Professional Documents
Culture Documents
PENDAHULUAN
seimbang dari anak usia 2-5 tahun yang berada pada Kecamatan Larantuka
Kabupaten Flores Timur
I.2. Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui gambaran penerapan menu seimbang dari anak usia 2-5 tahun pada
Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur
2. Mengetahui status gizi dari anak usia 2-5 tahun pada Kecamatan Larantuka
Kabupaten Flores Timur
3. Mempelajari perhitungan asupan gizi seimbang melalui metode pendekatan
Cross Sectional Study.
II.
TINJAUAN PUSTAKA
Menu adalah susunan makanan yang dimakan oleh seseorang untuk sekali
makan atau untuk sehari-hari. Menu berasal dari kata menu yang berarti suatu
daftar yang tertulis secara rinci. Sedangkan definisi menu adalah rangkaian beberapa
macam hidangan atau masakan yang disajikan atau dihidangkan untuk seseorang atau
sekelompok untuk setiap kali makan, yaitu dapat berupa hidangan pagi, siang, dan
malam. Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan
dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi
seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta
pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2005).
Konsumsi makanan sesuai dengan Pedoman Umum Gizi Seimbang (PUGS)
merupakan penjabaran lebih lanjut dari pedoman empat sehat lima sempurna yang
memuat pesan-pesan berkaitan dengan pencegahan baik masalah gizi kurang maupun
lebih. Susunan makanan yang dianjurkan oleh PUGS adalah yang makanan yang
mengandung zat-zat gizi yang seimbang, hal ini dapat dicapai dengan mengkonsumsi
makanan beraneka ragam setiap hari.
Setiap makanan dapat saling melengkapi dalam zat gizi yang dikandungnya.
Pengelompokan makanan disederhanakan berdasarkan tiga fungsi utama zat gizi
seperti sumber energi atau tenaga yang dibutuhkan untuk pertumbuhan,
perkembangan, aktivitas otot, metabolisme, untuk memperbaiki kerusakan jaringan
dan tulang yang dapat disebabkan oleh cedera atau sakit (Soetjiningsih, 2004).
Pedoman umum gizi seimbang harus diaplikasikan dalam penyajian hidangan
yang memenuhi syarat gizi yang dikenal dengan menu seimbang. Pola menu
seimbang mulai dikembangkan pada tahun 1950 dengan istilah Empat Sehat Lima
Sempurna (Sulistyoningsih, 2011). Pola menu 4 sehat 5 sempurna adalah pola menu
seimbang yang bila disusun dengan baik mengandung semua zat gizi yang
dibutuhkan oleh tubuh yang mencakup beberapa zat gizi seperti karbohidrat, protein,
lemak, vitamin serta mineral (Almatsier, 2005).
Status gizi adalah suatu ukuran mengenai kondisi tubuh seseorang yang dapat
dilihat dari makanan yang dikonsumsi dan penggunaan zat-zat gizi di dalam tubuh.
Status gizi dibagi menjadi tiga kategori, yaitu status gizi kurang, gizi normal, dan gizi
3
lebih (Almatsier, 2005). Status gizi normal merupakan suatu ukuran status gizi
dimana terdapat keseimbangan antara jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh dan
energi yang dikeluarkan dari luar tubuh sesuai dengan kebutuhan individu. Energi
yang masuk ke dalam tubuh dapat berasal dari karbohidrat, protein, lemak dan zat
gizi lainnya (Nix, 2005). Status gizi normal merupakan keadaan yang sangat
diinginkan oleh semua orang (Apriadji, 1986).
Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (usia 18 tahun
keatas) merupakan masalah penting, karena selain mempunyai risiko penyakitpenyakit tertentu, juga dapat mempengaruhi produktifitas kerja. Oleh karena itu
pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan secara berkesinambungan (Thomas,
1988).
Status gizi kurang atau yang lebih sering disebut undernutrition merupakan
keadaan gizi seseorang dimana jumlah energi yang masuk lebih sedikit dari energi
yang dikeluarkan. Hal ini dapat terjadi karena jumlah energi yang masuk lebih sedikit
dari anjuran kebutuhan individu (Wardlaw, 2007).
Kekurangan gizi secara umum (makanan kurang dalam kuantitas dan kualitas)
menyebabkan gangguan pada proses-proses:
a. Pertumbuhan
Anak-anak tidak dapat tumbuh menurut potensialnya, protein digunakan sebagai
zat pembakar, sehingga otot-otot menjadi lembik dan rambut mudah rontok.
b. Produksi Tenaga
Kekurangan energi berasal dari makanan, menyebabkan sesorang kekurangan
tenaga untuk bergerak, bekerja, dan melakukan aktivitas. Seseorang menjadi
malas, merasa lemah, dan produktivitas kerja menurun.
c. Pertahanan Tubuh
Daya tahan terhadap tekanan atau stress menurun. Sistem imun dan antibodi
berkurang, sehingga mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk, dan diare
(Kartasapoetra, 2007).
d. Struktur dan fungsi otak
Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh terhadap perkembangan mental
dan kemampuan berfikir, otak mencapai bentuk maksimal pada usia dua tahun,
kekurangan gizi dapat berakibat terganggunya fungsi otak secara permanen.
e. Perilaku
Baik anak-anak maupun orang dewasa yang kurang gizi menunjukkan perilaku
tidak tenang. Mereka mudah tersinggung, cengeng dan apatis.
Status gizi lebih (overnutrition) merupakan keadaan gizi seseorang dimana
jumlah energi yang masuk ke dalam tubuh lebih besar dari jumlah energi yang
dikeluarkan (Nix, 2005). Hal ini terjadi karena jumlah energi yang masuk melebihi
kecukupan energi yang dianjurkan untuk seseorang, akhirnya kelebihan zat gizi
disimpan dalam bentuk lemak yang dapat mengakibatkan seseorang menjadi gemuk
(Apriadji, 1986).
III.
sectional Study, yaitu jenis penelitian yang menekankan pada pengukuran variabel
independen dan dependen pada saat yang bersamaan. Populasi dalam jurnal ini
merupakan anak balita dengan umur 2-5 tahun.
Lokasi penelitian di Kecamatan Larantuka Kabupaten Flores Timur. Luas
wilayah 48.91 Ha, terdiri dari 20 desa/kelurahan dan memiliki jumlah penduduk laki
laki 18,555 jiwa dan perempuan 18.793 jiwa. Adapun batas batas wilayah sebagai
berikut; Sebelah utara berbatasan dengan kecamatan Lewolema. Sebelah Selatan
berbatasan dengan Selat Flores, sebelah timur berbatasan dengan kecamatan
Ilemandiri dan laut Flores, Sebelah barat berbatasan kecamatan Demon pagong.
Jumlah koresponden yang diteliti adalah 139 anak balita
Tabel 1. Distribusi Karakteristik Responden di Kecamatan Larantuka
Kabupaten Flores Timur Tahun 2012
memerlukan air dan serat untuk memperlancar berbagai proses faal dalam tubuh
(Depkes RI, 2003).
Tabel 3. Distribusi Sampel Berdasarkan Asupan Energi dan Zat Gizi di Kecamatan
Larantuka Kabupaten Flores Timur Tahun 2012
baik akan menghasilkan status gizi yang baik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian
ini yaitu 79,9% baik mengan indeks BB/U dan TB/U dan 94,3% dengan indeks
BB/TB. Asupan gizi yang baik didukung dengan penyediaan menu yang seimbang
dengan citarasa yang baik dan sesuai dengan selera anak. Untuk mengetahui ada
tidaknya hubungan penerapan menu seimbang yang dilihat dari asupan zat gizi dan
status gizi anak dilakukan analisis statistic (uji chi squar).
Tabel 4. Distribusi Status Gizi Sampel Berdasarkan Indeks BB/U, TB/U dan BB/TB
di Kecamaan Larantuka kabupaten Flores Timur Tahun 2012
10
gizi pada waktu yang lalu dan berlangsung lama. Penerapan menu seimbang adalah
sebagai variable tidak langsung menunjukan asupan yang baik. Bisa terjadi penerapan
menu seimbang sudah baik secara kualitas tetapi secara kuantitas belum menyediakan
zat gizi yang seimbang dan proporsional, sehingga asupan zat gizi menjadi kurang
baik.
IV.
KESIMPULAN
1. Susunan makanan yang dianjurkan oleh PUGS adalah yang makanan yang
mengandung zat-zat gizi yang seimbang.
11
DAFTAR PUSTAKA
11
Almatsier, Sunita. 2005. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta
Anonim. 2013. Kemiskinan NTT. Available at : http://ntt.bps.go.id/index.php/beritaresmi-statistik/11-profil-kemiskinan-ntt
12
12