Professional Documents
Culture Documents
Judul
II.
Tujuan
Tinjauan Pustaka :
Sistem saraf pusat merupakan sistem yang pertama kali dibentuk
pada saat embriogenesis,serta merupakan sistem yang paling akhir selesai
pembentukan dan perkembangannya. Perkem- bangan otak pada mencit
dimulai dengan pembentukan lempeng neural dan alur neural yang terjadi
pada umur kebuntingan (uk) 7 hari. Pada uk 14 hari otak sudah berbentuk
utuh seperti induknya . kepekaan fetus terhadap teratogen dimulai saat
terbentuknya lapisan keping lembaga (Setiawan,Arum.2013).
Otak merupakan organ tubuh yang sangatpenting yang memiliki fungsi
antara lain untuk mengontrol dan mengkoordinasi semua aktivitas
normal tubuh serta berperan dalam penyimpanan memori. J aringan otak
memiliki sel utama yakni sel saraf (neuron) yang berfungsi untuk
menyampaikan sinyal dari satu sel ke sel lainnya, serta sel-sel glia yang
berfungsi untuk melindungi, mendukung, merawat, serta mempertahankan
homeostasis cairan di sekeliling neuron (Djuwita,Ita.2012).
Jaringan saraf merupakan jaringan komunikasi yang terdiri dari
jaringan sel-sel khusus dan dibedakan menjadi dua,Sel neuron dan sel
Neoroglia.Sel neuron adalah sel saraf yang merupakan suatu unit dasar
dari sistem saraf. Sel ini bertugas melanjutkan informasi dari organ
penerima rangsangan kepusat susunan saraf dan sebaliknya (Frandson, R.
D.2008).
traktus yang terdapat diotak dan susmsum tulang belakang dibentuk oleh
neuron dan neuroglia (Guyton dan Hall. 2007).
Untuk mengetahui perubahan-perubahan listrik didalam saraf,
perlu diketahui dulu sifat-sifatakson. Akson dari kebanyakan hewan
mamalia umumnya relatif kecil, untuk itu didalam percobaan digunakan
akson raksasa yang terdapat pada hewan invertebrat seperti cumi-cumi dan
lain-lain(Dallman, H. D dan E. M Brown.2007).
Untuk mendapatkan hasil yang memuaskan , diperlukan satu
mikroelektroda yang dapat ditusukkan kedalam akson tanpa menimbulkan
kerusakan pada kason tersebut. Berbagai bangunan yang dapat ditemukan
dalam sistem saraf hewan yaitu otak, serabut saraf,plektus, dan ganglia.
Serabut saraf yaitu kumpulan akson dari sejumlah sel saraf baik sejenis
maupun tidak sejenis. Contoh serabut yang sejenis adalah serabut eferen,
serabut campuran contohnya adalah campuran antara sejumlah akson dari
sel saraf motorik dan sensorik (Abbas, Nilla Djuita dan Putra Santoso.
2009).
Apabila rangsangan dengan kekuatan tertentu diberikan kepada
membran sel saraf, membran akan mengalami perubahan elektrokimia dan
perubahan fisiologis. Perubahan tersebut berkaitan dengan adanya
perubahan
permeabilitas
permiabel
tehadap
Na+
membran
dan
yang
sangat
menyebabkan
kurang
permiabel
terjadinya
terhadap
ikut
terdepolarisasi.
Peristiwa
ini
menunjukkan
penjalaran
telensefalon lebih dari sekedar suatu penciuman, tapi dapat juga menerima
input dari bulbus olfaktori.
Suatu refleks adalah setiap respon yang terjadi secara otomatis tanpa
disadari. Terdapat dua macam refleks:
1. Refleks sederhana atau refleks dasar, yang menyatu tanpa
dipelajari, misalnya refleks menutup mata bila ada benda yang
menuju ke mata.
2. Refleks yang dipelajari, atau refleks kondisiskan yang dihasilakan
dengan belajar (Jhon R,dkk,.2009).
Rangkaian jalus saraf yang terlibat dalam aktifitas refleks disebut
lengkung refleks, yang terdiri atas lima komponen dasar:
reseptor
saraf eferen
pusat pengintegrasi
saraf eferen
efektor.
Reseptor merupakan impuls yang merupakan perubahan fisik atau
desereberasi
yaitu
keadaan
menyebabkan
ini
katak
yang
telah
kemampuan
dihilangkan
dari
katak
kimia
tertentu
dapat
merangsang
serabut
saraf
dengan
IV.
Metode Penelitian
4.1 Alat dan Bahan
Alat
Alat bedah
Kaca pengaduk
Statip
Pipet tetes
Bahan
Asam cuka
Garam fisiologis
V.
KEL
HASIL PENGAMATAN
PERLAKUAN
ARUS
TUNGKAI
KANAN
TANPA PERLAKUAN
PERLAKUAN 1
PERLAKUAN 2
1 (3v)
2 (6v)
3 (9v)
cepat
Lebih
Sangat
Lambat
Agak
Agak
Sangat
Lambat
lambat
cepat
cepat
cepat
cepat
lambat
lambat
Lambat
Sangat
lambat
lambat
LISTRIK
dari kiri
KIRI
KANAN
ASAM CUKA
Agak
Lebih
Lebih
cepat
cepat
lambat
lambat
dari
dari
dari
kanan
kanan
kanan
lambat
Sangat
Agak
Agak
Agak
Agak
Agak
lambat
cepat
cepat
cepat
cepat
cepat
lambat
cepat
lambat
KIRI
cepat
cepat
cepat
Lambat
cepat
cepat
cepat
cepat
cepat
KANAN
cepat
cepat
cepat
Lambat
lambat
lambat
Lebih
Lebih
Lebih
lambat
lambat
lambat
KIRI
Lebih
KANAN
Lebih
Lebih
Lebih
cepat
cepat
cepat
Gerak
cepat
cepat
KIRI
Cepat
cepat
cepat
lambat
lambat
lambat
Agak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
cepat
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
KANAN
Gerak
cepat
cepat
KIRI
KANAN
KIRI
KANAN
KIRI
ARUS
KANAN
Agak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
cepat
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
cepat
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
gerak
Tidak
Tidak
Tidak
Lambat
Lambat
Lambat
Lambat
Lambat
Lambat
gerak
gerak
gerak
Tidak
Tidak
Tidak
Lambat
Lambat
Lambat
Lambat
Lambat
Lambat
gerak
gerak
gerak
cepat
cepat
Makin
Lambat
cepat
Makin
Lambat
cepat
Makin
LISTRIK
cepat
KIRI
Lambat
cepat
Makin
cepat
cepat
Lambat
cepat
Makin
cepat
cepat
Lambat
cepat
Makin
cepat
VI.
Pembahasan
Pada Acara praktium kali ini yakni berjudul refleksi tubuh hewan
aktifitas reflek pada tubuh hewan yang bertujuan untuk Untuk mengetahui
aktivitas reflek yang ada pada tubuh hewan khususnya katak.Sistem saraf
adalah suatu sistem organ yang terdiri dari sel-sel saraf atau neuron. Sistem
saraf terdiri atas sistem saraf pusat yang meliputi otak dan batang spinal, dan
sistem saraf perifer yang meliputi saraf kranial, saraf spinal, dan trunkus
simpatikus. Kedua sistem ini bekerja saling menunjang. Sistem saraf pusat
berguna sebagai pusat koordinasi untuk aktivitas-aktivitas yang harus
dilaksanakan. Sedangkan sistem saraf perifer berfungsi memberikan informasi
kepada sistem saraf pusat tentang adanya stimulus yang menyebabkan otot dan
kelenjar melakukan respon.
Reflek adalah respon yang cepat dan tidak disadari terhadap perubahan
lingkungan interna maupun lingkungan eksterna, terjadi lewat suatu lintasan
reflek yang disebut dengan lengkung reflek. Komponen utama dari lengkung
reflek adalah reseptor yang menerima stimulus, efektor yang merespon
stimulus, neuron sensorik dan motorik yang merupakan lintasan komunikasi
antara reseptor dan efektor. Gerak reflek terjadi sangat cepat dan tanggapan
terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari
otak. Jadi dapat dikatakan gerak reflek terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau
tanpa tersadari terlebih dahulu. Reflek adalah suatu aktifitas jaringan perifer
yang tidak disadari akibat adanya pacuan terhadap reseptor maupun serabut
afferent arcus reflek. Hewan yang dirusak otaknya masih dapat melakukan
kegiatan reflek karena medula spinalisnya masih utuh.
Mekanisme gerak reflek Rangsangan Reseptor Saraf Sensori Sumsum
Tulang Belakang Saraf Penghubung (Asosiasi) saraf Motorik Efektor
(Gordon et al.2010).
Mekanisme gerak refleks pada katak menurut Storer (2011), yaitu:
a.
b.
c.
Adanya sinapsis.
d.
diberi pengaruh asam cuka dan diberi pengaruh arus listrik. Prosedur kerja yang
dilakukan yaitu pertama-tama membunuh katak dengan cara menusuk bagian
kepala setelah itu menggantung tubuh katak pada statip dengan cara menusuk
rahang
bawah
dan
memasukkan
benang
kelubang
tersebut
dan
meningkat
bersama
dengan
waktu
(Storer.2011)
VII.
Penutup
Kesipulan
sebelum
diberi perlakuan.sedangkan
setelah
diberi
DAFTAR PUSTAKA
Abbas, Nilla Djuita dan Putra Santoso. 2009. Penuntun Praktikum Fisiologi Hewan.
Padang :Universitas Andalas.
Dallman, H. D dan E. M Brown.2007. Buku Teks Histologi Veteriner I. Jakarta : UI
Press.
Djuwita,Ita.2012. Pertumbuhan dan Sekresi Protein Hasil Kultur Primer Sel-Sel
Serebrum Anak Tikus.Jurnal Veteriner .Iuni 2012 Vol. 13 No. 2: 125-135
ISSN: 1411- 8327
Frandson, R. D.2008. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta:UGM Press.
Gordon, M. S.2010. Animal Physiology. New York:Mc Millan Publishing Co. Ltd.
Guyton dan Hall. 2007. Fisiologi Kedokteran. Jakarta :Penerbit EGC.
Hartati dan Muhiddin.2008. Eksplorasi Jenis-Jenis Katak Beracun Endemik
Sulawesi Selatan (Eksploration of Endemic Toxic Frog Variety in South
Sulawesi).Bionature Vol 8 (1): Hlm 1-9, April 2008ISSN: 1411-4720
Jhon R,dkk,.2009.Fisika Tubuh Manisia.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Kastowo, H.2012. Zoologi Umum. Jakarta :Penerbit EGC.
Setiawan,Arum.2013. Pertumbuhan dan Perkembangan Otak Fetus Mencit Setelah
Induksi Ochratoxin A Selama Periode Organogenesis .jurnal biologi
papua Volume 5, Nomor 1 April 201ISSN: 2086-3314
Soetrisno. 2010. Diktat Fisiologi Ternak. Purwokerto: Fakultas Peternakan Unsoed.
Soewolo. 2009. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional.
Storer, T. I, W.F. Walker dan R.D. Barnes.2011. Zoologi Umum. Jakarta:Erlangga.
Suripto. 2002. Fisiologi Hewan.Bandung:ITB.
Wulangi. S kartolo. 2012 .Prinsip-prinsip fisiologi Hewan. Bandung: DepDikBud