You are on page 1of 56

PUSDIKLATWASBPKP

Audit atas alokasi anggaran


Pengadaan barang/jasa
pemerintah
Fatchuddin
Disampaikan dalam seminar nasional sehari
Mencermati Modus TPK dan Audit atas Alokasi Anggaran PBJP
Februari 2009
1

PUSDIKLATWASBPKP

POKOK BAHASAN
Manajemen
Projek

Telaah
Aspek
Akuntansi

Audit Alokasi
Anggaran
Pengadaan
Barang/Jasa
Pemerintah

Tanggung Jawab Hukum


Dan Independensi

Kriteria Audit

PUSDIKLATWASBPKP

KONSEP AUDITING
3

PUSDIKLATWASBPKP

ASAL KATA AUDIT : AUDIO, AUDIRE


FUNGSI AUDITOR : KEPERCAYAAN, KESAKSIAN,

PEMBUKTIAN

PUSDIKLATWASBPKP

KONSEPSI AUDIT :

AUDITOR HARUS :
A.
B.
C.
D.

INDEPENDEN
CERMAT,TELITI DAN HATI HATI ( KOMPETEN )
MENGGUNAKAN BUKTI YANG HANDAL DAN DAPAT
DIPERCAYA
MENYAJIKAN LAPORAN SECARA WAJAR

PUSDIKLATWASBPKP

PUSDIKLATWASBPKP

PUSDIKLATWASBPKP

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

TUJUAN AUDIT
9. SELEKTIF,KRITIS,ANALITIS
KONDISI
10. MENDAPATKAN DAN
MENGEVALU ASI BUKTI
KRITERIA
BUKTI
EK,EF DAN EFF (3E)
11. MEMBERIKAN PENDAPAT
ENTITAS
ATAU SIMPULAN DAN
KOMPETEN
REKOMENDASI
INDEPENDEN
*) KONSEP TAMBAHAN
BUKTI AUDIT

PUSDIKLATWASBPKP

PUSDIKLATWASBPKP

KEGIATAN ANGGARAN REALISASI


1.KEPEG
874.000
700.000
2.BARANG 15.000.000 10.000.000
3.PERJ DIN
350.000
300.000
JUMLAH

16.224.000

10.950.000

(DARI KEUANGANLAH SEMUA KEGIATAN BERAWAL DAN BERAKHIR.

DENGAN UANGLAH SEMUA KEGIATAN DINILAI )

10

PUSDIKLATWASBPKP

1.

APAKAH ANGKA ANGKA YANG DISAJIKAN


DALAM INFORMASI KUANTITATIF TERSEBUT WAJAR
ATAU TIDAK ?
KRITERIANYA ? PABU
( AUDIT KEUANGAN --1 K )

11

PUSDIKLATWASBPKP

2.

APAKAH KEGIATAN YANG DIPERTANGGUNG


JAWABKAN DALAM INFORMASI KUANTITATIF
TERSEBUT DILAKSANAKAN SESUAI DENGAN
PERATURAN PERUNDANG UNDANGAN YANG
BERLAKU ?
KRITERIANYA ?

PER UU

( AUDIT KETAATAN ---------------------- AUDIT 2 K )

12

PUSDIKLATWASBPKP

3.

APAKAH KEGIATAN YANG DIPERTANGGUNG


JAWABKAN DALAM INFORMASI KUANTITATIF
TERSEBUT TELAH DILAKSANAKAN DENGAN
EKONOMIS, EFISIEN DAN EFEKTIF ATAU TIDAK ?
KRITERIANYA------- EK, EF, EFF

(Audit Operasional--- Audit 3 E )

13

PUSDIKLATWASBPKP

4.

APAKAH KEGIATAN YANG DILAKUKAN DALAM


INFORMASI KUANTITATIF TERSEBUT MENGANDUNG
TINDAK PIDANA KORUPSI, KKN ATAU TIDAK ?
KRITERIANYA ? PER UU
(AUDIT KHUSUS - AUDIT TPK )

14

PUSDIKLATWASBPKP

AUDIT KEUANGAN
AUDIT KETAATAN
AUDIT OPERASIONAL
AUDIT KHUSUS

(SECARA TEORI DIBEDAKAN, DALAM PRAKTEK


BISA DIBEDAKAN BISA DIGABUNG )
AUDIT OPERASIONAL BAHKAN DAPAT
MEREKOMENDASI DIUBAHNYA PER-UU
TINGKAT PELAKSANAAN ( BUKAN UU DPR )

15

PUSDIKLATWASBPKP

PEMERIKSAAN

KEUANGAN

PEMERIKSAAN

KINERJA

PEMERIKSAAN

DENGAN
TUJUAN TERTENTU
16

PUSDIKLATWASBPKP

Pemahaman Audit Proses atas PBJ

17

PUSDIKLATWASBPKP

Lingkup Audit PBJ

Kegiatan pengadaan barang/jasa yang dilaksanakan di


lingkungan Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah yaitu
Satuan Kerja Pusat/Daerah, Kantor, Dinas, Unit Pelaksana
Teknis Pusat/Daerah, BI/BHMN/BUMN/BUMD dan Badan
Usaha Lainnya, dengan aspek audit mencakup:
Perencanaan
Keuangan
Ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan
Kewajaran harga
Ketepatan kuantitas
Ketepatan kualitas
Ketepatan waktu pelaksanaan kegiatan
Pemanfaatan hasil pelaksanaan kegiatan
18

PUSDIKLATWASBPKP

Metodologi Audit PBJ


Audit pengadaan barang/jasa pemerintah dilakukan
dengan metodologi:
Desk audit, yaitu penelaahan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku sebagai acuan
atas audit yang dilakukan terhadap berbagai dokumen
yang berkaitan dengan pengadaan barang/jasa, serta
mengidentifikasikan kelemahan dalam sistem dan
prosedur pengadaan barang/jasa.
Field audit, yaitu pemeriksaan lapangan yang
diutamakan untuk pengecekan langsung atas
kebenaran jumlah, mutu dan penempatan, ketepatan
waktu penyerahan dan pemanfaatan barang/jasa,
antara lain melalui observasi/pengamatan,
pengecekan/pemeriksaan fisik, dan permintaan
keterangan.
19

PUSDIKLATWASBPKP

Metodologi ..cont

Benchmarking, yaitu pembandingan harga


kontrak dengan harga pasar yang wajar atau
pedoman harga satuan yang telah ditetapkan
oleh Instansi Teknis, Pemerintah Daerah,
BI/BHMN/BUMN/ BUMD/Badan Usaha Lainnya.
Penggunaan tenaga ahli dapat dilakukan untuk
menilai kewajaran kualitas barang/jasa.
Audit investigatif, dilakukan bilamana dalam
penggunaan metode diantara butir 1 sampai
dengan 4 ditemukan penyimpangan yang
berindikasi Tindak Pidana Korupsi (TPK).
20

PUSDIKLATWASBPKP

Tujuan Audit

Meyakinkan bahwa pengadaan barang/jasa dilakukan sesuai


dengan kebutuhan, baik segi jumlah, kualitas dan waktu
Meyakinkan bahwa prosedur pengadaan barang/jasa yang
digariskan dalam Pedoman Pelaksanaan Pengadaan
Barang/Jasa telah dipenuhi.
Meyakinkan bahwa kuantitas, kualitas dan harga barang/jasa
yang diperoleh melalui proses pengadaan telah sesuai dengan
ketentuan dalam kontrak serta diserahterimakan tepat waktu.
Meyakinkan bahwa barang yang diperoleh telah ditempatkan
di lokasi yang tepat, dipertanggung jawabkan dengan benar,
dan dimanfaatkan sesuai tujuan penggunaannya
Meyakinkan bahwa jasa yang diperoleh telah dimanfaatkan
sesuai tujuan
Mengidentifikasi penyimpangan dalam kegiatan pengadaan
barang/jasa
Mengidentifikasi kelemahan sistem pengendalian intern atas
pengadaan barang/jasa guna penyempurnaan sistem tersebut.

21

PUSDIKLATWASBPKP

Tujuan Audit Khusus


Membuktikan keberadaan serta kebenaran modus
penyimpangan yang sering dijumpai dalam audit-audit
sebelumnya atau yang mungkin terjadi, antara lain:
x Pengadaan barang/jasa fiktif,
x Harga pengadaan barang/jasa di mark-up,
x Pajak/PNBP sehubungan dengan pengadaan
barang/jasa tidak dipungut dan atau tidak disetorkan,
x Kuantitas/volume hasil pengadaan barang/jasa
dikurangi,
x Kualitas hasil pengadaan barang/jasa direndahkan,
x Keterlambatan penyelesaiaan pekerjaan pengadaan
barang/jasa,
x Hasil pengadaan barang/jasa tidak bermanfaat/tidak
dimanfaatkan (misalnya berlebihan, tidak sesuai
kebutuhan, mutu rendah, rusak),
x Pelanggaran ketentuan/peraturan pengadaan
barang/jasa yang berindikasi praktik KKN.

22

PUSDIKLATWASBPKP

Audit Program

Audit Program diarahkan untuk menguji aspek-aspek


pelaksanaan pengadaan barang/jasa, antara lain :
Perencanaan
Ketaatan prosedur pelaksanaan pengadaan barang/jasa
pada peraturan perundang-undangan yang berlaku
Kewajaran Harga
Ketepatan Kuantitas
Ketepatan Kualitas
Ketepatan Waktu
Pemanfaatan
Indikasi Tindak Pidana Korupsi

23

PUSDIKLATWASBPKP

Manajemen
Projek

24

PUSDIKLATWASBPKP

Kekeliruan dalam audit PBJP


THA bersifat kasuistik dan berskala mikro
Sampling statistik tidak pernah diaplikasikan
THA dianggap bernilai apabila ada rekomendasi setor ke kas negara
THA tidak pernah menyentuh aspek
perencanaan PBJ

Akibatnya: Sasaran Audit untuk


menilai 3E tidak tercapai
25

PUSDIKLATWASBPKP

Pengelolaan projek
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

Perencanaan kebutuhan dan penganggaran;


Pengadaan
Penerimaan, penyimpanan dan penyaluran;
Penggunaan
Penatausahaan;
Pemanfaatan;
Pengamanan dan pemeliharaan;
Penilaian;
Penghapusan;
Pemindahtanganan;
Pembinaan, pengawasan dan pengendalian;
Pembiayaan; dan
tuntutan ganti rugi.
26

PUSDIKLATWASBPKP

Perencanaan kebutuhan dan


penganggaran
Penetapan Sasaran (outcome) :
a. Siapa yang menggunakan/memanfaatkan
b. Apa dan berapa kebutuhannya
Kedua langkah tsb harus berdasarkan
feasibility study (FS).
Reviu Kegiatan :
Kegiatan biasanya ditetapkan berdasarkan
perencanaan secara makro dari atas ke bawah
(top-down). Hasil FS merupakan umpan balik
(bottom-up) untuk mereviu kegiatan tsb.
Tentukan Anggaran (input) berdasarkan ASB atau harga
standar yang ada.

Konsep ANGGARAN BERBASIS KINERJA

27

PUSDIKLATWASBPKP

Perencanaan kebutuhan dan


penganggaran
(1)Perencanaan kebutuhan barang/jasa disusun dalam
rencana kerja dan anggaran satuan kerja setelah
memperhatikan ketersediaan barang/ aset yang ada.
(2)Perencanaan kebutuhan pemeliharaan barang/aset
disusun dalam Rencana Kerja dan Anggaran Satuan
Kerja dengan memperhatikan data barang yang ada
dalam pemakaian.
(3)Perencanaan kebutuhan dan pemeliharaan barang/aset
berpedoman pada standarisasi departemen teknis dan
SBU/K yang ada
(4)Rencana Kebutuhan Barang/Aset dan Rencana
Kebutuhan Pemeliharaan Barang/Aset sebagai dasar
penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran (RKA)
masing-masing satuan kerja/kementerian/lembaga 28

PUSDIKLATWASBPKP

Perencanaan kebutuhan dan


penganggaran
Pengelola bersama pengguna membahas usul Rencana Kebutuhan
Barang/Aset beserta Pemeliharaannya masing-masing satker (K/L)
tersebut dengan memperhatikan data barang pada pengguna
dan/atau pengelola untuk ditetapkan sebagai Rencana Kebutuhan
Barang/Aset dan Rencana Kebutuhan Pemeliharaan Barang/Aset
K/L.
(1) Setelah APBN ditetapkan, pembantu pengelola menyusun Daftar
Kebutuhan Barang/Aset K/L dan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan
Barang /Aset K/L, sebagai dasar pelaksanaan pengadaan dan
pemeliharaan barang /jasa pemerintah
(2) Daftar Kebutuhan Barang K/L dan Daftar Kebutuhan Pemeliharaan
Barang K/L), ditetapkan dalam bentuk DIPA
Kepala Biro/Bagian Perlengkapan/Umum/Unit pengelola barang
milik K/L sesuai tugas dan fungsinya duduk sebagai Tim
Pemerintah dalam penyusunan Rencana Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara
29

PUSDIKLATWASBPKP

Pengadaan
Dasar hukum: Keppres No. 80/2003 beserta
perubahannya
Efisien

p
i
s
n
i
r
P ar
d as

Efektif
Bersaing
Transparan
Adil/tidak
diskriminatif
Bertanggungjawab

sasaran audit pbj


30

PUSDIKLATWASBPKP

JP/JL/PB
PIHAK III
NON PEG NEG
PROFIT
KOMPETEN
KONTRAK/ SPK

MODAL
PERALATAN
PENGALAMAN
PERSONIL

JK

PBJ
SWA
KELOLA
D3S / KOMPETEN
PEG.NEG
NON PROFIT
MOU / KSO

TENAGA AHLI
PENGALAMAN
METODE KERJA

LU

PASCA / > 1 M
P RA -Q KN+KP

LT

P RA-Q

Sd. 1 M
KP/KN

PL

P RA-Q

PPR

TL

P RA-Q

PPR

SU

P RA-Q

ST

P RA-Q

>200jt
KN+KP
<200jt
KP/KN

SL

P RA-Q

PPR

TL

PRA-Q

PPR

ISNT.LAIN

KEBUT
BAHAN
/ALAT
PAKAI
LELANG

PA
NI
TI
A

P EN. HIBAH /
LSM

KEBUT
BAHAN
/ALAT

YBS

SENDIRI

1S
2S
2T

1S

KON
SISTEM: TRA

LS
.GUGUR
HS
.NILAI
.UMUR= GA
EK
TJ

SISTEM:

2S
2T

1S

.KUAL
.KUAL+
BIAYA
.PAGU A
.BIATER
.T L

LS
P%

JENIS PEK.SWAKELOLA:
PENINGKATAN S D M
PENIELITIAN, SURVEY, DEMPLOT,
PENYUSUNAN PEDOMAN/PERATURAN
WORKSHOP, LOKAKARYA DLL
RAHASIA INSTANSI
PEK.TDK DIMINATI PIHAK III

31

PUSDIKLATWASBPKP

TUJUAN AUDIT: UNTUK MENILAI

Perencanaan Pengadaan.
Prosedur Pelaksanaan Pemilihan Penyedia
Kontrak Pengadaan
Kewajaran Harga.
Kebenaran Kuantitas (Volume).
Kebenaran Kualitas (Mutu).
Jangka Waktu Pelaksanaan.
Pelaksanaan Pengadaan Jasa Konsultasi
Pemanfaatan Hasil Pengadaan

Identifikasi Indikasi KKN

32

PUSDIKLATWASBPKP

PELAKSANAAN PEMERIKSAAN
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI DAN BARANG.

1. Perencanaan Pengadaan Barang / Jasa


Tujuan

Menilai kesesuaian pedoman dengan KEPRES 80/ 2003


Meyakini pengadaan barang jasa sesuai kebutuhan
Menilai kualifikasi pengguna / penyedia
Langkah Kerja
1) Pedoman pengadaan barang / jasa
Bila ada pedoman teliti dan telaah
Kesesuaian dengan kepres 80/ 2003
Penggunaan produksi dalam negeri
Peningkatan peran serta usaha kecil/ koperasi
Penyederhanaan prosedur
Peningkatan pajak
Peningkatan profesionalisme
Peran serta usaha nasional

33

PUSDIKLATWASBPKP

2)

3)

Pengadaan barang . Jasa sesuai kebutuhan.


Teliti:
Ada/ tidaknya permintaan calon pemakai
Ada/ tidaknya studi kelayakan tentang tujuan, kuantitas,
kualitas, waktu
Pengguna dan panitia pengadaan
Teliti :
Ada/ tidaknya perangkapan dan kepentingan berlawanan
Sertifikat keahlian
Curiculum vitae
Otoritas

4) Pembiyaan dan jadwal pelaksanaan


Teliti:
Biaya pengadaan tersedia dalam DIPA
Alokasi Waktu
ABT
34

PUSDIKLATWASBPKP

2. Prosedur Pelaksanaan Pengadaan Barang/


Jasa
1)

Tujuan

Menilai kesesuaian pedoan denga KEPRES 80/ 2003

Meyakini pengadaan B/ J sesuai kebutuhan

Menilai kualifikasi pengguna / penyedia

35

PUSDIKLATWASBPKP

2)

Langkah Kerja

Teliti :

Metode pemilihan penyedia barang/ jasa tepat

Kelengkapan dokumen

Kelengkapan dokumen pelaku alifikasi : lingkup pekerjaan,


persyaratan Persyaratan persediaan dalam pengawasan pengadilan,
pemenuhan pajak, tidak masuk daftar hitam tata cara penilaian

Dokumen pemilihan peserta lengkap

Proses kualifikasi sesuai ketentuan

Ketepatan metode evaluasi

Proses pemilihan penyedia sesuai ketentuan : daftar hadir yang lulus


pra kualifikasi, analisis harga penawaran : tidak ada kepentingan
berlawanan pengumuman penetapan pemenang, jaminan
pelaksanaan.
36

PUSDIKLATWASBPKP

Panitia Pelelangan.
a.

b.

Tujuan Pemeriksaan.
Untuk meyakinkan bahwa panitia pelelangan telah dibentuk
secara benar.
Prosedur Pemeriksaan.
Lakukan Pengujian :
Ketua dan anggota apakah memenuhi kualifikasi integritas
disiplin tanggung jawab, memahami pekerjaan yang
dilelangkan, paham dan menguasai isi dokumen dan
sebagainya.
Jumlah panitia gasal, terdiri dari unsur perencana
pengelola keuangan, pemgelola barang, ahli pengadaan,
dan ahli hukum kontrak
Uraian tugas panitia sesuai dengan petunjuk pelaksanaan.
37

PUSDIKLATWASBPKP

Dokumen Pelelangan.
a. Tujuan Pemeriksaan.
Untuk meyakinkan bahwa dokumen lelang yang menjadi dasar
pelelangan, eveluasi dan pembuatan kontrak, dipersiapkan secara
cermat, lengkap, terinci sesuai ketentuan.
b. Prosedur Pemeriksaan.
Lakukan pengujian :
1. Dokumen lelang yang disipakan apakah telah lengkap dan sesuai

ketentuan antara lain undangan, pedoman prakualifikasi dan pasca


kualifikasi instruksi kepada peserta, syarat umum kontrak, syarat
khusus, daftar kuantitas dan harga, spesifikasi teknis gambar,
jaminan, bentuk surat penawaran dan kontrak.

38

PUSDIKLATWASBPKP

2. Dokumen pengadaan apakah telah menginformasikan pekerjaan


yang ditawarkan dan persyaratannya termasuk penggunaan
bahan hasil produksi dalam negri dengan preferensi harga 15%,
gambar spesifikasi umum dan teknis, dan eskalasi harga.
3.

Persyaratan peserta pelelangan dalam dokumen lelang apakah


sesuai ketentuan antara lain: memenuhi kualifikasi dan
klasifikasi, memiliki kemampuan sumber daya yang sesuai
dokumen prakualifikasi, tidak dalam pengawasan pengadilan,
menyerahkan jaminan pelaksanaan, NPWP dan sertifikasi
penyedia barang atau jasa (kecuali LSM).

4. Dalam dokumen apakah diatur cara penawaran yaitu sistem satu


sampul, dua sampul atau dua tahap.
5.

Dalam dokumen pengadaan apakah telah ditetapkan tata


cara evaluasi yang lengkap dan jelas selama umur ekonomis.

39

PUSDIKLATWASBPKP

Evaluasi Penawaran dan Penetapan Calon Pemenang.


a.

Tujuan Pemeriksaan.
Untuk meyakinkan bahwa evaluasi penawaran dan penetapan calon
pemenang lelang telah dilaksanakan secara obyektif dan dapat
dipertanggungjawabkan.

b.

Prosedur Pemeriksaan
Lakukan pengujian :
1. Evaluasi penawaran apakah dilakukan berdasarkan kriteria
yang ditetapkan yaitu evaluasi administrasi, evaluasi teknis
dan evaluasi harga secara benar tidak terjadi penambahan
atau pengurangan.

40

PUSDIKLATWASBPKP

2. Dalam sistem gugur, bila evaluasi teknis hanya terhadap peserta


yang dinyatakan lulus evaluasi administrasi, apakah peserta yang
lulus tersebut telah memenuhi persyaratan administrasinya.
Sedangkan pada evaluasi harga apakah hanya dilakukan terhadap
peserta yang lulus evaluasi teknis dan evaluasi administrasi.
Dalam penentuan pemenang apakah telah diperhitungkan
preferensi harga atas penggunaan produksi dalam negeri,
pengusaha kecil, koperasi dan masyarakat setempat.
3.

Apakah telah dilakukan klarifikasi terhadap hal-hal yang kurang


meyakinkan atau yang masih memerlukan penjelasan sehingga
tidak terjadi perbedaan penafsiran.

41

PUSDIKLATWASBPKP

4. Hasil pelelangan apakah telah dibuat berita acara hasil


pelelangan (BAHP) oleh panitia yang ditanda tangani oleh
ketua, dari sekurang-kurangnya dua pertiga dari jumlah
anggota panitia.
5. Dalam BAHP apakah dicantumkan pelelangan ulang bila
tidak ada penawaran yang memenuhi syarat dan bila
peserta yang memenuhi syarat kurang dari 3 (tiga) apakah
tetap diusulkan sebagai calon pemenang.
6. Panitia lelang apakah telah mengusulkan 3 (tiga) peserta
yang menguntungkan dalam arti penawaran secara teknis
dan harga dapat dipertanggung jawabkan, merupakan
penawar terendah dan telah menggunakan semaksimal
mungkin hasil produksi dalam negeri.
7. Penetapan pemenang tidak melebihi 7 hari kerja setelah
pembukaan sampul kedua (untuk sistem dua sampul dan
dua tahap).
8. Pengumuman pemenang lelang apakah telah sesuai
ketentuan yaitu dua hari kerja setelah diterimanya
persetujuan dari pejabat yang berwenang.
42

PUSDIKLATWASBPKP

9.

Bila ada keberatan atau sanggahan dari peserta apakah


dilakukan konfirmasi dengan peserta yang mengajukan
sanggahan.

10. Penerbitan surat keputusan penetapan penyedia barang atau


jasa apakah dilakukan setelah tidak ada sanggahan atau
sanggahan telah diselesaikan.
11. Apakah sebelum ditanda tangani kontrak telah diserahkan
surat jaminan pelaksanaan.
12. Bila lelangan dinyatakan gagal apakah dilakukan lelang ulang
dan lelang ulang hanya dilakukan satu kali.

43

PUSDIKLATWASBPKP

3.Kewajaran Harga.
a.

b.

Tujuan Pemeriksaan.
Untuk memperoleh keyakinan bahwa harga kontrak telah
memenuhi syarat paling menguntungkan dan dapat
dipertanggungjawabkan
Prosedur Pemeriksaan.
Lakukan Pengujian :
1.
Apakah HPS disusun berdasarkan harga yang ditetapkan
instansi resmi atau harga yang berlaku di lokasi.
2. Apakah nilai penawaran > HPS jika ya dianalisis item yang
harganya lebih besar dari HPS
3. Bandingkan item pekerjaan tersebut dengan harga pabrikan,
harga menurut brosur dan harga sejenis
4. Harga penawaran pemenang < 80% HPS analisis kewajarannya
dan apa dasar pertimbangannya
5. Bandingkan nilai total dan harga per item pemenang dengan
penawaran peserta lain
6. Konfirmasi harga dari supplierterdekat yang menjual barang
yang sama
44

PUSDIKLATWASBPKP

Pekerjaan Tambah Kurang.


a.

b.

Tujuan Pemeriksaan.
Untuk meyakinkan kebenaran alasan dilakukannya pekerjaan tambah
/ kurang dan kewajaran tambahan/pengurangan
Harga akibat pekerjaan tambah / kurang.
Prosedur Pemeriksaan.
Lakukan pengujian :
1.
Cek apakah kontrak mengijinkan pekerjaan tambah/ kurang
2. Analisis sebab adanya pekerjaan tambah / kurang
3. Uji harga yang digunakan
4. Cek-pay item yang belum ada harga satuannya. Apakah harga
satuan yang ditetapkan telah dilakukan negosiasi maksimal (misal
dengan menggunakan harga terendah antara ECE / OCE dengan
kontrak)
5. Apakah pekerjaan tambah/kurang berakibat perpanjangan waktu
penyelesaian dan apa pengarunhnya terhadap pekerjaan lain
terutama unit price yang dpat dieskalasi
6. Cek fisik kebenaran pekerjaan tambah / kurang
45

PUSDIKLATWASBPKP

4. Kuantitas / Volume Pekerjaan Pengadaan Barang.


a.
b.

Tujuan Pemeriksaan.
Untuk meyakinkan bahwa kuantitas / volume yang dikerjakan
dan dibayarkan benar-benar sesuai dengan ketentuan kontrak.
Teknik Pemeriksaan.
Lakukan pengujian :
1.
Uji efektifitas mekanisme pengawasan atas volume pekerjaan
2. Bagian pekerjaan yang disubkontrakan
3. Opname / Inventarisasi fisik
4. Hitung nilai pekerjaan yang kurang
5. Uji sanksi terhadap adanya wanprestasi
6. Uji pembayaran uang muka (30+20%)
7. Uji penyerahan pekerjaan apakah telah selesai 100%
8. Uji pelaksanaan masa pemeliharaan
9. Cek asset yang menjadi hak pengguna jasa

46

PUSDIKLATWASBPKP

5. Kualitas / Mutu Pekerjaan / Barang.


1)

Tujuan
Meyakinkan kualitas pengadaan sesuai kontrak

2)

Langkah kerja

Analisis dokumen kontrak

Teliti BA penyelesaian dan dokumen pendukungnya

Uji kualitas bandingkan dengan kontrak

Konfirmasi dengan pemakai

Hitung nilai perbedaan kualitas

Uji certificate of original

Dapatkan dan uji BA kelaiakan (bila diperjanjikan)

47

PUSDIKLATWASBPKP

6. Jangka Waktu Pelaksanaan.


a.

b.

Tujuan Pemeriksaan.
Untuk meyakinkan mengenai ketepatan pelaksanaan pekerjaan /
penyerahan barang sesuai dengan jadwal kontrak dan
amandemennya.
Prosedur Pemeriksaan.
Lakukan Pengujian :
1.
Bandingkan jangka waktu pelaksanaan pekerjaan menurut
kontrak addendumnya dengan realisasinya. Analisis sebab
keterlambatan dan hitung sanksi bila keterlambatan tersebut
kesalahan / ketidak mampuan konsultan.
2. Analisis sebab dan kewajaran dilakukannya perpanjangan
3. Apakah sanksi dipenuhi konsultan

48

PUSDIKLATWASBPKP

7. Penggunaan Produksi Dalam Negeri.


a.

b.

Tujuan Pemeriksaan.
Untuk menilai tentang :

Ketaatan pelaksanaan.

Ketepatan perhitungan kandungan lokal

Efektivitas pelaksanaan
Prosedur Pemeriksaan.
Lakukan Pengujian :
1. Dalam kontrak apakah telah dicantumkan penggunaan produk
dalam negeri.
2. Produk luar negeri yang dicantumkan pada kontrak apakah
telah didukung analisis yang menyatakan tidak dapat diganti
atau disubtitusikan dengan produk dalam negeri yang sejenis.

49

PUSDIKLATWASBPKP

3.

Penggunaan produk dalam negeri apakah telah diperhitungkan


prefrensi harga-harga maksimal 15% dari nilai penawaran barang
impor (tidak termasuk bea masuk)
4. Kontrak yang dibiayai dana dalam negeri apakah kontraktor
utama berasal dari kontraktor nasional, harga dalam kontrak
mempunyai kandungan lokal paling besar dibanding dari calon
pemenang yang lain, apakah tenaga asing digunakan sesuai
kebutuhan karena tenaga lokal belum memenuhi standar dan
apakah produk dalam negeri telah menggunakan Standar
Nasional Indonesia (SNI) yang ditetapkan oleh pejabat yang
berwenang.
5. Untuk kontrak yang dibiayai dana bantuan luar negeri apakah
SNI telah digunakan dalam persetujuan pengadaan barang atau
jasa dan apakah naskah pinjaman luar negeri sudah mengatur hal
tersebut.
6. Harga untuk barang atau produksi dalam negeri apakah telah
diberikan preferensi 15% diatas eks-impor dan apakah besarnya
kandungan lokal telah ditetapkan dalam kontrak.
50

PUSDIKLATWASBPKP

8. Pemeriksaan Pengadaan Jasa Konsultansi.


1) Prosedur Pelaksanaan Jasa Konsultasi
a. Tujuan
Meyakini kepatuhan terhadap ketentuan
b. Langkah Kerja
Teliti :
Jasa konsultasi harus dilaksanakan pihak ke III
Dilengkapi KAK, penjelasan dan kriteria
evaluasi telah diserahkan ke peserta
Apakah hasil evaluasi sesuai kriteria
Tenaga ahli sesuai kualifikasi
Ada negosiasi sebelu penetapan pemenang
Biaya langsung non personil tidak lebih 40%
total biaya
Telaah hasil kerja tim evaluasi

51

PUSDIKLATWASBPKP

2) Harga Kontrak
a. Tujuan
Menilai kewajaran harga
b. Langka Kerja
Uji :
CV tenaga konsultan
Billing rate
Biaya personil dengan TOR
Biaya barang yang ada sesuai dengan KEPRES 80/ 2003
Daftar hadir personil
Proyek lain yang bersamaan
Realisasi pembayaran sesuai prestasi
Penggantian tenaga

52

PUSDIKLATWASBPKP

9. Pemanfaatan Hasil
Tujuan
Meyakini pengadaan sesuai kebutuhan
Langkah Kerja :
Tinjau lapangan menguji pemanfaatan
Uji pengadaan konstruksi
Uji fisik barang
Uji pemakaian : wawancara dengan pemakai
Teliti pencatatan dan dokumen pendukungnya
Teliti kemungkinan desain ulang
Teliti pengadaan yang tidak dimanfaatkan atau dianfaatkan pihak lain

53

PUSDIKLATWASBPKP

10. Identifikasi Praktek KKN


1.

Tujuan
Identifikasi praktek KKN
2.
Langkah Kerja
1) Pengadaan seharusnya lelang, dilakukan penunjukan langsung
Teliti kriteria pekerjaan dengan penunjukan langsung
2) Lelang Kolusif
Teliti :
Adanya format penawaran seragam
Adanya paket-paket penawaran yang pemenangnya merata
Ada perbedaan harga penawaran dengan interval merata
diantara penawar
Penawar dalam kendali manajemen sama
Bank garansi dikeluarkan penjamin sama dengan asset sama
3) Spek tidak sesuai kontrak
Uji mendadak fisik
Pelajari dokumen : laporan pemeriksaan
54

PUSDIKLATWASBPKP

4)
5)
6)
7)
8)

9)

Spek mengarah satu merek

Spek yang ditetapkan hanya ada pada barang tertentu


Spek yang ditetapkan tidak ada kaitannya dengan kebutuhan
Pengadaan fiktif

Review dokumen tagihan rekanan yang mendapat beberapa


pekerjaaan sejenis
Pembayaran ganda

Teliti lampiran dokumen pembayaran


Tagihan palsu

Bandingkan tagihan dengan dokumen dan kaitkan dengan fisik


pekerjaan/ barang
Rekayasa pekerjaan tambah

Teliti adanya volume item pekerjaan tertentu dalam bill of quantity


yang ditetapkan yang tidak sesuai seharusnya

Penawaran item pekerjaan yang volume rendah lebih tinggi dan


sebaliknya

Teliti addendum pekerjaan tambah/ kurang dengan menambah


pekerjaan yang harganya tinggi
Kontraktor fiktif

Uji adanya pekerjaan yang dilaksanakan sendiri oleh pengguna


barang

Uji keberadaan kontraktor dengan kunjungan lapangan atau


konfirmasi langsung
55

PUSDIKLATWASBPKP

Penanganan Audit Berindikasi KKN


WHAT

WHO

COMPLAINT/
RED FLAGS

WHERE

WHEN

IDENTIFIKASI

EVALUASI

WHY

HOW

ANALISA

INFORMASI
TAMBAHAN

Ada
indikasi
Tidak ada
indikasi

STOP

Audit Investigatif

56

You might also like