Professional Documents
Culture Documents
Oleh :
SUJANA
4201.0111.B.036
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Mencapai Gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Oleh :
SUJANA
4201.0111.B.036
PERNYATAAN PERSETUJUAN
SKRIPSI
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dihadapan
Tim Penguji Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Cirebon
Menyetujui,
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping,
PENGESAHAN
Skripsi ini telah diperiksa dan disahkan Tim Penguji
Skripsi Program Studi Ilmu Keperawatan STIKes Cirebon
guna memenuhi sebagian syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada tanggal 1 Oktober 2012
Mengesahkan
Program Studi Ilmu Keperawatan
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Cirebon
Ketua Sidang
Anggota
PERNYATAAN
1.
2.
3.
4.
Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (diploma dan sarjana), baik dari STIKes
Cirebon maupun Perguruan Tinggi lain.
Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Tim Pembimbing.
Dalam karya tulis ini tidak terdapat atau pendapat yang telah ditulis atau
dipublikasikan arang lain kecuali secara tertulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan naskah pengarang dan di
cantumkan dalam daftar pustaka.
Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan ketidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma yang
berlaku diperguruan tinggi ini.
Materai
Rp.6000
(SUJANA)
NIM.4201.0111.B.036
Sujana
4201.0111.B.036
HUBUNGAN MOTIVASI PENDERITA DIABETES MELLITUS
DENGAN PERILAKU (MENGONTROL) KADAR GULA DARAH
DI PUSKESMAS PANONGAN KABUPATEN MAJALENGKA
TAHUN 2012
Xiii+81 halaman, 2 tabel, 8 gambar, 8 lampiran
Diabetes mellitus merupakan penyakit progresif kronis yang dapat
menimbulkan komplikasi pada berbagai organ vital. Diabetes melitus tidak bisa
disembuhkan, tetapi bisa dikurangi atau dikontrol kadar gula darahnya.
Pengontrolan kadar gula darah secara teratur harus dilakukan untuk mencegah
terjadinya komplikasi dan agar dapat hidup secara normal. Angka penderita
diabetes mellitus terus meningkat setiap tahunya, namun hanya 30% saja yang
berobat secara teratur, salah satu faktor yang mempengaruhinya adalah motivasi.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan motivasi penderita
diabetes mellitus dengan perilaku (mengontrol) kadar gula darah.
Jenis penelitian ini adalah korelasi dengan pendekatan cross sectional. Jumlah
sampel 36 orang yang diambil 25% dari populasi dimana penentuan sampelnya
dengan menggunakan teknik systematic sampling. Data diperoleh dengan
menggunakan metode dan instrumen kuesioner dan dianalisis secara statistika
menggunakan uji chi square. Dari hasil uji statistik didapatkan bahwa ada
hubungan yang bermakna antara motivasi penderita diabetes mellitus dengan
perilaku (mengontrol) kadar gula darah dengan nilai sig p (0,000).
Sehubungan dengan hasil penelitian ini, untuk meningkatkan motivasi dan
perilaku penderita diabetes mellitus dalam mengontrol kadar gula darah maka
perawat di Puskesmas Panongan dapat meningkatkan peranya sebagai edukator
dan motivator pada konseling dalam pengelolaan diabetes secara mandiri
(diabetes self management education).
Kata kunci
: Kadar Gula Darah, Perilaku, Motivasi
Daftar bacaan : 28 (2002 - 2011)
Sujana
4201.0111.B.036
THE RELATIONSHIP MOTIVATE PATIENT DIABETES MELLITUS
BEHAVIORALLY (CONTROL) BLOOD SUGAR RATE IN PUSKESMAS
PANONGAN REGENCY MAJALENGKA YEAR 2012
Xiii+81 Pages, 2 tables, 8 picture, 8 enclosure
Diabetes Mellitus represent chronic progressive disease which can generate
complication at various vital organ. Diabetes Melitus cannot be healed, but can be
lessened or controlled its blood sugar rate. Activity control rate of sugar of blood
regularly must be done to prevent the happening of complication and in order to
earn life normally. Patient diabetes mellitus number increasing every year, but
only 30% which medicinize regularly, one of factor influencing is motivation. this
Research target is to know relationship motivate patient diabetes mellitus
behaviorally (control) blood sugar rate.
This research type is correlation with approach cross sectional. Sum up
sample 36 one who is taken by 25% from population of where determination its
sample by using technique systematic sampling. Data obtained by using
instrument kuesioner and method and analysed by statistika use test chi square.
From statistical test result got by that there is relationship having a meaning
between patient diabetes mellitus motivation behaviorally (control) blood sugar
rate with value sig p ( 0,000).
Refering to this research result, to increase motivate and the patient diabetes
mellitus behavior in controlling blood sugar rate hence nurse in Puskesmas
Panongan can improve its role as edukator and motivator at conseling in
management diabetes self-supportingly (diabetes self management education).
Keyword
Reading List
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Skripsi
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN...........................................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................
iii
iv
ABSTRAK..........................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................
vii
DAFTAR ISI.......................................................................................
ix
DAFTAR TABEL...............................................................................
xi
xii
DAFTAR LAMPIRAN.......................................................................
xiii
BAB I PENDAHULUAN................................................................
1.3 Tujuan............................................................................
25
30
36
38
38
41
41
3.2 Hipotesis........................................................................
41
42
43
43
43
43
4.3.1 Populasi.......................................................................
43
4.3.2 Sampel........................................................................
44
45
46
46
48
49
51
51
53
53
5.2 Pembahasan...................................................................
55
62
6.1 Simpulan........................................................................
62
6.2 Saran..............................................................................
62
64
LAMPIRAN.......................................................................................
66
DAFTAR TABEL
Nomor
Judul Tabel
Halaman
2.1
13
5.1
55
DAFTAR GAMBAR
Nomor
Judul Gambar
Halaman
2.1
39
2.2
40
3.1
Kerangka Konsep
41
5.1
53
5.2
54
5.3
54
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor
Judul Gambar
Halaman
Lampiran 1
66
Lampiran 2
Informed consent
67
Lampiran 3
68
Lampiran 4
70
Lampiran 5
73
Lampiran 6
77
Lampiran 7
83
Lampiran 8
84
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Diabetes mellitus adalah penyakit metabolik yang berlangsung kronik
dari
penderita
diabetes
mellitus
dibutuhkan
sebuah
motivasi.
Motivasi adalah suatu konstruk yang dimulai dari adanya need atau kebutuhan
pada diri individu dalam bentuk energi aktif yang menyebabkan timbulnya
dorongan dengan intensitas tertentu yang berfungsi mengaktifkan, memberi arah,
dan membuat persisten (berulang-ulang) dari suatu perilaku untuk memenuhi
kebutuhan yang menjadi penyebab timbulnya dorongan itu sendiri(10).
1.2
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
1.3
Tujuan
2.
3.
1.4
1.5
Kegunaan Penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Etiologi
Penyebab diabetes mellitus adalah kurangnya produksi dan ketersediaan
insulin dalam tubuh yang mencukupi maka tidak dapat bekerja secara normal
atau terjadinya gangguan fungsi insulin. Insulin berperan utama dalam
mengatur kadar glukosa dalam darah, yaitu 60-120 mg/dl waktu puasa dan
dibawah 140 mg/dl pada dua jam sesudah makan (orang normal)(13).
Kekurangan Insulin disebabkan karena terjadinya kerusakan sebagian
kecil atau sebagian besar dari sel-sel beta pulau langerhans dalam kelenjar
penkreas yang berfungsi menghasilkan insulin. Ada beberapa faktor yang
menyebabkan diabetes mellitus sebagai berikut :
1) Genetik atau Faktor Keturunan
Diabetes mellitus cenderung diturunkan atau diwariskan, bukan
ditularkan. Anggota keluarga penderita diabetes mellitus memiliki
kemungkinan lebih besar terserang penyakit ini dibandingkan dengan
anggota keluarga yang tidak menderita diabetes mellitus. Para ahli
kesehatan juga menyebutkan diabetes mellitus merupakan penyakit yang
terpaut kromosom seks. Biasanya kaum laki-laki menjadi penderita
sesungguhnya, sedangkan kaum perempuan sebagai pihak yang
membawa gen untuk diwariskan kepada anak-anaknya(12).
Patofisiologi
Pengolahan bahan makanan dimulai di mulut kemudian ke lambung dan
selanjutnya ke usus. Di dalam saluran pencernaan itu makanan di pecah
menjadi bahan dasar dari makanan itu. Karbohidrat menjadi glukosa, protein
menjadi asam amino, dan lemak menjadi asam lemak. Ketiga zat makan itu
akan diserap oleh usus dan kemudian masuk ke dalam pembuluh darah dan
diedarkan keseluruh tubuh untuk dipergunakan oleh organ-organ didalam
tubuh sebagai bahan bakar.
Supaya dapat berfungsi sebagai bahan bakar, zat makanan itu harus
masuk dulu ke dalam sel supaya dapat diolah. Di dalam sel, zat makan
terutama glukosa dibakar melalui proses kimia yang rumit, yang hasil
akhirnya adalah timbulnya energi. Proses ini disebut metabolisme. Dalam
proses metabolisme itu insulin memegang peran yang sangat penting yaitu
bertugas memasukkan glukosa ke dalam sel, untuk selanjutnya dapat
dipergunakan sebagai bahan bakar. Insulin ini adalah suatu zat atau hormon
yang dikeluarkan oleh sel beta di pankreas(12).
Pada diabetes mellitus tipe 2 jumlah insulin normal, malah mungkin lebih
banyak tetapi jumlah reseptor insulin yang terdapat pada permukaan sel yang
kurang. Reseptor insulin ini dapat diibaratkan sebagai lubang kunci pintu
masuk ke dalam sel. Pada keadaan tadi lubang kuncinya yang kurang, hingga
meskipun anak kuncinya (insulin) banyak, tetapi karena lubang kuncinya
(reseptor) kurang, maka glukosa yang masuk sel akan sedikit, sehingga sel
akan kekurangan bahan bakar (glukosa) dan glukosa di dalam pembuluh
darah meningkat(12).
Efek samping insulin adalah penambahan berat badan yang mungkin
diduga karena tiga penyebab(12) :
1) Insulin diketahui memiliki efek anabolik (pembentukan tubuh).
2) Ketika kontrol terdapat glisemia yang baik mulai dicapai karena adanya
terapi insulin, sedikit gula yang hilang didalam urin.
3) Pengobatan insulin membuat orang merasa lebih baik.
salah satu atau lebih hasil pemeriksaan gula darah dengan kriteria sebagai
berikut(14):
1) Kadar gula darah sewaktu (plasma vena) lebih atau sama dengan 200
mg/dl
2) Kadar gula darah puasa (plasma vena) lebih atau sama dengan 126
mg/dl
3) Kadar glukosa plasma lebih atau sama dengan 200 mg/dl pada 2 jam
sesudah beban glukosa 75 gram pada tes toleransi glukosa oral
(TTGO).
Bukan DM
< 100
< 90
Belum Pasti DM
110-199
90-199
DM
> 200
> 200
< 110
< 90
110-125
90-109
> 126
> 110
Sumber : (14)
4) Kegemukan
5) Pola makan yang salah
6) Minum obat yang dapat menaikkan kadar glukosa darah
7) Stres
4. Gejala diabetes mellitus
Gejala dan tanda diabetes mellitus dapat dikelompokkan menjadi
gejala akut dan kronik, yaitu(13):
1) Gejala akut
Gejala diabetes mellitus dari penderita satu dengan lainnya tidak
selalu sama. Gejala tersebut dibawah ini adalah gejala yang pada
umumnya timbul dengan tidak mengurangi kemungkinan adanya
variasi gejala yang lain, bahkan ada penderita diabetes mellitus yang
tidak menunjukkan apapun sampai pada saat tertentu.
Pada permulaan gejala yang timbul sering disebut 3P yaitu
polifagia (banyak makan), polidipsi (banyak minum) dan poliuria
(sering kencing). Dalam fase ini biasanya penderita menujukkan berat
badan yang terus bertambah (gemuk) karena pada saat ini jumlah
insulin masih mencukupi.
2) Gejala kronik
Penderita diabetes mellitus tidak menunjukkan gejala akut
(mendadak) tapi penderita menunjukkan gejala sesudah beberapa
bulan atau beberapa tahun mengidap penyakit diabetes mellitus.
Gejala kronik yang sering timbul antara lain kesemutan, kulit terasa
panas, tebal dikulit, kram, mudah mengantuk, pada wanita akan gatal
disekitar kemaluan, kemampuan seksual menurun dan bisa impoten
sedangkan untuk ibu hamil sering mengalami keguguran atau
kematian janin dalam kandungan dengan bayi berat lahir lebih
dari 4 kg.
5. Komplikasai diabetes mellitus
Komplikasi diabetes mellitus dapat muncul secara akut maupun
kronik, yaitu timbul beberapa bulan atau beberapa tahun setelah
mengidap penyakit diabetes mellitus(13).
Komplikasi akut yang sering timbul adalah hipoglikemia dan koma
diabetik. Hipoglikemia adalah gejala yang timbul akibat tubuh
kekurangan glukosa, dengan tanda-tanda : rasa lapar, gemetar, keringat
dingin, pusing. Berlawanan dengan koma hipoglikemik, koma diabetik
ini timbul karena kadar gula darah dalam tubuh semakin tinggi, dan
biasanya lebih dari 600 mg/dl. Gejala koma diabetik adalah nafsu makan
menurun, banyak minum, banyak kencing, mual dan
muntah, napas
menjadi cepat dan berbau aseton, sering disertai panas karena terjadi
infeksi(13).
Komplikasi kronik yang sering timbul adalah bila penderita lengah,
komplikasi diabetes mellitus dapat menyerang seluruh alat tubuh, mulai
rambut sampai ujung kaki termasuk semua alat tubuh di dalamnya.
Sebaliknya, komplikasi tersebut tidak akan muncul jika perawatan
diabetes mellitus dilaksanakan dengan tertib dan teratur(13).
5) S (Sigaret)
Hindari atau berhenti merokok
6) H (Hipertensi)
Cegahlah konsumsi garam yang berlebihan
7) I (Inaktifitas)
Lakukan olahraga teratur setiap hari untuk menghilangkan kalori
sekitar 300kkl atau 2000 kkal/minggu, atau jalan kaki sekitar 30 menit
dalam sehari, lima hari dalam seminggu.
8) S (Stress)
Usahakan tidur nyenyak minimal 6 jam sehari agar dapat
meredam stress.
9) A (alkohol)
Hindari atau berhenti minum alkohol
10) R (Reguler Check Up)
Lakukan check up secara teratur tanpa menunggu timbulnya
gejala, baik yang sakit atau yang normal, terutama dilakukan untuk
umur diatas 40 tahun.
7. Klasifikasi diabetes mellitus
1) Kelompok berdasarkan pola makan
(1) Jenis DM yang menjangkit wilayah dengan penduduk yang
berpola makan dan berpola hidup modern dan tradisional.
kalori
sesuai
untuk
mencapai
dan
Umur
Penurunan kebutuhan kalori diatas 40 tahun harus dikurangi
5 % untuk tiap dekade antara 40 59 tahun, sedangkan antara
60-69 tahun dikurangi 10 % dan diatas 70 tahun dikurangi 20 %.
Aktifitas fisik
Jenis aktifitas yang berbeda membutuhkan kalori yang
berbeda pula.
Kehamilan atau laktasi
Pada permulaan kehamilan diperlukan tambahan 150 kalori
per hari dan pada trimester 2 dan 3 diperlukan tambahan 350
kalori per hari. Pada waktu laktasi diperlukan tambahan sebanyak
550 kalori per hari.
Adanya komplikasi
Infeksi, trauma atau operasi yang menyebabkan kenaikan
suhu memerlukan tambahan kalori sebesar 13 % untuk tiap
kenaikan 1 derajat celcius.
Berat badan
Bila kegemukan atau terlalu kurus, dikurangi atau ditambah
sekitar 20-30 % tergantung kepada tingkat kegemukan atau
kekurusan.
(2) Daftar bahan makanan penukar
Daftar bahan makanan penukar adalah suatu daftar nama
bahan makanan dengan ukuran tertentu dan dikelompokkan
Golongan 4 : sayuran
Golongan 6 : minyak
Karbohidrat
Hasil penelitian menunjukkan bahwa diabetes mellitus
makin meningkat sesuai dengan cara hidup modern yang memicu
cara hidup kebarat-baratan yaitu dengan meningkatnya refined
carbohydrate terutama dikota besar, karbohidrat jenis itu terdapat
pada bakeri seperti cake, roti halus cepat sekali diserap dan akan
meningkatkan kadar glukosa darah.
Pemanis
Makanan yang manis tidak seluruhnya dari gula pasir atau
gula buah yang sederhana, kombinasinya dengan protein, lemak
dan karbohidrat dapat memperlambat penyerapan gula sederhana.
Serat
Menurut ADA pasien diabetes mellitus untuk konsumsi
seratnya 30-40 gr/hari dan serat pada diabetes mellitus lebih
banyak berasal dari sayur-sayuran yang mengandung lebih
banyak serat tak larut dibanding serat yang berasal dari buah
buahan.
(4) Olah raga
Manfaat olah raga bagi diabetes adalah penurunan kadar
glukosa darah karena terjadi peningkatan penggunaan glukosa
oleh otot yang aktif, mencegah kegemukan, berperan dalam
mengatasi kemungkinan terjadinya komplikasi. Keadaan-keadaan
ini dapat mengurangi resiko penyakit jantung koroner (PJK) dan
meningkatkan
kualitas
hidup
diabetesi
serta
memberikan
gliclazide
(diamicron),
golongan
gliquidone
2.2
Konsep Motivasi
2.2.1 Pengertian
Motivasi adalah suatu konstruk yang dimulai dari adanya need atau
kebutuhan pada diri individu dalam bentuk energi aktif yang menyebabkan
timbulnya dorongan dengan intensitas tertentu yang berfungsi mengaktifkan,
memberi arah, dan membuat persisten (berulang-ulang) dari suatu perilaku untuk
memenuhi kebutuhan yang menjadi penyebab timbulnya dorongan itu sendiri(10).
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
sesuatu. Motivasi juga dapat diartikan sebagai perasaan atau pikiran yang
mendorong seseorang melakukan atau menjalankan kekuasaan terutama dalam
berperilaku(16).
1.
2.
1.
Jenis kelamin
Tingkah laku antara pria dan wanita mempunyai perbedaan, hal ini
terjadi karena pengaruh hormonal, struktur fisik maupun norma pembagian
tugas. Oleh karena itu pria cenderung lebih termotivasi melakukan sesuatu
karena fisik yang kuat(18). Jenis kelamin merupakan aspek identitas yang
sangat berarti, wanita dan pria mempunyai pengalaman yag berbeda tentang
pembentukan identitas jenis kelamin. Identitas jenis kelamin terbentuk sekitar
usia tiga tahun. Anak laki-laki dan perempuan mulai mengenal tingkah laku
dan
ciri-ciri
kepribadian
yaang
sesuai
bagi
masing-masing
jenis
kelaminnya(19).
Wanita dan pria mempunyai perbedaan secara psikologis dimana wanita
lebih emosional daripada pria karena wanita lebih mudah tersinggung, mudah
terpengaruh, sangat peka, menonjolkan perasaan, dan mudah meluapkan
perasaan. Sementara pria tidak emosional, sangat objektif, tidak mudah
terpengaruh, mudah memisahkan antara pikiran dan perasaan sehingga
terkadang kurang peka dan mampu memendam perasaannya(19).
2.
Lingkungan
Lingkungan adalah sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan
fisik, biologis, maupun lingkungan sosial. Lingkungan sangat berpengaruh
terhadap tingkah laku manusia.
3.
Pendidikan
Pendidikan mencakup seluruh proses kehidupan dan segala bentuk
interaksi individu dengan lingkungannya, baik secara formal maupun
Pengetahuan
Besar kecilnya pengetahuan yang dimiliki seseorang akan berpengaruh
pada tingkah lakunya.
5.
Kebudayaan
Kebudayaan antar daerah berbeda-beda dan ini sangat berpengaruh pada
tingkah lakunya.
6.
Sosial ekonomi
Lingkungan sosial ekonomi sangat berpengaruh terhadap tingkah laku
seseorang. Keadaaan ekonomi keluarga yang relatif mencukupi akan mampu
manyediakan fasilitas dan kebutuhan untuk keluarganya. Sehingga pasien
yang mempunyai tingkat sosial ekonomi tinggi akan mempunyai motivasi
yang berbeda dengan pasien yang tingkat sosial ekonominya rendah.
Pernyataan lain tentang faktor yang mempengaruhi motivasi adalah
1.
Sikap
Sikap merupakan penilaian terhadap stimulus atau obyek, sehingga
seseorang tersebut akan menilai atau bersikap enggan terhadap stimulus
tersebut. Sikap sering diperoleh dari pengalaman diri sendiri maupun orang
lain.
2.
Harapan
Harapan merupakan kemungkinan yang dilihat untuk memenuhi
kebutuhan tertentu dari seorang individu yang di dasarkan atas pengalaman
yang telah lampau, baik pengalaman dari sendiri maupun dari orang lain.
3.
Dukungan keluarga
Dukungan keluarga itu merupakan dukungan-dukungan sosial yang
dipandang oleh anggota keluarga sebagai sesuatu yang dapat diakses untuk
keluarga (dukungan sosial bisa atau tidak digunakan, tapi anggota keluarga
memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan
pertolongan dan bantuan jika diperlukan).
1.
Kategori pertama
Keadaan yang ideal, mengetahui motivasi kita yang sebenarnya dan
tindakan/perilaku kita sesuai dengan motivasi kita (Saya tahu apa yang saya
mau dalam mengontrol kadar gula darah).
2.
Kategori kedua
Kita tahu motivasi kita yang sebenarnya namun oleh karena berbagai
macam hal, tindakan atau perilaku kita tidak sesuai (saya tahu tetapi sulit
untuk mengontrol kadar gula darah).
3.
Kategori ketiga
Kita tidak tahu motivasi kita yang sebenarnya, yang kita pikirkan hanya
proses tindakannya saja, yang penting tindakanya tidak negatif. (saya dapat
bertindak apa saja dalam mengontrol kadar gula darah asalkan benar dan
tidak negatif).
4.
Kategori keempat
Kita tidak tahu motivasi kita sebenarnya sehingga tindakan atau perilaku
kita pasti salah (saya tidak tahu apa yang harus saya lakukan dalam
mengontrol gula darah).
2.3
Konsep Perilaku
2.3.1 Pengertian
Perilaku dari pandangan biologis adalah merupakan suatu kegiatan atau
aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku manusia pada hakikatnya adalah
suatu aktivitas pada manusia itu sendiri. Perilaku adalah semua kegiatan atau
aktifitas organisme tersebut, baik yang dapat diamati secara langsung atau tidak
langsung(20).
Perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus
(rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses adanya
stimulus terhadap organisme, dan kemudian organisme tersebut merespon, maka
teori skiner disebut teori S - O - Ratau Stimulus Organisme Respon. Skiner
membedakan adanya dua respons, yaitu(20) :
1.
2.
Bentuk pasif
Adalah respons internal, yaitu respon yang terjadi didalam diri manusia
dan tidak secara langsung dapat terlihat oleh orang lain (Covert behaviour),
respons atau reaksi terhadap stimulus masih terbatas pada perhatian, persepsi,
pengetahuan/kesadaran dan sikap. Misalnya seorang ibu tahu bahwa
imunisasi itu dapat mencegah suatu penyakit tertentu, meskipun ibu tersebut
tidak membawa anaknya ke puskesmas untuk diimunisasi.
2.
Bentuk aktif
Yaitu respons seseorang terhadap stimulus dalam bentuk tindakan nyata
atau terbuka. Respons terhadap stimulus tersebut sudah jelas dalam bentuk
tindakan atau praktik, yang dengan mudah dapat diamati atau dilihat oleh
orang lain (Overt behaviour). Misalnya pada contoh di atas, si ibu sudah
membawa anaknya ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lain untuk
imunisasi.
sehubungan
seekingbehavior)
yaitu
dengan
pencarian
perilaku
untuk
pengobatan
melakukan
(health
atau mencari
pengobatan
ke
fasilitas-fasikitas
kesehatan
modern
sehubungan
dengan
pembersihan
sarang-sarang
nyamuk
2.4
ini timbul karena adanya dorongan faktor internal dan faktor eksternal. Perilaku
dipandang sebagai reaksi atau respons terhadap suatu stimulus.
Woodhworth,
mengungkapkan
karena
adanya
motivasi atau dorongan (drive) yang mengarahkan individu untuk bertindak sesuai
dengan kepentingan atau tujuan yang ingin dicapai. Karena tanpa dorongan tadi
tidak akan ada suatu kekuatan yang mengarahkan individu pada suatu mekanisme
timbulnya perilaku. Dorongan diaktifkan oleh adanya kebutuhan (need), dalam
arti kebutuhan membangkitkan dorongan, dan dorongan ini pada akhirnya
mengaktifkan atau memunculkan mekanisme perilaku(21).
Lebih lanjut dijelaskan bahwa motivasi sebagai penyebab dari timbulnya
perilaku menurut Woodworth mempunyai 3 (tiga) karakteristik, yaitu(21) :
1.
2.
3.
juga karena adanya faktor belajar. Faktor dorongan ini dikonsepsikan sebagai
kumpulan energi yang dapat mengaktifkan tingkah laku atau sebagai motivasional
faktor, dimana timbulnya perilaku menurut Hull adalah fungsi dari tiga hal yaitu :
kekuatan dari dorongan yang ada pada individu, kebiasaan yang didapat dari hasil
belajar, serta interaksi antara keduanya(21).
Berdasarkan uraian di atas, baik konsep yang dikemukakan Woodhworth
maupun Hull, keduanya menjelaskan bahwa motivasi berkaitan erat dengan
perilaku.
Edukasi
2.
3.
4.
Intervensi medis.
2.6
Kerangka Teori
Penyakit diabetes mellitus merupakan penyakit kronis yang bersifat
progresif. Diabetes melitus tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikurangi atau
dikontrol kadar gula darahnya(2). Pengontrolan kadar gula darah secara teratur
harus dilakukan untuk
Pengalaman
Keyakinan
Fasilitas
Sosial - Budaya
Sumber (20)
Pengetahuan
Persepsi
Sikap
Keinginan
Kehendak
Motivasi
Niat
Perilaku
Motivasi adalah suatu konstruk yang dimulai dari adanya need atau
kebutuhan pada diri individu dalam bentuk energi aktif yang menyebabkan
timbulnya dorongan dengan intensitas tertentu yang berfungsi mengaktifkan,
memberi arah, dan membuat persisten (berulang-ulang) dari suatu perilaku untuk
memenuhi kebutuhan yang menjadi penyebab timbulnya dorongan itu sendiri(10).
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi seseorang untuk
berperilaku, yaitu(18) :
1. Faktor Internal : Jenis kelamin, sikap, kepribadian, pengalaman, harapan.
2. Faktor eksternal : Lingkungan, pendidikan, pengetahuan, kebudayaan dan
sosial ekonomi.
Perilaku
Faktor Eksternal :
Lingkungan
Pendidikan
Pengetahuan
Kebudayaan
Sosial ekonomi
Sumber (18)
BAB III
KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN
DEFINISI OPERASIONAL
3.1
Kerangka Konsep
Perilaku terjadi karena adanya motivasi atau dorongan (drive) yang
(Variabel independent)
Motivasi
3.2
(Variabel dependent)
Perilaku
(mengontrol) kadar
gula darah
Hipotesis
3.3
Motivasi
penderita
diabetes
mellitus
Perilaku
(mengontrol)
kadar gula
darah
Definisi
Cara Ukur
Operasional
Dorongan dari
Kuesioner
dalam diri
individu dan
dorongan dari
luar individu yang
menyebabkan
penderita diabetes
mellitus
melakukan
kegiatan untuk
mengontrol kadar
gula darah
Tindakan nyata
yang dilakukan
oleh penderita
diabetes mellitus
dalam upaya
mengendalikan
kadar gula darah.
Kuesioner
Alat Ukur
Kuesioner
Hasil
Ukur
Tinggi :
jika skor
total
mean
Skala
Ordinal
Rendah :
jika skor
total <
mean
Kuesioner
Aktif :
jika skor
total
mean
Pasif :
jika skor
total <
mean
Ordinal
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1
Rancangan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah korelasi yaitu suatu penelitian yang
bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubungan antara gejala yang satu
dengan gejala lainya atau variabel satu dengan variabel lainya(23). Menggunakan
metode cross sectional atau potong silang yang dicirikan dengan variabel
independent (bebas) dan variabel dependent (terikat) diukur pada waktu yang
bersamaan(24).
4.2
Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang suatu konsep pengertian
tertentu(23).
Variabel independent (bebas) dalam penelitian ini adalah motivasi penderita
diabetes mellitus, sedangkan variabel dependent (terikat) adalah perilaku
(mengontrol) kadar gula darah.
4.3
4.3.1 Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu
yang akan diteliti(23).
Populasi dalam penelitian ini adalah penderita diabetes mellitus tipe 2 yang
berada di wilayah kerja Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka tahun 2011
berjumlah 142 orang.
4.3.2 Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila populasi
kurang dari 100 maka populasi yang ada semua dijadikan sampel (total sampling),
tetapi jika jumlah populasinya besar dapat diambil antara 10-15% atau 20-25%
atau lebih dari populasi(24).
Maka jumlah sampel dalam penelitian ini berjumlah 36 orang atau 25% dari
populasi. Kriteria sampel dalam penelitian ini adalah :
1. Penderita diabetes mellitus tipe 2 yang terdiagnosis dan tercatat di Puskesmas
Panongan tahun 2011
2. Berada atau bertempat tinggal di wilayah kerja Puskesmas Panongan
3. Tidak menjadi responden pada saat dilakukan studi pendahuluan
4. Bersedia menjadi responden
Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak sistematis (systematic
sampling), yaitu pengambilan sampel yang dilakukan secara acak sistematik
karena anggota populasi bersifat homogen, artinya setiap anggota populasi
mempunyai kesempatan yang sama untuk diambil sebagai sampel. Dilakukan
dengan cara sebagi berikut(23) :
1. Membuat daftar seluruh penderita diabetes mellitus tipe 2 yang ada di wilayah
kerja Puskesmas Panongan tahun 2012 dan diberi nomor urut.
4.4
Instrumen Penelitian
Instrumen
penelitian
merupakan
alat
bantu
bagi
peneliti
dalam
mengumpulkan data(24).
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen yang
dibuat sendiri berdasarkan kisi-kisi instrumen yang disusun menurut indikator dari
variabel motivasi penderita diabetes mellitus dan variabel perilaku (mengontrol)
kadar gula darah di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka.
Instrumen untuk mengukur tingkat motivasi penderita diabetes mellitus dan
perilaku (mengontrol) kadar gula darah dengan mengunakan kuesioner berupa
pertanyaan tertutup (closed ended) yang terdiri dari 20 pertanyaan (10 pertanyaan
tentang motivasi penderita diabetes mellitus dan 10 pertanyaan tentang perilaku
mengontrol
kadar
gula
darah)
yang
disusun
dalam
sebuah
deret
4.5
dengan cara peneliti berkunjung ke rumah penderita (home visite). Data yang
diambil adalah primer yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden
dengan menggunakan instrumen alat pengambilan data berupa kuesioner dan data
sekunder yang diperoleh dari dokumentasi puskesmas.
Responden diminta untuk menjawab pertanyaan dengan cara memberikan
tanda check list () pada lembar pertanyaan yang telah disediakan. Adapun
kategori interpretasi data yang digunakan adalah sebagai berikut : Selalu (4),
sering (3), kadang-kadang (2), jarang (1), dan tidak pernah (0).
4.6
penelitian sebagai alat ukur yang akurat dan dapat dipercaya. Validitas
menunjukan sejauh mana suatu alat ukur dapat mengukur apa yang ingin diukur.
Sedangkan reliabilitas menunjukan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif
(reliabel)(26).
Penafsiran valid atau tidaknya setiap butir soal dan reliabel tidaknya suatu
instrumen digunakan aturan sebagai berikut : untuk menginterpretasi hasil uji
validitas dan reliabilitas digunakan derajat kebebasan (db), yaitu jumlah sampel
dikurangi satu (n 1), kemudian dicocokkan dengan tabel r produk moment pada
taraf signifikan () 0,05.
Uji validitas dan reliabilitas kuesioner dilakukan terhadap 20 penderita
diabetes mellitus tipe 2 di Puskesmas Jatitujuh. Hasil uji validitas dengan nilai
korelasi berkisar (0,670 0,899), nilai tersebut lebih besar dari dari nilai
table r product moment adalah (0,456), sehingga instrumen penelitian dapat
dinyatakan valid. Sedangkan hasil uji reliabilitas didapatkan nilai alpha cronbach
(0,978), nilai yang didapat tersebut lebih besar dari nilai table r product moment
adalah (0,456), jadi instrumen penelitian dapat dinyatakan reliabel.
4.7
Pengolahan Data
Sebelum dilakukan pengolahan data, variabel motivasi dan perilaku diberi
skor sesuai dengan bobot jawaban dari pertanyaan yang disediakan, pengolahan
data dilakukan dengan tahapan sebaga berikut(27) :
1. Editing
Melakukan pemeriksaan terhadap kelengkapan dan kejelasan jawaban
kuesioner dan penyesuaian data yang diperoleh dengan kebutuhan penelitian.
Hal ini dilakukan dilapangan sehingga apabila terdapat data yang meragukan
ataupun salah maka dapat ditanyakan lagi kepada responden.
2. Coding
Kegiatan mengklasifikasikan data atau pemberian kode-kode pada
tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama, yang diperoleh dari
sumber data yang telah diperiksa kelengkapan. Kode adalah isyarat yang dibuat
dalam bentuk angka atau huruf yang memberikan petunjuk atau identitas pada
suatu informasi atau data yang akan dianalisis.
3. Scoring
Tahap ini meliputi pemberian nilai untuk masing-masing pertanyaan dan
penjumlahan hasil scoring dari semua pertanyaan. Skoring dalam penelitian ini
menggunakan skala likert dengan kriteria penilaian selalu (4), sering (3),
kadang-kadang (2), jarang (1), dan tidak pernah (0).
4. Entry
Data yang sudah diberi kode kemudian dimasukan ke dalam komputer
dengan menggunakan program SPSS 16.
5. Cleaning
Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah dimasukan,
dilakukan bila terdapat kesalahan dalam memasukan data yaitu dengan melihat
distribusi frekuensi dari variabel-variabel yang diteliti.
6. Tabulating
Tabulasi data yang telah lengkap disusun sesuai dengan variabel yang
dibutuhkan lalu dimasukan ke dalam tabel distribusi frekuensi. Setelah
diperoleh hasil dengan cara perhitungan, kemudian nilai tersebut dimasukan ke
dalam kategori nilai yang telah dibuat.
4.8
Analisa Data
Data yang telah terkumpul dianalisa dengan menggunakan program
P=
F
x 100%
N
: Tidak seorangpun
1-25 %
: Sebagian kecil
26-49 %
: Hampir setengahnya
50 %
: Setengahnya
51-74%
: Sebagian besar
75-99 %
: Hampir seluruhnya
100%
: Seluruhnya
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat adalah analisis yang dilakukan terhadap dua variabel
yang diduga berhubungan atau berkorelasi yang dapat dilakukan dengan
pengujian statistik(23). Analisis bivariat dalam penelitian ini bertujuan untuk
menganalisis hubungan motivasi penderita diabetes mellitus dengan perilaku
(mengontrol kadar gula darah di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka
tahun 2012.
Keterangan :
x : chi square
O : frekuensi observasi
E : frekuensi harapan
Dasar pengambilan keputusan penerimaan hipotesis dengan tingkat
kepercayaan 95%, yaitu sebagai berikut(26) :
1) Jika nilai sig p (0,05), maka Ho ditolak, yang artinya variabel tersebut
memiliki hubungan yang bermakna.
2) Jika nilai sig p > (0,05), maka Ho gagal tolak, yang artinya variabel
tersebut tidak memiliki hubungan yang bermakna.
4.9
1. Informed Consent
Sebelum melakukan penelitian, peneliti memberikan penjelasan kepada
responden tentang penelitian yang akan dilakukan untuk mengetahui tujuan
penelitian secara jelas. Jika responden setuju maka diminta untuk mengisi
lembar persetujuan dan menandatanganinya, dan sebaliknya jika responden
tidak bersedia, maka peneliti tetap menghormati hak-hak responden.
2. Anominity
Responden tidak perlu mengisi identitas diri (tidak mencantumkan nama
responden) dengan tujuan untuk menjaga kerahasiaan responden.
3. Privacy
Identitas responden tidak akan diketahui oleh orang lain dan mungkin
oleh peneliti sendiri sehingga responden dapat secara bebas untuk menentukan
pilihan jawaban dari kuesioner tanpa takut diintimidasi oleh pihak lain.
4. Confidentiality
Artinya bahwa informasi yang telah dikumpulkan dari responden dijamin
kerahasiaanya oleh peneliti. Responden diberikan jaminan bahwa data yang
diberikan tidak akan berdampak terhadap kondite dan pekerjaan. Data yang
sudah diperoleh oleh peneliti disimpan dan dipergunakan hanya untuk
pelaporan penelitian ini serta selanjutnya dimusnahkan.
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1
Hasil Penelitian
Pengumpulan data dilakukan pada tangal 30 Juli 2012 sampai dengan
Gambar 5.1
100
80
60
40
20
0
%
Jumlah
Motivasi
Tinggi
Motivasi
Rendah
Jumlah
38,9
61,1
100
14
22
36
Gambar 5.2
100
80
60
40
20
0
%
Jumlah
Perilaku
Aktif
Perilaku
Pas if
Jumlah
36,1
63,9
100
13
23
36
Gambar 5.3
100
Persen
80
60
40
20
0
M otifasi Tinggi
M otifasi Rendah
Perilaku Aktif
92,9
Perilaku Pasif
7,1
100
Motivasi
Penderita
Diabetes
Mellitus
Tinggi
Count
Expected Count
Rendah
Count
Expected Count
0
7.9
22
14.1
22
22.0
Count
Expected Count
13
13.0
23
23.0
36
36.0
Total
5.2
Total
Aktif
13
5.1
Pasif
1
8.9
14
14.0
Sig p
0.000
0.05
Pembahasan
Kategori pertama
Keadaan yang ideal, mengetahui motivasi yang sebenarnya sehingga
tindakan/perilaku sesuai dengan motivasi.
6.
Kategori kedua
Tahu motivasi yang sebenarnya, namun oleh karena berbagai macam hal
tindakan atau perilaku tidak sesuai.
7.
Kategori ketiga
Tidak tahu motivasi sebenarnya, yang dipikirkan hanya proses
tindakannya saja, yang penting tindakanya tidak negatif.
8.
Kategori keempat
Tidak tahu motivasi sebenarnya sehingga tindakan atau perilakunya tidak
sesuai/salah.
Untuk merubah perilaku pasif penderita diabetes mellitus dalam mengontrol
5.
6.
motivasi hanya akan mampu menimbulkan perilaku yang pasif. Pandangan lain
BAB VI
SIMPULAN DAN SARAN
6.1
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap 36 responden
6.2
Saran
dengan
mengadakan
program-program
yang
membantu
DAFTAR PUSTAKA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Kuantitatif
dan
Kualitatif.
Bandung:
LAMPIRAN 2
INFORMED CONSENT
: Sujana
Alamat
Dalam memberikan informasi ini saya tidak merasa dipaksa oleh pihak
manapun. Informasi yang saya berikan agar digunakan sebagaimana mestinya dan
dijaga kerahasiaannya.
Majalengka,
Juli 2012
Hormat saya,
( __________________)
LAMPIRAN 4
KUESIONER PENELITIAN
IDENTITAS RESPONDEN
Nama / Umur
: .. / Thn
Jenis Kelamin
: Laki-laki / Perempuan.
Agama
Tempat Tinggal
PETUNJUK PENGISIAN
1.
2.
Setiap pertanyaan harus diisi dengan satu jawaban, yang sesuai dengan apa
yang anda rasakan dan anda alami yang sesungguhnya dalam mengontrol
kadar gula darah di Puskesmas Panongan Kabupaten Majalengka, yaitu :
SL (selalu)
SR (sering)
3. Berilah tanda check list () pada kolom yang telah disediakan sesuai dengan
yang saudara rasakan.
4.
NO
PERNYATAAN
10
SL
SR
KD
JR
TP
PERNYATAAN
11
12
13
14
15
16
17
Melakukan olahraga
18
19
20
SL
SR
KD
JR
TP
Valid
Excluded
Total
%
20
100.0
.0
20
100.0
N of Items
.978
20
Item Statistics
Mean
Soal 1
Soal 2
Soal 3
Soal 4
Soal 5
Soal 6
Soal 7
Soal 8
Soal 9
Soal 10
Soal 11
Soal 12
Soal 13
Soal 14
Soal 15
Soal 16
Soal 17
Soal 18
Soal 19
Soal 20
2.15
2.05
2.90
1.75
2.50
1.75
1.45
1.70
1.55
2.35
1.60
1.60
1.60
2.85
1.70
3.20
1.35
1.80
1.40
1.55
Std. Deviation
.933
.826
.912
.967
.688
.716
.759
.657
.759
.988
.821
.821
.821
.875
.733
.768
.933
.951
.598
.686
N
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
20
Item-Total Statistics
Item Deleted
Corrected Item-
Cronbach's
Total
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Soal 1
36.65
166.976
.825
.976
Soal 2
36.75
169.987
.793
.977
Soal 3
35.90
170.937
.670
.978
Soal 4
37.05
166.050
.834
.976
Soal 5
36.30
172.326
.827
.976
Soal 6
37.05
172.050
.808
.977
Soal 7
37.35
171.924
.766
.977
Soal 8
37.10
173.779
.782
.977
Soal 9
37.25
171.882
.768
.977
Soal 10
36.45
165.103
.853
.976
Soal 11
37.20
167.958
.899
.976
Soal 12
37.20
167.958
.899
.976
Soal 13
37.20
167.958
.899
.976
Soal 14
35.95
168.261
.825
.976
Soal 15
37.10
171.989
.792
.977
Soal 16
35.60
170.253
.844
.976
Soal 17
37.45
168.261
.769
.977
Soal 18
37.00
163.895
.942
.975
Soal 19
37.40
173.200
.901
.976
Soal 20
37.25
172.092
.843
.976
Scale Statistics
Mean
38.80
Variance
187.747
Std. Deviation
13.702
N of Items
20
Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Soal 1
Soal 2
Soal 3
Soal 4
Soal 5
Soal 6
Soal 7
Soal 8
Soal 9
Soal 10
Soal 11
Soal 12
Soal 13
Soal 14
Soal 15
Soal 16
Soal 17
Soal 18
Soal 19
Soal 20
Corrected Item-Total
Correlation
0.825
0.793
0.670
0.834
0.827
0.808
0.766
0.782
0.768
0.853
0.899
0.899
0.899
0.825
0.792
0.844
0.769
0.942
0.901
0.843
r Tabel
Product Moment
0.456
Kesimpulan
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Valid
Jumlah Item
Cronbachs Alpha
r Tabel
Product Moment
Kesimpulan
20
0.978
0.456
Reliabel
1.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
Responden
Tn. Tm
Tn.Wr
Tn. Ws
Ny. Ac
Tn. Sp
Ny. Ts
Tn. Nj
Ny. Sh
Tn.Rh
Ny.Ce
Ny.Wl
Tn.Ik
Ny.Gn
Tn.Ak
Ny.Ta
Ny.Aw
Ny.Ot
Tn.Sy
Ny.Ai
Ny.En
Tn.Cd
Ny.Rn
Tn.Ap
Ny.Am
Ny.Ad
Tn.Sb
Ny.Il
Tn.Ns
Tn.Dp
Tn.Nn
Ny.Ks
Ny.It
Ny.Nt
Ny.Rw
Tn.Jo
Ny.Tt
1
1
2
2
1
3
0
1
3
1
2
1
3
2
1
2
3
3
0
2
2
1
2
3
2
2
1
2
3
4
1
2
2
3
1
2
4
2
1
2
2
1
3
1
0
2
1
1
1
4
2
1
1
3
2
1
1
1
1
2
3
0
2
1
1
1
3
0
1
1
3
1
1
3
3
2
2
2
3
4
1
2
4
2
2
2
4
3
2
3
4
4
1
2
3
1
2
4
2
2
1
2
3
4
2
3
2
4
3
2
4
4
0
1
1
0
2
0
0
2
0
1
0
4
2
1
1
3
2
0
0
0
0
1
3
0
1
0
0
0
4
0
0
1
2
0
1
1
Soal
5 6
2 1
2 2
2 2
1 1
4 3
2 1
2 1
3 2
2 1
2 1
2 1
4 3
2 2
2 1
2 1
3 2
4 2
1 1
2 1
2 1
2 0
2 1
3 3
2 1
2 2
1 1
2 1
2 1
3 4
2 1
3 0
2 1
3 3
3 1
3 3
3 4
7
0
1
1
0
2
0
0
2
1
1
0
3
2
1
0
2
3
0
0
0
0
1
4
0
2
1
0
0
3
1
0
1
2
0
1
2
8
1
2
2
1
3
1
1
3
1
1
1
3
3
3
1
4
3
1
1
0
1
1
3
2
1
1
1
1
3
1
2
1
3
1
2
2
9
1
1
2
1
2
1
1
2
0
1
1
3
2
1
0
3
2
0
1
0
1
0
3
1
1
1
1
1
3
0
1
1
2
1
1
3
10
1
2
2
1
4
1
1
3
1
2
1
4
3
3
1
4
2
1
2
2
2
2
4
1
2
1
2
2
4
2
1
2
3
2
2
3
Kategori
10
17
18
10
30
8
9
26
10
14
10
35
23
16
12
31
27
6
12
11
9
14
33
11
17
9
10
14
35
10
13
14
28
13
18
29
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Rendah
Tinggi
Tinggi
602
16,7
2.
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Nama
Responden
Tn. Tm
Tn.Wr
Tn. Ws
Ny. Ac
Tn. Sp
Ny. Ts
Tn. Nj
Ny. Sh
Tn.Rh
Ny.Ce
Ny.Wl
Tn.Ik
Ny.Gn
Tn.Ak
Ny.Ta
Ny.Aw
Ny.Ot
Tn.Sy
Ny.Ai
Ny.En
Tn.Cd
Ny.Rn
Tn.Ap
Ny.Am
Ny.Ad
Tn.Sb
Ny.Il
Tn.Ns
Tn.Dp
Tn.Nn
Ny.Ks
Ny.It
Ny.Nt
Ny.Rw
Tn.Jo
Ny.Tt
1
1
2
2
1
3
1
1
3
1
1
1
3
2
1
1
2
2
1
1
1
0
1
3
1
2
1
0
1
4
1
0
1
3
1
1
4
2
1
2
2
1
3
1
1
3
1
1
1
3
2
1
1
2
2
1
1
1
0
1
3
1
2
1
0
1
4
1
0
1
3
1
1
4
3
1
2
2
1
3
1
1
3
1
1
1
3
2
1
1
2
2
1
1
1
0
1
3
1
2
1
0
1
4
1
0
1
3
1
1
4
Soal
4 5 6 7
4 1 1 0
4 2 2 1
4 3 2 1
1 1 1 0
4 3 3 2
2 1 1 0
4 1 1 0
4 3 3 3
2 1 1 1
2 1 1 2
2 1 1 0
4 3 3 3
4 2 4 1
1 1 3 1
1 1 1 0
4 2 4 2
4 2 3 3
3 1 0 1
2 1 1 0
3 1 1 0
4 0 1 0
3 1 1 1
4 3 4 4
3 2 2 0
4 2 1 1
3 2 1 1
2 1 1 0
3 1 1 0
4 4 3 3
3 1 1 1
4 1 2 0
3 1 1 1
4 3 3 2
3 2 1 0
4 1 2 1
4 4 2 2
Jumlah Skor Total
8
1
2
2
1
4
1
1
3
1
1
1
4
4
3
1
4
2
1
2
2
2
2
4
1
2
1
2
2
4
2
1
2
3
2
2
3
9
1
1
2
1
2
1
1
2
1
1
1
3
2
1
0
3
2
0
1
0
1
0
3
1
1
1
0
1
3
0
1
1
2
1
1
3
10
1
2
2
1
3
1
0
2
1
1
1
4
2
1
1
3
2
1
1
1
1
2
3
0
2
1
1
1
3
0
1
1
3
1
2
3
Kategori
12
20
22
9
30
10
11
29
11
12
10
33
25
14
8
28
24
10
11
11
9
13
34
12
19
13
7
12
36
11
10
13
29
13
16
33
620
Pasif
Aktif
Aktif
Pasif
Aktif
Pasif
Pasif
Aktif
Pasif
Pasif
Pasif
Aktif
Aktif
Pasif
Pasif
Aktif
Aktif
Pasif
Pasif
Pasif
Pasif
Pasif
Aktif
Pasif
Aktif
Pasif
Pasif
Pasif
Aktif
Pasif
Pasif
Pasif
Aktif
Pasif
Pasif
Aktif
17,2
LAMPIRAN 6
HASIL UJI STATISTIK
Frequencies
Statistics
Motivasi Penderita Diabetes Mellitus
N
Valid
36
Missing
Percent
Valid Percent
Percent
Rendah
22
61.1
61.1
61.1
Tinggi
14
38.9
38.9
100.0
Total
36
100.0
100.0
Frequencies
Statistics
Perilaku (Mengontrol) Kadar Gula Darah
N
Valid
36
Missing
Percent
Valid Percent
Percent
Pasif
23
63.9
63.9
63.9
Aktif
13
36.1
36.1
100.0
Total
36
100.0
100.0
Crosstabs
Case Processing Summary
Cases
Valid
N
Motivasi Penderita Diabetes
Mellitus * Perilaku
(Mengontrol) Kadar Gula
Darah
Missing
Percent
36
100.0%
Total
Percent
.0%
Percent
36
100.0%
Motivasi Penderita Diabetes Mellitus * Perilaku (Mengontrol) Kadar Gula Darah Crosstabulation
Perilaku (Mengontrol)
Kadar Gula Darah
Motivasi Penderita
Diabetes Mellitus
>= Mean
Count
Expected Count
Pasif
Aktif
Jika Skor
Jika Skor
Total <
Total >=
Mean
Mean
Total
13
14
8.9
5.1
14.0
% within Motivasi
Penderita
7.1%
92.9% 100.0%
Diabetes Mellitus
Rendah JikaSkor Total
< Mean
Count
Expected Count
22
22
14.1
7.9
22.0
% within Motivasi
Penderita
100.0%
.0% 100.0%
Diabetes Mellitus
Total
Count
Expected Count
23
13
36
23.0
13.0
36.0
% within Motivasi
Penderita
Diabetes Mellitus
63.9%
36.1% 100.0%
Chi-Square Tests
Value
Pearson Chi-Square
Continuity Correction
Likelihood Ratio
Exact Sig.
(2-sided)
(2-sided)
df
a
.000
28.077
.000
39.887
.000
31.975
b
Asymp. Sig.
.000
Linear-by-Linear Association
31.087
N of Valid Cases
.000
36
a. 0 cells (,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,06.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value
Lower
Upper
14.000
< Mean
N of Valid Cases
36
2.118
92.548
.000
LAMPIRAN 1
JADWAL KEGIATAN SKRIPSI
Waktu
No.
Kegiatan
Pembekalan Skripsi
Pengajuan Judul
3
4
5
6
Mg
1
Mg
4
Mg
1
Agustus 2012
Mg Mg Mg
2
3
4
Mg
1
September 2012
Mg Mg Mg
2
3
4
Seminar Proposal
9
10
Perbaikan Skripsi
11
Penyerahan Skripsi
Mg
4
Juli 2012
Mg Mg
2
3
Penunjukan Pembimbing
1 dan 2
Bimbingan Skripsi
Pendaftaran Seminar
Proposal
Penelitian dan
Penyusunan Skripsi
Pendaftaran Sidang
Skripsi
Sidang Skripsi
Mg
1
Juni 2012
Mg Mg
2
3
LA
MPIRAN 3
KISI KISI INSTRUMEN PENELITIAN
Variabel
Motivasi
penderita
diabetes
mellitus
Indikator
Motivasi intrinsik
Deskriptor
Dorongan untuk mengontrol kadar gula darah yang datangnya dari dalam diri individu
Adanya keinginan untuk mencari informasi tentang cara mengontrol gula darah
Adanya keinginan untuk cek gula darah sesuai jadwal
Adanya keyakinan kadar gula darah dapat terkendali dengan kontrol teratur
Adanya jadwal rutin untuk mengontrol kadar gula darah
Motivasi ekstrinsik
Variabel
Indikator
Dorongan untuk mengontrol kadar gula darah yang datangnya dari luar diri individu
Perilaku
Pengaturan diet
Pengaturan makan (diet) merupakan kunci pengendalian diabetes mellitus, khususnya yang
(mengontrol)
Olahraga
tergolong NIDDM
kadar gula
Edukasi
darah
Intervensi medis
LAMPIRAN 5
REKAPITULASI HASIL UJI COBA KUESIONER
No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
Nama
Responden
Ny. I
Ny. Sn
Tn. St
Ny. E
Ny. Ik
Ny. Wr
Tn. K
Ny. N
Tn. D
Ny. R
Ny. O
Ny. Ks
Tn. M
Ny. C
Ny. E
Tn. Ds
Tn. Sn
Tn. Rs
Tn. Sr
Ny. U
Soal
1
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
1
3
3
2
2
4
3
2
1
2
2
4
1
2
1
2
1
2
3
2
2
4
2
2
2
3
3
1
2
2
2
3
1
2
1
2
1
2
3
1
4
4
4
3
2
4
4
2
3
2
2
4
2
2
2
2
2
3
4
3
1
4
2
1
3
3
2
1
2
1
1
3
1
1
1
2
1
1
3
1
2
4
3
2
2
4
3
2
2
2
2
3
2
2
2
3
2
3
3
2
1
2
2
1
2
3
2
1
1
2
1
3
1
1
2
2
2
2
3
1
1
2
2
1
2
2
2
1
1
1
1
4
1
1
1
1
1
1
2
1
2
2
2
1
2
3
2
2
1
2
1
3
1
1
1
2
1
2
2
1
2
2
2
1
1
3
1
1
1
2
1
3
1
1
1
2
1
1
3
1
2
3
2
1
3
4
3
2
2
3
2
3
1
1
2
3
1
2
4
2
1
1
2
1
2
1
1
2
3
1
1
3
1
2
1
1
3
1
3
1
1
1
2
1
2
1
1
2
3
1
1
3
1
2
1
1
3
1
3
1
1
1
2
1
2
1
1
2
3
1
1
3
1
2
1
1
3
1
3
1
2
2
3
2
3
2
3
4
4
3
2
4
2
4
3
2
4
2
4
2
2
1
3
1
2
1
2
2
2
1
2
3
1
2
1
1
2
1
3
1
3
2
4
2
4
3
3
4
4
2
3
4
3
4
3
2
4
3
4
3
1
1
2
1
2
0
0
1
2
0
1
3
1
3
1
1
1
2
3
1
2
1
3
1
3
1
1
2
3
1
1
3
1
3
1
1
3
1
3
1
1
1
2
1
2
1
1
1
2
1
1
2
1
2
1
1
2
1
3
1
1
1
2
1
2
1
1
2
2
1
1
3
1
2
2
1
2
1
3
1