Professional Documents
Culture Documents
TOKSIKOLOGI LOGAM
OLEH
I Dewa Nyoman Alit Purnata
1309005055
A
KATA PENGANTAR
Toksikologi Veteriner
Penulis
DAFTAR ISI
JUDUL
HALAMAN
2.2.2
2.2.3
5
8
13
15
DAFTAR GAMBAR
JUDUL
HALAMAN
11
13
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Manusia
tercemar saja, tetapi juga mengasup makanan yang tercemar logam berat.
Sumbernya berasal dari sayuran dan buah-buahan yang ditanam di area
tercemar atau mengkonsumsi daging dari ternak yang makan rumput yang
sudah mengandung logam berat yang sangat berbahaya bagi kesehatan (Ali,
2012)
Pencemaran logam berat sangat berbahaya bagi lingkungan. Banyak
laporan yang memberikan fakta betapa berbahayanya pencemaran lingkungan
terutama oleh logam berat pada kawasan perairan, baik akibat penggunaan
airnya untuk konsumsi sehari-hari maupun ketika mengkonsumsi biota air
tawar yang hidup di perairan tercemar tersebut. Logam berat sebagai salah
satu komponen yang terdapat dalam limbah industri yang dapat menimbulkan
masalah tersendiri karena tidak terdegradasi dalam lingkungan dan bersifat
racun terhadap makhluk hidup.
Logam logam berat yang berbahaya yang sering mencemari lingkungan
antara lain timbal (Pb), merkuri (Hg), kadmium (Cd) arsenik (As), dan
kromium (Cr). Dalam hal ini penulis menekankan bahayanya logam dan
yang mempunyai kontribusi toksisitas. Sumber dari logam berat timbal,
kadmium, dan merkuri dalam air, baik yang berupa larutan atau pun padatan
sering ditemukan di balik batu, ditemukan dalam bentuk sulfida yang berasal
dari limbah/buangan industri yang terkontaminasi, lindi dari secure landfill
yang tidak terkendali, kegiatan pertambangan yang buruk, dan kebocoran
pada kolam penampungan limbah (Bunce, 1994). Selebihnya penulis akan
membahas lebih lengkap mengenai logam berat ini.
1.3.2
1.3.3
1.3.4
1.3.5
1.4 Manfaat
1.4.1 Untuk menambah wawasan tentang logam berat.
1.4.2 Dapat mengetahui bahaya yang ditimbulkan logam berat.
1.4.3 Dapat mencegah bahaya logam berat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi logam berat
Unsur logam berat adalah unsur yang mempunyai densi tas lebih dari 5
gr/cm3 (Fardiaz, 1992). Hg mempunyai densitas 13,5 gr/cm3. Diantara semua
unsur logam berat, Hg menduduki urutan pertama dalam hal sifat racunnya,
dibandingkan dengan logam berat lainnya, kemudian diikuti oleh logam berat
antara lain Cd, Ag, Ni, Pb, As, Cr, Sn, Zn (sudarmaji, et all, 2006)
Logam berat merupakan termasuk komponen alami tanah. Elemen ini
tidak dapat didegradasi maupun dihancurkan. Logam berat dapat masuk ke
dalam tubuh manusia melalui makanan, air minum, atau udara. Logam berat
seperti tembaga, selenium, atau seng dibutuhkan tubuh manusia untuk
membantu kinerja metabolisme tubuh. Akan tetapi, dapat berpotensi menjadi
racun jika konsentrasi dalam tubuh berlebih. Logam berat menjadi berbahaya
disebabkan sistem bioakumulasi, yaitu peningkatan konsentrasi unsur kimia
didalam tubuh mahluk hidup.
Kandungan Pb dalam air danau dan sungai di USA berkisar antara 1-10
g/liter.
Selain itu secara alami Pb juga ditemukan di udara yang kadarnya
berkisar antara 0,0001 - 0,001 g/m3. Tumbuh-tumbuhan termasuk
sayur-mayur dan padi-padian dapat mengandung Pb, penelitian yang
dilakukan di USA kadarnya berkisar antara 0,1 -1,0 g/kg berat kering.
Logam berat Pb yang berasal dari tambang dapat berubah menjadi PbS
(golena), PbCO3 (cerusite) dan PbSO4 (anglesite) dan ternyata golena
merupakan sumber utama Pb yang berasal dari tambang. Logam berat
Pb yang berasal dari tambang tersebut bercampur dengan Zn (seng)
dengan kontribusi 70%, kandungan Pb murni sekitar 20% dan sisanya
10% terdiri dari campuran seng dan tembaga.
kecenderungan terikat
sering
Gangguan neurologi.
Gangguan neurologi (susunan syaraf) akibat tercemar oleh
Pb dapat berupa encephalopathy, ataxia, stupor dan coma.
Pada anakanak dapat menimbulkan kejang tubuh dan
neuropathy perifer.
dapat
menimbulkan
aminoaciduria
dan
10
dengan
Pb
dapat
menyebabkan
lead
gampang
halusinasi,
tersinggung,
gampang
lupa,
sakit
sukar
kepala,
tremor,
konsentrasi
dan
menurunnya kecerdasan.
Pencegahan dan pengawasan dari keracunan timbal (Pb)
Pencegahan harus didasarkan pada ketersediaannya fasilitas teknik
yang memadai peraturan-peraturan yang tegas, pakaian pelindung yang
efektif, dan pengawasan higienis dan biologi yang terus menerus.
Pengawasan biologis biasanya didasarkan pada pengukuran reguler Pb
pada urin, tingkat yang seharusnya dipertahankan dibawah 150g/l.
11
Pengobatan
Pengobatan keracunan timbal
pada
anak-anak
dianjurkan
menggunakan
dan
pemaparan
lebih
lanjut.
Pengobatan
kejang
12
13
sukarnya
untuk
mendiagnosis
kelainan
yang
motorik,
abnormalitas
sensorik,
kemunduran
14
sistem endokrin, ginjal, dan organ bagian badan yang lain, dan
akan mempengaruhi mulut , gusi, dan gigi. Uap air raksa/merkuri
di udara jika terhirup oleh manusia dapat mengakibatkan kerusakan
otak dan pada akhirnya menimbulkan kematian. Merkuri dan
campurannya adalah senyawa yang terutama sekali meracuni janin
dan bayi. Wanita-wanita yang telah mengkonsumsi merkuri di
dalam kondisi hamil terkadang melahirkan anak-anak dengan cacat
kelahiran yang serius (Anonim, 2007a).
15
merkuri
memperhebat
terjadinya
tidaklah
tepat
penguapan
karena
merkuri.
ventilisasi
selain
itu
16
17
dengan bijih sfalerit dan oksidanya, atau diperoleh dari debu sisa
pengolahan lumpur elektrolit (Herman, 2006).
radang paru-paru.
18
dan
kulit,
bahan
pencelup,
pigmen,
obat-obatan,
19
kontraksi
mata
pada
bagian
perifer
sehingga
Pada
kulit
menyebabkan
berwarna
gelap
berubah
menjadi
jaringan
ikat
dan
ascites
Berbagai dampak
20
2,3
mg/kg
setiap
12
jam
selama
1minggu.
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Logam berat merupakan bahan termasuk yang sangat berbahaya dan
beracun yang biasanya dihasilkan oleh industri berupa limbah. Logam berat
yang lazim terdapat dalam limbah industri adalah logam timbal (Pb), merkuri
(Hg), kadnium (Cd), dan arsen (As). Dampak yang dihasilkan pada makhluk
hidup oleh pencemaran logam berat hampir sama yakni sifatnya yang
akumulatif dan menyebabkan penurunan kesehatan manusia.
Unsur logam yang mencemari lingkungan sebagian besar ulah manusia.
Ini diakibatkan oleh adanya industri yang membuang limbahnya dengan
semena mena. Efek yang timbul adalah efek jangka panjang, dan jika
hewan atau manusia terpapar logam berat terus menerus akan terlihat gejala
gejala yang kronis.
3.2 Saran
Saran saya yaitu untuk menanggulangi pencemaran lingkungan yang
disebabkan oleh logam berat seharusnya dari pihak industri maupun
masyarakat harus menyadari bahwa pembuangan limbah sembarangan dapat
menyebabkan sumber penyakit yang mengakibatkan efek jangka panjang bagi
kehidupan. oleh sebab itu pembuangan limbah harus banyak dapat perhatian
dari pemerintah dan pengawasan dari masyarakat.
22
DAFTAR PUSTAKA
Ali,
Makrus.
2012.
Bahaya
Logam
Berat
Bagi
Kesehatan,
<URL:http://mychemistryblogg.blogspot.com/2012/12/bahaya-logam-beratbagi-kesehatan_27.html>
Anonim. 1992. Mercury Toxicity - From The Agency For Toxic Substances And
Disease Registry - Environmental Medicine. AmericanFamily Physician.
Site : http://findarticles. com/p/articles/mi_m3225/is_n6_v46/ai_13357982.
Diakses Tanggal 25 november 2014 .
Bjrkman, Lars, et. al. 2007. Mercury in human brain, blood, muscle and toenails
in relation to exposure: an autopsy study. Environmental health.
http://www.ehjournal.net/content/6/1/30. Diakses tanggal 23 november
2014
Bunce, N. 1994. Environmental Chemistry. Canada: Wuerz Publishing Ltd.
Chen, Dr., Klassen, C.D., 2009. Cadmium Toxicity. Environmental Health
Perspective Dec. 2009.
Festri starani, et all 2014. Studi Dampak Arsen (As) dan Kadmium (Cd) terhadap
Penurunan Kualitas Lingkungan. jurnal teknik potmits vol3, No. 1, (2014)
ISSN: 2337-359 (2301-9271 Print)
Herman, D.Z., 2006. Tinjauan terhadap Tailing Mengandung Unsur Pencemar
Arsen (As), Merkuri (Hg), Timbal (Pb), dan Kadmium (Cd) dari Sisa
Pengolahan Bijih Logam. Jurnal Geologi Indonesia Vol. 1 No. 1 Maret
2006: 31-36.
http://tralalaikrima.blogspot.com/2012/04/makalah-toksikologi-arsen-as.html.
diakses tanggal 26 november 2014
Palar, H. 1994. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta: Rineka Cipta
Sudarmaji, et all 2006. Toksikologi logam berat B3 dan dampaknya
terhadap kesehatan. jurnal kesehatan lingkungan vol. 2 No. 2 januari 2006:
129-142
Paul, B.K. 2004. Arsenic Contamination Awareness among the Rural Resident in
Banglades. Social Science & Medicine 59 (2004) 1741-1755.
23
24