You are on page 1of 66

Chapter 14

Other Financial Institutions


Kelompok
Eveline Frederica
Jimmy Kosasih
Richard Jonathan Salli
Sherlina

117.13.2069
117.13.2073
117.13.2081
117.13.2082

Chapter Overview
This chapter discusses, the size, structure, and composition of the
savings institution, credit union, and finance company industries, the
services they provide, their competitive and financial position, and their
regulation.

Saving Institution

Size, Structure, and Composition of the Industry


Balance Sheets and Recent Trends
Regulators
Savings Institution Recent Performance

Size, Structure, and Composition of the Industry


Two groups of depository institutions: savings associations and savings
banks.
Savings institutions are specialized institution that make long-term
residential mortgage loans, usually funded with the short - term
deposits of small savers.
Increace in short-term monetary policy rates and the cost of funds had
two effects. First, many savings institution faced negative interest
spreads or net interest margins (interest income ninus interest expense
divided by earning assets) in funding much of there long naturity,
fixed-rate residential mortgages in their portfolios. Second, they had to
pay more competitive interest rates on deposit to prevent
disintermediation and the reinvestment of these funds in money market
mutual fund accounts.

Balance Sheets and Recent Trends


The future viability of the savings institution industry in traditional
mortgage lending areas is a matter of debate. This is due partly to intense
competition for mortgages from other financial institutions such as
commercial banks and specialized mortgage bankers. It is also due to the
securitization of mortgages into mortgage-backed security pools by
government-sponsored enterprises. Addition, Iong-term mortgage lending
exposes Fls to significant credit, interest rate, and liquidity risks.

Regulators
The main regulators of savings institutions are the Office of Thrift
Supervision (OTS). the FDIC, and state regulators.
State-chartered savings institutions are regulated by state agencies- for
example, the office of banks and real estate in illinois- rather than the
OTS.

Savings Institution Recent Performance


Saving institutions experienced record profits in the mid-to late 1990s as
interest rates ( and thus the cost of funds to savings institutions )
remained low and the U.S. economy ( and thus the demand for loans)
prospered. The result was an increase in the spread between interest
income and interest expense for savings institutions and consequently an
increase in net income.

Credit Unions

Size, Structure, and Composition of the Industry


Balance Sheets and Recent Trends
Regulators
Industry Performance

Credit Unions
Credit unions (Cus) are not-for profit depository institutions mutually
organized and owned by their members (depositors).
The primary objective of credit unions is to satisfy the depository and
borrowing needs of their members. CU member deposits (called
shares, representing ownership stake in the CU) are used to provide
loans to other members in need of funds. Earnings from these loans
are used to pay interest on member deposits. Because credit unions
are not-for-profit organizations, their earnings are not taxed.

Size, Structure, and Composition of the Industry


The nation's credit union system consists of three distinct tiers: the top
tier at the national level; the middle tier at the state or regional level;
and the bottom tier at the local level
Corporate credit unions are financial insitutions that are Cooperatively
owned by their member credit unions

Balance Sheets and Recent Trends


Certificates of deposit accounted for 30% of all CU deposits, followed
by regular share draft transaction account, money market deposit
account, and share accounts.
Credit unions generally hold higher level of equity than other depository
institution.

Gambaran Umum Perusahaan Pembiayaan


Perusahaan pembiayaan (PP): lembaga keuangan yang memberikan
pembiayaan dalam pengadaan aktiva tetap kepada pihak lain, baik
individu maupun perusahaan, & dananya tidak dikumpulkan secara
langsung dari masyarakat.
Dalam operasinya, PP mempunyai perbedaan dengan bank, terutama
dalam sisi pasivanya.
Tidak seperti bank, PP dilarang:
1. Menghimpun dana secara langsung dari masyarakat;
2. Menerbitkan surat sanggup bayar, kecuali sebagai jaminan atas
utang kepada bank yang menjadi kreditornya;
3. Memberikan jaminan dalam segala bentuknya kepada pihak lain.

Gambaran Umum Perusahaan Pembiayaan


Manajemen perusahaan pembiayaan: proses pengambilan
keputusan keuangan dalam perusahaan pembiayaan dalam rangka
untuk mencapai tujuan.
Tujuan Manajemen perusahaan pembiayaan: mendapatkan
keuntungan & memaksimumkan kekayaan pemilik.
Arti penting manajemen PP:
1. Persaingan antar perusahaan pembiayaan & dengan lembaga
keuangan lain semakin ketat;
2. Bisnis yang dilakukan oleh perusahaan pembiayaan adalah bisnis
kepercayaan;
3. Mayoritas aset perusahaan pembiayaan adalah aset2 keuangan; &
4. Peraturan yang mengatur perusahaan pembiayaan mulai ketat.

Klasifikasi Perusahaan Pembiayaan


PP dapat diklasifikasi berdasarkan perspektif: 1. Dari segi tujuan
pembiayaan, & 2. Dari segi bidang usaha.
Berdasarkan segi tujuan pembiayaannya, perusahaan pembiayaan
diklasifikasi menjadi:
1. Lembaga pembiayaan penjualan: perusahaan pembiayaan yang
mengkhususkan diri dalam pinjaman kepada para konsumen eceran
atau manufakturer khusus. Contoh FIF.
2. Lembaga kredit personal: perusahaan pembiayaan yang
menspesialisasikan diri dalam pinjaman cicilan & lainnya kepada
para konsumen. Contoh: kartu kredit.
3. Lembaga kredit bisnis: perusahaan pembiayaan yang
menspesialisasikan diri dalam pinjaman bisnis. Contoh: sewa guna
usaha dan anjak piutang.

Klasifikasi Perusahaan Pembiayaan


Berdasarkan segi bidang usaha pembia-yaannya, PP diklasifikasi
menjadi:
1. Sewa guna usaha (SGU): perjanjian antara lessor dengan lessee, di
mana lessor menyerahkan suatu barang kepada lessee untuk
digunakan dengan imbalan pembayaran sewa selama jangka waktu
tertentu.
2. Anjak piutang (AP): badan usaha yang melakukan kegiatan
pembiayaan dalam bentuk pembelian & atau pengalihan serta
pengurusan piutang atau tagihan jangka pendek suatu perusahaan
dari transaksi perdagangan dalam atau luar negeri.
3. Kartu kredit (KK): kartu yang dikeluarkan oleh bank atau lembaga
pembiayaan yang diberikan kepada nasabah yang dapat digunakan
sebagai alat pembayaran di berbagai tempat.

Klasifikasi Perusahaan Pembiayaan


Di Indonesia, PP pada umumnya menggabungkan ketiga bidang
usaha: sewa guna usaha, anjak piutang, dan kartu kredit, menjadi satu
perusahaan.
PP yang umumnya berusaha pada lebih dari satu jenis usaha
pembiayaan sering disebut dengan perusahaan multifinance.
Kegiatan SGU dapat dilakukan dengan dua cara: 1. Dengan hak opsi
bagi lessee (finance lease), & 2. Tanpa hak opsi bagi lessee (operating
lease).
Jenis perusahaan sewaguna usaha: 1. Indepen-dent leasing (SGU
mandiri), 2. Captive lessor (SGU yang merupakan perusahaan anak
dari suatu manufakturer), & 3. Lease broker (SGU perantara).

Klasifikasi Perusahaan Pembiayaan


AP dapat diklasifikasi berdasar berbagai macam perspektif:
Berdasar pemberitahuan:
1. Disclosed/ notification factoring
2. Undisclosed/ non-notification.
Berdasar penanggungan risiko:
1. Recource factoring
2. Without recource factoring.
Berdasar pelayanan:
1. Full service factoring
2. Finance factoring
3. Bulk factoring
4. Maturity factoring.

Klasifikasi Perusahaan Pembiayaan


Berdasarkan lingkup kegiatan:
1. Domestic factoring
2. International factoring
Berdasarkan pembayaran kepada klien:
1. Advanced payment
2. Maturity
3. Collection
Klasifikasi kartu kredit menurut fungsinya:
1. Charge card (pelunasan sekaligus)
2. Credit card (pelunasan sekaligus atau angsuran)
3. Debit card (pembayaran dengan mendebet rekening yang ada)
4. Cash credit (alat penarikan tunai/ATM),
5. Check guarantee (jaminan atas penarikan cek)

Keputusan Sumber & Alokasi Dana


Sumber dana yang digunakan untuk membelanjai aktifitas bisnis PP
dapat dilihat pada sisi pasiva neraca, yang secara umum
diklasifikasikan menjadi kewajiban & modal sendiri.
Perincian sumber dana perusahaan pembiayaan:
1. Pinjaman bank: sumber dana terbesar bagi PP di Indonesia.
2. Penerbitan kertas komersial: digunakan oleh PP yang mempunyai
peringkat utang tinggi.
3. Utang kepada perusahaan induk: jika PP merupakan perusahaan
anak.
4. Utang selain klasifikasi sebelumnya: penerbitan obligasi, dsb.
5. Semua kewajiban lainnya:
1. Modal saham: setoran modal dari para pemegang saham.
2. Laba ditahan: laba yang tidak dibagi.

Keputusan Sumber & Alokasi Dana


Dana PP yang bersumber dari pinjaman diatur sebagai berikut:
1. PP dapat menerima pinjaman baik dari dalam maupun luar negeri
2. Jumlah pinjaman maksimum 15x jumlah modal sendiri
3. Jumlah pinjaman luar negeri maksimum 5x jumlah modal sendiri
setelah dikurangi penyertaan.

Keputusan Sumber & Alokasi Dana


Dana PP yang bersumber dari penyertaan diatur sebagai berikut:
1. Penyertaan pada setiap PP maksimum 25% dari modal disetor PP
yang disertainya;
2. Jumlah seluruh penyertaan modal maksimum 40% dari modal sendiri
PP.

Keputusan Sumber & Alokasi Dana


Hasil keputusan alokasi & penyaluran dananya dapat dilihat pada sisi
aktiva neraca PP.
Perincian atas alokasi & penyaluran dana:
1. Rekening piutang kotor: a. Konsumen, b. Bisnis, & c. Real estate.
2. Dikurangi: 1. Cadangan untuk pendapa-tan yang belum diterima, & 2.
Cadangan untuk kerugian. Kedua cadangan ini sebagai antisipasi
terhadap piutang tidak tertagih).
3. Kas dan deposito bank:
4. Sekuritas: biasanya sekuritas jangka pendek.
5. Aset2 lain: terutama aset2 riel, seperti perlengkapan & peralatan
kantor, inventaris, tanah & bangunan, & kendaraan angkut.

Sumber Pendapatan dan Biaya


Pendapatan PP bersumber dari:
1. Hasil atau pengembalian atas dana yang disalurkan. Hal ini
bergantung pada bidang usaha pembiayaan yang dilakukan.
2. Fee yang diperoleh atas penjualan jasa2 yang dilakukan.
Hasil atas penyaluran dana melalui SGU berupa pendapatan sewa
atau bunga sewa;
Hasil atas penyaluran dana melalui AP berupa pendapatan bunga.
Hasil atas penyaluran dana melalui KK berupa pendapatan bunga.
Jasa2 yang dijual oleh PP dapat berupa jasa non pembiayaan, seperti
jasa:
1. Analisis kelayakan suatu kredit,
2. Melakukan administrasi kredit,

Sumber Pendapatan dan Biaya


3. Pengawasan terhadap kredit termasuk pengendaliannya, &
4. Perlindungan terhadap suatu risiko kredit.
Biaya utama PP:
1. Pembayaran bunga kepada kreditor (bank dan kreditor lainnya),
2. Biaya tenaga kerja,
3. Biaya operasional,
4. Biaya pajak, dsb.
Besarnya pendapatan dan pengeluaran perusahaan asuransi secara
umum bergantung pada skala & jenis usahanya.

Chapter 15

Insurance Companies
Kelompok
Eveline Frederica
Jimmy Kosasih
Richard Jonathan Salli
Sherlina

117.13.2069
117.13.2073
117.13.2081
117.13.2082

Definisi Asuransi
Menurut UU No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian:
Asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana
pihak penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung, dengan
menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada
tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan
yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang
mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang
tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan
atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

Manfaat Asuransi
Rasa aman dan perlindungan
Pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil
Polis asuransi dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh
kredit
Berfungsi sebagai tabungan
Alat penyebaran resiko
Membantu meningkatkan kegiatan usaha

Two Categories of Insurance Companies


Insurance services offered by financial institutions (FIs) compensate individuals and
corporations (policyholders) if a pre-specified adverse event occurs, in exchange for
premiums paid to the insurer by the policyholder.
The insurance provider can act either as an insurance underwriter or an insurance
broker.
An insurance underwriter assesses the risk of an applicant for coverage or for a policy.
An insurance broker simply sells insurance contracts for coverage or for a policy.
A broker acts more a middleman between the insurance underwriter and the applicant.

Insurance services are classified into two major groups: (1) life and (2) propertycasualty.
Life insurance provides protection in the event of untimely death, illnesses, and
retirement.
Property-casualty insurance protects against personal injury and liability due to
accidents, theft, fire, and other catastrophes.

Life Insurance Companies


Life insurance allows individuals and their beneficiaries to protect against losses in
income through premature death or retirement. By pooling risks, life insurance
transfers income related uncertainties from the insured individual to a group.
The major part of the insurance company underwriting process is deciding which
requests for insurance (or risks) they should accept and which ones they should
reject.
Further, for those risks they accept, they must decide how much they should charge
for the insurance.
For example, an insurance company would not want to provide life insurance to
someone with terminal cancer. Alternatively, the insurer may decide to insure a
smoker but charge a higher premium than is charged to a nonsmoker.
Further, an increased probability of a major pandemic, such as the possibility that the
bird flu could mutate such that it would become highly lethal to humans, to all insured
groups.

Asuransi Jiwa
Asuransi jiwa adalah suatu jasa yang diberikan oleh perusahaan
asransi dalam penanggulangan resiko yang dikaitkan dengan jiwa atau
meninggalnya seseorang yang dipertanggungkan.
Manfaat asuransi jiwa :
Memberikan dukungan bagi pihak yang selamat dari suatu
kecelakaan
Membayar santunan bagi tertanggung yang meninggal
Membantu usaha dari kerugian yang disebabkan meninggalnya
pejabat kunci perusahaan
Penghimpunan dana untuk persiapan pensiun, keperluan penting,
dan penggunaan untuk bisnis
Menunda atau menghindari pajak pendapatan

Daftar 10 Besar Perusahaan


Asuransi Jiwa Terbaik
1. PT Prudential Life Assurance
2. PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG
3. PT Asuransi Allianz Life Indonesia
4. PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia
5. PT AIA Financial
6. PT Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912
7. PT AXA Mandiri Financial Services
8. PT Indolife Pensiontama
9. PT Panin Life
10. PT Asuransi Jiwa Adisarana Wanaartha

Jenis-Jenis Polis Asuransi Jiwa

Term

Endowment

Variable life

Whole life

Universal life
and Variable
universal life

Term Insurance
Mewajibkan penanggung untuk membayar jumlah nominal polis
apabila tertanggung meninggal dalam suatu periode tertentu.
Apabila tertanggung tetap hidup sampai jangka waktu yang ditetapkan
dalam polis, maka kontrak berakhir dengan tanpa nilai.
Masalah pokok yang membedakan dan penting dalam jenis asuransi
jiwa ini dengan asuransi jiwa lainnya adalah mengenai kontrak yang
memiliki periode tetap/pasti dan memiliki nilai tunai yang sangat kecil
atau bahkan nilai tunainya tidak ada sama sekali.

Term Insurance

Straight term
insurance

Renewable term
insurance

Yearly renewable
term

Convertible term

Endowment Insurance
Mewajibkan penanggung untuk membayar pihak tertanggung atau
keluarga tertanggung (beneficiary) sejumlah uang kepada pemegang
polis apabila tertanggung tetap hidup selama periode pertanggungan.
Misalnya : Polis asuransi endowment untuk jangka waktu 20 tahun
dengan nilai
Rp 20.000.000. Perusahaan asuransi akan membayar sejumlah Rp
20.000.000 kepada keluarga tertanggung apabila dalam periode
pertanggungan tersebut tertanggung meninggal dnia, atau akan
dibayarkan kepada tertanggung apabila ia tetap hidup sampai pada
akhir periode pertanggungan.
Asuransi ini dianggap sebagai program tabungan yang dilindungi
dengan asuransi jiwa.

Whole Life Insurance


Dikenal juga asuransi niai tunai atau nilai permanen, menawarkan
perbandingan selama masa hidup tertanggung.
Polis asuransi ini dapat dipandang sebagai suatu asuransi endowment
untuk umur 100 tahun atau berjangka waktu sampai mencapai 100
tahun.
Penentuan tingkat kematian dilakukan dengan menggunakan daftar,
disebut Tabel Mortalita Tabel yang menunjukkan jumlah orang yang
diperkirakan akan meninggal pada saat umur mereka mencapai jumlah
tertentu.
Tabel Mortalita merupakan alat untuk menghitung dan menentukan tarif
asuransi jiwa.

Whole Life Insurance


Inti dari tabel mortalita adalah kolom nilai kemungkinan kematian tahunan.
Elemen penting lainnya adalah jumlah kehidupan dan jumlah kematian pada suatu
usia.
Notasi baku aktuaria :
x
= usia
Qx
= nilai kemungkinan kematian selama usia x
Px
= nilai kemungkinan seseorang berusia x hidup dalam setahun
= Lx + 1 : Lx
Lx
= jumlah orang usia x yang hidup
Dx
= jumlah kematian selama usia x

Whole Life Insurance


Tabel 1
Usia

Jumlah Jiwa yang


diamati

Jumlah kematian
selama setahun

01

10.000

80

12

30.000

90

23

150.000

600

34

80.000

360

Cara menghitung laju kematian :


Usia

Laju kematian dalam


pecahan

Laju kematian dalam


desimal

80/10.000

0,0080

90/30.000

0,0030

600/150.000

0,0040

360/80.000

0,0045

Whole Life Insurance


Jumlah
kehidupan
pada suatu
usia
(Lx)

Laju
mortalita
untuk suatu
usia
(Qx)

Jumlah
kematian
sebelum
usia
(Dx)

Jumlah
kehidupan
pada usia
berikut
(Lx + 1)

10.000.000

0,0080

80.000

9.920.000

9.920.000

0,0030

29.760

9.890.240

9.890.240

0,0040

39.561

9.850.679

9.850.679

0,0045

44.328

9.806.351

Variable Life
Variable life insurance invests fixed premium payments in mutual funds
of stocks, bonds, and money market instruments.
Policyholders can choose mutual fund investments to reflect their risk
preferences.
Variable life provides an alternative way to build savings compared to
the more traditional policies such as whole life because the value of the
policy increases (or decreases) with the asset returns of the mutual
fund in which premiums are invested.

Universal Life
An universal life policy allows the insured to change both the premium
amounts and the maturity of the life insurance contract, unlike
traditional policies that maintain premiums at a given level over a fixed
contract period.
For some contracts, insurers invest premiums in money, equity, or bond
mutual funds-as in variable life insurance-so that the savings or
investment component of the contract reflects market returns.

Group Life Insurance


Group life insurance covers a large number of insured persons under a
single policy.
The principal advantage of group life over ordinary life policies involves
cost economies.
These occur as the result of mass administration of plans, lower costs
for evaluating individuals through medical screening and other rating
systems, and reduced selling and commission costs.

Credit Life
Credit life insurance protects lender against a borrowers death prior to
the repayment of a debt contract such as a mortgage or car loan.
Usually, the face amount of the insurance policy reflects the
outstanding principal and interest on the loan.

Annuities
Menyediakan suatu pemasukan secara periodik dan teratur bagi
tertanggung untuk suatu periode tertentu.
Anuitas yang menyediakan pendapatan selama hidup disebut life
annuity
Anuitas merupakan instrumen dalam perencanaan untuk jaminan
finansial selama menjalankan masa pensiun.
Anuitas dapat dibeli dengan pembayaran premi secara periodik,
biasanya bulanan atau tahunan, dengan premi yang fleksibel, yaitu
dalam jumlah berapa saja dan untuk waktu kapan saja.

Annuities
Individu umumnya menggunakan premi periodik untuk membeli
anuitas untuk tujuan pensiun.
Pembayaran anuitas dapat dilakukan dengan 2 (dua) cara :
Immediate annuity
Anuitas yang dapat dibayarkan segera setelah anuitas tersebut
dibeli, biasanya pada akhir setiap periode manfaat. Apabila suatu
anuitas dibayarkan pada awal periode manfaat, maka anuitas
tersebut disebut annuity due.
Deferred annuity
Anuitas yang dibayarkan setelah berakhirnya suatu periode,
umumnya sampai tertanggung pasien.

Annuities

Balance Sheets
Policy loans : Loans made by an insurance company to its
policyholders using their policies as collateral
Policy reserves : A liability item for insurers that reflects their expected
payment commitments on existing policy contracts
Surrender value of a policy : The cash value of a policy received from
the insurer if a policyholder surrenders the policy prior to maturity;
normally, only a portion of the contracts face value.
Separate account : Annuity program sponsored by life insurance
companies in which the payoff on the policy is linked to the assets in
which policy premiums are invested.

Balance Sheets

Peraturan Perasuransian di Indonesia


Peraturan perundangan yang digunakan sebagai dasar acuan pembinaan dan
pengawasan atas usaha perasuransian di Indonesia saat ini terdiri atas:
1. Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
2. Peraturan Pemerintah No. 73 Tahun 1992 tentang Penyelenggaraan Usaha
Perasuransian
3. Keputusan Menteri Keuangan, masing-masing:
1.
2.
3.
4.

No. 223/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang perizinan perusahaan


asuransi dan perusahaan reasuransi
No. 224/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang kesehatan keuangan
perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi
No. 225/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang penyelenggaraan usaha
perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi
No. 226/KMK.017/1993 tanggal 26 Februari 1993 tentang perizinan dan
penyelenggaraan kegiatan usaha perusahaan penunjang usaha asuransi

Aspek Hukum Kontrak

Warranties

Representation

Concealment

Fraud

Warranties
Suatu ketentuan khusus atau pernyataan di dalam polis yang berkaitan
dengan sifat resiko.
Contoh warranty:
Polis asuransi berisi suatu pernyataan bahwa peilik polis berjanji
merawat suatu sistem deteksi kebakaran dalam gedung yang ia
asuransikan

Representations
Suatu masalah pendapat, opini atau keyakinan, yaitu tertanggung
meyakini kebenaran pernyataan apakah hal tersebut dapat dibuktikan
atau tidak.
Representations bukanlah suatu bagian dari polis sebagaimana halnya
dengan warranty, tetapi hanyalah suatu pernyataan yang dibuat oleh
tertanggung supaya memperoleh polis asuransi.
Representations adalah suatu pernyataan yang dibuat untuk
mendapatkan polis asuransi, sedangkan warranty adalah suatu
pernyataan yang dibuat dan tertera dalam polis itu sendiri.

Concealment
Concealment berhubungan dengan usaha menyembunyikan atau
membatalkan fakta-fakta yang telah diketahui, khususnya kenyataankenyataan yang akan menyebabkan penanggung (perusahaan
asuransi) menolak pertanggungan atau mengenakan premi yang lebih
tinggi bila fakta-faktanya diketahui.

Fraud
Suatu tindakan sengaja membuat surat pernyataan palsu atau sengaja
menyembunyikan fakta yang dapat mengakibatkan penolakan pihak
perusahaan asuransi.

Property-Casualty Insurance Companies


Property insurance involves insurance coverage related to the loss of real
and personal property.
Casualty or perhaps more accurately, liability insurance offers protection
against legal liability exposures.
Premiums written : The entire amount of premiums on insurance contracts
written.
Unearned premium : Reserves set aside that contain the portion of a premium
that has been paid before insurance coverage has been provided.
Premiums earned : Premiums received and earned on insurance contracts
because time has passed with no claim filed.
Frequency of loss : The probability that a loss will occur.
Severity of loss : The size of a loss.

Major P&C Lines (% of premiums)


Homeowners multiple
peril

8.70%
14.20%

9.50%

14.00%

Private passenger auto


liability
Private passenger auto
physical damage

20.80%

Other liability insurance

Workers compensation

The Balance Sheets


Major P&C Assets (%)
Bonds

5.40%
2.40%

Corporate equities
7.70%
Cash and short-term
investments

5.20%

Other invested assets

6.00%
58.60%
14.70%

Reinsurance
Premium balance

All Other

The Balance Sheets


Major Liabilities and Equity (%)

Loss reserves and loss


adjustment expenses (LAE)
34.50%

39.70%

Unearned premiums
Other liabilities
Policyholders surplus

12.60%
13.20%

Underwriting Risk
1. Loss Risk : unexpected increases in loss rates
- Property vs Liability
- Severity vs Frequency
- Long Tail vs Short Tail
- Product Inflation vs Social Inflation
* Reinsurance, an alternative to managing risk on an P&C insurers
balance sheet is to purchase reinsurance from a reinsurance company.
Measuring Loss Risk
The loss ratio measures the actual losses incurred on a specific policy
line. It measures the ratio of losses incurred to premiums earned.

2. Expense Risk : unexpected increases in expenses


- loss adjustment expenses (LAE)
- commissions and other expenses
A common measure of the overall underwriting profitability of a line, which
includes the loss, loss adjustment expenses, and expenses ratio, is the
combined ratio.
Combined ratio : A measure of the overall underwriting profitability of a line;
equals the loss ratio plus the ratios of loss-adjusted expenses to premiums
earned as well as commission and other acquisition costs to premiums
written plus any dividends paid to policyholders as a proportion of
premiums earned.

3. Investment Yield / Return Risk : unexpected decreases in investment


yiels or returns.
Operating Ratio : A measure of the overall profitability of a P&C insurer;
equals the combined ratio minus the investment yield.

P&C Insurance Profitability

*First six months of 2010, Source Text, from AM Best, www.ambest.com

Loss Ratio: Losses and adjustment expenses to premiums


earned
Expense Ratio: Expenses incurred to premiums written
Dividends: Dividends to policyholders to premiums earned
Combined Ratio = Loss Ratio + Expense Ratio
Combined Ratio after Dividends = Combined Ratio plus
dividends

Recent Trends.
Underwriting cycle : A pattern that the profits in the P&C industry tend to
follow.
Regulation.
Similar to life insurance companies, P&C insurers are chartered at the state
level and regulated by state commissions. In addition, state guarantee
funds provide (some) protection to policyholders, in a manner similar to that
described earlier for life insurance companies, should a P&C insurance
company fail.

Global Issues
About 55% of total global life insurance premiums written are
generated by four countries: the U.S., Japan, the United Kingdom, and
France
The worlds largest life insurer by revenue in 2010 was Japan Post
Holdings with revenue of $202.2 billion
The largest P&C insurer was the German firm Allianz with $126.0
billion of revenue

You might also like