You are on page 1of 4

Fisiologi Hormon Insulin

Mekanisme Sekresi Insulin

Pada saat glukosa dalam darah tinggi, glukosa akan dibawa ke dalam sel melalui
pembawa yang ada di membrane sel yaitu GLUT 2. Setelah masuk ke dalam sel,
glukosa akan terfosforilasi oleh glukokinase menjadi glukosa 6 fosfat. Selanjutnya
glukosa 6 fosfat mengalami oksidasi membentuk ATP. ATP menghambat kanal kalium
yang peka terhadap ATP di sel dan menyebabkan kanal kalium tertutup. Akibat
penutupan kanal kalium maka kalium di intasel akan meningkat, menyebabkan
terjadinya depolarisasi membrane sel yang akan membuka kanal kalsium dan
menimbulkan aliran masuk kalsium yang akan merangsang pengggabungan vesikel
yang berisi natrium dengan membrane sel membentuk eksositosis dan akhirnya
insulin akan di sekresi ke ekstrasel.

Pengaturan Sekresi Insulin


a. Meningkatkan sekresi insulin
1. Peningkatan Kadar Glukosa Darah. Glukosa darah yang meningkat dapat
menyebabkan insulin yang disekresikan juga akan meningkat dan berlangsung
dalam dua tahap :

2.

3.

4.

5.

6.

a) 3-5 menit setelah kadar gula darah naik, kadar insulin plasma juga
akan mengalami kenikan mencapai 10x lipat. 5-10 menit kemudian s
ekresinya berkurang hingga setengah kadar normalnya.
b) 15 menit setelah akhir tahap satu selesai, sekresi insulin akan
mengalami kenaikan lagi. Kecepatan sekresi kali ini lebih besar dari
awal karena sel beta telah mensekresikan insulin terlebih dahulu,
selain itu juga ada beberapa enzim yang dapat memicu sekresi ndulin.
Asam Amino. Terdapat beberapa asam amino yang dapat merangsang sekresi
insulin dan diantaranya adalah arginine dan lisin. Asam amino dapat memperkuat
rangsangan glukosa terhadap sekresi insulin. Misalnya pada saat kadar glukosa
sedang tidak mengalami kenaikan dan diberikan asam amino, maka insulin yang
disekresikan jumlahnya sangat sedikit. Tapi ketika insulin diberikan saat glukosa
darah meningkat, makan insulin yang disekresikan akan mengalai kenaikan
hingga 2x lipat.
Hormon Gastrointerstinal. Terdiri dari gastrin, sekretin, kolesitokinin dan gastric
inhibitory peptideakan meningkatkan sekresi insulin dalam jumlah banyak.
Hormone hormone terebut dilepaskan dari saluran cerna sesudah makan.
Hormone tersebut menyebabkan peningkatan antisipasi insulin adar glukosa dan
asam amino dapat diabsorbsi. Herja hormone hormone tersebut sama seperti
asam amino, yaitu dengan memperkuat rangsangan glukosa
Hormon Hormone Lain dan Sistem Saraf Otonom. Hormone seperti glukogon,
hormone pertumbuhan, kortisol, progesterone dan estrogen bila mengalai sekresi
dalam jumlah besar akan menyebabkan sel beta pancreas mensekresikan insulin
dalam jumlah yang banyak, menyebabkan sel beta pancreas kelelahan dan
meningkatkan resiko terkena diabetes mellitus. Pada beberapa keadaan,
rangsangan saraf parasimpatis dapat meningkatkan sekresi insulin.
Obat Obat Sulfonil Urea. Obat obat ini akan bekerja dengan menempel pada
kanal kalium yang peka terhadap ATP dan menyebabkan depolarisasi yang
membuka kanal kalsium. Sehingga kalsium akan masuk kedalam sel dan memicu
sekresi insulin.
Rangsangan adrenergic
b. Menurunkan Sekresi Insulin

1.
2.
3.
4.
5.

Penurunan Glukosa Darah.


Puasa
Somatostatin
adrenergic
Leptin

Efek Insulin Terhadap Metabolisme


A. Karbohidrat
- Meningkatkan sintesis glikogen di otot
- Meningkatkan ambilan, penyimpanan, dan penggunaan glukosa oleh hati, dengan
menghambat fosforilase hati, meningkatkan glukokinase dan meningkatkan
glikogensintase

Meningkatkan kelebihan glukosa menjadi asam lemak.asam lemak tersebut


selanjutnya akan diubah menjadi VLDL dan ditranspor dalam bentuk lipoprotein
melalui darah ke jaringan adipose untuk ditimbun sebagai lemak
Menghambat gluconeogenesis

B. Lemak
Meningkatkan transportasi glukosa kedalam sel jaringan adipose untuk
pembentukan asam lemak dan gliserol
- Mengaktivkan enzim enzim yang mengkatalisis pembentukan asam lemak dari
turunan glukosa
- Meningkatkan masuknya asam lemak dari darah ke jaringan adipose
-

C. Protein
Eningkatkan sintesis dan penyimpanan protein dengan merangsang pengangkutan
sejumlah besar sel, meningkatkan translasi m-RNA, meningkatkan kecepatan
transkripsi DNA, menghambat katabolisme protein serta menekan kecepatan
gluconeogenesis
- Menghambat berkurangnya protein
-

Mekanisme Umpan Balik


Glukosa daraah tinggi
Sekresi insulin meningkat

(-)

Transpor glukosa glukosa ke hati, otot dan jaringan lain akan meningkat
Glukosa darah menurun

Fisiologi Pulau Langerhans


Kelenjar endokrin terdiri dari bagian endokrin dan eksokrin. Bagian endokrin terdapat
banyak pulau pulau pancreas. Terdapat 4 tipe sel di pulau Langerhans, yaitu :
- Sel A : menghasilkan glukoagon, proglukoagon, peptide mirip glucagon (GLP1, GLP-2), berfungsi menurunkan sintesis glikogen, mendorong glikogenolisis
dan merangsang gluconeogenesis
- Sel B : menghasilkan insulin, peptide C, proinsulin, amylin, asam
aminobutirat (GABA), berfungsi menurunkan kadar glukosa, asam amino dan
asam lemak dalam darah
- Sel D : menghasilkan somatostatin yang berfungsi untuk menghambat saluran
cerna
- Sel F : mengasilkan polipeptida pancreas yang berfungsi mengurangi nafsu
makan dan asupan makan

Hubungan Fungsional / Komunikasi Antar Sel


a) Efek Parakrin
Terjadi pada sel Langerhans. Keberadaan insulin dalam sel yang disekresikan oleh sel
B pancreas akan menurunkan sekresi glukogon oleh sel A pancreas. Somatostatin
yang disekresikan sel D akan memicu sekresi insulin dan menghambat glukogon.
Glukosa akan merangsang sel B dan D (yang menghambat sel A) sedangkan asam
amino akan merangsang glukogon dan insulin
b) Efek Endokrin
Setelah masuk dalam peredaran darah, insulin akan menuju sel yang
membutuhkannya. Sasran utamanya adalah hati, otot dan jaringan lemak.
- hati : membantu anabolisme dengan sintesis dan penyimpanan glikogen dan
mencegah pemecahannya serta menghambat katabolisme dengan menghambat
glikogenolisis, ketogenesis, dan gluconeogenesis di hati
- otot : membantu sintesis glikogen dengan meningkatkan transport asam amino
dan merangsang sintesis protein ribosomal serta membantu sintesis glikogen
dengan meningkatkan transport glukosa ke otot, meningkatkan aktivitas
glikogen sintase, dan menghambat aktivitas glikogen fosforilase
- jaringan lemak : membantu menyimpan trigliserida dengan merangsang
produksi lipoprotein lipase, meningkatkan ketersediaan -gliserol fosfar dan
menghambat lipolysis intraseluler dari trigliserida dengan menghambat lipase
intraseluler

You might also like