You are on page 1of 26

PENATAAN OBAT

di APOTEK

PENATAAN OBAT di APOTEK


PENATAAN OBAT KERAS / OBAT RESEP
PENATAAN OBAT BEBAS / OTC

PENATAAN OBAT KERAS / OBAT RESEP


Obat golongan Keras, disimpan di ruang peracikan atau di dalam
apotek, dikelompokkan :
obat bentuk padat (tablet, kaplet, kapsul, pil)
obat bentuk semi padat (salep, cream)
obat cairan (sirup)
obat injeksi (vial, ampul, infus)
lemari pendingin (vaccin, suppositoria, ovula)
Obat golongan narkotika, disimpan di ruang peracikan, di lemari
khusus narkotika
Obat golongan psikotropika, disimpan di ruang peracikan, di
lemari khusus terpisah dengan sediaan farmasi yang lain

Contoh desain rak obat resep/obat keras

Contoh desain rak obat resep/obat keras


(cont.....

Contoh desain rak obat resep/obat keras


(cont.....

PENATAAN OBAT BEBAS / OTC


Penataan barang di apotek ini dipisahkan antara obat dan alat
kesehatan. Penataan obat dibagi lagi berdasarkan beberapa
kategori seperti tujuan penggunaan (obat luar dan obat dalam),
bentuk sediaan (solid, liquid, semi solid) serta usia pasien (dewasa
dan anak). Penataannya menggunakan sistem FEFO (First Expire
First Out).

Contoh Desain Rak dan Etalase


OTC

Rak dan Etalase OTC Tampak Atas

Rak dan
Etalase OTC
Tampak Atas

Keterangan :
Rak B1 adalah rak penyimpanan obat dalam berbentuk solid baik
dewasa maupun anak
Rak B2 digunakan untuk menyimpan obat OTC berbentuk cair untuk
anak
Rak B3 digunakan untuk menyimpan obat OTC berbentuk cair untuk
dewasa.
Rak B4 digunakan untuk menyimpan berbagai vitamin dan supplemen
Rak B5 digunakan untuk menyimpan obat yang ditujukan untuk
pemakaian luar berbentuk cair,
Rak B6 untuk obat luar berbentuk solid maupun semi solid.
Rak B7 digunakan untuk menyimpan berbagai macam obat tradisional.
Rak B8 adalah rak penyimpanan alat kesehatan

Medication Record

Sejarah Pasien
(terkait pengobatan)

PMR dan Checklist Konseling

Kartu Minum Obat Pasien

Interaksi Obat
Clopidogrel-Aspirin-Omeprazole

Pendahuluan
Clopidogrel

Obat antiplatelet golongan thienopyridine yang bekerja menghambat aktivasi


platelet yang diinduksi oleh adenosine diphosphate (ADP).

Suatu prodrug yang harus dimetabolisme dahulu di hati untuk menjadi


metabolit aktif
Dimediasi oleh sitokrom P450, menghasilkan efek antiplatelet pada reseptor
P2Y12 ADP

Vasodilator-stimulated phosphoprotein (VASP) memberikan nilai indeks


reaktivitas platelet pada Clopidogrel. Semakin tinggi platelet reactivity index
(PRI), maka semakin sering terjadinya thrombosis dibawah kontrol Clopidogrel

Pendahuluan
Pemberian clopidogrel tunggal atau
kombinasi dengan aspirin insidensi
trombosis arteri koroner
Kombinasi Clopidogrel + Aspirin
umum diresepkan ditambah dengan PPI
untuk mencegah pendarahan di GI
Hipotesis suatu studi PPI menurunkan
aktivitas biologik Clopidogrel karena
berkompetisi pada reseptor CYP2C19

Interaksi Clopidogrel + Aspirin


Kombinasi Clopidogrel + Aspirin risiko
terjadinya pendarahan
Pada suatu studi, rasio kejadian pendarahan
penggunaan
tunggal
Clopidogrel
dan
kombinasi Clopidogrel + Aspirin yaitu 1,1% :
7,4% dari 380 pasien.
Perlu adanya pengawasan untuk penggunaan
kombinasi Clopidogrel + Aspirin

Interaksi Clopidogrel + PPI


(Omeprazole)
Mekanisme interaksi Clopidogrel PPI masih
belum
jelas,
kemungkinan
Omeprazole
menghambat konversi Clopidogrel menjadi
metabolit aktif pada sitokrom P450 isoenzim
CYP2C19
Suatu studi dosis tinggi Omeprazole
mengurangi hampir separuh dari jumlah
metabolit aktif Clopidogrel dan menurunkan efek
antiplatelet dari Clopidogrel sebanyak 30%

Kesimpulan
Interaksi farmakokinetik antara Clopidogrel
dan Omeprazole dosis tinggi (80 mg tiap hari)
Omeprazole dapat mengurangi hampir
separuh jumlah metabolit aktif Clopidogrel
pada isoenzim CYP2C19 dan mengurangi efek
antiplatelet dari Clopidogrel sebesar 30%.

Kesimpulan
FDA US PPI hanya boleh diberikan dengan
Clopidogrel jika dianggap penting yaitu ketika risiko
pendarahan di GI lebih besar daripada risiko
kardiovaskular.
Jika PPI dianggap penting untuk diberikan, berdasarkan
kurang/lemahnya interaksi farmakokinetik dengan
isoenzim CYP2C19 terdapat pilihan lain selain
Omeprazole yaitu Lansoprazole, Pantoprazole, dan
Rabeprazole.
Dari ketiga pilihan tersebut, diketahui bahwa
Lansoprazole yang paling kecil mengurangi efek
antiplatelet dari Clopidogrel yaitu sebesar 14%.

Daftar Pustaka
Gilard, Martine MD, etc. 2008. Influence of
Omeprazole on the Antiplatelet Action of
Clopidogrel Associated With Aspirin. Journal of
the American College of Cardiology : Elsevier Inc.
Stockleys Drug Interaction 9th edition. 2010.
Pharmaceutical Press. Page 814-821.
http://www.rxlist.com/druginteractions/clopidogrel-oral-and-lansoprazole-ivinteraction.htm(diakses 28 oktober 2014 pkl.
13.00 WIB)

You might also like