LOMBOK TENGAH, MP Puluhan warga Karang Sidemen Kecamatan Batukliang Utara kemarin mendatangi kantor DPRD Lombok Tengah. Kedatangan mereka itu mendesak DPRD Lombok Tengah untuk secepatnya menutup galian C ilegal. Karena, warga menilai dampak dari galian C itu sudah mangakibatkan pertanian gagal dan jalan menjadi rusak akibat seringnya dilalui oleh kendaraan truk pengangkut galian. Kadus Karang Sidemen Bawak H Suparman Hasyim dengan tegas meminta dewan untuk menutup galian C tersebut. Karena dengan adanya aktivitas galian ini sudah meresahkan warga sekitarnya. Kalau Pemda dan dewan tidak segera sikapi persoalan itu, kami akan datang kembali dengan masa yang lebih banyak, ancamnnya. Selain itu, tidak menutup kemungkinan pihaknya bersama warga lainnya akan melakukan kekerasan terhadap para penambang. Sehingga, untuk meredam hal itu, pihaknya meminta Pemda dan dewan dengan tegas melakukan penutupan. Jangan ada permainan antara dewan dengan Pemda, sehingga sampai sekarang galian C itu tidak kunjung ditutup. Dan jangan hanya diberikan surat teguran saja. Padahal surat teguran yang diberikan ke para penambang selalu diindahkan, ujarnya. Sedangkan Kadus Karang Sidemen Atas H Rizal menuntut hal yang sama. Namun, ia mempertanyakan apa alasan Pemda belum mau menutup tempat galian itu. Padahal sudah jelas, para penambang itu sudah melanggar Perda. Mereka yang buat perda, tapi meraka tidak melaksanakannnya. Dan sudah jelas galian yang dilakukan para penambang itu sudah melanggar aturan dan UU yang ada, tuturnya. Oleh sebab itu, pihaknya minta agar Pemda segera mengambil sikap tegas untuk menutup galian tersebut. Jangan sampai, pihaknya dan warga lainnya ribut dibawah gara-gara Pemda yang tidak tegas mengambil sikap. Apa tidk malu, kalau kami akan ribut dibawah. Memang sampai saat ini kami masih bendung kemarahan warga, tapi kalau tidak ada kepastian dari Pemda, kami tidak tahu apa jadinya nanti dibawah, ujarnya. Sementara anggota DPRD Supriadi membenarkan, kalau pemilik tambang itu sudah jelas melanggar Perda yang ada tentang tata ruang daerah. Untuk itu, pihaknya minta komitmen Pemda untuk menegakkan Perda tersebut. Kami mendukung apa yang menjadi tuntutan warga. Oleh sebab itu saya minta Pemda tegakkan hukum tersebut, sehingga persoalan ini bisa secepatnya tuntas, katanya. Sementara Ketua Komisi III DPRD Loteng Humaidi, S.T meminta pemerintah daerah segera mengambil langkah tegas. Dalam menyikapi terkait masih maraknya aktifitas penambangan galian C secara ilegal. Terutama disejumlah wilayah di daerah Loteng
bagian utara. Lantaran kondisinya sudah semakin
mengkhawatirkan. Dikatakannnya, aktifitas penambangan galian C kini justru semakin marak. Dan, pelaku penambangan bukan hanya dari warga setempat juga. Tetapi juga sudah ada warga luar Loteng yang ikut menambang. Dengan kondisi yang sudah semakin parah seperti sekarang ini, maka tidak ada cara lain yang harus dilakukan pemerintah daerah dalam hal ini Bupati Loteng, yakni dengan tindakan tegas. Dengan menutup paksa lokasi galian C yang ada itu, tegasnya. Menurutnya, langkah tegas tersebut penting untuk diputuskan dan dilaksanakan sesegera mungkin. Karena kondisinya yang sudah begitu mengancam masyarakat sekitar area tambang. Pasalnya, kalau tetap dibiarkan tanpa ada tindakan tegas, maka akan semakin membahayakan. Jangan kita bertindak setelah ada korban. Lebih baik mengantisipasi sejak dini, ujar Humaidi. Ia mengaku, sangat prihatin dengan kondisi penambangan galian C ilegal yang dibiarkan beroperasi. Kendati tidak memiliki izin dari pemerintah daerah. Apalagi, lokasi-lokasi tempat keberadaan tambang galian C tersebut, termasuk zona terlarang untuk aktifitas penambangan. Jadi sudah jelas, tidak ada alasan bagi pemerintah daerah untuk tidak bertindak tegas. Karena izinnya tidak ada serta lokasinya juga zona yang terlarang untuk aktifitas penambangan galian C, imbuhnya. Kabid. ESDM Dinas PU dan ESDM Loteng, Nurhuda, pada kesempatan yang sama mengaku kalau saat ini ada tiga lokasi penambangan galian C yang masih berjalan. Yakni diwilayah Desa Pemepek, Karang Sidemen serta Desa Lantan. Terhadap para penambang dilokasi-lokasi tersebut, sebelumnya sudah diberikan peringatan sebanyak tiga kali. Dan, terakhir bersama aparat kepolisian dan anggota Dewan, dilakukan operasi gabungan. Namun sampai sejauh ini, peringatan yang diberikan tersebut tidak juga diindahkan. Terbukti para penambangan masih saja melakukan aktifitas penambangan, walaupun tahu itu ilegal. Langkah-langkah dalam rangka penertiban penambangan galian C itu sudah kita lakukan sesuai mekanisme yang ada. Dan, hasilnya juga sudah dilaporkan ke Bupati Loteng, timpalnya. Tinggal sekarang menunggu kebijakan seperti apa yang akan diambil oleh Bupati Loteng. Apakah akan menempuh jalur hukum atau dengan cara melakukan penutupan paksa. Karena memang keputusan akhirnya sekarang ada ditangan Bupati Loteng. Ia mengakui, sebelumnya terhadap para penambangan diwilayah Desa Pemepek, pihaknya sempat menempuh proses hukum. Dengan melaporkan penambang ke Polres Loteng. Namun langkah tersebut mental. Karena aturanya, tidak boleh instansi teknis yang melapor ke proses hukum. Harus dilaporkan dulu ke kepala daerah. Baru nanti kepala daerah yang mengambil sikap. Jadi kita sudah menjalankan mekanisme yang ada. Hasilnya pun sudah kita laporkan ke Bupati. Dan, sekarang kita masih menunggu sikap yang akan diambil oleh Bupati, tegasnya. |dk
Sambut Hari Guru dan HUT PGRI, Siswa SMAN 1 Prateng
Persembahkan Kado Istimewa LOMBOK TENGAH, MP Dalam rangka memperingati Hari Guru dan Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke 69 yang jatuh pada tanggal 25 November 2014, Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) SMAN 1 Praya Tengah, memberikan penghargaan khusus bagi para guru di sekolahnya. Kado istemewa yang diberikan oleh Osis SMAN 1 Prateng dan ratusan siswa lainnya, yaitu dengan mengadakan menggelar acara permintaan maaf para siswa kepada para guru, kemudian dirangkaikan dengan berbagai kegiatan seperti Gendang Beleq dan berbagai macam tarian. Bahkan, tiga siswa yang dikatagorikan nakal, saat itu diberikan kesempatan untuk mengutarakan isi hatinya selama ia menjadi siswa di SMAN 1 Prateng. Namun, situasinya terbalik, malah ketiga siswa itu terlebih awal bercucuran air mata penyesalannya. Dalam kondisi terharu, keempat sisiwa itu mengutarakan prmintaan maafnya, karena selama menjadi sisiwa mereka telah menyakiti hati gurunya. Saya minta maaf kepada semua guruku, kami berjanji kami tidak akan mengulangi perbuatan kami lagi, sehingga menyakiti perasaan guru, kata Bahtiar kelas X dihadapan semua guru dan siswa lainnya kemarin dihalaman sekolah. Ketua Osis SMAN 1 Prateng Septian Adia Putra mengatakan, acara yang dihelat oleh pihaknya itu sebagai bentuk apresiasi terhadap guru. Karena, selama ini para guru telah berusaha keras memberikan yang terbaik untuk kemajuan pendidikan terhadap semua anak didiknya. Mereka selalu melayani kami dengan tulus. Sudah sewajarnya, kami memberikan kado istemewa bagi mereka. Jasa mereka akan selalu kami kenang. Tanpa guru kami bukan siapa-siapa, paparnya. Di temui terpisah, Kepala SMAN 1 Prateng, HL Drs L Rustamaji mengatakan, bahwa acara ini murni iniasitif dari para siswa. Konsep acaranya semua dikerjakan oleh Osis. Kami hanya mensuvervisi saja. Selama positif, pihak sekolah mendukung. Acara ini sangat mempererat tali silaturahmi antar guru, pegawai administrasi dan para siswa, ungkapnya. Diterangkannya, kegiatan ini untuk menambah keharmonisan antara guru dan siswa. Melalui momen berharga ini, diharapkan para guru dan insan pendidik, benar-benar menjadi pendidik yang bertaqwa, beretika, profesional dan berwawasan luas. Kita berharap dengan peringatan Hari Guru ini, melalui beragam lomba, bisa kembali meningkatkan keprofesionalan mereka dalam mendidik. Kepada siswa sendiri, agar bisa lebih meningkatkan keteladanya pada guru yang selama ini mendidik hingga pintar, paparnya. Dengan sudah terbentuk keharmonisan antar guru dan siswa, maka sekolah ini nantinya bisa menunjukkan prestasi dan daya saing dengan sekolah lainnya. Kami harapkan keharmonisan ini bisa terjaga, sehingga apa yang menjadi mutu dan tujuan sekolah ini
bisa terwujud yakni mewujudkan anak didik yang cerdas,
beriman, bertakwa dan berbudaya, pungkasnya. |dk LOMBOK TENGAH, MP