You are on page 1of 7

Lampiran 25.

Satuan Penyuluhan Gizi Manula

1. Judul Penyuluhan

: Diet Lanjut Usia

2. Permasalahan

: kurangnya pengetahuan pasien dan keluarga pasien


mengenai makanan dan pengaturan makanan diet pada
kelompok lanjut usia.

3. Sasaran

: Pasien dan keluarga pasien yang mendapat diet lanjut


usia.

4. Tujuan

a. Tujuan Umum
Untuk memberikan materi terkait diet lanjut usia bagi pasien dan
keluarga pasien sehingga peserta kegiatan penyuluhan mengetahui
dan memahami mengenai diet lanjut usia sesuai dengan kebutuhan
pasien dan dapat dipraktikan dalam kehidupan sehari-hari.
b. Tujuan khusus
Pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui dan memahami
pengertian Diet Lanjut Usia.
Pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui dan memahami
Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi pada Lanjut Usia.
Pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui dan memahami
Masalah Gizi Kelompok Lanjut Usia.
Pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui dan memahami
syarat Diet Lanjut Usia.
Pasien dan keluarga pasien dapat mengerti dan memahami bahan
makanan yang dianjurkan dan yang dihindari.
Pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui dan memahami halhal yang perlu diperhatikan pada Diet Lanjut Usia.
Pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui contoh menu dalam
Diet Lanjut Usia.

Lampiran 25. Satuan Penyuluhan Gizi Manula

5. Materi

a. Pengertian Lanjut Usia

Berdasarkan pengertian lanjut usia secara umum, seseorang


dikatakan lanjut usia apabila usianya 65 tahun keatas (Effendi dan
Makhfudli,

2009).

Menurut

organisasi

kesehatan

dunia,

WHO

seseorang disebut lanjut usia (elderly) jika berumur 60-74 tahun.


Menurut Prof. DR. Ny. Sumiati Ahmad Mohammad, Guru Besar
Universitas Gajah Mada Fakultas Kedokteran usia 65 tahun keatas
disebut masa lanjut usia atau senium.
Usia lanjut adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik,
yang di mulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup.
Sebagai mana di ketahui, ketika manusia mencapai usia dewasa, ia
mempunyai kemampuan reproduksi dan melahirkan anak. Ketika
kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas dan fungsi
ini, dan memasuki selanjutnya, yaitu usia lanjut, kemudian mati. Bagi
manusia yang normal, siapa orangnya, tentu telah siap menerima
keadaan

baru

dalam

setiap

fase

hidupnya

dan

mencoba

menyesuaikan diri dengan kondisi lingkunganya (Darmojo, 2004).

b. Faktor Yang Mempengaruhi Kebutuhan Gizi pada Lanjut Usia


1. Masalah gigi :Berkurangnya kemampuan mencerna makanan
akibat kerusakan gigi atau ompong
2. Berkurangnya indera pengecapan mengakibatkan penurunan
terhadap cita rasa manis, asin, asam, dan pahit.
3. Sensitifitas terhadap rasa haus berkurang, sehingga manula
berisiko dehidrasi/kekurangan cairan tubuh
4. Obat-obatan tertentu yang bisa menyebabkan nafsu makan turun
dan mual
5. Esophagus/kerongkongan mengalami pelebaran menyebabkan
penyerapan makanan di usus menurun.
6. Rasa lapar menurun, asam lambung menurun
7. Gerakan usus tidak peristaltic lemah dan biasanya menimbulkan
konstipasi

Lampiran 25. Satuan Penyuluhan Gizi Manula

8. Faktor sosial dan ekonomi menyebabkan keterbatasan pada


kemampuan membeli makanan bergizi.

c. Masalah Gizi pada Lanjut Usia


1. Gizi berlebih :
Gizi berlebih pada manula banyak terjadi di negara-negara barat
dan kota-kota besar. Kebiasaan makan banyak pada waktu muda
menyebabkan

berat badan

berlebih,

apalagi pada manula

penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya aktivitas fisik.


Kebiasaan makan itu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk
mengurangu makan. Kgemukan merupakan salah satu pencetus
berbagai penyakit, misalnya: penyakit jantung, kencing manis, dan
darah tinggi.

2. Gizi Kurang :
Gizi kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah sosial
ekonomi dan juga karena gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori
terlalu rendah dari yang dibutuhlan menyebabkan berat badan
kurang dari normal. Apabila hal ini disertai dengan kekurangan
protein menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat
diperbaiki, akibatnya rambut rontok, daya tahan terhadap penyakit
menurun, kemungkinan akan mudah terkena infeksi.

3. Kekurangan vitamin dan mineral :


Bila konsumsi buah dan sayuran dalam makanan akibatnya
nafsu makan berkurang, penglihatan menurun, kulit kering,
penampilan menjadi lesu dan tidak bersemangat.

d. Syarat Diet Lanjut Usia :


1. Menu hendaknya mengandung zat gizi dari beraneka ragam bahan
makanan yang terdiri dari zat tenaga (Karbohidrat), zat pembangun
(Protein) dan zat pengatur (vitamin dan mineral) .

Lampiran 25. Satuan Penyuluhan Gizi Manula

2. Jumlah kebutuhan energi disesuaikan dengan memperhitungkan


berat badan, tinggi badan dan usia
3. Jumlah protein yang dikonsumsi sebanyak 8-10% dari total
kebutuhan energi
4. Jumlah lemak yang dikonsumsi sebanyak 25-30% dari total
kebutuhan energi
5. Jumlah karbohidrat yang dikonsumsi adalah sisa dari total
kebutuhan energi, diutamakan mengkonsumsi makanan sumber
karbohidrat kompleks
6. Mengkonsumsi bahan makanan sumber kalsium seperti susu, dan
ikan
7. Mengkonsumsi bahan makanan sumber zat besi (Fe) seperti
kacang-kacangan, sayurang hijau, daging, dan hati dalam jumlah
yang ditentukan berdasarkan ada atau tidaknya larangan berkaitan
dengan penyakit.
8. Memilih makanan yang mudah dicerna.

e. Pengaturan makanan (Bahan makanan yang dianjurkan, dibatasi dan


dihindari)
1) Bahan Makanan yang Dianjurkan
a. Bahan makanan segar (tidak diawetkan)
b. Bahan makanan sumber karbohidrat : havermout/oatmeal, beras,
beras merah, roti gandum
c. Bahan makanan sumber protein : susu rendah lemak, ikan, ayam
tanpa kulit, daging merah, tempe, tahu
d. Bahan makanan sumber lemak : alpukat, kacang tanah, minyak
kedelai, minyak jagung, minyak kelapa sawit
e. Sayur-sayuran berwarna hijau, oranye : bayam, wortel, brokoli,
labu kuning, labu siam, tomat.
f. Buah-buahan segar : pepaya, pisang, jeruk, nanas, apel, dll.

2) Bahan Makanan yang Dihindari


a. Makanan yang mengandung tinggi natrium (Ikan asin, keripik, dll)

Lampiran 25. Satuan Penyuluhan Gizi Manula

b. Makanan yang pedas dan bergas (cabai, merica, kembang kool,


kubis, nanas, nangka, dl)
c. Makanan yang memiliki tekstur keras
d. Makanan yang tinggi kandungan gula ( cake, kue tart, tarcis, dodol,
susu kental manis)
e. Makanan yang tinggi lemak (gajih, santan kental, susu full cream,
dll)
f. Hal-hal yang perlu diperhatikan
1. Porsi makan kecil dan sering, dianjurkan makan besar 3 kali dan
selingan 2 kali sehari
2. Sayuran dipotong lebih kecil, bila perlu dimasak sampai empuk, daging
dicincang dan buah dijus/blender
3. Untuk memenuhi kebutuhan air, minum air 6-8 gelas sehari.
4. Penggunaan bumbu-bumbu seperti bawang merah, bawang putih,
jahe, kunyit, lada, gula, cuka, dll akan meningkatkan cita rasa
makanan.

g.

Contoh Menu:

Pagi

Siang

Malam

Nasi/Nasi Tim

Nasi/Nasi Tim

Nasi/Nasi Tim

Telur Bumbu Kuning

Pepes Ikan

Bola-bola daging ayam

Tahu Bacem

Sate Pentul Tempe

Tahu

Tumis

Labu

Siam

Udang

+ Sayur Asem
Melon

panggang

sayur
Tumis kacang panjang
Pepaya

Jam 16.00 (Selngan)


Jam 10.00 (Selingan)
Pepaya

Sup Buah

isi

Jam 21.00 (Selingan)


Susu rendah lemak

Lampiran 25. Satuan Penyuluhan Gizi Manula

6. Metode / teknik dan Media :


a. Perorangan
Metode

: wawancara/ konseling gizi

Pelaksana

: Ahli Gizi

Waktu

: Setiap hari jam kerja

Tempat

: Ruang rawat inap

Sarana

: Leaflet

b. Kelompok
Metode

: ceramah dan tanya jawab

Pelaksana

: Ahli Gizi

Waktu

: Sebelum makan siang

Tempat

: Ruang rawat inap

Sarana

: Leaflet dan food model

7. Evaluasi
a. Evaluasi proses
Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan judul?
Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan tujuan
umum dan tujuan khusus ?
Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan sasaran ?
Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan materi yang
diberikan?
Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan media yang
diberikan ?
Apakah penyuluhan yang dilakukan sudah sesuai dengan metode
yang sudah direncanakan?

b. Evaluasi hasil
Apakah yang dimaksud dengan diet lanjut usia ?
Sebutkan makanan apa saja yang diperbolehkan dan tidak
diperbolehkan untuk diet lanjut usia.

Lampiran 25. Satuan Penyuluhan Gizi Manula

8. Daftar Pustaka
Almatsier, Sunita, 2013. Penuntun Diet. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama
http://gizi.depkes.go.id/wp-content/uploads/2013/09/Brosur-Makanan-Sehat-untukLanjut-Usia.pdf

You might also like