mandiri, kolaboratif dan kontekstual. Perubahan aitem
setelah validasi dapat diamati pada tabel 8.

Tabel 8. Hasil akhir validasi indikator


Indikator Pembelajaran
Konstruktif
Mandiri
Kolaboratif
Kontekstual
TOTAL

Analisis Kualitatif
32
43
35
30
140

Validasi Indikator
16
28
16
12
72

Indikator-indikator pembelajaran konstruktif


Terdapat 16 indikator-indikator pembelajaran konstruktif dalam kurikulum PBL. Indikator tersebut dapat
dilihat pada tabel 9.

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia

51

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajaran


konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Tabel 9. Indikator-indikator pembelajaran konstruktif


No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Indikator
Saya mendiskusikan inti dari kasus di tutorial
Saya membandingkan pendapat teman dalam tutorial dengan referensi
Saya terpicu untuk mencari jawaban dari pertanyaan saya
Saya menghubungkan teori dasar dengan klinis dari sebuah penyakit
Saya menghubungkan materi kuliah dan materi praktikum dengan diskusi di tutorial
Saya menggunakan beberapa referensi dalam tutorial
Saya membuat kesimpulan dari materi yang telah dipelajari
Saya membuat catatan dengan bahasa sendiri dari materi yang telah dipelajari
Saya mencari learning objectives di antar pertemuan tutorial pertama dan kedua
Saya mencari referensi terbaru tentang topik bahasan tertentu
Pada tutorial pertama saya mengingat kembali materi yang pernah saya pelajari dahulu
Saya membuat mind mapping di akhir pertemuan tutorial pertama
Saya mengulangi materi yang telah saya pelajari agar benar-benar mengerti
Saya dapat membuat alur materi dari suatu penyakit di akhir tutorial
Saya membuat kesimpulan dari pengetahuan yang baru saya dapat
Pada diskusi tutorial saya dapat mengetahui apa yang masih belum saya ketahui

Indikator-indikator pembelajaran mandiri


Terdapat 28 indikator-indikator pembelajaran mandiri dalam kurikulum PBL. Indikator tersebut dapat
dilihat pada tabel 10.
Tabel 10. Indikator-indikator pembelajaran mandiri
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28

52

Indikator
Saya melakukan konsultasi ke pakar
Saya mencari literatur di perpustakaan
Saya belajar atas keinginan saya sendiri
Saya belajar berdasarkan LO
Saya memiliki LO pribadi
Saya mengulang materi yang telah saya pelajari
Saya mencari jawaban atas LO-LO di tutorial
Saya menyadari pentingnya belajar
Saya mengklarifikasi pernyataan teman dengan referensi yang saya baca
Saya mengklarifikasi pernyataan dosen dengan referensiyang saya baca
Saya membuat catatan materi belajar
Saya membuat perencanaan belajar
Saya mengevaluasi hasil belajar saya
Saya membandingkan hasil belajar saya dengan teman
Saya membuat mind mapping materi yang saya pelajari
Saya mempelajari suatu materi secara mendalam
Saya memahami kemampuan diri saya sendiri
Saya belajar terlebih dahulu sebelum tutorial
Saya membaca bahan praktikum sebelum praktikum
Saya memonitor proses belajar yang saya lakukan
Saya memotivasi diri sendiri dalam belajar
Saya memanfaatkan waktu luang untuk belajar
Saya menciptakan suasana belajar yang nyaman bagi saya
Saya mempunyai metode sendiri dalam belajar
Saya mengetahui kekurangan saya dalam belajar
Saya mempunyai jadwal belajar
Saya mengetahui dimana saya harus mencari bahan yang diperlukan untuk belajar
Diakhir tutorial saya mengetahui apa yang masih harus saya pelajari

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajaran


konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Indikator-indikator pembelajaran kolaboratif


Terdapat 16 indikator-indikator pembelajaran kolaboratif dalam kurikulum PBL. Indikator tersebut dapat
dilihat pada tabel 11.
Tabel 11. Indikator-indikator pembelajaran kolaboratif
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

Indikator
Saya aktif memberikan pendapat saat diskusi
Saya bekerja sama mengerjakan prosedur praktikum
Saya bekerja sama membahas hasil praktikum
Saya belajar bersama teman sebelum ujian blok
Saya belajar bersama di luar jadwal akademik
Saya membentuk kelompok belajar bersama
Saya berbagi bahan tutorial
Saya berbagi referensi bahan belajar
Saya membagi informasi yang saya miliki
Saya mendiskusikan bahan belajar dengan teman
Saya melakukan diskusi materi kuliah setelah selesai kuliah
Saya mendiskusikan soal pretest praktikum
Saya mendengarkan pendapat teman saat diskusi
Saya melakukan tanya jawab materi pembelajaran
Saya berkomunikasi dengan teman satu kelompok
Saya berpartisipasi aktif dalam tutorial.

Indikator-indikator pembelajaran kontekstual


Terdapat 12 indikator-indikator pembelajaran kontekstual dalam kurikulum PBL. Indikator tersebut dapat
dilihat pada tabel 12.
Tabel 12. Indikator-indikator penilaian pembelajaran kontektual
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Indikator
Saya belajar dari kasus klinis
Saya belajar dari pengalaman pribadi
Saya melakukan observasi ke pusat kesehatan untuk melihat
realita yang terjadi
Saya melakukan observasi ke pusat pelayanan kesehatan
untuk melihat aplikasi klinis yang dilakukan
Saya belajar dengan berorientasi terhadap masa depan
Saya belajar seolah dengan menempatkan diri saya sebagai
dokter sesungguhnya
Saya memiliki gambaran mengenai apa yang akan saya hadapi
kelak
Saya membandingkan teori dalam ilmu yang saya pelajari
dengan realita dalam kehidupan
Saya mempelajari epidemiologi kasus yang banyak terjadi di
masyarakat
Saya mempelajari penerapan klinis ilmu pengetahuan yang
saya dapat
Saya mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang saya dapat
dalam kehidupan sehari-hari
Saya mempraktekkan apa yang sudah saya pelajari

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia

53

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajaran


konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

Pembahasan
Pembahasan indikator-indikator penilaian pelaksanaan PBL berdasarkan pembelajaran konstruktif
Indikator-indikator penilaian pelaksanaan PBL
berdasarkan pembelajaran konstruktif dapat
dikelompokkan dalam beberapa kategori. Terdapat 3
kategori pelaksanaan pembelajaran konstruktif yaitu:
(1) pemakaian problem, (2) aktivasi prior-knowledge, dan
(3) elaborasi.
Proses pemakaian problem ditunjukkan pada
indikator sebagai berikut:
z Saya mendiskusikan inti dari kasus di tutorial.
Indikator tersebut dimasukan ke dalam kategori
pemakaian problem didasarkan pada pengertian
problem yaitu, masalah atau kasus yang harus
dipecahkan. 7,8
Proses aktivasi prior-knowledge ditunjukkan pada
indikator sebagai berikut:
Pada tutorial pertama saya mengingat
kembali materi yang pernah saya pelajari
dahulu.
Indikator tersebut dimasukkan ke dalam
kategori aktivasi prior-knowledge didasarkan
pada pendapat Harsono yang mendefinisikan prior-knowledge sebagai pengetahuan yang
telah dimiliki seseorang.2
Proses elaborasi pengetahuan dalam diskusi
tutorial ditunjukkan pada indikator sebagai
berikut :
Saya membandingkan pendapat teman
dalam tutorial dengan referensi,
Saya menghubungkan materi kuliah dan
materi praktikum dengan diskusi di tutorial,
Saya menggunakan beberapa referensi dalam
tutorial
Pada diskusi tutorial saya dapat mengetahui
apa yang masih belum saya ketahui,
Saya mencari learning objectives di antara
pertemuan tutorial pertama dan kedua,
Saya terpicu untuk mencari jawaban dari
pertanyaan saya,
Saya membuat mind mapping di akhir
pertemuan tutorial pertama,
Saya dapat membuat alur materi dari suatu
penyakit di akhir tutorial,
Saya membuat kesimpulan dari materi yang
telah dipelajari,
Saya membuat catatan dengan bahasa
sendiri dari materi yang telah dipelajari,

54

Saya membuat kesimpulan dari pengetahuan yang baru saya dapat,


Saya mengulangi materi yang telah saya
pelajari agar benar-benar mengerti,
Saya mencari referensi terbaru tentang topik
bahasan tertentu, dan
Saya menghubungkan teori dasar dengan
klinis dari sebuah penyakit.

Indikator-indikator tersebut di atas dimasukan ke


dalam kategori elaborasi pengetahuan didasarkan pada
definisi elaborasi pengetahuan yaitu proses menghubungkan atau membuat koneksi antara pengetahuanpengetahuan yang telah diketahui sebelumnya (priorknowledge) dengan pengetahuan yang baru.4,9 Proses
elaborasi di atas dapat diamati pada saat diskusi,
menentukan LO, pembuatan mind mapping, membuat
ringkasan materi dan melakukan integrasi materi.
Pembahasan indikator-indikator penilaian
pelaksanaan PBL berdasarkan pembelajaran mandiri
Indikator-indikator pelaksanaan pembelajaran
mandiri dapat dikelompokkan dalam beberapa
kategori. Terdapat 4 kategori pelaksanaan pembelajaran
mandiri yaitu: (1) planning, (2) executing, (3) monitoring
dan (4) evaluating. 4,10
Proses planning ditunjukkan pada indikator sebagai
berikut:
z Saya belajar atas keinginan saya sendiri,
z Saya menyadari pentingnya belajar,
z Saya memotivasi diri sendiri dalam belajar,
z Saya menciptakan suasana belajar yang nyaman
bagi saya,
z Saya memiliki LO pribadi,
z Saya belajar terlebih dahulu sebelum tutorial,
z Saya membaca bahan praktikum sebelum
praktikum,
z Saya membuat perencanaan belajar,
z Saya mempunyai metode sendiri dalam belajar,
z Saya mempunyai jadwal belajar, dan
z Diakhir tutorial saya mengetahui apa yang masih
harus saya pelajari.
Indikator-indikator tersebut dimasukkan ke dalam
kategori proses planning didasarkan pada definisi planning
dalam belajar mandiri berdasarkan Dolmans et al., yaitu
merencanakan learning objective (LO), cara untuk
memperolehnya, serta kemungkinan kesulitan yang

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajaran


konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

dihadapi untuk mencapainya.4 Indikator-indikator di


atas dilaksanakan pada saat:(1) menyusun tujuan
belajar, (2) membuat rencana belajar dan (3) identifikasi
sumber belajar.
Proses executing ditunjukkan pada indikator sebagai
berikut :
z Saya melakukan konsultasi ke pakar,
z Saya mencari literatur di perpustakaan,
z Saya mengulang materi yang telah saya pelajari,
z Saya membuat catatan materi belajar,
z Saya membuat mind mapping materi yang saya
pelajari,
z Saya mempelajari suatu materi secara mendalam,
z Saya memanfaatkan waktu luang untuk belajar,
z Saya belajar berdasarkan LO, dan
z Saya mencari jawaban atas LO-LO di tutorial.
Indikator-indikator tersebut dimasukan ke dalam
kategori proses executing didasarkan pada definisi
executing dalam belajar mandiri yaitu pelaksanaan atau
menjalankan belajar mandiri.11
Proses monitoring ditunjukkan pada indikator
sebagai berikut:
z Saya mengklarifikasi pernyataan teman dengan
referensi yang saya baca,
z Saya mengklarifikasi pernyataan dosen dengan
referensi yang saya baca,
z Saya membandingkan hasil belajar saya dengan
teman,
z Saya memahami kemampuan diri saya sendiri,
z Saya memonitor proses belajar yang saya
lakukan, dan
z Saya mengetahui dimana saya harus mencari
bahan yang diperlukan untuk belajar.
Indikator-indikator tersebut dimasukan ke dalam
kategori proses monitoring didasarkan pada definisi
monitoring dalam belajar mandiri yaitu refleksi terhadap
apa yang telah mahasiswa lakukan kemudian mengantisipasi apa yang harus dilakukan selanjutnya. 4,12
Proses evaluating ditunjukkan pada indikator
sebagai berikut:
z Saya mengevaluasi hasil belajar saya, dan
z Saya mengetahui kekurangan saya dalam belajar.
Indikator tersebut dikelompokan ke dalam kate-

gori proses evaluating didasarkan pada definisi evaluating


dalam belajar mandiri yaitu menilai hasil dan proses
belajar yang telah dilakukan.4,13
Pembahasan indikator-indikator penilaian
pelaksanaan PBL berdasarkan pembelajaran kolaboratif
Indikator-indikator pelaksanaan pembelajaran
kolaboratif dapat dikelompokkan dalam beberapa
kategori. Terdapat 2 kategori pelaksanaan pembelajaran
kolaboratif yaitu: (1) interaksi dan (2) kerja sama.
Proses interaksi ditunjukkan pada indikator sebagai
berikut:
z Saya aktif memberikan pendapat saat diskusi,
z Saya melakukan diskusi materi kuliah setelah
selesai kuliah,
z Saya mendiskusikan soal pretest praktikum,
z Saya mendengarkan pendapat teman saat
diskusi,
z Saya melakukan tanya jawab materi pembelajaran,
z Saya berkomunikasi dengan teman satu
kelompok, dan
z Saya berpartisipasi aktif dalam tutorial.
Indikator-indikator tersebut dikelompokkan ke
dalam kategori interaksi berdasarkan definisi interaksi
yaitu mengkomunikasikan pikiran dan pengalaman
kepada orang lain.14
Proses kerja sama ditunjukkan pada indikator
sebagai berikut:
z Saya bekerja sama mengerjakan prosedur
praktikum,
z Saya bekerja sama membahas hasil praktikum,
z Saya belajar bersama teman sebelum ujian blok,
z Saya belajar bersama di luar jadwal akademik,
z Saya membentuk kelompok belajar bersama,
z Saya berbagi bahan tutorial,
z Saya berbagi referensi bahan belajar,
z Saya membagi informasi yang saya miliki, dan
z Saya mendiskusikan bahan belajar dengan
teman.
Indikator-indikator tersebut dikelompokkan ke
dalam kategori kerja sama didasarkan pada definisi kerja
sama pada pembelajaran kolaboratif yaitu, berbagi
tanggung jawab dalam menyelesaikan tujuan belajar.4,15
Pembahasan indikator-indikator penilaian

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia

55

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajaran


konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

pelaksanaan PBL berdasarkan pembelajaran kontekstual


Indikator-indikator pelaksanaan pembelajaran
kontekstual dapat dikelompokkan dalam beberapa
kategori. Terdapat 2 kategori pelaksanaan pembelajaran
kontekstual yaitu: (1) problem yang nyata, (2) mengamati
dalam berbagai sudut pandang, dan (3) aplikasi.
Problem yang nyata ditunjukkan pada indikator
sebagai berikut:
z Saya belajar dari kasus klinis,
z Saya belajar dari pengalaman pribadi,
z Saya melakukan observasi ke pusat kesehatan
untuk melihat realita yang terjadi,
z Saya melakukan observasi ke pusat pelayanan
kesehatan untuk melihat aplikasi klinis yang
dilakukan,
z Saya belajar dengan berorientasi terhadap masa
depan,
z Saya belajar seolah dengan menempatkan diri
saya sebagai dokter sesungguhnya, dan
z Saya memiliki gambaran mengenai apa yang akan
saya hadapi kelak.
Indikator-indikator tersebut dikelompokkan ke
dalam kategori aplikasi problem yang nyata berdasarkan
definisi problem yang nyata yaitu, problem diambil dari
skenario klinis yang akan nyata.1
Mengamati dalam berbagai sudut pandang
ditunjukkan pada indikator sebagai berikut:
z Saya membandingkan teori dalam ilmu yang saya
pelajari dengan realita dalam kehidupan,
z Saya mempelajari epidemiologi kasus yang
banyak terjadi di masyarakat, dan
z Saya mempelajari penerapan klinis ilmu pengetahuan yang saya dapat.
Indikator-indikator tersebut dikelompokkan ke
dalam kategori belajar dengan mengamati berbagai
sudut pandang berdasarkan definisinya yaitu belajar dari
berbagai sudut pandang berarti integrasi pembelajaran
dari basic science, clinical, kesehatan lingkungan dan
lainnya.11
Aplikasi ditunjukkan pada indikator sebagai
berikut:
z Saya mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang
saya dapat dalam kehidupan sehari-hari, dan
z Saya mempraktekkan apa yang sudah saya
pelajari.

56

Indikator-indikator tersebut dikelompokkan ke


dalam kategori aplikasi ilmu pengetahuan berdasarkan
definisinya yaitu, penerapan dari meteri yang telah
dipelajari.4
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh total
72 indikator-indikator penilaian pelaksanaan PBL yang
terbagi berdasarkan pembelajarannya yaitu:
1. 16 indikator pembelajaran konstruktif terbagi
ke dalam beberapa kategori yaitu :
1 indikator kategori pemakaian problem
1 indikator kategori aktivasi prior-knowledge
14 indikator kategori elaborasi pengetahuan
2. 28 indikator penilaian pembelajaran mandiri
terbagi ke dalam beberapa kategori yaitu:
14 indikator kategori planning
7 indikator kategori executing
5 indikator kategori monitoring
2 indikator kategori evaluating
3. 16 indikator penilaian pembelajaran kolaboratif
terbagi ke dalam beberapa kategori yaitu:
7 indikator kategori interaksi
9 indikator kategori kerja sama
4. 12 indikator penilaian pembelajaran kontekstual terbagi ke dalam beberapa kategori yaitu:
7 indikator kategori problem yang nyata
3 indikator kategori mengamati dalam
berbagai sudut pandang
2 indikator kategori aplikasi
Saran
Saran dari penelitian ini, yaitu :
1. Indikator-indikator penilaian pelaksanaan PBL
ini dapat digunakan sebagai kuesioner untuk
mengukur tingkat pelaksanaan PBL berdasarkan
pembelajaran konstruktif, mandiri, kolaboratif
dan kontekstual di universitas tertentu.
2. Dilakukan penelitian mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran konstruktif, mandiri,
kolaboratif dan kontekstual.
Daftar Pustaka
1.

Subramaniam RM. Problem-based learning: concepts,


theories, effectiveness, and application to radiology
teaching. Australasian Radiology 2006; 50:339-41.

Vol. 4 | No. 1|April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia

Tiona R dkk. Indikator-indikator penilaian pembelajaran PBL berdasarkan pembelajaran


konstruktif, mandiri, kolaboratif dan kontekstual di FK UGM

2.
3.

4.
5.
6.

7.
8.
9.

Harsono. Pengantar problem-based learning. Yogyakarta: Medika FK UGM, 2008.


Koh GC, Khoo HE, Wong ML, Koh D. The effects of
problem-based learning during medical school on
physician competency: a systemic review. CMAJ 2008;
178(1):34-41.
Dolmans D, Grave W, Wolfhagen I, Vluten C. Problembased learning: future challanges for educational practice
and research. Medical Education 2005; 39:732-41.
Savery JR, Duffy TM. Problem-based learning: an
instructional model and its constructivist framework.
Educational Technology 1995; 35:31-8.
Kocaman G, Dicle A, Ugur A. A longitudinal analysis
of the self-directed learning readiness level of nursing
students enrolled in a problem-based curriculum.
Journal of Nursing Education 2009; 48(5):286-90.
Mpofu DJS, Das M, Murdoch, JC, Lanphear JH.
Effectiveness of problems used in problem-based
learning. Medical Education 1997; 31:330-4.
Davis MH, Harden RM. AMEE medical education
guide No. 15: problem-based learning: a practical guide.
Medical Teacher 1999; 21(2):130-40.
Spencer J. Learning and teaching in the clinical
environment. In: Cantillon P, Hutchinson L, Wood D,

10.
11.
12.
13.

14.

15.

editors. ABC of Learning and Teaching. London: BMJ


Publishing Group, 2003: 25-8.
Knowles M. Self-directed learning: A guide for learners
and teachers. New York: Association Press, 1975.
Mennin S, Gordan P, Majoor G. Position paper in
problem-based learning. Education for Health 2003;
16(1):98-113.
Kaufman DM. ABC of learning and teaching in
medicine: applying educational theory in practice. BMJ
2003; 326:213-6.
Miflin BM, Campbell CB, Price DA. A conceptual
framework to guide the development of self-directed,
lifelong learning in problem-based medical curricula.
Teaching Methods 2000; 34:299-306.
Ostlund B. Interaction and collaborative learning if,
why, and how? European Journal of Open, Distance
and E-Learning [serial online] 2008 [cited 2010 Feb 8].
Available from: http://www.eurodl.org/materials/
contrib/2008/Berit_Ostlund.htm
Dolmans D, Wolfhagen I, Vleuten C, Wijnen W. Solving
problems with group work in problem-based learning:
hold on to the philosophy. Medical Education 2001;
35:884-9.

Vol. 4 | No. 1 | April 2009 | Jurnal Pendidikan Kedokteran dan Profesi Kesehatan Indonesia

57

You might also like