Professional Documents
Culture Documents
Pilaruminis
Celulae Reticuli
Lamina Omasi
Plica Spiralis
Farmakologi Rumen
Mikroorganisme rumen dan ruminansia merupakan suatu simbiosis mutualisme.Hewan ruminansia
untung karena mikroorganisme membantu mencerna makanan yang tidak bisa mereka cerna sendiri
untuk mencukupi nutrisinya. Hal inipun membuat pencernaan pada ruminansia agak berbeda dan rumit
karena pada ruminansia mikroorganisme mendapatkan nutrisi untuk dirinya sendiri dan juga buat
hospesnya.
Pada ruminansia keadaan pada rumen sudah di atur sedemikian rupa,agar mikroorganisme tersebut bisa
hidup sesuai dengan tempat hidupnya berupa kehangatan,kelembapan,kebutuhan makanan,kegelapan
dan lingkungan yang anaerobic.
Pada rumen terjadi fermentasi karbohidrat yang berperan utama dari fermentasi ini adalah sellulosa.
Inti dari proses fermentasi ini adalah
Lactase
pirufat
oxaloacetate
malate
fumarat
Selain itu terdapat pengunaan dari protein dan non protein nitrogen. Protein ini berasal dari tumbuhan,
stem, dan biji. Secara ringkas, penggunaan protein pada ruminant meliputi :
1.
Konversi bakteri kedua protein dan non protein nitrogen dalam bahan makanan menjadi free
amonia dalam rumen,
2.
3.
Perjalanan sel bakteri menjadi posterior digestive tract dimana protein sellular didigesti dan
disintesis oleh host ruminant
Sintesis vitamin. Bakteri pada rumen mengerti bagimana cara mensintesi vitamin seperti thiamin, biotin,
asam folat, riboflavin dan lain lain. Vitamin tersebut merupakan yang diproduksi oleh makanan dalam
kuantitas yang cukup.
Metabolisme lemak, ketika sapi mengalami laktasi maka aktivitas dari rumen berkurang. Unsatureted
asam polionik terlihat pada susu dalam jumlah banyak. Akan tetapi pada saat asam lemak unsaturated
tersebut akan menghilang pada saat rumen akti kembali. Hal ini dapat disimpulkan bahwa dietary asam
lemak akan terhidrogenesis dan dipatahkan dalam rumen oleh microorganisme. Depot fat akan
menyebabkan sangat sedikit rangsum alami dari lemak pada ruminat dengan fungsi normal dari rumen.
Jadi guna dari depot fat adalah menyimpan kadar lemak agar dapat dimanfaatkan pada saat rumen tidak
atau mengalami penurunan fungsi.